Anda di halaman 1dari 5

Nama : Beatrice Oktaviona Hidayatulloh

NRP : 57214213739
Prodi : TAK - B
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan(PKN)

Ulangan Tengah Semester (UTS)


Semester 1
Dosen Pengampu: Yamin, S.S.,S.H.,M.Hum.,M.H.
Pertanyaan:
1. Bagaimana landasan yuridis Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan?
Jawab:
Landasan yuridis adalah landasan yang berdasarkan atas aturan yang dibuat setelah
melalui perundingan, permusyawarahan. Landasan yuridis (hukum) perkuliahan
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang
sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan : isi kurikulum
setiap jenis jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan
Pancasila Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan.
Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil belajar Mahasiswa pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa
kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi yang terdiriatas Pendidikan Pancasila$ Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan.

Landasan Yuridis MPK Pendidikan Kewarganegaran


a. Pembukaan UUD 1945 alenia II dan IV, sebagai cita-cita dan tujuan nasional
Bangsa Indonesia.
b. Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 30 ayat (1 dan 5), Pasal 31 ayat (1 sampai 5)
c. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 30 ayat 2 tentang Kurikulum
Pendidikan Tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Bahasa
d. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
2. Jelaskan visi dan misi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan!
Jawab:
Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantar
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.
Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air dalam menguasai,
menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dengan rasa
tanggung jawab dan bermoral.

3. Jelaskan pengertian identitas nasional! Berikan contoh-contoh identitas nasional!


Jawab:
Dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas bisa mengacu pada deskripsi
tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan kesadaran diri dan kelompok.
Identitas tidak hanya miliki individu namun juga kelompok. Sebagaimana sudah
disinggung di awal, identitas nasional berada pada level yang membentang, dari
individu sampai negara-bangsa. Setiap individu dengan penuh kesadaran bangga akan
identitas nasional yang disandangnya.

Dari uraian di atas kita bisa mendefinisikan pengertian identitas nasional sebagai jati
diri, ciri, sifat khas yang tumbuh dan berkembang di suatu negara-bangsa sehingga
menjadi pembeda dengan negara-bangsa lainnya.

Contoh identitas nasional Indonesia:


a. Bung Karno, merupakan tokoh, figur, sang proklamator, tokoh sentral berdirinya
negara Indonesia.
b. Batik, produk budaya berupa corak lilin pada sehelai kain yang mengandung
filosofi, bernilai seni dan ekonomi.
c. Borobudur, salah satu tempat ibadah umat Budha, candi Budha terbesar di dunia.
d. Rendang, salah satu makanan khas Minang yang telah mendunia.
e. Pancasila, ideologi resmi negara yang terdiri dari lima sila: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi, Keadilan.

4. Jelaskan pengertian demokrasi, baik substansial maupun procedural. Uraikan secara


singkat perjalanan demokrasi di Indonesia!
Jawab:
Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni “demos” dan
“kratein”. Anda melalui pengetahuan awal di sekolah tentu sudah mengenal kata
demokrasi ini. kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat
di mana warganegara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya
yang dipilih; pemerintahannya mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragama, berpendapat, berserikat, menegakkan ”rule of law”, adanya pemerintahan
mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat yang warga
negaranya saling memberi perlakuan yang sama.
Apa yang dikemukakan oleh CICED (1999) tersebut melihat demokrasi sebagai konsep
yang bersifat multidimensional, yakni secara filosofis demokrasi sebagai ide, norma, dan
prinsip; secara sosiologis sebagai sistem sosial; dan secara psikologis sebagai wawasan,
sikap, dan perilaku individu dalam hidup bermasyarakat.

Perjalanan singkat demokrasi di Indonesia:


Kalau kita melihat dari sejarah perjalanan bangsa ini, terdapat 4 macam sistem demokrasi
yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia.
1. Demokrasi Parlementer (Liberal)
Diberlakukannya UUD 1945 pada periode pertama yaitu tahun 1945-1949, adalah
awal mula dipraktikannya demokrasi ini. Namun, demokrasi parlementer ini tidak
berjalan dengan baik. Akhirnya demokrasi ini berakhir secara yuridis pada 5 Juli
1959, bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.
2. Demokrasi Terpimpin
Pada tanggal 22 April 1959, Presiden Soekarno memberikan amanat kepada
konstituante tentang pokok-pokok demokrasi terpimpin. Akan tetapi, konsep-
konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya. Sehingga demokrasi
terpimpin seringkali menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan
budaya bangsa.
3. Demokrasi Pancasila PAda Era Orde Baru
Demokrasi pancasila lahir atas berbagai bentuk permasalahan yang dialami bangsa
Indonesia selama berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin.
Demokrasi Pancasila itu pangkalnya adalah kekeluargaan dan gotong royong. Akan
tetapi, dalam praktiknya, demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru ini banyak
menyimpang dari prinsip demokrasi pancasila itu sendiri.
4. Demokrasi Pancasila Pada Era Reformasi
Perbedaan demokrasi Pancasila pada era reformasi dengan era orde baru terletak
pada aturan pelaksanaannya. Nah beberapa perubahannya itu seperti:
a. Pemilihan umum yang lebih demokratis
b. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
c. Mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis. Seperti halnya peraturan-
peraturan yang dijalankan serta hukum.
d. Memaknai demokrasi pancasila sebagai nilai-nilai budaya politik yang
memengaruhi sikap hidup politik pendukungnya
e. Partai-partai politik kini lebih dapat mandiri
5. Jelaskan pengertian Negara, syarat terbentuknya Negara, serta konstitusi yang pernah
berlaku di Indonesia!
Jawab:
Pengertian negara adalah bentuk organisasi dari masyarakat atau kelompok orang yang
mempunyai kekuasaan mengatur hubungan dengan menyelenggarakan ketertiban dan
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian negara adalah
sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyat. Serta pengertian negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya. Sebuah wilayah dapat dikatakan sebagai sebuah negara jika wilayah tersebut
telah memenuhi berbagai unsur yang diperlukan oleh sebuah negara di dalamnya.

Unsur-unsur terbentuknya Negara:


a. Unsur deklaratif
Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak mutlak ada ketika suatu negara berdiri. Tetapi,
unsur ini boleh dipenuhi setelah suatu negara berdiri.
1. Pengakuan de facto
Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada atau dakta yang
sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara. Pengakuan de facto juga
tergolong menjadi dua, yakni:
- Pengakuan de facto yang bersifat tetap, artinya pengakuan dari negara lain terhadap
suatu negara yang hanya bisa menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan
ekonomi.
- Pengakuan de facto bersifat sementara, artinya pengakuan dari negara lain tanpa
melihat perkembangan negara tersebut. Jika negara itu hancur, maka negara lain akan
menarik pengakuannya.

2. Pengakuan de jure
Pengakuan de jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional. Pengakuan de jure terbagi menjadi:
- Pengakuan de jure bersifat tetap, yang berarti pengakuan dari negara lain yang berlaku
untuk selamanya karena kenyataan memperlihatkan adanya pemerintahan yang stabil.
- Pengakuan de jure bersifat sementara, yang artinya adalah terjadinya hubungan
antarnegara yang mengakui dan diakui dalam hubungan ekonomi, dagang, serta
diplomatik. Negara yang mengakui berhak mempunyai konsulat atau kedutaan di negara
yang diakui tersebut.
b. Unsur konstitutif
Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada saat suatu negara didirikan. Unsur
ini meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.

1. Rakyat
2. Wilayah
3. Pemerintahan yang berdaulat

Perkembangan Konstitusi Tertulis dan Berlaku di Indonesia


1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
2. UUD RIS / Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
3. UUD Sementara / UUDS (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4. UUD 1945 Hasil Amandemen (5 Juli 1959 – sekarang)

Anda mungkin juga menyukai