Anda di halaman 1dari 6

NOOR NAZMA LAILA (201410160311013)

REVIEW JURNAL
No Nama Tahun Tujuan Penelitian Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian
Penelitian
1 Yulia Nurendah dan 2012 Untuk mengetahui Sistem Analytical Hasil akhir menunjukkan bahwa bobot terbesar
Mumuh Mulyana apakah model pendukung Hierarchy didapatkan pada alternatif lokasi X sebesar 2.72 diikuti
(Model Analisis analisis dengan keputusan Process (AHP) lokasi Y sebesar 1.66 dan terakhir lokasi Z dengan bobot
Kelayakan Lokasi metode analytical Kelayakan lokasi 0.86. berdasarkan total bobot prioritas yang diperoleh
Minimarket Dengan hierarchy process Kepadatan tersebut, maka dapat diambil keputusan bahwa lokasi X
Metode Analytical dapat menentukan penduduk LAYAK direkomendasikan sebagai lokasi
Hierarchy Process) keputusan untuk Akses jalan pembangunan minimarket karena mempunyai total
menentukan lokasi Daya beli bobot prioritas tertinggi dibandingkan lokasi Y dan Z.
pembangunan masyarakat
minimarket Fasilitas umum
berdasarkan kriteria
Usaha sejenis
yang ditentukan.
Analytical
Hierarchy
Process

2 Alfira Hadju, Wawan 2013 Untuk Fasilitas dasar Analytical Hasil penelitian diperoleh bahwa di Kabupaten
K. Tolinggi, dan mengidentifikasi umum yang Hierarchy Gorontalo dapat dikembangkan kawasan terminal
Supriyo Imran kawasan-kawasan memadai Process (AHP) agribisnis hortikultura. Di Kabupaten Gorontalo
(Analisis Penentuan terminal agribisnis di Fasilitas inti memiliki potensi produksi hortikultura buah maupun
Lokasi Terminal Kabupaten Gorontalo Sumber Daya sayur yang cukup besar, dengan totalitas nilai produksi
Agribisnis dan menentukan Manusia sayur pada Tahun 2012 mencapai 49.903 ton, dan
Hortikultura
Kabupaten
Di lokasi strategis untuk
pengembangan
Dukungan
totalitas nilai produksi buah pada Tahun 2012 mencapai
2.735 ton. Setelah di gabung rata-rata penilaian atas sub
kelembagaan
Gorontalo) terminal agribisnis kriteria yang ada dinyatakan layak untuk dilakukan
hortikultura di pengembangan sebagai lokasi strategis terminal
Kabupaten eksternal agribisnis hortikultura dengan bobot 0,47.
Gorontalo.
3 Yulia Nurendah dan 2012 a) Untuk mengetahui Lokasi ritel Analisis a) Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
Mumuh Mulyana apa saja aktor- Citra toko SWOT dan menjalan bisnis ritel adalah lokasi, lokasi dan lokasi.
(Analisis Strategi faktor yang skala likert b) Kekuatan pada salah satu Giant belum tentu menjadi
Lokasi Ritel Dan menjadi kekuatan pada Giant lain, begitu juga dengan
Citra Toko Giant pertimbangan kelemahan satu Giant belum tentu menjadi
Botani Square Bogor pada saat memilih kelemahan pada Giant lebih, bahkan kekuatan di satu
suatu lokasi Giant. Giant bisa menjadi kelemahan di Giant lain, dan
b) Untuk mengetahui sebaliknya. Contoh kekuatan pada Giant Botani
apa saja kekuatan, Square, yaitu mudahnya transportasi umum menjadi
kelemahan, kelemahan pada Giant Taman Yasmin karena untuk
peluang dan mencapai Giant Taman Yasmin sulit dijangkau
ancaman dari dengan transportasi umum. Sedangkan Kelemahan
Giant Botani pada Giant Botani Square yaitu tarif parkir yang
Square. mahal menjadi kekuatan pada Giant Taman Yasmin,
c) Untuk karena Giant Taman Yasmin menggratiskan semua
menentukan di biaya parkir, baik mobil maupun motor.
manakah lokasi c) Gudang atau Pusat Distribusi yang cocok bagi Giant
gudang atau pusat di kota Bogor adalah di Jalan Sudirman, atau lebih
distribusi bagi tepatnya di sekitar area jalan Pengadilan. Ini terlihat
Giant yang tepat pada analisis lokasi yang dilakukan. Bila pusat
agar dapat optimal Gudang atau Distribusi terletak di jalan Pengadilan,
dalam maka pendistribusian barang ke cabang Giant se-kota
pendistribusian Bogor akan berlangsung secara optimal.
barang ke toko d) Dari hasil analisis terhadap citra toko, dapat
Giant sekota disimpulkan bahwa Giant Botani Square baik dalam
Bogor. hal lokasi yang strategis, mudahnya transportasi
d) Untuk mengetahui umum, parkir aman, parkir nyaman, pelayanan parkir
bagaimana Citra baik, dan kelengkapan produk. Sedangkan untuk
dari Giant Botani faktor tarif parkir, Giant Botani Square bercitra
Square di mata kurang baik karena tarif parkir di sana mahal.
pengunjung atau Sedangkan pada faktor-faktor lain dianggap biasa
konsumen. saja jika dibandingkan dengan Hypermart yang
sejenis di kota Bogor.

4 Ismid Achmad, I 2015 Untuk menganalisis - Pola ruang Matriks Berdasarakan hasil analisis strategi dalam terkait dalam
Made Sudarma, dan lokasi dan kebutuhan kawasan analisis penentuan lokasi dan kebutuhan lahan TPS didapatkan
Syamsul Alam lahan TPS yang ada - Ketersediaan peluang, rekomendasi sebagai berikut :
Paturusi (Strategi di Kota Denpasar lahan matriks
Penentuan Lokasi dengan syarat dan analisis - Penentuan lokasi TPS didasarkan pada kebutuhan
Dan Kebutuhan kriteria teknis serta besaran risiko, jenis TPS terhadap pola ruang kawasan.
Lahan Tps (Tempat pertimbangan fungsi dan analisis Pertimbangan lain yang dijadikan dasar penentuan
Penampungan kawasan Perkotaan. SWOT lokasi TPS adalah ketersedian lahan yang ada di
Sementara Sampah) Diharapkan pada kawasan tersebut.
Berdasarkan Fungsi nantinya keberadaan - Bentuk TPS harus sesuai standar yang ada pada SNI
Kawasan Di Kota TPS tidak mencemari dimana pada ketentuan SNI dan faktor keamanan
Denpasar) lingkungan dan lingkungan menyebutkan bahwa harus mudah
memberikan dijangkau, kedap air dan tidak menimbulkan bau.
kenyamanan bagi Rekomendasi yang diberikan untuk tempat
penduduk yang penampungan sampah dilihat dari bentuknya antara
tinggal di sekitar lain:
TPS. a) TPS jenis BIN dirubah bentuknya dengan dua
macam yaitu TPS BIN permukiman dan TPS BIN
perdagangan, ruang terbuka hijau dan ruang
publik lainya (non permukiman).
b) TPS jenis kontainer harus memiliki area manuver
truk dan memiliki landasan.
c) TPS Transferdepo diwilayah penelitian banyak
dalam keadaan rusak tidak dilengkapi dengan
sistem penampungan lindi, perlunya perbaikan
dan penyempurnaan sarana penunjang untuk TPS
transferdepo.

5 Riki Irawan dan Sri 2015 Untuk memberikan - Jarak dengan Analitycal a) Telah dibuat sistem pendukung keputusan
Winiarti (Sistem rekomendasi pesaing Hierarchy pemilihan lokasi dan evaluasi lokasi pemasaran
Pendukung alternative lokasi - luas bangunan Process (AHP) produk (gula) dengan metode AHP yang
Keputusan Pemilihan yang terbaik serta - jarak keramaian dapat membantu bagi PT.Madubaru khususnya
Lokasi Dan Evaluasi mengevaluasi lokasi - jarak bagian pemasaran untuk pengambilan keputusan
Lokasi Pemasaran yang sudah ada perusahaan dalam memilih lokasi dengan memberikan
Produk (Gula) sehingga dapat
- jarak jalan raya lokasi alternatif yang terbaik.
Menggunakan diketahui apakah
Metode Ahp (Studi dilajutkan atau tidak - jangka waktu b) Aplikasi system pendukung keputusan ini telah
Kasus : Pt.Madubaru) lokasi pemasaran penyewaan diuji dan dapat mempermudah dalam proses
tersebut. - biaya penentuan lokasi dan evaluasi lokasi pemasaran
pengiriman yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang
- penyewaan ditetapkan oleh bagian manajemen
lokasi PT.Madubaru.
- kadaluarsa c) Dengan memanfaatkan metode AHP dapat
barang dihasilkan keputusan dengan melihat hasil akhir
- metode AHP nilai prioritas dan lokasi itu dapat dinyatakan
layat atau tidak dijadikan lokasi pemasaran.
d) Dengan mendapatkan lokasi baru dapat juga
dilakukan tahap berikutnya yaitu dengan
mengevaluasi lokasi tersebut untuk mengetahui
apakah lokasi dapat tercapai target yang
diinginkan selama melakukan pemasaran.

6 Dzulfikri (Penentuan 2013 Untuk menganalisa - Lokasi Analitycal Dari hasil analisa AHP dengan menggunakan Expert
Lokasi Pabrik dalam kelayakan lokasi - Biaya Hierarchy Choice software didapat bahwa kriteria lokasi
Rencana untuk dengan - Resiko Process (AHP) berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan
Perluasan mempertimbangkan - Metode AHP dibanding kriteria biaya dan resiko, akhirnya dari daftar
Perusahaan) faktor biaya, lokasi 9 lokasi, dipilih 3 alternatif lokasi yang paling utama.
dan resiko dari Namun setelah dilakukan analisa sensivitas ternyata 3
proyek pembelian urutan lokasi teratas tersebut berubah karena bobot
lahan dan untuk faktor sensitivitas terhadap kriteria biaya.
memilih lokasi yang
optimum untuk
fasilitas pabrik,
gudang, dan tempat
penelitian dan
pengembangan yang
bisa mendukung
perkembangan
perusahaan sampai
dengan 10 tahun ke
depan.

7 Belinda Ulfa Aulia, 2015 Untuk - Perlindungan - Metode Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan
Widya Utama, dan merekomendasikan sistem air AHP pilihan pemangku kepentingan, pemilihan kriteria
Putu Gde Ariastita lokasi pengisian - Pemilihan lahan - Metode penggunaan lahan yang tepat merupakan kriteria
(Location analysis for SPBU yang aman yang tepat fuzzy terpenting untuk menentukan lokasi stasiun pengisian
petrol filling station bagi lingkungan dan - Daerah sekitar clustering bensin dan menghasilkan pengaruh sebesar 31,2%.
based on masyarakat perlindungan - Metode SIG Berdasarkan mikrozonasi seismik, bagian utara daratan
stakeholders sekitarnya. - Keselamatan jalan Surabaya dari timur ke barat yang dekat dengan Madura
preference and - Layanan tanggap lurus sangat rentan terhadap seismik lokal. Sebagai
seismic darurat kesimpulan berdasarkan overlay pemetaan kedua
microzonation) - Perencana kota temuan ini, bagian tengah kota Surabaya yang menuju
- Pemerhati ke barat adalah lokasi yang paling cocok untuk SPBU
lingkungan bensin.

8 Samir Awad-N(A 2015 Untuk mengetahui - Faktor lingkungan - Metode Dengan melihat keseluruhan kualitas lokasi, peneliti
Methodology for variabel-variabel - Faktor ekonomi berdasarkan melihat bahwa pelabuhan kering memiliki nilai lebih
Measuring yang mempengaruhi dan sosial Multi- tinggi dari 60% pada aksesibilitas dan lebih tinggi dari
Sustainability of Dry keberlanjutan lokasi - Faktor Criteria 50% pada lokasi. Namun, seperti halnya keberlanjutan,
Ports Location Based pelabuhan kering dan aksesibilitas Decision peringkat ini tidak mampu untuk menarik keseluruhan
on Bayesian bagaimana - Faktor lokasi Analysis rating karena variabel lingkungan adalah model yang
Networks and Multi- keberlanjutan ini bisa (MCDA)
Criteria Decision dievaluasi. - Jaringan paling berbobot.
Analysis) Bayesian
(BNs)
9 B. Heldt, K. Gade, 2016 Untuk - Penggunaan lahan Analisis Hasilnya menunjukkan bahwa metodologi ini mampu
dan D. Heinrichs memperkenalkan - Pola jalan korelasi mengidentifikasi segmentasi dan parameter untuk
(Determination of metodologi yang - Infrastruktur penggunaan dalam model pilihan, seperti keputusan
Attributes Reflecting bertujuan untuk lokasi, dengan cara yang efisien.
Household meminimalkan
Preferences in besarnya permodelan
Location Choice kerja dengan
Models) memperhatikan
pemilihan model
segmentasi dan
model parameter
dengan cara yang
terstruktur dan
efisien.

10 Aleksandra Rikalovic 2015 Untuk - Transportasi Fuzzy Expert Didapatkan evaluasi masing-masing Kotamadya dan
dan Ilija Cosic (A mengidentifikasi - Tenaga kerja System kesesuaiannya sebagai lokasi industri, dengan
Fuzzy Expert System lokasi industri baru - Bahan baku mempertimbangkan faktor-faktor yang telah dijelaskan.
for Industrial yang tepat. - Pasar Telah diberikan hasil untuk 45 Kotamadya dari studi
Location Factor - Lokasi industri kasus. Keluarannya distandarisasi dalam kisaran [0, 10],
Analysis) - Utilitas dimana 0 berarti tidak sesuai dan 10 sangat sesuai. Dan
- Sikap pemerintah hasil evaluasi dari kesesuaian kotamadya adalah kota
- Struktur pajak Pecinci.
- Iklim dan ekologi
- Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai