MAKALAH
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah yang berjudul “DIAGNOSIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik yang membangun
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca dan memberikan manfaat bagi proses belajar mengajar di
dunia pendidikan, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
mampu menguasai pengetahuan dalam batas waktu yang telah ditentukan karena
ada faktor tertentu yang mempengaruhinya, faktor itu antara lain disebabkan
lemahnya kemampuan siswa menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar
tertentu pada sebagian materi pelajaran yang harus dikuasai sebelumnya.
Pengetahuan dan keterampilan dasar itu pada umumnya berkisar pada pelajaran
membaca, menulis, dan berhitung. Akibat kelemahan itu, siswa akan selalu
menghadapi kesulitan mempelajari pengetahuan lainya , sehingga prestasi yang
diperolehnya menjadi rendah. Ciri-ciri umum siswa lamban belajar dapat
dipahami melalui pengamatan fisik siswa, perkembangan mental, intelektual,
sosial, ekonomi, kepribadian, dan proses-proses belajar yang yang dilakukannya
di sekolah dan di rumah. Ciri-ciri itu dianalisis agar diperoleh kejelasan yang
konkret tentang gejala dan sebab-sebab kesulitan belajar siswa di sekolah dan di
rumah. Rincian analisisnya mencakup fisik, perkembangan mental, sosial,
perkembangan kepribadian, dan proses-proses belajar yang dilakukannya. Namun
dari hal tersebut Roldan, dalam bukunya Learning Disbailities and Their Relation
to Reading, mengemukakan pendapatnya bahwa ciri-ciri umum siswa lamban
belajar adalah sebagai berikut :
a. Siswa lamban belajar memiliki rentang perhatian yang rendah, bertingkah
bingung dan kacau.
b. Derajat aktivitas siswa lamban belajar rendah.
c. Siswa lamban belajar kurang mampu menyimpan huruf dan kata pada
ingatanya dalam waktu yang lama.
d. Siswa lamban belajar kurang mampu menyimpan pengetahuan hasil
pendengaran.
e. Siswa lamban belajar kurang mampu membedakan huruf, angka, dan suara.
f. Siswa lamban belajar tidak suka menulis dan membaca.
g. Siswa lamban belajar tidak sanggup mengikuti penjelasan yang bersifat ganda.
h. Tingkah laku siswa lamban belajar selalu berubah-ubah dari hari ke hari.
i. Siswa lamban belajar suka terdorong oleh perasaan emosional dalam
pergaulan, mudah tersinggung, dan sering marah.
6
a. Diagnosis
1. Metode Penelitian
Dalam mendiagnosis permasalahan yang dihadapi beberapa anak yang
bersangkutan, maka dilakukanlah observasi melalui pengamatan kegiatan
kesehariannya dan wawancara pribadi. Wawancara pribadi dilakukan beberapa waktu
setelah kegiatan yang membuat masalah itu muncul. Misalnya, ada seorang siswa
yang nilainya selalu bermasalah maka dibutuhkan penelitian alasan dia bisa seperti
ini. Pertama, dimulai dengan wawancara pribadi dengan yang bersangkutan. Dalam
kegiatan wawancara, disertai juga pertanyaan-pertanyaan yang menjurus ke
keseharian dan beberapa faktor yang dapat memicu masalah tersebut. Selanjutnya,
pihak penanya dapat mencatat dan mulai ke langkah selanjutnya.
2. Hasil Observasi
Pada langkah ini, kita diharuskan mencatat hasil-hasil dari wawancara pribadi
yang telah dilakukan. Selanjutnya, mulai menganalisis faktor-faktor dari pemicu
masala, keseharian, serta sifat atu karakter pihak yang bermasalah. Karena hal ini
dapat menjadi kunci dari pemberian solusi yang tepat bagi pihak yang bermasalah.
giat atau setidaknya membantu dia belajar. Atau bisa dari lingkungan sekolah,
dengan kata lain pihak tersebut bergaul dengan teman-teman yang sama-sama
tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga hal ini menambah rasa
malas di diri pihak tersebut semakin menumpuk.
5. Solusi
Setelah melakukan tahap-tahap atau prosedur diagnosis, maka
dilakukanlah analisis untuk mengetahui solusi apa yang tepat untuk pihak
yang bermasalah. Ketika memberikan solusi, sudah seharusnya berdasarkan
hasil observasi dan tidak dengan seenaknya sendiri, karena itu semua akan
berdampak pada pihak yang bermasalah. Misalnya, kita memberikan solusi
remedial kepada siswa yang bermasalah dengan nilai yang selalu dibawa
KKM.
3.1 Simpulan
Diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan dengan meneliti
latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang
tampak.
Langkah-langkah diagnosis kesulitan belajar adalah dengan
mengidentifikasi murid yang mengalami kesulitan belajar, melokalisasikan jenis
dan sifat kesulitan belajar, pemperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar, dan yang
terakhir adalah memecahkan masalah kesulitan belajar.
Diagnosis terhadap perkembangan peserta didik sangatlah penting agar
siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan guru dapat membantu siswa
dalam proses tersebut dengan memperbaiki kelemahan yang dimiliki siswa.
3.2 Saran
Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab atas
perkembangan peserta didik. Karena itu guru dalam proses pembelajaran harus
memperhatikan kemampuan peserta didik secara individual, agar dapat membantu
perkembangan peserta didik secara optimal dan dapat mengenali peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar.
12
DAFTAR RUJUKAN
13