Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurfadhilah Azzahrah P.

NIM : 210208702014

Kelas : 01

Prodi : Tata Busana D3

KOMUNIKASI BISNIS

3 Model Komunikasi dalam organisasi :

1.) Komunikasi Linear

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Model komunikasi linear adalah
model komunikasi yang sangat sederhana. Istilah linear berarti lurus. Jadi dalam konteks
komunikasi, model linear yaitu menggambarkan komunikasi yang berlangsung secara satu arah.
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver).
Model komunikasi linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan, baik dalam keadaan lansung (face to face) atau dalam komunikasi bermedia seperti,
koran, majalah, televisi. Komunikasi ini hanya terjadi satu arah, tanpa feedback / umpan balik
terhadap pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikasi. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses
komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap
rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan.
Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh
penerima. Ada 4 jenis gangguan pada model komunikasi linear ini, yaitu: gangguan semantik,
gangguan fisik (eksternal), gangguan psikologis, dan gangguan fisiologis.
Contohnya seorang ayah memberikan nasihat kepada anaknya tanpa adanya umpan balik
dari si anak. contoh lainnya yaitu seorang hakim sedang membacakan tuduhan tehadap terdakwa.

Model komunikasi linear di antaranya:

 Model Komunikasi Aristoteles,


 Model Komunikasi Lasswell,
 Model Komunikasi SMCR Berlo,
 Model Komunikasi Shannon dan Weaver.

2.) Komunikasi Interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Model komunikasi interaksi adalah model
komunikasi yang menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah. dari pengirim dan kepada penerima
dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran
orang lain. Umumnya model komunikasi interaksi digunakan dalam media baru seperti internet
atau media komunikasi modern.

Bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu
elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap
suatu pesan.  Feedback merupakan umpan balik yang diberikan oleh komunikan atas pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Feedback tersebut dapat berupa komunikasi verbal, non-verbal atau bisa
keduanya. Keunggulan model interaktif dibanding model linear adalah pada model ini terdapat asumsi
bahwa komunikator dan komunikan sama-sama dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses komunikasi
yang mereka lakukan. Para ahli telah mengenalkan berbagai macam model komunikasi sebagai upaya
untuk menggambarkan dan menjelaskan proses komunikasi serta berbagai faktor yang mempengaruhi
arus serta efektivitas komunikasi.

Contohya : seorang dosen yang memberikan materi kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa
bertanya pada dosen tersebut tentang informasi yang disampaikan dosen, dosen pun menjawabnya
pertanyaan tersebut. kemudian saat mahasiswa sedang presentasi, dosen pun balik bertanya pada
mahasiswa tersebut. jadi disini komunikasi berlangsung secara dua arah atau adanya umpan balik.

Ada 2 jenis model dalam model linear dari Komunikasi diantaranya yaitu :

 Model Osgood-Schramm.
 Model Westley dan Maclean,

3.) Komunikasi Tranksakasional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model
Transaksional adalah model komunikasi yang paling dinamis. Karena model transaksional
menjelaskan seorang individu dapat secara bersamaan terlibat dalam pengiriman dan penerimaan
pesan. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-
menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi.

Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan,
kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna. Model komunikasi transaksional mengaitkan
komunikasi dengan konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.

Dalam model ini digambarkan bahwa kita berkomunikasi tidak hanya sebagai ajang untuk
pertukaran pesan, melainkan juga untuk membangun hubungan.

Contoh dari komunikasi transaksional : Saya sedang berdiskusi membahas tentang mata kuliah
Pancasila di sebuah ruangan bersama teman - teman saya, saya sebagai komunikator memberikan
informasi kepada teman – teman saya selaku komunikan, begitu juga teman – teman saya juga
mendengarkan dan memahaminya lalu saling memberikan informasi kepada saya serta satu sama
lain. Dimana dalam kegiatan tersebut proses interaksi berlangsung secara terus menerus baik verbal
atupun nonverbal yang disampaikan oleh komunikator. Dan komunikan menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Terjadilah proses transaksional komunikasi.

Contoh model komunikasi ini diantaranya :

 Model Transaksional Barnlund


 Model Tarian Spiral atau Helix Dance

Anda mungkin juga menyukai