Anda di halaman 1dari 8

Nama : Santoso Deddy Palguno

NIM : 20911031

Resume Buku Operation Management Sustainability and Supply Chain Management


Chapter 5. Design of Goods and Services (Desain Barang dan Jasa)

Chapter 5 buku ini memberikan contoh Regal Marine sebagai perusahaan yang sukses karena
mampu menerapkan strategi desain produk yang baik. Regal Marine adalah perusahaan pembuat
kapal terbesar ke tiga di dunia dan telah mengekspor produknya ke 30 negara. Real Marine selalu
memperkenalkan desain produk baru setiap tahunnya. Dalam melakukan desain kapal, mereka
dibantu dengan CAD (computer aided design), yang mampu mengurangi waktu dan biaya
pembuatan produk, serta mengurangi permasalahan dalam pembuatan produk sehingga
didapatkan produk yang lebih baik.

PEMILIHAN BARANG DAN JASA


Sebuah perusahaan besar menyadari bahwa dasar keberadaan sebuah organisasi adalah barang
atau jasa yang disediakannya untuk masyarakat. Produk yang hebat adalah kunci kesuksesan.
Untuk memaksimalkan potensi kesuksesan, banyak perusahaan fokus hanya kepada beberapa
produk tertentu dan berkonsentrasi kepadanya. Contohnya Honda yang berfokus pada mesin
sebagai kompetensi utama mereka.
Namun karena siklus hidup produk yang terbatas, perusahaan harus terus melakukan
pengembangan produk baru yang akan dibawa ke pasar. Dalam mendukung produk baru tersebut
diperlukan sebuah keputusan produk.
Keputusan Produk adalah pemilihan, pendefinisian, dan perancangan produk. Tujuannya adalah
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang memenuhi permintaan pasar
dengan keunggulan kompetitif, melalui diferensiasi, biaya yang rendah, cepat tanggap, dan
kombinasinya.
Siklus Hidup Produk
Sebuah produk terdiri dalam 4 fase dalam siklus hidupnya, yaitu :
 Fase Pengenalan, dimana perusahaan perlu mengeluarkan banyak biaya untuk promosi
dan penyempurnaannya
 Fase Pertumbuhan, dimana produk mulai dikenal sampai tahap stabil, dan diperlukan
kapasitas produksi yang cukup jika permintaan akan semakin meningkat
 Fase Kematangan, dimana sebuah produk mencapai puncak, dan mulai muncul tantangan
berupa produk kompetitor. Dalam fase ini dibutuhkan volume produksi yang tinggi untuk
mencapai profitabilitas dan pangsa pasar yang tinggi.
 Fase Penurunan, jika sebuah produk memasuki fase penurunan maka terdapat pilihan
untuk menghentikan produksi, kecuali jika produk tersebut memberikan kontribusi unik bagi
perusahaan, atau dapat diakusisi oleh perusahaan lain dengan nilai tinggi.

Manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk-produk baru, dan mengembangkan
strategi untuk produk yang telah ada. Seiring pergerakan produk dalam siklus hidupnya, makan
diperlukan juga perubahan strategi.
Analisis produk berdasarkan pada Nilai

Analisis produk berdasarkan pada nilai adalah sebuah urutan daftar produk dalam kontribusi profit
masing-masing produk kepada total profit perusahaan secara keseluruhan. Daftar tersebut
memberikan informasi bagi manajemen produk mana saja yang layak dan tidak layak untuk
diteruskan atau dikembangkan perusahaan.

PENCIPTAAN PRODUK BARU

Untuk mengembangkan produk baru yang agresif, perusahaan perlu membangun komunikasi
terbuka dengan pelanggan, budaya inovatif, staf R&D yang agresif, dan kepemimpinan yang kuat,
kemudian mereka harus memusatkan perhatian pada hal-hal sebagai berikut :
 Memahami pelanggan, mengingat banyak produk yang tercipta adalah ide awalnya hasil
permintaan/pemikiran dari pelanggan.
 Perubahan ekonomis, baik jangka panjang maupun jangka pendek, resesi atau terjadi
pertumbuhan ekonomi
 Perubahan sosiologi dan demografi dimana terjadi semakin mengecilnya sebuah keluarga
yang berakibat perubahan dalam preferensi rumah, mobil, dll
 Perubahan teknologi
 Perubahan politik dan hukum
 Perubahan lain tentang praktik pasar, standar professional, pemasok, dan distributor

PENGEMBANGAN PRODUK

Sistem Pengembangan Produk akan menentukan kesuksesan produk dan juga masa depan
perusahaan. Pengembangan produk yang optimal bergantung pada 10 keputusan Manajemen
Operasi, dari desain hingga pemeliharaan produk.
Penyebaran Fungsi Kualitas / Quality Function Deployment (QFD)
QFD adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan pelanggan/ keinginan pelanggan dan
menerjemahkannya ke dalam atribut (bagaimana) bisa dimengerti dan dilakukan oleh setiap area
fungsional. QFD digunakan pada awal proses desain untuk membantu menentukan apa yang
akan memuaskan pelanggan dan di mana upaya penyebaran kualitas dibutuhkan.

Salah satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality), dengan menggunakan matriks
perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dan bagaimana perusahaan akan
memenuhi keinginan tersebut. Untuk membangun rumah kualitas, ada 7 langkah dasar :
1. Mengidentifikasi keinginan pelanggan
2. Mengidentifikasi bagaimana barang dan jasa akan memuaskan keinginan pelanggan
3. Membuat matriks hubungan keinginan pelanggan dengan berbagai jenis produk
4. Indentifikasi
5. Mengembangkan peringkat rating, antara peringkat kepentingan dan masing-masing
bobotnya pada matriks
6. Mengevaluasi persaingan produk, seberapa baik persaingan produk untuk memuaskan
pelanggan.
7. Menentukan atribut teknis yang diinginkan, bagaimana kinerja kita vs competitor terhadap
atribut tersebut

QFD menyediakan alat analisis yang memberikan struktur fitur desain dan isu-isu teknis serta
menyediakan peringkat perusahaan dibandingkan dengan kompetitor. Dengan QFD ini diharapkan
perusahaan dapat memperoleh produk yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
dan menciptakan permintaan dari mereka.

Contoh House of Quality


Rangkaian House of Quality

Keinginan Konsumen menjadi input bagi rumah pertama, dan dihasilkan sebuah karakteristik
desain. Desain tersebut menjadi input bagi rumah ke 2 dan dihasilkan komponen yang spesifik.
Komponen tersebut selanjutnya menjadi input rumah ke 3 dan outputnya adalah proses produksi.
Proses produksi tersebut kemudian menjadi input bagi rumah ke 4 untuk didapatkan hasil berupa
perencanaan kualitas.

Mengorganisasikan Pengembangan Produk

Tim pengembangan produk adalah tim yang diwajibkan untuk melihat pergerakan permintaan
pasar terhadap sebuah produk untuk memperoleh kesuksesan produk tersebut.
Concurrent Engineering (Perekayasaan Menyeluruh) adalah kinerja secara simultan dari sejumlah
tahap pengembangan produk.

Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai

Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai adalah aktivitas sebagai upaya untuk desain produk,
produksi, kemudahan produk untuk di maintenance, dan kemudahan penggunaannya, meliputi :

 Mengurangi kompleksitas produk


 Pengurangan dampak lingkungan
 Tambahan Standardisasi komponen
 Perbaikan aspek fungsional produk
 Perbaikan desain dan keamanan pekerjaan
 Perbaikan kemudahan perawatan produk
 Menguatkan design

Peluncuran Desain Produk

Selain pengembangan system dan struktur organisasi yang efektif untuk pengembangan produk,
terdapat enam faktor penting bagi desain sebuah produk :
1. Desain yang kuat, desain yang dapat diwujudkan menjadi sebuah produk meskipun
dengan kondisi yang kurang menguntungkan dalam proses produksinya
2. Desain Modular, sebuah desain yang komponen produknya dapat dibagi lagi menjadi
modul yang dapat digantikan dengan mudah
3. Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing (CAM), penggunaan
aplikasi computer untuk membantu pengembangan design dan manufaktur produk
4. Teknologi Virtual Reality, sebuah teknologi komunikasi virtual dengan contoh gambar
sesuai aslinya dan memungkinkan user untuk merespon secara interaktif
5. Analisis Nilai, review atas sebuah produk yang sukses selama berlangsungnya proses
produksi
6. Keberlanjutan dan Life Cycle Assessment (LCA), bagaimana kita membuat sebuah produk
dengan bahan-bahan yang tetap akan dapat ditemui sumbernya oleh generasi penerus kita
nanti.

Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk

Produk yang siklus hidupnya rendah, perlu percepatan dalam pengembangannya. Dikenal sebagai
time based competition, berpacu melawan waktu, dan secepat mungkin mengembangkan produk
dan melemparnya ke pasar. Dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengembangan internal
perusahaan, dan pengembangan eksternal dengan cara aliansi perusahaan lain atau joint venture.
Masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan sebagai berikut :
Faktor Pengembangan Pengembangan
Internal Eksternal
Biaya Pengembangan Produk Biaya Sendiri Dibagi
Kecepatan Pengembangan Produk Cepat Lambat
Risiko Pengembangan Produk Tinggi Dibagi

Joint Venture adalah perusahaan yang membangun kepemilikan bersama bersama untuk
menghasilkan produk baru atau pasar baru.
Aliansi adalah kesepakatan kooperasi yang memungkinkan perusahaan untuk tetap independent,
yang memungkinkan mereka konsisten dengan strategi individual masing-masing perusahaan.

Pendefinisian Produk

Barang dan jas didefinisikan dalam hal fungsinya, yaitu apa yang dapat dilakukannya. Produk
kemudian di desain, dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi-fungsi tersebut dicapai.
Item-item komponen sebuah produk dirincikan dalam sebuah gambar teknik. Gambar teknik
(engineering drawing) adalah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, material, dan
penyelesaian dari komponen komponen produk.
Bill of Material (BOM) adalah sebuah daftar hierarki dari komponen produk, deskripsi masing-
masing, dan kuantitas yang dibutuhkan dari masing-masing komponen untuk membuat satu unit
produk.

Keptusan Membuat atau Membeli

Sebuah perusahaan suatu saat harus memutuskan antara membuat sendiri komponen /
jasa(service) atau membelinya dari perusahaan lain.

Teknologi Kelompok

Teknologi kelompok mengidentifikasi komponen dengan sebuah system coding dengan ukuran,
bentuk, tipe proses yang spesifik, dan memungkinkan produk-produk yang serupa dapat
dikaregorikan dalam kelompok yang sama. Dengan menggunakan standar tersebut, maka akan
dapat mengurangi biaya dalam pengembangan sebuah produk.

Dokumen Produksi

Ketika sebuah produk telah dipilih, didesain, dan siap diproduksi, maka ketika memasuki proses
produksi diperlukan sebuah Dokumen Produksi yang terdiri atas :
 Gambar Perakitan, gambaran jelas atas sebuah produk
 Grafik Perakitan, grafik yang mengidentifikasi bagaimana alur komponen dirakit menjadi
sebuah produk
 Lembaran Rute, daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan
spesifikasi bahan yang telah ditetapkan dalam Bill of Material
 Petunjuk Kerja, sebuah instruksi yang dibutuhkan untuk membuat komponen dengan
jumlah yang telah ditetapkan untuk item tertentu, biasanya dalam bentuk sebuah jadwal
 Engineering change Notice (ECN), koreksi/modifikasi dari gambar teknik atau Bill of
Material
 Manajemen konfigurasi, adalah system dimana sebuah produk direncanakan dan
perubahan-perubahan komponennya dijelaskan secara akurat

Product Life-Cycle Management (PLM)

Adalah software program yang menyatukan berbagai tahap dari desain produk dan manufaktur.
Idenya adalah dengan software maka desain produk dan keputusan manufaktur dapat dilakukan
secara lebih kreatif, cepat, dan ekonomis jika data dapat diintegrasikan dan konsisten.

DESAIN JASA

Desain terhadap jasa merupakan hal yang menantang karena karena mereka mempunyai
karakteristik yang unik, yaitu berupa interaksi dengan konsumen.

Analisa PCN (Process Chain Network)


Adalah analisa yang fokus terhadap cara dimana proses dapat didesain untuk memberikan
interaksi yang optimal bagi perusahaan terhadap konsumen mereka.
Rantai proses adalah serangkaian langkah yang menyelesaikan tujuan dengan identifikasi tertentu
(menyediakan nilai bagi mereka yang mengikuti prosesnya, baik itu produsen , penyedia jasa,
maupun konsumen).

Menambahkan Efisiensi Terhadap Jasa


Produktivitas jasa dikenal sebagai produktivitas yang rendah, sehingga memberikan tantangan
terhadap desain produk. Beberapa langkah untuk meningkatkan produktivitasnya antara lain :
 Membatasi pilihan, resolusi awal dari produk dapat membantu efisiensi dan membantu
memenuhi harapan pelanggan, tidak perlu pilihan produk awal yang beragam
 Menunda kustomisasi, produk didesain sedemikian rupa sehingga kustomisasi dapat
ditunda selama mungkin
 Modularisasi, memodularisasi jasa sehingga jika terjadi kustomisasi akan mengubah
bentuk modul, kustomisasi menjadi entitas standar modul yang baru
 Otomasi, layanan dibagi menjadi bagian-bagian kecil, dan identifikasi bagian mana yang
dapat dilakukan otomasi oleh system.
 Moment of Thruth, yaitu sebuah moment yang dapat memberikan, meningkatkan, atau
mengurangi ekspektasi pelanggan terhadap service perusahaan

Dokumen Jasa
Dokumen jasa seringkali berbentuk petunjuk pekerjaan yang eksplisit ataupun berupa script.
Sebuah script dapat membantu keseragaman pelayanan antar petugas sehingga mampu
meningkatkan komunikasi yang efektif dan meningkatkan service.
Penerapan Pohon Keputusan bagi Desain Produk
Pohon keputusan dapat digunakan untuk keputusan produk baru serta ketika menghadapi
berbagai variasi masalah manajemen lainnya jika ada ketidakpastian, sangat membantu ketika
ada serangkaian keputusan yang berantai.
Prosedur pembuatan pohon keputusan :
1. Pastikan semua alternative yang mungkin dan keadaan alamiahnya sudah terdapat dalam
pohon keputusan
2. Hasil dimasukkan di ujung cabang yang sesuai
3. Tujuannya adalah untuk melihat nilai nominal yang diharapkan dari setiap pilihan langkah.

Transisi ke Produksi
Adalah sebuah seni dari manajemen untuk mengetahui kapan sebuah produk yang dikembangkan
harus direalisasikan dalam sebuah proses produksi. Manajemen perusahaan harus mengetahui
saat yang tepat, sehingga sebuah produk tidak terlalu lama ada pada tahap pengembangan.
Tugas manajer operasi adalah melakukan transisi dari R&D hingga diproduksi tanpa hambatan

SUPLEMEN CHAPTER 5
KEBERLANJUTAN DALAM RANTAI PASOKAN

CSR (Corporate Social Responsibility)


Adalah keputusan manajerial yang mempertimbangkan tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan, social sekitar perusahaan, dan dampak finansial perusahaan bagi masyarakat sekitar,
yang akan memberikan timbal balik bagi perusahaan. Dengan CSR perusahaan akan berbagi
nilai, dengan mengembangkan kebijakan dan praktik yng meningkatkan daya saing sambil terus
berusaha meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial di tempat perusahaan tersebut beroperasi.

Keberlanjutan (sustainability)
Adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memperolehnya juga.

Perusahaan yang tidak mempertimbangkan dampak keputusan mereka terhadap semua


pemangku kepentingan biasanya tidak akan bertahan lama memperoleh angka penjualan yang
menguntungkan. Salah satu cara untuk memikirkan keberlanjutan adalah dengan
mempertimbangkan system yang diperlukan untuk mendukung Triple P (People, Planet, Profit).
 People, dimana Perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana keputusan mereka
akan membengaruhi manusia, bukan hanya pegawainya dan konsumennya saja, akan
tetapi juga manusia di sekitar perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan harus
mencegah paparan zat berbahanya atau beracun bagi manusia agar tidak mengganggu
manusia di sekitar perusahaan mereka, bahkan jika mungkin mendorong gaya hidup sehat
bagi masyarakat sekitar, membantu akses ke layanan pendidikan bagi masyarakat, dan
memberikan mata pencaharian bagi masyarakat sekitar di perusahaannya.
 Planet, dimana perusahaan harus dapat meminimalkan dampak dari kegiatan operasi
mereka terhadap lingkungan sekitar.
 Profit, dimana sebuah perusahaan tetp harus menjaga keberlanjutan usahanya dengan
cara tetap mendapatkan keuntungan yang optimal
Desain dan Produksi untuk Keberlanjutan

Dengan metode 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dapat membantu perusahaan untuk membuat
keputusan yang mengurangi dampak lingkungan dari suatu produk selama masa hidupnya.
Desain produk sangat mempengaruhi bahan, kualitas, biaya, proses, pengemasa, logistic, dan
akhirnya bagaimana produk tersebut akan diproses saat dibuang. Proses desain produk sudah
harus mempertimbangkan dampak lingkungan yang rendah.
Proses produksi yang mendukung sustainability akan mempertimbangkan cara untuk mengurang
jumlah sumber daya dalam proses produksi, antara lain dengan hemat energy, penggunaan
energy alternative ramah lingkungan, air, dan pencegahan pencemaran lingkungan.
Logistik agar meminimalkan dampak lingkungan perlu memikirkan rute yang efisien dan jaringan
pengiriman, seiring dengan upaya mereka mengurangibiaya operasi logistic. Banyak perusahaan
telah melakukan analisa jumlah jarak yang ditempuh dan jumlah jam yang dibutuhkan untuk
melakukan pengiriman dengan harapan diperoleh cara yang paling efisien.
Masa akhir kehidupan, dimana sebuah produk yang sudah sampai dalam tahap akhir masa pakai
dapat seminimal mungkin mencemari lingkungan dalam proses pemusnahannya, bahkan jika
mungkin dapat dilakukan daur ulang dan penggunaan kembali oleh perusahaan.

Regulasi dan Standar Industri

Peraturan, Standar industry dan kebijakan perusahaan merupakan factor penting dalam keputusan
operasional. Konsekuensi dari mengabaikan peraturan merupakan sebuah tindakan criminal.

Kebijakan dan Standar Lingkungan Internasional


Yang paling dikenal adalah ISO 14000, yaitu serangkaian standar manajemen lingkungan yang
memuat lima elemen inti :
1. Pengelolaan Lingkungan
2. Audit
3. Kinerja Evaluasi
4. Pelabelan
5. Penilaian Siklus Hidup
Perusahaan yang sudah mempunyai sertifikasi ISO 14000 memiliki beberapa keunggulan :
 Citra yang positif di public
 Pendekatan sistematis untuk pencegahan polusi
 Kepatuhan terhadap peraturan dan peluang keunggulan kompetitif
 Mengurangi kebutuhan audit berkelanjutan

Perusahaan yang menerapkan standar ISO 14000 melaporkan keuntungan ekonomis dan
lingkungan dengan mengurangi bahan baku, konsumsi energy, biaya distribusi yang rendah,
meningkatkan corporate image, dan meningkatkan efisiensi proses.

Anda mungkin juga menyukai