Anda di halaman 1dari 4

FORUM DISKUSI MODUL 5 KB 1

MODEL – MODEL PEMBELAJARAN

Penerapan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan saintifik yang mengharapkan peserta
didik lebih aktip dalam proses pembelajaran. model pembelajaran pun mempunyai
kekhususan dalam kurikulum 2013
1. Jelaskan pengertian dan karakteristik dari pendekatan saintifik !
2. Uraikan model pembelajaran apa saja yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013
serta tuliskan secara singkat sintak dari setiap model pembelajaran tersebut !

1. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang


dirancang dengan sedemikian rupa dengan tujuan agar peserta didik dapat secara
aktif mengkonstruk atau menciptakan sebuah konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” (Kurinasih,
2014:29) . Menurut Nusfiqon dan Nurdiansyah (2015:51) , pendekatan saintifik
dalam pembelajaran bukan hanya mengembangkan kompetensi peserta didik untuk
melakukan kegiatan observasi atau eksperimen saja, tetapi juga dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik dalam
berinovasi atau berkarya. Pendekatan saintifik juga dapat mengembangkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa.
Adapun karakteristik pendekatan scientific menurut Kemdikbud (2013) adalah sebagai
berikut.
1. Subtansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru- peserta didik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa dalam memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem
penyajiannya.
Berdasarkan karakteristik tersebut pendekatan scientific diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah.

2. Model – model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013, diantaranya
adalah :
a. Model pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning )
Tahap pembelajaran kooperatif secara umum sesuai dengan pernyataan Tim PKP
Dikti ( 2007 ) melalui 4 tahapan yaitu :
1. Langkah Orientasi
Pada langkah ini guru menyampaikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh siswa serta system penilaiannya.
2. Langkah Kerja Kelompok
Merupakan tahap inti pembelajaran. Dalam tahapan ini guru perlu membuat
panduan untuk mengarahkan kegiatan kelompok yang memuat tujuan, materi,
waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota, serta
hasil akhir yang diharapkan.
3. Langkah Tes/Kuis
Dalam tahapan ini semua siswa diharapkan telah mampu memahami
konsep/topic/masalah yang sudah dikaji bersama dan mampu menjawab tes
atau kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap konsep,
topic/masalah yang dikaji.
4. Langkah Penghargaan Kelompok
Langkah ini merupakan langkah pemberian penghargaan kepada kelompok yang
berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Penentuan penghargaan
dilakukan berdasarkan skor rata-rata tiap kelompok
b. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning )
Syntax Model PBL (Arends, 1996; 2004), adalah sebagai berikut :
1. Orientasikan siswa pada masalah aktual dan otentik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan memotivasi
peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, dll)
3. Membimbing penyelidikan individu atau kelompok
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang digunakan
c. Model Pembelajaran Project Based Cooperative Learning
Menurut Hosnan ( 2013 ), tahapan pembelajaran berbasis proyek memiliki 6 tahapan
yaitu :
1. Menentukan pertanyaan mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapatmemberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
2. Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek
tersebut.
3. Menyusun jadwal
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek.
5. Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta
didik,memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
d. Model Pembelajaran Simulasi ( Role Playing )
Menurut Joyce, Weil, dan Calhoun, ( 2009: 441-442), penerapan model simulasi ini
memiliki 4 tahapan yaitu :
1. Orientasi
Guru menyampaikan topic yang akan dibahas dan konsep yang akan digunakan
dalam aktivitas simulasi
2. Persiapan simulasi atau Latihan Partisipasi
Pada tahap ini, guru menyusun sebuah scenario yang memaparkan peran,
aturan, proses, skor, jenis, keputusan yang akan dibuat.
3. Pelaksanaan Simulasi
Siswa berpartisipasi dalam permainan atau simulasi. Guru memainkan perannya
sebagai wasit/pelatih
4. Wawancara partisipasi
Guru dapat membantu siswa focus pada hal-hal melalui wawancara partisipasi
berdasarkan hasil yang sebelumnya sudah diperoleh oleh siswa.

Daftar Pustaka

Kurinasih, Imas. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kata Pena (Online :
https://rumahedukasiku.wordpress.com/2016/12/26/pendekatan-saintifik-pengertian-
tujuan-karakteristik-dan-prinsip/), diakses tanggal 16 Juli 2019

Riska, Ayu. 2015. Metode, Kriteria, dan Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam
Pembelajaran. (Online : http://kumpulanartikelmahasiswa.blogspot.com/2015/05/metode-
karakteristik-dan-kriteria.html), diakses tanggal 16 Juli 2019

Soenarto, Dr. Soenaryo , M,Pd dan Dr, Christina Imaniarti, M.Pd. Modul 5 Strategi
Pembelajaran Kegiatan 1 Model – Model Pembelajaran . Ristekdikti: Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai