Anda di halaman 1dari 8

Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No.

2, Juli 2019, pp. 303-310

Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari


Wijaya Wardhana Gunawan1, I Gede Agus Widyadana2

Abstract: CV. Sarana Graha Lestari is a company that distribute aluminium since 1991. CV.
Sarana Graha Lestari problem about inventory arrangement in their warehouse therefore, the
warehouse condition become messy and difficult for workers to takes materials. CV. Sarana Graha
Lestari want to make an effective and efficient warehouse placement that make workers easier to
search and takes materials. Two algorithm are introduced to arrange the layout. The first layout
algorithm based on Stock Keeping Unit (SKU), the other based on groups of SKU. The result show
that layout arrangement based on group of SKU has less moment and easier to search materials.

Keywords: Warehouse, Effective, Efficient, Layout, Aluminum

Pendahuluan pelaku bisnis, karena masalah keuangan.


Manajemen pergudangan diperlukan untuk
Gudang sebagai tempat penyimpanan memiliki mengontrol kegiatan pergudangan.
potensi sebagai media bersaing dengan Pengendalian yang dilakukan bertujuan untuk
perusahaan dalam hal efisiensi penggunaannya. mengurangi biaya-biaya yang ada di dalam
Efisiensi penggunaan gudang yang gudang, alur keluar masuk serta penempatan
dimaksudkan adalah memanfaatkan daya guna barang yang efektif dan efisien, serta keakuratan
gudang semakimal mungkin, dan dengan informasi stok barang di dalam gudang. Sistem
memperhatikan penataannya. Penataan gudang informasi mengenai manajemen pergudangan
bertujuan untuk mempermudah dalam dapat dikatakan sebagai warehouse
pencarian barang dengan mempertimbangkan management system (WMS). Sistem manajemen
proses loading in dan loading out. pergudangan diperlukan untuk (Richard [1]):
 Penempatan barang yang tertata.
Gudang umumnya merupakan suatu tempat  Keakuratan terhadap stok.
untuk menyimpan benda. Benda yang disimpan  Mengurangi kesalahan pengambilan.
dalam gudang dapat disebut sebagai persediaan  Mengurangi jumlah klaim produk.
atau inventory. Persediaan barang dapat  Meningkatkan kepuasan konsumen.
dibedakan berdasarkan kecepatan arus aliran  Meningkatkan kinerja gudang.
barang. Klasifikasi persediaan barang Manajemen gudang sangat penting untuk
berdasarkan kecepatan arus aliran barang akan kelangsungan usaha, sebab gudang berkaitan
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: langsung dengan penjualan. Ketika persediaan
 Fast moving adalah barang-barang yang alur gudang tidak sesuai dengan penjualan, maka
masuk dan keluarnya cepat serta berada di akan berdampak pada kerugian, entah karena
gudang dalam waktu singkat. penjualan gagal ataupun persediaan yang
 Medium moving merupakan barang yang tersedia di gudang terlalu banyak (Kusuma et al.
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama [1]).
berada di dalam gudang.
 Slow moving merupakan barang yang CV. Sarana Graha Lestari harus mampu
memiliki arus masuk dan keluar lamban bersaing dengan distributor lain dalam hal
serta berada di dalam gudang dalam waktu efisiensi penggunaan gudang. Peningkatan
yang cukup lama. efisiensi gudang dapat dimaksimalkan dengan
mengelola gudang dengan lebih baik.
Membangun sistem manajemen gudang yang Pengelolaan gudang dapat dilakukan mulai dari
baik sering menjadi hal yang menakutkan bagi tata letak hingga prosedur kerja gudang itu
sendiri. Tata letak penyimpanan barang di
1,2Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Gudang CV. Sarana Graha Lestari saat ini tidak
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya memperhatikan jenis merek dan tipe. Tata letak
60236. Email: jayjack1008@gmail.com, gedeaw@gmail.com penyimpanan barang di Gudang CV. Sarana
Graha Lestari masih kurang tertata. Barang-

303
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

barang hanya diletak an begitu saja tanpa ada menghandle barang tersebut. Kerugiannya
pengelompokan atau penataan. Peninjauan adalah sangat memerlukan biaya pekerja
terhadap tata letak penyimpanan barang yang tinggi.
diperlukan untuk membuat pengambilan barang  Cluster picking
lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah Pengambil barang akan mengambil beberapa
menghasilkan rancangan tata letak gudang yang order sekaligus. Operasi pengambilan barang
effisien dan efektif dalam mencari dan terkadang akan mengambil dua palet
mengambil barang. Batasan masalah dari sekaligus atau bahkan lebih. Kegiatan ini
penelitian ini adalah sebagai berikut namun memerlukan pengalaman yang bagus
 Data transaksi yang digunakan adalah data karena adanya kemungkinan untuk
transaksi setahun dimulai 1 Januari 2018 melakukan sebuah kesalahan.
hingga 31 Desember 2018  Batch picking
 Rak penyimpanan yang digunakan Strategi ini merupakan suatu kondisi dimana
merupakan fix location operator akan mengambil order barang
 Data merek barang yang diperhitungkan secara bersamaan. Strategi ini hampir sama
hanya Alko, Aluprima, dan Alexindo dengan cluster picking, hanya saja dalam
strategi ini berbagai macam order dianggap
Metode Penelitian sebagai satu kesatuan. Keuntungannya
adalah memerlukan jarak tempuh yang
Penelitian ini menggunakan beberapa algoritma sedikit. Kerugiannya dari strategi ini adalah
yang digunakan dalam proses pembuatan tata letak. susahnya untuk mengatur waktunya.
Proses pembuatan model tata letak dibedakan  Zone picking
menjadi dua proses, yaitu pembuatan model tata Produk diambil berdasarkan area yang telah
letak barang pack, dan pembuatan model tata didefinisikan pada area pergudangan. Setiap
letak barang eceran. Setiap model tata letak pengambil barang akan mengambil barang
nantinya akan dibuat 2 variasi. Penejelasan sesuai dengan lokasi zona yang telah
singkatnya dapat dilihat pada Gambar 1. ditentukan sebelumnya dan hanya
mengambil barang dari zona tersebut.
Keuntungan dari strategi ini adalah
pengurangan jarak dalam pengambilan
barang dan meningkatnya kecepatan dalam
pengambilan barang.

Tata Letak Gudang

Tata letak gudang adalah sebuah desain yang


bertujuan untuk meminimalkan total biaya yang
Gambar 1. Struktur pembuatan tata letak dilakukan dengan mencari paduan terbaik
antara luas ruang dan penanganan barang.
Selain menggunakan beberapa algoritma, Perancangan tata letak gudang berfokus pada
penelitian ini juga menggunakan beberapa teori internal dan eksternal gudang untuk
penunjang, diantaranya pengambilan barang, memudahkan operasional dalam gudang. Tata
dan tata letak gudang. letak gudang yang baik memperhatikan sistem
pengukuran kecepatan yang baik dan sistem
Pengambilan Barang pengendalian yang baik (Warman [4]).
Perancangan tata letak gudang yang optimal
Dalam pengambilan barang terdapat memiliki beberapa pertimbangan yang harus
beberapa strategi, diantaranya (Heragu [3]): dipenuhi, yaitu:
 Pick to order  Karakteristik barang yang akan disimpan
Strategi ini umumnya dilakukan dimana  Sumber barang dan sistem pengantaranya
pengambil barang akan mengambil suatu  Aktivitas yang terjadi pada barang tersebut di
order dan akan berpindah baik dengan cara gudang.
berjalan kaki sambil membawa gerobak atau Terdapat beberapa sistem penyimpanan gudang
troli atau menggunakan forklift sambil dapat digunakan, yaitu (Heragu [3]):
membawa palet. Pengambil barang akan  Dedicated storage location policy
mengikuti sesuai rute yang ada. Keuntungan Sistem ini sering disebut juga dengan fixed
dari menggunakan strategi ini adalah slot storage. Sistem ini menggunakan
sedikitnya hal yang diperlukan untuk penempatan lokasi yang spesifik untuk tiap

304
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

barang yang disimpan. Jumlah lokasi transaksi keluar masuk barang batangan
penyimpanan yang ada harus mampu khususnya merek Alko, Alexindo, dan Aluprima.
memenuhi kebutuhan penyimpanan
maksimum produk. Pengolahan Data
 Randomized storage location policy
Sistem ini sering disebut juga dengan floating Perhitungan Total Ruang Tiap Jenis
slot storage. Sistem ini membuat lokasi Barang
penyimpanan untuk produk tertentu sering
mengalami perubahan setiap waktu Perhitungan total ruang tiap jenis barang didasarkan
tergantung pada kondisi permintaan dari pada perpaduan data digital dan fisik. Data fisik
konsumen. Sistem penyimpanan dimana yang digunakan adalah data ukuran barang tiap
barang yang datang langsung disimpan di pack, dan data kapasitas gudang. Data digital yang
gudang berdasarkan FIFO dengan asumsi akan digunakan adalah data jumlah barang keluar
semua tempat yang kosong mempunyai dari tiap jenis barang dan merek selama 1 tahun.
kemungkinan untuk dipilih sebagai tempat Tahapan-tahapan dalam perhitungan total ruang
penyimpanan. Pemilihan tempat bersifat tiap jenis barang akan dijelaskan melalui Gambar 3.
acak tanpa ada aturan atau bebas. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam jarak
perpindahan atau pengambilan untuk
persiapan barang yang akan dipindah.
 Class based dedication location storage policy
Sistem penyimpanan yang didasarkan pada
kelas-kelas setiap produk. Pergerakan relatif
cepat akan dimasukkan ke dalam kelas yang
sama, dan yang lainnya dimasukkan ke
dalam kelas yang berbeda.

Hasil dan Pembahasan

Pengambilan Data
Gambar 3. Algoritma perhitungan total ruang
Pengambilan data dibedakan menjadi dua tahap,
tiap jenis barang
yaitu pengambilan data secara fisik, dan
pengambilan data secara digital. Pengambilan
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa
data fisik meliputi pengukuran luas bangunan,
untuk melakukan perhitungan total ruang tiap
ayle, total rak, jenis rak dan dimensi barang tiap
jenis barang perlu melalui empat tahap. Tahap
pack. Pengukuran fisik ini bertujuan untuk
pertama dalam perhitungan total ruang tiap
mendapatkan gambaran tata letak fasilitas
jenis barang adalah mengolah data mentah dari
yang tersedia sehingga nantinya mendapatkan
perusahaan agar dapat digunakan. Data mentah
total kapasitas penyimpanan barang.
yang didapat pertama kali dikelompokkan
berdasarkan merek dan jenis barang.

Tahap kedua adalah mencari ruang untuk


barang eceran. Data yang telah dikelompokan
berdasarkan merek dan jenis barang, berikutnya
dikalikan dengan volume tiap pack dari masing-
masing barang, dan didapatkanlah ruang untuk
barang eceran. Ruang untuk barang eceran
Gambar 2. Layout gudang tampak atas
hanya digunakan untuk menampung 1 pack dari
tiap jenis barang dan merek.
Pengambilan data secara digital dilakukan
Tahap ketiga adalah mencari ruang untuk
dengan cara meminta data transaksi keluar
barang pack dari tiap merek. Tahap ini dimulai
masuk barang selama 1 tahun terhitung dari
dari mengurangi total kapasitas total gudang
tanggal 1 Januari 2018 hingga 31 Desember
dengan total ruang yang digunakan oleh barang
2019. Data transaksi yang didapat adalah data
eceran.Total ruang yang digunakan oleh barang
transaksi keseluruhan produk baik produk
eceran dapat dilihat pada Tabel 1.
batangan, maupun lainnya dari berbagai macam
merek. Penelitian ini hanya menggunakan data

305
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

Tabel 1. Total ruang barang eceran


Kanan Depan Setelah di Potong Eceran

Volum Juml
P L T Total (Cm³)
e ah
157, 60 519750 57.172.500, Tahap keempat atau tahap terakhir dalam
55 x x 11
5 0 0 00
mencari perhitungan total ruang tiap jenis
60 256500 56.430.000,
45 x 95 x
0 0
22
00
adalah mencari jumlah barang dari tiap jenis
60 256500 56.430.000,
barang dan merek yang dapat ditampung. Tahap
45 x 95 x 22 ini dimulai dengan mencari perbandingan
0 0 00
60 228000 50.160.000, jumlah barang keluar dari tiap jenis barang per
40 x 95 x 22
0 0 00 merek. Perbandingan jumlah barang keluar tiap
15
x 585 x
60 526500
7
368.550.00 jenisnya kemudian dikalikan dengan
0 0 00 0,00 perbandingan dari volume pack tiap barang.
249, 60 823350 45.284.250, Perkalian antar perbandingan total barang
55 x x 5,5
5 0 0 00
keluar dengan volume pack tiap barang akan
60 315900 221.130.00
90 x 585 x
0 00
7
0,00 menghasilkan angka yang sangat kecil.
855.156.75
Total (Cm³) Tabel 4. Perhitungan tahap keempat
0,00
Perba
J Pe Pe nding
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa untuk u rb
V
rb an
Total
To
Pe
barang eceran menggunakan rak tipe kanan ol Ruang m
Na m an an Perge tal
u Yang bu
depan. Penggunaan rak tipe kanan depan ma l din
m
din rakan
Diguna
Pa
lat
dikarenakan dekat dengan mesin packing. Tabel a ga ga x ck
e kancm³ an
h n n Volu
1 menjelaskan juga bahwa rak tipe kanan depan me
yang awalnya memiliki total ruang sebesar 1 49
4 0,0 0,0
927.559.500,00 cm³, sekarang hanya tinggal U
8. 98
1
04 0,000
0,
855.156.750,00 cm³. Terdapat selisih 3/8 4 558641 03 49
2 95 64 45979
GA 0 56,75 64 0
72.402.750,00 cm³ yang merupakan ruang yang RIS
2 40
0
65 2
62
digunakan untuk barang eceran. Hasil selisih 1 47 18
0 8
perhitungan setelah dikurangi ruang yang ....
...
... ... ... ... ... ... ...
ditempati barang eceran dapat dilihat pada .
33
Tabel 2. SIK 3 0,0 8 0,0
6,
U 3. 68 1 03 0,000
272848 84 33
GA 1 02 0 30 22456
Tabel 2. Perhitungan ruang setelah 41,23 98 6
RIS 4 07 0 14 9
pengurangan selisih 91
1/2 7 75 0 74
4.777.309.500,00 8
Total Kapasitas 2
cm³
4 4
Total Kapasitas Setelah di 4.704.906.750,00
8 5
kurangi cm³ 0,021
7. 3 255820
1 1 05537
3 4 3238
6
Total kapasitas yang baru berikutnya dikalikan 0 4
7 9
dengan perbandingan dari total barang keluar
9
dari tiap merek. Perbandingan total barang 25
keluar dari tiap merek didapatkan dari 58 1,214
menjumlahkan total barang keluar dari tiap 20 99E+
jenis barang dari tiap merek selama 1 tahun. 32 11
38
Hasil perkalian total kapasitas baru dengan
perbadingan total barang keluar tiap merek,
Hasil perkalian yang sangat kecil ini kemudian
menghasilkan pembagian ruang atau kapasitas
dijumlah dan dijadikan sebagai faktor pembagi
simpan yang dapat ditempati dari tiap merek.
untuk total ruang yang tersedia dari tiap merek
Tahap ini berkahir ketika sudah didapatkan
yang didapat pada tahap ketiga, sehingga
pembagian ruang dari tiap merek. Perhitungan
didapatkan sebuah konstanta atau faktor
rasio perbandingan dapat dilihat pada Tabel 3.
pengkali. Konstanta atau faktor pengkali ini
Tabel 3. Perhitungan rasio ruang per merek
berikutnya dikalikan dengan hasil perkalian
antara perbandingan jumlah barang keluar tiap
jenis dengan perbandingan volume pack tiap
barang, sehingga didapatkan ruangan yang

306
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

tersedia bagi tiap jenis barang. Ruang yang sebagian, selanjutnya diisi dengan sisa barang
tersedia bagi tiap jenis barang berikutnya dibagi Aluprima dari sebagian lokasi A11 hingga A13.
dengan volume pack tiap barang, sehingga Penjelasan singkatnya dapat dilihat pada
didapatkan jumlah pack yang dapat ditampung Gambar 4 dan Gambar 5.
oleh setiap jenis barangnya. Tahap keempat ini
berakhir ketika sudah didapatkan jumlah pack
yang dapat ditampung oleh setiap jenis barang.
Contoh Perhitungan pada tahap keempat ini
dapat dilihat pada Tabel 4.

Penentuan Lokasi

Penentuan lokasi barang dibedakan menjadi 2


bagian yaitu barang pack dan barang eceran.
Barang eceran memiliki lokasi yang tetap atau
fix location pada sebagian ruang disektor B2 dan
B3. Penetapan lokasi tersebut dikarenakan
lokasi tersebut paling dekat dengan mesin
pengepakan. Penentuan lokasi barang pack
didasarkan pada pembagian ruang tiap Gambar 4. Penentuan pembagian lokasi
mereknya. Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat
bahwa tata letak gudang saat ini memiliki 3
ruas, yaitu ruas sisi kiri atau sektor A, ruas
kanan atau sektor B, dan ruas tengah yang
sedikit menjorok kedalam atau Sektor C. Lokasi
ruang untuk barang merek Alexindo saat ini
adalah tetap atau fix location yakni pada sektor
A1 terdepan hingga A5 sebagian, sehingga
tersisa 2 merek lainnya yakni Alko dan
Aluprima. Tahap selanjutnya adalah
membandingkan total ruang barang Alko dengan Gambar 5. Pembagian zona barang per merek
Aluprima. Hal ini bertujuan untuk menentukan
jumlah terbesar yang akan menempati lokasi Model Tata letak Barang Pack
sektor B, karena sektor B memiliki jarak yang Berdasarkan Satuan
lebih dekat terhadap pintun
masukdibandingkan sektor C. Berdasarkan hasil Model tata letak barang pack berdasarkan
perbandingan total ruang barang merk satuan jenis barang adalah metode yang
Alko(2.558.203.238 cm³) lebih besar didasarkan pada total jumlah barang keluar
dibandingkan dengan barang terbanyak dalam jangka waktu 1 tahun,
Aluprima(1.571.698.232 cm³), sehingga sebagian terhitung dari 1 Januari 2018 hingga 31
merek Alko menempati sektor Desember 2018. Metode ini tidak
B(1,637,976,750cm³). Setelah sektor B terisi memperhatikan jenis barang atau ukuran
penuh, selanjutnya melakukan perbandingan barang dalam peletakannya. Penjelasan
lagi antara sisa ruang barang Alko yang belum mengenai metode ini dapat dilihat pada Gambar
mendapat ruang (920,226,488cm³) dengan 6. Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa
barang Aluprima(1.571.698.232cm³) untuk tahap pertama yang dilakukan adalah
menentukan merek mana yang akan menempati mengurutkan data pengeluaran barang dari
sektor C(1,231,590,000cm³). Berdasarkan hasil yang terbesar hingga terkecil. Setelah
perbandingan barang merek Aluprima lebih mengurutkan data, selanjutnya menentukan
besar sehingga sebagian barang Aluprima lokasi barang yang nantinya akan ditempati.
menempati lokasi sektor C. Setelah sektor C Lokasi barang yang akan ditempati didasarkan
terpenuhi, selanjutnya menentukan sektor A5 pada penentuan lokasi berdasarkan merek pada
sebagian hingga A13 akan diisi barang merk apa, bagian pengolahan data diatas. Setelah
sehingga dilakukan lagi perbandingan antara mendapati lokasi tiap merek, tahap selanjutnya
sisa barang merek Alko(920,226,488cm³) dengan adalah menentukan lokasi dimulai dari bagian
sisa barang merek Aluprima. Berdasarkan hasil yang paling dekat dengan pintu masuk.
perbandingan, maka sisa barang merek Alko
akan menempati posisi A5 sebagian hingga A11

307
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

Tabel 5. Perhitungan model tata letak barang


pack berdasarakan satuan
Rua
Total Ruan Na
ng
Ruan g ma
Ter
g Pe Tersi Sek
Ju . sedi
Yang mb sa tor
Nama ml . a
Digu ulat
ah . 132 B1
naka an
.50
n
8.5
cm³
00
U 3/8 48 . 5586 490 76.64
GARIS .2 . 4156, 4.343
21 . 75 ,25
HOLL 44 . 9119 452 - 84. Seb
OW .5 . 1600 835.2 240 agia
1X11/2 38 . 2,7 71.65 .00 n
BC 9,49 0 B2

tabel diatas adalah data barang merek Alko.


Gambar 6. Algoritma pembuatan tata letak Selanjutnya untuk barang Hollow 1/2 x 1
barang pack berdasarkan satuan membutuhkan ruang sebesar 911.916.002,7 cm³,
sedangkan ruang yang tersisa pada sektor B1
Selanjutnya, jenis barang yang paling banyak hanyalah 76.644.343,25 cm³, sehingga untuk
keluar dalam setahun nantinya akan menempati barang Hollow 1/2 x 1 masih memerlukan ruang
tempat yang paling dekat dengan pintu masuk, sebesar 835.271.659,49 cm³. Kekurangan ruang
berurutan hingga jenis barang yang paling tersebut ditangguhkan pada sektor berikutnya,
sedikit keluar. Posisi peletak an barang di dalam yakni sebagian B2, sebagian B3, dan seterusnya.
rak menyesuaikan dengan kondisi barang yang Sektor B2 dan B3 merupakan tempat yang
ada. Aturan yang membatasi hanyalah jika digunakan juga untuk menyimpan barang
sudah ditentukan barang jenis A berada pada eceran seperti yang sudah dijelaskan
rak tertentu, maka barang jenis A harus sebelumnya.
bergerombol, tidak boleh terpencar. Peletak an
barang dilakukan dengan cara total ruang yang Model Tata letak Barang Pack
tersedia dari setiap tempat nantinya akan Berdasarakan Pengelompokan
dikurangi oleh volume total pack yang dapat
ditampung dari setiap jenis barang. Rak yang Model tata letak barang pack berdasarkan
masih memiliki sisa tempat setelah dikurangi pengelompokan adalah metode yang didasarkan
oleh ruang barang yang dibutuhkan, berikutnya pada rata-rata pengeluaran jumlah barang
akan dikurangi lagi oleh ruang barang terbanyak pada satu kelompok
berikutnya hingga tidak ada ruang yang tersisa
dalam rak tersebut. Apabila terdapat jenis
barang yang tidak dapat masuk kedalam 1 rak
yang sama dikarenakan rak sudah tidak
memiliki ruang yang tersedia, maka sisa ruang
barang tersebut akan diisikan pada ruang rak
berikutnya hingga seluruh jenis barang
mendapatkan ruang dalam rak. Contoh
Perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.
Algoritma ini juga digunakan untuk barang
eceran berdasarkan satuan. Berdasarkan Tabel
5 dapat dilihat bahwa data jumlah barang sudah
diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil.
Barang U 3/8 garis memiliki jumlah 48.221
barang yang keluar dalam 1 tahunnya, dan
memiliki kebutuhan ruang sebesar
55.864.156,75 cm³ untuk 490 pack. Sehingga
terjadi pengurangan ruang tersedia pada sektor Gambar 7. Algoritma model tata letak barang pack
B1 yang semula 132.508.500cm³ menjadi berdasarkan pengelompokan
76.644.343,25 cm³. Contoh yang digunakan pada

308
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

jenis barang. Pengelompokan jenis barang total jarak momen


didasarkan pada pengelompokan dari kesamaan sap isi jumlah (m) t
fungsi dan standar dari pemasok. Algoritma B1 2 48221
mengenai model ini dapat dilihat pada Gambar 3
1 3743.311609
7. Berdasarkan Gambar 7 dapat diketahui
51964.3116 906777.
bahwa tahap pertama adalah mengelompokan 1 17.45 2
barang berdasarkan pengelompokan barang. B2 3 4114.28367 96479.9
Tahap selanjutnya adalah menghitung rata-rata Sebagian 2 2 23.45 5
jumlah pengeluaran barang dari setiap
pengelompokan barang tersebut. Hasil dari rata- Tabel 8. Perbandingan momen pada variasi
rata dari tiap jenis kelompok barang tersebut tata letak barang pack
nantinya berfungsi sebagai penentu, kelompok alko Alex ap Total
barang apa yang menempati posisi terdepan. 289571 2922592, 481559
Contoh hasil perhitungan rata-rata dari tiap Satuan 93 811 16276127 13
pengelompokan dapat dilihat pada Tabel 6. Pengelomp 275178 2728637, 473342
okan 77 275 17087783 98
Selisih/ta 821614
Tabel 6. Hasil perhitungan rata-rata tiap hun ,6
pengelompokan
1,71%
Alko
Nama Pengelompokan Jumlah Rata-Rata Perbedaan total momen jika dilihat secara
hollow 11133,09
U 10221,26
persentase terlihat kecil hanya 1,71%, namun
jika dilihat angkanya sangatlah signifikan. Data
siku 8013,167 yang digunakan adalah data selama satu tahun
showcase 7061,5 terakhir. Asumsikan dalam satu tahun terdapat
.... .... 300 hari kerja. Selisih total momen variasi
satuan dengan variasi pengelompokan adalah
821.614,6 jika dibagi 300 hari kerja, maka
Metode penataan barangnya masih sama dengan terdapat 2738,715 momen per-harinya. Momen
metode yang digunakan pada model sebelumnya, didapatkan dari perkalian jumlah barang yang
dimana total ruang rak terdekat dengan pintu perunit dikalikan dengan jarak, sehingga dapat
keluar dikurangi dengan total ruang barang dikatakan terdapat selisih 2738,715 meter/unit.
terbesar hingga total ruang di dalam rak Perbandingan juga dilakukan dengan metode
terpenuhi. Selanjutnya jika masih terdapat kualitatif dengan cara wawancara dengan
barang yang belum mendapat ruang di dalam kepala lapangan barang pack yaitu Bapak
rak dikarenakan ruang di dalam rak sudah Jatmiko.Berdasarkan hasil wawancara, masing-
penuh, maka total ruang barang yang tersisa masing variasi memiliki kelebihan dan
akan ditangguhkan pada rak barang berikutnya kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dari
hingga seluruh jenis barang masuk kedalam rak. masing-masing variasi dapat dilihat pada Tabel
Algoritma ini juga digunakan untuk barang 4.9. Perusahaan CV. Sarana Graha Lestari
eceran berdasarkan pengelompokan menginginkan model tata letak yang dapat
memungkinkan peningkatan kecepatan
Perbandingan Model Tata letak Barang pelayanan mereka. Peningkatan kecepatan
Pack pelayanan ini didasarkan pada kemudahan
pencarian dan pengambilan barang.
Model tata letak barang pack memiliki 2 variasi, Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa
yakni pembuatan model tata letak barang pack model pengelompokan lebih cocok untuk
berdasarkan satuan, dan berdasarkan diterapkan dibandingkan dengan model satuan.
pengelompokan. Faktor untuk membandingkan Oleh karena itu kepala lapangan barang pack
kedua variasi ini adalah momen. Contoh tabel memutuskan untuk memilih model
perhitungan momen dari setiap variasi dapat pengelompokan dibandingkan model satuan.
dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 8 dapat
dilihat bahwa terdapat perbedaan total momen, Perbandingan Model Tata letak Barang
yakni sebesar 821.614,6 pertahunnya atau Eceran
sebesar 1,71% antara variasi satuan dengan
pengelompokan. Perbandingan model tata letak barang eceran
tidak dapat dilakukan secara kuantitatif,
Tabel 7. Perhitungan momen Tabel 9. Perbandingan kelebihan dan

309
Gunawan., et al. / Perancangan Tata Letak Gudang pada CV. Sarana Graha Lestari/ Jurnal Titra, Vol. 7, No. 2, Juli 2019, pp. 303-310

kekurangan model tata letak mengakibatkan lamanya pencarian dan


pengambilan barang. Permasalahan ini dapat
diatasi dengan pembuatan tata letak pada
gudang, sehingga setiap barang memiliki lokasi
yang pasti yang akan memudahkan pegawai
dalam mencari barang. Pembuatan tata letak
gudang dibedakan menjadi dua model, yakni
barang pack dan barang eceran.
Pembuatan tata letak gudang masing-masing
memiliki dua variasi model. Variasi model
tersebut nantinya akan dibandingkan secara
kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil
perbandingan, maka Pembuatan model tata
letak barang pack dan eceran menggunakan
variasi pengelompokan jenis barang. Variasi
seperti perhitungan momen pada model tata pengelompokan jenis barang pada model tata
letak barang pack. Perbandingan berdasarkan letak barang pack dipilih karena memiliki total
momen tersebut tidak dapat dilakukan momen yang lebih kecil, yakni selisih 1.71%
dikarenakan lokasi barang eceran menempati dibanding variasi satuan. Berdasarkan hasil
lokasi yang sama, sehingga tidak akan wawancara dengan ketua lapangan gudang juga
menghasilkan perbedaan. Perbandingan model mengatakan, bahwa lebih setuju dengan model
tata letak barang eceran hanya dilakukan pengelompokan karena akan lebih memudahkan
secara kualitatif, yakni dengan cara proses pencarian barang. Variasi
mewawancari kepala bagian barang eceran. Pengelompokan juga dipilih pada model Eceran
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dikarenakan kepala barang eceran merasa lebih
bagian barang eceran mengatakan bahwa, lebih mudah mencari barang jika tertata berdasarkan
baik variasi dengan pengelompokan ketimbang pengelompokan jenis barang.
satuan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan
dasar bahwa, barang eceran tidak sama seperti Daftar Pustaka
barang pack, dimana jumlah barang yang masuk
tidak menentu atau pasti. Barang yang tersedia 1. Richards, G., Warehouse Management,
pada lokasi eceran adalah pasti, dimana hanya London: Kogan Page Limited, 2011.
ada 1 pack setiap barang, dan jika habis tetap 2. Kusuma, Y., Sumarauw, J.S.B., Wangke,
mengambil 1 pack barang baru lagi, sehingga S.J.C., Jurnal EMBA Vol.5 No.5 Analisis
akan lebih mudah dan rapi jika ditata Sistem Manajemen Pergudangan pada CV
berdasarkan pengelompokan. Sulawesi Pratama Manado. Manado:
Universitas Sam Ratulang, 2017.
Simpulan 3. Heragu, S. S., Facilites Design (4th Edition
ed.), USA : Taylor&Francis Group, 2016.
CV. Sarana Graha Lestari memiliki 4. Warman, J., Manajemen Pergudangan, Seri
permasalahan pada proses pencarian dan Manajemen No.57. Jakarta: Pustaka Sinar
pengambilan barang dikarenakan tidak Harapan, 2014.
memiliki tata letak pasti setiap barangnya.

Tidak adanya tata letak barang tersebut

310

Anda mungkin juga menyukai