DISUSUN OLEH
Asmayana :( 200106044)
2022
1
KATA PENGANTAR
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya
laporan ini teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah
membantu penulis.
Tim Penyusun
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
A.Kesimpulan .............................................................................. 13
B.Saran ....................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menurut Grounlund, tujuan instruksional umum adalah hasil belajar yang
diharapkan dinyatakan secara umum dan berpedoman pada perubahan tngkah laku
dalam kelas.
7
Namun seiring dengan pergeseran teori dan cara pandang dalam
pembelajaran, tujuan pembelajaran yang semula lebih memusatkan pada
penguasaan bahan, selanjutnya bergeser menjadi penguasaan kemampuan siswa
atau biasa dikenal dengan sebutan penguasaan kompetensi atau performansi.
Dalam praktik pendidikan di Indonesia, pergeseran tujuan pembelajaran ini terasa
lebih mengemuka sejalan dengan munculnya gagasan penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Selanjutnya, W. James Popham dan Eva L. Baker menegaskan bahwa
seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk
perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh
siswa tersebut sesudah mengikuti pelajaran.
Berbicara tentang perilaku siswa sebagai tujuan belajar, saat ini para ahli pada
umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai
tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan prilaku individu ke dalam tiga ranah
atau kawasan, yaitu:
1. kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau
berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan
(synthesis), dan penilaian (evaluation).
2. kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti
perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya
mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization);.
3. kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular
system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari : kesiapan (set), peniruan
(imitation, membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan
menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat
digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.
8
akan dikembangkan, apakah seorang guru hendak menitikberatkan pada
pembelajaran kognitif, afektif ataukah psikomotor.
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari
kata meta dan hodos. Meta berarti melalui sedang hodos berarti jalan. Sehingga
metode menurut Nasution dalam Jamal2 berarti jalan yang harus dilalui atau cara
untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka
metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka
1
Hamalik,Omar,2005,Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Bandung,Bumi
Aksara.,hlm:26-37
9
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.
Adapun pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjiono pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.Sehingga
metode pembelajaran menurut Basrudin M. Usman yaitu suatu cara penyampaian
bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan paparan di
atas diketahui bahwa metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis
yang tepat dan cepat yang ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar. 2
1. Metode Ceramah
2
Hamzaf B,Uno,2008,Perencanaan Pembelajaran,Jakarta,PT Bumi Aksara,hlm:17
10
2.Metode Tanya Jawab
11
metode tanya jawab digunakan bersama dengan metode ceramah, untuk
merangsang kegiatan berpikir siswa dan untuk mengetahui keefektifan
pengajarannya.Metode Tanya jawab adalah suatu metode penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab siswa.Pada metode ini dapat
dikembangkan keterampilan dan kemampuan mengamati, menginterprestasikan,
mengklarifikasi, menarik kesimpulan, menerapkan, dan mengomunikasikan.
Adapun metode tanya jawab ini ciri-ciri pertanyaan-pertanyaan yang
dianggap baik dalam penerapannya adalah bersifat merangsang siswa untuk
berpikir, kalimat pertanyaan yang digunakan harus jelas agar mudah untuk
dimengerti sisw, pertanyaan harus mengandung penafsiran, setiap pertanyaan
mengandung suatu permasalahan, kalimat yang digunakan hendaknya singkat dan
tidak terlalu panjang sehingga siswa tidak bingung, pertanyaan seharusnya
mengandung tujuan tertentu, pertanyaan harus sesuai dengan tarafkecerdasan
siswa atau pengalamannya, jenis pertanyaan sebaiknya berupa hafalan,
pemahaman, penerapan konsep, analisis dan evaluasi masalah.
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Drill
12
Metode Drill merupakan metode latihan yakni suatu metode mengajar
dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik
dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses
tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan keterampilan ini
bertujuan membentuk kebiasaan atau pola otomatis pada peserta didik.
Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali-kali supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau
tidak mudah dilupakan. Dengan demikian terbentuklah keterampilan yang setiap saat
siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan.
5. Metode Ekspositori
3
Hamiyah,Nur dan Muhammad Jauhar,2014,Strategi Belajar Mengajar di Kelas,Jakarta,Prestasi
Pustaka,hlm:34-41
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.Saran
Kepada para pembaca setelah memahami isi dari makalah ini agar dapat
yang membacanya.
14
Daftar Pustaka
Hamalik,Omar,2005,Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem,Bandung,Bumi Aksara.
15