Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Kadek Esa Mahendra

Nim : 20108113 / 17
Kelas : MTH /1/D
Mata Kuliah : KEN
UTS
KEWARGANEGARAAN

Jawaban

1. Dasar dan tujuan Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.


a. Dasar filosofis
Pada saat Republik Indonesia diproklamasikan pasca Perang Dunia kedua, dunia
dicekam oleh pertentangan ideologi kapitalisme dengan ideologi komunisme.
Kapitalisme berakar pada faham individualisme yang menjunjung tinggi
kebebasan dan hak-hak individu; sementara komunisme berakar pada faham
sosialisme atau kolektivisme yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat
di atas kepentingan individual. Kedua aliran ideologi ini melahirkan sistem
kenegaraan yang berbeda.
b. Dasar sosiologis
Bangsa Indonesia yan g penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa
yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan
Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-
kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam mas yarakat Ind
onesia. Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat
setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma
atau hukum tertulis (peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan traktat)
maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman,
dan konvensi.
c. Dasar yuridis
Pancasila telah menjadi norma dasar negara dan dasar negara Republik Indonesia
yang berlaku adalah Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pembukaan UUD NRI Tahun
1945) junctis Keputusan Presiden RI Nomor 150 Tahun 1959 mengenai Dekrit
Presiden RI/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Tentang Kembali Kepada
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Naskah
Pembukaan UUD NRI 1945 yang berlaku adalah Pembukaan UUD NRI Tahun
1945 yang disahkan/di tetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Sila -sila Pancasila yang tertuang dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan
sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar
Negara Indonesia. Konsekuensi dari Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang
sah, kekuatan hukum berlaku, dan kekuatan hukum mengikat.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan perguruan tinggi :


a. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun,jujur,dan demokratis serta ikhlas sebagai WNI terdidik dan bertanggung
jawab.
b. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,serta dapat mengatasi dan
pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan pancasila,wawasan
nusantara,dan ketahanan nasional.
c. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan,cinta tanah air,serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
d. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar
Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
f. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945.
g. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
h. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
i. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk
dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
j. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
k. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat
madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk
mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia.

2. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional meliputi:

a. Suku Bangsa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional.
Golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak lahir, dimana sama
coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia khususnya, terdapat
banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang tiga ratus dialek
bahasa.
b. Agama merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Bangsa
Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis (didasarkan pada nilai agama).
Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara yaitu agama islam,
katholik, kristen, hindu, budha dan kong hu cu.
c. Kebudayaan merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional.
Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat
atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-
pendukung utntuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakukan
dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
d. Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini,
bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-
unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia.
3. Maksud dari Konstitusi Nasional
Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat
UUD dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak
mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang
menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi
memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara
khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik,
prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan
kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada
penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada
seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Tujuan Konstitusi Nasional :
a. Membuat batasan kekuasana bagi penyelenggaraan negara agar tidak bertindak
sewenang-wenang. Dalam hal ini, konstitusi membatasi kekuasaan penguasa
sehingga tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat banyak.
b. Konstitusi juga bertujuan untuk memberi perlindungan terhadap Hak Asasi
Manusia (HAM). Dengan adanya konstitusi maka setiap penguasa dan masyrakat
wajib menghormati HAM dan berhak mendapatkan perlindungan dalam
melakukan haknya.
c. Konstitusi juga bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara negara
agar negara dapat berdiri dengan kokoh.
d. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.
e. Untuk membebaskan kekuasaan dari control mutlak para penguasa serta
menetapkan batas-batas kekuasaan bagi penguasa.
f. Konstitusi sekumpulan aturan-aturan dasar yang menetapkan lembaga penting
Negara.
g. Melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitan.
h. Mengatur hak-hak dan kewajiban warga Negara dan pemerintah.
i. Mengatur dan membatasi kekuasaan Negara dan lembaganya.
j. Menentukan hubungan materiil antara Negara dan masyarakat.

Sedangkan tujuan konstitusi Nasional Negara Kesatuan Repiblik Indonesia yaitu


UUD 1945 yang terdapat dalam Pembukaan adalah sebagai berikut, melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

4. Nama-nama Pahlawan Nasional:


1. Haji Agus Salim
2. Bendara Pagengeran Harya Dipanegara (Pangeran Diponegoro)
3. Tuanku Imam Bonjol
4. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat / Suardi Suryaningrat
5. I Gusti Ngurah Rai
6. Raden Otto Iskandardinata
7. Ir. Soekarno
8. Raden Ajeng Kartini
9. Jendral Soedirman
10. Cut Nyak Dhien

5. Nama Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia Raya
W.R Supratman

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia Bersatu

Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Anda mungkin juga menyukai