Anda di halaman 1dari 11

ULASAN MATERI

“NORTHWEST CORNER METHODS”

Disusun oleh:

1. Yesa Fitri Yanda (F1F016023)


2. Wingke Yolla Pratami (F1F020005)
3. Diorapi Amanda (F1F020018)
4. Sri Syuhada Putri (F1F020019)
5. Lala Anggina (F1F020030)
6. Melisa Angelie (F1F020036)
7. Samuel Eurico Siregar (F1F020040)
8. Rama Iswanto (F1F020042)
Dosen Pengampu:
Nurul Hidayati, S.Si, M.Si.

PROGRAM STUDI SARJAN A STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga ulasan materi “Northwest
Corner Methods” ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.
Kami harap laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi kami selaku
penulis. Semoga ulasan materi ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca. Demikianlah, ulasan materi “Northwest Corner Methods”
kami buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar ulasan materi
ini dapat menjadi lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 16 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... ..i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... .ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... .iii
NORTHWEST CORNER METHODS
A. Definisi .................................................................................................................... .1
B. Langkah Kerja ......................................................................................................... .1
C. Permasalahan .......................................................................................................... .1
a) Permasalahan 1 ................................................................................................. .4
b) Permasalahan 2 ................................................................................................. .5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ .v

iii
NORTHWEST CORNER METHODS
A. Definisi
Metode Northwest Corner (NWC) adalah salah satu metode transportasi yang paling
mudah dilakukan, tetapi hasilnya belum tentu optimal. Dalam metode NWC ini, sumber dan
lokasi tujuan diurutkan dari sisi kiri ke kanan dan dari atas ke bawah dalam peta data matriks.
Metode ini adalah awal dan metode paling sederhana dari metode Transportasi. Cara
penghitungan biaya transportasi dengan menggunakan metode NWC sesuai dengan namanya
dimulai dari sisi kiri atas, kemudian bergerak ke kiri atau ke bawah sesuai dengan kapasitas
produksi sumber (supply) dan atau permintaan tujuan (demand).
B. Langkah Kerja
Aturan yang berlaku pada metode NWC ini adalah sebagai berikut:
1. Mengalokasikan awal nilai sel ditetapkan pada sel yang berada diujung kiri atas tabel.
Nilai sel awal tergantung pada kendala-kendala supply dan demand untuk sel.
Alokasikan nilai sebesar mungkin pada sel 𝑋11 dengan memperhatikan kendala supply
dan demand.
2. Mengalokasikan nilai sebesar mungkin pada sel yang bersebelahan dengan sel 𝑋11.
3. Ulangi langkah 2 sampai semua kendala terpenuhi.
C. Permasalahan
a.) Permasalahan 1:
Kita buat tabel transportasinya

Pada tabel diatas, ada penambahan kolom baru, yaitu Dummy, dummy digunakan
apabila jumlah supply tidak sama dengan jumlah demand. Jumlah supply pabrik A B dan
C apabila di totalkan adalah sebesar 100, Sedangkan demand totalnya adalah sebesar 95.
1
Untuk itu ditambahkan dummy sejumlah selisih antara supply dengan demand yaitu 5.
Berarti, dummy disini hanya berfungsi sebagai penyeimbang antara supply dan demand.
Tidak ada biaya didalam dummy, karena sebenarnya perusahaan tidak pernah
mengalokasikan atau mendistribusikan produknya ke dummy, maka dari itu biaya pada
dummy selalu 0. Sekali lagi, fungsi dummy hanya sebagai penyeimbang antara supply
dan demand.
Jika seandainya jumlah supply = jumlah demand maka dummy tidak dipakai. Sebagai
ilustrasi, anggap saja demand kota Depok sebesar 45, Salemba 25 dan Kalimalang 30,
totalnya adalah 100. sekarang jumlah supply = jumlah demand, tabelnya akan tampak
sabagai berikut :

Sesuai namanya, Northwest Corner, penyelesaian akan selalu dimulai dari pojok kiri
atas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penyelasain berikut ini:

Langkah pertama, penuhi permintaan kota Depok [40] dengan Kapasitas Pabrik A
[50] (berarti Pabrik A masih sisa 10).

2
Permintaan kota depok telah terpenuhi, maka dari itu kota depok kita arsir sebagi
penanda bahwa kota depok tidak akan dimasukkan kedalam perhitungan selanjutnya.
Lanjutkan dengan memenuhi permintaan kota Salemba [25], ambil sisa kapasitas Pabrik
A [10].

Kemudian, kekurangannya dipenuhi dari Pabrik B [15], dan Pabrik B masih ada sisa
sebesar [10] (25-15). Perhatikan tabel dibawah ini:

Selanjutnya adalah kota Kalimalang, penuhi dengan sisa kapasitas Pabrik B [10].

3
Kekurangannya diambil dari Pabrik C [20], sehingga kapasitas Pabrik C sekarang
adalah [5] (20-25).

Nah, sekarang permintaan semua kota telah terpenuhi, namun Pabrik C masih sisa [5],
alokasikan ke dummy.

Langkah terakhir, hitung biaya transportasi, (40*12) + (10*8) + (15*4) + (10*7) +


(20*10) + (5*0) = 890.

4
b.) Permasalah 2:
Metode ini sebetulnya merupakan suatu prosedur yang sistematis memberikan alokasi
awal untuk memenuhi batas kendala. Dengan diawali dari pengalokasian atau pengisian
kotak paling kiri atas (northwest = barat laut) dari matriks di atas, nilai batas baris dan
kolom untuk sel ini dibandingkan, yang lebih kecil dialokasikan sebagai nilai sel ini.
(dalam ribuan)
Supply
5 6 11 4 51

8 7 10 10 55

Demand 26 27 29 24 106
Batas baris 51 dan batas kolom 26, oleh karenanya sebanyak 26 satuan sebagai nilai
𝑋11 yaitu banyaknya satuan barang yang harus dikirim dari 𝑆1 ke 𝐷1 . Alokasi ini
memenuhi seluruh permintaan 𝐷1 .
(dalam ribuan)
Supply
5 6 11 4 51
26
8 7 10 10 55

Demand 26 27 29 24 106
Sel berikutnya yang harus diisi adalah sel tepat sebelah kanannya. Karena,
pengalokasian dari ke 𝐷1 , maka akan tersisa sebanyak 51-26=25 satuan barang yang
masih dapat dikirim dari 𝑆1.
(dalam ribuan)
Supply
5 6 11 4 51
26 25
8 7 10 10 55

Demand 26 27 29 24 106

5
Permintaan 𝐷2 ada sebanyak 27 satuan barang, oleh karenanya sebanyak 25 satuan
barang dikirim ke𝐷2 . Untuk pengiriman dari 𝑆1 sudah lengkap, karenanya lanjutkan
dengan pengiriman dari 𝑆2 . Karena tak ada lagi barang yang perlu dikirim ke 𝐷1 , maka
alokasi berikutnya adalah ke 𝐷2 dengan cara melengkapi kekurangan permintaan 𝐷2
yaitu 27-25=2 satuan barang.
(dalam ribuan)
supply
5 6 11 4
51
26 25
8 7 10 10
55
2
Demand 26 27 29 24 106
Dengan demikian, sisa barang yang dapat dikirim dari 𝐷3 tinggal 53 satuan.
Permintaan 𝐷3 sebanyak 29 satuan barang masih lebih kecil dari 53, karenanya
permintaan ini dipenuhi dari 𝐷3 .
(dalam ribuan)
supply
5 6 11 4
51
26 25
8 7 10 10
55
2 29
Demand 26 27 29 24 106
Yang akhirnya menyisakan 24 satuan. Sisa ini dialokasikan ke 𝐷4 yang melengkapi
menjadi suatu jawaban awal yang layak.
(dalam ribuan)
supply
5 6 11 4
51
26 25
8 7 10 10
55
2 29 24
Demand 26 27 29 24 106

6
Total biaya transportasi alokasi awal dengan menggunakan metode Northwest Corner
ini adalah sebesar (26000 ∗ 5000) + (25000 ∗ 6000) + (2000 ∗ 7000) + (29000 ∗
10000) + (24000 ∗ 10000) = 824000000.

7
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Sigit. 2008. Metode Kuantitatif Edisi Pertama. Bengkulu: Unib Press.
Syudas. 2009. Riset Operasional [NWC]. http://syudas.blogspot.com/2009/11/riset-
operasional-nwc.html. Diakses pada tanggal 10 Mei 2021 pukul 19.55 WIB.

Anda mungkin juga menyukai