5) Biaya penyimpanan
Dalam mengelola bahan baku dibutuhkan dua unsur biaya variabel utama
yaitu biaya pesanan (procurement cost atau set up cost) dan biaya
penyimpangan (storage cost atau carrying cost). Yang termasuk biaya
pesanan antara lain adalah:
4) Biaya asuransi
5) Biaya pajak
6) Biaya modal
EOQ=J2
di mana:
P = Price, atau harga bahan baku per satuan, misalnya Rp 1 per unit
Dengan diketahui angka 300 unit setiap pesanan, berarti dalam satu
tahun dilakukan 4 kali pesanan; biaya persediaannya adalah yang paling
ekonomis. Rinciannya dapat disajikan berikut ini.
Misalnya lead time 6 minggu, dan kebutuhan bahan baku tiap minggu 50
unit, dan safety stock ditentukan 40% dan kebutuhan selama lead time, re-
order point adalah sebagai berikut:
Pengertian JIT adalah persediaan dengan nilai nol atau mendekati nol,
artinya perusahaan tidak menanggung biaya persediaan. Bahan baku akan
tepat datang pada saat dibutuhkan. Model yang demikian tentu saja
pemasoknya adalah pemasok yang setia dan profesional. Dengan model mi
terjadi efisiensi biaya persediaan bahan baku.
1
David Hutchins, Just in time (Jakarta : professional Books, 1997)
Prinsip dasar JIT adalah bahwa perusahaan tidak memiliki persediaan besi
(safety stock). Dengan tidak memiliki safety stock, perusahaan dapat
2
Berpikir kolektif artinya mengumpulkan informasi dari bawah kemudian mengolahnya secara
ilmiah, hasilnya dijadikan informasi relevan untuk mengambil keputusan. Berpikir kreatif artinya
informasi masa depan sebagai peluang dan risiko yang diolah secara ilmiah hasilnya berbagai
alternative informasi untuk pengambilan keputusan. Kemampuan berpikir kreatif pada umumnya
dimiliki oleh manajer yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang memadai dalam
lingkup pekerjaannya
JIT hanya bisa dilaksanakan jika sumber daya manusia dan peralatan pabrik
dirawat dengan baik. Artinya buruh pabrik harus loyal dan memiliki
kesadaran tinggi untuk bekerja selama hidupnya. Itu berarti bahwa pabrik
merupakan “milik bersama” seluruh buruh. Kesadaran buruh yang demikian
itu bisa terjadi apabila manajemen puncak dan pemilik perusahaan
memanusiakan buruh yaitu memberi imbalan layak dan meningkatkan
kemampuannya. Di samping itu peralatan pabrik juga harus dirawat baik.
Perawatan peralatan pabrik ditentukan oleh dua faktor yaitu tenaga perawat
yang baik dan modal kerja yang cukup.
Perawatan yang baik atas buruh dan peralatan pabrik merupakan teknik
untuk menghapuskan kesalahan dalam pekerjaan. Jika terjadi kesalahan
akan menjadi tanggungjawab bersama untuk memperbaikinya. Dengan
demikian buruh terlibat langsung sejak dan rancangan produk sampai
dengan produk di tangan pelanggan. Buruh harus diperlakukan sebagai
partner bisnis dan kemampuannya dihargai yang wajar.
Dalam melaksanakan JIT dituntut semua pihak yang terlibat dalam suatu
perusahaan (stakeholders) memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan
organisasi. Komitmen tersebut harus didasarkan pada motivasi partisipasi
aktif, motivasi peningkatan kualitas, dan motivasi pengendalian kegiatan,
agar seluruh kegiatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Motivasi semua pihak yang demikian itu hanya bisa terjadi bila mereka
berpikir kritis-dialektik, artinya setiap akibat harus dicari sebabnya, dan
setiap obyek dicari saling hubungannya dengan obyek yang Iainnya.
Ishikawa menemukan teori untuk menelusuri sebab yang disebut “Ishikawa
Tulang Ikan”. Ta menjelaskan bahwa setiap kegagalan pasti ada sebabnya,
dan penyebab itu dapat ditelusuri dan empat aspek yaitu aspek:
Jika suatu produk gagal, maka tim perancang harus meninjau ulang
proses perancangan dan harus menemukan penyebab kegagalan, antara
lain: (1) apakah materialnya yang salah, (2) metode kerja yang salah, (3)
tenaga keijanya yang salah, (4) alat kerjanya yang salah, (5) pelanggannya
yang salah, (6) pelayanan puma jual yang salah, (7) cara menjualnya yang
salah, (8) cara distribusi yang salah, (9) cara promosi yang salah, (10)
kebijakan harga yang salah.