Kelas : Jauh
Prodi : PGMI
a. Landasan Hukum
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara
itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan
baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatn pendidikan.
Sedangkan menurut Made pidarta (1997:40 ) landasan hukum diartikan sebagai peraturan
baku sebagai tempat berpijak dan titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiaan
tertentu. Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.
Menurut Baso Madiong, dkk dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan: Civic Education
(2018), landasan hukum pendidikan kewarganegaraan adalah:
1.Pasal 27 ayat (1), Pasal 30 ayat (1), dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945
4.Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) PKn pada PT di Indonesia.
2). Penduduk , Warga negara & Dasar hukum setiap negara dalam menentukan
kewarganegaraannya serta contohnya.
a. Penduduk
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu.
Contohnya :
1.warga RT
2.warga RW
3.warga sekolah
4.warga kampung
5.warga desa
6.warga kota
7.warga kabupaten
8.warga provinsi
9.warga kecamatan
10.warga negara
b. Warga negara
Pengertian Warga Negara – Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal
dan menjadi bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu unsur dari
terbentuknya suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat diartikan
sebagai semua orang yang tinggal serta bertumbuh di negara tersebut.
Jika dikaitkan dengan negara Indonesia, maka warga negara Indonesia adalah semua orang
yang tinggal di wilayah negara Indonesia itu sendiri. Namun, apa pengertian secara spesifik
warga negara itu sendiri? Simak informasi berikut, beserta fungsi, hak dan kewajiban
seseorang sebagai warga negara.
Contohnya :
seorang anak lahir di negara X yang menganut asas ius sanguinis, sedangkan orang tuanya
merupakan warga negara Y yang menganut asas lain, maka anak tersebut menjadi warga
negara Y. Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah RRC.
3). Proses pembentukan identitas sosial , wujud identitas sosial & Globalisasi
Menurut Tajfel (1982), identitas sosial terdiri dari tiga komponen utama, yaitu; komponen
kognitif (kategorisasi diri), komponen evaluatif (group self esteem), dan komponen
emosional (komponen afektif). Adapun penjelasan dari masing-masing komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
Merupakan nilai positif atau negatif yang dimiliki oleh individu terhadap keanggotaannya
dalam kelompok, seperti group self esteem (harga diri atau kebanggaan kelompok).
Komponen Evaluatif (evaluative component) ini menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki
individu terhadap keanggotaan kelompoknya.
Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa dan negara bangsa.
c. Pembentukan globalisasi