Anda di halaman 1dari 11

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

ANALISIS JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL DENGAN METODE


ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA UD. SINAR ABADI
SINGARAJA

Ni Putu Firs Sayuni1, Anjuman Zukhri1, Made Ary Meitriana2

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail:firs_sayuni@yahoo.com1, anjumanzukhri09@gmail.com1,
ary.meitriana@yahoo.co.id2
@undiksha.ac.id3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan produksi optimal pada UD.Sinar Abadi
Singaraja, (2) perhitungan jumlah produksi optimal dengan metode Economic Production Quantity (EPQ)
pada UD.Sinar Abadi Singaraja, dan (3) dampak dari penerapan metode Economic Production Quantity
(EPQ) terhadap laba yang diperoleh UD. Sinar Abadi Singaraja.Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif.Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi, dianalisis dengan
teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan (1) Perhitungan
jumlah produksi optimal pada UD.Sinar Abadi Singaraja masih berpedoman pada jumlah pesanan
konsumen ditambah 30% dari pesanan untuk persediaan, jumlah produksi optimal UD.Sinar Abadi tahun
2013 sebanyak 795.016 bungkus dengan total biaya persediaan Rp.82.429.650,00 (2) jumlah produksi
optimal dengan metode Ekonomic Production Quantity (EPQ) pada UD.Sinar Abadi sebanyak 737.556
bungkus,rata-rata persediaan 84.820 bungkus dan total biaya persediaan sebesar Rp. 76.685.655,00 (3)
dampak dari penerapan metode Economic Production Quantity (EPQ) terhadap laba yang diperoleh
UD.Sinar Abadi Singaraja ialah laba yang diperoleh oleh perusahaan mengalami peningkatan sebesar
Rp.5.743.345,00hal ini disebabkan oleh penurunan total biaya persediaan setelah diterapkannya
perhitungan jumlah produksi optimal dengan metode Economic Production Quantity (EPQ)

Kata kunci: Ekonomic Production Quantity, biaya persediaan

Abstract

The purpose of this study is to determine (1) the calculation of the optimal production of UD. Sinar Abadi
Singaraja, (2) the calculation of the optimal production number by Economic Production Quantity (EPQ)
methods on UD. Sinar Abadi Singaraja, and (3) the impactof the application of a Economic Production
Quantity (EPQ) methods to the profits which are received by UD.Sinar Abadi Singaraja. This research is
descriptive quantitative research. The data were collected through interviews and documentation, by
which is analyzed with descriptive analysis technique with a quantitative approach. The results shows (1)
The calculation ofthe optimal production of UD. Sinar Abadi Singaraja which was still based on the
number of customer orders plus 30% of orders for supplies, the optimal production calculation UD. Sinar
Abadi in 2013 is 795.016 packs with the total inventory cost Rp.82.429.650,00 (2)the amount of the
optimal production number by Economic Production Quantity (EPQ) methods on UD. Sinar Abad iare
737.556 packs, the average supply of 84.820 packs and the total inventory cost of Rp. 76.685.655,00(3)
the impactof the application of Economic Production Quantity (EPQ) methods to the profits which are
received by UD. Sinar Abadi Singaraja is that the profits received by the company increased by Rp.
5.743.345,00 which is affected by the decrease of total inventory costs after the implementation of the
calculation of the optimal production number Economic Production Quantity (EPQ) methods.

Keywords:Economic Production Quantity,inventory cost


Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

PENDAHULUAN kualitas yang tidak bisa dipertahankan,


Pada umumnya salah satu aktivitas sehingga semua ini akan dapat mengurangi
perusahaan adalah melakukan proses laba perusahaan. sebaliknya kekurangan
produksi. Produksi merupakan kegiatan produksi akan mengakibatkan kemacetan
yang sangat penting untuk dalam proses penjualan, sehingga laba
keberlangsungan perusahaan. Menurut yang diperoleh perusahaan berkurang.
Assauri, (2008:11) ³Produksi adalah Oleh karena demikian maka perusahaan
kegiatan untuk menciptakan atau perlu menghitung jumlah produksi dengan
menambah kegunaan suatu barang atau baik agar jumlah produksi bisa optimal,
MDVD´. sehingga memiliki persediaan yang
0HQXUXW )XDG ³3URGXNVL seoptimal mungkin demi kelancaran operasi
adalah suatu kegiatan atau proses yang perusahaan dalam jumlah, waktu, mutu
mentransformasikan masukan (input) yang tepat serta biaya yang serendah-
menjadi keluaran (output) mengubah rendahnya dan bisa memaksimalkan laba
input menjadi outputsihingga nilai barang yang diperoleh perusahaan.
tersebut bertambah. Input dapat terdiri dari Persediaan produk dalam suatu
barang atau jasa yang digunakan dalam perusahaan berkaitan dengan jumlah
proses produksi, dan outputadalah barang produksi dan besarnya penjualan
atau jasa yang di hasilkan dari suatu pasar.Perusahaan harus mempunyai
proses produksi´ Menurut Alam (2001:21). kebijakan untuk menentukan jumlah
Tujuan kegiatan produksi secara umum produksi dengan disesuaikan besarnya
adalah memenuhi kebutuhan manusia permintaan pasar agar jumlah persediaan
untuk mencapai kemakmuran.Kemakmuran pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit
tercapai jika tersedia barang dan jasa (2002:251), permasalahan itu dapat
dalam jumlah yang mencukupi.Bagi pihak diselesaikan dengan menggunakan metode
produsen tujuan produksi adalah untuk Economic Production Quantity (EPQ).
meningkatkan keuntungan serta menjaga Produksi optimal atau Economic Production
kesinambungan perusahaan, sedangkan Quantity adalah sejumlah produksi tertentu
bagi konsumen atau masyarakat, tujuan yang dihasilkan dengan meminimumkan
produksi adalah untuk menyediakan total biaya persediaan. Model EPQ atau
berbagai benda pemuas kebutuhan. ukuran ekonomis digunakan untuk
Perusahaan yang memproduksi menentukan kebijakan persediaan optimum
barang menurut pesanan konsumen, apabila perusahaan memproduksi sendiri
dalam perencanaan produksi yang item yang akan digunakan.
dijalankan perincian produksinya sudah Tujuan dari model EPQ yaitu untuk
ditentukan terlebih dahulu oleh konsumen, menentukan besarnya jumlah produksi
namun, untuk perusahaan yang yang optimal untuk meminimumkan jumlah
memproduksi barang untuk persediaan, biaya persediaan atau Total Cost (TC),
harus memperhitungkan mengenai tingkat dalam artian cukup untuk memenuhi
persediaan yang ada serta perkiraan kebutuhan dengan biaya yang serendah-
penjualan masing-masing produk yang rendahnya. Menurut Yamit, (2002:251)
dihasilkan. Apabila terdapat kesalahan Economic Production Quantity (EPQ)
dalam menentukan jumlah produksi, maka adalah sejumlah produksi tertentu yang
akan dapat mengakibatkan kekurangan dihasilkan dengan meminimumkan total
jumlah barang produksi atau kelebihan biaya persediaan. Metode EPQ dapat
jumlah produksi sehingga menimbulkan dicapai apabila besarnya biaya persiapan
pemborosan atau menimbulakan (set up cost) dan biaya penyimpanan
persediaan yang menumpuk. Adanya (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya
penumpukan persediaan akan minimun. Artinya, tingkat produksi optimal
menimbulkan biaya persediaan seperti akan memberikan total biaya persediaan
biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya atau total inventori cost (TIC) minimum.
penyimpanan (Yamit, 1999) serta Metode EPQ mempertimbangkan tingkat
kemungkinan terjadinya keusangan dan persediaan barang jadi dan permintaan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

produk jadi. Metode ini juga baik untuk ruang gudang dan ruangan
mempertimbangkan jumlah persiapan kerja, menyelesaikan masalah-masalah
produksi yang berpengaruh terhadap biaya yang timbul dari banyaknya persediaan
persiapan. Metode EPQ menggunakan yang menumpuk. Hasil perhitungan dengan
asumsi-asumsi sebagai berikut: (1) Barang menggunakan metode EPQ, perusahaan
yang diproduksi mempunyai tingkat akan mengetahui berapa banyak jumlah
produksi yang lebih besar dari tingkat produk yang perlu diproduksi dengan siklus
permintaan (2) Selama produksi dilakukan, yang optimal dengan tingkat volume
tingkat pemenuhan persediaan adalah produksi yang ekonomis sehingga dapat
sama dengan tingkat produksi dikurangi mengetahui jumlah waktu yang harus
tingkat permintaan (3) Selama berproduksi, diproduksi kembali agar persediaan tidak
besarnya tingkat persediaan kurang dari Q menumpuk.
(EPQ) karena penggunaan selama Usaha Dagang (UD) Sinar Abadi
pemenuhan. Secara umum ada beberapa adalah perusahaan yang bergerak di
faktor yang membatasi produksi optimal bidang indrustri pembuatan kue kering yang
adalah sebagai berikut: (a) Bahan beralamat di Jalan Wibisana No. 4E
dasar/baku merupakan salah satu faktor Singaraja.UD. Sinar Abadi ini sudah berdiri
pembatas terpenting dalam menentukan sejak tahun 2002 hingga kini tahun 2014
jumlah barang yang akan diproduksi dan sudah memiliki satu cabang yang
(b)Kapasitas mesin jumlah output bertempat di Kota Denpasar. UD.Sinar
maksimum yang dihasilkan oleh suatu Abadi memiliki karyawan berjumlah 45
fasilitas selama periode/selang waktu orang.Hasil produksi dari UD.Sinar Abadi ini
tertentu, biasnya dinyatakan dalam unit sudah dipasarkan di berbagai daerah di
produk yang dihasilkan persatuan waktu. Singaraja bahkan hingga ke luar daerah
Mesin juga merupakan bagian yang Singaraja, selain memproduksi kue pia,
terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari UD.Sinar Abadi ini juga memproduksi kue
sebuah proses produksi. Untuk itu perlu potong.UD.Sinar Abadi melakukan aktivitas
kiranya melakukan perawatan terhadap produksi hampir setiap hari sesuai dengan
mesin-mesin yang digunakan. (c)Tenaga pesanan dari para konsumen, selain itu UD.
kerja.Jumlah tenaga kerja sangat erat Sinar Abadi ini juga memproduksi melebihi
kaitannya dengan kelancaran proses dari pesanan karena dijual juga kepada
produksi, sebab tenaga kerja ini secara konsumen lain yang datang langsung ke
langsung akan melaksanakan kegiatan tempat produksi untuk membeli. Penjualan
produksi. Jika jumlah tenaga kerja dalam barang produksi juga dilakukan melalui
suatu perusahaan menutupi dalam suatu distributor yang mendistribusikan langsung
proses produksi, maka proses produksi ke warung-warung kecil.UD.Sinar Abadi
akan terbatas atau bisa juga kualitas yang dimiliki oleh I Wayan Sadia ini
barang yang dihasilkan tidak sesuai dengan memiliki kapasitas produksi yang sangat
hasil yang diharapkan. (d) Modal atau dana besar yaitu sebanyak 390.000
merupakan sumber utama dalam proses bungkus/tahunnya.
produksi. Modal dapat dibagi menjadi dua Dari hasil penelitian awal yang
jenis, yang pertama modal aktif yaitu dilakukan peneliti, UD.Sinar Abadi pernah
kekayaan yang dimiliki oleh suatu mengalami kerugian yang disebabkan oleh
perusahaan dan yang kedua modal pasif kelebihan produksi.Dalam data tahun 2013
yaitu sumber±sumber dari mana dana ditemukan banyaknya kelebihan produksi
diperoleh.Untuk itu perusahaan perlu seperti pada April jumlah produksi UD.
membuat suatu peramalan penjualan yaitu Sinar Abadi sebanyak 62.010 bungkus dan
tingkat penjualan perusahaan yang yang laku terjual sebanyak 56.615 bungkus
diharapkan yakni dihitung berdasarkan kelebihannya sebanyak 5.395 bungkus atau
rencana pemasaran dipilih dan lingkungan 8,7%, begitu juga yang terjadi pada
pemasaran yang diasumsikan. Selain itu November jumlah pia yang diproduksi
perusahaan akan mampu mengurangi sebanyak 73.541 bungkus dan yang laku
biaya penyimpanan, penghematan ruang, terjual sebanyak 65.967 bungkus dan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

kelebihannya sebanyak 7.574 bungkus atau Data yang digunakan dalam penelitian
10,3% dari jumlah pia yang diproduksi. ini adalah data sekunder.Data sekunder
Kelebihan produksi yang paling banyak, diperoleh dari dokumen perusahaan berupa
terjadi pada Agustus sebanyak 6.366 biaya persiapan, biaya penyimpanan serta
bungkus atau 10,16% dengan jumlah jumlah permintaan per bulan, dan jumlah
produksi sebanyak 62.660 bungkus produksi per bulan.
sedangkan yang terjual sebanyak 56.294 Penelitian ini menggunakan data
bungkus, sehingga persediaan yang ada kuantitatif. Data kuantitatif yang diperoleh
menjadi menumpuk karena hal itu dalam penelitian ini berupa biaya
perusahaan harus mengeluarkan biaya persiapan, biaya penyimpanan serta jumlah
persediaan ekstra, selain itu distributor dari permintaan per bulan serta jumlah produksi
berbagai daerah tempat pengiriman produk per bulan.
seperti Gianyar, Seririt, Klungkung juga Pengumpulan data dilakukan dengan
menggembalikan produk yang tidak laku metode dokumentasi berupa data biaya
terjual atau mengalami keusangan. persiapan,biaya penyimpanan, jumlah
Berdasarkan uraian di atas, maka produksi dan jumlah permintaan.
sangatlah penting bagi UD. Sinar Abadi Dokumentasi dipergunakan untuk
untuk memantau jumlah produk yang memperoleh data berupa biaya persiapan,
dihasilkan supaya produksinya ekonomis biaya penyimpanan serta jumlah
dan terhindar dari kesalahan dalam permintaan per bulan, dan jumlah produksi
menentukan kebijakan produksi. Hal ini per bulan. Metode wawancara Wawancara
melatarbelakangi diadakannya penelitian yang dilakukan pada penelitian ini
mengenai jumlah produksi optimal dengna menggunakan wawancara tak berstruktur
metode EPQ (Economic Production (Sugiyono, 2012). Wawancara dalam
Quantity) dengan judul penelitian ANALISIS penelitian ini membahas tentang pokok-
JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL DENGAN pokok mengenai jumlah produksi optimal
METODE ECONOMIC PRODUCTION dan jumlah permintaan pasar, biaya
QUANTITY (EPQ) PADA UD. SINAR persiapan, biaya penyimpanan serta
ABADI SINGARAJA. informasi yang berkaitan dengan
perusahaan misalnya sejarah berdirinya
METODE perusahaan dan lain-lain.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Definisi operasional penelitian ini akan
penelitian ini adalah penelitian deskriptif memaparkan tentang hal yang diteliti dalam
kuantitatif.Subjek dalam penelitian ini perusahaan. Adapun definisi operasional
adalah UD.Sinar Abadi.Objek penelitian pada penelitian ini akan diuraikan sebagai
adalah Perhitungan jumlah produksi berikut. Produksi Optimal adalah sejumlah
optimal dengan metode EPQ. produksi tertentu yang dihasilkan dengan
Data yang digunakan dalam penelitian meminimumkan total biaya persediaan
ini berdasarkan sumbernya adalah Metode EPQ dapat dicapai apabila
sekunder. Data sekunder yaitu berupa besarnya biaya persiapan (set up cost)
biaya persiapan,biaya penyimpanan, jumlah dan biaya penyimpanan (carrying cost)
produksi dan jumlah permintaan.Penelitian yang dikeluarkan jumlahnya minimun.
ini menggunakan data kuantitatifberupa Biaya persiapan yang dimaksud di sini
biaya persiapan,biaya penyimpanan, jumlah adalah biaya persiapan pembelian (set up
produksi dan jumlah permintaan. cost, procurement cost) bahan sebelum
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian melakukan suatu produksi. Contoh biaya
ini adalah di UD.Sinar Abadi yang berlokasi persiapan yaitu biaya persiapan pembelian,
di jalan Wibisana No. 4E Singaraja. biaya ekspedisi dan administrasi, biaya
Subjek dalam penelitian ini adalah UD. bongkar bahan yang diperhitungkan untuk
Sinar Abadi, sedangkan objek penelitian setiap kali pembelian dan biaya biaya
adalah perhitungan produksi optimal pemesanan lain yang terkait dengan
dengan metode Economic Production frekuensi pembelian.
Quantiy (EPQ) pada UD. Sinar Abadi.
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Teknik analisis yang digunakan dan sudah memiliki satu cabang yang
adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu bertempat di Kota Denpasar. Hasil produksi
teknik analisis yang dilakukan dengan cara dari UD.Sinar Abadi ini sudah dipasarkan di
melakukan perhitungan-perhitungan sesuai berbagai daerah di Singaraja bahkan
dengan rumus yang digunakan. Rumus hingga ke luar daerah Singaraja, selain
yang digunakan sebagai berikut. memproduksi kue pia, UD.Sinar Abadi ini
(1) Menghitung Produksi yang ekonomis juga memproduksi kue potong. UD.Sinar
(Q) per bulan Abadi melakukan aktivitas produksi hampir
2(U )( S ) setiap hari sesuai dengan pesanan dari
EPQ=Q= para konsumen, selain itu UD. Sinar Abadi
(1 U / P)C ini juga memproduksi melebihi dari pesanan
(2) Menghitung Rata-Rata Persediaan untuk persediaan ditempat produksi, karena
1 dijual juga kepada konsumen lain yang
Rata-rata persediaan= 1 U Q datang langsung ke tempat produksi untuk
2 P
(3) Menghitung Total Biaya Persediaan membeli.
Perhitungan jumlah produksi optimal
1
TIC = 1 U / P QC U /Q S pada UD.Sinar Abadi masih sangat
2 sederhana karena masih berpedoman pada
Keterangan: jumlah pesanan konsumen ditambah 30%
Q = Economic Production Quantity dari pesanan untuk persediaan, karena hal
U = Permintaan per periode tersebut perusahaan ini sering mengalami
P = Produksi per periode kelebihan produksi yang berdampak pada
penumpukan persediaan sehingga
S = Biaya persiapan (setup cost)
perusahaan harus mengeluarkan biaya
C = Biaya simpan tahunan per unit persediaan ekstra yang terdiri dari biaya
penyimpanan dan biaya persiapan
HASIL DAN PEMBAHASAN pemesanan produksi. Jumlah produksi
Hasil optimal pada UD. Sinar Abadi Singaraja
Usaha Dagang (UD) Sinar Abadi pada tahun 2013 sebagai berikut dapat
adalah perusahaan yang bergerak di dilihat pada Tabel.1
bidang indrustri pembuatan kue kering yang
beralamat di Jalan Wibisana No. 4E
Singaraja. UD. Sinar Abadi ini sudah berdiri
sejak tahun 2002 hingga kini tahun 2014

Tabel 1 Jumlah Produksi Optimal Pia Tahun 2013 (dalam satuan bungkus)

No Bulan Jumlah Terjual Kelebihan Persentase


Produksi (Kekurangan)
1 Januari 49.150 45.169 3.981 8,1%
2 Februari 49.530 44.577 4.953 10%
3 Maret 58.760 54.530 4.230 7,2%
4 April 62.010 56.615 5.395 8,7%
5 Mei 79.495 72.532 6.963 8,76%
6 Juni 78.260 71.373 6.887 8,8%
7 Juli 77.025 71.675 6.585 8,55%
8 Agustus 62.660 56.294 6.366 10,16%
9 September 66.040 61.153 4.887 7,4%
10 Oktober 64.120 58.606 5.514 8,6%
11 November 73.541 65.967 7.574 10,3%
12 Desember 73.190 66.164 7.026 9,6%
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Total 795.016 723.655 70.361 8,85%

Jumlah produksi pada bulan januari sebanyak 62.660 dan yang terjual
sebanyak 49.150 bungkus, dan yang terjual sebanyak 56.294 kelebihannya sebanyak
sebanyak45.169 kelebihannya sebanyak 6.366 bungkus atau 10,16%, September
3.981 bungkus atau 8,1%, pada bulan sebanyak 66.040 dan yang terjual
Februari sebanyak 49.530 bungkus dan sebanyak 61.153 kelebihannya sebanyak
yang terjual sebanyak 44.577 kelebihannya 4.887 bungkus atau 7,40%, produksi pia
sebanyak 4.953 atau 10%. Bulan Maret pada bulan bulan Oktober 64.120 bungkus
sebanyak 58.760 bungkusdan yang terjual dan yang terjual sebanyak 58.606
sebanyak54.530, kelebihannya sebanyak kelebihannya sebanyak 5.514 bungkus atau
4.230 bungkus atau 7,2%. Bulan April 8,60%, bulan November sebanyak 73.541
sebanyak 62.010 bungkusdan yang terjual bungkus dan yang terjual sebanyak 65.967
sebanyak56.615 kelebihannya sebanyak kelebihannya sebanyak 7.574 bungkus atau
5.395 bungkus atau 8,7%.Bulan Mei 10,3%, dan bulan Desember 73.190
sebanyak 79.495 bungkusdan yang terjual bungkus yang terjual sebanyak 66.164
sebanyak72.532 kelebihannya sebanyak kelebihannya sebanyak 7.026 atau 9,6%.
6.963 bungkus atau 8,76%, bulan Juni Total produksi yang dilakukan UD.Sinar
jumlah produksi pia pada UD. Sinar Abadi Abadi Singaraja selama tahun 2013 adalah
sebanyak 78.260 bungkus dan terjual 795.016 bungkus dengan rata-rata jumlah
sebanyak 71.675 kelebihannya sebanyak produksi perbulannya sebesar 66.250
6.887 bungkus atau 8,8%, bulan Juli bungkus. Total jumlah pia yang terjual
sebanyak 77.025 dan yang terjual selama tahun 2013 adalah sebanyak
sebanyak 71.675 kelebihannya sebanyak 723.655 bungkus. dan kelebihan produksi
6.585 bungkus atau 8,55% , bulan Agustus sebanyak 70.361 bungkus atau 8,85%.

Tabel 2 Jumlah Permintaan Pia pada UD. Sinar Abadi Singaraja Tahun 2013

No Bulan Jumlah Permintaan Jumlah Persediaan


(Bungkus) (Bungkus)
1 Januari 37.800 11.340
2 Februari 38.100 11.430
3 Maret 45.200 13.560
4 April 47.700 14.310
5 Mei 61.150 18.345
6 Juni 60.200 18.060
7 Juli 59.250 17.775
8 Agustus 48.200 14.460
9 September 50.800 15.240
10 Oktober 49.320 14.796
11 November 56.570 16.971
12 Desember 56.300 16.890
Jumlah 610.590 183.177
Rata-rata 50.882 15.265

Jumlah permintaan pada UD.Sinar terendah terjadi pada bulan Januari


Abadi Singaraja pada tahun 2013 seperti sebanyak 37.800 bungkus, jumlah
Nampak pada Tabel 2. Jumlah permintaan permintaan bulan Februari sebanyak
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

38.100 bungkus, bulan Maret sebanyak 48.200,jumlah permintaan pada bulan


45.200 bungkus, bulan April sebanyak September sebanyak 50.800, permintaan
47.700, bulan Mei sebanyak 61.150, bulan pada bulan Oktober sebanyak 49. 320
Juni sebanyak 60.200 , bulan Juli sebanyak permintaan pada bulan Novembersebanyak
59.250, bulan Agustus sebanyak 56.570 dan jumlah permintaan
pada bulan Desember yang mencapai Pada UD. Sinar Abadi Singaraja sering
56.300 bungkus. Rata-rata permintaan terjadi kelebihan produksi yang
konsumen per bulan pada tahun 2013 mengakibatkan persediaan kue pia jadi
mencapai 50.882 bungkus. Jumlah menumpuk sehingga perusahaan harus
persediaan UD. Sinar abadi tahun 2013 mengeluarkan biaya penyimpanan yang
adalah sebanyak 183. 177 bungkus, besar.Besarnya biaya penyimpanan pada
dengan rata-rata sebanyak 15. 265 UD.Sinar Abadi Singaraja ditetapkan
bungkus. sebesar 10% dari harga kue pia per
Biaya persiapan pemesanan yang bungkusnya. Harga per bungkunya
dikeluarkan oleh UD. Sinar Abadi pada Rp.4.500,00, harga tersebut dikalikan
tahun 2013 adalah biaya proses dengan 10%, maka biaya penyimpanan per
pemesanan sebesar Rp 10.248.000,00, unitnya sebesar Rp.450.
biaya sarana komunikasi sebesar Rp. PerhitunganTotal Biaya Persediaan
24.375.000,00 dan Biaya Pengiriman (Total Inventory Cost) pada UD.Sinar Abadi
sebesar Rp.11.400.000,00 dengan total Singaraja masih menggunakan perhitungan
biaya pemesanan sebesar sebesar Rp yang sederhana yaitu dengan mengalikan
46.123.000,00 dengan rata-rata per bulan jumlah persediaan yang ada dengan biaya
Rp 3.843.583,33. Biaya penyimpanan ini penyimpan. Berdasarkan perhitungan
akan meningkat seiring dengan tersebut total biaya persediaan (total
meningkatnya jumlah persediaan kue pia inventory cost) pada UD. Sinar Abadi
yang disimpan, begitu juga sebaliknya, Singaraja Tahun 2013 sebesar
biaya penyimpanan akan mengalami Rp.82.429.650,00, dengan rata-rata per
penurunan jika jumlah persedian kue pia bulan sebesar Rp.6.869.137,00
yang disimpan lebih sedikit.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Jumlah Produksi Optimal dengan Metode EPQ

No Bulan Jumlah Produksi


(Bungkus)
1 Januari 43.579
2 Februari 45.159
3 Maret 52.950
4 April 57.363
5 Mei 75.076
6 Juni 72.992
7 Juli 71.858
8 Agustus 58.783
9 September 63.285
10 Oktober 60.691
11 November 68.160
12 Desember 67.660
Total 737.556
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Menurut Perhitungan Economic suatu metode perhitungan jumlah produksi


Production Quantity (EPQ) jumlah produksi optimal, sehingga biaya yang dikeluarkan
seperti pada Tabel 3,jumlah produksi untuk persediaan dapat ditekan seminimal
terbanyak yaitu pada bulan Mei sebanyak mungkin.
75.076 bungkus, dan jumlah produksi Metode perhitungan jumlah produksi
terendah terjadi pada bulan Januari yaitu ekonomis yang biasa dikenal dengan
43.579bungkus. Total jumlah produksi Economic Production Quantity (EPQ) dapat
optimal UD.Sinar Abadi Singaraja tahun digunakan untuk mengatasi kelebihan
2013 sebanyak 737.556 bungkus dengan jumlah produksi tersebut. EPQ merupakan
rata-rata persediaan pada UD.Sinar Abadi metode memperhitungkan jumlah produksi
Singaraja sebanyak 84.820 bungkus dan tertentu yang dihasilakan dengan
total biaya persediaan pada UD.Sinar meminimumkan total biaya persediaan.
Abadi. sebesar Rp. 76.685.655,00,rata-rata Dalam metode ini, dapat diperhitungkan
total biaya persediaan perbulannya sebesar yaitu, jumlah produksi optimal, rata-rata
Rp.6.390.471,25. persediaan dan perhitungan total biaya
Berdasarkan hasil perhitungan laba persediaan.
dari UD.Sinar Abadi sebelum menerapkan Dampak yang muncul dari
metode EPQ memperoleh laba sebesar Rp penerapan metode Economic Production
914.940.000,00 Setelah diterapkannya Quantity (EPQ) dapat dilihat pada Tabel
metode EPQ didapat laba sebesar Rp. 4.7, Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat
920.683.345,00, dapat dilihat bahwa laba yang diperoleh UD.sinar Abadi tahun
dengan diterapkannya metode EPQ, laba 2013 setelah menerapkan metode EPQ
yang diperoleh meningkat sebesar Rp. adalah sebesar Rp.920.683.345,00 ini lebih
5.743.345,00. Hal ini terjadi karena setelah besar jika dibandingkan dengan laba yang
diterapkannya meode EPQ total biaya diperoleh UD.Sinar Abadi sebelum
persediaan dapat diminimumkan. menerapkan metode EPQ yang hanya
Hasil perhitungan Total Biaya mencapai Rp 914.940.000,00. Hal ini
Persediaan (Total Inventory Cost) dari disebabkan karena setelah penerapan
UD.Sinar Abadi sebelum menerapkan metode EPQ terjadinya penurunan total
metode Economic Production Quantity biaya persediaan,.Seperti nampak pada
(EPQ) perusahaan harus mengeluarkan Tabel 4.8, total biaya persediaan
total biaya Persediaan sebesar menggunakan metode EPQ sebesar Rp.
Rp.82.429.650,00, setelah diterapkannya 76.685.655,00, total biaya persediaan ini
Economic Priducion Quantity (EPQ) total lebih kecil dibandingkan dengan total biaya
biaya persediaan menjadi sebesar Rp. persediaan yang harus dikeluarkan
76.685.655,000. perusahaanpada tahun 2013, perusahaan
harus mengeluarkan total biaya persediaan
Pembahasan mencapai Rp.82.429.650,00. Terlihat jelas
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perbedaan bahwa bila perusahaan
perhitungan yang telah dilakukan maka menggunakan metode EPQ perusahaan
diketahui bahwa jumlah produksi pada akan mampu meminumumkan total biaya
UD.Sinar Abadi Singaraja masih persediaan, sesuai dengan teori bahwa
berfluktuasi, ini terbukti dari terjadinya metode Economic Production Quantity
peningkatan dan penurunan jumlah (EPQ) merupakan metode
produksi selama tahun 2013.Perusahaan memperhitungkan jumlah produksi tertentu
juga belum melakukan perhitungan jumlah yang dihasilakan dengan meminimumkan
produksi optimal sehingga sering terjadi total biaya persediaan (Yamit,2002)
kelebihan produksi yang berdampak pada Jumlah produksi optimal UD.Sinar
bertumpuknya persediaan yang Abadi pada tahun 2013 sebanyak 737.556
menyebabkan perusahaan harus bungkus bila menggunakan metode
mengeluarkan biaya persediaan yang Economic Production Quantity (EPQ)
besar.Dengan demikian penting kiranya dibandingkan dengan metode yang
bagi perusahaan untuk melaksanakan diterapkan perusahaan jumlah produksi
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

optimal sebanyak 795.016 bungkus. Jumlah perubahan, yang disebabkan oleh


ini jauh lebih besar dibandingkan besar perhitungan jumlah produksi optimal
dibandingkan perhitungan jumlah produksi menurut metode Economic Production
optimal dengan metode EPQ, ini Quantity EPQ.
disebabkan EPQ memperhitungkan jumlah
produksi yang ekonomis, dan Saran
memaksimalkan persediaan sehingga bisa Berdasarkan simpulan hasil penelitian
meminimumkan total biaya persediaan dapat diajukan saran, yaitu Sebaiknya
yang terdiri dari biaya persiapan dan biaya perusahaan meninjau kembali kebijakan
penyimpanan, sedangkan jumlah produksi jumlah produksi yang selama ini telah
optimal perusahaan dihitung dari jumlah dilakukan.Hal tersebut, katena dari hasil
permintaan ditambah dengan 30% dari penelitian ditemukan bahwa perhitungan
jumlah permintaan yang digunakan sebagai yang dilakukan perusahaan kurang
persediaan. Hasil penelitian ini sama efisien.Biaya Total Inventory Cost
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan perusahaan lebih besar dibandingkan
oleh Okky Kurniawati Eka (2013) dan Erry dengan Total Inventory Cost metode
Rimawan (2007) yang menunjukkan bahwa Economic Production Quantity (EPQ).
penelitian yang dilakukan sama-sama Sebaiknya perusahaan meninjau
menunjukkan bahwa penerapan metode kembali kebijakan jumlah produksi yang
Economic Production Quantity EPQ dapat selama ini telah dilakukan.Hal tersebut,
meminimumkan total biaya persediaan karena dari hasil penelitian ditemukan
(total inventory cost) perusahaan. bahwa perhitungan yang dilakukan
perusahaan kurang efisien.Biaya Total
SIMPULAN DAN SARAN Inventory Cost perusahaan lebih besar
Simpulan dibandingkan dengan Total Inventory Cost
Perhitungan jumlah produksi optimal metode Economic Production Quantity
pada UD.Sinar Abadi Singaraja masih (EPQ).
menggunakan metode yang sederhana Bagi peneliti yang ingin melakukan
yaitu jumlah produksi optimal ditentukan penelitian mengenai perhiungan jumlah
dari jumlah pesanan konsumen dan produksi opimal namun juga bisa
ditambahkan 30% dari pesanan untuk menambahkan variabel lain seperti jumlah
persediaan, sehingga perusahaan sering maksimum persediaan Selain itu,
mengalami kelebihan produksi. Jumlah diharapkan penelitian yang akan datang
produksi selama tahun 2013 sebanyak dapat menganalisis pada subjek selain UD
795.016 bungkus dan yang tterjual (Usaha Dagang) sehingga dapat
sebanyak 723.655 bungkus dan melakukan perbandingan.
kelebihannya sebanyak 70.361 bungkus
atau 8,85%. DAFTAR PUSTAKA
Perhitungan jumlah produksi optimal Alam, S. 2001. Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
dengan metode Economic Production
Quantity (EPQ) pada UD.Sinar Abadi Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi
Singaraja pada tahun 2013 menghasilkan dan Operasi Edisi Revisi
jumlah produksi optimal sebesar 737.556 2008.Jakarta: Fakultas Ekonomi
bungkus, dengan rata-rata persediaan Universitas Indonesia.
sebanyak 84.820 bungkus dan total biaya Fuad, M. dkk. 2000. Pengantar Bisnis.
persediaan sebesar Rp. 76.685.655,00. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Dampak dari diterapkannya metode Utama.
Economic Production Quantity (EPQ)
terhadap laba rugi UD.Sinar Abadi ialah Kurnia, Okky. 2013. Analisis Jumlah
dimana laba yang diperoleh oleh Produksi Optimal dalam
perusahaan mengalami peningkatan Memperlancar Penjulan Study
sebesar Rp.5.743.345,00. Hal ini terjadi Kasus (PT. Rumpun Sari Kemuning
karena total biaya persediaan mengalami I Kabupaten Karanganyar Jawa
Tengah). Semarang: Skripsi
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu http://muhammadsaputra05.blogspot


Politik. .com/2013/04/produksioptimal.html.
(diakses pada tanggal 21 Februari
Rimawan. Erry. 2007. Analisis Perhitungan
2014).
Perencanaan Pengendalian
Produksi dengan Metode Economic
Production Quantity (EPQ) pada PT.
Citra Abadi Sejati. Skripsi Fakultas
Teknik Universitas Marcu Buana.
Yamit, Zulian,Msi. 2002. Manajemen
Produksi dan Operasi. Edisi ke 2.
Yogyakarta: Ekonisia.

-------. 2003. Manajemen Produksi dan


Operasi. Tersedia pada
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Anda mungkin juga menyukai