Pembelajaran
Arie Yuliska
Dwijayanti
Rizky Aninda
Modul 3
KB 3
Karakteristik Pembelajaran
di Sekolah Dasar
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
➢ Pembelajaran konkrit lebih sesuai diberikan kepada siswa kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di
Sekolah Dasar.
➢ Pembelajaran konkrit lebih sesuai diberikan kepada siswa kelas rendah kelas 1 2 3 di
Sekolah Dasar.
➢ Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran atau silabus yang telah
dikembangkan oleh guru.
➢ Proses pembelajaran ini dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa bahan ajar
proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
➢ Proses pembelajaran harus dikembangkan secara interaktif.
➢ Guru memegang peranan penting dalam menciptakan stimulus respon pembelajaran.
➢ Guru perlu mengupayakan pembelajaran ke arah proses belajar yang efektif karena
siswa kelas rendah relatif kurang fokus dalam hal konsentrasi kecepatan belajar dan
aktivitas belajar.
➢ Pembelajaran tematik di kelas rendah merupakan strategi pembelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
➢ Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi kelas 4 5 6 adalah suatu pembelajaran yang
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan
generalisasi.
➢ Siswa dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktif. Artinya siswa dibimbing
untuk mencari menemukan menggolongkan menyusun melakukan mengkaji dan
menyimpulkan sendiri atau secara berkelompok tentang substansi yang dipelajarinya.
➢ Siswa kelas atas telah mencapai fase perkembangan operasional formal artinya
perkembangan kognitif yang menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kemampuan
berpikir tinggi atau berpikir ilmiah.
➢ Sikap ilmiah pada siswa kelas tinggi dapat dikembangkan dengan cara menciptakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa berani berargumentasi, mengajukan pertanyaan,
serta mengembangkan sikap rasa ingin tahu, dan kejujuran.
➢ Pembelajaran di kelas tinggi banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah,
menggunakan pendekatan konstruktivis, melakukan aktivitas menyelidiki meneliti dan
membandingkan.
MODUL 3
Karakteristik Pembelajaran di Sekolah Dasar
Setelah mempelajari modul 3 ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:
1. Hakikat, manfaat dan prinsip belajar kolaboratif
2. Hakikat, manfaat dan prinsip belajar kuantum
3. Hakikat, manfaat dan prinsip belajar kooperatif
4. Hakikat, manfaat dan prinsip belajar tematik
5. Rumpun mengajar model social
6. Rumpun belajar model pemrosesan informasi
7. Rumpun pribadi
8. Rumpun model perilaku
MODUL 3
KB 1
Model-model Belajar
A. Belajar Kolaboratif
● Hakikat: Bukan sekedar bekerja sama antarsiswa dalam satu kelompok,
namun bekerja bersama dan memecahkan masalah bersama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Memiliki beragam model dan teknik Hanya memiliki satu model, yaitu beberapa
siswa tergabung dalam satu kelompok
Memiliki struktur, jumlah dan teknik Memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan
tertentu tugas tertentu bersama-sama
Menggalang potensi sosialisasi di antara Sangat tergantung dari niat baik setiap
anggotanya anggota kelompok
C. Belajar Kooperatif
Manfaat
Meningkatkan hasil belajar siswa
Meningkatkan hubungan antarkelompok
Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar
Menumbuhkan realisasi siswa untuk belajar berfikir
Memaadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan
Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas
Relative murah, karena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya
Keterbatasan
Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim
Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim
Materi ajar harus dipilah sebaik-baiknya agar sesuai dengan misi belajar kooperatif
Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda
Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji berbagai teknik belajar
kooperatif
D. Belajar Tematik
Hakikat
Kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok (tema)dan melibatkan beberapa mata
pelajaran yang berkaitan dengan tema.
Yang dipelajari disajikan secara utuh dan menyeluruh, bukan bagan-bagian dari satu konsep
yang utuh.
Pappas (1995): pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong partisipasi aktif siswa
dalam kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada suatu topik yang disukai siswa dan dipilih untuk
belajar.
Memadukan beberapa bidang studi berdasarkan suatu tema sebagai paying (kerangka isi), siswa
diharapkan memahami hubungan antarbidang studi secara terpadu
D. Belajar Tematik
Prinsip Utama
Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh, global/tematis,
makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya
terhadap konsep tertentu
Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif, semua unsur
kecerdasan ingin dikembangkan shg muncul konsep pentingnya multiple intelligent untuk
dikembangkan
Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis
Akan lebih mudah bagi guru kelas (SD) mengajar satu konsep secara utuh
D. Belajar Tematik
Manfaat
perkembangan siswa.
C. Rumpun Personal
Dilatar belakangi pandangan tentang harga diri individu.
1. Pengajaran nondirektif: guru membantu siswa memahami bagaimana
memainkan peran utama dalam pencapaian pendidikannya. Guru enyediakan
informasi tentang seberapa jauh kemajuan yg dicapai dan membantu
memecahkan masalah belajar siswa.
Model ini digunakan dengan beberapa cara:
o Sebagai model dasar untuk melaksanakan seluruh program pendidikan
o Dikombinasikan dengan model lain
o Digunakan Ketika siswa merencanakan royek belajar mandiri maupun
kooperatif
o Digunakan secara periodic Ketika memberikan konseling kepada siswa
2. Peningkatan harga diri: guru menggali prinsip-prinsip yang dapat
Membimbing kegiatan kerja sama dengan siswa untuk meuyakinkan dan
memberikan gambaran tentang pribadi siswa.
D. Rumpun Model Sistem Perilaku
Dasar teoretik model ini sering disebut teori belajar social, modifikasi
perilaku, terapi perilaku dan cybernetic. Manusia memiliki system
komunikasi koreksi diri yang memodifikasi perilaku dalam merespon
informasi tentang seberapa jauh kebrhasilan tugas-tugas yang dikehendaki.