Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KELOMPOK 10

“Hambatan Perkembangan Peserta Didik”


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Akhir Pardamean Harahap, M. PD


Kelas / Semester : PAI -1 /IV

Disusun Oleh Kelompok 10 :

Kharissa Nazillah Rahma (0301202272)


Siti Jayanti Saragih (0301203223)
Annisa Muflihah (0301203027)
Tasriansyah Hutauruk (030101004)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb..

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna berkat izin dan
kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini pada tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah "Perkembangan Peserta
didik ". Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu tentang “Hambatan
Hambatan Perkembangan Peserta Didik”. Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal
mungkin, demi terselesainya Makalah ini, kami tetap menyadari bahwa kemampuan penulis
jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun semangat penulis sangat kami harapkan.

Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen Akhir Pardamean Harahap, M. PD selaku
dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah membimbing dan mendidik penulis
sehingga penulis menjadi mahasiswa yang berilmu. Beserta teman-teman Sekalian yang
membantu penulis dalam penulisan makalah ini dan semua pihak yang telah membantu penulis
demi terselesainya makalah ini. Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan
mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga Makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 01 Juni 2022

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. xii

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4

A. Latar Belakang.................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah............................................................................... 4

C. Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6

A. Definisi Hambatan Perkembangan Peserta Didik .............................. 6

B. Macam-macam Hambatan Perkembangan Peserta didik .................. 7

C. Faktor yang menyebabkan hambatan perkembangan peserta didik .. 10

BAB III PENUTUP.................................................................................... 12

A. Kesimpulan .................................................................................... 12

B. Saran .............................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peserta didik sebagai remaja dalam perkembangannya mempunyai kebutuhan


yang kuat untuk berkomunikasi dan keinginan untuk mempunyai banyak teman namun
kadang-kadang untuk membangun hubungan antar teman itu sendiri tidak mudah,
seseorang harus memiliki penerimaan diri yang baik agar tercipta suatu hubungan yang
baik dan sehat. Perkembangan remaja terjadi dalam konteks sosial yang meliputi
keluarga, kelompok, teman sebaya dan masyarakat tempat peserta didik itu berada.
Maka dalam proses perkembangannya remaja akan selalu bersinggungan dengan
situasisituasi sosial yang tentu saja mengharuskan remaja untuk melakukan
penyesuaian diri, dengan melakukan penyesuaian diri remaja dapat mengenal,
memahami dan menerima dirinya sendiri serta lingkungan.

Kesulitan peserta didik dalam menyesuaikan diri sering ditemukan disekolah yang
ditampilkan dalam bentuk perilaku, seperti memiliki rasa rendah hati, agresivitas,
mencari rasa aman pada berbagai bentuk mekanisme pertahanan diri seperti
rasionalisasi, proyeksi , egosentris dan sebagainya, melanggar tata tertib, menentang
guru, berkelahi, tidak melaksanakan tugas sekolah, mengisolasi diri dan sulit bekerja
sama dalam situasi kelompok. Seringkali permasalahan sepele, kecil dan dianggap
wajar terjadi di sekolah menengah. Pendidikan di sekolah dilaksanakan sebagai upaya
untuk memberikan perubahan-perubahan positif terhadap tingkah laku dan sikap diri
peserta didik yang sedang berkembang menuju kedewasaannya dimana proses ini
dipengaruhi oleh berbagai factor seperti pembawaan, kematangan, dan lingkungan.
Sekolah sebagai salah satu factor lingkungan yang mempengaruhinya ikut memberikan
pengaruh dalam membimbing peserta didik agar pribadinya berkembang secara optimal
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Menurut Tedjasaputra peserta didik yang memiliki kesulitan dalam melakukan


komunikasi interpersonal mempunyai ciri : “akan sulit menyesuaikan diri, seringkali
marah, cenderung memaksakan kehendak, egois dan mau menang sendiri sehingga

4
mudah terlibat dalam perselisihan. Keterampilan komunikasi interpersonal pada peserta
didik ini menjadi sangat penting karena dalam bergaul dengan teman sebayanya peserta
didik seringkali dihadapkan dengan hal-hal yang membuatnya harus mampu
menyatakan pendapat pribadinya tanpa disertai emosi, marah, atau sikap kasar, bahkan
peserta didik harus bisa mencoba menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu konflik .
bahkan studi menyimpulkan bahwa kelemahan berkomunikasi akan akan menghambat
personal seseorang” (Slamet:2005) .

B. Rumus Masalah

1. Apa itu definisi dari Hambatan Perkembangan Peserta Didik?


2. Apa saja Macam-macam Hambatan dari Perkembangan Peserta Didik?
3. Apa saja dampak yang mempengaruhi dari Hambatan Perkembangan Peserta didik
tersebut?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa itu definisi dari Hambatan Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk mengetahui apa-apa saja Hambatan dari Perkembangan Peserta Didik
3. Untuk mengetahui apa saja dampak yang mempengaruhi dari Hambatan
Perkembangan Peserta didik tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hambatan Perkembangan Peserta Didik

Istilah perkembangan anak biasanya dibahas bersama istilah pertumbuhan, karena


keduanya berjalan beriringan. Pertumbuhan mengacu pada perubahan Fisik tertentu dan
peningkatan ukuran tubuh anak. Bertambahnya jumlah sel-sel, dan juga semakin besarnya
sel-sel yang sudah ada, menyebabkan peningkatan tinggi badan, berat badan, lingkar
kepala, panjang lengan dan kaki serta bentuk tubuh anak. Sedangkan perkembangan adalah
mengacu pada bertambahnya mengacu pada bertambahnya kompeksitas perubahan dari
sesuatu yang sangat sederhana menjadi sesuatu yang lebih rumit dan rinci. Sedikit demi
sedikit, pengetahuan, perilaku, dan keterampilan menjadi semakin baik dan berkembang.
Pada dasarnya, urutan perkembangan sama untuk semua anak. Namun, kecepatan
perkembangan sangat beragam pada masing-masing anak (Allen & Marotz, 2010).1
Perkembangan merupakan suatu perubahan (Susanto, 2011), yang dialami oleh
individu menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Syamsu dalam Susanto, 2011). Perkembangan
adalah perubahanperubahan psiko-fisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
psikis dan fisis pada diri anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar
dalam waktu tertentu menuju kedewasaan (Kartono, 2007).

Adapun Hambatan perkembangan adalah permasalahan anak yang mengalami gangguan


perkembangan dan mempunyai kesulitan untuk berkembang secara optimal, padahal di
sisilainnya anak bisa berkembang secara normal dan sangat cerdas diatas rata-rata,oleh
sebabitu orangtua harus menyadari hal ini sejak dini. Bagian-bagian yang biasanya tidak
berkembang dengan baik pada umumnya adalah :
a. Gerakan fisik (koordinasi), pola geraknya terganggu,
b. Perilaku (psikis) terhambat,Visual-motoriknya terganggu,
c. Proses auditorinya terganggu,sehingga pemahaman bahasa terhambat,

1
Allen, K. E., Marotz, L. R. 2010. Profil Perkembangan Anak : Prakelahiran Hingga Usia 2 Tahun. Ahli Bahasa oleh
Valentino. Jakarta : PT. Indeks

6
d. Persepsi dan Motorik yang berhubungan langsung dengan sensori
(Pemberianrespons)
Sebenarnya secara umum dapat dikatakan, bahwa gangguan-gangguan di atas
sifatnya hanya sementara saja. Anak biasanya berkembang normal dan kelihatan
cerdas, hanya ada bagian-bagian yang kurang lancar perkembangannya. Bila hal ini
terjadi anak akanmenunjukkan reaksi tertentu, misalnya cepat marah, cepat frustasi,
kurang beranimenghadapi permasalahan dan sulit untuk mengatasi masalah, hanya
senang memulai sesuatu, tapi malas untuk menyelesaikannya, sulit mengekspresikan
dirinya atau yang dipikirkannya secara verbal, sulit berkonsentrasi, cepat teralihkan
perhatiannya kepada hallain, agresif dan mudah menangis.
Bila anak-anak ini ditangani dengan cermat dan benar, biasanya anak akan
kembali, normal“, cerdas dan berbakat. Yang perlu kita ketahui disini adalah dalam
melakukan observasi kita harus mengetahui pasti bahwa anak mengalami
keterlambatan perkembangan sementara saja dan setelah penanganan yang benar, anak
dapat kembali“normal“ dan tetap berbakat seperti umumnya anak seusianya, atau
memang ada gangguan yang sifatnya menetap, misalnya cedera pada otak yang
membuat anak pada titik tertentu tidak dapat berkembang lagi. Untuk bisa
memprediksi hal ini yang harus diamatidengan sangat teliti adalah bagaimana jalannya
perkembangan, pengalaman serta kondisi anak itu sendiri sampai saat dia diobservasi
atau dideteksi.2

B. Macam-macam Hambatan Perkembangan Peserta didik


Perkembangan pada anak merupakan fase pencapaian pertumbuhan
fungsi, kemampuan dan kematangan yang dapat diperoleh melalui
pembelajaran pada lingkungan sekitar. Perkembangan anak tentunya
dipengaruhi oleh beragam sebab salah satunya adalah pola pengasuhan dalam
lingkungan anak tersebut. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan anak
juga dipengaruhi oleh beragam norma norma yang ada dilingkungannya.
Sedangkan hambatan yang muncul dalam fase ini merupakan gangguan
perkembangan pada anak yang berpotensi mempengaruhi kemampuan serta
kematangan fisik anak. Untuk itu, sangatlah penting bagi setiap orang tua untuk
mengetahui apa saja jenis hambatan perkembangan pada anak berikut ini a).
Hambatan Memahami Sesuatu.

2
Marliani, Rosleny. (2016) Psikologi Perkembangan Anak. Bandung: Pustaka Setia 2020

7
Hambatan memahami sesuatu bisa terjadi pada peserta didik. Hal ini bisa
disebabkan oleh diri peserta didik sendiri dimana daya tangkapnya memang
lemah, atau bisa juga karena lingkungannya yang jarang memberikan informasi
yang mudah dipahami. Sebaiknya orang tua membimbing anak untuk melatih
pemahaman anak sejak dini dengan menggunakan benda-benda di
sekelilingnya dan dengan penjelasan sederhana yang bisa dipahami. b).
Hambatan untuk Fokus.

Kemampuan peserta didik untuk memusatkan perhatian akan terganggu


jika terjadi hambatan perkembangan. Dalam hal ini orang tua harus mencari
tahu penyebabnya. Mungkin terlalu lama bermain gadget atau menonton
televisi juga bisa berpengaruh. Orang tua perlu menekankan bahwa yang akan
mereka bicarakan itu penting sehingga anak perlu untuk menyimaknya Hindari
paparan media distraksi yang terlalu sering. c). Daya Ingat Lemah

Peserta didik dengan daya ingat yang lemah bisa terjadi apabila nutrisi
dan latihan perkembangan yang diberikan sejak dini kurang. Maka berikan
asupan makanan bergizi pada peserta didik sejak dini dan latihlah dengan
aktivitas yang memperkuat daya ingatnya, bisa melalui permainan- permainan
yang seru. Agar anak memiliki ingatan yang kuat, orang tua bisa melatihnya
menghafal sedikit demi sedikit namun sering dan konsisten. d). Hambatan
Interaksi Sosial

Tipe peserta didik yang pemalu dan menarik diri dari lingkungan sosial
merupakan salah satu hambatan perkembangan si peserta didik. Pada masa ini
peserta didik seharusnya memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk ingin bermain
dengan teman-teman sebayanya dan juga tingkat kepekaan sosial yang tinggi.
Hambatan interaksi sosial juga bisa berasal dari orang tua. Apabila orang tua
tidak pemah memperlihatkan cara berinteraksi dengan orang lain kepada anak,
maka anak pun akan terhambat interaksi sosialnya. Berikan contoh, ajarkan
pada anak bagaimana bereaksi terhadap repon sosial, berbicara, bermain, dan
aturan sosial lainnya.Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan merupakan
hambatan perkembangan peserta didik dikarenakan kurangnya pengetahuan
untuk interaksi dengan orang sekitarnya. Hal ini biasa terjadi ketka anak mulai

8
memasuki sekolah dengan lingkungan baru atau teman-teman baru. Dalam
mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua atau guru untuk memulai
pengenalan atau adaptasi anak dengan lingkungannya. D Perkembangan Fisik

Hambatan perkembangan salah satunya adalah adanya hambatan pertumbuhan


fisik. Gangguan atau kecacatan anggota tubuh mengurangi kemampuan anak
untuk bisa beraktivitas seperti anak normal lainnya. Hal ini menyebabkan
keterlambatan perkembangan anak dalam hal tertentu sesuai dengan gangguan
yang dimiliki. Misalnya anak yang terlahir cacat kaki, maka anak akan
kesulitan untuk aktivitas berjalan, berlari bermain sepak bola, dan aktivitas
aktif lainnya yang seharusnya meraka alami

g). Sakit Kondisi sakit juga menjadi hambatan perkembangan peserta didik.
Peserta didik menjadi tidak mampu mengikuti proses pembelajaran sehingga
tertinggal oleh anak seusianya. Kondisi sakit juga tidak memungkinkan dirinya
bermain dan belajar seperti biasanya. Segala perlengkapan, tempat,
pengobatan, serta prosedur tindakan selama sakit dapat menjadi pengalaman
berbeda yang kurang menyenangkan bagi anak dan yang seharusnya tidak perlu
mereka alami. Dukungan orang tua sangat penting

h). Gangguan Kepribadian Hambatan perkembangan peserta didik lainnya


yaitu adanya gangguan kepribadian. Hal ini bisa dikarenakan pengaruh tidak
baik dari lingkungannya maupun dari keluarga. Anak akan tumbuh cenderung
aneh dan dinilai berbeda dengan temannya. Pembawaan diri yang berbeda ini
membuat anak dijauhi oleh teman disekitarnya.

9
C. Faktor yang Menyebabkan Hambatan Perkembangan Peserta Didik
Setiap siswa memiliki keunikannya tersendiri, baik itu dalam intelegensi,
kepribadian, dan lingkungannya. Perkembangan anak, terutama mereka yang
menginjak masa remaja, sangat penting untuk diperhatikan agar tidak melenceng dari
yang seharusnya. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan hambatan
Perkembangan peserta didik :
1. Faktor hambatan dalam perkembangan Fisik -Motorik
Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam perkembangan peserta didik,
mungkin ditemukan beberapa hambatan pada peserta didik, yakni :
a. Gangguan Fungsi Panca Indera
Gangguan fungsi Panca indera yang banyak menimbulkan masalah pada peserta didik
adalah gangguan pada indera penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya
penglihatan dan pendengaran dapat diketahui bila derajat penyimpangannya sudah
cukup besar dari yang normal. Sebaliknya jika taraf kekurangan nya masih ringan,
cukup sulit untuk mendeteksi kesulitan yang dihadapi anak.
b. Gangguan Cacat Tubuh
Cacat Tubuh pada umumnya terdapat pada tangan, kaki, atau wajah. Bila seorang
peserta didik mengalami cacat tubuh pada tangan, kaki atau wajah, maka
perkembangan nya akan mengalami gangguan. Karena pada masa usia dini
kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang perkembangannya. Peserta didik
perlu dilatih kemampuannya untuk menggunting, melempar, membentuk sesuatu dari
plastisin atau tanah liat. Demikian juga cacat pada wajah akan menumbuhkan rasa
tidak percaya diri pada anak.
c. Gangguan Gerak Peniruan ( stereotipik)
3
Gejala yang hendak dari gangguan ini salah gerakan motorik kasar yang tidak wajar.
Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan. Tetapi mempunyai akibat buang tidak
baik dan sering kali berkepanjangan. Contoh gerakannya v membenturkan kepala,
menggoyang-goyangkan badan, gerakan tangan yang berulang, atau gerakan yang
disengaja secara berulang-ulang buang khas meliput tangan dan jari.

3
Jahja,Yudrik (2015) , Psikologi Perkembangan . Jakarta : prenadamedia Group.

10
2. Faktor Hambatan dalam Perkembangan Sosial
Kemampuan bersosialisasi harus dikuasai oleh peserta didik, namun tidak semua
peserta didik mampu untuk bersosialisasi. Yang menjadi permasalahan dalam hal ini
ialah anak yang ingin menang sendiri , tidak mau menunggu ketika bergiliran bermain
bersama, selalu ingin diperhatikan atau memilih-milih teman. Selain itu terdapat juga
permasalahan sosial lain nya yang banyak dialami peserta didik adalah gangguan
komunikasi, yaitu gangguan psikologis yang termanifestasi pada gangguan suara,
artikulasi (pengucapan) atau kelancaran bicara yang menyebabkan terjadinya
penyimpangan bentuk bahasa , isi bahasa. Indikasi seorang anak mengalami gangguan
komunikasi adalah sebagai berikut :
• Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain.
• Tidak lancar dalam berbicara /Mengemukakan ide
• Sering gugup, tidak fasih mengucapkan kata-kata.
• Organ bicaranya tidak normal atau sumbing.

3. Faktor Hambatan karena Gangguan Belajar Spesifik


Gangguan yang secara nyata ada pada anak yang terkait tugas akademik khusus, yang
diduga disebabkan karena faktor disfungsi neurologis, bukan disebabkan karena faktor
inteligensi, yaitu gangguan membaca (disleksia), gangguan matematik (diskalkulia),
gangguan menulis ekspresif (spelling dyslexia, spelling disorder), dan gangguan
belajar lainnya tidak spesifik. Gangguan Matematik (Diskalkulia) adalah keterampilan
matematik yang berada di bawah tingkatan usia, pendidikan dan inteligensi anak
dengan ciri kegagalan dalam keterampilan:
4
a. Linguistik (memahami istilah matematika, mengubah soal tulisan ke simbol
matematika).
b. Perseptual (kemampuan untuk memahami simbol dan mengurutkan kelompok angka).
c. Matematik (+/-/x/: dan cara mengoperasikannya).
d. Atensional (mengkopi bentuk dengan benar).

4
Nurishan, Achmad Juntica & Agustin, Mubiar. (2013) . Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung : Pustaka Setia

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kegiatan belajar, sering timbul permasalan atau hambatan pada anak.
Permasalahan belajar dapat timbul dari dalam diri anak sendiri (internal)
maupun dari luar (eksternal) Hambatan internal meliputi fisiologis, biologis
dan psikologis anak, mulai dari kecerdasan, motivasi, minat, sampai bakat si
anak. Sedangkan hambatan eksternal meliputi linkungan social maupun
lingkungan non-sosial Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, hambatan
perkembanganpeserta didik tersebut harus diatasi. Berbagai hambatan yang
timbul pada peserta didik dapat diatasi mulai dari diri anak sendiri, keluarga,
sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perkembangan peserta didik. Demikian yang dapat kami paparkan materi,
tentunya masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan dalam pembuatan
makalah yang ada. Dan disini penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini memanglah banyak kekurangan di dalamnya. Sehingga kritik dan
saran yang membangun serta meningkatkan pembuatan makalah kami bisa
menjadi baik untuk selanjutnya. Kritik dan saran sangat diharapkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad, dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara, 2012

Asrori, M. Perkembangan Peserta Didik Yogyakarta: Media Akademi, 2015.

Sit Masganti. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing, 2012.


Saomah, Aas, Permasalahan-permasalahan Anak dan Upaya Penyelesaiannnya.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2004. Adnan, Evita, dkk.


Perkembangan Peserta Didik Jakarta: UNJ Press 2016.

13
14

Anda mungkin juga menyukai