Anda di halaman 1dari 4

CATATAN DARI SOSIALISASI BPOPP OLEH NARA SUMBER DARI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


Selasa, 20 Agustus 2019 di SMAN 1 Gondanglegi.

Kegiatan ini dihadiri :


1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang : Drs. ARIF KHAMZAH,
M.Si
2. Kepala Tata Usaha Cabang DInas Pendidikan Wilayah Kabupaten Malang : Drs. Hartono
3. Nara Sumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur : Bpk. Drs. Yunaidi Sri
Hartoyo, M.Pd. dan Bpk. Drs. Dwi Agus, M.Pd.
4. Kepala SMAN, SMKN, dan PKLK Negeri
5. Pengurus Inti Komite Sekolah yang terdiri dari Ketua, sekretaris, dan bendahara SMAN,
SMKN, dan PKLK Negeri
6. Bendahara dan Operator BPOPP SMAN, SMKN, dan PKLK Negeri

Kegiatan ini didasari oleh WA Bpk. Kacab. Yang isinya sebagai berikut :
Skrg rapat bersama p kadis dalam penjelasannya menegaskan kpd semua kepala sekolah dilarang
memungut biaya apapun bentuknya karena byk kepala sekolah hari ini diperiksa polda. Tolong
utk kab malang ditegaskan sekali lagi jgn ada pungutan apapun ya bpk. Kab mlng menjadi
perhatian dlm penjelasannya.
Dari WA diatas kemudian ditindaklanjuti pengarahan di SMAN 1 Lawang saat setelah acara
Sertijab KS SMAN 1 Lawang kepada PLT KS yaitu Drs. Ibnu Harsoyo.
Dalam pengarahannya bpk. Kacab menegaskan sekali lagi bagaimana agar KS mengamankan
instruksi dari bpk. PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, dan kepala sekolah agar mengelola
dana yang sudah ada yaitu dari BOS dan BPOPP. Kepala sekolah secara umum memberikan
penjelasan bahwa pengelolaan dana BOS dan BPOPP terbatas penggunaannya, sedangkan
pembiayaan di sekolah banyak kegiatan yang tidak bias dikover oleh dana BOS dan BPOPP,
karena itu masih diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat. Demikian juga dengan masing-
masing kepala sekolah memiliki tugas untuk meningkatkan mutu sekolah/pendidikan yang
dituangkan dalam MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) sehingga jika
ruang gerak untuk menggerakkan partisipasi masyarakat melalui komite dibatasi maka tugas
untuk peningkatan mutu sebagai mana yang menjadi harapan dari DInas Pendidikan maupun
Menteri Pendidikan ini tidak akan terwujud.
Oleh karena itulah dari hasil diskusi di forum pengarahan bpk. Kacab, diperlukan sosialisasi
lanjutan dari BPOPP yang mengundang nara sumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur.
INTI KEGIATAN SOSIALISASI

PENDANAAN PENDIDIKAN DI SATUAN PENDIDIKAN


1. Dasar Hukum
1.1.PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
- Biaya operasional SMA/SMK menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
Pemerintah Pusat berupa Subsidi BOS dan PIP
Pemerintah Daerah berupa subsidi BOSDA (BPOPP) dan BKSM
Masyarakat berupa partisipasi orangtua murid antara lain ; PSM (Partisipasi
Sukarela Masyarakat), SDIP (Sumbangan Dana Inventasi Pendidikan), Dana
Kegiatan OSIS, Dana Kegiatan Pendalaman Materi Sukses UN, Dana Kegiatan
Akhir Tahun Kelas XII dan Wisuda, dan lain-lain sumbangan dana dari orangtua
murid yang penggalangannya didasarkan pada musyawarah dan kesepakatan
orang tua murid.
-
1.2.Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah
- Komite sekolah berfungsi dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan.
- Komite sekolah menjalankan fungsinya gotong royong, demokratis, mandiri,
professional dan akuntabel.
- Menggalang dana dan sumber daya lain dari masyarakat baik personal, organisasi,
dudi, maupun pemangku kepentingan melalui upaya kreatif/inovatif.

2. Sumber Dana Pendidikan di Satuan Pendidikan :


2.1. Bantuan : pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan
satuan pendidikan di luar siswa/orangtua/wali dengan syarat yang disepakati.
2.2. Pungutan : Penarikan uang oleh sekolah kepada siswa/orangtua/wali bersifat
wajib dan mengikat baik jumlah maupun waktu pemungutannya ditentukan.
2.3. Sumbangan : Pemberian berupa uang/barang/jasa oleh siswa/orangtua/wali baik
perorangan maupun bersama-sama, masyarakat, lembaga secara suka rela tak
mengikat kepada satuan pendidikan.

3. BPOPP ( Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan ) – Program Tistas


Tujuan Umum :
- Sebagai penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan untuk membantu
pendanaan biaya operasional sekolah, baik personalia maupun non personalia.
- Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi peserta didik pada sekolah
yang diselenggarkan oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat.
- Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Tujuan Khusus BPOPP :
Menghilangkan atau membantu tagihan biaya di SMA dan SMK bagi peserta didik dalam
rangka memperoleh layanan pendidikan yang bermutu.
Dari tujuan di atas maka jelaslah bahwa BPOPP bukan sebagai pengganti biaya
operasional yang di keluarkan oleh satuan pendidikan baik itu di SMA maupun di SMK,
akan tetapi BPOPP itu sifatnya subsidi untuk membantu tagihan biaya di satuan
pendidikan sebagaimana yang sudah dituangkan dalam RKAS masing-masing SMA /
SMK.
Jika dalam perhitungan biaya operasional sekolah yang ada dalam RKAS bias dicukupi
dengan BOS dan BOSDA maka sekolah dalam hal ini komite tidak perlu menggalang
partisipasi dari masyarakat, akan tetapi jika di dalam perhitungan RKAS yang memang
mengakomodir visi misi sekolah ke depan, tujuan sekolah, peningkatan mutu dan layanan
pendidikan kepada masyarakat serta dalam pengembangan sekolah maka segala
kekurangan anggaran / biaya ini agar dimusyawarahkan bersama dengan komite sekolah
dan orang tua /wali murid.

PENGGUNAAN DANA BPOPP


1. Kegiatan Pembelajaran dan ekstrakurikuler.
2. Peningkatan kompetensi sumber daya pendidikan dan tenaga kependidikan.
3. Penyelenggaraan/mengikuti kompetisi-kompetisi .
4. Kegiatan evaluasi pembelajaran.
5. Penyediaan alat/bahan/media pembelajaran.
6. Pengadaan, pemeliharaan, perawatan sarana prasarana dan lingkungan sekolah.
7. Tambahan penghasilan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap
(PTT).
8. Membiayai operasional penyelenggaraan pendidikan insklusif.
9. Kegiatan literasi sekolah.
10. Pembelian, penambahan/sewa alat multi media pembelajaran.
11. Penguatan Pendidikan Karakter.
12. Membayai kegiatan yang belum didanai oleh BOS regular.

4. Setiap kepala satuan pendidikan SMA / SMK memegang amanah untuk meningkatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu dan menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau
bagi semua masyarakat, maka kepala satuan pendidikan mempunyai tanggung jawab :
4.1. Menyusun RKAS yang memuat BOS, BOSDA, Partisipasi Masyarakat, dan bantuan
dari pihak lain yang tidak mengikat.
4.2. Menyusun RKAS yang secara teknis dapat dipertanggungjawabkan baik secara
administratif maupun program tindak lanjutnya.
4.3. Jika terdapat penggalangan partisipasi masyarakat terkait dengan investasi
pendidikan maka di sekolah tersebut harus mulai Nampak ada aktifitas.
4.4. Menjaga kondusifitas sekolah, agar setiap ada permasalahan di sekolah diselesaikan
secepatnya cukup di dalam dan dalam suasana kekeluargaan.
4.5. Mencegah agar setiap permasalahan di sekolah tidak sampai terdengar keluar.
4.6. Mengutamakan siswa dari keluarga miskin/yatim piatu/tidak mampu agar diberi
kemudahan untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA/SMK, tanpa harus susah
payah memenuhi biaya sekolah.
4.7. Mencegah terjadinya siswa dropout terutama dari keluarga yang tidak mampu.
4.8. Menyusun program tindak lanjut bagi siswa miskin agar dapat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi.
4.9.Menyusun laporan pertanggung jawaban (SPJ) penggunaan dana baik itu BOS,
BOSDA, PSM maupun bentuk sumbangan / pungutan di sekolah secara periodik,
transparan. akuntabel, dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.10. Mengadministrasikan setiap SPJ secara baik dan tertib serta menyerahkan laporan
tersebut kepada stakeholder yang memerlukan.

Mengetahui Gondanglegi, 20 Agustus 2019


Ketua MKKS SMA Negeri, Notulis,

Drs. IBNU HARSOYO Drs. SULAIMAN, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai