Anda di halaman 1dari 145

Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 10

ANGGARAN BAHAN BAKU

TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Mahasiswa mampu memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung;


2. Mahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung yang akan
dibeli
3. Mahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk membeli
bahan baku langsung
4. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena untuk
memproses produksi;
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;

A. ARTI BAHAN BAKU

Anggaran Bahan Baku adalah penganggaran yang memuat perincian tentang


banyaknya bahan baku diproses pada kegiatan pemroduksian.

Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni bahan
langsung dan bahan tidak langsung. Bahan langsung adalah bahan yang secara langsung
berkaitan dengan pemroduksian dan terkait erat terhadap output yang dikeluarkan.
Sebaliknya, bahan tidak langsung merupakan bahan tidak terkait erat terhadap output
yang dikeluarkan.

Penganggaran ini mencakup semua anggaran yang berhubungan dengan


perencanaan memuat lebih terperinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses
produksi selama periode yang akan datang. Anggaran bahan baku meliputi :

Penganggaran Perusahaan 156


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1. Bahan baku yang dibutuhkan

Penganggaran dibuat dengan menghitung banyaknya bahan baku akan dipakai


bagi kegiatan produksi di tahun – tahun berikutnya. Bahan yang dibutuhkan
dirangkum sesuai golongannya, berdasarkan jenis output dikeluarkan, juga
berdasarkan departemen – departemen yang ada di korporasi yang memakai
bahan baku tersebut. Sesuai penjelasan sebelumnya, golongan – golongan bahan
baku dapat dikelompokkan sebagai bahan langsung dan tak langsung. Sebagai
perencanaan banyaknya unit yang akan terpakai perlu membuat penganggaran
bahan baku agar mengetahui unit yang bahan yang dibutuhkan, meliputi hal –
hal seperti dibawah ini :

 Output yang dikeluarkan

 Bahan baku yang dipakai

 Departemen – departemen dilewati ketika pemroduksian..

 Standardisasi pemakaian bahan baku

 Durasi pemakaian bahan baku..

2. Pembelian bahan baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang harus
dibeli pada periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor dan persediaan bahan mentah.
Anggaran pembelian bahan mentah berisi rencana kuantitas bahan mentah yang
harus dibeli oleh perusahaan dalam periode wktu mendatang. Ini harus
dilakukan secara hati-hati terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
Apabila jumlah bahan mentah yang dibeli terlalu besar akan mengakibatkan
berbagai resiko seperti:

Penganggaran Perusahaan 157


Universitas Pamulang by : Team Teaching

bertumpukanya bahan baku yang disimpan, kemungkinan menyebabkan


penurunan mutu, waktu “menunggu” terlalu lama, atau beban penyimpanan
makin meninggi.

Bilamana pembelian bahan baku kekecilan, bisa menimbulkan resiko seperti


tertunda dan tidak lancarnya pemroduksian disebabkan kosongnya bahan baku,
serta munculnya pengeluaran – pengeluaran lainnya menelusuri bahan baku
untuk menggantikan barang yang kosong.

B. Economial Order Quantity

Problematika yang sering menjadi pemikiran korporasi yakni banyaknya


kebutuhan yang akan dipakai serta banyaknya bahan mentah yang akan dibeli.
Korporasi perlu memikirkan pengeluaran – pengeluaran yang ekonomis, namun
tidak mengakibatkan kurangnya stok bahan baku yang ada di korporasi.
Pengeluaran terhemat ini dikenal sebagai Economial Order Quantity (EOQ).
Dalam kalkulasi EOQ diperhatikan dua macam pengeluaran yang bersifat
variabel, yakni :

a. Biaya pesan barang

yaitu pengeluaran – pengeluaran yang muncul karena adanya aktifitas


permintaan barang. Pengeluaran ini berfluktuasi tergantung sering tidaknya
pemesanan barang. Biaya pesan barang tidak berbanding lurus terhadap
banyaknya unit dipesan. Berarti, makin banyak unit dipesan, mengakibatkan
biaya pesan barang semakin kecil.

Umpamanya:

 Biaya-biaya persiapan pemesanan;

 Biaya administrasi;

 Biaya pengiriman pesanan;

 Biaya mencocokan pesanan yang masuk;

Penganggaran Perusahaan 158


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Beban menyiapkan pembayaran

b. Biaya simpan barang

yaitu pengeluaran – pengeluaran karena adanya aktifitas korporasi


menyimpan barang di suatu tempat. Pengeluaran ini berfluktuasi tergantung
banyaknya unit barang tersimpan. Biaya simpan barang berbanding lurus
terhadap banyaknya unit disimpan. Artinya, makin banyak unit disimpan,
mengakibatkan biaya simpan barang semakin tinggi.

Umpamanya;

 Beban perawatan

 Beban asuransi;

 Ongkos memperbaiki barang yang rusak

3. Penganggaran persediaan bahan baku

Jumlah bahan mentah yang harus dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan
mentah yang dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan. Anggaran ini
merupakan suatu perencenaan yang terperinci atas kuatintas bahan mentah yang
disimpan sebagai persediaan. Dalam penyusunan Anggaran Kebutuhan Bahan
Mentah dan Anggaran Pembelian Bahan Mentah dimuka, tampak bahwa
masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir bahan mentah selalu
diperhitungkan. Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijaksanaan dalam
menilai pada persediaan yang berbeda. Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan
tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan menjadi:

1. kebijaksanaan FIFO (First In First Out)

2. kebijaksanaan LIFO (First In First Out)

Penganggaran Perusahaan 159


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Menurut metode FIFO, bahan baku pertama dipakai pemrosesan yaitu bahan
baku pertama masuk, maka biasanya dikenal dengan istilah “Pertama Masuk
Pertama Keluar”. Artinya, Urutan bahan baku yang akan dikeluarkan unitnya
diatur sesuai urutan berdasarkan saat dibeli. Kebalikannya, dalam metode LIFO,
bahan baku pertama dipakai pemrosesan yaitu bahan baku terakhir masuk, maka
biasanya dikenal dengan istilah “Terakhir Masuk Pertama Keluar”. Urutan
bahan baku yang akan dikeluarkan unitnya diatur sesuai urutan berdasarkan saat
dibeli.

Korporasi penting menetapkan lebih awal, metode yang akan dipakai.


Penetapan ini perlu untuk membuat penganggaran bahan dan biaya bahan,
disebabkan terdapatnya unsur – unsur yang membedakan harga dari satu satu
periode ke periode berikutnya. Prosedur ini penting diputuskan sebab unit bahan
baku disimpan serta dikunakan dalam pemroduksian tidak sama dari satu
periode ke periode berikutnya. Oleh sebab itu pemilihan metode FIFO atau
LIFO penting ditetapkan terlebih dahulu oleh pimpinan korporasi.

Korporasi membuat penganggaran bahan baku untuk mengawasi jumlah


stok bahan baku digudang sebab bilamana luput dari pengawasan bisa
merugikan kepentingan korporasi. Berlandaskan penganggaran Persediaan
Bahan Baku, akan terlihat pemakaian bahan baku dan sisa bahan baku dalam
penyimpanan seseuai dengan kebijakan awal atau terjadi penyelewengan.

Banyaknya bahan baku disediakan agar memperlancar pemroduksian


bergantung terhadap berbagai faktor, antara lain :

1. Banyaknya pemroduksian kurun waktu tertentu (ini tercantum di


Anggaran Produksi).

2. Persediaan minimum bahan baku

3. Jumlah bahan yang dibeli.

4. Taksiran pergerakan harga bahan baku pada tahun – tahun berikutnya.

Penganggaran Perusahaan 160


Universitas Pamulang by : Team Teaching

5. Pengeluaran – pengeluaran untuk menyimpan dan memelihara bahan


baku

6. Durasi bahan baku menjadi kadaluarsa.

4. Anggaran bahan baku telah terpakai dalam pemrosesan.

Beberapa bahan baku ditahan untuk persediaan, dan yang lainnya digunakan
untuk pengolahan dalam budget unit terpakai dicantumkan dalam satuan uang.

C. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU


1. Estimasi kebutuhan
2. Estimasi barang yang dibeli
3. Pedoman keperluan pembiayaan
4. Dasar penentuan item harga pokok produk
5. Pengawasan bahan baku yang dipakai

D. UNSUR – UNSUR PENGANGGARAN BAHAN BAKU


1. Penganggaran Bahan Baku yang diperlukan
Penganggaran dibuat untuk merencanakan banyaknya bahan baku dipakai bagi
kepentingan pemroduksian di tahun berikutnya.
2. Penganggaran Bahan Baku yang dibeli
Penganggaran ini dibuat untuk merencanakan banyaknya bahan baku yang mesti
diperoleh di tahun berikutnya.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran pembelian
bahan baku adalah:
a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku
b. Pengeluaran untuk menyediakan barang
c. Biaya dan resiko menyimpan barang
d. Perubahan nilai bahan baku
e. Tersajinya bahan baku dipasar
f. Tersedianya Modal kerja

Penganggaran Perusahaan 161


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Aturan korporasi bagi stok bahan baku yang pada umumnya ditinjau dari fluktuasi
produksi, sarana menyimpan, kekhawatiran merugi, biaya simpan, persediaan bahan
baku turnover, ketepatan waktu, dan tersedianya modal kerja

Permasalahan penting lainnya yang perlu diwaspadai ketika membuat anggaran


pembelian bahan baku adalah unit permintaan ekonomis (economical order
quantity/ EOQ), yang memperhatikan 2 macam pengeluaran – pengeluaran bersifat
variabel, yakni :
a. Biaya permintaan (ordering cost) sering berfluktuasi berdasarkan frekwensi
permintaan barang.
b. Biaya simpan (carrying cost) sering berfluktuasi berdasarkan banyaknya bahan
material yang ditaruh di gudang.

Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EQQ) dapat diformulasikan sebagai


berikut :

EOQ =

dalam hal ini:


R = pembelian bahan baku dalam kurun waktu tertentu
S = Biaya Pesan
C = Biaya simpan

Pengeluaran – pengeluaran yang mesti dikeluarkan disebabkan telatnya


bahan baku dikenal dengan sebutan stock out cost (SOC), sebaliknya bahan baku
yang tiba terlalu cepat memunculkan biaya yang dikenal dengan sebutan extra
carryng out cost (ECC). Karenanya, ketika menetapkan durasi pemesanan bahan
baku penting direncanakan faktor lead time, yakni periode durasi mulai
membuaat pesanan hingga saat tibanya bahan baku serta kesiapan digunakan
dalam pemroduksian. Dengan memperhitungkan adanya faktor lead time, bisa
ditetapkan pula reorder point yaitu waktu dimana mesti diadakan pemesanan
lagi.

Penganggaran Perusahaan 162


Universitas Pamulang by : Team Teaching

E. SOAL PERAGAAN

Apabila Korporasi membutuhkan bahan baku sepanjang 1 tahun berjumlah 6.000


satuan bernilai Rp 4.000,- tiap satuan. Biaya pesan tiap melakukan pemesanan sejumlah
Rp.5.000,- dan ongkos penyimpanan Rp 60,- tiap unit. Lead time dibutuhkan selama 9
hari ( 1 tahun = 360 hari ) dan persediaan minimum sejumlah 200 unit.

Dari contoh soal diatas dapat dihitung :

EOQ = = = 1.000 unit

Reorder point :

a. Pemakaian selama lead-time

b. Safety stock = 200 unit


+
Reorder point = 350
unit

F. ITEM – ITEM ANGGARAN BAHAN BAKU.

Penganggaran bahan baku meliputi empat item :


1. Anggaran bahan baku yang digunakan.
2. Anggaran bahan baku yang dibeli
3. Anggaran persediaan bahan baku.
4. Anggaran bahan baku yang habis terpakai pemroduksian.

Kasus Anggaran Bahan Baku yang diperlukan

PT GM membuat sebuah produk yaitu produk A. Pembuatan produk A digunakan

bahan B dan C. Di bawah ini informasi tersaji :

Rencana produksi untuk tahun 20XY yang diambil dari Anggaran Produksi Standar

Penggunaan (SP) Bahan Baku/ Standard Usage Rate (SUR) Perkiraan Harga Bahan

Penganggaran Perusahaan 163


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Baku per unit

Harga Bahan B = Rp 25,00 per unit

Harga Bahan C = Rp 50,00 per unit

Persediaan Awal tahun 20XY

Persediaan awal bahan B = 75 unit

Persediaan awal bahan C= 115 unit

Rencana Persediaan Akhir bulan/ Triwulan

G. ATURAN ANGGARAN BAHAN BAKU

1. Aturan FIFO (First In First Out).

Aturan FIFO, metode barang pertama masuk pertama keluar dipakai yakni

barang yang pertama dikeluarkan dari lokasi penyimpanan barang adalah barang

pertama masuk. Artinya, pencatatan bahan baku di tempat penyimpanan disesuaikan

berdasarkan tempo pembeliannya.

2. ATURAN LIFO (Last In First Out).

Aturan LIFO yakni barang terakhir masuk ke tempat penyimpanan malah

digunakan sebagai penentu harga bahan baku terpakai dalam pemroduksian, walaupun

unit yang dipakai diatur sesuai waktu pembeliannya.

Volume bahan baku yang mesti ada bagi lancarnya pemroduksian bergantung pada :

1. Banyaknya pemroduksian kurun satu masa tertentu. ( terbaca di anggaran

biaya produksi).

2. Persediaan minimum bahan baku disebut safety stock

3. Unit permintaan ekonomis (economical order quantity).

4. Analisa perubahan nilai bahan baku pada tahun berikutnya.

5. Beban menyimpan dan menjaga barang.

6. Durasi kadaluarsa bahan baku


Penganggaran Perusahaan 164
Universitas Pamulang by : Team Teaching

H. STOK MINIMUM

Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar

memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :

1. Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian atau

tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang diorder,

dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil, menyebabkan

stok minimum yang ditetapkan tidak begitu banyak. Kebalikannya, Apabila

rekanan tidak sesuai perjanjian mengirimkan barang yang diorder, dampa

terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian besar, menyebabkan stok minimum

yang ditetapkan cukup banyak juga.

2. Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan. Nilai bahan baku

yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi stok

minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.

3. Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang mampu

memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat, menghindari

kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan tersedia seutuhnya.

4. Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan pengeluaran

tambahan akibat kekurangan bahan. Pengeluaran untuk menyimpan barang

kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan disebabkan kekurangan

bahan maka jangan menyediakan stok minimum yang terlalu tinggi..

I. ARTI PENGANGGARAN BAHAN BAKU YANG DIBELI

Penganggaran Bahan Baku yang dibeli merupakan penganggaran yang direncanakan

sistematis terstruktur agar mutu bahan baku yang dibeli sesuai persyaratan

Penganggaran Perusahaan 165


Universitas Pamulang by : Team Teaching

pemroduksian dari tahun ke tahun selama durasi tertentu. Penganggaran bahan baku

memuat standard mutu bahan baku diperoleh dari rekanan pada tahun – tahun

berikutnya.

Persoalan ini mesti dijalankan penuh kehati – hatian mengingat :

 Banyaknya barang yang dibeli

 Tempo barang yang dibeli

Bilamana unit pembelian bahan baku kebesaran berakibat pada :

- Menumpuknya barang di lokasi penyimpanan berakibat pada turunnya mutu .

- Durasi yang panjang “menunggu” antrian pengolahan.

- Tingginya pengeluaran untuk menyimpan barang.

Bilamana unit pembelian bahan baku kekecilan berakibat pada :

- Kurang lancarnya pemroduksian disebabkan kekurangan bahan baku.

- Munculnya pengeluaran lainnya untuk menggantikan kekurangan bahan baku

J. PERANAN PENGANGGARAN BAHAN BAKU YANG DIBELI

Peranan penganggaran bahan baku yang dibeli, yaitu :

1. Pedoman membuat anggaran bahan baku, sebab harga bahan baku tercipta

dari pembelian bahan baku itu sendiri. Dimana, nilai pembelian bahan baku

tertera dalam penganggaran bahan baku yang dibeli.

2. Pedoman membuat penganggaran kas, sebab bahan baku yang diperoleh

dengan tunai menyebabkan pengeluaran kas.

3. Pedoman membuat anggaran hutang, sebab bahan baku yang dibeli dengan

kredit menyebabkan timbulnya hutang korporasi.

Seperti halnya anggaran produksi, anggaran kebutuhan bahan baku, stok,

dan jumlah pembelian adalah perangkat perencanaan untuk korporasi. Korporasi

Penganggaran Perusahaan 166


Universitas Pamulang by : Team Teaching

merencanakan pemakaian bahan baku di tahun tahun berikutnya yang

dituangkan dalam penganggaran yang dibuat terperinci agar menggambatrkan

kondisi yang sebenarnya.

Di kesempatan berbeda, penganggaran bahan baku berperan sebagai alat

menghubungkan kebutuhan bahan baku terhadap pemakaiannya dan stok

minimum. Keterikatan ke 3 faktor ini mutlak penting diawasi sehingga

memperlancar proses pemroduksian yang sedang berlangsung. Selain ke 2 peran

diatas, menentukan anggaran bahan baku berperan juga untuk perangkat

pengawasan. Melengkapi peran mengawasi dibuatlah laporan pelaksana,

menunjukkan komporasi antara perencanaan dengan aktualisasi bahan baku

yang dibeli dan terpakai.

K. MANFAAT PENGANGGARAN BAHAN BAKU YANG DIBELI

Terdapat tiga manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yaitu :

a. untuk pedoman pekerjaan.

b. Untuk perangkat pimpinan dalam membuat pengkoordinasian pekerjaan.

c. Untuk perangkat pimpinan dalam melaksanakan pengevaluasian atau mengawasi


pekerjaan

Kelengkapam Membuat Penganggaran Bahan Baku yang dibeli

Kelengkapan yang dibutuhkan untuk membuat anggaran bahan baku yang dibeli,
yaitu :

1. Banyaknya bahan baku yang diperlukan agar pemroduksian dapat dioperasikan

dari tahun ke tahun dimuat di anggaran kebutuhan bahan baku, dikhususkan

pada macam, dan banyaknya bahan yang diperlukan.

Penganggaran Perusahaan 167


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Umpamanya, makin banyak unit yang diperlukan, makin banyak juga unit bahan

baku harus diperoleh. Kebalikannya, apabila makin sedikit unit yang diperlukan,

makin sedikit juga unit bahan baku harus diperoleh.

2. Pengeluaran – pengeluaran yang dibebankan pada korporasi ketika membeli

bahan baku.

Contohnya, ketika korporasi mesti membayar ongkos yang besar, menyebabkan

korporasi jarang melaksanakan mutasi pembelian. Persoalan ini menyebabkan

apabila ada transaksi maka korporasi memesan dalam jumlah yang banyak

sehingga menghindari kerugian. Kebalikannya, ketika korporasi mesti

membayar ongkos yang kecil, menyebabkan korporasi sering melaksanakan

mutasi pembelian. Persoalan ini menyebabkan apabila ada transaksi maka

korporasi memesan dalam jumlah yang kecil.

3. Akibat yang menjadi beban korporasi terkait menyimpan barang di lokasi

penyimpanan.

Contohnya, akibat menyimpan barang terlalu banyak, membuat korporasi

menghindar dari penyimpanan bahan baku di gudang. Akibatnya pada setiap

melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam jumlah sedikit. Sebaliknya

bila resiko simpanan tersebut kecil, maka akan mendorong perusahaan untuk

selalu menyimpan bahan baku yang banyak di gudang. Akibatnya pada setiap

melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam jumlah banyak.

4. Pergerakan nilai pembelian bahan baku pada tahun – tahun berikutnya.

Contohnya, kecenderungan bahwa harga beli bahan baku terus naik, maka akan

mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian bahan baku dalam

jumlah yang banyak selagi harga belum naik teralu tinggi. Sebaliknya bilamana
Penganggaran Perusahaan 168
Universitas Pamulang by : Team Teaching

ada kecenderungan harga beli bahan baku akan terus turun maka perusahaan

akan melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit demi sedikit.

5. Tersajinya bahan baku di pasaran.

Contohnya, bahan baku belum tentu tersaji di pasaran pada sepanjang tahun

maka akan mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian bahan

baku dalam jumlah banyak, selagi masih banyak tersedia di pasar. Begitu pun

dengan sebaliknya.

6. Tercukupinya modal kerja.

Contohnya, korporasi mempunyai modal kerja yang cukup, maka akan

meberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah

banyak. Sebaliknya bila modal kerja yang tersedia terbatas, maka perusahaan

hanya akan melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah yang sedikit.

7. Aturan korporasi terhadap persediaan bahan baku. Aturan tersebut berdasarkan

bahan baku yang diperoleh nantinya dipakai memenuhi kebutuhan proses

produksi dan untuk cadangan persediaan yang disimpan dalam gudang.

Misalkan perusahaan menetapkan persediaan bahan baku dalam jumlah yang

banyak maka akan mendorong melakukan pembelian dalam jumlah yang

banyakpula. Sebaliknya bila persediaan bahan baku dalam jumlah yang sedikit maka

akan mendorong melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit.

Penganggaran Perusahaan 169


Universitas Pamulang by : Team Teaching

M. SOAL PERTANYAAN

1. Bahan baku dalam pemrosesan produksi terdiri dari dua macam, yakni bahan
langsung dan bahan tidak langsung. Jelaskan masing – masing pengertian
tersebut.
2. Problematika yang sering menjadi pemikiran korporasi yakni banyaknya
kebutuhan yang akan dipakai serta banyaknya bahan mentah yang akan dibeli.
Korporasi perlu memikirkan pengeluaran – pengeluaran yang ekonomis, namun
tidak mengakibatkan kurangnya stok bahan baku yang ada di korporasi.
Pengeluaran terhemat ini dikenal sebagai Economial Order Quantity (EOQ).
Dalam kalkulasi EOQ diperhatikan dua macam pengeluaran yang bersifat
variabel, yakni ?
3. Apa saja manfaat penting penganggaran bahan baku yang dibeli, yang saudara ketahui.
4. Penganggaran bahan baku meliputi empat item. Sebutkan dan jelaskan !
5. Sebutkan peranan penganggaran bahan baku yang dibeli

Penganggaran Perusahaan 170


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 171


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-11
PROSEDUR ANGGARAN BAHAN BAKU

TUJUAN PEMBELAJARAN:

1.M ahasiswa mampu memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku


langsung;
2.M ahasiswa mampu memberi penjelasan jumlah bahan baku langsung
yang akan dibeli
3.M ahasiswa dapat menyebutkan kebutuhan dana yang diperlukan untuk
membeli bahan baku langsung
4.M ahasiswa dapat menyebutkan komponen harga pokok pabrik karena
untuk memproses produksi;
5.M ahasiswa mampu menjelaskan pengendalian bahan baku langsung;

A.A TURAN BERAKIBAT PADA BAHAN BAKU

a. Pergerakan produksi dari tahun ke tahun pada kurun waktu berikutnya tercantum

dalam penganggaran barang yang akan diproses.

Solusi terhadap banyaknya pemroduksian yang bertambah, dibutuhkan stok

bahan baku yang mencukupi. Bilamana terjadi pemroduksian yang berkurang,

mengakibatkan persediaan bahan baku yang diperlukan tidak terlalu banyak..

b. Sarana dan prasaran menyimpan barang.

Apabila sarana dan prasarana menyimpan barang jumlahnya banyak, diperlukan

kebijakan dan ketetapan pada persediaan bahan baku yang banyak juga.

Kebalikannya, Apabila sarana dan prasarana menyimpan barang jumlahnya

terbatas, diperlukan kebijakan dan ketetapan pada persediaan bahan baku yang

tidak terlalu banyak juga.

Penganggaran Perusahaan 172


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c. Modal kerja yang tercukupi.

Apabila modal kerja tercukupi, membuat korporasi dapat menetapkan

persediaan bahan baku dengan unit yang berkecukupan juga. Kebalikannya,

Apabila modal kerja tidak tercukupi, membuat korporasi belum dapat

menetapkan persediaan bahan baku dengan terbatas.

d. Ongkos menyimpan bahan baku

Yakni pengeluaran – pengeluaran ditanggung oleh perusahaan karena

menyimpan bahan baku, seperti sewa gedung, biaya perawatan barang yang

disimpan, biaya modal yang tertanam dalam barang yang disimpan.

Misalkan biaya simpan murah. maka akan memungkinkan penetapan kebijakan

persediaan bahan baku dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya bila biaya simpan

mahal, maka persediaan bahan baku ditetapkan dalam jumlah sedikit.

e. Kerugian menyimpan bahan baku,

Yakni pengeluaran – pengeluaran yang menjadi beban korporasi sebab terlalu

lama menahan bahan baku dalam gudang yang mengakibatkan cacat, mutu

menurun, kadaluarsa dan lain sebagainya.

f. Tingkat perputaran bahan baku pada periode – periode lampau.

Misalnya: di waktu-waktu yang lalu tingkat perputaran persediaan bahan baku

rendah, maka akan mendorong penetapan persediaan bahan baku dalam jumlah

yang banyak. Sebaliknya, bilamana tingkat perputaran persediaan bahan baku

tinggi, maka akan mendorong penetapan persediaan bahan baku dalam jumlah

yang sedikit.

g. Durasi antara pemesanan, pembelian, dan benar-benar telah dikirim dan tiba di

gudang perusahaan (lead time).

Bila tenggang waktunya lama, maka ditetapkan persediaan bahan baku dalam

Penganggaran Perusahaan 173


Universitas Pamulang by : Team Teaching

jumlah yang banyak. Sebaliknya tenggang waktunya singkat, maka akan

ditetapkan persediaan bahan baku dalam jumlah sedikit.

Menetapkan unit barang yang dibeli.

Persoalan yang penting dipikirkan oleh korporasi disamping banyaknya bahan baku

yang diperlukan juga besarnya pembelian. Tersedia beberapa cara menetapkan

kuantitas pembelian yaitu :

 LOL yaitu Lot for Lot.

Jumlah pembelian sebesar jumlah kebutuhan bersih Perhitungan bahan baku untuk

satu periode ditentukan dengan :

 EOQ yaitu jumlah pembelian sebesar jumlah yang meminimumkan biaya

persediaan.

Penganggaran Perusahaan 174


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Pengertian Anggaran Persediaan Bahan Baku

Anggaran Persediaan Bahan Baku merupakan suatu perencanaan yang

terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan. Pada

penyusunan anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku,

tampak bahwa masalah nilai persediaan awal dan persediaan akhir bahan baku selalu

diperhitungkan. Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijaksanaan dalam menilai

persediaan yang berbeda.

Pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan

menjadi:

Aturan FIFO (First In First Out).

Aturan FIFO, metode barang pertama masuk pertama keluar dipakai yakni

barang yang pertama dikeluarkan dari lokasi penyimpanan barang adalah barang

pertama masuk. Artinya, pencatatan bahan baku di tempat penyimpanan disesuaikan

berdasarkan tempo pembeliannya.

2. ATURAN LIFO (Last In First Out).

Aturan LIFO yakni barang terakhir masuk ke tempat penyimpanan malah

digunakan sebagai penentu harga bahan baku terpakai dalam pemroduksian, walaupun

unit yang dipakai diatur sesuai waktu pembeliannya.

Penganggaran Perusahaan 175


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Volume bahan baku yang mesti ada bagi lancarnya pemroduksian bergantung

meliputi hal – hal dibawah ini :

1. Banyaknya pemroduksian kurun satu masa tertentu. ( terbaca di anggaran biaya

produksi).

2. Persediaan minimum bahan baku disebut safety stock

3. Unit permintaan ekonomis (economical order quantity).

4. Analisa perubahan nilai bahan baku pada tahun berikutnya.

5. Beban menyimpan dan menjaga barang.

6. Durasi kadaluarsa bahan baku

STOK MINIMUM

Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar

memastikan kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :

1. Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian atau

tidak. Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang diorder,

dampak terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil, menyebabkan

stok minimum yang ditetapkan tidak begitu banyak. Kebalikannya, Apabila

rekanan tidak sesuai perjanjian mengirimkan barang yang diorder, dampak

terhadap kekurangan bahan dalam pemroduksian besar, menyebabkan stok

minimum yang ditetapkan cukup banyak juga.

Penganggaran Perusahaan 176


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan. Nilai bahan baku

yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi stok

minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.

3. Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang mampu

memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat, menghindari

kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan tersedia seutuhnya.

4. Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan pengeluaran

tambahan akibat kekurangan bahan. Pengeluaran untuk menyimpan barang

kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan disebabkan kekurangan

bahan maka jangan menyediakan stok minimum yang terlalu tinggi..

Tehnik Menyusun Anggaran Persediaan Bahan Baku

Menyusun penganggaran Persediaan Bahan Baku erat kaitannya dalam

perencanaan persediaan pada tahun – tahun berikutnya. Unsur persediaan

dipertimbangkan dalam membeli bahan baku. Membeli bahan baku dimungkinkan

berbeda terhadap kuantitas bahan yang akan dipakai sebab terdapatnya unsur – unsur

persediaan penting diuraikan seperti di bawah ini :

1. Macam bahan baku yang dipakai

2. Banyaknya stok yang belum terpakai.

3. Nilai satuan barang.

4. Kuantitas yang ditahan untuk stok

Penganggaran Perusahaan 177


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Secara prinsipal belum tersedia formulir baku Anggaran Persediaan Bahan Baku, yang

utama yaitu Anggaran Persediaan Bahan Baku mencantumkan keterangan tentang

macam, kuantitas, nilai, dan unit bahan baku untuk stok. Lainnya, diselaraskan terhadap

keadaan dan kondisi korporasi.

B. ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Perencanaan Anggaran persediaan bahan baku dengan membuat kuantitas bahan


baku yang ditahan untuk stok.

C. ANGGARAN BIAYA PEMAKAIAN BAHAN BAKU

Perencanaan penggunaan bahan baku dengan menggunakan dan menghitung


Anggaran pemakaian bahan baku dinyatakan dalam satuan meter. Kegunaan
menyusun anggaran ini yaitu menghitung harga pokok produk dan mengawasi
penggungaan bahan baku.

Misalnya

Di bawah ini diberikan keterangan PT SEJAHTERA

a. Pekerjaan penjualan
Jenis Harga / Persediaan Persediaan
Unit
barang Unit Awal Akhir
X 15.000 Rp 1.500,- 6.000 4.000
Y 30.000 Rp 1.600,- 3.000 5.000
Z 20.000 Rp 1.900,- 3.500 6.500

b. Bahan baku yang dipakai dikalkulasi sesuai standar penggunaan kebutuhan


(Standard Usage Rate/SUR)

Penganggaran Perusahaan 178


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Jenis Bahan SUR


Satuan
Baku Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 Kg 3 - 3
3 Unit 1 4 2

c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku:

Jenis Bahan Baku Persediaan Awal Persediaan


Akhir
1 7.500 unit 4.000 unit
2 10.000 kg 8.750 kg
3 10.000 unit 500. It

d. Perkiraan harga bahan baku adalah:

Penganggaran Perusahaan 179


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penyelesaian:

PT. SEJAHTERA
Anggaran Produksi (unit)

PT. SEJAHTERA
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

PT. SEJAHTERA
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Keterangan Bahan Baku 1 Bahan Baku 2 Bahan Baku 3
Kebutuhan 214.000 108.000 187.000
Persediaan Akhir 4.000 8.750 12.500
Jumlah Kebutuhan 218.000 116.750 199.500
Persediaan Awal 7.500 10.000 10.000
Pembelian 210.500 106.750 189.500
Harga Rp 800 Rp 500 Rp 750
Nilai Pembelian Rp 168.400.000 Rp 53.375.000 Rp 142.125.000

Penganggaran Perusahaan 180


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PT. SEJAHTERA
Anggaran Biaya Bahan Baku yang Habis Digunakan
Barang Barang Barang
K’butuh Harga Jumlah K’butuh Harga Jumlah K’butuh Harga Jumlah
26.000 Rp800 Rp20.800.000 96.000 Rp800 Rp76.800.000 92.000 Rp800 Rp73.600.000
39.000 Rp500 Rp19.500.000 - - - 69.000 Rp500 Rp34.500.000
13.000 Rp750 Rp9.750.000 128.000 Rp750 Rp96.000.000 46.000 Rp750 Rp34.500.000

D. SOAL LATIHAN

SOAL I
Perusahaan Super Lezat memproduksi 2 jenis roti yaitu roti tawar dan roti daging.
Sedangkan bahan baku yang dipakai yaitu tepung terigu dan daging ayam. Rencana
produksi selama tahun 2001 adalah :

Bulan Roti Tawar Roti Isi Daging

Januari 28.500 buah 43.500 buah

Pebruari 30.000 buah 45.000 buah

Maret 25.500 buah 52.500 buah

Triwulan II 31.500 buah 48.000 buah

Triwulan III 37.500 buah 52.500 buah

Triwulan IV 40.500 buah 60.000 buah

Standar setiap bahan baku adalah sebagai berikut :


Bahan Baku
Jenis Barang
Tepung Terigu Daging ayam

Roti tawar 3 ons -

Roti isi daging 2 ons 1 ons

Penganggaran Perusahaan 181


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Harga bahan baku adalah :

Tepung terigu = Rp. 500 / ons dan daging ayam Rp. 5.000 / ons. Rencana persediaan
akhir untuk setiap bulan dan kuartal selama tahun 2001 adalah :

Bahan Baku
Bulan
Tepung Terigu Daging Ayam

Januari 3.000 ons 2.000 ons

Pebruari 4.000 ons 2.500 ons

Maret 4.000 ons 3.000 ons

Triwulan II 3.500 ons 3.000 ons

Triwulan III 4.500 ons 3.500 ons

Triwulan IV 5.000 ons 4.000 ons

Persediaan awal tahun 2001 untuk masing – masing bahan baku adalah :

Tepung terigu = 20.000 ons

Daging ayam = 1.500 ons

Dari data diatas susunlah :

a. Anggaran kebutuhan bahan baku perusahaan untuk tahun 2011 secara terperinci
dan lengkap

b. Anggaran pembelian bahan baku perusahaan untuk tahun 2011 secara terperinci
dan lengkap.

Penganggaran Perusahaan 182


Universitas Pamulang by : Team Teaching

SOAL II

Perusahaan Rokok Padi sedang mempersiapkan anggaran bahan bakunya untuk tahun
2003. Anggaran ini diperinci bulanan untuk kuartal I dan selanjutnya kuartalan saja.
Tahun produksinya dimulai pada bulan Januari setiap tahun. Untuk tahun produksi 2003
dari bagian produksi diperoleh data seperti dibawah ini :

a. Rokok produksinya terdiri dari 3 macam, yaitu kualitas A, kualitas B dan


kualitas C. Rencana tahun 2003 adalah sebagai berikut :

Triwulan I Triwulan
Kualitas
Jan Peb Mar II III IV

A 3.000 4.500 5.200 15.000 18.000 12.000

B 9.000 8.000 9.500 30.000 20.000 18.000

C 12.000 14.000 16.000 50.000 45.000 55.000

Jumlah yang dimaksud adalah dalam bos

b. Bahan yang digunakan dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok (1)


adalah tembakau, kelompok (2) adalah cengkeh, dan kelompok (3) adalah bahan
lain – lain. Kebutuhan tiap bos untuk masing – masing kualitas rokok adalah
sebagai berikut :

Kualitas Kebutuhan tiap bos rokok

(1) (2) (3)

A 5 unit 5 unit 4 unit

B 3 unit 2 unit 2 unit

C 3 unit 4 unit 5 unit

Penganggaran Perusahaan 183


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c. Harga bahan baku tiap unitnya adalah :

Bahan Baku Harga per unit

(1) Rp. 500

(2) Rp. 300

(3) Rp. 250

d. Daftar persediaan akhir masing – masing bulan / triwulan untuk masing –


masing bahan baku adalah sebagai berikut :

Bulan (1) (2) (3)

Januari 60.000 unit 100.000 unit 122.000 unit

Pebruari 60.000 unit 100.000 unit 125.000 unit

Maret 62.000 unit 103.000 unit 135.000 unit

Triwulan II 65.000 unit 108.000 unit 140.000 unit

Triwulan III 68.000 unit 104.000 unit 130.000 unit

Triwulan IV 70.000 unit 100.000 unit 125.000 unit

e. Persediaan yang ada pada awal tahun 2003 adalah sebagai berikut :

Bahan mentah (1) = 60.000 unit

Bahan mentah (2) = 100.000 unit

Bahan mentah (3) = 120.000 unit

Dengan menggunakan data yang tersebut itu, saudara diminta untuk menyusun :

Penganggaran Perusahaan 184


Universitas Pamulang by : Team Teaching

i. Ikhtisar anggaran kebutuhan bahan baku untuk produksi satu tahun, terperinci
menurut jenis bahan baku yang dibutuhkan masing – masing kualitas rokok

ii. Anggaran pembelian bahan baku terperinci menurut jenis material, yang harus
disediakan untuk masing – masing bulan dan triwulan tahun 2003

iii. Anggaran biaya produksi karena penggunaan bahan mentah, terperinci menurut
jenis / kualitas rokok untuk masing – masing bulan dan kuartal

E. SOAL PERTANYAAN

a. Sebutkan dan jelaskan 3 kegunaan pokok anggaran pembelian bahan baku yang
saudara ketahui

b. Bahan baku terpakai dalam pemroduksian meliputi 2 hal yakni bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung. Sebutkan dan jelaskan masing –
masing pengertian tersebut.

c. Apa saja yang harus dicantumkan oleh perusahaan secara terperinci pada
anggaran bahan baku

d. Sebutkan dan jelaskan tujuh kebijakan yang mempengaruhi pembelian bahan


baku

e. Dari beberapa metode yang sering digunakan, sebutkan dua metode yang
saudara pelajari untuk menentukan jumlah pembelian.

f. Sebutkan pengertian Persediaan Besi (safety stock) dan jelaskan lima faktor
yang menentukan persediaan besi.

g. Anggaran pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang
dikalkulasi dalam meter. Apakah fungsi dibuatnya anggaran pemakaian bahan
baku ini.

h. Secara prinsipal belum tersedia formulir baku Anggaran Persediaan Bahan


Baku. Sebutkan lima informasi terutama yang harus dimuat dalam menyusun
Anggaran Persediaan Bahan Baku yang saudara ketahui.
Penganggaran Perusahaan 185
Universitas Pamulang by : Team Teaching

i. Unsur persediaan dijadikan pertimbangan dalam pembelian bahan baku.


Pembelian bahan baku boleh berbeda dengan pemakaian bahan baku sebab
adanya unsur persediaan. Apa saja yang perlu dirinci dalam Anggaran
Persediaan Bahan Baku.

j. Apa yang saudara ketahui tentang :


i. Kebijaksanaan FIFO
ii. Kebijaksanaan LIFO

Penganggaran Perusahaan 186


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 187


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 12

ANGGARAN TENAGA KERJA

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Dengan menguasai rangkuman kali ini, diharapkan masing – masing mahasiswa akan
dapat :

1. Membedakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung


2. Menghitung jumlah jam kerja tenaga kerja
3. Menyusun anggaran tenaga kerja langsung .

A. PERENCANAAN TENAGA KERJA


Sebuah korporasi selalu membayar pengeluaran – pengeluaran rutin untuk para
pekerjanya. Para pekerja ini adalah sumber daya utama bagi korporasi oleh
karenanya selalau ada walaupun korporasi itu telah memakai peralatan – peralatan
dan mesin mengikuti perkembangan teknologi yang tersedia. Peralatan – peralatan
canggih yang dipunyai korporasi sudah barang tentu masih memerlukan sumber
daya manusia untuk mengoperasikannya. Oleh karenanya, lazimnya dalam sebuah
korporasi para pekerja digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Tenaga kerja langsung, dan
2. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya dikhususkan hanya pekerja di pengolahan dan
pemroduksian berkaitahn dengan pemrosesan barang dimana pengeluaran –
pengeluaran yang dikeluarkan dibebankan terhadap beban produksi atau ouput yang
diproduksi. Kebalikannya, tenaga kerja tidak langsung maknanya dibatasi terhadap
para pekerja yang tidak diikutsertakan secara langsung pada pengolahan dan dan
pemrosesan outpu, dimana pengeluarannya dibebankan pada biaya overhead pabrik.

Penganggaran Perusahaan 188


Universitas Pamulang by : Team Teaching

B. ANGGARAN TENAGA KERJA


Disebabkan tenaga kerja dibedakan terhadap pekerja langsung serta tidak
langsung, dengan kriteria pekerja langsung merupakan para pekerja yang terlibat
langsung dalam pemrosesan output, sedangkan pekerja tak langsung adalah para pekerja
tidak terlibat langsung dalam pengolahan dan pemrosesan output.
Penganggaran tenaga kerja adalah perencanaan terstruktur terhadap balas jasa
yang diberikan terhadap para pekerja untuk masa – masa berikutnya. Penganggaran
tenaga kerja sama seperti penganggaran bahan baku yaitu perencanaan terhadap para
pekerja langsung saja. Penting untuk dicermati sama halnya penganggaran bahan baku,
pengaanggaran pekerja ini dihubungkan terhadap penyusunan Anggaran Produksi
sebelumnya. Penganggaran tenaga kerja mencakup permasalahan yang kompleks dan
rumit, maka dari itu penting dihitung dengan cermat oleh pimpinan departemen.
Persoalan – persoalan yang perlu diwaspadai ketika merencanakan pekerja, terdiri dari :
1. Jumlah pekerja yang direncanakan
2. Sumber untuk mendapatkan para pekerja
3. Pendidikan terhadap pekerja yang baru direkrut.
4. Penilaian atas tugas dan tanggung jawab para pekerja
5. Balas jasa yang dibayarkan bagi para pekerja
6. Bagaimana mengawasp para pekerja
Beragam model dipergunakan sebuah korporasi merekrut serta memperoleh para
pekerja yang bagus dan ahli, agar sesuai bekerja di bagian – bagian yang
menghendakinya. Para pekerja belum mempunyai keahlian spesialisasi, lazimnya
gampang didapat saat ini. Namun, untuk mendapatkan pekerja yang tangguh pada
spesialisasi tertentu, misalnya pekerja teknis dan keahlian manajemen mesti didapat
menggunakan cara tertentu juga. Kondisi seperti ini, korporasi tidak sungkan
menyediakan fasilitas balas jasa tinggi dengan fasilitas yang memadai. Bagi korporasi –
korporasi ternama, bahkan memperolehnya lewat pengkariran, misalnya melalui bea
siswa yang mengikat. Sebab itulah, pengeluaran pengeluaran yang ditimbulkan para
pekerja, sebenarnya bukan saja muncul ketika pekerja tersebut difungsikan, namun
sudah timbul sebelum pekerja tersebut bekaerja. Penyeleksian karyawan baru

Penganggaran Perusahaan 189


Universitas Pamulang by : Team Teaching

dilaksanakan dengan banyak metode. Disamping penyelenggaraan ujian teori dan


wawancara juga diselenggarakan ujian psikotest agar mengenal lebih pekerja mana
sesuai bagi bidang yang membutuhkan. Target menyeleksi karyawan bukan
mendapatkan pekerja – pekerja yang berpengalaman, tetapi menyaring para pekerja
yang sesuai dan memiliki kemampuan mengembangkan diri.
Keseluruhan kriteria tersebut, bukan saja diperlakukan pada sebuah departemen, namun
juga keseluruhan tingkat posisi dilingkup korporasi. Jadi teranglah kalau pengeluaran
sumber daya manusia adalah bagian sangat berpengaruh terhadap harga pokok output
yang dihasilkan. Kekeliruan pimpinan departemen terhadap karyawan mempengaruhi
nilai output yang dihasilkan, akibatnya mempengaruhi juga peringkat korporasi dalam
kompetisi.

C. JENIS TENAGA KERJA


Meenyusun anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya pekerja
digolongkan ke dalam :
1. Pekerja langsung
Pekerja langsung mempunyai sifat :
a. Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja ini, dibebankan langsung terhadap
aktifitas pemroduksian.
b. Golongan pengeluaran bagi pekerja ini adalah pengeluaran variabel
c. Lazimnya pekerja ini disebut golongan pekerja yang pekerjaannya
berkaitan erat terhadap output yang dihasilkan
Golongan pekerja langsung terdiri – dari karyawan terlibat langsung dalam
pemroduksian mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap
untuk dijual.
2. Pekerja tak langsung
Pekerja tak langsung memiliki kriteria :
a. Ongkos yang dikeluarkan bagi pekerja tak langsung tak berhubungan
dengan aktifitas pemroduksian..

Penganggaran Perusahaan 190


Universitas Pamulang by : Team Teaching

b. Pengeluaran bagi pekerja golongan ini adalah pengeluaran semi variabel.


Mengandung arti pengeluaran - pengeluaran yang dibayarkan
menimbulkan penambahan tetapi tak sebanding terhadap tingkat
pergeseran aktifitas pemroduksian.
c. Lokasi beraktifitas golongan pekerja ini tak selamanya di dalam kantor,
namun juga bisa di luar kantor.
Bilamana pekerja golongan ini beraktifitas di kantor, maka pengeluaran yang
dibayarkan dimasukkan ke Biaya Overhead Pabrik

D. BIAYA OVERHEAD PABRIK


Penggolongan tenaga kerja berbeda di kalangan perusahaan. Perbedaan tersebut terletak
di pembebanan overhead pabrik. Tenaga kerja yang dianggap sebagai bagian dari
overhead pabrik adalah :
 Gaji manajer pabrik
 Tenaga kerja tidak langsung (upah)
 Tukang sapu
 Satpam
 Operator truk forklit (penanganan bahan di dalam perusahaan)
 Waktu pengerjaan ulang (waktu yang dipakai para tenaga kerja langsung untuk
mengerjakan kembali pekerjaan yang cacat/rusak).
 Premi lembur (akan diterangkan dibawah)
 Waktu yang tidak terpakai (akan diterngkan di bawah)
 Tunjangan khusus (akan diterangkan dibawah)
Semua upah tenaga kerja pabrik selain tenaga kerja langsung umumnya
digolongkan sebagai tenaga kerja tidak langsung. Sebagaimana ditunjukkan dalam
daftar diatas, istilah tersebut mempunyai banyak sekali sub penggolongan guna
memudahkan analisis biaya-biaya ini.
Tujuan penggolongan biaya secara terinci adalah untuk menggaitkan biaya
tertentu dengan sebab atau alasan timbulnya biaya tersebut. Dua kelompok tenaga kerja

Penganggaran Perusahaan 191


Universitas Pamulang by : Team Teaching

tidak langsung perlu dijelaskan lebih terinci. Premi lembur meliputi upah yang dibayar
kepada semua pekerja pabrik ( baik untuk pekerja langsung maupun tidak langsung)
yang melebihi gaji mereka dalam bekerja biasa. Premi lembur biasanya dianggap
sebagai bagian overhead. Jika seseorang teknisi, Gunawan, mendapat Rp 12.000 tiap
jam bekerja biasa, dan overtime dibayarkan satu setengah kali gaji, maka lemburnya Rp
6.000 tiap jam. Apabila Gunawan bekerja empat puluh jam, dengan empat jam overtime
dalam seminggu, maka penghasilan kotornya akan dikelompokkan sebagai berikut:

Pekerja langsung 44 jam x Rp 12.000 Rp. 528.000


Overtime (overhead pabrik)
4 jam x Rp 6.000 Rp. 24.000
Jumlah penghasilan Rp. 552.000

Mengapa premi lembur pekerja langsung umumnya dianggap tidak langsung dan
bukan sebagai biaya langsung? Bagaimana juga, biaya tersebut biasanya dapat ditelusuri
ke tumpukkan kerja tertentu. Tidak dianggap sebagai beban langsung karena
penjadwalan pekerjaan produksi umumnya bersifat acak. Misalnya, andaikan bahwa
pekerjaan 1 sampai 5 dijadwalkan kan dikerjakan dalam waktu kerja selam sepuluh jam,
termasuk dua jam lembur. Setiap pekerjaan memerlukan waktu dua jam. Apakah
pekerjaan yang dikerjakan selama 9 atau 10 jam akan dibebani premi lembur? Atau
haruskah premi tersebut diproratakan atas nama pekerjaan? Pendekatan yang
disebutkan terakhir tidak akan merugikan tumpukan kerja tertentu semata-mata karena
tumpukan kerja tersebut akan dikerjakan selam jam-jam lembur. Malahan premi lembur
dianggap disebabkan volume kerja yang terlalu sarat, oleh karena itu biayanya dianggap
sebagai bagian overhead pabrik, yang ditanggung semua unit yang diproduksi.
Ada kalanya premi lembur tidak bersifat acak. Misalnya, pekerjaan khusus atau
buru-buru dengan jelas dapat merupakan satu-satunya penyebab lembur. Dalam keadaan
seperti itu, permi tersebut dianggap sebagai biaya langsung produk yang dibuat untuk
pekerjaan itu.

Penganggaran Perusahaan 192


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penggolongan lain pekerja tak langsung adalah waktu menganggur pekerja


langsung dan pekerja tak langsung. Ini terutama mencakup upah yang dibayar bagi
waktu yang tidak produktif yang disebabkan pemberhentian mesin, kekurangan bahan,
penjadwalan produksi yang tidak rapi, dan sejenisnya. Misalnya, jika mesin operator,
mesisn bubut diberhentikan selama tiga jam, maka penghasilannya akan digolongkan
sebagai berikut:

Pekerja langsung 41 Jam x Rp. 12.000 Rp. 492.000


Overtime (overhead pabrik) :
4 Jam x Rp. 6.000 24.000
Waktu menganggur (overhead pabrik)
3 jam x Rp. 12.000 Rp. 36.000
Total penghasilan untuk 44 jam Rp. 552.000

E. BIAYA KHUSUS KARYAWAN PABRIK


Penggolongan biaya khusus karyawan pabrik, seperti iuran untuk asuransi jiwa,
kesehatan, dan tunjangan lain karyawan, berbeda dikalangan prusahaan. Bagi sebagian
besar perusahaan, biaya ini dikelompokkan sebagai biaya overhead pabrik. Misalnya,
seorang pekerja langsung seperti operator mesin bor, yang gajinya dihitung atas dasar
tarif tetap per jam Rp. 12.000, dapat menikmati tunjangan khusus karyawan sebesar,
katakanlah Rp. 2.000 per jam. Kebanyakan perusahaan cenderung menggolongkan yang
Rp. 12.000 sebagai biaya tenaga kerja langsung, sedangkan yang Rp. 2.000 sebagai
overhead pabrik. Akan tetapi, pada sebagian perusahaan tunjangan khusus yang
dikaitkan dengan pekerja langsung dibebankan sebagai beban tambahan dimana
perusahaan – perusahaan ini akan menggolongkan secara keseluruhan Rp. 14.000 itu
sebagai tenaga kerja langsung. Pendekatan yang disebutkan terakhir lebih disukai secara
konseptual karena biaya ini juga merupakan bagian yang fundamental untuk
memperoleh jasa tenaga kerja.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PEKERJA

Penganggaran Perusahaan 193


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1. Keperluan pekerja
2. Rekruiment pekerja
3. Training pekerja
4. Spesialisasi pekerja
5. Gaji dan upah
6. Mengawasi pekerja

G. PERSIAPAN MENYUSUN ANGGARAN TENAGA KERJA


Persiapan membuat anggaran tenaga kerja penting ditetapkan di awal pemakaian satuan
utama yang dipakai saat menghitungnya .Seringkali dijumpai di lapangan yaitu satuan
hitung berdasarkan jam kerja langsung dan beban pekerja langsung. Ketika membuat
anggaran dipersiapkan di awal sebuah manning table. Manning table, adalah list
kebutuhan pekerja yang menerangkan :
1. Spesialisasi pekerja yang diinginkan untuk dapat dipakai dalam proses produksi
yang sudah direncanakan.
2. Banyaknya golongan pekerja di beberapa tahapan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh perusahaan.
3. Bagian – bagian atau departemen – departemen yang membutuhkan tenaga kerja
dengan kriteria – kriteria yang sesuai rencana.
Manning table dibuat atas output pekerjaan tiap – tiap pimpinan departemen di sebuah
korporasi. Pekerjaan ini bisa dikerjakan sesuai judgement saja namun bisa juga melalui
hal – hal teknis di masa – masa lampau, berdasarkan pedoman di tahapan aktifitas
korporasi. Baru sesudah itu dikalkulsi jam kerja langsung bagi tiap golongan output
yang dihasilkan atau tiap – tiap departemen dimana pekerja beraktifitas. Jam kerja
langsung ini bisa dikalkulasi melalui banyak metode, salah satunya adalah menganalisa
gerak dan waktu.
Analisa gerak adalah mengamati tahapan – tahapan pekerjaan pemroduksian sebuah
golongan produk. Sedangkan analisa waktu adalah menghitung lamanya sebuah
pergerakan bagi sebuah rangkaian terhadap pemroduksian. Output yang dihasilkan

Penganggaran Perusahaan 194


Universitas Pamulang by : Team Teaching

analisa gerak dan waktu ini terciptanya waktu standar yang dipakai merampungkan
sebuah satuan produk tertentu yang disebut dengan DLH.
Habis menghitung jam kerja langsung tiap – tiap golongan produk, barulah dihitung
estimasi tarif upah rata – rata (average wage rate) pada tahun anggaran berjalam.
Metode paling gampang menghitung tarif upah rata – rata tiap pekerja tiap jam kerja
langsung yakni membagi ongkos yang ditanggung untuk melunasi pekerja langsung
dengan banyaknya pekerja langsung yang dibutuhkan.

H. MANFAAT ANGGARAN TENAGA KERJA


1. Anggaran tenaga kerja secara lebih efisien
2. Pengeluaran / biaya tenaga kerjadapat diatur lebih efisien
3. Harga pokok barang dapat dihitung lebih cepat
4. Alat pengawasan biaya tenaga kerja

I. CONTOH SOAL ANGGARAN TENAGA KERJA


CONTOH SOAL 1

Suatu korporasi, pekerja langsung pada manufaktur dikelompokkan ke dalam tiga


golongan, yaitu golongan 1, 2, dan 3.

Upah per jam buruh langsung masing – masing golongan adalah :

 Golongan 1 = Rp. 150 per orang / DLH

 Golongan 2 = Rp. 200 per orang / DLH

 Golongan 3 = Rp. 250 per orang / DLH

Jumlah masing – masing golongan adalah :

Penganggaran Perusahaan 195


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Golongan 1 50 orang

Golongan 2 20 orang

Golongan 3 5 orang

Total 75 orang

Hasil perhitungan tarif upah rata – rata pekerja langsung tersebut (per orang per DLH)
adalah :

Tingkat upah
Jumlah Jumlah Jumlah
Golongan per jam dalam
(orang) (DLH) (Rp)
RP

1 150 50 750.000

2 200 20 100 400.000

3 250 5 125.000

75 100 1.275.000

1.275.000

Tarif upah rata – rata = = Rp. 170 per DLH

7.500

Penganggaran Perusahaan 196


Universitas Pamulang by : Team Teaching

n.b

Penting dicermati tarif upah rata – rata bisa tidak sama bilamana ada perubahan rasio
pemakaian pekerja yaitu :

 Rasio jumlah tiap golongan pekerja

 Rasio tarif upah tiap pekerja

Contoh : Informasi tahun 2003 memperlihatkan :

Golongan Jumlah Tingkat upah Jumlah jam Total

I 300 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 6.000.000

II 200 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 6.000.000

500 orang 100 Rp. 12.000.000

12.000.000

Tingkat upah rata – rata = = Rp. 240 per DLH

50.000

Tahun 2004 dilaksanakan promosi 50 pekerja golongan 1 ke golongan 2. Sehingga pada


tahun 2004 ada pergeseran rasio jumlah tiap – tiap golongan yaitu :

2003 2004

Golongan 1 300 orang 250 orang

Golongan II 200 orang 250 orang

500 orang 500 orang

Penganggaran Perusahaan 197


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Akibatnya, tahun 2004 mengalami peningkatan upah sebesar Rp. 250 tiap pekerja per
DLH.

Tabelnya seperti di bawah ini :

Golongan Jumlah Tarif upah Jam kerja Total

I 250 orang Rp. 200 / jam 100 Rp. 5.000.000

II 250 orang Rp. 300 / jam 100 Rp. 7.500.000

500 orang 100 Rp. 12.500.000

12.500.000

Tingkat upah rata – rata = = Rp. 250 per DLH

50.000

CONTOH SOAL 2

Perusahaan “JAYA ABADI” sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga kerja


untuk tahun 2017 data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rencana tingkat produksi:


Triwulan Jumlah (Unit)
i. 5.000
ii. 4.000
iii. 6.000
iv. 8.000

b. Rencana jam buruh langsung per unit barang, adalah:


Departemen Std. Jam

Penganggaran Perusahaan 198


Universitas Pamulang by : Team Teaching

I 2,4
II 1,5

c. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung (Direct Labour
Hours/DLH) adalah:
Departemen Tarif / DLH
I Rp 500,-
II Rp 700,-

Berdasarkan data diatas susunlah:


1. Anggaran JAM kerja langsung menurut waktu, departemen dan produk.
2. Anggaran BIAYA tenaga kerja langsung menurut waktu departemen dan produk.

Penyelesaian:

PT. JAYA ABADI


Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun 2017

Departemen I Departemen II
Triwulan Std. Std. Total Jam
Produksi Jumlah jam Produksi Jumlah jam
Jam Jam
1 5.000 2,4 12.000 5.000 1,5 7.500 19.500
2 4.000 9.600 4.000 6.000 15.600
3 6.000 14.400 6.000 9.000 23.400
4 8.000 19.200 8.000 12.000 31.200
Jumlah 23.000 55.200 23.000 34.500 89.700

PT. JAYA ABADI


Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2017

Penganggaran Perusahaan 199


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Departemen I Departemen II
Triwulan Total Biaya
Jam Upah Jumlah Jam Upah Jumlah
1 12.000 Rp500 Rp6.000.000 7.500 Rp700 Rp5.250.000 Rp11.250.000
2 9.600 Rp4.800.000 6.000 Rp4.200.000 Rp 9.000.000
3 14.400 Rp7.200.000 9.000 Rp6.300.000 Rp13.500.000
4 19.200 Rp9.600.000 12.000 Rp8.400.000 Rp18.000.000
Jumlah 55.200 Rp27.600.000 34.000 Rp24.150.000 Rp51.750.000

J. SOAL LATIHAN
Furniture Usaha Personal memiliki data sebagai berikut :
a. Data taksiran penjualan selama tahun 2008 dalam unit adalah :
Periode Lemari Meja Rias
Januari 24 14
Pebruari 22 16
Maret 28 18
Triwulan II 54 36
Triwulan III 64 42
Triwulan IV 60 48
Jumlah 252 174

b. Data persediaan barang jadi


Jenis barang Awal tahun Akhir tahun
Lemari 25 19
Meja rias 15 12
Tingkat penggunaan bahan baku
Jenis barang Kayu Kaca
Lemari 9 1
Meja rias 5 1

Penganggaran Perusahaan 200


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c. Persediaan bahan baku


Awal Akhir
Periode
Kayu Kaca Kayu Kaca
Januari 24 4 16 12
Pebruari 16 12 30 20
Maret 30 20 38 36
Triwulan I 38 36 44 34
Triwulan II 44 34 50 40
Triwulan III 50 40 62 52

d. Penggunaan jam kerja langsung


Lemari = 40 DLH
Meja rias = 40 DLH
Upah tenaga kerja langsung per DLH Rp. 3.000
e. Harga bahan baku kayu Rp. 5.000 dan Kaca Rp. 25.000
Tentukan :
1. Tingkat produksi
2. Susunlah anggaran produksi
3. Susunlah anggaran bahan baku
4. Susunlah anggaran pembelian bahan baku
5. Susunlah anggaran jam kerja dan anggaran biaya pekerja langsung
perusahaan tersebut

K. SOAL PERTANYAAN
1. Pekerja, adalah sebuah unsur pemroduksian yang penting dan sering muncul di
korporasi, walaupun korporasi itu telah memakai peralatan. Peralatan yang
dipakai di sebuah korporasi pasti memerlukan pengelolaan manusia walaupun
peralatan – peralatan saat ini serba canggih dan modern. Sebutkan dan jelaskan
pengelompokkan tenaga kerja yang bekerja di pabrik.

Penganggaran Perusahaan 201


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Jelaskan pendapat saudara mengenai hal – hal yang perlu dipertimbangkan


dalam merencanakan karyawan
3. Membuat anggaran dan menghitung harga pokok produk, lazimnya pekerja
dibedakan dua jenis. Sebutkan dan jelaskan pendapat saudara.
4. Sebutkan unsur – unsur berpengaruh terhadap ANGGARAN TENAGA KERJA
saudara ketahui
5. Persiapan menyusun anggaran tenaga kerja terlebih dahulu dibuat Manning
table. Apa yang dimaksud dengan manning table.

Penganggaran Perusahaan 202


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 203


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 13

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP)

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mengerti :

1. Apa yang dimaksud anggaran overhead;


2. Mengapa perlu menyusun anggaran overhead;
3. Penyusunan Anggaran overhead;
4. Unsur dan faktor yang mempengaruhi anggaran overhead

A. PENGERTIAN OVERHEAD PABRIK

Beban overhad pabrik merupakan pengeluaran – pengeluaran manufaktur


dibayarkan bagi pemroduksian terkecuali pengeluaran – pengeluaran untuk bahan dan
pekerja langsung.

Terlalu besarnya pengeluaran overhead pabrik akan mempengaruhi harga pokok


produksi, mempertinggi harga jual dan pada akhirnya akan memperkecil tingkat
keuntungan yang akan diproleh perusahaan.

B. DASAR PEMBEBANAN OVERHEAD PABRIK KE PRODUK

Sebagian besar industri, menggunakan rata – rata yang luas untuk membebankan
overhead pabrik ke produk. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki dua departemen:
departemen dan departemen perakitan. Meskipun terdapat beberapa perbedaan
mendasar dalam operasi. Operasi departemennya, banyak perusahaan semacam itu,
menggunakan tarif pembebanan overhead tunggal untuk seluruh pabrik. Lebih jauh,
survei secara konsisten telah menunjukan bahwa banyak sekali pabrikan (dalam banyak
survei lebih dari 90%) menggunakan jam tenaga kerja langsung atau rupiah tenaga
kerja langsung sebagai dasar pembebanan mereka. Mengapa menggunakan tarif

Penganggaran Perusahaan 204


Universitas Pamulang by : Team Teaching

overhead yang berbeda untuk tiap-tiap departemen? Karena tarif yang berbeda
memungkinkan kaitan yang lebih teliti sumber-sumber yang sesungguhnya digunakan
pada saat produk melewati berbagai departemen. Perhatikan, misalnya, penggunaan
mesin-mesin otomatis yang menyebabkan overhead memepunyai proporsi yang lebih
tinggi dalam total biaya produksi dan tenaga kerja langsung mempunyai proprsi yang
lebih kecil. Beberapa perusahaan memandang tarif overhead pabrik mereka sebagai
presentasi dari biaya tenaga kerja langsung yang melonjak dari 20% dalam tahun 1940-
an menjadi 1.500% dan lebih tinggi lagi dalam tahun 1980-an. Karena itu, banyak
perusahaan mengembangkan lebih banyak lagi dasar overhead departemntal dan lebih
banyak tarif pembebanan overhead dalam tiap-tiap departemen. Karena komputer
membantu mengurangi biaya pengumpulan data yang lebih rinci, beberapa tarif
overhead diberlakukan dalam setiap departemen. Beberapa langsung yang digunakan,
satu tarif overhead yang dikaitkan ke bobot atau biaya bahan langsung yang digunakan,
satu tarif terpisah yang dikaitkan ke tenaga kerja langsung yang digunakan dan satu tarif
terpisah yang dikaitkan ke jam mesin yang terpakai.

C. KARAKTER BIAYA

Sebelum sebuah korporasi merencanakan dan mengawasi biaya diperlukan


terlebih dahulu mengetahui karakter dari para biaya tersebut. Lazimnya, ada tiga
karakter biaya, yaitu :

1. Biaya tetap adalah pengeluaran – pengeluaran yang karakteristiknya sama dan


kontiniu dari suatu periode ke periode berikutnya, tidak dipengaruhi banyaknya
aktifitas korporasi, menggunakan metode – metode spesifik yakni : aturan
manajemen, kurun waktu dan sebagainya. Pengeluaran – pengeluaran yang
digolongkan pengeluaran tetap, antara lain :

 Upah

 Pajak penghasilan

Penganggaran Perusahaan 205


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Premi pertanggungan

 Penyusutan.

2. Biaya Variabel adalah pengeluaran – pengeluaran dimana jumlahnya mengikuti


pergerakan – pergerakan yang searah dan setara terhadap pergeseran volume
transaksi.. Setiap pelaksanaan aktivitas korporasi disebutkan ke unit kegiatan
misalnya jam kerja langsung, lamanya pengoperasian peralatan pemroduksian,
dan satuan barang (kilogram, liter dan sebagainya). Pengeluaran – pengeluaran
yang digolongkan pengeluaran variabel meliputi :

 Pengeluaran untuk bahan langsung

 Pengeluaran untuk pekerja langsung

 Pemakaian tenaga

3. Biaya Semivariabel adalah pengeluaran – pengeluaran tak berciri variabel.


Pengeluaran ini mengikuti pergerakan, namun belum selaras dengan pergeseran
volume transaksi. Pengeluaran – pengeluaran digolongkan pengeluaran
semivariabel meliputi :

 Pengeluaran pekerja tak langsung

 Ongkos perawatan

 Pengeluaran perbaikan

 Pembelian bahan tak langsung dan sebagainya..

Disamping menggolongkan biaya dalam kelompok biaya di atas, korporasi juga bisa
menggolongkan pengeluaran berdasarkan pengendalian biaya agar menghasilkan
penggolongan yang berbeda, yaitu :

1. Pengeluaran bisa dikendalikan

2. Pengeluaran tak bisa dikendalikan

Penganggaran Perusahaan 206


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Pengeluaran yang bisa dikendalikan biasanya disebut dengan pengeluaran yang


dipengaruhi oleh keputusan – keputusan top manajemen. Namun perlu kehati – hatian
ketika menggolongkan pengeluaran yang bisa dikendalikan atau tak bisa dikendalikan,
disebabkan persoalannya berkaitan erat terhadap pertanggungjawaban dan waktu.
Misalnya beban supervisi dalam manufaktur, adalah pengeluaran bisa dikendalikan
untuk departemen produksi, disebabkan beban supervisi lazimnya dibuat oleh top
manajemen. Karenanya, bila dilihat melalui struktur korporasi secara meluas,
pengeluaran supervisi adalah pengeluaran bisa dikendalikan. Perumpamaan diatas
dilihat melalui pertanggungjawaban biaya. Melalui sisi waktu, bisa diambil
perumpamaan biaya depresiasi. Lazimnya disebut pengeluaran bisa dikendalikan untuk
beban depresiasi memakai durasi singkat, namun dengan durasi yang lebih lama adalah
pengeluaran tak bisa dikendalikan.

D. PERENCANAAN BESARNYA ANGGARAN BOP

Ketika menetapkan banyaknya beban mesti dianggarkan bagi anggaran BOP tergambar
tiga masalah utama yang penting, yaitu :

1. Persoalan pertanggungjawaban perencanaan biaya

Dalam hal pertanggungjawaban biaya, penting ditegakkan adanya kaedah


pertanggungjawaban atau ketetapan pengeluaran departemen langsung. Agar
kaedah ini bisa diaktualisasikan, dibagilah departemen menjadi dua, yakni :

a. Departemen produksi (Procdution Departemen) adalah bagian yang


mengoperasikan pemroduksian dimana kegiatannya mengelola barang
mentah ke dalam bahan jadi sehingga pengeluaran overhead pabrik yang
muncul dinamakan dengan pengeluaran overhead pabrik langsung.

b. Departemen Jasa (Services Departemen) adalah departemen yang takkan


mengoperasikan pemroduksian, namun mendukung lancarnya
pemroduksian, sehingga pengeluaran overhead pabrik yang muncul

Penganggaran Perusahaan 207


Universitas Pamulang by : Team Teaching

dinamakan dengan pengeluaran overhead pabrik tak langsung. Yang


termasuk dalam departmen jasa adalah departemen pemeliharaan dan
perbaikan, departemen pembelian, departemen pembangkit listrik,
deprtemen administrasi pabrik, dll.

2. Penghitungan tarif BOP

Penghitungan BOP diberikan terhadap masing - masing bagian yang persetujuan


nya dilaksanakan oleh penanggung jawab departemen tersebut dengan seizin top
manajemen. Permasalahan yang ditampilkan dalam penghitungan tarif BOP
yaitu sifat biaya.

Berdasarkan sifat biaya, maka biaya dapat dikelompokan menjadi 3(tiga)

1. Biaya tetap adalah biaya yang cenderung tetap dari waktu ke


waktu tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan. (Misalnya:
balas jasa, premi pertanggungan dan sebagainya.

2. Pengeluaran variabel adalah pengeluaran yang jumlahnya terkena


pergerakan dimana jumlahnya setara pergeseran transaksi
(Misalnya: Biaya listrik, biaya pemeliharaan, biaya bahan
pembantu, dll).

3. Biaya semivariabel yakni pengeluaran – pengeluaran terkena


perubahan, namun belum setara terhadap mutasi volume
transaksi.

3. Pengendalian BOP

Seperti halnya dengan biaya-biaya lain,BOP pun membutuhkan pengendalian


serius supaya sepadan terhadap apa yang di rencanakan.

Dalam merencanakan dan mengendalikan BOP persoalan penting yaitu


pemilihan ukuran secara tepat untuk keluaran hasil masing – masing sentral

Penganggaran Perusahaan 208


Universitas Pamulang by : Team Teaching

pertanggungjawaban. Barometer yang digunakan acapkali disebut dengan dasar


aktifitas.

Dasar kegiatan yang sering digunakan untuk masing-masing pusat tanggung


jawab adalah:

a. Departemen produksi

 Keluaran hasil

 Ongkos bahan

 Pengeluaran pekerja langsung

 Waktu pengoperasian peralatan.

b. Departemen jasa

 Direct repair house

 Departemen pembangkit listrik (KwH)

 Direct labour house (DLH)

Pemelihan dasar kegiatan yang tepat untuk setiap departemen merupakan


tanggung jawab menajer pabrik bersama-sama dengan kontroler dan manajer
budget.

Kesalahan dalam memilih dasar kegiatan menyebabkan kesalahan dalam


pembebanan BOP pada setiap bagian. Selanjutnya akan menyebabkan kesalahan
dalam menentukan harga pokok produksi.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam rangka


pengendalian overhead, salah satu persoalan yang terjadi bagaimana
mengalokasikan pengeluaran Dept pelayanan terhadap Dept produksi. Biaya
yang ditimbulkan Dept jasa selain untuk keperluan bagian itu sendiri juga
terutama untuk keperluan departemen produksi.

Penganggaran Perusahaan 209


Universitas Pamulang by : Team Teaching

E. MAKSUD PEMBUATAN ANGGARAN OVERHEAD PABRIK

Lazimnya, anggaran ovehead pabrik dibuat untuk pedoman kerja, pengkoordinasian dan
mengawasi pekerjaan. Terkadang ada juga yang mengkhususkan membuat anggaran
overhead pabrik agar pemanfaatan biaya dipakai efisien, ketepatan menghitung harga
pokok, kesesuaian pembebanan overhead pabrik selaras terhadap pabrik yaitu
pengalokasian dan pengendalian overhead pabrik.

Penyusunan biaya anggaran melingkupi keterangan rinci terhadap :

1. Jumlah output yang dikeluarkan


2. Jumlah bahan yang diolah
3. Tempat pengalokasian biaya
4. Pembebanan tarif overhead pabrik untuk satuan aktifitas
5. Kapan pemroduksian dilakukan.

F. UNSUR – UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM ANGGARAN BOP

1. Anggaran barang diproduksi.


2. Kebijakan mutu yang sudah ditentukan korporasi
3. Teknis penggajian dibayarkan oleh korporasi.
4. Penyusutan khususnya terhadap aktiva berwujud

G. CONTOH SOAL

PT SEDERHANA memproduksi 2 produksi, yakni X dan YY. Keduanya diolah melalui


2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Tarif BOP ditentukan berdasarkan
rencana kegiatan tahunan.

Penganggaran Perusahaan 210


Universitas Pamulang by : Team Teaching

a. overhead pabrik:

b. Pembebanan Departemen Jasa:

Catatan : Pembulatan pada unit paling kecil ke puluhan, kecuali soal no. 3 (Tarif
BOP)

Hitunglah :
1. Jumlah BOP tiap – tiap dept produksi sesudah menerima BOP dari dept Jasa.
2. BOP Netto tiap – tiap Dept Jasa sesudah membebankan dan mendapat
3. Tarif BOP tiap – tiap dept Produksi di masing – masing unit aktifitas

Penganggaran Perusahaan 211


Universitas Pamulang by : Team Teaching

BOP dept produksi sesudah menerima BOP dept jasa:


Departemen I Departemen I

Rp. 12.000.000 Rp. 9.000.000


Anggaran BOP
Alokasi BOP
Rp. 1.614.433,5 Rp. 1.435.052
Dept. Jasa 1
Rp. 1.028.350,75 Rp. 1.322.165,25
Dept. Jasa 2
Rp. 14.642.784,25 Rp. 11.757.217,25
BOP netto

1. BOP Netto tiap dept jasa sesudah membebankan dan mendapatkan jasa:

Departemen I Departemen I

Anggaran BOP Rp. 3.000.000 Rp. 2.400.000


- Menerima Rp. 587.630 Rp. 538.145
- Memberi (Rp. 538.145) (Rp. 587.630)

BOP netto Rp. 3.049.485 Rp. 2.350.515

Penganggaran Perusahaan 212


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Tarif BOP tiap dept produksi:

Dept. Prod. 1 = Rp 14.642.784,25 = Rp 232,43 / DMH


63.000 DMH
Dept. Prod. 2 = Rp 11.757.217,25 = Rp 356,28 / DMH
33.000 DMH

H. TEHNIK MEMBUAT ALOKASI BIAYA OVERHEAD

Mengalokasikan biaya overhead dari dept jasa ke dept produksi mesti tepat dan sesuai
supaya bisa mendapatkan harga pokok produksi yang tepat dan sesuai juga, dimana
ketepatan dan kesesuaian tersebut mesti dikaitkan pada relasi :

1. Sebab akibat

2. Beban keuntungan

Metode pengalokasian overhead pabrik dept jasa ke dept produksi pada umumnya
terdiri dari dua metode, yaitu :

1. Pembebanan langsung

Pembebanan langsung overhead pabrik dept jasa dibebankan ke masing –


masing dept produksi yang memanfaatkannya. Pembebanan langsung dipakai
bilamana hasil dikeluarkan dept jasa hanya dirasakan dept produksi saja. Belum
ada dept jasa yang menggunakan hasil dept jasa lainnya. Dalam pengalokasian
departemen jasa dipergunakan suatu cara pembebanan yang dikatakan “clean
concept”. Tehnik ini merupakan salah satu cara pembebanan yakni biaya
overhead departemen jasa secara langsung dialokasikan kepada departemen –
departemen produksi, sesuai beban penggunaan jasa tiap – tiap departemen
produksi.

Penganggaran Perusahaan 213


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Misalnya :

a. Alokasi biaya overhead departemen jasa pada departemen produksi.

Selama produksi dalam tahun 2008, biaya overhead pabrik departemen


jasa Rp. 2.000.000, jasa yang dihasilkan digunakan untuk tiga dept
produksi yakni Dept A, dept B, dan dept C dengan proporsi penggunaan
sebagai berikut : 40%, 30%, dan 30%.

Berdasarkan proporsi tersebut, alokasi BOP tiap – tiap dept produksi


adalah :

Dept produksi A = 40% x 2.000.000 = Rp. 800.000

Departemen produksi B = 30% x 2.000.000 = Rp. 600.000

Departemen produksi C = 30 % x 2.000.000 = Rp. 600.000

b. Alokasi biaya overhead departemen jasa pada depertemen produksi dan


departemen jasa lainnya.

Selama tahun 2008 PT Karno memperkirakan biaya overhead yang


timbul adalah sebagai berikut :

Departemen produksi 1 = Rp. 12.000.000

Departemen produksi 2 = Rp. 20.000.000

Departemen produksi 3 = Rp. 10.000.000

Unit dari departemen jasa

Jasa 1 = Rp. 2.500.000

Jasa 2 = Rp. 5.000.000

Unit jasa yang dipakai oleh ketiga bagian produksi adalah :

Penganggaran Perusahaan 214


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Dep. Produksi Jasa 1 Jasa 2

1 50% 45%

2 30% 30%

3 20% 25%

Berdasarkan proporsi pemakaian jasa diatas, biaya overhead bagian


departemen jasa :

Alokasi BOP untuk departemen produksi 1

Dari departemen jasa 1 = 50% x 2.500.000 = 1.250.000

Dari departemen jasa 2 = 45% x 5.000.000 = 2.250.000

Alokasi BOP untuk departemen produksi 2

Dari departemen jasa 1 = 30% x 2.500.000 = 750.000

Dari departemen jasa 2 = 30% x 5.000.000 = 1.500.000

Departemen produksi Departemen jasa


Uraian
1 2 3 1 2

BOP 12.000.000 20.000.000 10.000.000 2.500.000 5.000.000

Jasa 1 1.250.000 750.000 500.000 - -


2.500.000

Jasa 2 2.250.000 1.500.000 1.250.000 - -


5.000.000

jumlah 15.500.000 22.500.000 11.750.000 0 0

Penganggaran Perusahaan 215


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Dari contoh diatas tampak bahwa departemen jasa tidak memakai jasa
sendiri, sehingga kedua departemen jasa tidak terbebani biaya overhead
pabrik. Clean consept dapat pula dipakai dalam kasus dimana diantara
departemen jasa itu sendiri terjadi tukar menukar jasa.

2. Metode alokasi bertahap

a. Pengalokasian memasukkan hubungan saling memberi dan menerima


antar dept – dept jasa. Dimasukkan dalam model ini yaitu :

 Model pembebanan kontiniu yakni pengeluaran overhead dept


pendukung produksi yang saling menyerahkan jasa dibebankan
setiap saat sampai pengeluaran overhead pabrik yang menunggu
dibebankan menjadi tidak berarti

 Model matematika. Sesuai model ini pengeluaran biaya dept jasa


ditulis dalam formula matematika.

b. Pengalokasian tak memasukkan hubungan saling memberi dan menerima


antar dept jasa. Model pengalokasian dikategorikan dalam golongan ini
yaitu daftar pengalokasian yang disusun. Clean concept dapat juga
digunakan dalam kasus dimana diantara departemen jasa itu sendiri
terjadi tukar menukar jasa.

c. Misalnya ditemukan suatu kasus dalam sebuah perusahaan pabrik yaitu :

Departemen jasa meliputi departemen kelistrikan dan departemen


pemeliharaan. Departemen kelistrikan memakai separuh jasa departemen
pemeliharaan untuk memperbaiki peralatan diesel. Kebalikannya
departemen pemeliharaan memakai departemen kelistrikan untuk
menjalankan mesin - mesinnya. Artinya pada kedua departemen tersebut
berlangsung saling memberi dan menerima jasa.

Penganggaran Perusahaan 216


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Cara gampang untuk membebankan pengeluaran departemen jasa


bilamana berlangsung tukar menukar jasa antar departemen jasa adalah
dengan menggunakan metode aljabar. Pembebanan overhead dept jasa
ke dept produksi mesti tepat dan sesuai sehingga menciptakan harga
pokok produksi yang tepat dan sesuai juga.

Pengalokasian model ini biaya overhead pabrik yang muncul di tiap -


tiap dept jasa disebutkan dalam formula matematika sebagai berikut :
X1 = a1 + b1Y : Y = a2 + b2X

Dimana :

X = BOP dari seksi jasa 1 setelah menerima BOP dari seksi jasa 2

Y = BOP dari seksi jasa 2 setelah menerima BOP dari seksi jasa 1

a1 = BOP dari seksi jasa 1 sebelum menerima BOP dari seksi jasa 2

a2 = BOP dari seksi jasa 2 sebelum menerima BOP dari seksi jasa 1

b1 = Prosentase penggunaan seksi jasa 2 oleh jasa 1

b2 = prosentase penggunaan seksi jasa 1 oleh jasa 2

Setelah kita mendapat persamaan seperti format diatas maka langkah


selanjutnya adalah menentukan BOP Netto untuk masing – masing
departemen jasa.

Jasa yang dimiliki oleh departemen jasa digunakan atau didistribusikan


untuk departemen produksi disamping juga digunakan oleh departemen
jasa itu sendiri. Jika nilai X atau Y lebih besar dari BOP masing –
masing jasa X dan jasa Y maka itu berarti ada penambahan BOP.
Penambahan seksi jasa 1 (X) bersumber dari departemen jasa lainnya (Y)
maka untuk menghitung BOP Netto jasa X kalu dia menerima dari
departemen jasa Y maka BOP nya bertambah dan sebaliknya kalau

Penganggaran Perusahaan 217


Universitas Pamulang by : Team Teaching

departemen jasa X mendistribusikan ke jasa Y, maka BOP departemen


jasa X akan berkurang

I. SOAL LATIHAN

Perusahaan Sentosa merencanakan BOP setahun sebagai berikut :


Departemen Kegiatan Jumlah BOP

Produksi 1 Percetakan 10.000.000

Produksi 2 Penghalusan 5.000.000

Jasa 1 Pembangkit listrik 2.000.000

Jasa 2 Bengkel 1.000.000

Rencana pemakaian jasa dari jasa 1 dan jasa 2

Pemberian Jasa
Pemakaian Jasa
Jasa 1 Jasa 2

Dep Produksi 1 45% 35%

Dep Produksi 2 $0% 45%

Dep Jasa 1 - 20%

Dep Jasa 2` 15% -

Dari soal diatas saudara diminta untuk menghitung BOP Neto


departemen jasa setelah saling memberi dan menerima jasa

Penganggaran Perusahaan 218


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 219


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 14
ANGGARAN VARIABEL

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Sesudah mendalami materi perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan :


1. Arti biaya variabel
2. Informasi biaya variable
3. Pengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel dengan berbagai metode.
4. Makna anggaran variabel;
5. Manfaat anggaran variabel;
6. Faktor yang berperan terhadap anggaran variabel;
7. Metode pemisahan komponen tetap dan variabel

A. PENGELUARAN – PENGELUARAN VARIABEL DAN TETAP


Pengeluaran variabel dan pengeluaran tetap merupakan pengeluaran – pengeluaran
utama dalam korporasi. Tiap pengeluaran diartikan menurut pergerakan nilainya atas
sebuah program yang dibiayai. Program – program yang dibiayai bisa dinilai
berdasarkan banyaknya output yang dihasilkan ataupun diproduksi, waktu bekerja yang
dipakai, satuan jarak yang dilewati, banyaknya galon habis terpakai, banyaknya orang
sakit yang diobati, besarnya gaji yang dibayar, hasil penjualan yang diperoleh, atau
indeks satuan lainnya.
Pengeluaran variabel merupakan pengeluaran yang akumulasinya mengikuti porsi total
pergerakan aktifitas atau volume yang ada hubungannya terhadap pengeluaran variabel
itu. Sedangkan pengeluaran tetap merupakan pengeluaran yang akumulasinya tidak
berubah sepanjang kurun tahun tertentu walaupun terdapat pergerakan yang banyak
terhadap keseluruhan aktifitas atau transaksi yang ada hubungannya terhadap
pengeluaran tetap itu.

Penganggaran Perusahaan 220


Universitas Pamulang by : Team Teaching

B. INFORMASI BIAYA VARIABEL


Biaya variabel menyajikan data terbaik agar dapat mengkontrol beban periode meliputi
data seluruh biaya. Secara keseluruhan, biaya overhead, selalu dimasukkan ke
perhitungan serta dikalkulasikan dalam elemen ongkos produksi. Sebab itulah,
pimpinan departemen luput memperhatikan beban periode (biaya overhead tetap) agar
bisa dikontrol. Pada biaya variabel, biaya periode meliputi pengeluaran tergolong tetap
ditempatkan serta dilaporkan dengan tersendiri pada rugi – laba sebagai selisih bagi laba
kontribusi. Pengeluaran tetap dimasukkan pada dua kelompok, discretion biaya tetap
dan comitted biaya tetap. Discretion biaya tetap adalah pengeluaran yang digolongkan
tetap akibat ketetapan pimpinan. Pengeluarannya berdurasi singkat bisa dikontrol oleh
pimpinan. Sebagai contoh yakni pengeluaran promosi diputuskan bernilai Rp .3 juta tiap
bulannya. Commited biaya tetap adalah pengeluaran yang muncul akibat kepemilikan
bangunan, equipment serta organisasi inti. Commited biaya tetap bisa digambarkan
secara terang mencermati pengeluaran yang ada melalui aktifitas korporasi tak
dilanjutkan lagi . Commited biaya tetap merupakan semua biaya tetap yang dibayarkan
yang tak bisa ditawar untuk mempertahankan kredibilitas korporasi mencapai sasaran
jangka panjang korporasi. Jenis commited biaya tetap yakni penyusutan, rental, premi,
dan balas jasa pekerja inti. Untuk jangka pendek commited biaya tetap tak bisa
dikendalikan oleh pimpinan. Terpisahnya pengeluaran tetap pada golongan khusus pada
rugi laba biaya variabel, pimpinan mampu mendapatkan keterangan discretion biaya
tetap dipisahkan dengan committed biaya tetap, agar pengkontrolan pengeluaran tetap di
jangka pendek bisa dilaksanakan pimpinan.
Biaya variabel mengeluarkan informasi berguna bagi pembuatan kebijakan jangka
pendek. Pada kebijakan jangka pendek sehubungan dengan adanya pergerakan transaksi
aktifitas. Variabel secara khusus berguna menetapkan nilai penjualan jangka pendek.

Penganggaran Perusahaan 221


Universitas Pamulang by : Team Teaching

C. KELEMAHAN BIAYA VARIABEL


Setelah diuraikan manfaat informasi yang dihasilkan oleh biaya variabel, berikut ini
diuraikan kelemahan-kelemahan metode tersebut.
1. Memisahkan pengeluaran kedalam pengeluaran variabel dan tetap sebetulnya
rumit dijalankan, sebab langka sebuah pengeluaran betul – betul variabel
ataupun betul – betul tetap. Sebuah pengeluaran dikategorikan menjasi sebuah
variabel apabila pendapat dibawah ini terkandung :
a. Nilai barang ataupun jasa takkan berganti. Umpamanya pemakaian bbm
bagi mesin elektrik dipengaruhi oleh kegiatan manufaktur, akibatnya
beban bbm merupakan pengeluaran variabel berdasarkan perkiraan nilai
perolehannya tetap, sebab bilamana berganti perolehannya, beban bbm
itu tak sekedar berganti sebanyak pemakaian pemroduksian..
b. Model serta tahapan pemroduksian tak berganti – ganti.
c. Level efesiensi tak berganti
Adapun pengeluaran tetap bisa dipisahkan ke dalam dua golongan
a. Pengeluaran tetap jangka pendek bisa berganti, umpamanya upah
pimpinan.
b. Pengeluaran tetap jangka panjang tak berganti, umpamanya biaya
penyusutan dan rental gedung yang disewa jangka panjang.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa jangka panjang seluruh pengeluaran
merupakan prilaku variabel.
2. Biaya variabel diasumsikan tak selaras pada pernyataan standar akuntansi
lazimnya, sehingga laporan keuangan untuk kepentingan pajak dan masyarakat
umum harus dibuat atas dasar metode biaya penuh. Menurut pendukung biaya
penuh, jika biaya overhead pabrik tetap tidak diperhitungkan dalam harga pokok
persediaan dan harga pokok penjualan akan menghasilkan informasi harga
pokok produk yang tidak wajar. Biaya overhead pabrik tetap, seperti halnya
dengan biaya overhead pabrik variabel diperlukan untuk memproduksi dan oleh
karena itu menurut metode biaya penuh, harus sibebankan sebagai baiaya
produksi. Metode biaya variabel memang lebih ditujukan untuk memenuhi

Penganggaran Perusahaan 222


Universitas Pamulang by : Team Teaching

informasi bagi kepentingan intern perusahaan. Kelemahan ini dapat diatasi


menggunakan biaya variabel yang telah diubah ke rugi laba biaya penuh seperti
talah diuraikan dimuka.
3. Pada biaya variabel, tinggi rendahnya keuntungan dikaitkan pada pergerakan –
pergerakan transaksi penjualan. Korporasi dimana kegiatan bisnisnya musiman,
biaya variabel akan melaporkan kerugian yang sangat banyak pada kurun –
kurun tertentu, adapun pada kurun lainnya melaporkan keuntungan yang tak
lazim. Umpamanya korporasi jaket anti hujan yang menawarkan produksinya
pada hari – hari sebelum atau sepanjang cuaca hujan. Pada beberapa bulannya
sebelum atau sepanjang cuaca hujan, rugi-laba model biaya variabel menunjukan
keuntungan, adapun cuaca kemarau ini menunjukan pergeseran, sebab tak ada
biaya tetap ditahan pembiayaannya. Dalam harga pokok persediaan, kondisi
tersebut menyebabkan rugi-laba yang dilaporkan sesuai model biaya variabel
dikhawatirkan kegunannya apabila dibandingan model biaya penuh.
4. Tak dimasukkannya overhead tetap pada persediaan dan harga pokok persediaan
mengakibatkan jumlah stok turun, maka memperkecil modal kerja yang
disajikan bagi pemakaian analisa financial.

D. MANFAAT INFORMASI BIAYA VARIABEL


Dengan pengeluaran dikelompokan menurut prilakunya pada kaitannya terhadap
pergerakan kegiatan korporasi, catatan financial yang dibuat sesuai model biaya
variabel berguna untuk pimpinan, yakni :
1. Merencanakan keuntungan jangka pendek
2. Mengkontrol pengeluaran
3. pembuat kebijakan
Persyaratan merencanakan keuntungan jangka pendek, pimpinan membutuhkan
keterangan pengeluaran yang dibagi sesuai prilaku biaya terkait pada pergerakan
transaksi korporasi. Pada jangka pendek, Pengeluaran merupakan indikator yang
penting dipikirkan pimpinan untuk membuat keputusannya. Sebab itulah, model biaya
variabel yang tersaji dalam laba rugi menginformasikan pengeluaran variabel berguna

Penganggaran Perusahaan 223


Universitas Pamulang by : Team Teaching

merencanakan keuntungan jangka pendek. Catatan rugi laba variabel menginformasikan


dua buah laporan, yakni :
1. laba kontribusi
2. pengungkit operasional
Merencanakan keuntungan jangka pendek diperlukan pimpinan ketika membuat
anggaran. Pada pembuatan anggaran itu pimpinan bermaksud menilai dampak masing –
masing kriteria yang nantinya diterapkan pada keuntungan korporasi. Sebab, pada
jangka pendek pengeluaran tetap tak berganti, sehingga keterangan yang berhubungan
pada penganggaran jangka pendek merupakan keterangan berakibat pada produk yang
dijual dan pengeluaran variabel, dimana masing – masing adalah bagian perhitungan
laba kontribusi.
Umpamanya ketika membuat penganggaran, top pimpinan memikirkan program
peningkatan nilai penjualan barang sejumlah 10% yang dianggap tak membebani
banyaknya barang terjual. Apabila pengeluaran variabel dan tetap tak bergerak, dampak
peningkatan nilai jual itu pada keuntungan jangka pendek bisa secara gampang didapat
melalui mengaitkan perbandingan laba kontribusi terhadap prosentase peningkatan nilai
penjualan. Dengan adanya perbandingan laba kontribusi, pimpinan bisa dengan
gampang memikirkan pilihan terhadap pengeluaran tetap. Dengan adanya pemisahan
biaya tetap dan biaya variabel dalam laporan laba – rugi, hal ini memungkinkan
manajemen melakukan analisa hubungan antar biaya, volume dan laba.

E. PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM BIAYA VARIABEL


Dalam biaya variabel, output hanya dibebankan ongkos produksi variabel, yang
meliputi antara lain :
1. beban bahan baku
2. beban pekerja langsung
3. beban overhead variabel
Sebab itulah, penyusunan anggaran variabel memakai biaya variabel untuk menetapkan
harga pokok produksinya, tarif overhead yang diperhitungkan terhadap output meliputi
tarif overhead variabel, dimana beban overhead sebenarnya diperhitungkan terhadap

Penganggaran Perusahaan 224


Universitas Pamulang by : Team Teaching

output meliputi beban overhead aktual berprilaku variabel saja. Tarif overhead variabel
tiap bagian dibebankan berdasarkan langkah dibawah ini :
1. Beban overhead langsung dept dikelompokkan pengeluaran variabel atau tetap.
2. Beban overhead variabel dept jasa dibebankan ke dept pemroduksian sesuai
banyaknya jasa yang dipakai dept jasa lainnya dan dept pemroduksian
3. Beban overhead variabel dept pemroduksian sesudah ditambahkan beban
overhead variabel yang berasal dari pembebanan dept jasa dipisahkan agar
didapat tarif overhead variabel.

F. PENGERTIAN ANGGARAN VARIABEL


“Anggaran variabel adalah sebuah rencana atas skema pengeluaran
menunjukkan bagaimana setiap pengeluaran bergerak sesuai dengan pergerakan
tingkatan aktifitas pada kurun berikutnya pada relavant range tertentu”. (Ellen
Christina dan M. Fuad, 2012).
Harus diperhatikan dalam anggaran variabel ini adalah konsep variabilitas biaya,
dimana biaya dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Dengan anggaran variabel ini kita
dapat mengidentifikasi masing-masing jenis biaya karena perubahan tingkat kegiatan
yang dilakukan.

G. KEGUNAAN ANGGARAN VARIABEL


Secara umum kegunaan penyusunan anggaran variabel sama dengan tujuan penyusunan
anggaran lainnnya, yaitu perangkat mengawasi pekerjaan agar gampang
mengkalkulasikan cadangan beban ataupun bugdet penyesuaian beban di tingkatan
aktifitas. Adapun spesifiknya, budget variabilitas bermanfaat pada :
a. Pedoman menghitung budget di sebuah bagian korporasi
b. Pedoman menghitung pengeluaran yang ditetapkan bilamana
perencanaan aktifitas sebuah bagian dikoreksi.

Penganggaran Perusahaan 225


Universitas Pamulang by : Team Teaching

H. ELEMEN BERPENGARUH TERHADAP VARIABILITAS ANGGARAN


Variabilitas penganggaran dibuat berdasarkan :
a. Unit Kegiatannya;
 Jam mesin langsung
 Jam kerja langsung
 Jam reparasi langsung
 Kilo watt per jam
Memilih unit kegiatannya mesti memperlihatkan keterkaitan yang benar – benar
dekat antara pengeluaran dengan tingkatan kegiatannya, jika tak ada maka
penganalisaan variabilitas tak berfungsi. Untuk memilih unit kegiatannya
tersedia pengkriteriaan yang mesti dicermati, yaitu :
1. Unit kegiatannya mesti gampang dicermati dan dilaksanakan
2. Unit kegiatannya mesti dapat memperlihatkan atau mengevaluasi besar
kecilnya tingkatan kegiatannya yang diakibatkan besar kecilnya
pengeluaran.
3. Unit kegiatannya haruslah seminimalnya ditimbulkan elemen variabilitas
lainnya kecuali hasil dan tingkatan kegiatannya.
b. Menentukan Relevant Range;
c. Menentukan Unit Kegiatannya;
Tingkatan kegiatannya pada sebuah korporasi mesti dituangkan ke unit kegiatannya
(Activity base), umpamanya :
1. Jam mesin langsung (direct machine hour)
2. Jam kerja langsung (direct labor hour)
3. Jam reparasi langsung (direct repair hour)
4. Kilo watt per jam (Kilo watt per hour)
Pemilihan satuan kegiatan harsu menujukkan hubungan yang betul-betul kuat antara
biaya dengan tingkat kegiatan, bila tidak maka analisa variabilitas biaya tidak berguna.
Dalam pemilihan satuan kegiatan, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan antara
lain :

Penganggaran Perusahaan 226


Universitas Pamulang by : Team Teaching

a. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan dicerna


b. Satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau mengukur naik
turunnya tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya.
c. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-
faktor variabel yang lain selain output dan tingkat kegiatan.

I. PENENTUAN RELEVANT RANGE


Relavant range merupakan sebuah interval dicantumkan bersama tingkatan hasil acak,
dengan catatan variabilitas budget tercantum bisa digunakan ataupun belum kadaluarsa.
Relavant range penting ditetapkan sebab pengeluaran tetap dan variabel tiap satuan
bisa bergerak terhadap tingkatan keluaran acak, makanya pengeluaran ini mesti
dihubungkan terhadap relevant range acak.

J. PELAPORAN LABA RUGI PADA PIHAK LUAR


Apabila korporasi mengunakan model biaya variabilitas pada akuntansinya, saat
melaporkan rugi-labanya pada pihak diluar penting melakukan pergantian elemen
pengeluaran yang dibebankan ke harga pokok barang dalam prosesnya, barang jadinya,
dan harga pokok penjualannya. Pergantian tersebut tak usah dicatatkan dalam
akuntansinya, namun hanya dikerjakan menggantikan pelaporan rugi-labanya sesuai
model biaya penuh.
Mengganti pelaporan rugi-laba model biaya variabel ke model biaya penuh,
dibutuhkan ketiga tahapan dibawah ini, yaitu :
Pertama kalinya, stok diawal barang dalam pemrosesan dan stok diawal barang
jadinya ditambahkan harga pokok disertai beban overhead tetap. Makanya penting
mengetahui akumulasi beban overhead aktual yang dibebankan pada masa lampau.
Angka tersebut dibebankan sesuai metode pembebanannya maka didapat beban
overhead tiap satuan berdasarkan pembebanannya. Beban overhead tetap tiap satuan
tersebut dikali terhadap jumlah berdasarkan pembebanannya tercantum pada stok
diawal maka didapat penambahan harga pokok stok diawal. Misalkan dalam contoh 1
diatas, total biaya overhead tetap sesungguhnya PT Rimendi dalam tahun 19X0

Penganggaran Perusahaan 227


Universitas Pamulang by : Team Teaching

berjumlah Rp. 559.850 dan dibebankan kepada produk atas dasar beban pekerja
langsung sebesar Rp. 322.500, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 186%
(599.850:322.500) dari biaya tenaga kerja langsung. Dengan demikian harga pokok
persediaan barang dalam proses diawal dihitung harga pokoknya menurut beban penuh
sebagai berikut:
Biaya produk variabel yang melekat pada persediaan dalam prosesawal Rp 7.900
Tambahan biaya overhead pabrik tetap 186% x Rp 1.700
(biaya tenaga kerja langsung) 3.162
Harga pokok persediaan pokok dalam proses awal menurut metode
Biaya penuh Rp. 11. 062

Kedua. Beban pemroduksian sesuai model biaya variabilitas pada awalnya


dibebankan beban variabel saja harus disesuaikan melalui penambahan beban overhead
tetap aktual sebesar Rp. 49.000.
Ketiga. Stok diakhir barang dalam proses dan stok akhir barang jadi
ditambahkan harga pokoknya dengan beban overhead tetap. Untuk itu beban overhead
tetap aktual yang muncul pada periode saat ini dibagikan sesuai dasar pembebanan
untuk menghitung beban overhead tetap tiap satuan dasar pembebanaan. Beban
overhead tetap tiap satuan dikali dengan jumlah dasar pembebanan yang tersedia dalam
stok diakhir didapat tambahan harga pokok persediaan akhir. Dalam contoh 1 diatas,
total biaya overhead tetap sesungguhnya PT Rimendi dalam bulan januari 19X1
berjumlah Rp. 49.000 dan dibebankan kepada produk atas dasar biaya tenaga kerja
langsung sebesar Rp. 25.000, maka beban overhead tetap sesungguhnya adalah 196%
(49.000 : 25.000) dari biaya tenaga kerja langsung.

K. TEHNIK MEMISAHKAN KOMPONEN BIAYA TETAP DAN VARIABEL


Ada berbagai model yang bisa dipakai memperhitungkan banyaknya elemen
pengeluaran tetap dan variabel yang terdapat dalam beban semivariabel, yakni :

Penganggaran Perusahaan 228


Universitas Pamulang by : Team Teaching

a) Cara langsung, yakni disesuaikan keluaran riset di industri ataupun berdasarkan


menganalisa informasi lampau yang dipenuhi dengan interprestasi ketetapan
pimpinan erat hubungannya dengan informasi lampau ketetapan tersebut.
b) Cara point tertinggi dan terendah yakni melalui metode membagi pengeluaran
tetap dan variabel sesuai hitungan saling berpengaruh antara 2 jenis besaran
hasil ataupun tingkatan aktifitas yang berlainan.
Misalnya :
 Relavant range : 9.000 – 12.000 DMH, artinya :
Point tertinggi = 12.000 DMH
Point terendah = 9.000 DMH

 Pengeluaran:
Point tertinggi = Rp.6.400.000,-
Point terendah = Rp.5.200.000,-
 Saling berpengaruh
Perhitungan pengeluaran variabel tiap satuan :

Beban variabel per unit = Rp.1.200.000,- = Rp400,-


3.000
Perhitungan beban tetap :
Point tertinggi :
- Anggaran biaya Rp.6.400.000,-
- Anggaran variabel = 12.000 x Rp400 Rp4.800.000,-
- Biaya tetap Rp.1.600.000,-

Penganggaran Perusahaan 229


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c) Metode statistik, yakni memakai regresi linear. Penganalisisan ini


menyambungkan informasi pengeluaran dengan hasil pada masa – masa lampau,
agar bisa dikenali bagaimanakah pengeluaran – pengeluaran akan berganti
dikarenakan adanya pergantian banyaknya keluaran sesuai formula yang
dibentuk. Output yang dihasilkan bisa dipergunakan sebagai estimasi di periode
berikutnya terkait dengan relasi pergeseran volume dengan mutasi pengeluaran.

Contoh soal :
Terdapat informasi tentang perencanaan pengeluaran bagi dept pemeliharaan
meliputi 3 item pengeluaran :

Menurut informasi di atas hitunglah :


1. Variabilitas anggaran detil dalam format tabel dengan relevant renge kelipatan
2.000 DRH;
2. Rumus Variabilitas anggaran
3. Menetapkan pengeluaran yang tersedia bilamana dept pemeliharaan
mengerjakan pada tingkatan 15.200 DRH.
Jawaba:
1. Anggaran variabel :

Jenis Biaya 10.000 DRH 12.000 DRH 14.000 DRH 16.000 DRH
Gaji 100.000 100.000 100.000 100.000
Bahan pembantu 44.000 59.000 174.000 189.000
lain-lain 30.000 34.000 38.000 42.000
Jumlah 274.000 293.000 312.000 331.000

Penganggaran Perusahaan 230


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Rumus Anggaran Vairabel :

Bahan pembantu (biaya semivariabel) :

Total biaya pada titik maskimal 16.000 DRH = Rp 189.000


Total baiaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 144.000
Selisih 6.000 45.000

Biaya variabel per DRH 45.000 = Rp 7,50


6.000
Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 189.000
Biaya variabel = 16.000 x 7,50 = Rp 120.000
Biaya tetap = Rp 69.000

Biaya lain-lain (biaya semi variabel) :


Total biaya pada titik maskimal 16.000 DRH = Rp 42.000
Total baiaya pada titik minimal 10.000 DRH = Rp 30.000
Selisih 6.000 12.000
Biaya variabel per DRH 12.000 = Rp 2,00
6.000
Total biaya pada tingkat 16.000 DRH = Rp 42.000
Biaya variabel
= 16.000 x 2,00 = Rp 32.000
Biaya tetap = Rp 10.000

Penganggaran Perusahaan 231


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variable/ DRH


Gaji 100.000 -
Bahan pembantu 69.000 7,50
lain-lain 10.000 2,00
Jumlah 179.000 9,50

Rumus anggaran variabel = 179.000 + 9,50 X


Jumlah pengeluaran yang mesti
tersedia bilamana dept
pemeliharaan bekerja di tingkatan
15.200 DRH. Dengan memakai
rumus tersebut adalah ::
x= 15.200
Y= 179.000 + 9,50 (15.200)
323.400
Maka jumlah pengeluaran yang mesti tersedia Rp.323.400,-

Penganggaran Perusahaan 232


Universitas Pamulang by : Team Teaching

L. LATIHAN
Terdapat informasi tentang perencanaan pengeluaran bagi dept pemeliharaan meliputi 3
jenis pengeluaran, yakni ::

Menurut informasi di atas hitunglah :


1. Variabilitas anggaran detil dalam format tabel dengan relevant renge kelipatan
1.000 DRH;
2. Rumus Variabilitas anggaran
3. Menetapkan pengeluaran yang tersedia bilamana dept pemeliharaan
mengerjakan pada tingkatan 12.500 DRH.

M. SOAL PERTANYAAN
1. Biaya variabel dan tetap merupakan golongan pengeluaran utama. Pengeluaran
ini diartikan dari pergerakan akumulasinya yang berfluktuasi pada pergeseran
transaksi atas tujuan biaya yang dipilih. Jelaskan pengertian pengeluaran
variabel dan tetap.
2. Sebutkan karakteristik saudara pelajari, mengapa suatu pengeluaran digolongkan
sebagai suatu biaya variabel

3. Apakah manfaat bagi manajemen suatu perusahaan apabila informasi biaya


dikelompokan sesuai dengan prilakunya dalam hubungannya dengan perubahan
kegiatan perusahaan.
4. Sebutkan jenis – jenis biaya produksi variabel yang saudara ketahui.
5. Sebutkan langkah – langkah untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik
variabel per departemen.

Penganggaran Perusahaan 233


Universitas Pamulang by : Team Teaching

6. Jelaskan pengertian anggaran variabel serta faktor – faktor apa saja


mempengaruhi anggaran variabel. Jelaskan jawaban saudara.
7. Sebutkan berbagai model yang bisa diaplikasikan memperhitungkan elemen
pengeluaran tetap dan variabel yang termuat pada beban semivariabel.
8. Sebutkan tingkat kegiatan apa saja di sebuah korporasi disebutkan unit
kegiatannya yang saudara ketahui.
9. Apakah yang dimaksud dengan Relevant Range ? Mengapa Relevant Range
diperlukan dalam penyusunan anggaran variabel.
10. Apa saja kepentingan manajemen perusahaan dalam menyusun anggaran
variabel. Jelaskan jawaban saudara.

Penganggaran Perusahaan 234


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Penganggaran Perusahaan 235


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE- 15
ANGGARAN MODAL

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Sesudah membahas modul perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan :
1. Ciri perusahaan
2. Pembentukan perusahaan
3. Modal Perusahaan
4. Pengertian anggaran modal;
5. Pentingnya anggaran modal;
6. Klasifikasi Proyek Investasi;
7. Tujuan Penyusunan Anggaran Modal.

A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Perusahaan merupakan badan usaha dipisahkan dan berbeda dari perorangan yang
menjalankan dan mengelola perusahaan itu. Menjadi badan usaha, perusahaan mesti
mengikuti aturan – aturan dimana badan usaha itu dijalankan, meliputi peraturan dikenai
pajak terhadap keuntungan yang diperoleh badan usaha tersebut.
Ditilik kepemilikannya, perusahaan digolongkan menjadi perusahaan yang dikuasai
publik dan perusahaan yang hanya dikuasai segelintir individu. Perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan secara luas di publik di bursa efek (pasar modal) dinamakan
public corporation, sedangkan perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada
publik, hanya dimiliki oleh sekelompok kecil investor saja dinamakan nonpublic
(private) corporation.
Setelah menjadi sebuah badan usaha dipisahkan dan berbeda dari pendirinya,
perusahaan beroperasi mengatasnamakan dirinya, tidak mengatasnamakan para
pendirinya. Perusahaan bisa memperoleh, menguasai, dan melepas haknya dengan
mandiri. Sama halnya, apabila perusahaan mengadakan kegiatan meminjam dana maka
kegiatan peminjaman itu dicatat pada suatu perjanjian yang sah secara hukum

Penganggaran Perusahaan 236


Universitas Pamulang by : Team Teaching

mengatasnamakan perusahaan. Lain pula, pada firma, dimana kegiatan para pendiri
melibatkan firma itu sendiri. Dalam perusahaan, pemilik saham takkan melibatkan
perusahaan.
Para pemegang saham memiliki kewajiban yang terbatas. Krediktur hanya berhak atau
memiliki klaim (tuntunan) terhadap aktiva perusahaan saja, bukan atas harta pribadi
pemegang saham hanya sebatas pada jumlah investasi yang dilakukannya dalam
perusahaan. Dalam kasus bangkrutnya perusahaan, secara hukum, kerugian keuangan
yang akan menjadi tanggungan pemegang saham hanya sebatas pada jumlah investasi
modal yang telah disetornya ke dala perusahaan.
Kepemilikan perusahaan dinyatakan dalam lembar saham. Pemilik saham merupakan
perorangan yang mendapatkan dan mempunyai saham perusahaan. Pemilik saham bisa
melepaskan sebagian ataupun semua kepesertaannya di perusahaan melalui penjualan
sahamnya. Pemindahan hak kepemilikan diantara pemegang saham (melalui transaksi
pembelian dan penjualan saham) takkan mempengaruhi eksitensi dan kesinambungan
aktivitas opersional perusahaan. Perusahaan biasanya relatif lebih mudah dalam
memperoleh modal melalui penerbitan saham. Karakteristik telah membuat perusahaan
mampu umtuk meningkatkan modal dalam jumlah yang besar. Pemegang saham sendiri
biasanya tertarik untuk membeli saham perusahaan karena tanggung jawabnya yang
terbatas (seperti yang telah dijelaskan di atas) dan kemudahannya dalam melakukan
penjualannya kembali atas lembar saham yang telah dimilikinya.
Secara hukum pemegang saham, dapat dikatakan sebagai perusahaan dan akan
mengendalikan perusahaan (secara tidak langsung) dengan cara memiliki dewan direksi.
Dewan direksi ini memiliki wewenang untuk menetapkan seluruh kebijakan perusahaan,
baik yang menyangkut kebijakan operasional maupun keuangan (finansial) perusahaan.
Untuk selanjutnya, dewan direksi akan mengngkat atau mempekerjakan seorang
presiden direktur (direktur utama) dan satu atau beberapa wakilnya (direktur), yang
tugasnya adalah melaksanakan seluruh kebijakan yang telah ditetapkan dan
menjalalankan fungsi menejemen secara harian. Untuk perusahaan yang dimana lingkup
usahanya berskala menengah diatas, biasanya beberapa direktur akan dipekerjakan
untuk menangani bidang masing-masing, seperti bidang akuntansi dan keuangan,

Penganggaran Perusahaan 237


Universitas Pamulang by : Team Teaching

bidang operasional, bidang pemasaran, bidang kepegawaian (personalia), dan bidang


lainnya yang tentu saja dapat digolong-golongkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
masing-masing.
Perusahaan berbeda dengan perusahaan perorangan dan firma, yakni suatu taxable
entitas dimana dikenai pajak baik di tingkatan perorangan (dividen) ataupun keuntungan
entitas. Kekurangan jenis entitas ini terkait pada pajak yaitu terkesan menimbulkan
pajak berganda, bahwa keuntungan entitas yang telah terkena pajak dikenai lagi saat
porsi keuntungan tersebut dibagikan untuk investor saat pembagian dividen . Apabila
diamati, dividen yang dikenai pajak bersumber dari keuntungan sudah dikenai pajak
sebelumnya, sebe;um akhirnya keuntungan entitas itu dibagikan untuk pemilik saham. ,
Suatu badan usaha, ketetapan pajak multiple ini muncul akibat adanya para pihak
berdiri sendiri satu sama lainnya yang diperkirakan ikut merasakan keuntungan, yakni
entitas sebagai badan usaha dan pemilik saham sebagai perorangan.

B. PEMBENTUKAN PERUSAHAAN
Tahap awal dalam pembentukan perusahaan adalah dengan mengajukan permohonan ke
negara dimana perusahaan tersebut akan didirikan. Permohonan memuat informasi
mengenai nama dan tujuannya didirikan perusahaan, jenis saham, jumlah modal dasar
dan nama pendiri perusahaan.
Setelah permohonan perusahaan disetujui, negara akan mengeluarkan piagam atau akta
pendirian perusahaan. Terbitnya akta ini, secara resmi akan mensahkan berdirinya
perusahaan. Setelah menerima akta pendirian perusahaan, para pendiri perusahaan lalu
akan menyiapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga ini memuat seperangkat aturan dan prosedur mengenai
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan membutuhkan banyak biaya. Biaya – biaya yang terjadi dalam
rangka pendirian perusahaan, dinamakan biaya pendirian perusahaan (organization
cost). Pengeluaran – pengeluaran ini mencakup :
 Pengeluaran administrasi

Penganggaran Perusahaan 238


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Pengeluaran pengurusan akta


 Pengurusan ijin
 Pajak
 Biaya promosi dan lain sebagainya
Biaya promosi biasanya dikeluarkan dalam rangka memperkenalkan kepada publik
mengenai keberadaan atas jenis usaha yang diselenggarakan oleh organisasi yang baru
berdiri tersebut. Biaya pendirian perusahaan akan dibebankan secara langsung pada saat
biaya tersebut terjadi (dikeluarkan). Penangguhan biaya tidak dilakukan mengingat
sulitnya untuk menentukan jumlah (nilai) dan saat pengakuan atas manfaat yang akan
diperoleh perusahaan di masa yang akan datang dari pendirian perusahaan.

C. MODAL PERUSAHAAN
Ketika perusahaan telah sah berdiri tercantum pada akta notaris, perusahaan bersiap –
siap melepaskan kepentingannya pada tiap lembaran saham yang dikuasai. Jika
perusahaan punya semacam saja ataupun satu tipe saham, biasanya saham itu disebut
common stock. Selembar common stock menjadikan pemegang saham mendapat hak
memutuskan :
 Berhak memberikan suara
 Berhak mendapatkan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen
 Berhak memperoleh prioritas atas common stock yang direlease korporasi
supaya menjaga banyaknya prosentase penguasaan common stock
 Berhak didahulukan pembayaran kewajiban tersisa sesudah kewajiban pada
kreditur dan preferred stock perusahaan dipenuhi jika korporasi mengalami
pailit.
Hak – hak yang akan diberikan oleh perusahaan kepada investor atas kepemilikan
saham biasanya dinyatakan secara tertulis dalam akta pendirian perusahaan atau dalam
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Kepemilikan saham dibuktikan melalui
sertifikat sahamyang bernomor urut tercetak. Dalam sertifikat saham ini tertera :
 nama perusahaan,

Penganggaran Perusahaan 239


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 nilai pari saham,


 nama pemegang saham,
 kelas saham,
 dan jumlah saham yang dimiliki.
Ekuitas pemegang saham dalam perusahaan disebut ekuitas pemilik. Tercatat dalam sisi
kredit laporan keuangan perusahaan, dengan akun ekuitas pemilik mencantumkan
rincian total komponen penting ekuitas, yaitu :
1. Ekuitas yang disetorkan ataupun dikontribusikan pemilik sahan, disebut juga
tambahan ekuitas disetorkan.
2. Laba bersih ditahan atau dimasukkan lagi pada korporasi, disebut juga saldo laba
ditahan.

D. MODAL DISETOR
Modal disetorkan merupakan Jumlah kas dan aktiva tambahan yang diberikan oleh
pemilik saham ke korporasi agar digantikan dengan saham. Adapun saldo laba muncul
sebagai output aktifitas operasional , yaitu laba bersih.
Modal disetorkan bersumber lewat common stock yang diterbitkan dengan lembaran
maksimal saham yang boleh diterbitkan perusahaan disebut juga authorized capital
tercantum pada notulen ataupun akta korporasi
Keseluruhan jumlah modal dasar sesungguhnya mencerminkan dau hal. Yang pertama
adalah untuk memenuhi kebutuhan modal di awal pendirian perseroan dan yang kedua
adalah sebagai antisipasi untuk memenuhi kebutuhan modal di masa mendatang. Jadi,
jumlah lembar saham yang diotorisasi (modal dasar) umumnya akan melampui jumlah
lembar saham yang diterbitkan (dijual) pertama kali, sedangkan sisanya akan diterbitkan
(dijual) lagi secara bertahap sesuai dengan jumlah kebutuhan modal nantinya. Jika
seluruh saham yang diotorisai telah terjual, perseroan harus memperoleh ijin dari negara
untuk memperubah akta pendirian sebelum dapat menerbitkan tambahan saham lagi.
Pengesahan (pengotorisasian) modal saham tidak memerlukan ayat jurnal akuntansi
karena peristiwa ini memiliki efek langsung terhadap besarnya aktiva maupun modal

Penganggaran Perusahaan 240


Universitas Pamulang by : Team Teaching

pemegang saham. Akan tetapi, pengungkapan atas jumlah lembar saham yang
diotorisasi tetap akan di perlukan di neraca, yaitu pada bagian modal pemegang saham
(stockholders’ equity section).
Jumlah lembar saham yang beredar (outstanding) adalah banyaknya lembaran saham
telah diotorisasi, dilepaskan, serta dimiliki berada di tangan pemegang saham. Dalam
keadaan tertentu (nanti akan dijelaskan), perseroan dapat menarik kembali beberapa
sahamnya yang telah beredar dari tangan pemegang saham.

D. PENGEMBALIAN MODAL
Pengembalian modal menunjukkan laba yang diperoleh untuk setiap rupiah modal yang
ditanam. Pengembalian modal dihitung sebagai laba bersih dibagi dengan rata – rata
total modal .
Contoh : Apabila suatu perusahaan menghasilkan laba bersih Rp 500.000 dengan modal
awal Rp. 2.000.000 dan tambahan modal Rp. 1.000.000 maka hitunglah pengembalian
modal perusahaan tersebut.

Jawab :

Laba bersih
Pengembalian modal =
Rata – rata total modal

Modal awal + Modal akhir


Rata – rata total modal =
2

2.000.000 + (2.000.000 + 1.000.000)


Rata – rata total modal =
2

Penganggaran Perusahaan 241


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2.000.000 + 3.000.000
=
2

= 2.500.000

Laba Bersih
Pengembalian modal =
Rata – rata total modal

500.000
=
2.500.000

= 20%

E. PENGEMBALIAN INVESTASI
Kalau pengembalian modal menghitung laba yang dihasilkan setiap rupiah modal
ditanam, pengembalian investasi (return on investment) menghitung pengembalian
untuk setiap rupiah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh : Apabila suatu perusahaan menghasilkan laba bersih Rp 2.000.000 dengan
menanggung beban bunga Rp. 400.000 dan pajak 20% maka hitunglah pengembalian
modal perusahaan tersebut apabila diketahui total aktiva perusahaan tersebut adalah Rp.
8.000.000

Penganggaran Perusahaan 242


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Jawab :
Laba bersih
Pengembalian investasi =
Rata – rata total aktiva

Aktiva awal + Aktiva akhir


Rata – rata total aktiva =
2

8.000.000
Rata – rata total aktiva =
2

= 4.000.000

Laba Bersih
Pengembalian investasi =
Rata – rata total aktiva

2.000.000
=
4.000.000

= 50%

Penganggaran Perusahaan 243


Universitas Pamulang by : Team Teaching

F. ARTI MODAL YANG DIANGGARKAN


Modal yang dianggarkan berkaitan pada semua pemrosesan direncanakan dan
keputusan yang diambil tentang uang yang dikeluarkan dengan kurun periode
dikembalikan melebihi satu periode..
Sebutan lain bagi modal yang dianggarkan adalah tambahan pengeluaran barang
modal ataupun pembelian asset yang dianggarkan. Sebutan barang modal merujuk
kepada asset berwujud yang dipakai untuk pemroduksian dan penganggaran,
mengartikan sebuah perencanaan aliran uang masuk dan aliran uang keluar pada tenggat
waktu acak pada periode yang berikutnya. Modal dianggarkan meliputi semua
pemrosesan pembiayaan yang direncanakan dimana harapannya untuk dikembalikan
melebihi satu periode. Misalnya ; “investasi yang dikeluarkan berbentuk pertanahan,
gedung ataupun peralatan pabrik, keunggulan sdm, bagian riset dan penelitian”. (Ellen
Christina dan M. Fuad, 2012). Yang harus diperhatikan dalam anggaran modal ini
adalah penekanannya pada pembiayaan yang direncanakan mendapatkan aktiva
berwujud. Adapun barang modal yang dianggarkan yakni keseluruhan pemrosesan
mempelajari proyek agar bisa menetapkan mungkinkah proyek tersebut dilibatkan lagi
ke anggaran modal dengan analisis mengenai aliran uang masuk dan aliran uang keluar
dalam kurun periode yang berikutnya.

G. PENTINGNYA MODAL DIANGGARKAN


Beberapa alasan mengapa kita perlu menganalisis anggaran modal antara lain :
a. Uang yang digunakan memiliki tenggat waktu yang lama
b. Investasi ditanamkan pada asset berwujud berharap akan output yang dijual pada
periode berikutnya.
c. Uang yang dikeluarkan bagi kepentingan itu relatif banyak dan rumit dijual lagi
apabila asset telah terpakai;
d. Ketetapan – ketetapan yang keliru ketika mengambil kebijakan atas modal yang
dikeluarkan menyebabkan korporasi merugi yang banyak berdampak pada:
beban penyusutan tinggi, bunga yang dibayarkan atas peminjaman, beban satuan

Penganggaran Perusahaan 244


Universitas Pamulang by : Team Teaching

meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat


dimanfaatkan secara optimal.
Itulah sebabnya mengapa keputusan pemilihan investasi merupakan keputusan
yang penting yang harus diambil manajer keuangan karena akan menentukan
tingkat risiko yang ditanggung dan tingkat keuntungan yang akan di raih di masa
datang.

H. KLASIFIKASI PROYEK ( INVESTASI )


Perusahaan pada umumnya mengklasifikasi proyek atau investasi sebagai
berikut :
a. Penggantian (replacement);
Penggantian dapat dikatagorikan menjadi 2, yaitu :
i. Penggantian untuk kelangsungan usaha
Meliputi pengeluaran untuk penggantian peralatan tak terpakai lagi
sedangkan alat itu masih bermanfaat bagi pemroduksian. Pertimbangan
harus dipikirkan pada penggantian tersebut, yaitu :
- Mungkinkan output dikeluarkan tetap digunakan?
- Mungkinkah gedung sekarang masih dipakai?
Apabila kasus diatas dijawab dengan iya, maka keberlangsungan usaha
bisa dipertahankan dengan langkah yang diputuskan tanpa melalui
pemrosesan berbelit – belit.
ii. Menggantikan demi menurunkan pengeluaran
Keseluruhan pengeluaran memperbaiki peralatan masih bisa dipakai
namun alat itu telah ketinggalan zaman. Maksudnya adalah mengurangi
pengeluaran – pengeluaran bagi pekerja, material serta pengeluaran seperti
lpg, pln, dan pam.
b. Ekspansion
Ekspansion dikatagorikan dua, yakni :
i. Ekspansion produk masih tersedia sekarang

Penganggaran Perusahaan 245


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Mencakup pembiayaan menaikkan mutu barang masih tersedia sekarang


ataupun memperbanyak outlet pemasaran serta akses pengiriman.
ii. Ekspansion produk ataupun pemasaran baru
Mencakup pembiayaan menghasilkan produk baru ataupun melebarkan
pemasaran menyentuh area yang tak dijamah korporasi. Ekspansion ini
menyinggung keputusan strategik dapat menggantikan karakter bisnis
korporasi melalui pembiayaan berskala besar dan memakan waktu yang
lama.
c. Perluasan lainnya misalnya gedung, akses untuk top manajemen, dan gedung
pemarkiran kendaraan..

I. TEHNIK DAN KONSEP MODAL DIANGGARKAN


Modal dianggarkan ialah alat bantu mengambil ketetapan apakah investasi yang
diajukan dapat ditolak atau diterima. Tersedia rangkaian tahapan mesti dilalui dalam
menilai sebuah investasi beserta perhitungannya.
Tahapan 1 :
Menetapkan saldo investasi diawal , misalnya harga mesin pabrik buatan Jepang.
Tahapan 2 :
Menetapkan asal pembiayaan akan dipakai. Dalam kasus ini tersedia tiga
alternatif yakni :
 pembiayaan mandiri keseluruhannnya
 Perbankan atau lembaga non perbankan
 Separuh pembiayaan mandiri separuh lagi perbankan
Tahapan 3 :
Memperkiraan struktur arus kas melalui investasi yang diajukan. Tiap aliran
pembiayaan modal lebih terkenal sebagai capital expenditure dimana terdapat
dua jenis aliran uang (cash flow), yakni
i. Aliran uang masuk
ii. Arus kas keluar

Penganggaran Perusahaan 246


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Aliran kas masuk adalah asal pendapatan kas bersumber dari penghasilan
investasi, berupa pendapatan kas dan pendapatan lainnya dengan senilai
perolehan.
 Pendapatan kas adalah penerimaan penjualan, penagihan piutang serta
lainnya.
 Pendapatan lainnya yakni pendapatan bersumber dari pihak eksternal seperti
perbankan, institusi leasing, setoran modal perorangan dari pemegang
saham, pelepasan aktiva berwujud dan lainnya.
Aliran dana keluar (outflow) adalah kas yang dikeluarkan atau bentuk pengorbanan
lainnya dengan harga tertentu. Pada aliran dana keluar dikenalkan 2 tehnik
bagaimana dana dikeluarkan sesuai waktunya, yakni :
 Pengeluaran modal adalah pengeluaran kas yang bermanfaat jangka panjang
misalnya investasi bangunan untuk kegiatan investasi ataupun perolehan
asset berwujud.
 Pengeluaran biaya adalah pengorbanan kas diperhitungkan untuk
mendapatkan penghasilan pada masa sekarang, seperti belanja produksi,
beban memasarkan dan lainnya.

Informasi yang digunakan menghitung aliran dana masuk yakni :

Penjualan xxxx
- Beban operasi xxxx
EBDIT (Earning Before Depreciasion, Interst and Tax) xxxx

- Depreciation xxxx
EBIT (Earning Before Interest and Tax) xxxx
Interest xxxx
-
EBT (Earning before Tax) xxxx
Tax xxxx
-
EAT (Earning After Tax) xxxx

Penganggaran Perusahaan 247


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Metode Penilaian
Investasi

Berdasarkan Berdasarkan
pendekatan cash flow pendekatan
keuntungan akuntansi

Tidak memperhatikan Memperhatikan time ARR


time value of money value of money

Payback Period NPV IRR PI

Penganggaran Perusahaan 248


Universitas Pamulang by : Team Teaching

J. SOAL PERTANYAAN

1. Dilihat dari kepemilikannya, perusahaan dapat dibedakan antara perusahaan


yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dan perusahaan yang hanya dimiliki
oleh sekelompok orang tertentu saja. Sebutkan pengertian public cotporation dan
private corporation.
2. Dalam kasus bangkrutnya perusahaan, secara hukum, kerugian keuangan yang
akan menjadi tanggungan pemegang saham hanya sebatas pada jumlah investasi
modal yang telah disetornya ke dala perusahaan. Apakah saudara setuju dengan
pernyataan ini. Jelaskan.
3. Pendirian perusahaan membutuhkan banyak biaya. Biaya – biaya yang terjadi
dalam rangka pendirian perusahaan, dinamakan biaya pendirian perusahaan
(organization cost). Biaya – biaya apa saja yang ditanggung dalam organization
cost.
4. Sebutkan hak – hak apa saja yang dimiliki oleh pemegang saham sapabila telah
memiliki setiap lembar saham biasa
5. Mengapa pemegang saham biasanya tertarik untuk membeli saham perusahaan
sedangkan mereka juga telah memiliki saham atas perusahaan tersebut. Sebutkan
alasan – alasan dalam jawaban saudara.
6. Ekuitas kepemilikan perusahaan disebut ekuitas pemilik. Pada laporan keuangan
perusahaan, sisi ekuitas pemilik dilaporkan memuat asal permodalan. Sebutkan
asal utama modal yang saudara ketahui dan jelaskan pendapat saudara
7. Modal yang disetorkan merupakan saldo kas dan aktiva yang ditanamkan
pemilik saham ke ke korporasi agar ditukarkan dengan saham. Adapun laba
ditahan muncul sebagai output operasional korporasi, yakni laba bersih.
Mencerminkan apa saja keseluruhan modal dasar tersebut. Sebutkan dan
jelaskan pendapat saudara
8. Sebutkan rumus pengembalian modal dan pengembalian investasi yang saudara
ketahui dan berikan contoh – contohnya.

Penganggaran Perusahaan 249


Universitas Pamulang by : Team Teaching

9. Apa yang dimaksud dengan anggaran modal dan mengapa penyusunan anggaran
modal tersebut dianggap penting oleh perusahaan.
10. Ada berbagai cara metode dalam melakukan penilaian investasi sebutkan dan
jelaskan pendapat saudara.

Penganggaran Perusahaan 250


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :


BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat

Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.

Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca,


Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Penganggaran Perusahaan 251


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-16
ANGGARAN PENILAIAN INVESTASI

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Sesudah menguasai modul ini , mahasiswa diyakini memiliki kemampuan :
1.M enjelaskan evaluasi kelayakan rencana investasi
2.M enjelaskan kriteria penilaian investasi
3.M emilih berbagai alternatif proyek untuk berinvestasi.
4.M enjelaskan metode yang akan digunakan kelayakan proyek investasi
5.M enghitung kelayakan proyek untuk investasi dengan berbagai metode.

A.M ETODE EVALUASI KELAYAKAN RENCANA INVESTASI

B. ASPEK INVESTASI
Sebuah bisnis yang dibiayai berasal dari kas yang didapatkan melalui koloborasi
kekuatan mandiri dan dari peminjaman.
Terlebih bagi bisnis / proyek baru takkan dimungkinkan mendapatkan modal melalui
penjualan 100 prosen, menimbang tidak ada keyakinan investor.
A. Sumber Dana

Untuk memenuhi kebutuhan modal dalam pembiayaan investasi terdiri dari :

Penganggaran Perusahaan 252


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1. Modal Pinjaman (asing)

Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak – pihak di

luar perusahaan, biasanya diperoleh secara pinjaman. Akibat modal

pinjaman ini, maka perusahaan akan dikenakan biaya – biaya, seperti :

a) Biaya administrasi

b) Biaya provisi

c) Komisi

d) Dan bunga

Asal modal pinjaman ini, didapatkan perusahaan melalui :

a) Perbankan

b) Institusi leasing

c) Pinjaman dari perusahaan non bank

C. INVESTASI YANG DIBUTUHKAN


Investasi didapatkan dari beraneka sumber untuk dipergunakan memperoleh aset – aset
yang dipakai bisnis itu. Bermacam aktiva ini lazimnya berbentuk aktiva berwujud
dipakai korporasi mulai diberdirikan hingga bisa dioperasionalkan. Sebab itulah,
prainvestasi diawali dengan membuat investasi yang diperlukan. Investasi yang
diperlukan nantinya dipergunakan belanja aneka keperluan perusahaan terkait investasi
itu.
Bagian pengeluaran – pengeluaran investasi yang dibutuhkan, lazimnya dicocokkan
dengan spesifikasi bisnis yang digeluti. Pada dasarnya investasi yang dibutuhkan
korporasi terdiri dari :
1. Pengeluaran sebelum investasi

a) Membuat studi kelayakan

Penganggaran Perusahaan 253


Universitas Pamulang by : Team Teaching

b) Mengurus perijinan

2. Biaya aktiva tetap

a) Pembelian aktiva tetap berwujud

 Pertanahan

 Peralatan

 Gedung

 Mesin

 Perabotan

 Dan lain – lain

b) Pembelian aktiva tetap tak berwujud

 Goodwill

 Hakcipta

 Lisensi

 Merek dagang

3. Beban operasional

a) Balas jasa pekerja

b) Beban kelistrikan

c) Beban komunikasi dan konsumsi

d) Beban perawatan

e) Pajak

f) Pertanggungan

Penganggaran Perusahaan 254


Universitas Pamulang by : Team Teaching

g) Beban penjualan

h) Beban lainnya

D. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


Dalam praktiknya terdapat banyak pilihan menetapkan sebuah bisnis / proyek pantas
ataupun belum untuk dioperasionalkan dari sisi pembiayaan. Pilihan tersebut
bergantung keperluannya korporasi memilih setiap model yang hendak dipakai. Pilihan
model yang dipakai memiliki kekuatan dan kelemahan masing – masing.
Evaluasi atas bisnis / proyek seyogyanya memakai metode sekaligus. Dalam arti,
semakin banyak model yang dipakai, makin banyak pula mendeskripsikan yang komplit
dan oleh karenanya diyakini menyajikan output yang didapat menjadi makin sempurna.
Berikut ini, penjelasan untuk masing – masing kriteria dengan menggunakan contoh
kasus sehingga akan memudahkan mahasiswa untuk memahaminya.
Investasi PT Lika Riko Abadi di SPBU sejumlah Rp. 5.000.000.000, dengan Rp.
1.000.000.000,- adalah modal kerja. Usia ekonomis 5 tahun dan depresiasi memakai
garis lurus dengan residu nol. Beban bunga yang diharapkan yakni 20%. Perhitungan
laba setelah pajak (EAT) sepanjang 5 tahun adalah : 950.000.000, 1.100.000.000, 1.250
000.000, 1.400.000.000, dan 1.650.000.000. Buatlah Tabel Cash Flow.
Sebelum menggunakan metode – metode penilaian investasi, harus kita rangkum
informasi yang kita kumpulkan berdasarkan contoh kasus tersebut yaitu :

Investasi Rp. 5.000.000.000


Modal Kerja Rp. 1.000.000.000
Umur Ekonomis 5 tahun
Nilai Sisa 0
Penyusutan Garis lurus
Cost of capital 20%
EAT selama 5 tahun adalah :

Penganggaran Perusahaan 255


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Tahun EAT
2004 Rp. 950.000.000
2005 Rp. 1.100.000.000
2006 Rp. 1.250.000.000
2007 Rp. 1.400.000.000
2008 Rp. 1.650.000.000
Total 6.350.000.000
A. Tabel Cah Flow
Untuk menghitung Cash Flow (Arus Kas), ada 2 langkah yang harus kita
lakukan, yaitu :
1. Terlebih dahulu kita harus mencari Penyusutan dengan rumus :
Investasi – Modal Kerja -Nilai
Residu
Penyusutan =
Umur ekonomis

5.000.000.000 – 1.000.000.000 - 0
=
5
= 800.000.000

2. Kemudian kita hitung Aliran Kas Bersih (Proceed).


Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (Aspek Keuangan)
Aliran Kas Bersih atau Proceed dapat kita hitung dengan rumus :
Proceed = EAT + Penyusutan.
3. Kemudian, perlu diperhatikan bahwa Investasi SPBU pada soal di atas
harus memperhitungkan Cost of Capital yang diinginkan oleh perusahaan
yaitu 20%, sehingga kita perlu mencari Discount Factor (DF) dengan
rumus :

Penganggaran Perusahaan 256


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1
Discount =
Factor
(1 + r )ⁿ
Dimana :
R = cost of capital
N = tahun ke
4. Maka Tabel Cash Flow dapat kita buat seperti di bawah ini :
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF PV Arus Kas
2004 950.000.000 800.000.000 1.750.000.000 0,833 1.458.300.000
2005 1.100.000.000 800.000.000 1.900.000.000 0,694 1.319.400.000
2006 1.250.000.000 800.000.000 2.050.000.000 0,579 1.186.300.000
2007 1.400.000.000 800.000.000 2.200.000.000 0,482 1.060.000.000
2008 1.650.000.000 800.000.000 2.450.000.000 0,402 984.600.000
Jumlah PV Arus Kas Rp. 6.008.600.000

C. PAYBACK PERIODE ( PP )
Perhitungan payback period pada lazimnya dipakai menilai investasi yang
diusulkan. Payback period adalah durasi yang diperlukan korporasi untuk membayar
investasi diawal yang diperoleh dari arus kas masuk. Pengertian payback period adalah
: “The payback period is the exact amount of time required for the firm to recover its
initial investment in a project as calculated from cash inflow”
Menghitung Payback period dengan membagikan investasi terhadap aliran dana masuk
(cash inflow) setahun. Pilihan menerima hasil investasi melalui model ini yaitu diterima
bilamana payback period yang dihitung lebih kecil durasinya dikomporasikan terhadap
tenggat waktu payback period yang awalnya sudah dihitung.

Penganggaran Perusahaan 257


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Misalnya :
Korporasi MNO menginginkan investasi bisnis A dan B. Kedua bisnis itu adalah bisnis
berdiri sendiri dan saling eksklusif. Pengeluaran investasi diawali periode kesatu.
Informasi arus dana netto tiap – tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Tahun Proyek A Proyek B

0 -100.000 -100.000

1 50.000 10.000

2 40.000 30.000

3 30.000 40.000

4 20.000 50.000

5 10.000 20.000

*. Perhitungannya
Bisnis A = -1OO.OOO – (5O.OOO+4O.OOO+1O.OOO) = 2 thn 4 bln (1O/3O x 12 bln)
Bisnis B = -1OO.OOO – (1O.OOO+3O.OOO+4O.OOO+2O.OOO) = 3 thn 5 bln (2O/5O x 12 bln)
Hasil perhitungan :
Bisnis A, sebab mempunya waktu pengembalian yang lebih singkat

D. NET PRESENT VALUE


Net Present Value menyajikan perhitungan nilai waktu uang, dan model capital
budgeting yang sering dipakai. NPV menghitung jumlah nilai sekarang seluruh aliran
dana masuk (cash inflow) yang dicapai bisnis (berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku) dikurankan nilai investasi (initial cash outflow). Net Present Value yaitu: “The
Net Present Value is found by subtracting a project’s initial investment from the present
value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm’s cost of capital”.

Penganggaran Perusahaan 258


Universitas Pamulang by : Team Teaching

nNPV = Σ CFt /(1 + k)t – Io


t=1

Teorinya adalah, investasi yang direncanakan dapat memberikan keuntungan bilamana


NPV plus, jika NPV nol maka investasi itu tidak untung tidak rugi. Bilamana NPV
minus mengartikan investasi itu belum pantas buat dijalankan.
Dimana t

Kekuatan model NPV untuk menilai pantas tidaknya sebuah investasi yang
direncanakan merupakan pemakaian nilai waktu uang buat perhitungan nilai sekarang
cash flow yang didapatkan di periode – periode berikutnya. Oleh karenanya
mengartikan deskripsi keuntungan bisnis makin dekat aktualnya. Kekuatan lainnya
yakni mempergunakan discount faktor, lazimnya adalah tingkat bunga pinjaman yang
berlaku ditanggung investor dalam mendanai sebuah bisnis. Oleh karenanya
mempergunakan model ini membuat makin lentur sebab bisa menyesuaikan discount
factor yang besarnya sepanjang periode tidak tetap. Pemilihan diterimanya sebuah
investasi mempergunakan model ini yakni bilamana NPV didapatkan plus, dan
diabaikan bilamana NPV minus. Kekurangan model ini menggunakan teknis
menghitung yang sulit, tak segampang mempergunakan payback period. Pemakaian
tehnis menghitungnya membutuhkan kemampuan financialanalis yang menyebabkan
para pemakainya tidak terlalu banyak.
Kasus :
Korporasi MNO bermaksud berinvestasi di proyek A dan proyek B. Keduanya adalah
proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi direncanakan diawal tahun .
Tingkat diskon 1O%
Informasi kas netto tiap proyek terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 259


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penyelesaian :

Penganggaran Perusahaan 260


Universitas Pamulang by : Team Teaching

NPV Proyek B = (9.O91 + 24.793 + 3O.O53 + 34.151 + 12.419) – 1OO.OOO = 1O.5O7

Hasilnya :
Proyek A, mempunyai angka lebih besar dikomporasikan proyek B, meskipun dua –
duanya menghasilkan angka NPV > O

E. INTERNAL RATE OF RETURN ( IRR )


Model ini dimungkinkan model lebih sering dipakai sebagai satu diantara model
menilai pilihan – pilihan investasi. Pengertian Internal Rate of Return yaitu : “The
Internal Rate of Return (IRR) is the discount rate that equates the present value of cash
inflows with the initial investment associated with a project”.
Diterangkan diatas bahwa IRR adalah tingkat diskon dimana nilai sekarang darialiran
dana masuk (cash inflow) menyamakan jumlah investasi diawal sebuah bisnis. Artinya,
IRR adalah tingkat diskon saat NPV dari bisnis tersebut “O” rupiah. IRR pun
menjelaskan prosentase profit yang aktual didapatkan melalui investasi atau proyek
yang diharapkan.

Penganggaran Perusahaan 261


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Pemilihan memakai model Internal Rate of Return agar sebuah bisnis pantas atau tidak
dilanjutkan bilamana IRR didapatkan melebihi cost of capital, kebalikannya bilamana
kurang dari cost of capital sebaiknya bisnis itu jangan dilanjutkan.
Prinsipnya adalah menghitung IRR melalui cara uji coba. Dimulai perhitungan PV dari
proceeds sebuah investasi mempergunakan suku bunga yang dipilih sesuai diinginkan.
Lalu hasil tersebut dikomporasikan pada hasil PV outlaysnya. Apabila PV
dari proceeds melebihi PV outlaysnya, maka digunakan suku bunga terkecil. Cara uji
coba ini dilanjutkan hingga ditemukan suku bunga dimana PV dari proceeds sama
jumlahnya dengan PV outlaysnya. Pada suku bunga tersebutlah NPV usulan diajukan
sama dengan “O” ataupun mendekati “O”

F. KASUS
Korporasi MNO ingin mendapatkan investasi atas bisnis A dan B. Dua – duanya bisnis
itu adalah proyek mandiri dan saling eksklusif. Investasi diluncurkan diawal tahun
.kesatu.
Informasi arus kas netto tiap bisnis terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 262


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 2O% dan 21%)
 Tingkat diskon 2O%
PV Cash flow A = (5O.OOO/1,2) + (4 O.OOO /1.44) + (3 O.OOO /1,728) +
(2 O.OOO /2,O736) + (1 O.OOO /2,4883) = 1OO.47O
 Tingkat diskon 21%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,21) + (4O.OOO /1,4641) + (3O.OOO/1,7716) +
(2 O.OOO /2,1436) + (1 O.OOO /2,5937) = 98.763

Penyelesaian :
(Bisnis A, memakai tingkat diskon 18% dan 23%)
 Tingkat diskon 18%
PV Cashflow A = (5O.OOO/1,18) + (4O.OOO /1,3924) + (3O.OOO /1,643O) +
(2O.OOO /1,9387) + (1 O.OOO/2,2877) = 1O4.O47
 Tingkat diskon 23%
PV Cashflow A = (5O.OOO /1,23) + (4O.OOO/1,5129) + (3O.OOO/1,86O8) +
(2 O.OOO/2,2888) + (1 O.OOO/2,8153) = 95.5O2
 Memakai Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas sejumlah 1OO.OOO
(antara 95.5O2 dengan 1O4.O47)
IRR bisnis A = 18% + {(1O4.O47 – 1OO.OOO)/(1O4.O47 – 95.5O2)} {5%}
IRR bisnis A = 18% + 2,368%
IRR bisnis A = 2O.368%

Penganggaran Perusahaan 263


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Kasus IRR bisnis A

Lewat interpolasi didapatkan IRR bisnis A = 2O,275%


Penyelesaian :
 Tingkat diskon 14%
PV Cashflow B = (1O.OOO/1,14) + (3O.OOO/1,2996) + (4O.OOO/1,4815) +
(5O.OOO/1,6889) + (2O.OOO/1,9254) = 98,848

 Tingkat diskon 13%


PV Cashflow B = (1O.OOO/1,13) + (3O.OOO/1,2769) + (4O.OOO/1,4429) +
(5O.OOO/1,63O5) + (2O.OOO/1.8424) = 1O1.587
 Interpolasi menghitung nilai sekarang arus kas 1OO.OOO (diantara 98.848
dengan 1O1.587)
IRR B = 13% + {(1O1.587 – 1OO.OOO)/(1O1.587 – 98.848)} {1%}
IRR proyek B = 13% + O,579%
IRR proyek B = 13.579%

Penganggaran Perusahaan 264


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Kasus (IRR Bisnis B)

Pilihan bisnis :
Bisnis A, sebab mempunyai tarif rate of return melebihi bisnis B

Perbandingan Metode Capital Budgeting

G. SOAL LATIHAN
Agar kelengkapan industrinya lengkap, PT SV berencana mendatangkan peralatan
baru. Terdapat 2 alternatif yang dikehendaki melaui dua rekanan yang berlainan.
Informasi atas peralatan tersebut terlihat dibawah ini :

Penganggaran Perusahaan 265


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Saudara diminta membuat pilihan dari kedua alternatif tersebut, yakni :


1. Hitunglah Net Cash in Flow tiap tahun peralatan itu.
2. Hitunglah harga ekonomis peralatan mengacu :
A. Net Present Value (NPV)
B. Paybach period
C. Profitability Index (PI)
Apa yang disarankan serta peralatan yang paling bagus diasakan oleh PT SV sesuai
perhitungan saudara.

Penganggaran Perusahaan 266


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :


BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat

Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.

Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca,


Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Penganggaran Perusahaan 267


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-17

ANGGARAN KAS

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa menguasai :

1. Arti anggaran kas;


2. Maksud penyusunan anggaran kas;
3. Pendekatan-pendekatan penyusunan anggaran kas;
4. Langkah-langkah penyusunan anggaran kas.

A. PENGERTIAN ANGGARAN KAS

“Anggaran kas memperlihatkan asal dan pemakaian kas yang direncanakan sepanjang
periode penganggaran meliputi arus dana masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash
outflow)”. (Ellen Christina dan M. Fuad, 2012).

Aliran kas masuk dapat bersifat kontinyu seperti hasil penjualan produk secara tunai
dan hasil pelunasan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang bersifat diskontinyu seperti
setoran pemegang saham, pelepasan hak, pencairan pinjaman dan pelepasan asset berwujud
yang tak digunakan lagi..

Arus dana keluar dapat terus – menerus seperti perolehan material dan membayarkan
balas jasa pekerja, sedangkan arus dana keluar diskontinyu seperti pembayaran bunga,
deviden, pajak penghasilan, pembayaran pinjaman, perolehan kembali saham korporasi, dan
perolehan harta berwujud

B. MAKSUD ANGGARAN KAS DISUSUN


Korporasi menyusun anggaran kas dengan maksud :
a. Menetapkan peringkat kas di setiap periode melalui perbandingan dana masuk
dana dikeluarkan;
b. Meramal terjadinya kelebihan ataupun kekurangan
c. Menyiapkan kebijakan pembelanjaan waktu singkat dan waktu yang lama,
Jika perusahaan defisit maka harus mencari dana tambahan baru, sedangkan
kalau berlebihan mesti mencari modal kerja yang teroptimal ;
d. Pedoman keputusan memberikan pinjaman

Penganggaran Perusahaan 268


Universitas Pamulang by : Team Teaching

e. Pedoman mengotorisasi anggaran tersedia


f. Pedoman menilai aktualisasi dana yang dikeluarkan.
Melalui pembuatan anggaran kas sebuah korporasi dapat menetapkan peringkat kas
di saat tertentu karena anggaran kas berisikan rencana penerimaan kas dari sumber-
sumber dana dan rencana pengeluaran kas dari penggunaan dana. Analisis anggaran kas,
kita mengetahui apakah perusahaan mengalami defisit atau surplus. Manajeman akan
memerlukan anggaran kas dalam mempersiapkan keputusan pembelanjaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Manajemen harus dapat mengantisipasi keadaan cash
flow, apakah perlu smber dana baru atau perlu alokasi investasi baru. Hasil analisis
anggaran kas dapat digunakan pula pada kebijakan pemberia kredit dan dasar otorisasi
dana anggaran yang disediakan perusahaan demi kemajuan dan pencapaian kierja
manajemen.

C. PENDEKATAN PEYUSUNAN ANGGARAN KAS

Terdapat 2 jenis anggaran kas yang diperlukan korporasi, yakni :

1) Anggaran Kas Waktu Singkat


2) Anggaran Kas Jangka Panjang.
Anggaran kas waktu singkat yaitu perangkat operasional menjalankan kas hariannya.
Anggaran tersebut berguna untuk memberikan otoritas dana dikeluarkan dengan kontinyu
dicocokkan terhadap aliran dana masuk dan kondisi keuangan perusahaan.

Anggaran kas jangka panjang dapat mencapai 5 sampai 10 periode dicocokkan


terhadap corporate plan yang sudah diajukan. Anggaran kas fungsinya agar mendeteksi
kesanggupan korporasi meningkatkan sumber dana internal sekalian memperkiraan sisa dana
diakhir periode anggaran.

Bermacam pola menaikkan ataupun memperkecil saldo kas diperlihatkan dibawah ini,
yaitu :

Penganggaran Perusahaan 269


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Keterangan :

TR = Total Revenue

TC = Total Cost

D. SIFAT KAS DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN ATAS KAS

Uang kas terbuat dari logam, kertas, cek, wesel pos serta deposito. Materai dikecualikan dari
kas dimasukkan pengeluaran dimuka ataupun biaya deferred. Biasanya, korporasi
menempatkan kas terbagi dua golongan, yakni dana yang disediakan kasir dan dana disimpan
di Bank.

Kenyataannya, korporasi memungkinkan menyimpan uang di lebih dari satu bank di


waktu yang sama. Berbagai penempatan bank ini memang dikhususkan oleh korporasi
bermaksud menampung berbagai kebutuhan yang tak sama, misalnya saja sebuah badan
usaha menempatkan 4 rekening berlainan. Bank pertama dikhususkan menyimpan semua
dana berasal dari pembayaran pelanggan; Bank kedua dikhususkan melunasi hutang rekanan,

bank ketiga diperuntukkan membayar pekerja; dan ke empat dikhususkan membayar diluar
pekerja.

Penganggaran Perusahaan 270


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Saldo kas tak ditaruh di bank umumnya dipegang kasir dalam rangka melunasi
pengeluaran – pengeluaran relatif bertransaksi tak besar serta digunakan sebagai alat
pelunasan spesial.

Kas merupakan aktiva terlikuid dibandingkan harta lainnya. Karena itulah, kas sangat
rentan dimanipulasi dan diselewengkan. Tercantum di laporan keuangan, kas dilaporkan
urutan kesatu, dilanjutkan perkiraan piutang, dan selanjutnya disesuaikan berdasarkan
kelancarannya. Lazimnya alur korporasi, kas dianggap paling penting. Apabila mempunyai
uang kas sebuah korporasi bisa mendapatkan barang dari rekanan, kemudian melepaskan
barang tersebut ke pelanggan, dengan transaksinya kebanyakan transaksinya tidak tunai,
timbulah piutang, kemudian ditagih agar mendapatkan kas; selanjutnya pola diulang lagi.
Kebanyakan transaksi langsung maupun tak langsung berpengaruh terhadap pemasukan dan
pengeluaran kas. Agar terhindar dari incaran manipulasi dan penyelewengan maka
dibutuhkan pengendalian internal terhadap kas itu sendiri..

E. PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS

Kebanyakan kas yang didapat bersumber melalui aktifitas normal sebuah organisasi.
Penerimaan kas normalnya didapat dari penjualan tunai maupun penagihan piutang. Adapun
sumber lainnya muncul melalui aktifitas selain operasional, misalnya penghasilan bunga,
rental, dividen, setoran pemegang saham, pinjaman, pelepasan harta, diterbitkannya surat –
surat berharga dan lainnya.

Memperhatikan kas adalah harta terlikuid daripada harta lainnya, demi


menyelamatkannya, diperlukan sistem pengendalian internal yang apik dan mumpuni.

Dibawah ini point – point penting agar pengendalian internal diterapkan dengan apik
dan mumpuni terhadap kas, yakni :

1. Penugasan hanya personil tertentu dipercaya mengelola kas yang masuk..

2. Petugas penerimaan dan petugas penyimpanan dipisahkan.

3. Kegiatan pemasukan uang disertai bukti catatan penerimaan kas.

Penganggaran Perusahaan 271


Universitas Pamulang by : Team Teaching

4. Departemen kasir dipercayakan menyimpan sementara uang kas sebelum disetorkan


ke bank

5. Departemen kasir (kepala kasir) akan mengisi formulir setoran bank dan kemudian
menyetorkan uang kas tadi ke bank. Salinan bukti setor bank ini lalu akan diserahkan
oleh departemen kasir ke bagian keuangan. Jika uang kas hasil penerimaan penjualan
harian atau hasil penagihan piutang tersebut tidak sempat disetor ke bank, maka
simpanlah uang kas tadi dalam safe deposite box, dan hanya satu orang saja yang
ditunjuk atau memiliki kode akses untuk membukanya; hal ini dilakukan untuk
menghindari sikap saling menuduh atau memudahkan pertanggungjawaban langsung
apabila terjadi kehilangan atas uang kas tersebut.

6. Melaksanakan verifkasi intern

Masing – masing catatan atas penerimaan dana diverifikasikan terhadap saldo fisik
uang yang ada di departemen kasir. Pencocokan ini harus setring – sering dilakukan
untuk memastikan bahwa uang kas yang diterima secara harian telah sama dengan
bukti catatan yang mendukung penerimaan itu.

F. PENGENDALIAN PENERIMAAN VIA WESSEL

Penerimaan kas lewat wessel saat konsumen melunasi piutangnya. Kas yang dimaksud
berbentuk cek. Penerimaan cek oleh korporasi berbarengan nota transfer dana. Nota disini
lazimnya lampiran invoice yang diterima pelangggan saat muncul penjualannya, lalu
dikirimkan kembali oleh debitur tersebut berbarengan bukti pelunasannya. Nota disini
menginformasikan pelunasan berisi keterangan periode dikeluarkannya cek, nomor invoice,
disertai saldo netto invoice sesudah dikurangkan diskon ataupun penyesuaian lainnya.

Staf yang menerima wessel ini awalnya memverifikasi antara uang diterimanya
dengan nota pelunasannya. Persis pencatatan registrasi kas, nota ini digunakan untuk
mencatat jumlah yang diterima, serta menjamin kebenaran pencatatan di saldo customer yang
dibebankan. Staf yang melihat ini kemudian membuka cap “Hanya untuk disetorkan” (“For
Deposit only”) di penerimaan cek. Stempel ini untuk mencegah penyelewengan kemungkinan
cek digunakan buat kepentingan individu. Lembaga perbankan takkan menyerahkan uang
atas cek yang dibubuhi cap tetapi membebankan otomatis dianggap penyetoran ke rekening

Penganggaran Perusahaan 272


Universitas Pamulang by : Team Teaching

korporasi. Staf tersebut mempersiapkan suatu daftar berisikan penerimaan cek harian. Daftar
ini merujuk yang membuat cek, maksud pelunasan berikut saldonya.

Semua penerimaan cek diantarkan ke bagian kasir, beserta memonya dan nomor cek.
Manager kasir, sesuai penerimaan cek beserta nota pelunasan dan nomor cek akan menulis
dokumen penyetoran dan menyiapkan rangkuman jumlah kas harian yang diterima..

Lampiran pertama rangkuman kas harian yang diterima dikirimkan manager kasir ke
bagian akuntansi untuk dicatatkan atas mutasi yang diterima melalui pos. Bukti penyetoran
kasir ke bank berbentuk tembusan nota deposit, dan tembusan lembar kedua rangkuman kas
harian yang diterima diberikan ke departemen financial.. Departemen financial kemudian
memverifikasi tembusan dan rangkuman kas diterima lewat pos beserta tembusan dokumen
bank. Atau departemen financial menggandakan tembusan dokumen penyetoran bank
kemudian diberikan ke departemen akuntansi.

G. PENGENDALIAN ATAS PENERIMAAN UANG LEWAT KONTER PENJUALAN

Semua orang pasti pernah berpergian untuk berbelanja kebutuhannya masing – masing.
Peristiwa ini lazim terlihat pada aktifitas masyarakat baik di kota ataupun pedesaan. Kini
pusat – pusat perbelanjaan tampak menjamur di setiap sudut. Mulai dari pasar tradisional
ataupun pusat perbelanjaan modern seperti departemenstore, retail, gramedia dan tempat –
tempat lainnya. Saat kita selesai berbelanja dan akan membayar belanjaan kita, terlihat kasir
menghitung jumlah belanjaan menggunakan mesin register dengan menscanner setiap barang
yang kira belanjakan. Masing – masing unit yang dibelanjakan tampak di layar monitor
register berikut total belanja yang harus kita bayar. Kitapun membayarkan jumlah tagihan
berdasarkan struk yang tercetak melalui register tadi.

Sering kita jumpai staf – staf tersebut bekerja mengidentifikasikan barang (bercode)
melalui alat deteksi, kemudian otomatis muncul nama barangnya serta jumlahnya dalam
layar. Ketika kita membayarkan, tidak boleh lupa kalau kita mengecek dan mencermati setiap
transaksi dengan membuat perbandingan data yang terekam dalam struk dengan fisik
belanjaan. Data belanjaan yang telah terekam dalam alat registeri dicetak itu berguna sebagai
alat kontrol, yang memastikan belanjaan kita telah dibebankan dengan tepat, ataupun
menjamin akuratnya nilai belanjaan. Perbuatan ini benar – benar berguna menghindari
munculnya kesalahan, baik ketidaksengajaan ataupun kecurangan yang disengaja oleh kasir

Penganggaran Perusahaan 273


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Permulaan shift, lazimnya pengawas memberikan kas diawal bagi setiap kasir
registeri buat uang kembalian. Uang kembalian disimpan dalam brankas masing-masing
kasir. Nantinya, diakhir shift, masing – masing kasir registeri mempertanggungjawabkan
uang kembalian tersebut dengan uang yang telah diperoleh melalui penjualannya setiap
outlet. Lazimnya, korporasi takkan mentolerir keuangan yang salah perhitungan fisiknya
dikecualikan apabila kecurangan dikarenakan sistem pembulatan ke bawah yang diterapkan.
Hal ini berarti bahwa kesalahan yang muncul di luar dibebankan pada kasir registari tersebut.

Bilamana kesalahan yang muncul disebabkan pembulatan dibawah diterapkan


korporasi, maka korporasi mencatat kesalahan itu perkiraan, yakni perkiraan “bebas atas
kekurangan penerimaan kas”. Perkiraan dimasukkan ke beban laba rugi atas biaya
operasional lainnya. Seperti kasus dibawah ini :

Pencatatatn dalam akuntansi korporasi untuk merekam kesalahan kas Rp. 4OO,- dengan total
penjualannya adalah Rp. 4.27O.15O,- (sesuai angka yang tercatat di keseluruhan struk
registrasi shift ) adapun aktual kas yang ada hanyalah Rp. 4. 269.75O,-:

Kas Rp. 4.269.750,-

Beban Kekurangan kas 400,-

Penjualan Rp. 4.270.150,-

Kebalikannya apabila korporasi menjalankan aturan pembulatan ke atas, maka


perkiraan ”pendapatan atas kelebihan penerimaan kas” dikreditkan sejumlah selisihnya
(yakni angka di struk dikurangkan dengan hitungan fisik uang tersedia). Perkiraan ini
dimasukkan laba rugi pada perkiraan pendapatan lainnya.

Prakteknya, terdapat korporasi memakai perkiraan “selisih penerimaan kas” untuk


mencatat didebet kekurangannya sebaliknya mencatat dikredit kelebihannya.

Sesudah saldo kas dicek dan diverifikasi, supervisornya memasukkan laporan


perhitungan kas berbentuk memo. Lalu ditandatangani kasir maupun supervisornya. Memo
yang sudah ditandatangani ini beserta laporan register kas dan perhitungan kas kemudian
menginput formulir setoran bank dan membuat rangkuman total kas harian yang diterima.

Tembusan salinan pertama dari rangkuman total kas harian yang diterima ini
dikirimkan manajer kasir ke bagian akuntansi untuk pencatatan mutasi harian penjualannya.

Penganggaran Perusahaan 274


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Setoran departemen kasir ke bank berbentuk salinan nota deposit dan tembusan lembaran
kedua dari rangkuman total harian kas yang diterima diserahkan ke departemen financial.
Bagian keuangan kemudian membandingkan antara lampiran trangkuman total harian kas
yang diterima dengan salinan bukti setoran bank. Bisa juga departemen financial
membandingkan antara salinan bukti setor bank. Terakhir, departemen financial
mengkopikan lampiran bukti setoran bank tadi kemudian dikirimkan ke departemen akuntasi.

H. LANGKAH - LANGKAH MENYUSUN ANGGARAN KAS

Langkah-langkah penyusunan anggaran kas terlihat dibawah ini :

a. Membuat anggaran piutang yang ditagihkan;


b. Membuat anggaran kas yang diterima yaitu penerimaan tunai, piutang tertagih, dan
penerimaan lainnya
c. Membuat anggaran kas dikeluarkan yang meliputi perolehan mesin, pembelian gedung,
pembelian lainnya
d. Membuat anggaran kas bersifat temporari, yaitu mendapatkan kas negatif, diperlukan bagi
korporasi meminjam dari eksternal dan resikonya dikenakan bunga terhadap pinjamannya.
e. Memperkiraan bunga yang dibayarkan secara lengkap jika meminjam untuk menutup
defisit.
f. Membuat anggaran kas diakhir.

I. SOAL PERAGAAN

INFORMASI PT. DIKITA untuk thn 2016 sebagai berikut :

1. Program penjualannya : meliputi 5O% penjualan kredit.

2. Defisit disebabkan tak tertagihnya piutang 2%. Pengumpulan piutang sesudah


diperhitungkan dengan piutang tak tertagih

Penganggaran Perusahaan 275


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Tiap bulan : 6O% periode berjalan


3O% periode selanjutnya
1O% dwi bln selanjutnya
 Tiga bulanan : 8O% tigabulanan penjualannya
2O% tiga bulanan selanjutnya.
3. Nilai diawal tahun : Rp.2.5OO.OOO,-
4. Penerimaan lainnya :TW II Rp.2.OOO.OOO,- TW III Rp.3.OOO.OOO,-
5. Aneka kas dikeluarkan :
bahan baku dibeli :

Pembayaran gaji &upah :

Penganggaran Perusahaan 276


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran Perusahaan 277


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Jawab
Menghitung piutang bersih

Penganggaran Perusahaan 278


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Anggaran kas dikeluarkan

3. Anggaran kas sementara

Penganggaran Perusahaan 279


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Perhitungan pembayaran bunga

Anggaran kas final


\

Penganggaran Perusahaan 280


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran Perusahaan 281


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran Perusahaan 282


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :


BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat

Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.

Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca,


Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Penganggaran Perusahaan 283


Universitas Pamulang by : Team Teaching

PERTEMUAN KE-18
ANGGARAN PIUTANG

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Selesai mendalami materi perkuliahan, mahasiswa diharapkan menguasai :

1. Pengertian anggaran piutang;


2. Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas;
3. Faktor-faktor yang memperngaruhi penyusunan penganggaran piutang;
4. Tahapan dan langkah menyusun Piutang dianggarkan;
5. Manfaat Penganggaran Piutang.

A. ARTI PIUTANG DIANGGARKAN

Piutang dianggarkan adalah “anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah
piutang perushaan beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang”. (Ellen Christina dan M. Fuad, 2012).

Berdasarkan pengertian tersebut piutang dianggarkan menunjukkan munculnya


piutang selama kurun tertentu disebabkan korporasi melakukan kegiatan – kegiatan non tunai
, juga menunjukkan banyaknya piutang tak bisa ditagih pada kurun tertentu, juga
menampilkan saldo piutang akan ditagih kurun berikutnya.

B. PENGARUH PENJUALAN KREDIT

Transaksi kas menyebabkan pemasukan aliran dana muncul berbarengan mengikuti


kegiatan penjualan. Berbeda jika perusahaan menjual non tunai. Akibat penjualannya non
tunai pada arus kas seperti dibawah ini :
a. Lamanya kredit;
b. Kerajinan dari petugas penagih piutang;
c. Mutu ataupun bonafiditas dari pada debitur yang dipercaya membeli barang
dengan kredit;
d. Situasi usaha pada umumnya.
Lamanya kredit, makin lama durasi kredit makin jauh ruang diantara kegiatan
menjualkan dengan menerima hasil menjualnya tersebut.

Penganggaran Perusahaan 284


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Semakin aktif petugas melakukan penagihan piutang tepat pada waktunya maka semakin
tepat arus kas masuk ke dalam kas perushaan.

Kredibilitas dari debitur yang membeli secara kredit juga mempengaruhi lancar tidaknya
penerimaan uang kas ke perusahaan.

Pada kondisi usaha normal, likuiditas perusahaan pada umunya baik. Sebaliknya bila
pasaran sedang lemah, sulit memperoleh uang tunai sehingga kemungkinan terjadi
penundaan yang semakin menumpuk (kredit macet).

Oleh faktor diatas maka perusahaan perlu membuat perkiraa untuk penerimaan pola
pembayaran piutang oleh debitu, dan perkiraan tersebut dinamakan anggaran piutang.

C. PENGELOMPOKKAN PIUTANG

Perkiraan piutang merujuk banyaknya invoice nantinya ditagih, lazimnya berbentuk tunai
dari korporasi lainnya, dikarenakan melepaskan produk dan jasa non tunai (pembebanan
piutang pihak ketiga dibedakan piutang dagang dan piutang wessel), menyerahkan
peminjaman (bagi pekerja, pelanggan, normalnya berlangsung dengan bentuk wessel, dan
bunga). Ataupun dikarenakan kas yang dibayarkan lebih pada institusi lainnya.

Kebanyakan piutang muncul melalui pelepasan output non tunai bagi customernya.
Tak bisa diingkari kalau normalnya customer makin tergiur apabila suatu output dijajakan
dengan non tunai sehingga kegiatan non tunai ini dijadikan sebuah strategi korporasi agar
menaikkan target produk yang ingin dijualkan. Piutang ini muncul ketika melepaskan dan
memberikan produk dengan pembayaran non tunai.didefinisikan ke dalam piutang dan tak
tertuup kemungkinannya bisa juga berbentuk wessel.

Lazimnya, pengelompokkan piutang biasanya seperti dibawah ini :

1. Perkiraan Piutang

Yakni nilai ditagihkan kepada debitur hasil menjual suatu produk dengan non tunai.
Saldo piutang dianggap sebagai aktiva dan dicatat disebelah debet. Saldo Piutang
lazimnya diproyeksikan tertagih dengan kurun periode relatif singkat, normalnya 3O
sampai 6O harian. Sesudah penagihan, pengkreditan saldo piutang dicatat. Saldo
Piutang dicantumkan pada bagian aktiva lancar.

Penganggaran Perusahaan 285


Universitas Pamulang by : Team Teaching

2. Wessel Tagih

Yakni penagihan dengan menyertakan surat wessel. Wessel Tagih dimaksud


merupakan sejumlah pihak yang belum melunasi tagihan korporasi, ketika
memperoleh sesuatu dari korporasi ataupun ketika meminjam sejumlah dana
korporasi. Mereka yang berhutang menjanjikan korporasi melunasi tagihan beserta
bunga yang ditetapkan pada periode sesuai kesepakatan bersama. Ikrar pelunasan itu
dicatat dengan terperinci pada suatu wessel tagih. Perlu diingat yaitu wessel tagih
membebankan pelanggan dengan bunga yang harus dilunasi.

Mereka yang berikrar melunasi insstrumen non tunainya disebut wessel bayar, yang
tak asing lagi dicantumkan menjadi hutang wessel. Adapun mereka yang dijanjikan
untuk menerimanya, wesselnya disebut wessel tagih , dilaporkan pada laporan
keuangan bagian piutang.

Wessel Tagih serupa dengan piutang dagang saldonya disebelah debit kelompok
aktiva. Sesudah penagihan, wessel tagih dicatat disebelah kredit.

Wessel Tagih dikelompokkan aktiva lancar ataupun aktiva tak lancar. Wessel Tagih
dimunculkan karena pelepasan output dengan non tunai disajikan menurut aktiva
lancar, kebalikannya, wessel tagih yang muncul setelah memberikan dana untuk para
peminjam dicatat korporasi pada harta lancar ataupun tak lancar, sesuai dengan durasi
tenggat yang diberikan. Wessel tagih berciri lancar, dimunculkan dikarenakan
pelepasan output non tunai, pengganti piutangnya tak kunjung diterima pelunasannya
sampai melewati tenggat yang diberikan bearkhir.

3. Piutang lain - lain

Piutang lain - lain lazimnya dikelompokkan dan dicantumkan berbeda dalam urutan
akun yang terdapat di sisi neraca. Misalnya bunga yang masih harus diterima, dividen
yang belum dibayarkan, Pajak dibayar dimuka berbentuk potongan pajak ataupun
kelebihan pembayaran pajak yang dikembalikan serta pinjaman pekerja

Apabila piutang tertagih pada periode setahun ataupun selama mengikuti daur
pengoperasional korporasi lazimnya, menyebabkan piutang lain - lain ditempatkan
disisi harta lancar. Diluar itu, piutang lain – lain ditempatkan disisi harta tidak lancar.
Daur pengoperasional korporasi lazimnya yakni panjangnya tempo yang diperlukan
korporasi diawali membeli material dari supplier, melepaskannya bagi mereka yang

Penganggaran Perusahaan 286


Universitas Pamulang by : Team Teaching

menginginkannya dengan non tunai hingga dilunasinya saldo piutangnya. Piutang


lain - lain mempunyai saldo normalnya disebelah debit dan berkurangnya disebelah
kredit.

Penetapan kelompok lancar dan tak lancar, lihatlah kasus ini dimana durasi normalnya
aktifitas korporasi yakni 1O tahun, makanya arti lancarnya disini dimaksimalkan 12
bulan (setahun). Artinya, piutang tertagih sesudah setahun ataupun melebihinya
dikelompokkan menjadi tak lancar. Tetapi, apabila durasi normalnya aktifitas
korporasi yakni 14 bulan, mengartikan definisi lancar dimaksimalkan 14 bulan.
Sehingga piutang ditagihkan sesudah 14 bulan ataupun melebihinya digolongkan
sebagai aktiva tak lancar.

Selain penggolongan yang normal layaknya diatas, puitangpun bisa


digolongkan menurut piutang usaha dan non usaha ataupun piutang lancar dan tak
lancar.

Piutang usaha didapatkan melalui aktifitas transaksi korporasi yakni menjual non
tunai output ke customer. Pernyataan piutang usaha melalui ikrar tertulis dengan
resmi agar membayarkan adalah golongan wessel tagih. Namun, seringnya masalah
yang ditemui adalah piutang usaha yakni piutang terhadap debitur non garansi debitur
agar melunasinya ataupun “open accounts”, sering disebut piutang usaha. Adapun
piutang nondagang mencakup kesemua macam piutang lainnya, sebagaimana
diuraikan sebelumnya, yakni bunga yang masih harus diterima, dividen dibayarkan
dimuka, dividen yang masih harus diterima, pajak dibayar dimuka, klaim terhadap
perkumpulan organisasi, dan klaim atas pekerja.

Apabila piutang diklasifikasikan sesuai lancarnya ataupun tak lancarnya, maka


lancarnya piutang mencakup semua piutang diproyeksikan tertagih pada kurun
setahun ataupun selama daur pengoperasionalan korporasi yang lazim, yang mana
yang makin panjang. Demi pengklasifikasian, semua piutang usaha diperlakukan
menjadi piutang lancar. Kebalikannya, bagi yang memenuhi kriteria piutang non
dagang dibutuhkan penganalisaan lanjutan demi menetapkan tertagihnya memenuhi
periode setahun ataupun melebihinya. Piutang tak lancar disajikan di laporan
keuangan menjadi aktiva lain lainnya.

Dapat disimpulkan, piutang usaha merupakan piutang tergolong lancar, wessel


tagih bisa tergolong lancar, namun dapat pula tergolong tak lancar.

Penganggaran Perusahaan 287


Universitas Pamulang by : Team Teaching

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN


PIUTANG
Untuk menyusun piutang dianggarkan secara sempurna perlu ditaksirkan dengan tepat
agar tak meleset dari aktualisasinya. Membuat taksiran-taksiran yang tepat dipakai
informasi, keterangan serta kebiasaan yang semuanya sebagai unsur – unsur utama ketika
membuat piutang dianggarkan..

Adapun elemen – elemen utama ketika membuat piutang dianggarkan, seperti terlihat
dibawah ini :

1. Anggaran Penjualan;
2. Situasi kompetisi di pasaran;
3. Peringkat pada kompetisi
4. Syarat membayar yang diajukan perushaan;
5. Kebijakan saat menagih piutang;
6. Program pelaksanaan menjual non tunai untuk barang yang diproduskinya;

Anggaran penjualan

Anggaran penjualan diperlukan dalam menyusun anggaran piutang karena terkait


dengan mutu dan banyaknya produk dijualkan sepanjang waktu berikutnya.
Bertambah penjualannya kemungkinan bertambah juga mutasi non tunai penjualannya
menyebabkan meningkatnya tagihan korporasi. Kebalikannya, mengecilnya nilai
penjualannya maka mengecil juga piutang yang terjadi.

Keadaan persaingan di Pasar

Keadaan persaiangan yang lebih keras memaksa perushaan untuk lebih banyak
melakukan transaksi non tunai penjualannya agar meningkatkan piutangnya
korporasi. Sebaliknya melemahnya kompetisi memungkinkan perusahaan
memperkecil non tunai penjualannya agar memperkecil saldo piutangnya korporasi

Peringkat korporasi pada kompetisi

Apabila peringkat korporasi lumayan tinggi dalam kompetisi maka korporasi bisa
melakukan tunai penjualannya agar menekan piutang perusahaan. Sebaliknya jika

Penganggaran Perusahaan 288


Universitas Pamulang by : Team Teaching

peringkat korporasi tidak tinggi pada kompetisi korporasi akan melakukan penjualan
kredit untuk memperbesar omzet sehingga memperbesar piutang perusahaan yang
harus ditagihkan.

Persyaratan membayar diajukan kororasi

Bila diskon diajukan korporasi lumayan memikat minat calon yang membeli bisa
memaksa mereka membeli dengan kas. Akibatnya piutang korporasi cenderung kecil.
Sebaliknya jika diskon diajukan perusahaan kurang memikat minat calon yang
membeli takkan bisa memaksa mereka membeli dengan kas, melainkan mereka akan
membeli kredit akibatnya piutang korporasi cenderung makin besar.

Kebijakan korporasi menagihkan piutang

Menagih dengan lebih intensif bisa memperlancar pelunasan piutang sehingga


meminimalisasi saldo piutangnya. Sedangkan penagihan piutang kurang pro aktif
akan memperlambat pemasukan piutang sehingga sisa piutang akan semakin
menumpuk.

Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit selain barang


produksinya..

Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan merencanakan melakukan


penjualan kredit terhadap sebagian aktiva tetapnya, maka piutang perusahaan semakin
besar. Sebaliknya bilamana selama periode yang akan datang perusahaan tak
merencanakan melakukan penjualan kredit terhadap aktiva tetapnya, maka piutang
perusahaan takkan membesar.

D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG


Langkah-langkah sistematis yang dilakukan adalah :

a) Merencenakan menetapkan penjualan tunai dan penjualan kredit dalam jangka


waktu tertentu;
b) Menentukan besarnya bad debts atau besarnya piutang tak tertagih yang harus
dicadangkan. Besarnya bad debts dinyatakan dalam persentase. Dalam kebijakan
piutang perlu ditetapkan apakah bad debts ini langsung mengurangi penerimaan
piutang atau dihitung belakangan.

Penganggaran Perusahaan 289


Universitas Pamulang by : Team Teaching

c) Mengidentifikasikan dan mengetahui persyaratan kredit


Contoh penjualannya kredit dipersyaratkan banyaknya penerimaan piutang di bulan
berjalan sebesar 8O% lalu 1O% bulan selanjutnya dan 1O% saat dwi bulan
selanjutnya.
d) Amati bunga yang dimungkinkan untuk penjualan non tunai
e) Menyusun ke tabel - tabel terstruktur

E. KEGUNAAN PIUTANG DIANGGARKAN


Anggaran piutang tidak mempunai suatu standarisasi yang dipakai. Masing - masing
institusi mempunyai kebebasan melakukan gambar dan pola yang diinginkan berdasarkan
keperluan, ketentuan dan kebutuhan institusi.

Manfaat diterima institusi melalui piutang dianggarkan terlihat dibawah ini :

1. Memperkirakan peringkat piutang di setiap periode


2. Mengetahui nilai invoice yang akan ditagihkan.
3. Memperkirakan aliran dana bersumber dari penjualan non tunai.

Penganggaran Perusahaan 290


Universitas Pamulang by : Team Teaching

F. SOAL KASUS:

PT. RASHAQ memiliki program penjualannya (unit) :

Tahun Nopember Desember

2015 500 550

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni

2016 500 625 750 800 700 750

Harga jual untuk bulan November 2015 Rp.4.000,-/ unit

Rencananya dimulai 1 Jan 2015, penjualannya dinaikkan menjadi 25% dan dimulai 1 April
naik lagi sebesar 10% dari harga jual Jan 2016.

Tak tertagih 2% dari penjualan non tunai. Persyaratan non tunai diterapkan 3/25 n 3O

Penjualan kredit sebesar 70% dari total penjualan.

Siklus dikumpulkannya piutang sesuai kejadian lampau diestimasikan seperti terlihat di


bawah ini :

5O% dilunasi dalam 25 hari

3O% dibayarkan sebulan kemudian

2O% Dilunasi dwi bulan selanjutnya

Hitunglah :

Skedul tersusum tertagihnya piutang periode Jan-Jun 2016.

Penyelesaian :

Perhitungan penjualan non tunai :

Penganggaran Perusahaan 291


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Bulan jlh unit Nilai jual Penjualannya Penjualan non tunai

Nop 500 4.000 2.000.000 1.400.000

Des 550 4.000 2.200.000 1.540.000

Jan 500 5.000 2.500.000 1.750.000

Feb 625 5.000 3.125.000 2.187.500

Mar 750 5.000 3.750.000 2.625.000

April 800 5.500 4.400.000 3.080.000

Mei 700 5.500 3.850.000 2.695.000

Juni 750 5.500 4.125.000 2.887.500

Total 5.175 25.950.000 18.165.000

Penganggaran Perusahaan 292


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Skedul pengumpulan piutang :

Penjualan
Bulan kredit Penj. Netto Jan Feb Mar April Mei Juni

Nov 1.400.000 1.372.000 274.400

Des 1.540.000 1.509.200 452.760 301.840

Jan 1.750.000 1.715.000 831.775 514.500 343.000

1.039.719
1)
Feb 2.187.500 2.143.750 643.125 428.750

1.247.663
2)
Mar 2.625.000 2.572.500 771.750 514.500

1.463.924
3)
April 3.080.000 3.018.400 905.520 603.680

1.280.934
4)
Mei 2.695.000 2.641.100 792.330

1.372.429
5)
Juni 2.887.500 2.829.750

Jumlah 18.165.000 17.801.700 1.558.935 1.856.059 2.233.788 2.664.424 2.700.954 2.768.439

Keterangan :

 Penjualan netto adalah penjualan kredit setelah dikurangi bad debt 2%


 Pembayaran piutang pada 25 hari pertama mendapatkan potongan diskon 3% dari
jumlah yang dibayarkan.

Penganggaran Perusahaan 293


Universitas Pamulang by : Team Teaching

1) 50% x 2.143.750 – 3% (50% x 2.143.750)


2) 50% x 2.572.500 – 3% (50% x 2.572.500)
3) 50% x 3.018.400 – 3% (50% x 3.018.400)
4) 50% x 2.641.100 – 3% (50% x 2.641.100)
5) 50% x 2.829.750 – 3% (50% x 2.829.750)

G. SOAL LATIHAN :
Program penjualannya PT.FILDA ASYIFA thn 2017 sbb :
JAN 5.000.OOO TRIWULAN 2 15.OOO.OOO
FEB 5.500.OOO TRIWULAN 3 17.5OO.OOO
MAR 6.5OO.OOO TRIWULAN 4 18.500.OOO

kandungan 50% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh kerugiannya
akibat tidak tertagihnya piutang 2% , Selesaikanlah banyaknya penjualan kas dan penjualan
non tunai

KASUS :

IKASBI memiliki program penjualannya (unit) :

PERIODE Nop Dec

2016 1000 550

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni

2017 1000 1250 1500 1600 1400 1500

Harga jual untuk bulan November 2016 Rp.8.000,-/ unit

Rencananya dimulai 1 Jan 2016, penjualannya dinaikkan menjadi 25% dan dimulai 1 Apr
naik lagi sebesar 10% dari harga jual Jan 2017.

Tak tertagih 2% dari penjualan non tunai. Persyaratan non tunai diterapkan 3/25 n 3O

Penjualan kredit sebesar 70% dari total penjualan.

Penganggaran Perusahaan 294


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Siklus dikumpulkannya piutang sesuai kejadian lampau diestimasikan seperti terlihat di


bawah ini :

5O% dilunasi dalam 25 hari

3O% dibayarkan sebulan kemudian

2O% Dilunasi dwi bulan selanjutnya

Hitunglah :

Skedul tersusum tertagihnya piutang periode Jan-Jun 2017.

LATIHAN DUA
Program penjualannya PT AZKIA thn 2018 sbb :
JAN 10.000.OOO TRIWULAN 2 3O.OOO.OOO
FEB 11.000.OOO TRIWULAN 3 35.OOO.OOO
MAR 13.OOO.OOO TRIWULAN 4 37.000.OOO

kandungan 25% penjualannya non tunai dan sisa penjualannya tunai diperoleh kerugiannya
akibat tidak tertagihnya piutang 1% , Selesaikanlah banyaknya penjualan kas dan penjualan
non tunai

Penganggaran Perusahaan 295


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran Perusahaan 296


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Penganggaran Perusahaan 297


Universitas Pamulang by : Team Teaching

 Perencanaan : Menetapkan diawal kegiatannya kemungkinan bisa dilakukan dan


bagaimana cara melakukannya. perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati
sebelum melakukan sesuatu agar apa yang Penganggaran tenaga untuk pelayanan
kepada klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa perawatan,
jasa penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain.

 Korporasi manufaktur : korporasi mengelola material dijadikan output khusus untuk


dijual. Industri dalam arti luas meliputi barang dan jasa. Industri dalam anti sempit
hanya meliputi barang. Perusahaan industri dalam anti sempit disebut perusahaan
manufaktur atau perusahaan pabrikase.

Penganggaran Perusahaan 298


Universitas Pamulang by : Team Teaching

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,


Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan


Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan
dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi 1993, Akuntansi Biaya, Edisi 5, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Soemarso, S. R. (2015). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba
Empat.

Walter T. Harrison jr., Charles T. Horngren., C. William Thomas., & Themin Suwardy.
(2016). Akuntansi Keuangan (Edisi IFRS) (Edisi 8, Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Kuswadi, (2015). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Subramanyam, K. R. & John J. Wild. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 14,
Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.

Arfan. (2018). Akuntansi Keperilakuan Edisi.2. Jakarta: Salemba Empat

Penganggaran Perusahaan 299


Universitas Pamulang by : Team Teaching

Suwardjono. 2017. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta :


BPFE

Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Belkaoui, A. 2017. Accounting Theory, 5th edition. Thomson Learning. Singapore.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Delapan, Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta:
Salemba Empat

Stice and Skousen 2019, Memahami Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit PPM.

Budi Rahadjo. 2017.Dasar-Dasar Fundamental Saham Laporan Keuangan Membaca,


Memahami, Dan Menganalisis. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Penganggaran Perusahaan 300

Anda mungkin juga menyukai