Anda di halaman 1dari 17

BAB VII

MOTIVASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dibuat untuk
Mengikuti Mata Kuliah
Belajar dan Pembelajaran
Dosen : Retariandalas, S.P.,M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. Rizka Fauziana – 202013500413
2. Tri Buana Tirta Adi Luhur – 202013500414
3. Nur Aini - 202013500424
4. Siti Ilmatul Ummah – 202013500434
5. Andika Muhammad Faris – 202013500550
KELAS : R3F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya kami
dari kelompok satu dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Motivasi Belajar dan
Pembelajaran”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan tetapi
kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa kamiucapkan terima kasih
kepada dosen kami, Ibu Retariandalas yang telah membantu dan membimbing kami dalam
mengerjakan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman yang memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tentunyadengan
adanya makalah ini kami berharap dapat menambah ilmu teman-teman semua. Oleh karena itu,
kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kamikhususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 21 Oktober 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
BAB I ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. Pengertian Motivasi ..................................................................................................... 3
B. Fungsi Motivasi ........................................................................................................... 4
C. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar..................................................................... 4
D. Macam-macam Motivasi.............................................................................................. 5
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Belajar........................................ 6
F. Teori dan Prinsip-prinsip Motivasi............................................................................... 7
G. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar ......................................................................... 9
H. Penyebab Kurangnya Motivasi Belajar....................................................................... 10
BAB III......................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................... 13
Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar setiap siswa harus mempunyai suatu tujuan yang harus dicapai
didalamnya, baik tujuan pendek maupun tujuan jangka penjang yang dapat membuat diri
mereka mempunyai suatu perubahan yang terjadi setelah mereka mengikuti sebuah proses
pendidikan yang diberikan oleh guru mereka. Seorang guru selayaknya memberkan sebuah
dorongan yang harus dapat memberikan motivasi terhadap diri mereka untuk meningkatkan
prestasi didalam belajar mereka.
Dorongan yang seharusnya diberikan oleh seorang guru tidak akan dapat merubah
sikap/perilaku individu untuk dapat meningkatkan cara belajar mereka bilamana tidak adanya
peran individu didalamnya, karena semuanya akan mempunyai suatu hubungan yang dapat
memberikan satu nilai temabah dalam meningkatkan prestasi belajar.
Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa seorang guru mempunyai andil didalamnya
yang mana memberikan suatu arahan untuk dapat bagaimana meningkatkan prestasi belajar
siswa. Bagaimana untuk dapat meningkatkan prestasi belajar? Salah satu bentuk untuk
meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Dengan adanya motivasi belajar yang dibrikan kepada siswa harapannya dapat untuk
meningkatkan prestasi mereka di sekolah.
Motivasi belajar ini diberikan berupa informasi yang dapat memberikan suatu nilai positif
dalam meningkatkan prestasi belajar mereka.Bagi mereka yang mempunyai suatu motivasi
prestasi dalam belajar akan membangun suatu aktivitas yang positf. Disini akan diberikan
suatu informasi mengenai bagaimana meningkatkan motivasi dalam belajar yang akan lebih
jelas dijabarkan dihalaman-halaman depan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian motivasi?
2. Apa fungsi motivasi?
3. Jelaskan strategi membangun motivasi belajar?
4. Sebutkan macam-macam motivasi belajar ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud motivasi belajar.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud fungsi motivasi.
3. Untuk mengetahui macam-macam motivasi.
4. Untuk mengetahui strategi membangun motivasi belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi
kesiapsiagaan. Adapun menurut Mc. Donald (dalam sadirman. 1986), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adannya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan
oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi yakni motivasi ini
mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang
karena adanaya tujuan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam
kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Ada tiga komponen utama dam motivasi yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3)
tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah,
padahal ia memiliki buku pelajaran lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia
kurang baik mengatur waktu belajar.
Waktu belajar yang digunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik.
Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara
belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang beroreintasi pada
pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang beroreintasi pada tujuan tersebut
merupakan inti motivasi.

3
B. Fungsi Motivasi
Guru bertanggung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik.
Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya.
Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau seperti motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan
sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

C. Stategi menumbuhkan motivasi belajar


Pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar.
Dengan demikian, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya secara nyata untuk
meningkatkan motivasi belajar siswanya.
Ada beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, berikut ini:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke siswa, Pada permulaan belajar mengajar seharusnya
terlebih dahulu menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran
yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
2. Hadiah, Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi
akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam
hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.

4
3. Saingan/Kompetisi, Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4. Pujian, Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman, Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar.
Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Memberikan perhatian, yaitu akan membangkitkan dorongan kepada siswa untuk
belajar.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
9. Menggunakan metode bervariasi.
10. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap
siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun
penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca,
dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap
siswa dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai
dengan berbicara lebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan
melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap
indera siswa.

D. Macam-macam motivasi
Motivasi ada dua, yaitu (1) motivasi intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik, yang saling
berkaitan satu dengan lainnya.
1. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni”, atau motivasi yang
sebenarnya, yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan
keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.

5
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan
demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di sekolah
sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan
kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar
belajar. Guru berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan
siswa itu sendiri.
Bagaimanakah cara untuk menumbuhkan motivasi belajar intrinsik sekaligus
memberikan motivasi belajar intrinsik pada anak ?
Dibawah ini ada beberapa cara bagaimana untuk menumbuhkan motivasi secara
instrinsik dianataranya;
1. Meluangkan waktu untuk menemani anak.
2. Memberikan penghargaan pada setiap usaha yang dilakukan anak untuk belajar.
3. Memberikan hukuman yang mengandung pelajaran.
4. Mendengarkan keluh kesah anak mengenai kegiatan belajar yang dilakukannya.
5. Memberi perhatian pada hal-hal yang dilakukan anak pada saat ia belajar.
6. Menghargai setiap perkembangan yang berhasil dicapai anak dalam kegiatan
belajarnya, sekecil apa pun perkembangan itu.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi dalam Belajar


1. Cita-cita dan aspirasi siswa
Di sini dapat dikatakan bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa.
Misalnya cita-cita siswa untuk menjadi pemain bulu tangkis akan memperkuat
semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, ia akan rajin berolah raga,
melatih nafas, berlari dan lain-lain.
2. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Contoh seorang anak yang tidak boasa mengucapkan huruf “r” di beri
latihan berulang kali sehingga mampu mengucapkan huruf “r”. keberhasilan atau
kemampuan ini memuaskan dan menyenangkan hatinya secar perlahan.

6
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi-kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar. Contoh seorang siswa yang sehat akan mudah memusatkan
perhatian. Dengan kata lain kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada
motivasi belajar.
4. Upaya guru dalam memberikan pembelajaran
Guru adalah seorang pendidik professional. Ia bergaul dengan puluhan siswa.
Interaksi efektif pergaulannya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
siswa. Dengan kata-kata yang arif, seperti suaramu membaca sangat lantang, maka
pujian guru tersebut dapat menimbulkan motivasi yaitu akan gemar dalam membaca
atau percaya diri saat membaca.

F. Teori dan Prinsip-prinsi Motivasi


Wlodkowski (dalam Suciati, 2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut. Sementara Ames dan Ames (Suciati, 2001)
menjelaskan motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri
dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri yang positif akan menjadi motor
penggerak bagi kemauan seseorang. Dalam proses belajar, motivasi seseorang tercermin
melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang
banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan
suatu tugas. McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation)
mempunyai kontribusi sampai 64 persen terhadap prestasi belajar.
Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun
seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang
disebut sebagai model ARCS, yaitu:
1. Attention (Perhatian)
Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa
ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan memberikan
perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat dirangsang melalui
elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks.

7
Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana pembelajaran, hal ini dapat
menstimulus rasa ingin tahu peserta didik. Namun, perlu diperhatikan agar tidak
memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya.
2. Relevance (Relevansi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila mereka
menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat
dan sesuai dengan nilai yang dipegang.
Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu motif pribadi,
motif instrumental dan motif kultural.
Motif nilai pribadi (personal motif value), menurut McClelland mencakup tiga hal, yaitu
1) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement),
2) Kebutuhan untuk berkuasa (needs for power),
3) Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation).
Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam mengerjakan
suatu tugas dianggapm sebagai langkah untuk mnecapai keberhasilan lebih lanjut.
Sedangkan nilai kultural yaitu apabila tujuan yang ingin dicapai konsisten atau sesuai
dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok yang diacu peserta didik, seperti orang tua,
teman, dan sebagainya.
3. Confidence (Percaya diri)
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi
secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa
motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan
ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat
memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya
pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya.
4. Satisfaction (Kepuasan)
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan.
Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik
yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara

8
motivasi peserta didik, dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa
pujian, pemberian kesempatan, dsb.

G. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar


1. Membuat Agenda Belajar
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan
membuat agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur
waktu dan materi apa yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus
dan konsentrasi dalam belajar. Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang
kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Menentukan Gaya Belajar
Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang
bertipe visual, auditori, atau kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa
menyesuaikan diri dengan materi yang ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya
belajarmu.
3. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus
menerus tanpa memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah.
Ketika tubuh lelah, proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan
bisa terserap optimal dalam ingatan. Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi
tubuh tetap fit dan sehat.
4. Hindari Gangguan Belajar
Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi.
Untuk memperoleh suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin
terjadi. Aturlah waktu untuk bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan
game online agar tidak mengganggu waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang
atau keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus
belajarmu.

9
5. Cari Suasana yang Tepat
Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika
kamu berhasil mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat
kamu fokus untuk belajar. Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana
menjadi lebih tenang dan damai. Kamu dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri
sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat panas membuat suasana belajar menjadi
lebih sempurna.
6. Belajar Bersama Teman
Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa
menjadi solusi. Selain akan menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan
membantu saat kamu menemukan kesulitan. Belajar dengan sistem diskusi biasanya
membuat kita lebih mudah memahami sesuatu.Namun, jangan sampai belajar bersama
teman ini justru menjadi tidak efektif karena terlalu banyak digunakan untuk mengobrol
ataupun bermain.

H. Penyebab Kurangnya Motivasi Belajar


1. Guru Tidak Memberikan Motivasi Kepada Siswa
Hal pertama yang perlu dilakukan sebagai guru adalah mengevaluasi diri sendiri,
apakah Anda saat ini sudah sering memberikan motivasi kepada siswa ?. Guru di sekolah
bukan hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator bagi siswanya.
Peran guru dalam memotivasi siswa sangatlah penting, khususnya bagi siswa yang
memiliki motivasi lemah dan siswa yang bermasalah. Sedikit banyaknya, motivasi yang
telah guru berikan pasti akan mengena di dalam hati para siswa. Bahkan, fakta
menyebutkan bahwa guru yang lebih sering memberikan motivasi, lebih disukai oleh
siswanya.
2. Siswa Tidak Menyukai Cara Pengajaran Guru
Kurangnya motivasi siswa dalam belajar di dalam kelas juga bisa disebabkan karena
gaya dan cara penyampaian materi oleh guru. Siswa pastinya akan merasa bosan dengan
metode pengajaran yang monoton, penyampaian materi yang sulit dipahami, kurangnya
melibatkan media belajar, dan lain-lain. Jika sudah demikian, motivasi siswa untuk tetap
memperhatikan materi akan semakin melemah.

10
3. Siswa Tidak Menyukai Mata Pelajaran Tertentu
Setiap siswa di sekolah memiliki keahlian dan bakat masing-masing, khususnya
dalam materi pelajaran tertentu. Memang, ada siswa yang benar-benar tidak bisa
menguasai materi pelajaran tertentu meskipun dia sudah memaksakan diri untuk belajar.
Hal semacam ini pun bisa melemahkan motivasinya, jika Anda adalah guru maka Anda
harus memahami kondisi seperti ini, carilah langkah yang tepat untuknya.
4. Lemahnya Motivasi Dalam Diri Siswa Sendiri
Ini adalah faktor umum utama yang dialami oleh kebanyakan siswa sekolah saat ini,
yaitu lemahnya motivasi diri untuk belajar. Sehingga hal ini menyebabkan siswa sekolah
kurang berminat untuk belajar dan menghabiskan 3 tahun di sekolah dengan sia-sia.
Beberapa hal yang menyebabkan lemahnya motivasi diri antara lain :
5. Siswa tidak memiliki impian dan cita-cita jelas
Siswa tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak pintar
Idealisme bodoh yang menganggap tujuan akhir pendidikan adalah untuk mendapatkan
pekerjaan, dan lain-lain.
6. Siswa Bermasalah
Masalah dalam kehidupan siswa juga menjadikan lemahnya motivasi diri untuk
belajar, bahkan sebagain siswa sampai terlibat kenakalan di sekolah. Adapun masalah
pada kehidupan siswa yang dapat melemahkan motivasi belajar misalnya seperti
pertengkaran orang tua, perceraian orang tua, pacaran, putus cinta, dan lain-lain.
7. Kurangnya Perhatian Orang Tua di Rumah
Orang tua menempati peran yang sangat penting sebagai motivator bagi pendidikan
anak, karena secara tidak sadar, apapun yang berasal dari orang tua baik, baik sifat
maupun sikap, akan menjadi panutan anak, begitu pula dalam masalah pendidikan
anak.Anggapan bahwa “yang penting saya sudah menyekolahkan anak” saja tidak cukup,
orang tua masih butuh melakukan banyak hal terkait pendidikan anak. Sebaliknya,
kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak akan membawa dampak buruk
bagi anak tersebut.
8. Pergaulan Buruk
Siswa yang bergaul dengan teman-teman nakal, baik di rumah maupun di sekolah,
pastinya akan terjerumus dalam kenakalan pula. Mereka beranggapan bahwa begitulah

11
seharusnya menikmati masa remaja, waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar pun
terbuang sia-sia, sehingga tidak sadar keinginan untuk belajar semakin menurun.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah dipaparkan didepan dapat diambil suatu kesimpulan diantaranya
bahwa:
1. Motivasi belajar mutlak harus dimiliki khususnya para siswa dengan berbagai macam
cara yang dapat dilakukan oleh individu sendiri maupun bagi para guru yang memang
membimbinga para murid untuk meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.
2. Motivasi yang ada pada diri sorang individu juga dapat meningkatkan prestasi dalam
belajar.
3. Selain itu juga motivasi yang ada pada diri individu terdapat dua macam yang pertama
dari dalam diri individu, yang kedua dari luar individu. Yang mana dari keduanya yang
memang harus dikembangkan yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu.
4. Motivasi dalam belajar dapat dibentuk dari dalam diri seseorang dengan berbagai hal
yang mendukung untuk menciptakan belajar yang nyaman dan tenang salah satunya
adalah cuaca yang ada diluar diri individu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi MIN Malang 1. 2007. Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar. Copyraigt Malang.
Taidin Suhaimin. Artikel Motivasi & Pembangunan Diri. 2008. Copyright UGMC. Kota
Kinabalu, Sabah, Malaysia

Dari 7 prinsip belajar, menurut kel kalian mana yang paling berpengaruh dalam proses belajar
peserta didik?

14

Anda mungkin juga menyukai