Kelompok 11
Muhammad Wildan Firdaus (0301203159)
Putri Pitasari Nasution (0301203178)
Siti Nurhaliza Tambunan (0301203003)
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF` ................................
B. KARAKTERISTIK DAN PRINSIP –PRINSIP PEMBELAJARAN
KOOPERATIF ..........................................................................................
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF ..................
D. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ............
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip pembelajaran kooperat
2. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran kooperatif.
3. Mengetahui macam-macam metode pembelajaran kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman
dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. 1
Gracia (199: 186) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif, kelas tampak seperti mesin
belajar dan siswa; termasuk aktivitas belajar mereka sebagai bahan bakar yang
menggerakkan mesin; siswa dikelompokkan oleh guru dalam empat sampai lima
anggota dam satu tim; siswa-siswi tersebut hetrogen dalam kemampuan dan jenis
kelamin; mereka tercampur antara kelas sosial, ras, etnik, dan agama. Siswa dalam
tim memberikan hasil pekerjaan masing-masing siswa dalam tim mempelajari apa
yang ditugaskan oleh guru sebagai hasil kerja mereka. 2
Kooperatif Learning merupakan suatu strategi belajar mengajar yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai
tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan
pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota
kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga
untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua
siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan
melengkapinya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial. 3
Melalui strategi pembelajaran kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan
menerima apa yang disajikan oleh guru dalam PBM, melainkan bisa juga belajar
1
Muchlisin Riadi Pembelajaran Kooperatif dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pembelajaran-
kooperatif.html diakses pada tanggal 14 Juni 2022 pukul 10:45 wib
2
Gracia, Ricardo, L. 1991. Teaching in a Pluralistic Sosiety. New York: Harpecollins Publisher.
3
Rima Buana Prahastiwi, Model Pembelajaran Cooperative
Learning, http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-cooperative-
learning/ (Diakses Tanggal, 15 juni 2022)
dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa
yang lain.
Dengan interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi, percaya diri,
mampu menggunaka strategi berpikir tingkat tinggi, serta mampu membangun
hubungan intrapersonal. Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa
dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relative sama atau sejajar. Pada
saat siswa belajar dalam kelompokakan berkembangan suasana belajar yang terbuka
dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar kolaboratif
dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang
belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya
(peer group) dan belajar secara bekerja sama (kooperatif).
Dalam strategi pembelajaran kooperatif, guru bukan lagi berperan sebagai satu-
satunya narasumber dalam PBM, tetapi berperan sebagai mediator, stabilisator, dan
manajer pembelajaran. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana keterbukaan dan
domokratis akan memberikan kesempatan yang optimal bagi siswa untuk memperoleh
informasi yang lebih banyak mengenai materi yang dibelajarkan dan sekaligus melatih
sikap dan ketrampilan sosialnya sebagai bekal dalam kehidupan dimasyarakat, sehingga
perolehan dan hasil belajar siswa akan semakin meningkat.4
4
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Guru & Anak Didik Dalam Iteraksi Edukatif (Suatu Pendekatan
Teoretis Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 357-358.
B. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
1. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
a. Pembelajaran Secara Tim
tempat untuk mencapai tujuan dengan anggota tiap kelompok bersifat
heterogen agar dapat saling memberikan pengalaman, saling menerima dan
memberi.
b. Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok yaitu, fungsi perencanaan,
organisasi, pelaksanaan dan fungsi kontrol.
c. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok. Oleh sebab itu prinsip bekerja sama perlu ditentukan dalam proses
pembelajaran kooperatif.
d. Ketrampilan bekerja sama
Kemauan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikan melalui aktibitAs dan
kegiatan yang tergambarkan dalam ketrampilan bekerjasama. 5
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini :
a. Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdepedence)
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif setiap anggota kelompok
masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya yang
disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan inilah hakikat
ketergantungan positif.
b. Tanggungjawab Perseorangan (Individual Accountability)
Guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok.
Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok salalu sama.
c. Interaksi Tatap Muka(Face to Face Promotion Interaction)
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi
dan saling membelajarkan.
d. Partisipasi dalam Komunikasi (Participation Communication)
5
Yusminiwati, Karakterustik Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://www.kompasiana.com/yus_mini/karateristik-
pembelajaran:kooperatif_552e2a5e6ea8349c128b456b di akses pada 14 Juni 2022 pukul 11:37 wib
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk berpartisipasi aktif dan
berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka
dikehidupan masyarakat kelak. Oleh karena itu, sebelum melakukan
pembelajaran guru perlu membekali siswa dengan kemampuan
berkomunikasi. 6
6
Soraya Dwi kartika. Startegi Pembelajaran Kooperatif, dalam
http://sorayadwikartika.blogspot.co.od/2013/11/strategi-pembelajaran-kooperatif.html diakses pada 14
juni 2022 pukul 11:45 wib.
7
Muhammad Risal, Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif, http://www.artikelbagus.com/2011/06/langkah-langkah-pembelajaran-
kooperatif.html#ixzz33AxWpRei( diakses tanggal 14 juni 2022).
Hal ini disebabkan nilai kolompok adalah nilai bersama dalam kelompoknya
yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota kelompoknya.”
4. Pengakuan tim, adalah penatapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim
paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan
harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi. 8
8
Dr. Rusman, M.Pd., MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (Mengembangkan Profesionalisme
Guru), (Jakarta : RajaGrasindo Persada. 2012), hlm. 212-213.
9
Faisal Ichal, Model Pembelajaran Kooperatif, http://ichaledutech.blogspot.com/2013/05/model-
pembelajaran-kooperatif.html (diakses tanggal, 15 juni 2022).
a. Positive interdependence (saling ketergantungan positiv)
b. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)
c. Face to face promotive interaction (interaksi promotif)
d. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)
e. Group processing (pemrosesan kelompok)
Unsur pertama pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif.
Unsur ini menunjukkan ada bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggung
jawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok.
Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang
ditugaskan tersebut. Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab
individual. Beberapa cara menumbuhkan tanggung jawab perseorangan adalah:
1. Kelompok belajar jangan terlalu besar
2. Melakukan assesmen terhadap siswa
3. Memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan hasil kelompok di depan
kelas.
4. Mengamati setiap kelompokdan mencatat frekuensi individu dalam membantu
kelompok.
5. Menugasi seorang peserta didik sebagai pemeriksa di kelompoknya
6. Menugasi peserta didik mengajar temannya.
Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif.Unsur ini penting
karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Unsur keempat pembelajaran
kooperatif adalah keterampilan sosial. Unsur kelima adalah pemrosesan kelompok yang
mengandung arti menilai. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
pengembangan keterampilan social. 10
10
Tiara Anggresiya, Cooperative Learning, http://tiaraanggresiya.wordpress.com/cooperative-
learning/(diakses Tanggal, 15 juni 2022).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Model pembelajaran kooperatif marupakan suatu straregi pembelajaran yang
tergolong dalam teori belajar konstruktivisme. Pembelajaran Kooperatif adalah suatu
strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut
terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan.
Dari konsep strategi pembelajaran koperatif yang dikemukakan, dapat
dipahami bahwa pembelajaran kooperatif memiliki sejumlah karakteristik. Sebagai
mana yang telah dikemukakan oleh Lie, Stahl, Johnson dan Johson serta Hilke.
Disamping itu, Model pembelajaran kooperatif sangat membantu tugas dari
seorang guru dalam menyampaikan materi yang akan dibawakan karena pembelajaran
kooperatif mengharuskan melakukan interaksi antar teman sejawatnya untuk
melakukan atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada prinsipnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial.
Penggunaan pembelajaran kooperatif seharusnya mengikuti langkah-langkah
atau prosedur tertentu dalam penggunaannya. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat efektif meningkatkan kemampuan belajar dan hasil
belajar siswa.
Seperti diketahui bahwa tidak ada suatu strategi pembelajaran pun yang paling
baik diantara strategi pembelajaran yang lain. Demikian halnya dengan strategi
pembelajaran kooperatif. Ada sejumlah keunggulan dan kelemahan yang dimilikinya.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini sesungguhnya masi banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, kritik dan masukan yang sifatnya membangan sangat penulis
butuhkah dari berbagai pihak, terutama Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran
disertai teman-teman sekelas dengan tujuan untuk melingkapi penyusunan malalah ini
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Iteraksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis). Jakarta : Rineka Cipta
Isjoni H. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rusman. 2012. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN (Mengembangkan Profesionalisme
Guru). Jakarta : RajaGrasindo Persada
Anggresiya Tiara, Cooperative
Learning, http://tiaraanggresiya.wordpress.com/cooperative-learning/ (diakses
Tanggal, 15 juni 2022)
Rima Buana Prahastiwi, Model Pembelajaran Cooperative
Learning, http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-
cooperative-learning/ (Diakses Tanggal, 15 juni 2022)
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, Guru & Anak Didik Dalam Iteraksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 357-358.