STRATEGI PEMBELAJARAN
ASRI SITI NURBAYA
FIERLIN SARIANI HUTAGAOL
KAMILA SIMANJUNTAK
LERISSA MANURUNG
MANJA TAMBUNAN
STARTEGI PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 3
KB 1
MODEL-MODEL BELAJAR
KB 2
RUMPUN MODEL MENGAJAR
A. BELAJAR KOLABORASI (COLLABORATIVE LEARNING)
1. Berpikir Induktif
2. Inkuiri Ilmiah
3. Latihan Inkuiri
4. Mnemonic
5. Sinektik
6. Pengorganisasian Awal (Advennce Organnizer)
7. Penyesusian dengan Pembelajaran
C. RUMPUN MODEL PERSONAL
Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu.
Seseorang berusaha memperoleh pendidikan sehingga memperoleh pendidikan
sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik, bertanggung jawab
atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan yang baru dengan
lebih kuat, leboih sensitif, dan lebih kreatif dalam meraih kehidupan yang
berkualitas tinggi.
1. Pengajaran Nondirektif
2. Peningkatan Harga Diri
D. RUMPUN MODEL SISTEM PERILAKU
Dasar teoritik model ini sering disebut teori belajar sosial, modifikasi prilaku, terapi
prilaku, dan cybernetic. Manusia memiliki sistem komunikasi koreksi diri yang
memodifikasi prilaku dalam merspon informasi tentang seberapa jauh keberhasilan
tugas-tugas yang dikehendaki. Contohnya, bayangkan manusia yang memanjat
suatu tangga rumah yang belom dikenal dan dalam suasana gelap. Langkah pertama
sementara adalah melangkahkan tapak kaki. Jika langkah terlampau cepat,
kemungkinan terpeleset di tempat kosong, dan jatuh. Jika terlampau lambat, kaki
terantuk anak tangga. Secara bertahap, perilaku disesuaikan dengan balikan sampai
ada kemajuan dalam meniti anak tangga dengan aman.
Itu lah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru pada tahap kegiatan
akhir dan tindak lanjut pembelajaran. Kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan
dengan kegiatan awal dan kegiatan inti pelajaran. Sehubungan dengan itu,
karena waktu yang tersedia untuk kegiatan akhir dan tidak lanjut relatif
singkat dibandingkan dengan waktu untuk kegiatan inti maka guru perlu
mengatur dan memanfaatkan waktu efesiensi mungkin dalam melaksanakan
kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran. Kegiatan akhir dan tindak
lanjut harus dilaksanakan atas dasar perencanakan yang telah dibuat oleh
guru. Namun demikian, penyesuaian tetap dilakukan olrh guru sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di dalam pembelajaran. Oleh karena
itu guru perlu merencanakan serta melaksankan kegiatan akhir dan tindak
lanjut pembelajaran secara efektif, efesien, fleksibel dan sistematis sehingga
siswa yang memperoleh hasil belajar yang optimal.