Anda di halaman 1dari 13

1

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Matrikulasi
Mata Kuliah Introduction to Management
Dosen Pengampu: Durahman, S.Pd., M.MPd.

Oleh

AHMAD SUJA’I
20-MPI0243

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN


PENDIDIKAN ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2021
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Konsep Manajemen Pendidikan”. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan pada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw., kepada
keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman, amin ya robbal „alamin.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
Matrikulasi Mata Kuliah Introduction to Management pada Program Pasca
Sarjana Manajemen Pendidikan Islam di Institut Agama Islam (IAI) Bunga
Bangsa Cirebon.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Durahman, S.Pd.,
M.MPd., selaku Dosen Pengampu yang telah memberikan arahan dan
bimbingan, serta motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
bagi pembaca pada umumnya. Untuk itu, adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan.

Cirebon, Maret 2021

Penulis

i
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan ...................................... 3
2.2 Fungsi Manajemen Kelas ...................................................... 4
2.3 Unsur-Unsur Manajemen dalan Pendidikan ......................... 4
2.4 Proses Manajemen ................................................................ 5

BAB III METODOLOGI ........................................................................... 7

BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................... 8

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ................................................................................ 9
5.2 Saran ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manajemen dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola (Badrudin,
2015, p. 1). Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Poerwadarminta, 2007, p. 742) manajemen diartikan sebagai cara
mengelola suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau pengaturan
dilaksaakan oleh seorang manajer (pengatur/ pemimpin).
Definisi manajemen mengalami perkembangan dari masa ke masa
tergantung kebutuhan organisasi, sehingga istilah manajemen yang
dikemukakan oleh para ahli sangat beragam. Hikmat (2009, p. 11)
menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang didukung oleh
sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Pendapat lain dikemukakan American Society of Mechanical
Engineers (Tim Dosen Adpen UPI, 2011, 87) bahwa “management is the
art and science of organizing and directing human effort applied to
control the focus utilize the materials of nature for the benefit of man”
(manajemen adalah ilmu dan seni mengorganisasi dan memimpin usaha
manusia, menerapkan pengawasan dan pengendalian tenaga, serta
memanfaatkan bahan alam bagi kebutuhan manusia).
Ada dua alasan yang dapat diidentifikasi, sehingga pendidikan
tetap up to date untuk dikaji. Pertama, kebutuhan akan pendidikan
memang pada hakikatnya krusial karena bertautan langsung dengan
ranah hidup dan kehidupan manusia. Membincangkan pendidikan berarti
berbicara kebutuhan primer manusia. Kedua, pendidikan juga merupakan
wahana strategis bagi upaya perbaikan mutu kehidupan manusia, yang
ditandai dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan, menurunnya
derajat kemiskinan dan terbukanya berbagai alternatif opsi dan peluang
mengaktualisasikan diri di masa depan (Mahfud, 2009). Namun dalam
tataran ideal, pergeseran paradigma yang awalnya memandang lembaga
pendidikan sebagai lembaga sosial, kini dipandang sebagai suatu lahan
bisnis basah yang mengindikasikan perlunya perubahan pengelolaan.
Perubahan pengelolaan tersebut harus seirama dengan tuntutan zaman.
Perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini
tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit.
Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang professional dan biaya
pendidikan yang mahal. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri
kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari

1
25

kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,


propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut ini akan dipaparkan
mengenai “Konsep Manajemen Pendidikan”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan manajeman pendidikan?
2. Apakah fungsi manajemen pendidikan?
3. Unsur apa saja yang terdapat dalam manajemen pendidikan?
4. Bagaimanakah pelaksanaan manajeman pendidikan dalam pencapaian
tujuan pendidikan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian manajemen pendidikan.
2. Menjelaskan fungsi manajemen pendidikan.
3. Mendeskripsikan unsur-unsur yang terdapat dalam manajemen
pendidikan.
4. Mendeskripsikan pelaksanaan manajeman pendidikan dalam
pencapaian tujuan pendidikan.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru tentang konsep
manajemen pendidikan. Di samping itu, dapat dijadikan sebagai
masukan untuk menerapkan manajemen pendidikan di sekolah
tempatnya mengajar.
2. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai masukan dan referensi dalam rangka
perbaikan kualitas pendidikan di sekolah
6

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan


Pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara
sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teori dan
praktik yang berkembang dalam kehidupan. Semakin tinggi cita-cita
manusia, semakin menuntut peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana
mencapai cita-citanya. Akan tetapi di balik itu, semakin tinggi cita-cita
yang hendak diraih, maka semakin kompleks jiwa manusia itu, karena di
dorong oleh tuntutan hidup (rising demands) yang meningkat pula
(Arifin dan Aminudin, 2007, p. 2).
Pendidikan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
perkembangan manusia, mulai dari perkembangan fisik, kesehatan,
keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada
perkembangan iman (Pidarta, 2004, p. 2). Berarti pendidikan membuat
manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan
hidupnya dari kehidupan alamiah menjadi berbudaya.
Proses pendidikan tidak terlepas dari faktor psikologis, fisik manusia
dan pengaruh faktor lingkungan. Proses pendidikan harus berpegang
pada petunjuk-petunjuk para ahli psikologi, terutama psikologi
pendidikan, perkembangan dan psikologi agama (Rusmaini, 2011, p. 1).
Dengan demikian, proses pendidikan akan berlangsung secara sistematis
dan terorganisir dengan baik.
Menurut Crow and Crow (Fattah (2011, p. 5), modern educational
theory and practise not only are aimed at preparation for future living
but also are operative in determining the patern of present, day-by-day
attitude and behavior. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana
untuk persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan
sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke
tingkat kedewasaannya.
Keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
seumur hidup untuk mengembangkan potensi diri.
Manajemen pendidikan berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pendidikan, jadi sebelum kita labih lanjut membahas tentang apa itu
manajemen pendidikan, maka terlebih dahulu kita tau makna perkata dari
manajemen pendidikan itu sendiri. Johnson (Pidarta, 2004, p. 3).
mendefinisikan menejemen sebagai suatu peroses mengintegrasikan
sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk
menyelesaikan suatu tujuan.

3
74

Fattah (2011, p. 4) mengemukakan bahwa pendidikan adalah proses


yang dilakukan oleh seseorang dalam mengembangkan kemampuan,
sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka
hidup.
Mengacu pada kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan
yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan
pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berkualitas.
2.2 Fungsi Manajemen Pendidikan
Kehdiran manajemen dala organiasai adalah untuk melaksanakan
kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara
tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi
manajemen. Namun demikian, fungsi manajemen dapat ditelaah dari
aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Mulyati (2017, p. 92) menyebutkan beberapa fungsi manajemen
menurut para ahli, antara lain yaitu:
1. Luther Gullick: planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, dan budgeting (POSDCoRB
2. Henry Fayol: planning, organizing, commanding dan coordinating
(POCC).
3. GR. Terry: planning, organizing, actuating dan controlling (POAC).
4. Koonts &Donnel: planning, organizing, staffing, directing dan
controlling (POSDC).
5. Willian Newman: planning, organizing, assembling, resources,
directing dan controlling (POARDC).
Mengadaptasi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen
yang sesuai dengan proil kinerja pendidikan secara umum adalah
planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating,
motivating, innovating), reporting, dan controlling.
2.3 Unsur-Unsur Manajemen dalam Pendidikan
Manajemen sebagai suatu sistem tidak bergerak statis, melainkan
secara dinamis fungsional mensinergikan unsur-unsur pendukung dalam
rumusan planing, organizing, actuating, dan motivating, dan controlling.
Sistem ini tidak bisa dipisah satu sama lain.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah membuat suatu target-target yang akan
dicapai dimasa depan. Menurut Burhanudin, 2004, p. 167)
perencanaan adalah suatu proses kegiatan pemikiran yang sistematis
mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan,
langkah-langkah, metode, pelaksanaan (tenaga) yang dibutuhkan
58

untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pencapaian tujuan. Semua


aspek ini dirumuskan secara rasional dan logis
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasikan dan
mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara
anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Tim Dosen
Adpen UPI, 2011: 94).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisasi tugas
yaitu:
a. Mengenalkan dan mengelompokkan kerja.
b. Mengatur dan melimpahkan tanggung jawab, serta wewenang.
c. Mengatur hubungan kerja.
d. Mempertimbangkan potensi dan kompetensi sumber daya
manusianya, karena setiap manusia mempunyai kapasitas masing-
masing.
3. Motivating (Pemotivasian)
Daya pemotivasian dalam manjemen merupakan kemampuan
manajer dalam suatu organisasi untuk memberikan kegairahan,
kegiatan, pengertian, sehingga orang lain mau memberikan dukungan
dan bekerja dengan sukarela untuk mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan beban dan kapasitas yang diberikan.
4. Actuating (Penggerakan)
Actuating atau menggerakkan agar orang-orang dalam organisasi
beraktivitas dan agar mereka mau serta sukarela bekerja dalam rangka
menyelesaikan tugas demi tujuan kolektif. Disini pemimpin berusaha
agar staffing berperilaku desentralistik dalam arti membagi dan
menerima wewenang sesuai posisi dan tidak semata-mata menerima
perintah atau memerintah, melainkan saling bergerak dalam
menyelesaikan tugasnya.
5. Controlling (Pengawasan)
Dalam pelaksanaannya, pengawasan sebenarnya terdiri dari
usaha mengamati segala sesuatu yang terjadi apakah sudah berjalan
sesuai dengan rencana, petunjuk dan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan (Burhanudin, 2004, p. 251)
2.4 Proses Manajemen
Proses manajemen secara umum menurut Mulyati (2017, p. 92-95)
mengikuti langkah-langkah merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan.
1. Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan
dicapai di masa depan. Dalam organisasi, merencanakan adalah suatu
proses memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan
tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumberdaya dan metode/teknik
yang tepat.
69

Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena


rencana berfungsi untuk:
a. Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai
b. memberikan gagasan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
c. Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan
mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah
ditetapkan
d. Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas
yang konsisten prosedur dan tujuan
e. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intenship
sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara
dini.
2. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan,
mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya di antara
anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Stoner
(Mulyati, 2017, p. 94) menyatakan bahwa mengorganisasikan adalah
proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama
secara terstruktur, guna mencapai ssasaran spesifik atau beberapa
sasaran.
Mengorganisasikan sangat penting dalam manajemen karena
membuat posisi orang jelas dalam struktur dan pekerjaannya, serta
melalui pemilihan, pengalokasian, dan pendistribusian kerja yang
profesional, organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
3. Memimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya
mengarahkan dan memotivasi para personil agar dapat melaksanakan
tugas pokok fungsinya dengan baik. Memimpin menurut Stoner
(Mulyati, 2017, p. 95) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau
seluruh organisasi.
4. Mengendalikan
Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi
berjalan sesuai dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada
tujuan secara efektif dan efisien.
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses
pengendalian dapat melibatkan beberapa elemen, yaitu:
a. Menetapkan standar kinerja
b. Mengukur kinerja
c. Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan
d. Mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.
10

BAB III
METODOLOGI

Makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan. Studi kepustakaan


adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau
masalah yang menjadi objek penelitian, Informasi tersebut dapat diperoleh
dari buku-buku, karya iliah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet dan
sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat
memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan
dengan penelitiannya (Transis.com, 2020).
Peranan studi kepustakaan dalam penelitian sangat penting, karena
dengan melakukan kegiatan ini, hubungan antara maslah, penelitian-
penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu,
penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun
oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
Studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama
kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah,
karena itu haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu
pengetahuan. Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih
judul, agar jangan sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah
diteliti oleh orang lain. Meskipun masalah yang sama sekali baru (original)
sangat jarang, namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus
ditiru seutuhnya, kecuali teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat
atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan atau telah ditemukan
informasi baru yang dapat memberikan pemecahan lain.
Tujuan studi kepustakaan adalah: (1) menemukan suatu masalah untuk
diteliti, (2) mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti, (3) mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang
akan diteliti, (4) memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan
bidang yang akan diteliti, serta (5) menelaah hasil penelitian sebelumnya
diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian, yaitu:
tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan.

7
11

BAB IV
PEMBAHASAN

Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang


dimiliki oleh seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan, baik secara
perorangan ataupun bersama orang lain dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan
pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan
pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berkualitas.
Tujuan manajemen adalah untuk mencapai kinerja organisasi secara
produktif, efektif, efisien dan berkualitas.
Prinsip-prinsip manajemen merupakan nilai yang tidak dapat diabaikan
dalam praktik manajemen. Praktik menejemen harus didasari prinsip
berorientasi pada tujuan dengan memikirkan kemampuan sumberdaya yang
dimiliki, senantiasa memperhatikan aspek pdikologis manusia dan nilai-nilai
yang berkembang di masyarakat.
Fungsi manajemen adalah membuat kerja organisasi berjalan lancar
dengan fokus pada penerapan kemampuan manajer dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengimplementasikan rencana, mengawasi,
mengevaluasi dan melaporkan kinerja organisasi.
Proses manajemen merupakan langkah sistematis yang dilakukan dalam
menata, mengelola, mengatur, dan mengembangkan organisasi melalui
aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinasikan,
memantau, mengendalikan dan mengevaluasi, serta melaporkan kinerja.

8
12

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, simpulan dari malakah ini adalah
sebagai berikut:
1. Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan
pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian,
pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian,
pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
2. Fungsi manajemen pendidikan adalah membuat kerja organisasi
berjalan lancar dengan fokus pada penerapan kemampuan manajer
dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan
rencana, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan kinerja
organisasi.
3. Unsur-unsur manajemen dalam pendidikan, yaitu: planing,
organizing, actuating, dan motivating, dan controlling. Sistem ini
tidak bisa dipisah satu sama lain.
4. Proses manajemen merupakan langkah sistematis yang dilakukan
dalam menata, mengelola, mengatur, dan mengembangkan organisasi
melalui aktivitas merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
mengkoordinasikan, memantau, mengendalikan dan mengevaluasi,
serta melaporkan kinerja.
5.2 Saran
Pelaksanaan manajemen pendidikan di masa mendatang diharapkan
lebih ditingkatkan lagi karena perkembangan dan persaingan pendidikan
di dunia global semakin pesat. Oleh sebab itu, kepala sekolah beserta
jajarannya hendaknya saling bekerja sama untuk melaksanakan
manajemen pendidikan guna mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.

9
13

DAFTAR PUSTAKA

Arifin dan Aminudin. 2007. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Ditjen


Bimbaga Islam.

Burhanudin. 2004. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fattah, Nanang. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyati, Yati Siti. 2017. Manejemen Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka


Cipta.

Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Edisi


Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Rusmaini. 2011. Ilmu Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.


2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai