Kegiatan ini didasari oleh WA Bpk. Kacab. Yang isinya sebagai berikut :
Skrg rapat bersama p kadis dalam penjelasannya menegaskan kpd semua kepala sekolah dilarang
memungut biaya apapun bentuknya karena byk kepala sekolah hari ini diperiksa polda. Tolong
utk kab malang ditegaskan sekali lagi jgn ada pungutan apapun ya bpk. Kab mlng menjadi
perhatian dlm penjelasannya.
Dari WA diatas kemudian ditindaklanjuti pengarahan di SMAN 1 Lawang saat setelah acara
Sertijab KS SMAN 1 Lawang kepada PLT KS yaitu Drs. Ibnu Harsoyo.
Dalam pengarahannya bpk. Kacab menegaskan sekali lagi bagaimana agar KS mengamankan
instruksi dari bpk. PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan kepala sekolah agar mengelola
dana yang sudah ada yaitu dari BOS dan BPOPP. Kepala sekolah secara umum memberikan
penjelasan bahwa pengelolaan dana BOS dan BPOPP terbatas penggunaannya, sedangkan
pembiayaan di sekolah banyak kegiatan yang tidak bias dikover oleh dana BOS dan BPOPP,
karena itu masih diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Demikian juga dengan masing-
masing kepala sekolah memiliki tugas untuk meningkatkan mutu sekolah/pendidikan yang
dituangkan dalam MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) sehingga jika
ruang gerak untuk menggerakkan partisipasi masyarakat melalui komite dibatasi maka tugas
untuk peningkatan mutu sebagai mana yang menjadi harapan dari DInas Pendidikan maupun
Menteri Pendidikan ini tidak akan terwujud.
Oleh karena itulah dari hasil diskusi di forum pengarahan bpk. Kacab, diperlukan sosialisasi
lanjutan dari BPOPP yang mengundang nara sumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur.
INTI KEGIATAN SOSIALISASI
4. Setiap kepala satuan pendidikan SMA / SMK memegang amanah untuk meningkatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu dan menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau
bagi semua masyarakat, maka kepala satuan pendidikan mempunyai tanggung jawab :
4.1. Menyusun RKAS yang memuat BOS, BOSDA, Partisipasi Masyarakat, dan bantuan
dari pihak lain yang tidak mengikat.
4.2. Menyusun RKAS yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan baik secara
administratif maupun program tindak lanjutnya.
4.3. Jika terdapat penggalangan partisipasi masyarakat terkait dengan investasi
pendidikan maka di sekolah tersebut harus mulai Nampak ada aktifitas.
4.4. Menjaga kondusifitas sekolah, agar setiap ada permasalahan di sekolah diselesaikan
secepatnya cukup di dalam dan dalam suasana kekeluargaan.
4.5. Mencegah agar setiap permasalahan di sekolah tidak sampai terdengar keluar.
4.6. Mengutamakan siswa dari keluarga miskin/yatim piatu/tidak mampu agar diberi
kemudahan untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA/SMK, tanpa harus susah
payah memenuhi biaya sekolah.
4.7. Mencegah terjadinya siswa dropout terutama dari keluarga yang tidak mampu.
4.8. Menyusun program tindak lanjut bagi siswa miskin agar dapat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi.
4.9.Menyusun laporan pertanggung jawaban (SPJ) penggunaan dana baik itu BOS,
BOSDA, PSM maupun bentuk sumbangan / pungutan di sekolah secara periodik,
transparan. akuntabel, dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.10. Mengadministrasikan setiap SPJ secara baik dan tertib serta menyerahkan laporan
tersebut kepada stakeholder yang memerlukan.