Anda di halaman 1dari 8

DEMOKRASI PANCASILA

Asal kata demokrasi dari bahasa Yunani, demos artinya rakyat; kratos
artinya pemerintahan. Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang
mengikut sertakan rakyat dalam pemerintahan negara. Dalam
perkembangannya, demokrasi tidak hanya meliputi bidang pemerintahan
atau politik saja tetapi juga di bidang ekonomi, sosial dan kebudyaan.
Indonesia adalah negara demokrasi, yaitu demokrasi Pancasila : faham
demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bagsa
Indonesia yang perwujudannya terdapat dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945. Dasar demokrasi Pancasila adalah kedaulatan rakyat
yang terdapat dalam alinea ke 4 UUD 1945 : “........ yang terbentuk dalam
suatu susunan Negra Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat berdasar Ketuhanan yang Maha
Esa”.......dan seterusnya.
Pelaksanaannya terdapat terdapat dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang
berbunyi : Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD.
Adapun asas demokrasi Pancasila terdapat dalam sila ke 4 yang berbunyi
: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Lanjutan.......

Dalam demokrasi Pancasila rakyat adalah subyek demokrasi, artinya


rakyat secara keseluruhan berhak ikut serta mewujudkan
masyarakat adil dan makmur dan berhak menentukan siapa para
pemimpinnya melalui pemilihan umum. Demokrasi Pancasila
sebagai suatu sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat,
maka rakyatlah yang menentukan bentuk dan isi pemerintahan yang
dikehendakinya sesuai dengan hati nuraninya. Konsekuensinya
Pemerintah harus memfokuskan pada kepentingan rakyat dalam
rangka tercapainya kemakmuran yang merata.
Berkaitan dengan masalah kebebasan individu dalam alam
demokrasi maka kebebasan mengeluarkan pendapat bukan
sekedar bebas mengeluarkan pendapat tetapi harus dibarengi
dengan tanggung jawab. Adanya perbedaan pendapat adalah wajar
dan penyelesaiannya melalui mekanisme dmokrasi yang
mengedepankan musyawarah.
Demokrasi Pancasila meliputi demokrasi dibidang politik,
demokrasi ekonomi, demokrasi sosial dan demokrasi kebudayaan
yang di dalamnya rakyat berpartisipasi.
REALISASI (PELAKSANAAN) PANCASILA SECARA
SUBYEKTIF & OBYEKTIF

Secara obyektif, maksudnya Pancasila harus dilaksanakan


oleh UUD 1945 dan seluruh peraturan di bawahnya, penguasa
negara dan penyelenggaraan negara yang meliputi :
a. Semua bidang kekuasaan, baik legislatif, eksekutif maupun
yudikatif.
b. Semua bidang usaha dan kegiatan kenegaraan &
kemasyarakaran dalam menentukan kebijakan di bidang
hukum & perundangan, pemerintahan, politik luar negeri &
dalam negeri, pendidikan, hankam, keagamaan, kesejahteraan
rakyat.

Secara subyektif, maksudnya Pancasila harus dilaksanakan


secara individu atau perseorangan baik berstatus sebagai
penguasa negara, rakyat atau masyarakat biasa yang
dilaksanakan secara berangsur-angsur melalui pendidikan di
sekolah, dalam masyarakat, dalam keluarga sehingga dapat
diperoleh :
Lanjutan Realisasi………

a. Pengetahuan yang lengkap tentang Pancasila.


b. Kesadaran artinya tiap individu sebagai warga
negara dalam perilaku berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat senantiasa berpedoman pada
Pancasila
c. Ketaatan, artinya selalu bersedia melaksanakan
Pancasila secara lahir dan batin.
d. Kemampuan, artinya mampu untuk melaksanakan
Pancasila dalam kehidupannya.
e. Mentalitas, watak dan hati nurani harus senantiasa
berdasar Pancasila dalam memenuhi kebutuhan
hidup individu dan sosialnya, kebutuhan hidup
religiusnya sehingga diperoleh keseimbangan yang
harmonis, dinamis & kebahagiaan yang sempurna.
Lanjutan Realisasi......
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa : Percaya dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa menjadi kewajiban bagi tiap manusia Indonesia
sebagai mahluk Tuhan. Manusia Indonesia harus saling hormat
menghormati antar pemeluk agama yang berbeda, sehingga
sebagai sesama manusia bisa hidup rukun dan beragama sesuai
kesadaran pribadi masing-masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab : sebagai manusia yang
dilengkapi dengan akal budi, rasa & kehendak, harus dapat
mengembangkan sikap tenggang rasa kepada sesama. Mampu
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengembangkan
sikap tenggang rasa.
3. Sila Persatuan Indonesia : Sebagai manusia Indonesia harus
menyadari bahwa ia bertanah air Indonesia, sehingga harus
memiliki cinta pada tanah air Indonesia. Di dalam pergaulan satu
sama lain harus dapat menunjukkan rasa persatuan & kesatuan
bangsa “berbhineka tunggal ika” artinya
yang
meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Lanjutan Realisasi........

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan : sebagai manusia yang mempunyai
sifat individu & mahluk sosial harus mengutamakan kepentingan
negara & masyarakat. Untuk mengambil keputusan demi
kepentingan bersama harus dengan jalan bermusyawarah, yang
harus diliputi semangat kekeluargaan. Keputusan yang diambil
harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral & menjunjung
tinggi martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran & keadilan.

5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : sebagai


manusia Indonesia atau rakyat Indonesia harus dapat bersikap adil
& menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. Jangan sampai
melakukan perbuatan yang merugikan orang lain atau kepentingan
umum. Harus berusaha mewujudkan kemajuan yang merata &
berkeadilan sosial.
TANTANGAN PELAKSANAAN PANCASILA
Ada 2 : tantangan konseptual dan tantangan kelembagaan.
Tantangan Konseptual : bagamana secara konsep memahami dan
merumuskan secara jernih dan disepakati bersama tentang kandungan
nilai dan makna Pancasila baik pada masing-masing sila atau secara
keseluruhan. Contoh :
1. Sila pertama Ketuhnan Yang Maha Esa, bagaimana orang Indonesia
memaknai keberagaman dalam agama (ada 6 agama) yang dianut oleh
orang Indonesia, bagaimana bentuk saling menghrgainya.
2. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, benarkah orang
Indonesia menghargai harkat dan martabat manusia , atau hanya
memuliakan diri dan golongannya saja, bagaimana orang Indonesia
memaknai instrumen hukum Internasional yang berkaitan dengan HAM,
apakah HAM memiliki makna yang sama bagi setiap orang Indonesia.
3. Sila ketiga Persatuan Indonesia, benarkah semua orang Indonesia
masih ingin bersatu, mengapa ada beberapa wilayah yang ingin
memisahkan diri dari NKRI. Apakah visi orang Indonesia mengenai
Indonesia yang bersatu, apakah semua wilayah harus diurus secara
terpusat, apa makna otonomi daerah dan batas-batasnya, apakah ada
penghargaan terhadap kemajemukan sejarah dan budaya dari raktatnya
yang berasal dan tinggal diberbagai pulau di Indonesia
Lanjutan.....
4. Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan; bagaimana sistem pemilu di Indonesia
terutama dalam pemilihan presiden dan kepala daerah, melalui partai atau
bisa maju secara perorangan, bagaimana persoalan money politic yang
melanda partai-partai, bagaimana dengan biaya pilkada yang tinggi dan
mahar bagi partai yang harus diserahkan kepada partai politik

5. Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, apakah makna
keadilan sosial di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hukum.
Mengapa banyak pimpinan di tingkat pusat maupun daerah
mengatasnamakan rakyat melakukan korupsi, contohnya dana bantuan
sosial, pembagian beras miskin, korupsi di segala lini dan lain-lain.

Kendala kelembagaan, bagaimanakah sistem kenegaraan Indonesia, apakah


akan konsisten dengan negara kesatuan, bagaimana peranan MPR, DPR,
DPD, Mahkamah Konstitusi, lembaga eksekutif dan yudikatif, apakah akan
diisi oleh orang-orang yang kompeten dan memiliki integritas, atau barter
antar partai sehingga yang duduk di lembaga-lembaga tersebut adalah
orang-orang partai yang ambisius pada kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai