Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI

BIAYA BAHAN DAN TENAGA KERJA SERTA PENGENDALIANNYA


MATA KULIAH: Akuntansi Biaya I

KELOMPOK 3:

- Putri Dwi Rahma (A031221109)


- Yitran Tola (A031221102)
- Maximilian Anting Kalolu (A031221122)

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Asri Usman, SE. M.Si., AK., CA

A. Pengertian biaya
Biaya adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/ bermanfaat
pada saat ini atau masa yang akan datang. Biaya dapat dibedakan atas biaya (cost) dan beban
(expense).
B. Biaya Bahan serta Pengendaliannya
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku (Raw material) adalah biaya yang digunakan untuk membeli bahan,
dimana bahan tersebut digunakan untuk membuat barang jadi.
Biaya bahan baku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Bahan baku langsung (Direct Material)
Yaitu bahan baku yang dipakai secara langsung untuk proses langsung. Contoh kayu
yang dipakai untuk membuat mebel, kain untuk membuat pakaian, karet yang dipakai
untuk membuat ban, tepung untuk membuat kue, dan lain-lain.

b) Bahan baku tidak langsung (Indirect Material)


Bahan baku tidak langsung sering disebut sebagai bahan penolong yaitu bahan-bahan
yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi pemakaiannya relatif kecil
atau pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali di produk jadi. Contohnya seperti lem
dan paku.
2. Alur Pembelian Bahan Baku
Bentuk prosedur pembelian biasanya tertulis, hal ini digunakan sebagai penetapan
tanggung jawab dan menyediakan informasi mengenai penggunaan akhir dari bahan baku
yang dipesan. Pada perusahaan hal ini dilakukan oleh departemen pembelian. Adapun
urutan prosedur pembelian, yaitu:

1) Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, yang mana setiap kopi
bukti permintaan pembelian tetap dipegang oleh pembuat dan aslinya dikirimkan
ke departemen pembelian untuk dieksekusi dari permintaan tersebut.
2) Membeli informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal pengantaran.
Dapat menggunakan metode Eletronic data interchange (EDI) yang merupakan
pertukaran informasi antara komputer dari satu perusahaan dengan komputer
perusahaan lain
3) Membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
Merupakan kontrak berkenaan dengan pesanan pembelian bahan kepada supplier.
Sementara Surat permintaan pembelian (Purchase Requisition) memberi informasi
kepada bagian pembelian mengenai kuantitas dan jenis bahan yang dibutuhkan.
4) Mengatur pelaporan diantara departemen pembelian, penerimaan dan akuntansi.
Pada prosedur ini, departemen penerimaan terlebih bertugas untuk:
a) Membongkar bahan baku yang masuk
b) Membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan pengantar
c) Mencocokkan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan
d) Membuat laporan penerimaan yang menjadi bahan pengambilan keputusan
oleh departemen pemeriksaan untuk menerima atau menoak pesanan
e) Memberitahu departemen pembelian atas perbedaan yang ditemukan
f) Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan
Apabila tidak dilakukan pemeriksaan pada saat diterima, laporan penerimaan
harus didistribusikan ke departemen pemeriksaan, lalu dikirim ke departemen
akuntansi untuk dicocokkan dengan pesanan pembelian dan faktur pemasok
serta untuk keperluan pembayaran. Selain itu dikirimkan juga ke departemen
pengendalian bahan baku dan perencanaan produksi untuk rekomendasi
pesanan berikutnya dan satu laporan juga didistribusikan ke gudang.
5) Menyetujui pembayaran dari setiap faktur yang diterima dari pemasok
Pada saat bahan baku sampai ke departemen penerimaan, perusahaan akan
menerima faktur dari pemasok. Faktur ini digunakan untuk mencocokkan dan
mememriksa data pada faktur dan pesanan yang diterima.
3. Metode Pencatatan Bahan Baku
a) Metode Fisik (Fhysical Inventory Method ) Dalam metode ini pembelian bahan
baku yang dicatat sedang mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk
mengetahui bahan baku yang diperoleh, harus menghitung persediaan bahan baku
digudang pada akhir periode akuntansi.
b) Metode Mutasi Persediaan ( Perpetual Inventory Method) Dalam metode ini setiap
pembelian dan mutasi bahan baku dicatat secara terus menerus dalam kartu
persediaan
4. Metode Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku
a) Metode Identifikasi Khusus
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda
pada harga pokok persediaan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian
bahan baku yang harga per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku
yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada
harga berapa bahan baku tersebut dibeli. Dalam metode ini, tiap-tiap jenis bahan
baku yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya. Sehingga setiap pemakaian
bahan baku dapat diketahui harga pokok per satuannya secara tepat.
b) Metode Rata-rata begerak
Metode rata-rata bergerak adalah cara untuk menentukan harga pokok bahan baku
dengan menghitung harga pokok rata-rata persediaan bahan baku yang ada di
gudang.
c) Metode Rata-rata harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan
Dalam metode ini pada tiap akhir bulan dilakukan penghitungan harga pokok rata-
rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di gudang.
d) Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last-in First-out Method)
Metode LIFO merupakan metode pengelolaan barang di gudang yang berkebalikan
dengan FIFO. Metode ini membuat produk yang dimasukkan terakhir kali ke dalam
penjualan lebih awal. Sedangkan, produk yang sudah ada sejak pertama akan dijual
pada kemudian hari. LIFO digunakan agar penataan barang menjadi lebih mudah.
Metode ini digunakan untuk memanfaatkan suatu momentum guna meraup banyak
keuntungan.
e) Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First in First out)
FIFO (First in First Out) merupakan salah satu metode manajemen persediaan
barang dengan cara memakai barang di gudang yang disesuaikan dengan waktu
masuknya. Metode ini juga dikatakan sebagai sebuah barang yang pertama kali
masuk harus juga pertama kali dikeluarkan atau dijual. Jadi, pencatatan persediaan
yang terdapat di dalam laporan akan serupa dengan stok yang ada di dalam gudang.
Mudahnya stok yang pertama kali masuk ke dalam gudang merupakan barang atau
stok yang pertama kali harus dikeluarkan dari gudang nantinya. Alasan dari
penggunaan metode ini adalah agar persediaan yang pertama kali masuk bisa
langsung untuk dijual serta dimanfaatkan agar tidak cepat rusak kalau terlalu lama
disimpan di gudang.
5. Pengendalian Biaya Bahan Baku
A. Prinsip - Prinsip Pengendalian
a) Persediaan diciptakan dari pembelian (a) bahan dan suk u cadang dan (b)
tambahan biaya pekerja dan overhead untuk mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi.
b) Persediaan berkurang melalui penjualan dan kerusakan.
c) Prakiraan yang tepat atas skedul penjualan dan produksi merupakan hal yang
asensial bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien.
d) Kebijakan manajemen, yang berupaya menciptakan keseimbangan antara
keragaman dan kuantitas bagi operasi yang efisien dengan biaya pemilikan
persediaan tersebut merupakan factor yang paling utama dalam menentuka n
inestasi persediaan.
e) Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap prakiraan, penyusunan rencana
pengendalian produksi.
f) Pencatatan persediaan saja tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan.
B. Metode Pengendalian Bahan

a) Pengendalian Bahan Just in Time (JIT)


Sistem Produksi Just In Time atau JIT ini dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Sistem Produksi Tepat Waktu. Tepat Waktu disini berarti
semua persedian bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi harus tiba
tepat waktunya dengan jumlah yang tepat juga. Semua barang jadi juga harus
siap diproduksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh pelanggan pada
waktu yang tepat pula. Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk
menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi
(overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga
pemborosan dalam waktu penungguan (waiting).

b) Metode order cycling


Metode order cycling merupakan metode pengendalian bahan baku dengan
cara melakukan review secara periodik. Misalnya satu bulan sekali, atau tiga
bulan sekali. Jangka waktu untuk me-review sebaiknya disesuaikan dengan
jenis bahan baku.

c) Metode Mix-Max
Metode pengendalian bahan baku ini didasarkan pada asumsi bahwa
persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan
tingkat minimum. Cara kerjanya, Anda harus menentukan tingkat minimum
dan tingkat maksimum terlebih dahulu. Kemudian, jika sudah diterapkan
maka pada saat persediaan sampai pada tingkat minimum, Anda dapat
melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku akan menuju tingkat
maksimum. Metode ini memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu
mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.

d) Metode Two-Bin
Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah (relatif
tidak mahal). Metode ini membagi/memisahkan bahan baku menjadi dua
bagian. Pertama, bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan
baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Kedua, bahan baku yang
digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman.

e) Metode The automatic order system


Metode pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku yang
secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan
berada sampai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan bekerja
dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan
administrasi persediaan bahan bakunya.

f) Metode ABC
Metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala
besar yang memiliki jumlah persediaan banyak dan dengan nilai yang
berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan
persediaan yang nilainya rendah. Metode ABC membagi persediaan menjadi
tiga kelompok, yaitu yang nilainya tinggi, sedang dan rendah.

C. Biaya Tenaga Kerja serta Pengendaliannya


1. Biaya Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk
mengolaha produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan unutk
penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
2. Jenis Biaya Tenaga Kerja
a) Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labour)
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga keria yang dapat diidentifikasikan
dengan suatu operasi atau proses tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan
produk-produk dari perusahaan. Oleh karena itu, semua biaya tenaga kerja
langsung dibebankan secara langsung kepada komponen komponen dari barang
jadi atau produk-produk yang dihasilkan.
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirectlabour).
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya Tenaga kerja yang secara
tidak langsung terlibat dalam Proses produksi, dengan demikian biaya ini tidak
dapat diindetifikasikan secara khusus kepada suatu operasi atau proses produksi
tertentu. Biaya ini terdiri atas biaya biaya tenaga kerja yang terjadi dalam
departemen-departemen pendukung (servicedepartement).seperti departemen
pembelian. departemen pemeliharaan, departemen pencatat waktu.
3. Sistem Biaya Tenaga Kerja
Kegiatan dalam sistem biaya tenaga kerja, meliputi:
a) Pencatatan Waktu Kehadiran
Berdasarkan cara pembayaran yang dilakukan kepada karyawan atau pekerja,
biasanya tenaga kerja dapat dibedakan atas dua kategori, yaitu; tenaga kerja harian
bagi mereka yang dibayar per hari atau berdasarkan jam kerja dan tenaga kerja
yang digaji secara bulanan. Pencatatan waktu untuk tenaga kerja harian sangat
diperlukan, karena jumlah imbalan jasa mereka bersifat variabel berdasarkan
kepada catatan waktu tersebut. Sementara untuk tenaga kerja yang digaji secara
bulanan, pencatatan waktu ini berguna dalam menentukan pembayaran lembur.
Pencatatan waktu hadir ini dapat memberikan data dasar bagi departemen atau
bagian personalia untuk menghitung dan membuat daftar gaji dan upah.
b) Sistem pembuatan daftar gaii dan upah
Sistem pembuatan daftar gaii dan upah meliputi rangkaian prosedur dalam
mengumpulkan informasi gaji dan upah yang diperlukan untuk Menentukan dan
menghitung penghasilan penghasilan bruto berikut potongan potongan menyiapkan
cek dan melakukan pembayaran.Prosedur dalam pembuatan daftar gaji dan upah
adalah sebagai berikut.
1. Menerima data jumlah jam untuk tenaga kerja harian dan tenaga kerja yang
digaji secara bulanan.
2. Menerima data-data perubahan dalam tarif gaji dan upah, bonus. Pmni, lembur,
dan data lainnya dari bagian personalia.
3. Menerima data-data mengenai perubahan dalam pemotongan gaji dan upah.
4. Menghitung gaji brutodan gaii neto: Upah bruto dan upah neto.
5. Menyusun daftar gaji dan upah yang menunjukan nomor pokok pegawai, nama
pegawai ,jumlah hari , jumlah jam kerja normal , jumlah jam kerja lembur ,
jumlah jam yang dipekerjakan untuk pekerjaan dan proses , tarif gaji dan upah
pegawai , jumlah penghasilan bruto , berbagai potongan atas penghasilan
bruto , dan penghasilan neto yang harus dibayarkan kepada masingmasing
pegawai
6. Mengirimkan daftar gaji dan upah ke bagian keuangan atas bendaharawan
sebagai dasar pembayaran.
c) Prosedur Pembayaran
Pembayaran gaji dan upah kepada pegawai diberikan secara langsung dan tunai
dalam amplop gaji dan upah atau diberikan lewat transfer bank ke rekening bank
setiap pekerja. Bukti kas keluar bersama dengan daftar gaii dan upah kemudian
dikirimkan ke bagian akuntansi biaya.
d) Distribusi Biaya
Berdasarkan bukti kas keluar dan daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian
bendaharawan, departemen akuntansi biaya Meneliti dan melakukan pencatatan
atas distribusi biaya tenaga kerja menurut nomor akun dari komponen yang ada
dalam daftar gaji dan upah.
4. Sistem Upah Intensif
Semua sistem upah insentif pada Dasarnya adalah variasi atau bentuk
pengembangan lain dari sistem yang paling sederhana yaitu sistem tarif unit produk. di
mana pembayaran yang dilakukan kepada karyawan dihitung atas dasar jumlah unit
yang selesai dan standar waktu yang ditetapkan. Sistem upah insentif memberikan
manfaat kepada kedua belah pihak yang berhubungan dalam suatu perusahaan, baik
untuk karyawan maupun untuk perusahaan pemberi kerja. Karyawan memperoleh
manfaat dari sistem ini dengan adanya peningkatan atas penghasilan mereka, sedangkan
bagi perusahaan pemberi kerja adalah meningkatnya jumlah unit yang diproduksi
sehingga pada akhirnya biaya produk per unit akan menjadi lebih rendah.

a) Karakteristik Sistem Upah Intensif

1) Sistem upah insentif harus berdasarkan standar yang ditetapkan secara ilmiah
melalui studi waktu, evaluasi tugas, dan unit aktivitas.
2) Sistem insentif Harus dimengerti oleh para pegawai sebelum Mulai bekerja
atau diangkat sebagai pegawai.
3) Seluruh tugas atau pekerjaan dari tenaga kerja langsung harus ditentukan
dengan basis insentif.
4) Dalam menetapkan bonus harus semata-mata mempertimbangkan mutu
produksi.
5) Standar yang telah ditetapkan seharusnya tidak diubah. kecuali ada perubahan
metode.
6) suatu imbalan Jasa yang tinggi harus dibayarkan untuk basil pekerjaan yang
melebihi standar.
5. Metode Upah Intensif
1) Sistem Bonus Seratus Persen
Dalam sistem bonus seratus persen, standar dinyatakan dalam waktu dan kuantitas
atau jumlah unit keluaran (output). Tarif upah standar per unit dalam bentuk uang
diganti dengan jumlah waktu standar yang diperkenankan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan atau unit produk. Apabila seorang pekerja menghasilkan sejumlah
produk dalam waktu standar atau kurang, maka pekerja tersebut dibayar dengan
waktu standar dikalikan dengan tarif dasar perjamnya.
2) Sistem Bonus Kelompok
Dalam sistem bonus kelompok. setiap pekerjaan dalam regu atau kelompok
menerima pembayaran tarif per jam yang biasa berlaku untuk jumlah produksi
yang melebihi standar. Jika jumlah unit produksi yang sesungguhnya Iebih besar
dari pada jumlah produksi standar yang diperkenankan, maka hal ini dipandang
sebagai penghematan waktu yang diupayahkan oleh regu atau kelompok. Dengan
demikian masing-masing pekerja akan menerima pembayaran bonus untuk waktu
yang dihemat dengan tarif dasar mereka.
3) Rencana Unit Kerja Langsung
Salah satu rencana pemberian insentif yang paling sedehana, yaitu membayar
upah di atas tarif yang berlaku. Pekerja pada umumnya memperoleh jaminan
atas tarif upah dasar, meskipun jika mereka gagal mencapai jumlah output
yang diperlukannya untuk memperoleh upah dasar tersebut. Singkatnya
membayar upah di atas tarif dasar untuk produksi di atas standar.
6. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja
a) Departemen Personalia
Fungsi utama dari sebuah departemen personalia adalah menyediakan angkata n
kerja yang efesien. Secara umum, departemen ini bertanggung jawab untuk
menjamin seluruh agar seluruh organisasi perusahaan mengikuti kebijakan
kepegawaian yang baik.
b) Departemen Perencanaan Produksi
Departemen perusahaan produksi bertanggung j awab untuk menyusun jadwal
kerja, penyerahan pesanaan kerja kepada masing - masing departemen produksi,
dan pengaturan pekerjaan dipabrik.
c) Departemen Pencataatan Waktu
Menjamin tersediannya catatan yang akurat mengenai waktu kerja yang dibeli dari
se tiap karyawan merupakan langkah awal dalam penetapan biaya pekerja. Untuk
maksud ini perlu disediakan :
1. Kartu hadir (clock card) atau kartu jam kerja (time card) sebagai bukti yang
kuat tentang kehadiran karyawan dipabrik, mulai dari saat masuk pabrik
sampai meninggalkan pabrik.
2. Tiket jam kerja/pekerjaan (time ticket/job ticket) untuk mencatat informasi
tentang jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
d) Departemen Pembayaran Upah
1. Perhitungan Upah dan Penyiapan Pembayaran , Daftar upah suatu perusahaan
disusun berdasarkan kartu hadir (clock card). Upa h yang telah dihitung dapat
dicatat pada suatu jurnal pembayaran upah atau catatan pembayaran upah.
Catatan tersebut harus menunjukkan upah total, potongan upah, dan upah
bersih. Perl u pula diselenggarakan catatan mengenai penghasilan dan
potongan upah masing - masing karyawan .
2. Distribusi Pembebanan Upah (Payroll Distribution) tiket jam kerja disortir
mnurut pekerjaan, departemen, dan jenis upah pekerja tidak langsung, agar
dapat dilaku kan distribusi beban upah tersebut ke perkiraan barang dalam
proses dan ke kartu analisis beban.
e) Departemen Biaya
Berdasarkan ikhtisar distribusi upah ataupun tiket jam kerja, departemen biaya
mencatat biaya pekerja langsung pada kartu biaya produksi atau pada laporan
produksi, sedangkan biaya pekerja tidak langsung dicatat pada kartu analisa beban
departemen yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai