Pada bab ini, kalian wajib memahami pencatatan transaksi ke dalam kolom debit atau kredit.
Kuncinya adalah sebagai berikut:
Kelompok Debit Kredit
HARTA + -
KEWAJIBAN - +
MODAL - +
PENDAPATAN - +
BEBAN + -
Keterangan:
Apabila ada penambahan pada kelompok Harta, maka pencatatan dimasukkan kolom Debit,
sebaliknya jika terjadi pengurangan Harta, maka pencatatannya di kolom Kredit.
Contoh penambahan Harta: Uang tunai (Kas) bertambah, perlengkapan bertambah,
peralatan bertambah, dll.
Apabila ada penambahan Kewajiban (Hutang), maka pencatatannya di kolom Kredit,
sebaliknya jika terjadi pengurangan Kewajiban (Hutang), maka dicatat pada kolom Debit.
Apabila ada penambahan Modal, maka dicatat pada kolom Kredit, sebaliknya jika terjadi
pengurangan pada Modal, maka dicatat pada kolom Debit.
Apabila terjadi penambahan Pendapatan, maka dicatat di kolom Kredit.
Apabila ada penambahan Beban, maka dicatat di kolom Debit.
Contoh:
Misalkan terjadi transaksi sebagai berikut:
a) Membeli perlengkapan secara tunai seharga Rp 500.000
b) Membayar hutang senilai Rp 300.000
Dari transaksi tersebut, maka analisisnya:
a) Perlengkapan bertambah dan kas berkurang masing-masing senilai 500.000, sehingga
pencatatannya:
Debet: Perlengkapan Rp 500.000
Kredit: Kas Rp 500.000
b) Hutang berkurang dan kas juga berkurang masing-masing senilai 300.000, sehingga
pencatatannya:
Debet: Hutang Rp 300.000
Kredit: Kas Rp 300.000
LATIHAN 3
2. Isilah dengan tanda (+) atau (-) pada masing-masing kolom Debit dan Kredit berikut:
(contoh seperti No. 1: Pada Kolom Debit diisi tanda (+), artinya jika kas bertambah, maka
pencatatan dilakukan di sebelah Debit, begitu juga sebaliknya)
No Akun Debit Kredit
1 Kas + -
2 Piutang
3 Investasi Saham
4 Beban Listrik & Air
5 Perlengkapan
6 Hutang Gaji
7 Hutang Hipotek
8 Beban Telepon
9 Beban Penyusutan Peralatan
10 Akumulasi Penyusutan Peralatan
11 Peralatan
12 Beban Perlengkapan
13 Modal
14 Prive
15 Gedung
16 Tanah
17 Hutang Usaha
18 Pendapatan Sewa
19 Beban Sewa
20 Beban Iklan
21 Pendapatan Bunga
22 Pendapatan Diterima di Muka
23 Beban Dibayar di Muka
7
MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM
Pada materi kali ini, kalian mulai memasuki tahapan siklus akuntansi. Sebelum ke
jurnal umum, kalian wajib mengetahui siklus/tahapan dari pengerjaan akuntansi. Siklus akuntansi
perusahaan jasa digambarkan sebagai berikut:
8
JURNAL UMUM
Jurnal umum adalah alat untuk mencacat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus
didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Fungsi Jurnal adalah sebagai berikut:
a. Fungsi mencatat, artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi
keuangan, baik yang bersifat transaksi internal maupun transaksi eksternal.
b. Fungsi historis, artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan
urutan kejadian (kronologis) atau secara urut menurut tanggal terjadinya transaksi.
c. Fungsi analisis, artinya jurnal merupakan hasil analisis dari petugas akuntansi, baik yang
akan dicatat ke sebelah debit maupun yang akan dicatat ke sebelah kredit.
d. Fungsi instruktif, artinya jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi
berikutnya atau posting ke buku besar
e. Fungsi informatif, artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, di mana dalam
jurnal terdapat keterangan atas pencatatan suatu transaksi.
Pertama, kalian harus menganalisis dulu mekanisme debit dan kreditnya (Seperti pada Latihan 3),
kemudian baru kalian catat transaksi ke dalam jurnal umum dengan format sebagai berikut:
Perusahaan ADHI JAYA, Medan didirikan pada tanggal 1 Desember 2012 oleh Tuan Sabil.
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember adalah sebagai berikut:
Desember 1 : Tuan Sabil memulai usahanya dengan menyetor kas sebesar Rp150.000.000
Desember 2 : Dibayar sewa gedung untuk 1 tahun sebesar Rp3.000.000
Desember 3 : Dibeli peralatan kantor dari Toko PADANG seharga Rp20.000.000 secara kredit.
Desember 5 : Dibayar iklan untuk bulan Desember sebesar Rp600.000.
Desember 11 : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit Rp1.200.000 dari Toko Takengon.
Desember 15 : Diselesaikan servis untuk PT NUSA senilai Rp9.000.000, uangnya belum diterima
Desember 16 : Diterima uang senilai Rp5.000.000 atas jasa yang telah diberikan kepada
pelanggan.
Desember 17 : Dibayar sebagian utang kepada Toko PADANG Rp7.500.000 untuk peralatan
kantor yang dibeli tanggal 3 Desember lalu.
Desember 19 : Diterima uang sebesar Rp4.500.000 atas jasa yang telah diberikan kepada
pelanggan
Desember 22 : Diterima cicilan pembayaran dari PT NUSA senilai Rp3.000.000.
Desember 24 : Dibayar biaya perjalanan dinas sebesar Rp900.000.
Desember 25 : Dibayar biaya telepon untuk bulan Desember senilai Rp400.000.
Desember 25 : Dibayar gaji pegawai bulan Desember senilai Rp9.000.000.
Desember 27 : Dibayar listrik dan air untuk bulan Desember senilai Rp600.000.
Desember 30 : Tuan Sabil mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya senilai Rp5.000.000.
Desember 31 : Diselesaikan servis kepada pelanggan senilai Rp8.000.000, uangnya belum
diterima
10