Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 3 KB. 1

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III
Nama NIM

1. ....................................... ..........................................

2. ....................................... ..........................................

3. ....................................... ..........................................

4. ....................................... ..........................................

5. ....................................... ..........................................

6. ....................................... ..........................................

7. ....................................... ..........................................

8. ....................................... .........................................

PROGRAM S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA


UPBJJ BANDAR LAMPUNG
POKJAR SUNGKAI BARAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2017
Model – Model Pembelajaran
A. Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning)

1. Hakikat Belajar Kolabolatif


Belajar kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antarsiswa dalam suatu
kelompok biasa, tetapi suatu kegiatan belajar dikatakan kolaboratif apabila dua
orang atau lebih bekerja bersama, memecahkan masalah bersama untuk
mencapai tujuan tertentu.

Dalam menerapkan belajar kolaboratif ini, anda harus memperhatikan


prinsip-prinsip belajar sebagai berikut :
a. Mengajarkan keterampilan kerja sama, mempraktikkan, dan balikan
diberikan dalam hal seberapa baik keterampilan-keterampilan digunakan.
b. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif.
c. Individu - individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan
perilaku masing-masing.

2. Manfaat Belajar Kolaboratif


Manfaat dari belajar kolaboratif, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam
kelompok merupakan faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep
b. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok
c. Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa, setiap individu tidak dapat lepas
dari kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat, pendapat yang berbeda
dan mampu mengelolanya. Selain itu hakikat manusia sebagai makhluk
sosial mereka tidak dapat menyendiri melainkan memerlukan orang lain
dalam hidupnya.
d. Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk
pemecahan masalah bagi setiap individu yang diarahkan untuk mengajarkan
atau memberi tahu kepada teman kelompoknya jika mengetahui dan
menguasai permasalahan.
e. Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan
bersama dalam bekerja agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan
pendapat yang prinsip
f. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa
memiliki tanggung jawab karena kebersamaan dalam belajar menyebabkan
mereka juga sangat memperhatikan kelompok.

B. Belajar Kuantum (Quantum Learning)


1. Hakikat Belajar Kuantum
De Porter & Hernacki (1999) mendefinisikan Quantum Learning sebagai
interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, sedangkan Agus
Hermanto (2002) mengatakan bahwa Quantum Learning menjelaskan bagaimana
cara belajar efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan kecepatan cahaya.
Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah
sebagai berikut :
a. Mendudukkan siswa secara nyaman.
b. Memasang musik latar di dalam kelas.
c. Meningkatkan partisipasi individu
d. Menggunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil menunjukkan
informasi.
e. Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pembelajaran sugesti.

2. Prinsip – Prinsip Utama Pembelajaran Kuantum


Prinsip Utama dari Pembelajaran Kuantum, yaitu :
a. Segalanya berbicara, segala sesuatu, lingkungan kelas hingga bahasa tubuh
guru, dari kertas yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran,
semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam pengubahan mempunyai
tujuan, yaitu para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata
pembelajaran.
c. Berangkat dari pengalaman, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa
telah mengalami informasisebelum memperolah labeluntuk sesuatu yang
dipelajari.
d. Hargai setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah
keluar dari kenyamanan saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut
mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan dirinya. Pemberian
pengakuan tersebut harus kuat dan konkret. Seperti kata : bagus,baik,hebat
dan memuaskan’ sudah lazim digunakan oleh guru, tetapi kurang jelas
apanya yang bagus, baik atau memuaskan, akan lebih konkret apabila
disebutkan bagian mana yang bagus, ,misalnya : paragraf yang kamu tulis
bagus sekali, jawabanmu tepast sekali.
e. Rayakan setiap keberhasilan, perayaan memberikan umpan balik
tentangkemajuan belajar dan meningkatkan asosiasi emosi yang positif.

3. Manfaat Belajar Kuantum


Manfaat dari belajar kuantum yaitu :
a. Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar.
b. Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya
sebagai pendorong belajar.
c. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
d. Apapun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.

C. BELAJAR KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)

1. Hakikat Belajar Kooperatif


Kooperatif berarti bekerja bersama untuk menyelasaikan suatu tujuan. Usaha-
usaha kooperatif menghasilkan participant yang berusaha saling menguntungkan.
Kata kooperatif digunakan untuk anak-anak yang bersikap manis, bersedia berbagi
bahan-bahan yang dimiliki.
2. Prinsip Utama Belajar Kooperatif
Prinsip Utama Belajar Kooperatif Yaitu :

a. Kesamaan tujuan
b. Ketergantungan positif

3. Manfaat Belajar Kooperatif


Manfaat Belajar Kooperatif diantaranya :

a. Meningkatkan hasil belajar pebelajar.


b. Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi
kesempatan pada setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan
teman satu tim untuk mencerna materi pembelajaran.
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar, belajar kooperatif
dapat membina sifat kebersamaan, pedli satu sama lain dan tenggang rasa,
serta mempunyai rasa andil terhadap keberhasilan tim.
d. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berfikir, belajar
kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar, seperti pemahaman
yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latihan memecahkan masalah.
e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
f. Meningkatkan prilaku dan kehadiran di kelas.
g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk
menerapkannya.

4. Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif


Pembelajarn kooperatif mempunyai keterbatasan, antara lain :

a. Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim.
b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dlam tim.
c. Model belajar kooperatif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasan
materi ajar, materi ajar harus dipilih sebaik-baiknya agar sesuai dengan
misi belajar kooperatif.
d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda.
e. Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji berbagai teknik
pelaksanaan belajar kooperatif.

D. BELAJAR TEMATIK

1 Hakikat Belajar Tematik


Belajar tematik di denifisikan sebagai sesuatu kegiatan belajar yang dirancang
sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang study mata pelajaran
(yang berkaitan dengan tema).

2. Prinsip Belajar Tematik


Meinbach (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan
struktur, urutan, dan strategi yang di organisasikan dengan baik.
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan melalui pengalaman langsung atau
Hands On Experience.

4. Perlunya Pembelajaran Tematik, Khususnya di SD

a. pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh,
global/ tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci
serta spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu.
b. Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif,
semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga muncul konsep
pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan.
c. Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis.
d. Ada konteksnya.
e. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar suatu konsep
secara utuh, akan sulit mengajar sub sub konsep secara terpisah-pisah.

5. MANFAAT BELAJAR TEMATIK


Dalam belajar tematik, ada perubahan peranan guru dari seorang pemimpin dan
penyedia kebijakan serta pengetahuan fasilitator, pembimbing, penantang,
pemberi saran, dan organisator. Dengan mengenal jenis-jenis model belajar,
anda diharapkan dapat menerapkan model tertentu yang sesuai dengan bidang
study serta peserta didik yang anda hadapi.

Anda mungkin juga menyukai