Oleh Kelompok 6:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Model
Pembelajaran Kooperatif” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
BSI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar BSI Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membagi pengetahuannya melalui makalah atau pun jurnal artikel yang telah kami kutip
sebagai referensi di dalam tugas makalah ini. Kami mengetahui bahwasannya makalah
yang sudah kami tulis ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran akan
kami terima demi menyempurnakan makalah yang telah kami buat ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pendidikan adalah kunci untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Dalam upaya menciptakan
pengalaman pembelajaran yang efektif, metode pembelajaran menjadi aspek yang
sangat penting. Metode pembelajaran mencakup berbagai strategi, pendekatan, dan
teknik yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran siswa. Metode
pembelajaran memiliki peran yang signifikan dalam menentukan bagaimana
pengetahuan dan keterampilan disampaikan kepada siswa. Setiap metode memiliki ciri
khasnya sendiri, termasuk pendekatan instruksional, interaksi antara guru dan siswa,
serta fokus pada pemahaman konsep atau penerapan praktis. Salah satu metode
pembelajaran adalah metode pembelajaran kooperatif.
Metode pembelajaran kooperatif menggeser fokus dari pembelajaran yang
berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Tujuannya adalah
untuk menciptakan iklim kelas yang mendukung kerjasama, saling ketergantungan, dan
saling pengertian antara siswa. Metode ini menekankan pentingnya belajar dalam
kelompok, mempromosikan pemecahan masalah bersama, komunikasi efektif, dan
keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.
1
1.3 Tujuan
1. Untukmengetahuikonsepdaripembelajaran kooperatif.
2. Untukmengetahuikelebihan dan kekurangan dari pembelajaran kooperatif.
3. Untukmengetahuikarakteristik dan ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif.
4. Untukmengetahuitujuandari model pembelajarankooperatif.
5. Untukmengetahuijenis-jenis pembelajaran kooperatif.
6. Untukmengetahuiunsur dan prinsiputamadaripembelajarankooperatif.
7. Untukmengetahuiimplikasipositif model pembelajarankooperatif.
8. Untukmengetahuiketerampilan dari pembelajaran kooperatif.
9. Untukmengetahuipenerapan daripembelajaran kooperatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianPembelajaranKooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya (2009:240) adalah suatu sistem
pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil berjumlah
empat hingga enam orang yang memiliki ras, jenis kelamin, suku, dan kompetensi yang
berbeda anatar satu dengan yang lainnya. Masing-masing dari anggota kelompok
memiliki tanggung jawab yang sama terhadap hasil yang akan dicapai berupa tugas
yang telah diberikan. Maka dari itu, masing-masing anggota akan memiliki motivasi
pada keberhasilan kelompok, saling membantu , dan kemudian masing-masing anggota
akan mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan dedikasinya bagi
keberasilan kelompok.
Menurut Marsuha (2007:329) inti dari pembelajaran kooperatif adalah terjadinya
peningkatan yang positif dan saling bergantung antara anggota kelompok, kemudian
saling membantu antara anggota yang memiliki kemampuan cukup baik terhadap
anggota yang kemampuannya kurang baik. Titik berat pada pembelajaran kooperatif ini
adalah kerja sama siswa ketika menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tidak hanya
prestasi siswa yang meningkat, tetapi pengetahuannya bertambah, interaksi atau
komunikasi dan keja sama antara siswa akan terbentuk dan meningkat juga.
3
3. Siswa dapat lebih aktif di dalam pembelajaran karena tugas yang diselesaikan
bersama kelompok.
4. Siswa mendapat kesempatan untuk mepresentasikan hasil diskusinya bersama
seluruh siswa kemudian ide yang diperoleh dapat menyebar.
5. Guru dapat dengan mudah dan sering memantau siswanya dalam prosesn
pembelajaran.
4
Fungsi ini memperlihatkan jika pembelajaran kooperatif adalah sebuah tugas
bersama pada masing-masing personel tim, karena itu tanggung jawab dan
pekerjaan diatur oleh masing-masing anggota kelompok itu sendiri.
b. Fungsi control
Fungsi ini memperlihatkan bahwa pada pembelajaran kooperatif harus
menentukan standar kesuksesan baik dari tes ataupun non tes.
c. Fungsi perencanaan
Pembelejaran kooperatif perlu rencana yang matang supaya prosedur
pembelajaran dapat terlaksana secara efektif ditunjukkan pada fungsi
perencanaan.
d. Fungsi pelaksanaan
Pembelajaran kooperatif perlu dilakukan seimbang dengan rencana, dengan
langkah-langkah pembelajaran yang telah ditetapkan termasuk juga beberapa
syarat yang telah disetujui bersama-sama.
3. Kemampuan untuk bekerja sama
Memerlukan penentuan prinip kerja sama pada proses pembelajaran kooperatif.
Masing-masing anggota kelompok tidak hanya mengatur tanggung jawab dan tugas
sendiri-sendiri, tapi juga saling membantu satu sama lain.
4. Keterampilan untuk bekolaborasi
Mempraktikkan kemauan dalam bekerja sama dengan aktivitas serta kegiatan yang
digambarkan pada keterambilan kolaborasi atau bekerja sama. Dorongan pada murid
perlu dilakukan supaya sanggup dan mau berkomunikasi sekaligus berinteraksi
dengan teman anggotanya. Menurut Sanjaya (2013:2244-246), siswa harus dibantu
untuk mengatasi bermacam-macam hambatan ketika berkomunikasi serta
berinteraksi, supaya masing-masing siswa mampu menyampaikan ide,
mengutarakan pendapat, dan terlibat dalam keberhasilan kelompok.
5
dapat yang asalnya dari budaya, ras, dan suku yang berbeda-beda serta kesetaraan
gender perlu diperhatikan.
3. Aprsiasi lebih ditekankan pada tim bukan perseorangan.
6
b. Guru membagi peseta didik menjadi beberapa tim yang beragam berisi 4 sampai
5 orang.
c. Guru membebaskan peserta didik menentukan topik untuk timnya.
d. Masing-masing tim berbagi topik untuk mendistribusikan tugas di antara
personel tim. Personel tim diarahkan untuk membagi rujukan dan materi
pelajaran. Setiap tema sampingan hendaklah memberi keterlibatan unik untuk
kerja sama tim.
e. Setelah itu, siswa membagi kelompoknya ke dalam kelompok topik kecil, untuk
bekerja secara terpisah. Mereka bertanggung jawab atas subjek semua orang,
sebab kesuksesan tim tergantung pada mereka. Mempersiapkan subjek data kecil
bisa dijalankan dengan menyatukan rujukan bersangkut paut.
f. Siswa diarahkan untuk memasukkan seluruh topik sekunder pada presentasi tim.
g. Setiap tim mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang topik timnya. Seluruh
personel tim memiliki tanggung jawab untuk memperkenalkan kelompok.
h. Penilaian, penilaian berlangsung pada 3 tingkatan, yaitu ketika kinerja tim
dievaluasi berdasarkan kategori, rekan satu tim menilai kontribusi individu ke
grup, semua siswa mengevaluasi presentasi kelompok.
2.5 Jenis-JenisPembelajaranKooperatif
a) Departemen Prestasi Tim Mahasiswa (STAD)
Dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan di Johns Hopkins University,
Student Team Achievement Division (STAD) adalah metode pembelajaran
kolaboratif yang termudah. Guru yang memakai STAD juga berhubungan dengan
pembelajaran tim bagi peserta didik dan perkenalkan siswa dengan pemberitahuan
akademik baru tiap minggu presentasi teks ataupun lisan.
b) Studi kelompok
Pembelajaran Kelompok Model pembelajaran yang lebih memfokuskan kepada opsi
dan selain itu, penguasaan peserta didik terhadap metode pembelajaran di kelas
menggabungkan prinsip-prinsip pembelajaran demokratis, yang mana peserta didik
melibatkan diri aktif ketika kegiatan sedang belajar.
c) Jenis struktur
Spencer Kagen et al. mengembangkan pendekatan ini. Sekalipun ada banyak di
dalamnya seperti pendekatan lainnya, pendekatan ini menawarkan cara untuk
7
menggunakannya struktur khusus yang dirsusun untuk mempengaruhi model
interaksi peserta didik. Struktur ini ingin peserta didik berperan dalam tim kecil
untuk saling membantu dan lebih berkarakter.
d) Turnamen Permainan Tim (TGT)
Model pembelajaran TGT merupakan salah satu jenis atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah dilaksanakan, meliputi kegiatan seluruh peserta didik tanpa
perbedaan kedudukan, peserta didik terlibat berperan sebagai pembimbing sebaya
dan termasuk unsur main-main dan kegiatan Reinforcement Learning melalui
permainan untuk pembelajaran bersama dengan bantuan model TGT, peserta didik
bisa belajar dengan lebih santai, selain tanggung jawab yang bertambah, kerja sama,
persaingan yang sehat dan partisipasi dalam pembelajaran Pembelajaran kooperatif
tipe TGT yaitu: kelas, kelompok (tim), permainan, turnamen, Pengakuan Tim
(Penghargaan Tim)
Tahapan pembelajaran TGT adalah sebagai berikut:
a. Presentasi kelas
Di awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam presentasi kelas atau
disebut persentase kelas. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, topik, dan
penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada kelompok.
b. Belajar secara berkelompok (groups)
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kriteria
kemampuan (persentase) siswa dengan ujian harian sebelumnya, jenis kelamin,
suku, dan ras. Biasanya ada 5-6 siswa dalam kelompok. Kerja kelompok adalah
materi dengan anggota kelompok Anda secara lebih mendalam dan detail
mempersiapkan anggota tim untuk bekerja dengan baik dan optimal selama
pertandingan atau game.
c. Game
Games atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan suatu topik materi dan tujuannya adalah untuk menguji pengetahuan
yang diperoleh siswa dari presentasi pembelajaran kelas dan kelompok.
Sebagian besar permainan atau games terdiri dari soal-soal sederhana.
d. Persaingan (tournament)
8
Turnamen atau kompetisi adalah sistem pembelajaran dimana permainan
berlangsung. Turnamen atau kompetisi biasanya diadakan pada akhir minggu
atau di setiap unit setelahnya guru memberikan presentasi kelas dan kelompok
mengerjakan lembar kerja peserta kereta.
e. Hadiah kelompok
Setelah kompetisi berakhir, pendidik mengumumkan kelompoknya pemenang,
setiap tim atau kelompok akan menerima hadiah jika skor rata-rata memenuhi
kriteria yang diberikan (Shohimin, 2017: 203-207).
e) Stay Two Stray
Menurut Isjon (2013:68) menjelaskan bahwa model pembelajaran Stay-Two
Stray adalah teknik pembelajaran yang memberdayakan siswa berbagi hasil
pengetahuan dengan kelompok lain melalui sharing siswa pengetahuan dan
pengalaman dengan kelompok lain.
Adapun langkah-langkah pembelajaran two stay two stray:
9
Tanggung jawab kepada siswa dalam pembelajaran kelompok dapat berupa
tanggung jawab membantu siswa yang membutuhkan dan tanggung jawab terhadap
pekerjaannya sendiri.
c) Keterampilan Komunikasi dan Kelompok Kecil
Dalam elemen ini, siswa perlu belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain
dalam kelompoknya, dan bagaimana siswa berperilaku sebagai anggota kelompok
dan mengkomunikasikan gagasan dalam kelompok akan membutuhkan
keterampilan khusus.
d) Interaksi antar anggota
Pembelajaran kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa, yang terjadi
dalam hal bertukar pikiran tentang masalah yang dipelajari satu sama lain.
e) Evaluasi Proses Kelompok
Tujuan proses kelompok adalah untuk meningkatkan keefektifan anggota dalam
berkontribusi dalam kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Proses
tim terjadi ketika anggota tim mendiskusikan cara terbaik untuk mencapai tujuan
dan menjalin hubungan kerja yang baik.
Sedangkan prinsip-prinsip utama pembelajaran kooperatif menurut Slavin
adalah sebagai berikut:
a) Team Prize, akan diberikan jika tim tersebut memenuhi kriteria yang ditentukan.
b) Tanggung jawab individu, fokus untuk membantu orang lain, dan memastikan
bahwa setiap anggota tim siap menghadapi penilaian tanpa bantuan orang lain.
c) Equal Chances of Success, ini memastikan bahwa siswa berprestasi tinggi, sedang,
dan rendah sama-sama tertantang untuk memberikan yang terbaik dan bahwa
kontribusi semua anggota tim tidak ternilai harganya.
2.7 ImplikasiPositif Model PembelajaranKooperatif
Davidson memberikan sejumlah implikasi positif dalam strategi pembelajaran
kooperatif yaitu sebagai berikut:
Kelompok kecil memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
mendiskusikan ide mereka sendiri, belajar dari orang lain, memberikan
kritik, dan menarik kesimpulan secara tertulis.
Kelompok kecil memberikan kesempatan kepada semua siswa
10
Dialog kelompok dirancang agar semua anggota mempelajari konsep dan
strategi untuk memecahkan masalah.
Penugasan Ideal: Diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk
mempengaruhi siswa lain dan terlibat dalam diskusi logis.
Siswa dapat membantu siswa lain dalam kelompoknya memecahkan
masalah yang bermanfaat.
Dokumen ini penuh dengan ide-ide menarik dan menantang yang layak
untuk didiskusikan.
Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar
Keterampilan Kerjasama
a. Keterampilan kolaboratif
11
Keterampilan kolaboratif tingkat lanjut ini melibatkan kolaborasi—memperluas
konsep, menarik kesimpulan, dan menghubungkan pendapat tentang topik
tertentu. Untuk mensukseskan proses pembelajaran kooperatif, guru diharapkan
untuk memperkenalkan dan melatih keterampilan kooperatif sebelum atau
selama proses pembelajaran. Dengan demikian, semua siswa dapat menemukan
dan mengembangkan sendiri fakta bahkan konsep untuk mendorong dan
mengembangkan sikap kooperatif.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa
bekerja secara kolaboratif dalam kelompok untuk mencapai tujuan belajar bersama.
Melalui model ini, siswa bekerja bersama untuk saling membantu, berbagi pengetahuan,
dan mengembangkan pemahaman mereka secara kolektif.Model pembelajaran
kooperatif mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan kerja sama siswa.
Dalam lingkungan kooperatif, siswa belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain,
menghargai perbedaan, berbagi tanggung jawab, dan bekerja sebagai tim. Hal ini
membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi yang penting
dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.Model ini juga dapat meningkatkan
motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dalam kelompok, siswa merasa
lebih terlibat dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dan kelompok
mereka. Mereka dapat saling mendorong dan mendukung satu sama lain, meningkatkan
rasa percaya diri dan kepercayaan diri.
Dalam kesimpulannya, model pembelajaran kooperatif dapat menjadi
pendekatan yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa, mengembangkan
keterampilan sosial, dan meningkatkan motivasi dalam pembelajaran. Namun, penting
untuk memperhatikan pengaturan kelompok yang tepat dan memberikan bimbingan
yang cukup agar model ini dapat memberikan hasil yang maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rosita, I., & Leonard. (2013). MENINGKATKAN KERJA SAMA SISWA MELALUI.
Jurnal Formatif , 1-10.
14