Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANGELA SHINTA BUJAL

NIM : 203020303099
KELAS : B – AKUNTANSI
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU : MAUREEN MARSENNE, SE., M.AK

TUGAS PERTEMUAN 5

1. Barang mentah adalah bahan dasar yang bisa dipakai untuk bikin barang lain. Barang
ini sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan hasil
tambang.
Bahan mentah langsung adalah seluruh bahan mentah dann suku cadang yang
merupakan satu kesatuan dari produk jadi dan dapat langsung diidentifikasikan dengan
biaya unit produk jadi. Biaya ini umumnya adalah biaya variabel, yaitu biaya yang
berubah sesuai dengan perubahan keluaran produktif.
Bahan mentah tak langsung adalah bahan mentah yang digunakan dalam proses
produksi namun biayanya tidak dapat ditelususri secara langsung pada setiap produk.
Contohnya seperti cat, paku, minyak pelumas dll.

2. Economic Order Quantity (EOQ) merupakan metode manajemen persediaan yang


menentukan jumlah pemesanan/pembelian yang harus dilakukan dan berapa banyak
jumlah yang harus dipesan agar biaya total (penjumlahan antara biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan) menjadi minimum.

3. 1. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya


persediaan barang, seperti biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji
pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang tertanam dalam persediaan,
biaya asuransi atau biaya kerusakan, kehilangan atau penyusutan barang selama dalam
persediaan.
2. Biaya pemesanan merupakan dana yang digunakan untuk memesan sejumlah barang
yang dibutuhkan. Pemesanan barang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan baik
untuk bahan baku, produk setengah jadi maupun produk yang jadi. Biaya pemesanan
bisa berubah-ubah dan tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan.

4. 1. Anggaran kebutuhan bahan mentah, merencanakan secara terperinci tentang jumlah


unit barang mentah dan sukucadang yang dibutuhkan untuk berproduksi selama periode
yang akan datang.
2. Anggaran pembelian bahan mentah, menentukan jumlah yang direncanakan untuk
bahan mentah dan sukucadang yang dibeli, biaya yang diperkirakan dan tanggal waktu
pengiriman.
3. Anggaran persediaan bahan mentah, menentukan tingkat persediaan, bahan mentah
dan suku cadang yang direncanakan dalam bentuk biaya dan jumlahnnya.
4. Anggaran biaya bahan baku mentah habis digunakan dalam produksi, menentukan
biaya yang direncanakan untuk bahan mentah dan suku cadang yang akan dipakai
dalam proses produksi.

5. Reorder Point adalah salah satu manajemen persediaan yang memiliki tujuan utama
untuk meminimalisir atau menekan terjadinya situasi kehabisan stok. Reorder Point
juga merupakan suatu titik yang mana suatu barang di dalam gudang harus ditambah
lagi persediaannya sebelum mengalami kehabisan persediaan.
Dalam menghitung ROP perlu dipertimbangkan :
- Stock Out Cost (biaya kekurangan bahan mentah)
- Extra Carrying Cost (biaya penyimpanan tambahan)
- Lead Time (waktu tunggu)

6. Lead time adalah sebuah rentang waktu antara pemesanan sampai barang tersebut bisa
tiba di tangan konsumen.
Lead time sangat penting dalam ROP karena Lead Time adalah faktor penting dalam
kepuasan konsumen, karena konsumen pasti ingin barang atau jasa yang mereka pesan
datang secepat dan semudah mungkin.

7. Anggaran bahan baku berisi rencana akuntansi bahan baku yang harus dibeli oleh
perusahaan dalam periode waktu mendatang, hal ini harus dilakukan denngan hati-hati
dalam hal :
- Jumlah pembelian
- Waktu pembelian
- Bertumpuknya bahan baku di Gudang yang mengakibatkan penumpukan kuantitas
- Terlalu lama bahan baku menunggu giliran proses
- Biaya penyimpanan terlalu besar
- Terhambatnya kelancaran proses produksi akibat kehabisan bahan baku
- Timbulnya biaya tambahan untuk mencari bahan baku penggannti secepatnya.

8. FIFO adalah metode akuntansi atau manajemen persediaan barang dengan konsep
mengkonsumsi atau memakai barang yang diterima lebih awal. Sedangkan, LIFO
adalah manajemen persediaan barang dengan menggunakan atau mengkonsumsi
terlebih dahulu barang yang diterima terakhir.

9. Penetuan harga pokok bahan mentah yang digunakan untuk produksi dalam
metodeidentifikasi khusus yaitu setiap jenis bahan mentah yang ada di gudang harus
diberitanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut di beli. Setiap
pembelian bahan baku yang harga satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan
baku yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda
pada harga berapa bahan tersebut dibeli. Dalam metode ini, tiap-tiap jenis bahanmentah
yang ada di gudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian bahan
baku dapat diketahui harga pokok persatuannya secara tepat.

10. Manajemen perlu melakukan perencanaan dan pengendalian bahan mentah


agarkegiatan produksi dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan
dalam jumlah hal yang diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode serta
dapatmemenuhi permintaan pasar. Selain itu agar barang jadi atau hasil proses
produksidapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen baik dalam kualitas
maupunkuantitas waktu penyerahan. Dengan adanya perencanaan dan pengendalian
bahanmentah maka organisasi mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dan
peluangyang ada di lingkungan luar organisasi sehingga dapat mempersiapkan
tindakan-tindakan antisispasi ke depan serta membantu proses produksi menjadi lebih
efisiendan efektif. Selain itu dapat menekan biaya-biaya operasional seminimal
mungkinsehingga akan mengoptinalisasikan kinerja perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai