Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“Merumuskan Tujuan dan Pemilihan Metode Dalam Proses Pembelajaran”

Dosen Pengampu : Dr. M. Sobry, M.Pd

DISUSUN OLEH

Kelas 4/B kelompok 5

Etik Agustiana :( 200106040)

Asmayana :( 200106044)

Sasua Septia Parina Nazira :( 200106048)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa


atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini
dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya
tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua. Selanjutnya penulis juga
ucapkan terima kasih kepada bapak dosen M. Sobry, M.Pd mata kuliah Strategi
Pembelajaran yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga
dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu
lebih dalam khususnya mengenai “Merumuskan Tujuan dan Pemilihan Metode
Dalam Proses Pembelajaran” sehingga kami dapat menemukan hal-hal baru yang
belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya
laporan ini teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah
membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha


sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat
manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis
harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Lombok Barat,20 Februari 2022

Tim Penyusun

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................ 3

BAB I Pendahuluan

A.Latar Belakang ........................................................................... 4


B.Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C.Tujuan ........................................................................................ 5

BAB II Pembahasan

A.Pengertian Tujuan Pembelajaran ............................................... 6

B.Petunjuk Merumuskan Tujuan Pembelajaran ............................. 7

C.Pengertian Metode Pembelajaran .............................................. 9

D.Macam-Macam Metode Pembelajaran ..................................... 10

BAB III Penutup

A.Kesimpulan .............................................................................. 13

B.Saran ....................................................................................... 13

Daftar Pustaka ............................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas


penting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan
pendidikan nasionan yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2008
tentang standar proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang
di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan Pembelajaran
hendaksnya diletakkan dan dijadikan titik tolak berfikir guru dalam menyusun sebuah
Rencana Pembelajaran, yang akan mewarnai komponen-komponen perencanan
lainnya.
Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan
visi suatu lembaga pendidikan artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan
dari visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan rujukan proses
pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sisten
pembelajaran. Kalau diibaratkan tujuan pembelajaran adalah jantungnya. Dan suatu
proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan pembelajaran adalah
jantungnya, dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan yang
harus dicapai.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian tujuan pembelajaran ?

2.Bagaimana petunjuk merumuskan tujuan pembelajaran?

3.Apa pengertian metode pembelajaran ?

4.Apa saja macam-macam metode pembelajaran?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian tujuan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui petunjuk merumuskan tujuan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran.
4. Untuk mengetahui macam-macam metode pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ( Instructional Objective) adalah perilaku hasil belajar


yang diharapkan terjadi dimiliki atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran tertentu.Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian ang
dikemukakan oleh para ahli yaitu :

1. Robert F Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku


yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan
tingkat kompetensi tertentu.
2. Kemp dan David F. Kapel menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan oleh perilaku atau penampilan yang
diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang
diharapkan.
3. Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan setelah tercpai oleh siswa
setelah berlangsung pembelajaran.

Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam,


tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :

1. Tujuan Pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi


pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang
menarik untuk digaris bawahi yaitu pemikiran David E. Kapel bahwa perumusan
tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini
mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran dibuat secara
tertulis ( Written Plan ).

Tujuan Pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu tujuan instruksional


umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK).

a). Tujuan Instruksional Umum (TIU)

6
Menurut Grounlund, tujuan instruksional umum adalah hasil belajar yang
diharapkan dinyatakan secara umum dan berpedoman pada perubahan tngkah laku
dalam kelas.

b). Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Menurut Grounlund, hasil belajar yang dinyatakan dalam istilah perubahan


tingkah laku khusus.

Tujuan Instruksional Mencakup Unsur-Unsur ABCD (Audience, Behaviour,


Condition, Degree )

1. Audience = A, yaitu siswa yang belajar untuk mencapai tujuan. Contohnya :


Siswa kelas 1, kelas 6.
2. Behaviour = B yaitu kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Kemmpuan dinyatakan dalam kata kerja operasional.
Contoh : membuat rumah ketam
3. Condition = C Yaitu keadaan yang dipersyaratkan ketika siswa diminta
menunjukkan, mendemonstrasikan perilaku, kemampuan yang diharapkan.
Contohnya : “diberikan sejumlah data, siswa dapat…”.
4. Degree = D Yaitu tingkat ukuran yang dicapai untuk menentukan keberhasilan.
Penguasaaan siswa terhadap tingkah laku khusus yang ditetapkan. Tingkat
keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku
yang dapat dianggap diterima. Contohnya : “siswa dpat menjelaskan lima
karasteristik pemimpin demokratis”.

B. Petunjuk Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Seiring dengan pergeseran teori dan cara pandang dalam pembelajaran,


saat ini telah terjadi pergeseran dalam perumusan tujuan pembelajaran. W. James
Popham dan Eva L. Baker mengemukakan pada masa lampau guru diharuskan
menuliskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk bahan yang akan dibahas dalam
pelajaran, dengan menguraikan topik-topik atau konsep-konsep yang akan dibahas
selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran pada masa
lalu ini tampak lebih mengutamakan pada pentingnya penguasaan bahan bagi siswa
dan pada umumnya yang dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher-centered).

7
Namun seiring dengan pergeseran teori dan cara pandang dalam
pembelajaran, tujuan pembelajaran yang semula lebih memusatkan pada
penguasaan bahan, selanjutnya bergeser menjadi penguasaan kemampuan siswa
atau biasa dikenal dengan sebutan penguasaan kompetensi atau performansi.
Dalam praktik pendidikan di Indonesia, pergeseran tujuan pembelajaran ini terasa
lebih mengemuka sejalan dengan munculnya gagasan penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Selanjutnya, W. James Popham dan Eva L. Baker menegaskan bahwa
seorang guru profesional harus merumuskan tujuan pembelajarannya dalam bentuk
perilaku siswa yang dapat diukur yaitu menunjukkan apa yang dapat dilakukan oleh
siswa tersebut sesudah mengikuti pelajaran.

Berbicara tentang perilaku siswa sebagai tujuan belajar, saat ini para ahli pada
umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005) sebagai
tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan prilaku individu ke dalam tiga ranah
atau kawasan, yaitu:
1. kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau
berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan
(synthesis), dan penilaian (evaluation).
2. kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti
perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya
mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization);.
3. kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek
keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular
system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari : kesiapan (set), peniruan
(imitation, membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan
menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat
digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.

Dalam sebuah perencanaan pembelajaran tertulis (written plan/RPP), untuk


merumuskan tujuan pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus memenuhi beberapa kaidah atau kriteria tertentu. W. James Popham dan Eva
L. Baker menyarankan dua kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih tujuan
pembelajaran, yaitu: preferensi nilai guru yaitu cara pandang dan keyakinan guru
mengenai apa yang penting dan seharusnya diajarkan kepada siswa serta
bagaimana cara membelajarkannya,analisis taksonomi perilaku sebagaimana
dikemukakan oleh Bloom di atas. Dengan menganalisis taksonomi perilaku ini, guru
akan dapat menentukan dan menitikberatkan bentuk dan jenis pembelajaran yang

8
akan dikembangkan, apakah seorang guru hendak menitikberatkan pada
pembelajaran kognitif, afektif ataukah psikomotor.

Menurut Oemar Hamalik bahwa komponen-komponen yang harus


terkandung dalam tujuan pembelajaran, yaitu perilaku terminal, kondisi-kondisi dan
standar ukuran. Hal senada dikemukakan Mager bahwa tujuan pembelajaran
sebaiknya mencakup tiga komponen utama, yaitu: (1) menyatakan apa yang
seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa yang harus
dikuasainya pada akhir pelajaran; (2) perlu dinyatakan kondisi dan hambatan yang
ada pada saat mendemonstrasikan perilaku tersebut; dan (3) perlu ada petunjuk
yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima.

Berkenaan dengan perumusan tujuan performansi, Dick dan Carey


menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terdiri atas: (1) tujuan harus menguraikan
apa yang akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak didik; (2) menyebutkan
tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat yang hadir pada
waktu anak didik berbuat; dan (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk
menilai unjuk perbuatan anak didik yang dimaksudkan pada tujuan

Telah dikemukakan di atas bahwa tujuan pembelajaran harus dirumuskan


secara jelas. Dalam hal ini Hamzah B. Uno menekankan pentingnya penguasaan
guru tentang tata bahasa, karena dari rumusan tujuan pembelajaran itulah dapat
tergambarkan konsep dan proses berfikir guru yang bersangkutan dalam
menuangkan idenya tentang pembelajaran.

Pada bagian lain, Hamzah B. Uno mengemukakan tentang teknis penyusunan


tujuan pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa,
murid dan sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai
hasil belajar), C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang
diharapkan dapat tercapai, dan D=Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima) 1

C. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari
kata meta dan hodos. Meta berarti melalui sedang hodos berarti jalan. Sehingga
metode menurut Nasution dalam Jamal2 berarti jalan yang harus dilalui atau cara
untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka
metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka

1
Hamalik,Omar,2005,Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Bandung,Bumi
Aksara.,hlm:26-37

9
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicerna dengan baik.
Adapun pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjiono pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.Sehingga
metode pembelajaran menurut Basrudin M. Usman yaitu suatu cara penyampaian
bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan paparan di
atas diketahui bahwa metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis
yang tepat dan cepat yang ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar. 2

D. Macam-macam Metode Pembelajaran

Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa


setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-
kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya. Guru akan
lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang
khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut.
Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student
centered) dan ada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered). Berikut ini
akan diuraikan beberapa metode yang sering digunakan oleh pendidik di antaranya:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah atau lecturing method menurut Ramayulis adalah suatu


cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan
secara lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Sedangkan metode ceramah
menurut Nurhamiyah dan Muhamad jauhar adalah penerangan secara lisan atas
bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relative besar.

Metode ceramah merupakan metode yang paling sering dipilih oleh


pendidik dalam pembelajaran karena persiapannya yang sederhana, hemat waktu
juga tenaga dan juga langkah yang dianggap dapat menjangkau seluruh anak didik
di dalam kelas. Metode ceramah ini sebaiknya digunakan jika seorang pendidik ingin
menyampaikan informasi dan waktu yang dimiliki tidak banyak. Metode ini juga cocok
digunakan oleh pendidik untuk mengawali tugas atau kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik, menasehati atau memberikan bimbingan ketika peserta didik
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan.

2
Hamzaf B,Uno,2008,Perencanaan Pembelajaran,Jakarta,PT Bumi Aksara,hlm:17

10
2.Metode Tanya Jawab

11
metode tanya jawab digunakan bersama dengan metode ceramah, untuk
merangsang kegiatan berpikir siswa dan untuk mengetahui keefektifan
pengajarannya.Metode Tanya jawab adalah suatu metode penyajian bahan pelajaran
melalui berbagai bentuk pertanyaan yang dijawab siswa.Pada metode ini dapat
dikembangkan keterampilan dan kemampuan mengamati, menginterprestasikan,
mengklarifikasi, menarik kesimpulan, menerapkan, dan mengomunikasikan.
Adapun metode tanya jawab ini ciri-ciri pertanyaan-pertanyaan yang
dianggap baik dalam penerapannya adalah bersifat merangsang siswa untuk
berpikir, kalimat pertanyaan yang digunakan harus jelas agar mudah untuk
dimengerti sisw, pertanyaan harus mengandung penafsiran, setiap pertanyaan
mengandung suatu permasalahan, kalimat yang digunakan hendaknya singkat dan
tidak terlalu panjang sehingga siswa tidak bingung, pertanyaan seharusnya
mengandung tujuan tertentu, pertanyaan harus sesuai dengan tarafkecerdasan
siswa atau pengalamannya, jenis pertanyaan sebaiknya berupa hafalan,
pemahaman, penerapan konsep, analisis dan evaluasi masalah.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan


sesuatu. Pertunjukkan dapat berupa suatu rangkaian percobaan, suatu model atau
suatu keterampilan tertentu. Dalam metode demonstrasi siswa dituntut
memperhatikan suatu objek atau proses yang didemonstrasikan. Pada metode ini
dapat dikembangkan keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, menarik
kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan. dapat dilakukan oleh guru
ataupun siswa secara berkelompok atau klasikal.Kelebihan metode demonstrasi
adalah pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik karena mereka
tidak hanya mendengar melainkan melihat pertunjukan secara nyata, peserta didik
dapat mengamati langsung dan dapat membandingkan teori dengan kenyataan yang
membuat peserta didik memahami materi yang disampaikan secara maksimal,
pengalaman belajar yang menarik lebih dapat diingat dan melekat dalam diri peserta
didik, proses pembelajaran menjadi lebih terarah. Sedangkan kelemahan metode
demonstrasi adalah metode ini membutuhkan persiapan yang sangat matang,
membutuhkan perlengkapan yang memadai dan terkadang membutuhkan biaya
yang cukup mahal, menerapkan metode ini berarti pendidik membutuhkan
keterampilan dan kemampuan yang khusus, metode demonstrasi ini membutuhkan
waktu yang cukup banyak agar dapat mencapai pembelajaran yang efektif dan
maksimal.

4. Metode Drill

12
Metode Drill merupakan metode latihan yakni suatu metode mengajar
dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik
dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses
tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan keterampilan ini
bertujuan membentuk kebiasaan atau pola otomatis pada peserta didik.
Ciri khas dari metode ini ialah kegiatan yang berupa pengulangan yang
berkali-kali supaya asosiasi antara stimulus dan respon menjadi sangat kuat atau
tidak mudah dilupakan. Dengan demikian terbentuklah keterampilan yang setiap saat
siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan.

5. Metode Ekspositori

Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan


terlebih dahulu memberikan keterangan definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran
serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk
ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan penugasan.Penggunaan metode
ekspositori merupakan metode pembelajaran yang mengarah pada penyampaian isi
pelajaran kepada siswa secara langsung. Metode ini sering dianalogikan dengan
metode ceramahkarena sifatnya sama-sama memberikan informasi.3

3
Hamiyah,Nur dan Muhammad Jauhar,2014,Strategi Belajar Mengajar di Kelas,Jakarta,Prestasi
Pustaka,hlm:34-41

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang


dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan
untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.Tujuan pembelajaran
seyogyanya dirumuskan secara jelas, yang didalamnya mencakup komponen.
Metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat
yang ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai suatu tujuan belajar. Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat
terpusat kepada siswa (Student centered) dan ada yang berpusat kepada peserta
didik (teacher centered). Adapun metode-metode yang seringkali digunakan oleh
seorang pendidik diantaranya seperti metode ceramah, metode tanya jawab, metode
demonstrasi, metode Drill dan metode ekspositori.

B.Saran

Kepada para pembaca setelah memahami isi dari makalah ini agar dapat

menerapkannya di kehidupan sehari-hari,dan semoga makalah ini bermanfaan bagi

yang membacanya.

14
Daftar Pustaka
Hamalik,Omar,2005,Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem,Bandung,Bumi Aksara.

Hamzaf B,Uno,2008,Perencanaan Pembelajaran,Jakarta,PT Bumi Aksara

Hamiyah,Nur dan Muhammad Jauhar,2014,Strategi Belajar Mengajar di


Kelas,Jakarta,Prestasi Pustaka

15

Anda mungkin juga menyukai