Hasil Penjualan
atau
Rata−Rata Persediaan Barang Jadi
Dalam perusahaan dagang, perputaran barang dagangannya dapat dihitung dengan rumus:
Penjualan Bersih
Rata−Rata Persed iaan Barang Dagangan
Hal-hal yang mempengaruhi besar kecilnya nilai dari persediaan bahan baku antara lain:
a. Estimasi dan perencanaan volume penjualan
b. Estimasi dan perencanaan volume produksi
c. Estimasi dan perencanaan kebutuhan bahan baku yg digunakan dalam proses produksi
d. Biaya order pembelian
e. Biaya penyimpanan
f. Harga bahan baku
Dalam mengelola bahan baku dibutuhkan dua unsur biaya variabel utama, yaitu:
a. Biaya pesanan (set up cost), yang terdiri dari biaya proses pemesanan bahan baku, biaya
pengiriman pesanan, biaya penerimaan bahan baku yang dipesan, dan biaya untuk
memproses pembayaran bahan baku yang dibeli.
b. Biaya penyimpanan/penggudangan (carrying cost), yang terdiri dari biaya untuk
mengelola bahan baku (biaya menimbang dan menghitung), biaya sewa gudang, biaya
pemeliharaan dan penyelamatan bahan baku, biaya asuransi, biaya pajak, dan biaya
modal.
Dalam hal ini, perusahaan harus menghitung biaya yang paling ekonomis untuk setiap barang
yang dibeli (dipesan). Penghitungan ini menggunakan rumus EOQ, yaitu:
Contoh Soal:
PT. AGUNG JAYA pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak
120.000 unit. Harga bahan baku per unit adalah Rp1.000. biaya pesan untuk setiap kali
melakukan pemesanan adalah sebesar Rp75.000, sedangkan biaya penyimpanan adalah
sebesar 20% dari nilai rata – rata persediaan.
Ditanya:
a. Berapa jumlah pemesanan paling ekonomis ( EOQ ) ?
b. Berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam kurun waktu setahun ?
Jawab:
2xRxS
a. EOQ =
√ PxI
2 x 120.000 x Rp 75.000
=
√ Rp 1.000 x 20 %
18.000 .000
=
√ 200
= 300 unit
120.000
b. Pemesanan yang dilakukan perusahaan dalam setahun = = 400 kali pemesanan
300
Pejelasan JIT
Jika suatu perusahaan menerapkan model JIT, maka prusahaan tidak perlu lagi
menaggung biaya persediaan karena persediaan akan disimpan oleh pemasok dan akan
datang hanya pada saat perusahaan membutuhkan bahan baku tersebut.
Perusahaan yang menerapkan JIT juga tidak mempunya persediaan barang jadi karena
perusahaan hanya akan mulai memproduksi apabila terdapat pesanan.
JIT ini bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan kuliatas perusahaannya (disebut
Company-wide Quality Improvement/CQI) serta mengubah budaya perusahaan yang
masih cenderung tradisional. Peningkatan kualitas ini dapat tercapai saat semua pihak
yang berkaitan dengan perusahaan (baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan
seperti stakeholders) sama-sama memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan
perusahaan tersebut. Nah, komitmen ini dapat direalisasikan dengan adanya motivasi
dalam diri masing-masing pihak untuk selalu berpikir kritis-dialektik (dimana terdapat
sebab-akibat dalam setiap kejadian yang harus dicari penyelesaianya dan harus bisa
mencari hubungan antara objek yang satu dengan objek yang lain)
JIT Tradisional
Persediaan tidak siginifikan Persediann sigifikan
Jumlah pemasok kecil Jumlah pemasok banyak
Kontrak jangka panjang dengan pemasok, Kontrak jangka pendek dengan pemasok,
dimana pemasok merupakan partner yang dimana pemasok merupakan pihak yang
dibina dieksploitir
Tenaga kerja multi ahli Tenaga kerja terspesialisasi
Keterlibatan tenaga kerja tinggi dengan Ketelibatan tenaga kerja rendah dengan tidak
loyalitas yang tinggi, serta bekerja ada loyalitas, serta seringnya pindah tempat
sepanjang masa kerja
Jasa terdesentralisasi Jasa tersentralisasi
Gaya manajemen partisipatif Gaya manajemen otoriter
Pengendalian mutu total Pengendalian mutu terbatas
Contoh Soal
PT. Raya Abadi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan suku cadang
menggunakan dua sistem biaya yang berbeda yaitu:
1. Sistem Biaya Tradisional
2. JIT
Sistem biaya tradisional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver)
berbasis unit. Sistem JIT menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya
dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan
secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui perbedaan antara
kedua metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Desember 2019:
Ditanya:
a. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
b. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 750 unit dengan harga jual
Rp550, susunlah laporan L/R untuk periode yang bersangkutan.
Jawab:
a. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai
biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut, dimana biaya yang
dapat dihindarkan:
- Sistem biaya tradisional = Rp400 + Rp35 + Rp45 + Rp15 = Rp495
- Sistem biaya JIT = Rp400 + Rp50 + Rp15 + Rp10 + Rp15 = Rp490
b. PT RAYA ABADI
LAPORAN LABA/RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019
Cara Mencari * :
1. Biaya variabel:
- Rp400 + Rp35 + Rp45 = Rp480
- Rp400 + Rp10 = Rp410
2. Biaya Tertelusur:
- Biaya variabel berbasis non unit (Sistem JIT):
Rp15 x 750 unit = Rp11.250
- Biaya tetap langsung (Sistem JIT):
(Rp50 + Rp15) x 750 unit = Rp48.750