Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR

AKUNTANSI I (3 SKS)
Bahasan Ketujuh

Oleh :
Nahwani Fadelan
PENUTUPAN BUKU DAN PENYESUAIAN KEMBALI
 Dengan telah selesainya penyusunan laporan keuangan ,
maka tujuan penyelenggaraan akuntansi yang utama telah
tercapai. Namun demikian proses kegiatan akuntansi belum
selesai, karena masih terdapat beberapa tahapan yang
harus dikerjakan sebelum kegiatan akuntansi pada suatu
periode dinyatakan selesai.
 Apabila laporan keuangan telah disusun, maka buku besar
harus ditutup karena periode pembukuan telah berakhir.
 Buku besar berisi sejumlah rekening yang dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
1.Rekening Riil, yaitu rekening-rekening yang ada dalam
neraca terdiri atas rekening aktiva, utang, dan modal.
Saldo akhir periode rekening-rekening riil akan dibawa ke
periode berikutnya. Ini berarti bahwa saldo akhir suatu
rekening riil akan menjadi saldo awal untuk periode
akuntansi berikutnya.
2.Rekening Nominal, yaitu rekening-rekening yang ada
dalam laporan laba rugi, terdiri atas rekening pendapatan
dan biaya. Rekening-rekening ini disebut pula rekening
sementara, karena rekening ini hanya bersifat sementara
yaitu hanya berlaku untuk satu periode akuntansi. Saldo
akhirnya harus dipindahkan ke rekening Modal agar
JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup yaitu jurnal yang dibuat untuk


memindahkan saldo-saldo rekening nominal atau
rekening sementara (yaitu rekening pendapatan,
biaya, dan prive) ke rekening modal

ADAPUN TUJUAN PEMBUATAN JURNAL PENUTUP


ADALAH :
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua
rekening sementara. Kata menutup berarti
mengurangi saldo rekening sehingga menjadi nol.
Dengan demikian pada periode berikutnya semua
rekening sementara akan dimulai dengan saldo nol.
Dengan cara ini pula akan dapat dipisahkan jumlah
saldo-saldo rekening sementara untuk periode ini
dengan jumlah saldo-saldo rekening sementara
pada periode berikutnya.
2. Agar saldo rekening Modal menunjukkan jumlah
yang sebenarnya pada akhir periode dan sesuai
PROSES PENUTUPAN BUKU
Dalam menyelenggarakan penutupan buku, kita
menggunakan sebuah rekening sementara yang baru,
yaitu rekening Laba-Rugi (atau ada pula yang
menyebutnya rekening Ikhtisar Laba-Rugi). Rekening ini
hanya digunakan dalam penutupan buku pada akhir
periode. Dalam rekening ini dihimpun semua saldo
rekening pendapatan dan biaya, sehingga dapat
diperoleh satu angka yang merupakan laba bersih atau
rugi bersiih untuk kemudian dipindahkan ke rekening
Modal pemilik.

URUTAN PROSES PENUTUPAN PEMBUKUAN


1. Menutup semua rekening pendapatan dengan
memindahkan saldo setiap rekening pendapatan ke
rekening Laba-Rugi
2. Menutup semua rekening biaya dengan
memindahkan saldo setiap rekening biaya ke
rekening Laba-Rugi
3. Menutup rekening Laba-Rugi dengan memindahkan
Contoh
:

1. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap


rekening pendapatan ke rekening Laba-Rugi
Contohnya : D- Pendapatan Foto Studio Rp.457.650,-
D- Pendapatan Bunga Rp. 500,-
D- Pendapatan Sewa Rp. 30.000,-
K- Laba-Rugi Rp.488.150,-
(Penutupan saldo rekening-rekening pendapatan)
2. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening
biaya ke rekening Laba-Rugi
Contohnya : D- Laba-Rugi Rp.305.626,-
K- Biaya Kantor Rp. 20.000,-
K- Gaji Pegawai Rp. 24.000,-
K- Biaya Advertensi Rp. 4.000,-
K- Biaya Asuransi Rp. 6.000,-
K- Kerugian Piutang Rp. 4.576,-
K- Depresiasi Peralatan Fotograf Rp .96.000,-
K- Depresiasi Peralatan Kantor Rp. 11.500,-
K- Depresiasi Gedung Rp. 50.000,-
K- Biaya Perlengkapan Fotograf Rp. 63.750,-
K- Biaya Perlengkapan Kantor Rp. 25.800,-
(Penutupan saldo rekening-rekening biaya)
Setelah ayat jurnal di atas dibukukan ke rekening Rugi-
Laba, maka rekening tersebut akan nampak sebagai berikut
:
Laba-Rugi
31/12/11 Penutupan 305.626,- 31/12/11 Penutupan
488.150,-

Setelah semua saldo rekening pendapatan dan biaya


terkumpul dalam rekening Laba-Rugi, maka nampaklah bahwa
rekening tersebut menunjukkan jumlah sisi kredit sebesar
Rp.488.150,- dan jumlah sisi debit sebesar Rp.305.626,-.
Apabila dihitung saldonya, maka rekening Laba-Rugi akan
menunjukkan saldo kredit (saldo laba) sebesar Rp.182.524,-
(Rp. 488.150,-dikurang Rp.305.626,-). Selanjutnya saldo
rekening Laba-Rugi tersebut dipindahkan ke rekening Modal
dengan jurnal penutup sbb :
31/12/11 D-Laba-Rugi Rp. 182.524,-
K- Modal Abu Bakar Rp.182.524,-
(Penutupan rekening Laba-Rugi)
Rekening Laba-Rugi, setelah ditutup (dipindahkan) saldonya
ke rekening Modal, dan rekening Modal Abubakar setelah
menerima pemindahan saldo rekening Laba-Rugi akan
nampak sebagai berikut :

Laba-Rugi
31/12/11 305.626,- 31/12/11 Penutupan
488.150,-
31/12/11 Penutupan 182.524,-

Modal Abu Bakar


31/12/11 1.363.000,-
31/12/11 Penutupan 182.524,-

Setelah jurnal di atas dibukukan ke rekening Modal Abu Bakar,


maka rekening modal akan menunjukkan saldo kredit sebesar
Rp.1.545.524,-
(Rp. 1.363.000,- ditambah Rp. 182.524,-).
JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI

 Pada awal periode akuntansi, biasanya perusahaan


perlu melakukan penyesuaian kembali terhadap jurnal
penyesuaian yang telah dilakukan pada akhir periode
sebelumnya.

 Jurnal tersebut sering disebut sebagai jurnal


penyesuaian kembali atau jurnal pembalikan, sebab
jurnal yang dibuat dengan cara membalik pendebitan
dan pengkreditan dari jurnal penyesuaian yang telah
dibuat sebelumnya.

 Jurnal penyesuaian kembali bukan merupakan suatu


keharusan bagi perusahaan.

 Tujuan jurnal penyesuaian kembali adalah untuk


menyederhanakan dan mempermudah pembuatan
Contoh
Kasus
:

Pada tanggal 31 Desember 1996, Foto Studio Aneka mempunyai utang gaji
kepada karyawannya sebesar Rp.2.000,-. Jumlah tersebut telah menjadi
kewajiban perusahaan, tetapi belum dibayar dan juga belum dicatat. Oleh
karena itu pada tanggal 31 Desember 1996, Foto Studio Aneka telah membuat
jurnal penyesuaian sbb:

Jurnalnya : D- Gaji Pegawai Rp.2.000,-


K- Utang Gaji Rp.2.000,-

Misalkan Foto Studio Aneka membayar gaji pegawainya pada tanggal 15


Januari 1997 sebesar Rp.3.000,- dengan perincian Rp.2.000,- untuk membayar
utang gaji bulan Desember 1996 dan Rp.1.000,- untuk membayar gaji selama
dua minggu pertama bulan Januari 1997. Seandainya jurnal penyesuaian yang
dibuat tanggal 31 Desember 1996 tidak disesuaikan kembali, maka jurnal yang
harus dibuat tanggal 15 Januari 1997 (pada waktu membayar gaji) adalah
sebagai berikut :

Jurnalnya : D- Utang Pegawai Rp.2.000,-


D- Gaji Pegawai Rp.1.000,-
K- Kas Rp.3.000,-

Jurnal yang dibuat pada tanggal 15 januari 1997 di atas memerlukan dua buah
pendebetan, yaitu : (1) untuk menghilangkan rekening utang gaji bulan
Desember 1996, dan (2) untuk mencatat biaya gaji bulan Januari 1997.
Contoh
Kasus
:

Seandainya jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 1996 harus


disuaikan kembali (dibalik), jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 2
Januari 1997 sbb:

Jurnalnya : D- Utang Gaji Rp.2.000,-


K- Gaji Pegawai Rp.2.000,-

Pembayaran gaji tanggal 15 Januari 1997 (pada waktu membayar gaji) adalah
sebagai berikut :

Jurnalnya : D- Gaji Pegawai Rp.3.000,-


K- Kas Rp.3.000,-

Setelah jurnal di atas dibukukan ke dalam rekening Gaji Pegawai, maka


rekening tersebut akan nampak sebagai berikut :

Gaji Pegawai
15/01/12 3.000,- 15/01/12 Penyesuaian kembali
2.000,-

Anda mungkin juga menyukai