BAB I ..................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
BAB II .................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Picking ........................................................................ 4
2.2 Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan .. 4
A. Picker to goods ....................................................................... 5
B. Zone picking............................................................................ 6
C. Goods to picker ....................................................................... 6
D. Automated Picking .................................................................. 7
2.3 Peningkatan Mutu Penyiapan Barang .......................................... 7
2.4 Tugas dan Tanggung jawab Picker .............................................. 8
BAB III ................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Picking
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengambilan barang dalam
operasional pergudangan
c. Untuk mengetahui cara peningkatan mutu penyiapan barang
d. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab Picker
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengelompokan, rute pengambilan barang, pemilihan peralatan yang
tepat, dan proses yang terdokumentasi akan membantu dalam
meningkatkan efisiensi pengambilan barang.
Dalam pembahasan berikut, kita akan membahas 3 (tiga)
strategi pengambilan barang yang terjadi di dalam gudang, yaitu : (1)
Picker to Goods, (2) Goods to Picker, dan (3) Automated Picking.
A. Picker to goods
Mayoritas warehouse dengan otomatisasi minimal akan
menggunakan metode ini.
Pick to order
Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan
dalam gudang. Petugas gudang mencari barang sesuai order dan
berjalan ke lokasi penyimpanan, mengambil barang sampai seluruh
order telah dilengkapi.
Keuntungan dari metode ini adalah meminimalisir kegiatan
handling karena barang berpindah dari tempat penyimpanan
sampai dengan pengiriman dengan 1 (satu) kali penanganan.
Kelemahan metode ini adalah jika pesanan dalam SKU (Stock
Keeping Unit) yang banyak dan jarak antar tempat pengambilan
cukup jauh akan dapat meningkatkan beban pekerja.
Batch picking
Batch picking adalah metode dimana petugas gudang
berjalan ke tempat penyimpanan dan mengambil produk untuk
beberapa order dalam waktu yang sama, kemudian menempatkan
pada tempat tertentu berdasarkan order.
Kelebihan dari metode ini adalah berkurangnya waktu dan
jarak tempuh operator (karena setiap berjalan mengambil beberapa
order sekaligus untuk item yang sama) dan meningkatnya akurasi
dalam proses alokasi daln pengambilan barang. Kekurangan metode
ini dimana tidak selalu mengutamakan pemesanan barang
5
yang time-sensitive , artinya semua order diperlakukan sama tanpa
ada prioritas.
B. Zone picking
Dalam metode ini, produk dikelompokkan dalam area tertentu
dalam gudang dan setiap petugas ditugaskan per area secara spesifik
dan hanya diperbolehkan mengambil barang dalam area tersebut.
Keuntungan dari metode ini adalah meningkatnya kecepatan
pengambilan barang karena beberapa jenis barang dapat dikerjakan
dalam waktu bersamaan. Kekuragannya adalah kemungkinan terjadi
bottleneck dalam oengambilan barang.
Wave picking
Metode wave pcking ini menjadwalkan pengambilan barang
dalam waktu kerja tertentu yang spesifik dalam satu hari kerja.
Penjadwalan pengambilan barang dapat disesuaikan dengan
kedatangan kendaraan, pergantian shift kerja dan lain-lainnya.
Kekurangan dari metode ini (dan menjadi kekurangan metode
lain) adalah perlunya pengecekan ulang dalam kode produk dan
jumlah produk yang diambil.
C. Goods to picker
Metode goods to picker, jika dibandingkan dengan metode picker
to goods meimiliki banyak keuntungan yang bisa disesuaikan dengan
sistem yang dikehendaki oleh perusahaan. Goods to picker adalah
menyesuaikan area tempat penyimpanan dengan area kerja petugas
gudang (pick face area), sehingga petugas tidak perlu berjalan
berkeliling area gudang. Beberapa keuntungan terebut adalah sebagai
berikut.
Mengurangi waktu tempuh yang dilakukan operator dan secara tidak
langsung mengurangi beban kerja operator.
Mengurangi footprint petugas dalam sistem gudang
6
Seleksi barang yang lebih cepat dan teratur.
Meningkatkan akurasi dalam pemesanan dan pengambilan barang
di gudang.
Tingkat utilisasi ruang kerja yang lebih baik.
Meningkatkan efisiensi dari SKU yang dipakai dalam gudang
D. Automated Picking
Jika kebutuhan Perusahaan adalah peningkatan kecepatan,
akurasi, dan produktifitas maka pilihan dapat mengarah kepada
otomatisasi. Operational warehouse dengan volume yang tinggi
semisal dengan jumlah mencapai ribuan (atau lebih) karton per hari
adalah tipe operasional yang dapat dipertimbangkan menggunakan
metode ini.
Beberapa Keuntungan metode Automated Picking adalah :
Meningkatkan utilisasi space.
Dapat beroperasi dengan system very narrow aisle.
Untuk warehouse dengan suhu beku (frozen) akan menghemat
biaya konsumsi energy.
Full tracking melalui aplikasi WMS.
7
Pencapaian langsung e akses lokasi picking
Penyederhanaan dokumen picking
Kemasan barang yang dipicking
Pencarian lokasi picking
4. Pengumpulan Order
Mengurangi waktu tempuh per pick dengan meningkatkan
jumlah picking order selama proses picking.
5. Single orde picking
Picking dilakukan satu-satu per waktu tertentu oleh picker
khusus.
6. Batch Picking
Order digabungan untuk di pick pada waktu tertentu
7. Zone picking
Picker melakukan pengambilan barang pada areanya saja
8. Picking Berurutan
Picking dilakukan sesuai urutan lokasi untuk mengurangi waktu
perjalanan.
9. Paperless Picking
Mengurangi dokumentasi dari order ke aktifitas picking.
8
b) Memeriksa dan menghitung barang yang akan dikirim (hasil
picking).
c) Mendata barang - barang yang masuk dan keluar dari dan ke
gudang penyimpanan.
d) Membuat laporan untuk diserahkan kepada Warehouse Head
yang berisikan data-data barang masuk, barang keluar dan sisa
barang persediaan yang ada.
e) Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh Warehouse
Head.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu aktivitas yang ada di gudang adalah Picking
(Penyiapan Barang) Penyiapan Barang adalah “Mempersiapkan
pengeluaran fisik barang dari gudang yang disesuaikan dengan
dokumen pemesanan dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai
dengan persyaratan penanganan barangnya. Maka dari itu sangat
penting untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi dan strategi
untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Selain itu kita juga harus
paham apa saja tugas seorang picker, karena proses pengumpulan
barang adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://logistikindonesia.blogspot.com/2015/09/order-dan-penyiapanbarang-
order-and.html?m=1
http://excelogic.info/strategi-pengambilan-barang-dalam-operasional-
pergudangan.html
https://jobdeskchambers.blogspot.com/2017/04/jobdesk-operator-gudang-
jadi-tugas-dan.html
11