Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BIAYA
BAHAN
KELOMPOK 3 | AKUNTANSI BIAYA | 2023

Dosen Pengampu :
Wahyu Febri Eka Susanti, SE., M.Si., Ak., CA
KELOMPOK 3
1. ABIYYU HANDOKO PUTRA AZHAR 6. ARIL
2. AHMAD YUPANI 7. DANANG RIZKY FIRMANSYAH
3. AMININ 8. DIVI SURYANINGSIH
4. ANGGA PUTRA RAMADHAN 9. DWI LIRA ANUGRAHNI
5. APRILIA ANJELITA 10.DWIKA SEPRENTI
sisTEM PENGELOLAAN BAHAN
Langkah-langkah dalam prosedur pengelolaan bahan yang pada
umumnya dimulai dari perolehan sampai penggunaan bahan
tersebut.

1. Bagian Rute Produksi Dan Perencanaan 4. Bukti Permintaan Bahan


Daftar kebutuhan bahan meliputi jumlah bahan, jenis bahan, dan Departemen Gudang bertanggung jawab terhadap
kapan bahan tersebut diperlukan dalam proses produksi. pengelolaan bahan, yang mana tugas pokoknya adalah
menerima dan mengeluarkan bahan.
2. Bukti Permintaan Dan Pesanan
Pembelian Bahan Konfirmasi kepada Departemen Pembelian 5. Kartu Persediaan Bahan
terkait jenis dan jumlah bahan yang dibutuhkan.
Tugas pokok dari Departemen Akuntansi adalah
3. Laporan Permintaan mencatat penerimaan dan pengeluaran setiap jenis
Bahan dan pemeriksaan bahan dibuat Laporan penerimaan untuk bahan. Departemen Akuntansi juga menentukan sistem
mengetahui jumlah pembelian bahan dan pengujian atas kualitas pencatatan yang sesuai terhadap jenis dan karakteristik
bahan itu sendiri. Proses pengujian kualitas bahan termasuk di bahan tersebut.
antaranya menghitung, menimbang, atau mengukur bahan yang
diterima.
Sistem perolehan
(pembelian) Bahan
Departemen-departemen yang umumnya terlibat dalam
Prosedur Permintaan
sistem perolehan bahan adalah Departemen Gudang, 1.
Pembelian Bahan
Departemen Pembelian, Departemen Penerimaan Bahan, dan
Departemen Akuntansi. Dalam sistem perolehan (pembelian)
Prosedur Order
bahan, prosedur-prosedur yang dilakukan adalah prosedur 2.
Pembelian Bahan
permintaan pembelian bahan, prosedur order pembelian bahan,
prosedur penerimaan bahan, prosedur pencatatan bahan di
Prosedur Penerimaan
gudang, dan prosedur pencatatan utang atas pembelian bahan. 3.
Bahan
Dokumen sumber yang menjadi pendukung penting
dalam tahapan ini adalah surat permintaan pembelian bahan, Prosedur Pencatatan
4.
surat order pembelian bahan, laporan penerimaan bahan, dan Bahan Di Gudang
faktur pembelian bahan. Berikut setiap prosedur dalam sistem
perolehan (pembelian) bahan tersebut. Prosedur pencatatan
5.
Piutang
Biaya perolehan bahan
Bahan adalah unsur utama dari suatu produk
setelah diolah melalui proses produksi. Pada
prinsip- prinsip akuntansi yang berterima
umum, biaya bahan tidak hanya harga beli
(harga faktur) saja, tetapi termasuk juga
biaya-biaya yang terkait dengan perolehan
bahan tersebut sampai akhirnya siap
digunakan dalam proses produksi.
Sistem pemakaian 1. Prosedur Permintaan Bahan

bahan
Tugas utama Departemen produksi adalah
memproses bahan menjadi produk jadi. Oleh
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
produksi, Departemen produksi mengisi bukti
permintaan bahan secara terperinci kepada
Departemen gudang.

Sistem pemakaian bahan menjamin bahwa bahan yang


digunakan telah sesuai dengan jumlah unit yang 2. Prosedur Pengeluaran Bahan
dibutuhkan untuk proses produksi dan telah sesuai pula Berdasarkan bukti permintaan bahan,
Departemen gudang mengeluarkan bahan
sesuai spesifikasi dan jumlah unit yang
dengan standar kualitas bahan yang diterapkan. diminta oleh Departemen produksi. .

Departemen yang terlibat dalam sistem pemakaian


bahan adalah departemen produksi, Departemen 3. Prosedur Pencatatan Pemakain Bahan
Bukti permintaan bahan dari Departemen
gudang, dan departemen akuntansi. Berikut adalah produksi yang telah diotorisasi oleh
Departemen gudang terkait jumlah unit dan
prosedur pemakaian bahan yaitu: spesifikasi bahan yang telah diminta.
BIAYA PEMAKAIAN Bahan
Metode Identifikasi
Tujuan dari penentuan biaya bahan yang 1.
Khusus
digunakan adalah untuk menentukan besarnya
biaya bahan tersebut. Penentuan biaya bahan juga Metode Masuk Pertama
2.
digunakan untuk mendorong adanya aktivitas Keluar Pertama

pengendalian biaya atas bahan tersebut. Ada


Metode Masuk Terakhir
beberapa metode yang menentukan besarnya 3.
Keluar Pertama
biaya bahan yang digunakan dalam proses
produksi, yaitu: Metode Rata-Rata
4.
Sederhana

Metode Rata- Rata


5.
Bergerak
Sistem pencatatan bahan
1. Sistem Fisik (Periodik) 2. Sistem Perpetual (Kontinu)
Metode ini umumnya digunakan oleh Metode ini umumnya digunakan oleh
perusahaan yang relatif masih kecil, yang perusahaan berskala besar, yang mana
mana pihak manajemen dapat mengawasi manajemen tidak dapat melakukan pengawasan
secara langsung saat menentukan kapan secara langsung atas persediaan bahan, tetapi
dan berapa jumlah unit bahan yang akan menggunakan sistem pengendalian bahan yang
dibeli, serta memberikan pengawasan memadai melalui kartu persediaan bahan.
terhadap pemakaian bahan tersebut dalam
proses produksi.
Metode Penilaian
Persediaan bahan
Berikut beberapa metode untuk menentukan besarnya biaya bahan

yang digunakan dalam proses produksi.

1) Metode Identifikasi Kasus (Special Identification Method)

2) Metode Rata-Rata (Average Method)

3) Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)

4) Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)

Contoh ilustrasi terkait penggunaan metode-metode tersebut dari PT

AMARTA UTAMA sebagai perusahaan yang memproduksi Cylinder Head

untuk kendaraan bermotor. Bahan utama dari produk ini adalah aluminium

ingot. Gambar di samping adalah informasi terkait aktivitas pembelian dan

pemakaian bahan selama bulan April 2017.


1. Metode Identifikasi Khusus (Special Identification Method)

Metode identifikasi kasus merupakan metode penilaian Berikut besarnya biaya bahan yang digunakan dan biaya
persediaan bahan menggunakan biaya dan jumlah unit bahan persediaan bahan di akhir periode.
yang sesungguhnya (aktual). Metode ini digunakan untuk bahan
yang nilainya relatif mahal dan jumlahnya relatif sedikit.

Berdasarkan ilustrasi dari PT AMARTA UTAMA, berikut


tambahan informasi untuk pemakaian bahan selama bulan April
2010.

Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai persediaan bahan di


akhir periode sebesar Rp83.000 dan biaya bahan yang
digunakan selama bulan April 2010 sebesar Rp562.750
2. Metode Rata-Rata (Average Method)
Metode ini berasumsi bahwa bahan fisik yang digunakan dalam b) Sistem Perpetual
proses produksi diambil dari gudang secara acak. Berdasarkan Berikut perhitungan biaya persediaan bahan menggunakan
ilustrasi dari PT AMARTA UTAMA, berikut biaya bahan yang metode rata-rata bergerak.
digunakan dan nilai persediaan bahan di akhir periode.

a) Sistem Fisik
Berikut perhitungan biaya persediaan bahan menggunakan
metode rata-rata tertimbang.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai persediaan


bahan di akhir periode sebesar Rp82.050 dan biaya bahan
Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai persediaan bahan di yang digunakan selama bulan April 2010 sebesar
akhir periode sebesar Rp80.719,50 dan biaya bahan yang Rp563.700 (Rp159.000 +Rp185.500 + Rp219.200).
digunakan selama bulan April 2010 Rp 565.030,50
3. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)
Metode ini berasumsi bahwa bahan yang dibeli (diperoleh)
pertama kali merupakan bahan yang pertama kali digunakan b) Sistem Perpetual
dalam proses produksi. Berdasarkan ilustrasi dari PT AMARTA Berikut perhitungan nilai persediaan bahan berdasarkan
UTAMA, berikut biaya bahan yang digunakan dan nilai persediaan sistem perpetual dan menggunakan metode MPKP.
bahan di akhir periode.

a) Sistem Fisik
Berikut perhitungan nilai persediaan bahan berdasarkan
sistem fisik dan menggunakan metode MPKP:

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai persediaan


bahan di akhir periode sebesar Rp83.250 dan biaya bahan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai persediaan bahan di yang digunakan selama bulan April 2010 sebesar
akhir periode sebesar Rp83.250 dan biaya bahan yang digunakan Rp562.500 (Rp100.000 + Rp52.500 + Rp78.750 +
selama bulan April 2010 sebesar Rp562.500 Rp110.000 + Rp82.500 + Rp138.750).
4. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)
Metode ini berasumsi bahwa bahan yang dibeli (diperoleh)
terakhir kali merupakan bahan yang pertama kali digunakan b) Sistem Perpetual
dalam proses produksi. Berdasarkan ilustrasi dari PT AMARTA Berikut perhitungan nilai persediaan bahan berdasarkan
UTAMA, berikut biaya bahan yang digunakan dan nilai persediaan sistem perpetual dan menggunakan metode MTKP.
bahan di akhir periode.

a) Sistem Fisik
Sistem perhitungan nilai persediaan bahan berdasarkan
sistem fisik dan menggunakan metode MTKP.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai persediaan


bahan diatur periode Rp75.000 dan biaya bahan yang
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai persediaan bahan di digunakan selama bulan April 2010 sebesar Rp570.750
akhir periode sebesar Rp75.000 dan biaya bahan yang digunakan (Rp165.000 + Rp27.500 + Rp131.250 + Rp25.000 +
selama bulan April 2010 sebesar Rp570.750. Rp222.000).
PERBANDINGAN METODE
PENILAIAN PERSEDIAAN BAHAN
Metode MPKP dalam penyajian laporan laba rugi menghasilkan tingkat
biaya yang paling tinggi dan metode rata-rata menghasilkan tingkat biaya
yang terendah, sementara metode MTKP akan menghasilkan tingkat biaya
yang paling tinggi dan metode rata-rata menghasilkan tingkat biaya yang
besarnya berada di antara metode MPKP dan MTKP. Namun sebaliknya,
jika harga-harga cenderung mengalami penurunan, maka metode MPKP
akan menghasilkan tingkat biaya yang tinggi dan metode MTKP
menghasilkan tingkat biaya yang rendah, sementara metode rata-rata
masih tetap berada di antara metode MPKP dan MTKP.
TERIMA
KASIH
KESIMPULAN
Bagi perusahaan manufaktur persediaan bahan merupakan suatu hal yang sifatnya sangat
strategis karena merupakan bagian utama dari suatu produk. Kelancaran proses produksi sangat
tergantung dari ketersediaan bahan ini berarti keterlambatan penyediaan bahan akan menghambat
proses produksi begitu juga sebaliknya persediaan bahan yang melimpah akan menyebabkan
terjadinya pemborosan modal kerja karena ada biaya yang tertanam dalam bahan tersebut. Oleh
karena itu perusahaan membutuhkan perencanaan dan pengendalian bahan yang baik .

Sistem akuntansi untuk bahan dalam perusahaan manufaktur cukup bervariasi tergantung dari
ukuran dan jenis industri Setiap perusahaan meskipun pada umumnya aktivitas tersebut dimulai
dari perolehan (pembelian) sampai penggunaan bahan.

Anda mungkin juga menyukai