Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP DASAR, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN

KELOMPOK I

KETUA: RINA ROSTIANA (20)

WAKIL : BQ. ELINDA SOPIANA (07)

ANGGOTA : YUNITA DWI RIZKI KAYATI (28)

FITRIANI RAUDATUL ELMI (24)

NURFADILAH (27)

LALU MUHAMMAD KHOIRI (02)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH (PGMI)

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga tugas mengenai Konsep

dasar, tujuan dan ruang lingkup manajemen ini dapat terselesaikan

sebagaimana mestinya. Salam serta sholawat senantiasa tercurahkan

kepada junjungan kita Rasulullah SAW.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas untuk dibidang study

Manajemen Pendidikan. Adapun judul makalah ini adalah “Konsep dasar,

tujuan dan ruang lingkup manajemen”.

Kami menyadari didalam penulisan makalah terdapat banyak

kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk perbaikan penulisan selanjutnya.

Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah turut membantu dan menyelesaikan tugas ini. Semoga

dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR.....,........................................................................2

DAFTAR ISI .....,.....................................................................................3

PENDAHULUAN.....,..............................................................................4

A. Latar Belakang……………………………………………………….4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………..7

C. Tujuan Masalah………………………………………………………7

PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen…………………………………………….8

2. Tujuan Manajemen………………………………………………….10

3. Ruang Lingkup Manajemen………………………………………..13

PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………..19

B. Saran……………………………………………………………………20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen pendidikan adalah tolak ukur yang baik dalam dunia

pendidikan, baik mutu pendidikan, sangat tergantung pada

manajemen banyak masalah yang terjadi di dunia pendidikan karena

tujuan dan kebijakan yang diambil oleh manajer dalam pendidikan

tidak akurat. Untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah, maka

perlu dilakukan penelitian ke arah itu agar pendidikan memiliki

kualitas yang baik dan signifikan bagi kehidupan masyarakat

Indonesia.

Peningkatan mutu pendidikan nasional telah dilakukan

dengan meningkatkan kurikulum, meningkatkan kualitas pendidik,

menyediakan fasilitas dan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan

guru, meningkatkan organisasi sekolah, meningkatkan manajemen,

pengawasan dan regulasi. Ini penting bagi pemerintah untuk

dilakukan, mengingat bahwa pendidikan terkait dengan peningkatan

kualitas sumber daya manusia Indonesia. Komitmen Pemerintah dan

Parlemen Indonesia dalam upaya memajukan sektor pendidikan

semakin menguat setelah diadopsinya beberapa produk hukum baru

di bidang pendidikan 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, yaitu dengan mendelegasikan otoritas pendidikan ke

daerah dan mendorong otomatisasi di tingkat 2 sekolah, dan

4
melibatkan masyarakat dalam mengembangkan program

pendidikan. dan mengembangkan sekolah lain.1

Begitu pula dengan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, dan PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan merupakan kebijakan yang diarahkan dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan nasional.2 Kehadiran Undang-Undang

Guru dan Dosen, menempatkan peran sentral pendidik dalam

meningkatkan kualitas pendidikan sebagai sesuatu yang tidak dapat

diabaikan. Tenaga pendidik, baik guru atau dosen sebagai jiwa atau

roh bagi batang tubuh pendidikan. Dalam konteks bangsa Indonesia,

peningkatan mutu pendidikan merupakan sarana pembangunan di

bidang pendidikan nasional dan merupkan bagian integral dari upaya

peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruhan.

Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia yang selalu ingin berkembang dan berubah.

Pendidikan mutlak ada dan selalu diperlukan selama ada kehidupan.

Hal ini senada dengan batasan resmi mengenai pendidikan, yaitu

usaha yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

dengan maksud mengubah tingkah laku manusia ke arah yang

1 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan


Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 8.
2 Syafaruddin dan Nurmawati, Pengelolaan Pendidikan Menembangkan Keterampilan

Menejemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif (Medan: Perdana Publising, 2011), hlm.
68.

5
diinginkan sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja,

teratur dan berencana.

Berbicara tentang pendidikan, itu tidak bisa hanya

mengandalkan pendidikan formal (sekolah), tetapi harus mencakup

kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung. Pendidikan bisa

dilakukan di mana saja. Pihak yang bertanggung jawab atas

pendidikan tidak hanya guru di sekolah, tetapi juga keluarga atau

masyarakat, ini yang paling penting. Permintaan akan sumber daya

pendidikan yang berkualitas dan profesional adalah suatu keharusan

di era global, reformasi informasi dan pendidikan. Indikator

perubahan saat ini yang dapat diamati adalah bahwa beberapa

tenaga kependidikan telah meningkatkan upaya profesional mereka

dengan melanjutkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, lembaga

pendidikan telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi,

memulai dan telah meningkat menuju manajemen berbasis sekolah,

yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah.

Dengan demikian, sekolah bebas untuk mengelola sumber

daya dan sumber pendanaan dengan mengalokasikannya sesuai

dengan kebutuhan prioritas, dan lebih responsif terhadap kebutuhan

setempat. 3

3Nur Kolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi (Bandung: PT.
Gamedia Widiasarana Indonesia, 2005), hlm. 54

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah

ini

adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian manajemen Pendidikan?

2. Apa tujuan manajemen Pendidikan?

3. Apa ruang lingkup manajemen Pendidikan?

C. Tujuan Makalah:

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen Pendidikan

2. Untuk mengetahui tujuan manajemen Pendidikan

3. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen Pendidikan

7
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian manajemen Pendidikan

Menurut Indrawan (2015) dalam bukunya yang berjudul

“Pengantar Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah” bahwa

manajemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya

relatif masih asing didengar sehingga banyak orang yang belum

mengerti akan istilah manajemen pendidikan. Namun, seiring

dengan perkembangan zaman, istilah manajemen pendidikan sudah

mulai ramai diperdengarkan dalam berbagai forum ilmiah. Hal ini

ditandai dengan banyaknya alumni Program Studi Manajemen

Pendidikan dari Perguruan Tinggi di Indonesia, juga forum-forum

ilmiah nasional lainnya seperti: Perkumpulan Sarjana Manajemen

Pendidikan Islam (PERSMAPI), Perkumpulan Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam (PPMPI) Indonesia, dan Perkumpulan

Manajer Pendidikan Islam (Permapendis). Menurut Romlah (2016)

manajemen pendidikan diartikan sebagai pengelolaan terhadap

semua kebutuhan institusional dalam pendidikan dengan cara yang

efektif dan efesien.

Sedangkan menurut (Atmodiwirio, 2000) manajemen

pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

8
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara itu,

Mantja (2016) yang mengutip dari Campbell et al (1966) memberikan

definsi manajemen pendidikan sebagai manajemen kelembagaan

yang bertujuan untuk menunjang perkembangan dan

penyelengaraan pengajaran. Pada prinsipnya, pengertian ini serupa

dengan Wati (2014) bahwa manajemen pendidikan pada prinsipnya

merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi

dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang

terdapat dalam dunia pendidikan.

Menurut Asifudin (2016) manajemen pendidikan merupakan

manajemen yang diaplikasikan pada pengelolaan pendidikan.

Sedangkan Pananrangi (2017) menyatakan bahwa manajemen

pendidikan adalah sub-sistem dari lembaga pendidikan itu sendiri

yang unsur-unsurnya terdiri atas unsur organisasi, yaitu tujuan,

orang-orang, sumber, dan waktu yang dikelola secara efektif dan

efisien. Sementara Munastiwi (2018) mendefiniskan manajemen

pendidikan sebagai proses kegiatan perencanaan,

pengorganisasian pendidikan, memimpin, dan pengendalian sumber

daya manusia untuk ketercapaian sasaran organisasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen

pendidikan dapat dipahami sebagai salah satu komponen dari

sistem yang semua sub-sistemnya saling berkaitan dengan yang

9
lainnya dalam arti keseluruhan proses penyelenggaraan dalam

usaha kerjasama dua orang atau lebih dan usaha bersama untuk

mendayagunakan semua sumber (personal dan material) secara

efektif, efisien, dan rasional untuk menunjang tercapainya tujuan

pendidikan. Dilihat dari pengertian manajemen pendidikan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan sebagai

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man,

money, materials, method, machines, market, minute dan

information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam

bidang pendidikan.

2. Tujuan Manajemen Pendidikan

Tujuan dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu

usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara

benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara efektif,

efisien, produktif dan berkualitas.

Pengertian Efektif dan Efisien dalam Manajemen

Dalam ilmu manajemen dkenal yang namanya efektif dan efisien. Dua kata

ini sering di ibaratkan sebagai pasangan dalam kalimat dan biasanya di

gunakan bersamaan dalam satu kalimat. Tujuan dilakukan manajemen

agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat

dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan

secara Efektif, Efisien, kualitas dan Produktif.

10
a. Efektiv adalah suatu program kerja dikatakan efektif apabila

program kerja tersebut dapat mencapai tujuan, yang telah

ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain adalah agar program

tersebut dapat mencapai tujuanya. Efektif yaitu pekerjan yang

diselesaikan dalam waktu dan sasaran yang tepat sesuai dengan

rencana yang di tetapkan sebelumnya.

b. Efisiensi adalah melakanakan sesuatu dengan upaya sekecil-

kecilnya dan sehemat-hematnya dalam artian mengirit waktu, tenaga

dan biaya untuk memperoleh hasil yang sangat memuaskan:

1. Efisiensi ditinjau dari hasil program.

Penyelenggaraan sebuah program dapat dikatakan efisien apabila

dengan usaha tertentu memperoleh hasil yang sebanyak-

banyaknya. Upaya yang dimaksudkan adalah dengan

menggunakan tenaga, waktu, biaya dan sarana prasarana yang

ada.

2. Efisisiensi ditinjau dari usaha/pelaksana program

Apabila dari segi pelaksanaan, sebuah program dapat dikatak

efisien apabila hasilnya dapat dicapai melalui upaya yang sekecil-

kecilnya dan sehemat-hematnya. Dengan menggunakan tenaga,

waktu, biaya dan sarana prasarana yang ada.

c. Kualitas adalah menunjukan kepada suatu ukuran penilaian atau

penghargaan kepada barang (products) dan jasa (services)

11
berdasarkan bobot dan atau kinerja (Peffer end Coote, 1991). Jasa

atau produk tersebut harus memenuhi atau melebihi kebutuhan

atau harapan pelanggannya.

Peffer end Coote, 1991. Menunjukan kepada suatu ukuran

penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan

kepada barang (products) dan jasa (services) tertentu

berdasarkan pertimbangan objektiv atas bobot dan atau kinerja.

Jasa atau produk tersebut harus menyamai atau melebihi

kebutuhan atau harapan pelanggannya. Dari defenisi diatas jika

ditarik kesimpulannya bahwa :

1. Kualitas meliputi usaha mamenuhi atau melebihi harapan

pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah ( misalnya

apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin

dianggap kurang berkualitas pada mendatang).

Jadi dari definisi tersebut bahwa “Kualitas meruapak suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan linkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan” (Goetsch & Davis-1994).

d. Produktiv adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh

(output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input).

12
Produktivitas dapat dinyatakan secara kualitas maupun kuantitas

apabila perbandingan antara hasil yang diperoleh (output) dengan

jumlah sumber yang dipergunakan (input) produktivitas terbaik.

• Produktif adalah sebuah sikap yang ingin terus berkarya, dan

menghasilkan sesuatu yang ada manfaatnya baik untuk diri

sendiri maupun untuk orang lain.

• Orang yang produktif adalah orang yang tidak menganggur

atau membuang-buang waktu, memiliki banyak hal yang bisa

dilakukan, serta tak pernah berhenti untuk berusaha dalam hal

apapun.

• Abdullah Gymnastiar; Jika kita memelihara kebencian dan

dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan

habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang produktif.

3. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Dalam perspektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses

pengaturan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang dimiliki

organisasi melalui kerjasama para personil untuk mencapai

tujuan organisasi secara efektif dan efisien, sehingga dapat

dimaknai bahwa manajemen merupakan prilaku anggota dalam

suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata

lain, organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi manajemen,

karena itu di dalamnya ada sejumlah unsur pokok yang

membentuk kegiatan manajemen yaitu: unsur manusia (men),

13
benda atau barang (materials), mesin (machines), metode

(methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini

memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau

mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama

proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Ruang lingkup manajemen sangat luas karena berkaitan

dengan banyak hal dan multidisiplin ilmu. Menurut Daft (2012)

ruang lingkup manajemen dapat dilihat dari sudut pandang

lingkungan, yakni:

1) lingkungan luar (eksternal) yang terbagi dalam umum dan

khusus (tugas); dan 2) lingkungan dalam (internal).

Lingkungan luar umum terdiri atas dimensi: ekonomi

(economic), hukum-politik (legal-political), sosio-kultural

(sociocultural), teknologi (technology), dan internasional

(international). Sedangkan lingkungan luar khusus (tugas)

terdiri atas: pemilik (stakeholder), pelanggan (customer),

pemasok (supplier), pesaing (competitor), dan badan

pemerintah, lembaga keuangan, serikat pekerja. Sementara

ditinjau dari lingkungan dalam (internal), ruang lingkup

manajemen terdiri atas: manusia atau pekerja (specialized

dan manajerial personal), finansial (sumber, alokasi, dan

kontrol dana), fasilitas fisik, teknologi, sistem nilai dan budaya

organisasi atau perusahaan.

14
Menurut Ahmad (2018) ruang lingkup manajemen

pendidikan dibagi berdasarkan tiga kelompok, yaitu: wilayah

kerja, objek garapan, dan fungsi kegiatan. Kelompok wilayah

kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh negara,

manajemen satu propinsi, manajemen satu unit kerja, dan

manajemen kelas. Kelompok objek garapan, ruang

lingkupnya meliputi: manajemen peserta didik, manajemen

personil (tenaga pendidikan dan kependidikan), manajemen

kurikulum, manajemen sarana-prasarana, manajemen tata

laksana pendidikan (ketatausahaan sekolah), manajemen

lembaga pendidikan, manajemen pembiayaan, dan

manajemen humas. Kelompok fungsi Kegiatan, ruang

lingkupnya meliputi: merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan,

mengawasi atau mengevaluasi.

Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen

pendidikan untuk urusan nasional meliputi pendidikan luar

sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan,

penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan

serta kebudayaan dan kesenian. Manajemen pendidikan satu

provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah

kerja satu provinsi yang pelaksanaannya dibantu oleh

15
petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan

kecamatan. Manajemen pendidikan satu unit kerja, lebih

dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani

pekerjaan mendidik, misalnya: pemberi pelajaran, bahan

yang diajarkan, penerima pelajaran, dan sarana penunjang.

Manajemen kelas, dalam menejemen kelas terdapat istilah

“pengelolaan kelas” baik yang bersifat intruksional maupun

manajerial (Ahmad, 2018).

Manajemen peserta didik adalah suatu pencatatan

peserta didik dari proses penerimaan hingga mereka lulus

(tamat) dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau

sebab lain (Imron, 2011; Prihatin, 2011). Manajemen personil

(tenaga pendidikan dan kependidikan) merupakan suatu ilmu

dan seni untuk melaksanakan kegiatan: planning, organizing,

dan controlling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia

dapat ditingkatkan semaksimal mungkin (Aedi, 2016).

Manajemen kurikulum adalah segala sesuatu yang

berlangsung dalam sekolah termasuk kegiatan ekstra-

kurikuler pembimbingan dan hubungan interpersonal (Nasbi,

2017). Manajemen sarana-prasarana adalah sebagai proses

kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana

pendidikan secara efektif dan efisien (Indrawan, 2015).

16
Manajemen tata laksana pendidikan (ketatausahaan

sekolah) adalah kegiatan melakukan pencatatan tentang

segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi untuk

digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan (Yuliana

& Arikunto, 2008), manajemen lembaga pendidikan adalah

pengelolaan lembaga pendidikan dengan tujuan

mengorganisasikan segenap kegiatan lembaga pendidikan

yang termasuk diantaranya adalah pengolahan fungsi

kepemimpinan, serta menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik

dan/atau professional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya

untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional (Farikhah, 2015; Yaqin,

2016).

Manajemen pembiayaan adalah pengelolaan

pembiyaan yang menitikberatkan pada upaya pendistribusian

benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung

masyarakat (Munir, 2013). Manajemen humas adalah

pengelolaan suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi

sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau

program terpadu untuk mencapai tujuan tertentu, dan

17
semuanya itu berlangsung secara keseimbangan dan teratur

(Juhji et al., 2020).

Mantja (2016) menganalisis persamaan dan

perbedaan manajemen pendidikan dengan manajemen

bidang lainnya. Menurutnya, persamaan keduanya terletak

pada cakupan fungsi-fungsinya, yaitu perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), aktualisasi

(actuating), dan pengendalian (controlling). Penyebaran

fungsi-fungsi itu bervariasi sesuai dengan kepentingan

masing-masing. Sedangkan perbedaannya terletak pada

cakupan kajian atau substansinya. Manajemen pendidikan

lebih memusatkan diri pada substansi-substansi yang

berkaitan dengan proses-proses pendidikan, yaitu

manajemen pengajaran, peserta didik, ketenagaan,

keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan

masyarakat dan layanan-layanan khusus (Mantja, 2016).

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan dapat

dipahami sebagai salah satu komponen dari sistem yang semua sub-

sistemnya saling berkaitan dengan yang lainnya dalam arti keseluruhan

proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama dua orang atau lebih

dan usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personal

dan material) secara efektif, efisien, dan rasional untuk menunjang

tercapainya tujuan pendidikan. Dilihat dari pengertian manajemen

pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

pendidikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang

berupa man, money, materials, method, machines, market, minute dan

information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang

pendidikan.

Tujuan dilakukan manajemen agar pelaksanaan suat

usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara

benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara efektif,

efisien, produktif dan berkualitas.

19
Dalam perspektif lebih luas, manajemen adalah suatu proses

pengaturan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang dimiliki

organisasi melalui kerjasama para personil untuk mencapai

tujuan organisasi secara efektif dan efisien, sehingga dapat

dimaknai bahwa manajemen merupakan prilaku anggota dalam

suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata

lain, organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi manajemen,

karena itu di dalamnya ada sejumlah unsur pokok yang

membentuk kegiatan manajemen yaitu: unsur manusia (men),

benda atau barang (materials), mesin (machines), metode

(methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur ini

memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau

mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi terutama

proses pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

B. Saran

Berikut makalah kami tentang “ Pengertian, Tujuan Dan

Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan“ yang telah kami buat, kami

percaya bahwa tidak ada kata sempurna dalam hal apa pun, baik

dalam penulisan makalah yang telah kami buat, dan maka dari kami

selaku penulis, memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada

salah dalam tutur kata dan penulisannya. Dan saya siap menerima

saran dan kritikan yang membangun untuk memperbaiki makalah ini

menjadi lebih baik. Sekian dan terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Tamjidillah,februari.2022.” Pengertian,Tujuan, Ruang Lingkup “ dalam


pembelajaran manajemen pendidikan. Fakultas tarbiyah dan keguruan
universitas islam negeri mataram.
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model
Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta:
Prenada Media, 2004), hlm. 8.
Syafaruddin dan Nurmawati, Pengelolaan Pendidikan Menembangkan
Keterampilan Menejemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif (Medan:
Perdana Publising, 2011), hlm. 68.
Nur Kolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi
(Bandung: PT.Gamedia Widiasarana Indonesia, 2005), hlm. 54
Juhji, Wawan Wahyudin, Eneng Muslimah, Nana Surya Purnama.
2020."Pengertian, Ruang Lingkup Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan Pendidikan Islam" dalam Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara,
Volume 1 (hlm.114-116). Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanudin Banten.

21

Anda mungkin juga menyukai