ORGANISASI SOSIAL
2. Yusmidar Hasibuan
3. Sarmadan Nasution
( STAIBR ) 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses menghasilkan lembaga
sosial. Organisasi sosial manusia mewujudkan diri dalam bentuk kelompok sosial.
Dalam hubungan antar manusia dengan manusia lain yang terpenting adalah
reaksi yang timbul akibat hubungan-hubungan timbal balik antara sesama
manusia. Reaksi tersebut menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah
luas wawasannya. Manusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau
keinginan pokok yaitu Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya yaitu masyarakat, dan keinginan untuk menyatu dengan alam yang
ada disekelilingnya.untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua
lingkungan tersebut, manusia menggunakan akal, pikiran dan perasaannya.
Organisasi sosial atau social organization di dalam kehidupan manusiaini,
merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yang akan dibahas
dalam laporan ini adalah :
Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah
yang berhubungan dengan seperangkat aturan atau norma yang berfungsi untuk
anggota masyarakatnya. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan atau norma
yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang
digunakan, yaitu social institution dan lembaga kemasyarakatan. Hanya saja ada
perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah social institution
pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya.
Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga
kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan
menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak.
Pada laporan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk
mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum
sosiologi yang berlaku saat ini. Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari
norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan.
Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan ,
kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial. Organisasi
sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar
manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan
Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang
berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut
dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan
dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan
tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara
Lembaga berwujud abstrak.
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.
Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki
pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap
mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi
merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat
aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi
memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.
Keberadaan organisasi sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma
dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan,
dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai
sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma
sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam
kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma.
Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah
mengalami proses institutionalization menghasilkan organisasi sosial.
2.3. Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
1. Diketahui
2. Dipahami dan dimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai
Organisasi sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.
Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki
pengartian yang berbeda. Organisasi yang tidak mempunyai anggota tetap
mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi
merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat
aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi
memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga
sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah
lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi,
ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social
institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-
unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata
kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain
adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang
menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini
tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih
mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian
lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung
pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut.
Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga
kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan
Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya.
Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari
proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang
berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya,
sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur
yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat
baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap
masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
2.4. Peranan Organisasi Sosial
Maka dari itu , banyak yang bisa kita dapatkan dari sebuah organisasi. Kita
dapat menuangkan ide positif , aspirasi kita ,dan dengan organisasi kita bisa
mendpatkan arti pentingnya kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan bersama.
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara
maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka
berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai
umumnya adalah:
1. Organisasi Formal
2. Organisasi informal
1. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah organisasi yang mempunyai tujuan sosial. Organisasi
semacam ini tidak berharap keuntungan dalam bentuk materi. Tujuan utama
organisasi ini untuk melayani kepentingan masyarakat, tanpa menghitung untung
rugi. Organisasi semacam ini banyak muncul di tengah-tengah masyarakat.
Mereka yang mendirikan organisasi semacam ini biasanya mempunyai jiwa sosial
yang tinggi. Orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap kondisi
masyarakatnya. Contoh organisasi sosial adalah organisasi dalam bentuk yayasan
penyandang cacat, panti asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lain-
lain.
2. Organisasi Bisnis
a. Organisasi Resmi
a. Organisasi Primer
b. Organisasi Sekunder
a. Organisasi Normatif
b. Organisasi Utilitarian
c. Organisasi Koersi
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan yang telah disusun ini yaitu Organisasi sosial adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu
hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan- tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya. E. Juhana. 2007. Memahami Sosiologi. Bandung: Armico