Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FADILA ISMAR SOLEHAH

NPM : 2111060035

KELAS : 5C

MODEL KOOPERATIF

Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa yang
lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan kepada kelompok
lain di dalam kelas. Hasil kelompok tersebut kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi
proses belajar yang aktif dan dinamis.

Falsafah model pembelajaran ini adalah pembelajaran gotong royong. Robert Slavin mengatakan
cooperative learning adalah salah satu bentuk paham pembelajaran konstruktivis. Pembelajaran
konstruktivisme adalah suatu teknik pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri
secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah siswa miliki sebelumnya.

Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

1. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang lebih kuat dan peduli pada sesama.
2. Menciptakan keaktifan serta keterlibatan semua peserta didik dalam pembelajaran.
3. Meningkatkan nilai akademik pembelajaran melalui kerja sama dalam kelompok.
4. Mengembangkan kepekaan sosial peserta didik.
5. Melatih peserta didik untuk bijak dalam menerima perbedaan peserta didik lain.

Metode Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui beberapa metode seperti berikut.

1. Metode STAD (student achievement divisions)

Metode yang dikembangkan oleh Robert Slavin ini bisa digunakan oleh guru dalam memberikan
tugas mingguan pada peserta didiknya. Adapun langkah-langkah penerapan pembelajaran
kooperatif dengan metode STAD ini adalah sebagai berikut.

a) Guru membagi peserta didik dengan berbagai kemampuan dalam kelompok kecil yang
berisi 4-5 anggota. Artinya, peserta didik dalam satu kelompok harus beragam tingkat
kemampuannya.
b) Setiap peserta didik dalam satu kelompok harus memahami serta mempelajari materi
dengan cara saling membantu satu sama lainnya.
c) Setiap peserta didik harus melakukan evaluasi terhadap kawannya.
d) Guru memberikan penilaian berdasarkan tingkat pemahaman setiap peserta didik
terhadap materi yang ditugaskan.

2. Metode Jigsaw

Sebenarnya, penerapan metode ini hampir sama dengan metode STAD. Adapun langkah
penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw adalah sebagai berikut.

a) Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
b) Setiap kelompok kecil diberi penugasan berupa analisis materi pada bagian tertentu.
c) Hasil analisis kelompok kecil didiskusikan lebih lanjut dalam kelompok besar yang
cakupan materinya berbeda-beda.
d) Di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi terkait hasil diskusi.

3. Metode G (group investigation)

Pada metode ini, peserta didik dilibatkan dalam menentukan rencana permasalahan yang akan
dipelajari.

4. Metode Picture and Picture

Metode ini menekankan pada penggunaan gambar agar peserta didik semakin tertarik dengan
materi yang sedang dibahas. Lebih optimalnya lagi jika metode ini digunakan untuk mata
pelajaran sains.

5. Metode TPS (think pair share)

Langkah penerapan metode pembelajaran TPS ini adalah guru memberikan sebuah permasalahan
pada setiap kelompok. Lalu, anggota kelompok diminta untuk mendiskusikannya. Di akhir,
pembelajaran setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusinya pada guru untuk dilakukan
siswa.

Jenis Pembelajaran Kooperatif

Jenis-jenis pembelajaran kooperatif yang umum dikenal adalah mencari pasangan (make a
match), bertukar pasangan, berpikir-berpasangan-berbagi, berkirim salam dan soal, kepala
bernomor, dua tinggal dua tamu (two stay two stray), keliling kelompok, kancing gemerincing,
keliling kelas, tari bambu (bamboo dancing), dan bercerita berpasangan.

Kelebihan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut.

1. Peserta didik bebas berinteraksi dengan peserta didik lain yang beragam.
2. Menumbuhkan rasa kepedulian dengan teman sebaya.
3. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik.
4. Melatih peserta didik dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
5. Mempererat tali pertemanan dan persaudaraan.
6. Meningkatkan hasil akademik pembelajaran karena setiap peserta didik selalu dilibatkan
dalam upaya pemecahan masalah.

Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

1. Jika anggota dalam kelompok tidak solid, maka peserta didik yang tidak bertanggung
jawab pada tugasnya hanya akan mengekor kelompoknya.
2. Peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan lebih tinggi berpotensi mengabaikan
rekannya yang dianggap di bawahnya.
3. Jika tidak diarahkan dengan cukup baik, peserta didik bisa mengalami kesulitan dalam
memahami materi secara komprehensif.

Contoh Pembelajaran Kooperatif

Contoh pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Fisika untuk materi “Energi dan Macam-
Macamnya” adalah sebagai berikut.

Sintak Strategi Pembelajaran Sintak Sains Keterangan


Inkuiri
Guru menyampaikan Observasi 
informasi tentang visi dan misi
pembelajaran untuk
menyiapkan siswa.
Menyampaikan penjelasan Rumusan Masalah 
ringkas dari bahan ajar yang
akan dilakukan.
Mengutarakan informasi Hipotesis 
tentang perumusan grup dan
cara pembelajaran
berlangsung agar bisa
dilakukan dengan tepat.
Menyediakan data dan Rancangan Eksperimen 
pengetahuan untuk proses
belajar siswa dalam
menemukan solusi dari tugas
dan diskusi.
Membuat semacam tes kepada Eksperimen 
siswa untuk menguji
kemampuan yang telah
didapat dari pembelajaran
individu dan kelompok.
Pengumpulan Data x
Analisis Data x
Kesimpulan x
Lakukan evaluasi setelah Konfirmasi 
proses pembelajaran dan
apresiasi setiap usaha siswa
dalam menemukan solusi dari
tugas yang dikerjakan.

Anda mungkin juga menyukai