Anda di halaman 1dari 8

JEBI

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia


Vol. 02, No. 01 pp. 45-52
Copyrigt © 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN


KELOMPOK TANI DI DESA TAMBE KECAMATAN BOLO KABUPATEN
BIMA
(Studi kasus di Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima)

Strategy of the Village Government in Empowering Farmer’s groups in the Village of Tambe,
Sub District Bolo, Regency of Bima

Edi Irawan
Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa

e-mail: edihaidah@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to know about the implementation of the village government strategies in community empowerment in
Tambe Village. This is based on the large number of Tambe villagers who work as farmers and supported by the
geography and topography of the village which is suitable for the agricultural sector. This research is using qualitative
methods with descriptive approach. The results of the study shows that the village government strategy is not applied
properly and get stagnant. There are several farmer groups in this village that are not empowered by the government.
In addition, human resource capacity is also influential in the development of farmer groups in Tambe Village.
Keywords: Strategy, village government, empowerment, farmer group

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan strategi pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat
di Desa Tambe. Hal ini didasari karena banyaknya masyarakat desa Tambe yang berprofesi sebagai petani dan didukung
dengan keadaan geografi dan topografi dari desa Tambe itu sendiri yang cocok untuk dijadikan area pertanian. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dari hasil penelitian didapati strategi pemerintah
desa tidak diterapkan dengan baik dan berjalan ditempat. Ada beberapa kelompok tani di desa ini yang tidak
diberdayakan oleh pemerintah. Selain faktor pemerintah, kemampuan sumberdaya manusia juga berpengaruh dalam
perkembangan kelompok tani di Desa Tambe.
Keywords: Strategi, pemerintah desa, pemberdayaan, kelompok tani

Pendahuluan diberdayakan. Paradigma strategi pemberdayaan


masyarakat petani perlu dirancang dengan cara
Dalam UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang
melibatkan partisipasi masyarakat petani secara
merujuk pada Peraturan Pemerintah No.47 Tahun
optimal. Orientasi pemberdayaan masyarakat haruslah
2015, pelaksanaan Undang-Undang tersebutpada pasal
membantu sasaran (petani) agar mampu
1 ayat 1memberikan kesempatan kepada masyarakat
mengembangkan diri atas dasar inovasi-inovasi yang
desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
ada, ditetapkan secara partisipatoris yang berorientasi
sendiri dengan persyaratan yang diamanatkan serta
pada kebutuhan masyarakat dan hal-hal yang bersifat
memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah
praktis, baik dalam bentuk layanan individu atau
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
kelompok.
Pemberdayaan masyarakat terlebih khusus untuk
Usaha tani di Indonesia didominasi oleh usaha tani
kelompok tani merupakan upaya untuk meningkatkan
keluarga skala kecil yang sangat lemah dalam berbagai
kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan
bidang, dengan kata lain tidak dapat berkembang
membentuk dan merubah perilaku masyarakat melalui
mandiri secara dinamis. Petani kecil sangat tergantung
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki. Petani
pada golongan petani lahan luas atau pedagang untuk
dalam hal ini adalah pelaku utama yang harus

45
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

memperoleh asset produktif (lahan, peralatan), modal dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
kerja dan perolehan sarana produksi tertentu.Menurut BussinesDictionary, pengertian
strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk
Pemberdayaan petani melalui kelembagaan kelompok
membawa masa depan yang diinginkan, seperti
tani merupakan salah satu metode pemberdayaan
pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah, strategi
masyarakat yang tepat untuk memungkinkan mereka
juga adalah seni dan ilmu perencanaan dan memanfaat
dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Lembaga kecil
sumber daya untuk penggunaan yang paling efisien dan
ini merupakan suatu bentuk organisasi kerja sama yang
efektif.Menurut B.N. Marbun , ( 2003 : 341 ) bahwa
membuat masyarakat mampu mengembangkan respon
“Strategi adalah rencana yang cermat mengenai
yang sesuai dengan logika dan menjadi suatu wadah
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
yang menyatukan para petani secara horizontal maupun
hubungan dalam hal waktu dan ukuran”. Pemahaman
vertikal (Suradisastra 2006:34). Tahun 2007 awalnya
yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep
jumlah kelompok tani yang terbentuk di Desa Tambe
lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya
berjumlah 4 kelompok (Tambora, indah,wangi dan
strategi yang disusun.
jaya) namun dalam perjalanannya saat ini hanya tinggal
1 yang aktif yaitu kelompok tani Jaya. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, “ Desa atau yang disebut dengan nama
Dalam pengamatan penulis, perkembangan dan
lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan
perjalanan kelompok tani di Desa Tambe belum sesuai
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
dengan harapan. Hal ini dapat dilihat pada kelengkapan
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
alat-alat pertanian yang ada, antara lain seperti ketidak
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-
tersediaannya sawah sendiri atau lahan pertanian untuk
usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan
tes bibit, lumbung padi, alat pengering padi, alat rontok
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
padi, kios saprodi (penyedia benih/bibit unggul, pupuk,
Republik Indonesia”. Pengertian desa dari sudut
dan obat-obatan), traktor, alat penyemprot hama dan
pandang sosial budaya dapat diartikan sebagai
sebagainya, serta pula akses permodalan usahatani
komunitas dalam kesatuan geografis tertentu dan antar
yang masih sangat minim dan infrastruktur-
mereka saling mengenal dengan baik dengan corak
infrastruktur yang kurang mendukung sehingga
kehidupan yang relatif saling membutuhkan dan
memerlukan perbaikan seperti jaringan irigasi, dan alat
banyak bergantung secara langsung dengan alam. Oleh
komunikasi, serta eksistensi kelembagaan petani yang
karena itu, desa diasosiasikan sebagai masyarakatyang
sebagian besar masih sebatas formalitas. Adapun
hidup secara sederhana pada sektor agraris, mempunyai
maksud dari eksistensi kelembagaan yang masih
ikatan sosial, adat dan tradisi yang kuat, bersahaja, serta
bersifat formalitas disini adalah keaktifkan pertemuan-
tingkat pendidikan yang rendah.
pertemuan dari kelompok tani yang ada.
2. Konsep Pemberdayaan
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian agar bisa membantu Pemberdayaan dan memberdayakan yang mengandung
pemerintah desa untuk menjadi lebih baik lagi dalam dua pengertian yaitu : pengertian pertama adalah to give
merencanakan serta mengevaluasi setiap program kerja power or authority to, dan pengertian kedua berarti to
yang ada dan menjadikan Desa Tambe maju dalam give ability to or enable. Dalam pengertian pertama
pembangunan desa melalui hasil-hasil sektor pertanian diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan
sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh pemerintah kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak
sendiri dan tentunya terlebih untuk masyarakat. lain.Sedang dalam pengertian kedua, diartikan sebagai
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk upaya untuk memberikan kemampuan atau
mengetahui strategi pemerintah desa dalam keberdayaan.Pengertian pemberdayaan menekankan
meningkatkan perberdayaan kepada masyarakat pada aspek pendelegasian kekuasaan, memberi
khususnya kelompok tani di Desa Tambe Kecamatan wewenang, atau pengalihan kekuasaan kepada individu
Bolo. atau masyarakat sehingga mampu mengatur diri dan
lingkungannya sesuai dengan keinginan, potensi, dan
Tinjauan Pustaka kemampuan yang dimilikinya.
1. Konsep Strategi dan Pemerintah Desa 1) Tujuan dan Strategi/Cara Pemberdayaan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,strategi Masyarakat
adalah (1) ilmu dan seni menggunakan semua sumber Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah
daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan memampukan dan memandirikan masyarakat terutama
kebijaksanaan tertentu (2) rencana yang cermat dari kemiskinan dan keterbelakangan, kesenjangan,
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; ketidak berdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari
strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, mencukupi/layak. Kebutuhan dasar itu, mencakup

46
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

pangan,papan, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan alternatif untuk menentukan jarak ideal antara
transportasi. pedesaan dengan kota, sehingga kota benar-benar
berfungsi sebagai pasaratau saluran distribusi hasil
Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas
produksi. Cara yang ditempuh adalah membangun
yangrendah, sumberdaya manusia yang lemah,
pasar didekat desa.Pasar ini difungsikan sebagai pusat
terbatasnya akses pada tanah padahalketergantungan
penampungan hasil produksi desa, dan pusat informasi
pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya
tentang hal-hal berkaitan dengan kehendak konsumen
pasar-pasarlokal/tradisional karena dipergunakan
dan kemampuan produsen.
untuk memasok kebutuhan perdagangan internasional.
Menurut Usman (Usman,2004:36), strategi atau 2) Tugas Pemberdayaan Masyarakat
kegiatan yang dapat diupayakan untuk mencapai
Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh banyak
tujuanpemberdayaan masyarakat yang dapat menjadi
elemen: pemerintah,perguruan tinggi, lembaga
pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan
swadaya masyarakat, partai politik, lembaga donor,
antara lain :
aktor-aktor masyarakat sipil, atau oleh organisasi
a. Strategi 1 : Menciptakan Iklim, Memperkuat Daya, masyarakat lokal sendiri. Birokrasi pemerintah tentu
dan Melindungi saja sangat strategis karena mempunyai banyak
keunggulan dan kekuatan yang luar biasa ketimbang
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat
unsur-unsur lainnya: mempunyai dana, aparat yang
dari tiga sisi, yaitu: Pertama, menciptakan suasana
banyak, kewenangan untuk membuat kerangka legal,
atau iklim yang memungkinkan potensi
kebijakan untuk pemberian layanan publik, dan lain-
masyarakatberkembang (enabling). Kedua,
lain. Proses pemberdayaan bisa berlangsung lebih kuat,
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki
komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur
masyarakat (empowering). Ketiga, memberdayakan
tersebut membangun kemitraan dan jaringan yang
mengandung pula arti melindungi.
didasarkan pada prinsip saling percaya dan
b. Strategi 2 : Program Pembangunan Pedesaan menghormati.
Pemerintah di negara-negara berkembang termasuk Dalam setiap desa perlu di bentuk kemitraaan dan
Indonesia telah mencanangkan berbagai macam pemerintahan desa perlu didorong untuk bersama-sama
program pedesaan, yaitu (1) pembangunan pertanian, melakukan pemberdayaan masyarakat.Kemitraan
(2) industrialisasipedesaan, (3) pembangunan mampu mendorong percepatan kemapanan ekonomi
masyarakat desa terpadu, dan (4) strategi pusat masyarakat, berfungsi secara efektif pemerintahan desa
pertumbuhan (Usman, 2004). Program (sistem politik lokal), keteladanan pemimpin (elit
lokal), dan partisipasi aktif masyarakat,maka
pembangunan pertanian, merupakan program untuk
kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam
meningkatkan outputdan pendapatan para petani. Juga pembangunan akan dapat terwujud.
untuk menjawab keterbatasan pangan di
pedesaan,bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar 3. Strategi Pemerintah Desa Dalam
industri kecil dan kerumahtanggaan, serta untuk Memberdayakan Masyarakat
memenuhi kebutuhan ekspor produk pertanian bagi
Pelaksanaan mengenai tugas dan fungsi seorang
negara maju.Program industrialisasi pedesaan yang
Kepala Desa dalam pemerintahan merupakan salah
berbasis pertanian, merupakan peningkatan nilai
satu bentuk kegiatan aparat pemerintah dalam upaya
tambah suatu produk untuk akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana
meningkatkan nilai jual dari produk tersebut sehingga
tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan
dapat meningkatkan pendapatan masyarkat.Program
deskripsi mengenai pelaksanaan fungsi tersebut. Untuk
pembangunan masyarakat terpadu, tujuan utamanya
itu dalam melaksanakan tugasnya aparat desa
untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki
mempunyai fungsi :
kualitas hidup penduduk dan memperkuat
kemandirian. a. Kegiatan dalam rumah tangganya sendiri
b. Menggerakkan partisipasi masyarakat
Enam unsur dalam pembangunan masyarakat terpadu,
c. Melaksanakan tugas dari pemerintah di atasnya
yaitu:pembangunan pertanian dengan padat karya,
d. Keamanan dan ketertiban masyarakat
memperluas kesempatan kerja, intensifikasi tenaga
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
kerja dengan industri kecil, mandiri dan meningkatkan
pemerintah di atasnya
partisipasi dalampengambilan keputusan,
mengembangkan perkotaan yang dapat mendukung Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut di atas maka
pembangunan pedesaan, membangun kelembagaan seorang Kepala Desa harus mengusahakan:
kelompok tani yang dapat melakukan koordinasi
proyek multisektor (Usman, 2004).Selanjutnya
program strategi pusat pertumbuhan, merupakan

47
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

a. Terpenuhinya kebutuhan esensial masyarakat Dalam kegiatan wawancara ada yang disebut dengan
b. Tersusunnya rencana dan pelaksanaan pembangunan wawancara tak terstuktur. Wawancara tak terstruktur
sesuai dengan kemampuan setempat sering disebut wawancara mendalam bersifat luwes,
c. Terselenggaranya program yang berkelanjutan susunan pertanyaannyadan susunan kata-kata dalam
d. Adanya peningkatan perluasan kesempatan kerja setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara,
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat
Metode Penelitian wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya
1. Jenis Penelitian (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan,
pekerjaan, dan lain sebagainya) responden yang
Jenis penelitian ini menggunakan jenis atau metode dihadapi.
penelitian kualitatif. Model penelitian kualitatif ini
biasanya digunakan dalam pengamatan dan penelitian Studi dokumentasi digunakan oleh peneliti sebagai
sosial. Metodologi kualitatif sebagai prosedur bahan pendukung yang berkaitan dengan penelitian ini
penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa yang diperoleh melalui arsip-arsip dan dokumen-
informasi tertulis dan lisan dari seseorang dan prilaku dokumen dari kantor terkait. Studi dokumentasi yaitu
yang dapat diamati(Sugiyono, 2007:15). teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subyek penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu
jenis penelitian yang memberikan gambaran atau 5. Teknik Analisis Data
uraian suatu keadaan pada objek yang diteliti. Data Dalam menganalisa data kualitatif, penulis mengambil
yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif. Jenis langkah sebagai berikut:
data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat dan gambar (Sugiyono, 2007:15). 1. Data awal yang telah diperoleh dari lapangan,
dilakukan proses penelitian atau data yang di
2. Fokus Penelitian dapatkan dari lapangan dikaji/dilakukan
Adapun fokus penelitian dalam hal ini adalah strategi perbandingan sehingga saling berhubungan satu
pemerintah desa dalam pemberdayakan kelompok tani sama lain dengan menggunakan proses berpikir
Jaya yang ada di Desa Tambe. Untuk melihat strategi yang rasional, penuh analisis, kritik dan logis
yang dijalankan oleh pemerintah desa Tambe dalam dengan mencari persamaan dan perbedaannya.
pemberdayaan kelompok tani maka penulis 2. Setelah itu penulis memberikan interpretasi yang
memfokuskan penelitian pada : bersifat rasional, analitik, kritik dan logis mengenai
Strategi pemerintah desa dalam pemberdayaan penelitian ini berdasarkan data yang telah
kelompok tani yang ada di Desa Tambe Kecamatan diperoleh.
Bolo dengan teori yang dikemukakan oleh (Usman Hasil Penelitian dan Pembahasan
(2004:37):
1. Temuan Penelitian
a. Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat petani dapat Pada bagian ini akan dibahas tentang analisa data,
berkembang. dimana data yang diperoleh dari hasil penelitian
b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki melalui wawancara kepada informan. Menganalisa
masyarakat (empowering). data merupakan suatu upaya untuk menata dan
c. Melindungi masyarakat/kelompok tani. mengelompokkan data menjadi suatu bagian-bagian
tertentu menurut kelompok data jawaban
3. Informan informan.Analisa data yang dimaksud adalah suatu
interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi
a. Hukum Tua yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman
b. Dua (2) Pengurus Kelompok Tani kepada masalah dan tujuan penelitian.Pengkajian
c. Tiga (3) Tokoh Masyarakat kualitatif dalam menyelidiki aktivitas kepala desa yang
d. Lima (5) Petani dan Masyarakat dalam hal ini pemerintah desa merupakan landasan
dasar memahami sejauh mana strategi pemerintah desa
4. Teknik Pengumpulan Data
dalam pemberdayaan kelompok tani Desa Tambe
Langkah berikutnya wawancara kepada keyperson Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
yang dirasa perlu dan mempunyai kapasitas dalam
pemberdayaan kelompok tani untuk mendapatkan data Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,
pemerintah desa dalam hal ini kepala desa dan
sesuai dengan kebutuhan peneliti. Wawancara yaitu
perangkat desa dalam meningkatkan pemberdayaan
merupakan bentuk komunikasi antara dua orang,
terhadap kelompok tani harus mengikut sertakan asas-
melibatkaan seseorang yang ingin memperoleh
asas umum pemerintahan yang baik. Memberdayakan
informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan
masyarakat adalah upaya meningkatkan harkat dan
pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.

48
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi 2) Pemerintah Desa dalam Membina Hubungan
sekarang tidak mampu melepaskan diri dari dengan Kelompok Tani.
kemiskinan dan keterblakangan dan dalam kata lain
Dalam konteks pemberdayaan sosial kerap dan banyak
memberdayakan adalah memampukan dan
kali selalu saja menyentuh berbagai dimensi aspek
memandirikan masyarakat yang terangkum dalam
kehidupan dan salah satu faktor penting dalam pola
penelitian di tengah-tengah masyarakat lewat
pengembangan pemberdayaan sosial adalah bagaimana
pertanyaan sebagai berikut :
membangun pola hubungan yang holistik dan humanis,
1) Strategi Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan serta relevan dalam konteks peningkatan produktivitas.
Kelompok Tani.
Pola hubungan yang dimaksudkan pada bagian ini
Data yang dikumpulkan berdasarkan penelitian melalui adalah dimensi dan pola komunikasi yang terbangun
interview dengan beberapa informan, penulis antara pemerintah dan kelompok tani dalam rangka
menyimpulkan bahwa Pemerintah desa terkesan tidak memberikan informasi yang bersifat edukatif dan
memilki strategi dalam mendorong pemberdaayaan tranformatif untuk meningkatan pemberdayaan
kelompok tani di Desa Tambe. Sebagaimana seperti masyarakat tani. Setelah melakukan penelitian melalui
yang diungkapkan oleh salah satu informan dengan beberapa informan dan berbagai referensi melalui
inisial SD,umur 45 Tahun, pekerjaan pengurus penelusuran kondisi dilapangan, menunjukan bahwa
kelompok tani, pendidikan SMA :“Pemerintah desa pola hubungan komunikasi antar pemerintah desa dan
terkesan tidak memiliki strategi dalam memberdayakan kelompok tani kurang terbangun. Hal ini kemudian
kelompok tani atau bisa di katakan kurang peduli diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh salah satu
terhadap kelompok tani yang ada di desa Tambe “. Informan dengan inisial: M.S, umur 47 Tahun,
pekerjaan Tani Pendidikan SMA : “ Selama ini kami
Pada saat penulis mencoba lebih jauh lagi mencari tahu
melihat bahwa pemerintah desa kurang begitu
terkait dengan minimnya kepedulian pemerintah desa
perhatian dan jarang melibatkan kami dalam
dalam mendorong pengembangan dan pemberdayaan
memberikan pendapat untuk kelangsungan kelompok
kelompok tani, Kepala Desa Tambe ZU, umur 45
tani , apalagi dalam hal memberikan informasi,atau
tahun, (Hukum tua) mengatakan:“Kami memang tidak
sosialisasi yang ada hubungan dengan pertanian.
secara umum dan menyeluruh melakukan
Selama ini kami hanya berusaha sendiri untuk bisa
pemberdayaan bagi kelompok tani, tapi sejauh ini kami
mengembangkan usaha-usaha kami “.
sudah berusaha melakukan yang terbaik. Tapi kami
juga terbatas dalam soal anggaran untuk bagaimana 3) Strategi Pemerintah Desa dalam Upaya
melakukan pemberdayaan kelompok tani baik itu Mensejaterakan Kelompok Tani.
pelatihan, pendampingan bahkan penyediaan fasilitas
Esensi dari sebuah pencapaian penyelenggaraan
dan alat-alat pertanian lainnya. Namun perlu diketahui
pemerintahan adalah untuk mencapai kesejateraan
untuk penyediaan fasilitas pertanian sudah ada yang
masyarakat.Kesejahteraan merupakan faktor utama
kami berikan, antara lain 3 (Tiga) unit alat traktor dan
untuk mengukur keberhasilan suatu
tidak hanya itu kami juga sudah memberikan bantuan
pemerintahan.Dalam konteks strategi pemerintah
seperti pupuk dan obat pembasmi hama. Tapi lagi-lagi
dalam memberdayakan kelompok tani makasalah satu
perlu disadari bahwa untuk mengembangkan usaha-
aspek penting yang perlu diperhatikan adalah soal
usaha pertanian tidak cukup hanya dilakukan oleh
kesejateraan.
kami selaku pemerintah desa melainkan perlu ada
kerjasama dari berbagai pihak bahkan selebihnya dari Pada bagian ini akan diuraikan hasil wawancara yang
Instansi terkait, (Dinas pertanian) dan seluruh penulis lakukan dengan beberapa informan yang
stockholder pemerintah terlebih khusus kerja sama dianggap mampu dan cakap untuk memberikan
dari masyarakat tentunya,karena terkadang kami informasi ilmiah terkait dengan strategi pemerintah
mengalami kendala yang disebabkan kurangnya dalam upaya mensejahterakan kelompok tani,
kerjasama dari masyarakat.” sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu
informan dengan inisial A.L. Umur 45 tahun, pekerjaan
Berdasarkan kajian mendalam yang diuraikan pada
Tani, pendidikan SMA, menturkan bahwah :
bagian ini maka penulis tiba pada sebuah konstruksi
“Perhatian pemerintah dalam upaya mensejahterakan
pemahaman bahwa pemerintah desa Tambe tidak
kelompok tani masih belum dirasakan. Dan saya kira
memiliki strategi baik itu dalam pola dan pendekatan
pemerintah kurang kurang mampu memiliki stretegi
tradisional maupun dalam pola pendekatan
untuk mendorong kesejahteraan kami sebagai petani,
tranformatif.
hal ini bisa dilihat bahwa pemerintah kurang
melakukan pengawasan terhadap usaha-usaha
pertanian, bahkan pemerintah juga kurang melakukan
lobby untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah
daerah melalui dinas terkait. Jadi sejauh ini kami

49
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

melihat bahwa pemerintah desa perlu ada perhatian dengan menfasilitasi proses pembelajaran petani dan
yang lebih khusus dan berkesinambungan bagi masyarakat pelaku agribisnis, membantu
kelompok tani. Karena kalau ini hanya dibiarkan akan menciptakaniklim usaha yang menguntungkan,
berdampak bagi kesejahteraan kelompok tani dan memberikan rekomendasi dan mengusahakan akses-
tentunya sangat merugikan“. akses petani ke sumber-sumber informasi dan
sumberdaya lainnya demi memecahkan masalah
2. Pembahasan
kelompok tani, menjadikan lembaga penyuluhan
Pemberdayaan dalam wacana pembangunan pertanian sebagai wadah mediasi dan intermediasi
masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep terutama menyangkut teknologi untuk kepentingan
kemandirian,partisipasi, hubungan kerja / jaringan agribisnis. Selanjutnya pada bagian ini penulis
kerja, dan keadilan sosial. Karena hal ini merupakan, mencoba menganalisis hasil penelitian dengan
persyaratan yang memungkinkan setiap orang dapat menyesuaikan kondisi objektif dilapangan dengan
memiliki kekuatan yang menjadi modal dasar bagi menggunakan pendekatan teori Strategi pemberdayaan
pelaksanaan existensi sebuah kelompok dan komunitas. yang dikemukan oleh (Sunyoto Usman) :
Berangkat dari paradigm inilah kemudian
1) Menciptakan Iklim
pemberdayaan itu menjadi aspek dan ikon penting
dalam mendorong kesejahteraan sosial bagi Setelah mencermati kondisi objektif dilapangan dan
masyarakat. Dalam konteks pemberdayaan kelompok menyesuaikan dengan teori yang diuraikan diatas maka
tani maka sedikitnya ada tiga langkah untuk penulis menyimpulkan bahwah pemerintah desa
menciptakan iklim dan suasana pemberdayaan Popontolen tidak memiliki strategi dalam upaya
kelompok tani yaitu: Pertama, upaya itu harus terarah memberdayakan kelompok tani sehingga kemudian
(targetted). Ini yang secara populer disebut pemihakan. kondisi iklim dan suasana dinamika kelompok tani
Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, belum mencerminkan hasil yang produktif demi
dengan program yang dirancang untuk mengatasi kesejateraan mereka. Sebagaimana apa yang
masalahnya dan sesuai kebutuhannya. disampaikan oleh informan dengan inisial : M, Umur
47 Tahun, pekerjaan Petani, pendidikan SMA :
Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan
Mengatakan bahwah :“ Pemerintah kurang memiliki
atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang
perhatian dibidang pertanian, hal ini bisa dilihat dari
menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang
perilaku pemerintah yang kurang mengusahakan untuk
akan dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni
memberikan pengertian dan motivasi serta
supaya bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan
menciptakan suasana pertaniaan yang mengairahkan
kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka.
bagi petani untuk mendorong hasil pertanian supaya
Selain itu sekaligus meningkatkan keberdayaan
dikemudian hari bisa lebih produktif.”
(empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam
merancang, melaksanakan, mengelola, dan 2) Memperkuat Daya
mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan
Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan
ekonominya.
individu anggota masyarakat,tetapi juga pranata-
Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena pranatanya.Demikian pula pembaharuan institusi-
secara sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit dapat institusi sosial danpengintegrasiannya ke dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Juga kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat
lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau didalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan
penanganannya dilakukan secara individu. Karena itu partisipasi rakyat dalam prosespengambilan keputusan
seperti telah disinggung di muka, pendekatan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karena
kelompok adalah yang paling efektif, dan dilihat dari itu,pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya
penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Di dengan pemantapan, pembudayaan,pengamalan
samping itu kemitraan usaha antara kelompok tersebut demokrasi.Sebagaimana apa yang diungkapkan H,
dengan kelompok yang lebih maju harus terus-menerus umur 35 tahun, pekerjaan petani, pendidikan SMA:
di bina dan dipelihara secara saling menguntungkan “Kurang adanya upaya dari pemerintah untuk
dan memajukan. Dalam upaya ini perlu dilibatkan meningkatkan daya atau potensi kelompok tani, baik
semua lapisan masyarakat, baik pemerintah maupun dalam bidang ekonomi, sosial maupun budaya.
dunia usaha dan lembaga sosial dan kemasyarakatan, Mestinya pemerintah harus megupayakan akses untuk
serta tokohtokoh dan individu-individu yang kelompok tani melalui sosialisasi, pemberian bantuan
mempunyai kemampuan untuk membantu. modal, obat-obatan pemberantas hama, pembuatan
irigasi untuk mengairi sawa, dorongan pengaktifan
Dalam konteks pemberdayaan petani perlu dilakukan
lembaga kelompok tani didesa, bahkan bantuan-
kegiatan-kegiatan mengembangkan kelompok tani
bantuan lainnya seperti pengadaan alat pengolah ”.
sebagai lembaga tani yang tangguh, terutama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya melalui kelompok tani ini

50
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

3) Melindungi pemberdayaan kelompok tani. Ciptakan pula


keadaan yang dapat menghidupkan potensi yang
Memberdayakan mengandung pula arti melindungi.
ada pada masyarakat sehingga mereka dapat
Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang
menyadari potensi mereka masing-masing untuk
lemah menjadi bertambah lemah, oleh
berkembang dalam bidang pertanian, serta
karenakurangberdaya dalam menghadapi yang kuat.
perhatikan jalinan komunikasi dengan masyarakat
Pemihakan yang dimaksud adalah segala upaya yang
terlebih khusus dengan para petani yang
dilakukan harus terarah atau tepat ditujukan kepada
tergabung dalam lembaga kelompok tani agar
yang memerlukan.Melindungi harusdilihat sebagai
dapat memudahkan pemerintah desa menentukan
upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang
strategi yang cermat dan tepat untuk
tidak seimbang.Pemberdayaan masyarakat bukan
kelangsungan program pemberdayaan kelompok
membuatmasyarakat menjadi makin tergantung pada
tani yang demokratif;
berbagai program pemberian (charity).Dengan
demikian tujuan akhirnya adalahmemandirikan 2. Optimalkan potensi-potensi yang ada didesa
masyarakat, memampukan, dan membangun terlebih khusus infrastruktur-infrastruktur
kemampuan untuk memajukandiri ke arah kehidupan penunjang kelompok tani seperti jalan kebun,
yang lebih baik secara berkesinambungan. Penulis jaringan irigasi, alat transportasi, alat komunikasi
mewawancarai seorang pengurus kelompok tani Wangi dan lain-lainnya yang memerlukan perbaikan dan
dan beliau mengatakan: “seharusnya pemerintah desa perawatan agar kegiatan usahatani menjadi lancar
sebagai pelindung bagi kelompok-kelompok tani yang sehingga produktivitas sektor pertanian menjadi
ada melakukan apa yang seharusnya dilakukan meningkat;
sebagai pemerintah, tidak membiarkan kelompok-
3. Adakan media pendidikan formal maupun non
kelompok tani yang sudah ada berakhir tidak jelas”.
formal bagi masyarakat petani melalui pergerakan
Kesimpulan keaktifan lembaga kelompok tani yang sempat
terhenti,sehingga kegiatan tersebut dapat menjadi
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
jembatan bagi pemerintah juga untuk
1. Pemerintah Desa Tambe dalam hal ini tidak memiliki memberikan pembinaan dan bimbingan yang
strategi untuk memberdayakan kelompok tani, konsisten, berkelanjutan serta tepat sasaran
pemerintah hanya membiarkan kelompok-kelompok kepada masyarakat dengan selalu melibatkan
tani berjalan sendiri tanpa adanya pendampingan, mereka yakni supaya bantuan tersebut efektif
perlindungan, serta kekuatan untuk kelompok tani karena sesuai dengan kehendak dan kemampuan
maju berkembang dalam teknologi pertanian serta kebutuhan mereka. Selain itu sekaligus
sehingga mereka hanya mengandalkan infrastruktur- meningkatkan keberdayaan (empowering)
infrastruktur lama yang ada di dalam desa sebagai masyarakat dengan pengalaman dalam
media pendukung dalam proses pemberdayaan merancang, melaksanakan, mengelola, dan
kelompok tani. mempertanggungjawabkan upaya peningkatan
diri dan ekonominya. dalam kegiatan tersebut,
2. Pemerintah kurang peduli akan kesejahteraan petani
di Desa Tambe, hal ini dilihat dari tidak adanya 4. Selalu adakan komunikasi secara intensif, dengan
tindakan pemerintah dalam mengembangkan terjun langsung kelapangan untuk melakukan
potensi-potensi yang ada didesa. Tidak adanya pendekatan yang intim dengan masyarakat petani
tindakan pemerintah ketika kelompok-kelompok tani yang keberadaannya mulai tidak aktif, ciptakan
berhenti beroperasi. suasana kekeluargaan dengan mereka agar supaya
perasaan kecewa yang dirasakan dapat terobati
3. Respon yang tidak baik nampak dari masyarakat
dengan sikap kepedulian yang ditunjukkan oleh
kepada pemerintah. Masyarakat sangat
pemerintah desa terhadap perkembangan
menyayangkan potensi-potensi yang diabaikan oleh
kelompok tani secara berkelanjutan.
pemerintah sehingga berimbas pada kurangnya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan atau program
Daftar Pustaka
dari pemerintah dikarenakan sikap yang terlalu cuek
dengan keberadaan kelompok tani oleh pemerintah. Koentjaraningrat (1990) Metode-Metode Penelitian
Saran Masyarakat. Jakarta, Gramedia.
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis Sutoro Eko,2002, Pemberdayaan Masyarakat Desa,
merekomendasikan saran-saran sebagai berikut : Materi Diklat Pemberdayaan Masyarakat
1. Evaluasi kembali program yang sedang Desa, yang diselenggarakan Badan Diklat
dijalankan untuk pengadaan infrastruktur Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember
pertanian sebagai media penunjang 2002.

51
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Artikel Michail Porter berjudul “What is Strategi?” Kutut suwondo, 2005, Civil Society Di Aras Lokal:
yang dimuat dalam Business Review Perkembangan Hubungan Antara Rakyat
November- Desember 1996. dan Negara Di Pedesaan Jawa, Yogyakarta
Moleong, J. Lexy. 2002. Metodologi Penelitian : Pustaka Belajar & Percik.
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kedi Suradisastra. 2006. Revitalisasi Kelembagaan
J. Nasikun, 1995, Mencari Suatu Strategi Untuk Percepatan Pembangunan Sektor
Pembangunan Masyarakat Desa Pertanian dalam Otonomi Daerah. Pusat
Berparadigma Ganda, dalam Jefta Leibo, Penelitian Sosial Ekonomi Bogor.
Sosiologi Pedesaan, Yogyakarta : Andi Jurnal Analisa Kebijakan Pertanian. Volume 4 No 4
Offset. Desember 2006.

Suharto, Edi. 2006,Membangun Masyarakat Sumber Lain :


Memberdayakan Rakyat.Bandung, Refika 1) Undang-undang Dasar 1945
Aditama. 2) Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang
Usman,2004,Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2015tentangpelaksanaan UU Desa
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. 4) UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Bandung: Alfabeta, 1998, cetakan kelima. Daerah
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Ife, J.W, 1995. Community Development: Creating Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Community Altenatives-Vision, Analysis and Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Fokus
Practice. Melbourne : Longman. Media.

Pranarka dan Moeljarto, Mangatas. 1996,Pendidikan http://google.com/KamusBesarBahasaIndonesia .


Pola Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat http://wikipedia.com/JurnalPemberdayaanMasyaraka
dalam Pembangunan Sesuai Tuntutan t.
Otonomi Daerah.
http://google.com/KonsepStrategi
Juliantara, 2005, Pembaruan Desa Bertumpuh Pada
Yang Terbawah. Jakarta, Gunung agung. http://wikipedia.com/konseppemberdayaan

52
JEBI Vol. 02, No. 01, pp. 45-52

Anda mungkin juga menyukai