Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

BAB I ..................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
BAB II .................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Picking ........................................................................ 4
2.2 Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan .. 4
A. Picker to goods ....................................................................... 5
B. Zone picking............................................................................ 6
C. Goods to picker ....................................................................... 6
D. Automated Picking .................................................................. 7
2.3 Peningkatan Mutu Penyiapan Barang .......................................... 7
2.4 Tugas dan Tanggung jawab Picker .............................................. 8
BAB III ................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangan dunia industri saat ini, hampir semua


perindustrian memiliki gudang (warehouse) dan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang baik secara kulitas maupun kuantitas.
Karena sebuah gudang merupakan asset dan cost yang perlu
diperhitungkan dalam pengoprasiannya. Pada konsep supply chain
sebuah gudang sangat memiliki peranan penting untuk keberhasilan
sebuah bisnis karena didalamnya mencakup tingkat biaya.
Dalam sebuah industri yang bergerak dibidang jasa
pendistribusian salah satu hal yang dijual adalah ketepatan waktu
antar dan waktu tiba sebuah barang yang di distribusikan. Salah satu
hal yang mencolok yang menjadi penentu ketepatan waktu adalah
pada bagian pengiriman. Waktu mengantri pada bagian pengiriman
yang terlalu panjang bisa menyebabkan keterlambatan barang dan
menyebabkan cost yang tinggi. Hal seperti ini akan membuat
konsumen enggan menggunakan jasa itu kembali di waktu yang akan
datang.
Adapun aktivitas yang dilakukan di gudang, yaitu diantaranya :
Penerimaan Barang, Pemeriksaan Barang, Penyimpanan, Picking
Order, Pengepakan Barang dan Loading Barang.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Picking?
b. Bagaimana strategi pengambilan barang dalam operasional
pergudangan?
c. Bagaimana cara peningkatan mutu penyiapan barang?
d. Apa saja tugas dan tanggung jawab seorang Picker?

2
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Picking
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengambilan barang dalam
operasional pergudangan
c. Untuk mengetahui cara peningkatan mutu penyiapan barang
d. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab Picker

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Picking


Pengertian Penyiapan Barang adalah “Mempersiapkan
pengeluaran fisik barang dari gudang yang disesuaikan dengan
dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai
dengan persyaratan penanganan barangnya.”
Order processing adalah salah satu elemen didalam
Kelengkapan Order. Istilah order processing umumnya digunakan
untuk menggambarkan suatu proses atau alur kerja yang
berhubungan dengan picking, packing dan pengiriman barang ke
customer. Setiap warehouse memiliki keunikan proses order
processing ini dan tidak ada satupun suatu proses yang “fit for all
size”.
Order biasanya berasal dari team sales atau pabrik yang
melakukan order untuk pengolahan produksi. Order bisa disampaikan
melalui elektronik mail, telepon, fax ataupun komunikasi lainnya yang
memiliki kekuatan informasi berdasarikan kesepakatan kedua belah
fihak.

2.2 Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan


Salah satu pekerjaan operasional gudang yang menguras biaya
cukup besar dalam proses picking atau pengambilan barang di
gudang. Srategi dalam pengambilan barang yang tujuan akhirnya
adalah mengurangi waktu yang dpakai dalam mengambil barang
(travel time).
Banyak kepala gudang yang melihat bahwa otomatisasi adalah
solusi terhadap masalah pengambilan barang di gudang tanpa
menerapkan hal dasar seperti analisis ABC (activity-based-costing)
dan/atau pengelompokan pemesanan. Metode dasar seperti

4
pengelompokan, rute pengambilan barang, pemilihan peralatan yang
tepat, dan proses yang terdokumentasi akan membantu dalam
meningkatkan efisiensi pengambilan barang.
Dalam pembahasan berikut, kita akan membahas 3 (tiga)
strategi pengambilan barang yang terjadi di dalam gudang, yaitu : (1)
Picker to Goods, (2) Goods to Picker, dan (3) Automated Picking.
A. Picker to goods
Mayoritas warehouse dengan otomatisasi minimal akan
menggunakan metode ini.
 Pick to order
Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan
dalam gudang. Petugas gudang mencari barang sesuai order dan
berjalan ke lokasi penyimpanan, mengambil barang sampai seluruh
order telah dilengkapi.
Keuntungan dari metode ini adalah meminimalisir kegiatan
handling karena barang berpindah dari tempat penyimpanan
sampai dengan pengiriman dengan 1 (satu) kali penanganan.
Kelemahan metode ini adalah jika pesanan dalam SKU (Stock
Keeping Unit) yang banyak dan jarak antar tempat pengambilan
cukup jauh akan dapat meningkatkan beban pekerja.
 Batch picking
Batch picking adalah metode dimana petugas gudang
berjalan ke tempat penyimpanan dan mengambil produk untuk
beberapa order dalam waktu yang sama, kemudian menempatkan
pada tempat tertentu berdasarkan order.
Kelebihan dari metode ini adalah berkurangnya waktu dan
jarak tempuh operator (karena setiap berjalan mengambil beberapa
order sekaligus untuk item yang sama) dan meningkatnya akurasi
dalam proses alokasi daln pengambilan barang. Kekurangan metode
ini dimana tidak selalu mengutamakan pemesanan barang

5
yang time-sensitive , artinya semua order diperlakukan sama tanpa
ada prioritas.

B. Zone picking
Dalam metode ini, produk dikelompokkan dalam area tertentu
dalam gudang dan setiap petugas ditugaskan per area secara spesifik
dan hanya diperbolehkan mengambil barang dalam area tersebut.
Keuntungan dari metode ini adalah meningkatnya kecepatan
pengambilan barang karena beberapa jenis barang dapat dikerjakan
dalam waktu bersamaan. Kekuragannya adalah kemungkinan terjadi
bottleneck dalam oengambilan barang.
 Wave picking
Metode wave pcking ini menjadwalkan pengambilan barang
dalam waktu kerja tertentu yang spesifik dalam satu hari kerja.
Penjadwalan pengambilan barang dapat disesuaikan dengan
kedatangan kendaraan, pergantian shift kerja dan lain-lainnya.
Kekurangan dari metode ini (dan menjadi kekurangan metode
lain) adalah perlunya pengecekan ulang dalam kode produk dan
jumlah produk yang diambil.

C. Goods to picker
Metode goods to picker, jika dibandingkan dengan metode picker
to goods meimiliki banyak keuntungan yang bisa disesuaikan dengan
sistem yang dikehendaki oleh perusahaan. Goods to picker adalah
menyesuaikan area tempat penyimpanan dengan area kerja petugas
gudang (pick face area), sehingga petugas tidak perlu berjalan
berkeliling area gudang. Beberapa keuntungan terebut adalah sebagai
berikut.
 Mengurangi waktu tempuh yang dilakukan operator dan secara tidak
langsung mengurangi beban kerja operator.
 Mengurangi footprint petugas dalam sistem gudang

6
 Seleksi barang yang lebih cepat dan teratur.
 Meningkatkan akurasi dalam pemesanan dan pengambilan barang
di gudang.
 Tingkat utilisasi ruang kerja yang lebih baik.
 Meningkatkan efisiensi dari SKU yang dipakai dalam gudang

D. Automated Picking
Jika kebutuhan Perusahaan adalah peningkatan kecepatan,
akurasi, dan produktifitas maka pilihan dapat mengarah kepada
otomatisasi. Operational warehouse dengan volume yang tinggi
semisal dengan jumlah mencapai ribuan (atau lebih) karton per hari
adalah tipe operasional yang dapat dipertimbangkan menggunakan
metode ini.
Beberapa Keuntungan metode Automated Picking adalah :
 Meningkatkan utilisasi space.
 Dapat beroperasi dengan system very narrow aisle.
 Untuk warehouse dengan suhu beku (frozen) akan menghemat
biaya konsumsi energy.
 Full tracking melalui aplikasi WMS.

2.3 Peningkatan Mutu Penyiapan Barang


1. Picking per Pallet
 Dilakukan untuk barang-barang yang fast moving atau order
pada minimal qty per pallet.
 Menekankan pada desain pack untuk full pallet
2. Picking dari Storage Area
 Menghindari perjalanan panjang didalam warehaouse.
3. Penyederhanaan tugas picking
 Perjalanan ke, dari dan antar lokasi
 Mengambil langsung dari areal penyimpanan atau picking

7
 Pencapaian langsung e akses lokasi picking
 Penyederhanaan dokumen picking
 Kemasan barang yang dipicking
 Pencarian lokasi picking
4. Pengumpulan Order
 Mengurangi waktu tempuh per pick dengan meningkatkan
jumlah picking order selama proses picking.
5. Single orde picking
 Picking dilakukan satu-satu per waktu tertentu oleh picker
khusus.
6. Batch Picking
 Order digabungan untuk di pick pada waktu tertentu
7. Zone picking
 Picker melakukan pengambilan barang pada areanya saja
8. Picking Berurutan
 Picking dilakukan sesuai urutan lokasi untuk mengurangi waktu
perjalanan.
9. Paperless Picking
 Mengurangi dokumentasi dari order ke aktifitas picking.

2.4 Tugas dan Tanggung jawab Picker

Picker adalah bagian yang bertugas mengambil


barang/menyiapkan barang yang hendak dikirim atau telah dipesan
oleh klien. Picker ini dalam proses kerjanya harus bekerja sama
dengan bagian stacker agar proses kerja bisa lebih cepat, karena
pada kenyataannya, seorang stacker tentunya lebih mengetahui nama
dan lokasi barang yang dibutuhkan oleh picker.
Adapun tugas dari Picker, yaitu sebagai berikut :
a) Memeriksa barang yang masuk ke gudang penyimpanan.

8
b) Memeriksa dan menghitung barang yang akan dikirim (hasil
picking).
c) Mendata barang - barang yang masuk dan keluar dari dan ke
gudang penyimpanan.
d) Membuat laporan untuk diserahkan kepada Warehouse Head
yang berisikan data-data barang masuk, barang keluar dan sisa
barang persediaan yang ada.
e) Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh Warehouse
Head.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Salah satu aktivitas yang ada di gudang adalah Picking
(Penyiapan Barang) Penyiapan Barang adalah “Mempersiapkan
pengeluaran fisik barang dari gudang yang disesuaikan dengan
dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai
dengan persyaratan penanganan barangnya. Maka dari itu sangat
penting untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi dan strategi
untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Selain itu kita juga harus
paham apa saja tugas seorang picker, karena proses pengumpulan
barang adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://logistikindonesia.blogspot.com/2015/09/order-dan-penyiapanbarang-
order-and.html?m=1
http://excelogic.info/strategi-pengambilan-barang-dalam-operasional-
pergudangan.html
https://jobdeskchambers.blogspot.com/2017/04/jobdesk-operator-gudang-
jadi-tugas-dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai