Disusun Guna Untuk Melengkapi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Disusun Oleh :
Kelompok II
Dita Erliani (0301214203)
Hazazira Andini Sumarto (0301202037)
Muhammad Ihsanul Fikri (0301202039)
2023
KATA PENGANTAR
Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini, manajemen sebagai ilmu sangat populer sehingga banyak kajian yang
difokuskan pada manajemen baik berupa pelatihan, seminar, kuliah, maupun pembukaan
program studi. Program studi manajemen ekonomi, manajemen sumber daya manusia,
manajemen pendidikan dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya,manajemen telah
diimplementasiakan dalam berbagai persoalan yang bersifat batihiniyah,seperti manajemen
kalbu.
Awal mulanya, tema manajemen hanya populer dalam dunia perusahaan atau bisnis.
Kemudian tema ini digunakan dalam profesi lainnya, termasuk oleh pendidikan dengan
beberapa modifikasi dan spesisifikasi tertentu lantaran terdapat perbedaan objek. Dalam
dunia bisnis, negara, maupun pendidikan, manajemen memiliki peran penting untuk
mengantarkan kemajuan organisasi. Sehingga, manajemen merupakan faktor dominan dalam
kemajuan organisasi.
Oleh karenanya, manajemen mendapat perhatian yang sangat serius baik di kalangan
pakar maupun praktisi.Pendidikan Islam merupakan pendidikan utama dalam pembentukkan
pribadi manusia agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan Islam sangat berperan
dalam membentuk kepribadian manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan
berpikir. Pendidikan diajari awalnya di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah atau tempat
pendidikan lainnya seperti sekolah, madrasah, dan pondok pesantren. Dalam pendidikan
diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar.
PEMBAHASAN
Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini
pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen
puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas
merencanakan kegiatan danstrategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contohtop manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief
financial officer).
Top Manager (TM), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning dan organizing,
karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu merencanakan, mengambil
1
Lot. cit. H. Malayu S. P. Hasibuan
keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu
memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
Middle Manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang dengan
kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga
harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam
artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk directing dan
controlling
Lower Manager (LM), tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi
directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing. Hal ini
disebabkan LM merupakan manejer operasional yang langsung memimpin para pekerja
operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis (spesialisasinya),
daripada kecakapan manajerialnya.2
II.2 Macam-Macam Manajemen Pendidikan
A. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar
pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi
belajar mengajar. Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran. Kurikulum dalam
arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak
didik selama pmengikuti pendidikan.3 Dengan pengertian ini maka pengaturan halaman
sekolah, penempatan keranjang sampah atau ketatnya disiplin sekolah dijalankan ikut
termasuk dalam cakupan kurikulum karena semuanya itu akan menghasilkan suatu yang
tercermin pada lulusan.
Disamping perencanaan dalam pendidikan, pemerintah pusat mengeluarkan pedoman-
pedoman umum yang harus diikuti sekolah, pedoman-pedoman tersebut antara lain:
Struktur program
Yang dimaksud dengan struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang harus
dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum di suatu jenis dan jenjang sekolah.
Penyusunan jadwal pelajaran
2
Ibid, h. 39– 40
3
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, S.Pd. 2008. Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta:
Aditya Media). Hal. 131.
Yang dimaksud dengan jadwal pelajaran adalah urutan-urutan mata pelajaran sebagai
pedoman yang harus diikuti dalam pelaksaan pemberian pelajaran. Jadwal pelajaran ini
sangat bermanfaat bagi, siswa, guru, maupun kepala sekolah.
Penyusunan kalender pendidikan
Menyusun rencana kerja sekolah untuk kegiatan selama satu tahun merupakan bagian
manjemen kurikulum terpenting yang harus sudah disusun sebelum ajaran baru. Tujuan
dari penyusunan kalender akademik adalah agar pengguanaan waktu selama satu tahun
terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan.
Pembagian tugas guru
Dalam mengadakan pembagian tugas guru, kepala sekolah tidak boleh “main perintah
dan main tunjuk” tetpi dibicarakan dalam rapat meja guru sebelum ajaran dimulai.
Pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas
Pengaturan siswa dalam kelas sebaiknya sudah dilakukan bersama waktu dengan
pendaftaran ulang siswa tersebut. Hal ini akan mempermudah siswa baru pada peristiwa
hari pertama masuk ke sekolah. Oleh karena keadaan kemapuan siswa belum dikenal,
maka yang dipakai untuk pertimbangan penempatan ke kelas anatara lain: jenis kelamin,
asal sekolah dan jika mungkin latar belakang orang tua atau wali.
Penyusunan rencana mengajar.
Penyusunan rencana mengajar dilakukan dua tahap:
Tahap penyusunan rencana terurai
Yang dimaksud dengan penyusunan rencana terurai adalah pembuatan
program garis besar tetapi terperinci mengenai penyajian bahan pelajaran selam satu
tahun.
Tahap penyusunan satuan pelajaran
Penyusunan satpel sebainya dilakukan sekaligus selesai sebelum mengajar.
Namun jika tidak mungkin, dilakukan secara bertahap jika sudah memadai.
B. Manajemen Siswa
Manajemen siswa adalah kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan
hingga siswa tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena tamat atau sebab lain.4 Tidak
semua hal yang berhubungan dengan siswa termasuk dalam manjemen siswa, tetapi
adakalanya masuk dalam manjemen lain. Mengelompokkan siswa untuk membentuk
4
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, S.Pd. 2008. Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta:
Aditya Media). Hal. 57.
kelompok-kelompok belajar, termasuk dalam majemen kurikulum, tetapi mencatat hasil
belajar siswa dapat dikategorikan sebagai manjemen siswa.
C. Manajemen Personal Sekolah
Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk kepentingan
organisasi itu yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Personalia organisasi
pendidikan mencakup para guru, para pegawai, para wakil siswa/mahasiswa. Termasuk juga
para manajer pendidikan yang mungkin dipegang oleh beberapa guru. Personalia ini
ditangani oleh para manajer agar aktivitas mereka dapat dipertahankan dan semakin
meningkat.
Orang-orang dalam organisasi pendidikan merupakan penentu keberhasilan atau
kegagalan pendidikan. Walaupun sumber pendidikan yang lain seperti dana mencukupi,
media lengkap, bahan pelajaran tersedia, sarana dan prasarana baik, lingkungan belajar kaya,
tetapi pelaksana-pelaksana pendidikan tidak berkompetensi dan tidak berdedikasi belum tentu
tujuan pendidikan akan tercapai.5
Jenis personil di sekolah ditinjau dari tugasnya yaitu: 6
Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar, dan pelatih.
Tenaga Fungsional Kependidikan
Tenaga fungsional pendidikan terdiri atas pengawas, peneliti, dan pengembang di
bidang pendidikan dan pustakawan.
Tenaga Teknis Kependidikan
Tenaga teknis kependidikan terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar.
Tenaga Pengelola Satuan Pendidikan
Tenaga pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
Tenaga Administratif: Staf Tata Usaha
D. Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan
pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas
5
Made, Pidarta. Manajemen Pendidikan Indonesi., (Jakarta: Rineka Cipta, 2004). Hal. 108
6
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan Edisi kesatu. (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008). Hal. 215-216.
mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan,
dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-
sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan, dan pertanggungjawaban.
Dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas yang terdiri dari
perencanaan program sekolah, perkiraan pemasukan dan pengeluaran dalam pelaksanaan
program, pengesahan, dan penggunaan anggaran sekolah. Menejemen keuangan Sekolah
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Oleh karena itu, tujuan manajemen keuangan adalah:
meningkatkan keefektifan dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah Untuk mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana,
menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-
jawaban keuangan, serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
E. Manajemen Sarana Dan Prasarana
Sarana pendidikan adalah semua peralatan atau perlengkapan yang Digunakan dalam
proses belajar mengajar dan dapat menunjang untuk kegiatan tersebut, seperti, gedung, kelas,
meja, kursi dan alat lainnya. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannnya proses belajar mengajar, seperti, taman, kebun, lapangan dan lain
sebagainya. Sarana prasaran juga sering disebut dengan fasilitas atau perlengkapan sekolah.
Manajemen sarana prasarana menurut mulyono adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan
secara kontinu terhadap benda benda pendidikan, agar senantiasa siap dipakai dalam proses
belajar mengajar.
7
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, S.Pd. 2008. Manajemen Pendidikan. (Yogyakarta:
Aditya Media). Hal. 5-8.
Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan dalam uraian ini adalah
semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah.
Namun karena kegiatan disekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur-jalur lingkungan
formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahs lingkup sdistem pendidikan sampai ke
tingkat pusat.
Ditinjau dari objek garapan manajemen pendidikan, dengan titik tolak pada kegiatan
“dapur inti” yaitu kegiatan belajar-mengajar di kelas, maka sekurang-kurangnya ada 8 obyek
garapan, yaitu:
Manjemen siswa
Manajemen personil sekolah
Manajemen kurikulum
Manejemen sarana atau material
Manajemen tatalaksana pendidikan
Manjemen pembiayaan
Manjemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan.
3. Menurut fungsi atau urutan kegiatan
Merencanakan
Mengorganisasikan
Mengarahkan
Mengkoordinasikan
Mengkomunikasikan
Mengawasi atau mengevaluasi
4. Menurut pelaksana
Banyak orang mengira bahwa bertanggungjawab melaksanakan manjemen
pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf tata usha. Pandangan seperti itu keliru.
Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam kegiatan belajar mengajar,
manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses tersebut, atau membantu
terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator. Guru harus melaksakan kegiatan
manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah adalah administrator. Dengan pengertian
bahwa manjemen adalah pengelolaan, manjemen, maka kepala sekolah bertindak sebagai
manajer di sekolah yang dipimpinnya.
Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi pelaksana manjemen pendidikan
yaitu orang-orang yang bekerja di kanto-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau di
kursus-kursus mempunyai peranan dan tugas seperti pelaksana di sekolah.
Prinsip adalah pegangan hidup yang diyakini seseorang mampu membantu dirinya
mencapai tujuan hidup yang diinginkan atau diprogramkan. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, prinsip adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam
berfikir, bertindak, dan sebagainya.8 Prinsip akan hancur jika ada unsur-unsur luar yang tidak
sehaluan dengan tujuannya.
Prinsip Manajemen Pendidikan adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar
dalam berfikir untuk sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan.
Dari uraian di atas dapat diambil disimpulkan bahwa dalam Manajeman Pendidikan
Islam, perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa
perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan
mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui
8
Drs. Suharsono dan Dra.Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: CV Widya
Karya, 2005. hal. 391
kesuksesan yang memuaskan. Ketika konsep perencanaaan mulai ramai dibicarakan,
terutama sekali oleh para sarjana Barat, Islam dalam Al-Qur‟annya sudah lebih dulu
menempatkan konsep perencanaan dalam tatacara “berkehidupan” umatnya. Perencanaan
bukanlah hal baru dalam konsepsi teologis Islam. Secara tegas Al Qur‟an menyatakan:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-
Hasyr: 18)
مه كان يىمه خيزا مه أمسه فهى رابح ومه كان يىمه مثال مه أمسه فهى مغبىن ومه كان يىمه شزا مه
فهى ملعىن أمسه
Artinya: “siapa orangnya yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia orang
yang beruntung, dan siapa orangnya yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia orang
yang rugi, dan siapa orangnya yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia orang yang
celaka (HR. Ahmad)
Sebagai calon pengajar yang baik harus mempunyai beberapa prinsip yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar secara efektif dan efesien. Diantara prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
Perhatian
Dalam pembelajaran guru hendaknya tidak mengabaikan masalah perhatian. Dengan
cara menarik perhatian siswa agar siswa berkonsentrasi dan tertarik pada materi pelajaran
yang sedang diajarkan.
Motivasi
Jika perhatian siswa sudah terpusat maka langkah guru selanjutnya memotivasi siswa
agar siswa lebih terpusat pada materi yang di ajarkan.
Keaktifan Siswa
Dalam proses pembelajaran siswa tidak sekedar menerima dan menelan konsep-
konsep yang disampaikan guru, tetapi siswa beraktivitas langsung. Dalam hal ini guru perlu
menciptakan situasi yang menimbulkan aktivitas siswa.
Keterlibatan Langsung
Supaya siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih
dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pengulangan Belajar
Penguasaan meteri oleh siswa tidak bisa berlangsung secara singkat. Siswa perlu
melakukan pengulangan-pengulangan supaya meteri yang dipelajari tetap ingat. Oleh karena
itu, guru harus melakukan sesuatu yang membuat siswa melakukan pengulangan belajar.
Kadang siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan materi yang sedang diajarkan.
Untuk menghindari gejala yang seperti ini guru harus memilih dan mengorganisir materi
sedemikikan rupa sehingga merangsang dan menantang siswa untuk mempelajarinya.
Penguatan atau reinforcement mempunyai efek yang besar jika sering diberikan
kepada siswa. Setiap keberhasilan siswa sekecil apapun, hendaknya ditanggapi dengan
memberikan penghargaan.
Dalam manajemen terdapat prinsip-prinsip yang merupakan pedoman umum atau pegangan
utama pelaksanaan aktivitas managerial, yang menentukan kesuksesan pengelolaan
organisasi. Prinsip-prinsip umum manajemen (General principle of management) seperti yang
dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (1990:10) dengan mengutip pandangan Henry
Fayol, yaitu sebagai berikut :9
Pembagian kerja diantara semua orang yang bekerja sama dalam suatu usaha tersebut
menjadi sangat penting. Tujuan pembagian kerja adalah agar dengan usaha yang sama dapat
diperoleh hasil kerja yang terbaik yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Setiap orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu bidang pekerjaan tertentu
dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Akan tetapi sebaliknya, semua wewenang tentu harus disertai
tanggung jawab terhadap atasan atau terhadap tujuan yang hendak dicapai.
9
Dr. KH. U. Saefullah, M.M.Pd., Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia. hal. 10
Kesatuan perintah artinya perintah berada di tingkat pimpinan tertinggi kepada
bawahannya.
Meskipun organisasi selalu terdiri atas berbagai bidang, wewenang dan tanggung
jawab seluruh pelaksanaan kegiatan diarahkan pada satu tujuan organisasi.
Prinsip ini berkaitan dengan kepentingan organisasi yang harus didahulukan dari pada
kepentingan pribadi.
Prinsip ini berakar dari prinsip keadilan yang kaidahnya adalah al-ujrah biqadr al-
masyaqah, upah diukur oleh tingkat kesulitan pekerjaannya. Jabatan dan tanggung jawab
diukur yang besar harus didukung oleh upah yang seimbang dengan beban yang dipikulnya.
Prinsip penyaluran perintah dan tanggung jawab bersifat hierarkis, artinya sesuai
dengan kapasitas dan wewenangnya.
Asas keterlibatan atau keteraturan berkaitan dengan norma yang berlaku dalam
organisasi atau perusahaan. Adapun ketertiban yang berkaitan dengan aspek sosial, yaitu
dalam menempatkan karyawan di dalam organisasi ataupun perusahaan, norma yang
seharusnya berlaku adalah menempatkan orang sesuai dengan keahliannya.
Inisiatif dalam organisasi tidak berarti bebas sekehendak para karyawan. Manajer
harus memberikan dorongan kepada seluruh bawahannya untuk berinisiatif sendiri
mengembangkan kinerjanya, tetapi harus tetap searah dengan visi dan misi perusahaan.
Prinsip ini bertitik pada kesatuan visi dan misi yang dicanangkan oleh organisasi atau
perusahaan. Seluruh karyawan bagaikan jaring laba-laba yang bersatu sebagai team work
yang solid memperjuangkan tujuan perusahaan.
Prinsip Pengelolaan
10
Dr. KH. U. Saefullah, M.M.Pd., Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia. hal. 1
Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan organisasi,
baik secara internal maupun eksternal.
Prinsip kerja sama didasarkan pada pengorganisasian dalam manajemen. Semua tugas
dan kewajiban manajer tidak diborong oleh satu orang, tetapi dikerjakan menurut keahlian
dan tugasnya masing-masing, sehingga beban kerjanya tidak menumpuk di satu tempat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara fundamental tidak
dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap manajer (top manager, middle
manager,dan lower manager), dalam usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer
harus melaksanakan semua fungsi menejerial,hanya saja skop dan penekanannya yang
berbeda.
Disamping perencanaan dalam pendidikan, pemerintah pusat mengeluarkan pedoman-
pedoman umum yang harus diikuti sekolah, pedoman-pedoman tersebut antara lain:
Struktur program Yang dimaksud dengan struktur program adalah susunan bidang
pelajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum di suatu jenis dan
jenjang sekolah.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini penulis berharap dengan mengetahui dari pemahaman
Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan agar dapat mengetahui materi tersebut. Demikian
yang dapat kami paparkan, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
makalah ini, dikarenakan keterbatasan ilmu yang kami miliki. Di sini kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang
membangun untuk penulisan makalah selanjutnya sangat diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan Edisi kesatu.
.Yogyakarta: Aditya Media.