KOTA BATU
NOMOR : ..489
TANGGAL : ..
Sebagai salah satu wujud pelaksanaan Pasal 34 ayat 3 undang-undang tersebut, serta
Untuk
mendukung program pendidikan menengah universal dan Rintisan Wajib Belajar 12 tahun,
Pemerintah Daerah Kota Batu memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah Pendidikan Dasar
dan Menengah (BOSDA).
BOSDA adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
Daerah Kota Batu mulai tahun 2008 kepada satuan pendidikan formal yang digunakan untuk
memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah
pusat, untuk semua lembaga pendidikan, yang meliputi SD/MI/SDLB, SMP/MTS/SMPLB Negeri/
Swasta, SMA dan SMK.
Pemberian dana BOSDA pada tahun 2014 untuk lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan
pemerintah Kota Batu, merupakan salah satu bukti komitmen Pemerintah Kota Batu untuk
pendidikan, sehingga diharapkan akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi
pendidikan dasar, dan peningkatan mutu untuk pendidikan menengah.
B. DASAR
1.
Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
2.
3.
4.
5.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1998.
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1998.
8.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta
Aksara.
9.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 036/U/1995 tentang Pelaksanaan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar.
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah.
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian
Sekolah.
12. Surat Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 38/MPN/KU/2007 tanggal 14 Februari 2007,
perihal Penyediaan Dana Pendamping BOS Tahun Anggaran 2007.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 101 Tahun 2013 tentang
Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun
2014.
C. TUJUAN PEMBERIAN BOSDA
Secara umum program BOSDA bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun, serta meningkatkan mutu pada pendidikan dasar
dan menengah. Selain itu, diharapkan program BOSDA juga dapat ikut berperan dalam mempercepat
pencapaian standar pelayanan minimal di sekolah
Secara khusus, program BOSDA bertujuan untuk:
D. SASARAN
1. SD/SDLB/MI Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah
siswa.
2. SMP/MTS/SMPLB/SMPT/SMP Satu Atap Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah
dihitung berdasarkan jumlah siswa.
3. SMA dan SMK dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa.
4. Besaran dana BOSDA pada tahun 2014 dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) untuk setiap siswa per bulan;
b. SMP/MTs/SMPLb/SMTSA sebesar Rp. 10.500,00 (sepuluh ribu lima ratus) untuk setiap siswa
per bulan;
c. SMA sebesar Rp. 110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) untuk setiap siswa per bulan;
d. SMK sebesar Rp. 225.000,00 (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) untuk setiap siswa per
bulan.
E. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Terpenuhinya kebutuhan biaya operasiona sekolah negeri dan meringankan beban biaya
operasional sekolah swasta pada jenjang pendidikan dasar,
2. Terpenuhinya kebutuhan biaya operasiona sekolah negeri dan meringankan beban biaya
operasional sekolah swasta pada jenjang pendidikan menengah,
3. Meringankan beban biaya operasional, tertama bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah,
4. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
F. PRINSIP PEMBERIAN BOSDA
1. Dana BOSDA harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendiikan dasar dan
menengah;
2. Dana BOSDA diberikan untuk memenuhi kekurangan atau melengkapi keperuntukan BOS yang
dialokasikan oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja
3. Dana BOSDA diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alas
an apapun serta oleh pihak manapun
4. Dana BOSDA harus dikelola secara transparan, efisien, efektif sera dapat dipertanggungjawabkan
5. Sekolah harus mengelola dana BOSDA sesuai dengan APBS yang sudah disetujui oleh Dinas
Pendidikan.
BAB III
PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN BOSDA
A. MEKANISME PENYALURAN
1. Dinas Pendidikan Kota Batu melakukan verifikasi data jumlah siswa per sekolah sebagai
penetapan alokasi dana BOSDA tiap sekolah
2. Dinas Pendidikan menetapkan alokasi dana BOSDA tiap sekolah dalam surat keputusan
Kepala Dinas Pendidikan
3. Dinas Pendidikan mengirimkan keputusan alokasi dana BOSDA tiap sekolah kepada Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai dasar pencairan dana BOSDA
kepada masing-masing sekolah
4. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) menyalurkan dana BOSDA ke
rekening masing-masing sekolah atas nama sekolah penerima BOSDA
B. PENGELOLAAN DANA BOSDA
Dana BOSDA dikelola oleh Tim Manajemen BOS Sekolah, yang terdiri dari unsur Kepala
Sekolah, Bendahara Sekolah, dan unsur orang tua siswa di luar Komite Sekolah yang dipilih oleh
Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan memperimbangkan kredibilitasnya, serta
menghindari terjadinya konflik kepentingan.
Pengelolaan BOSDA oleh Tim Manajemen Sekolah dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan data jumlah siswa yang ada
2. Menyusun RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah
3. Mengelola dana BOSDA secara bertanggung jawab dan transparan
4. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana
penggunaannya di papan pengumuman sekolah yang ditanda tangani oleh Kepala Sekolah,
Bendahara dan Komite Sekolah
5. Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana BOSDA yang
diterimanya
6. Melakukan pembukuan secara tertib
7. Membuat laporan realisasi penggunaan dana BOSDA per triwulan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penggunaan dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring
dan pemeriksaan (audit)
8. Membuat laporan tahunan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Batu paling lambat
tanggal 5 Januari tahun berikutnya
C. PENGGUNAAN DANA BOSDA
Penggunaan dana BOSDA di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama
antara Tim Manajemen BOSDA Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah, yang dituangkan
secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani peserta rapat.
Penggunaan dana BOSDA diatur sebagai berikut:
KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Biaya Kesiswaan
ITEM PEMBIAYAAN
Biaya
Sarana
Sekolah
Prasarana
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Biaya
penyusunan
dan
pelaporan, yang meliputi
untuk biaya penyusunan dan
pengiriman laporan sekolah
kepada
pihak
yang
berwenang, seperti biaya
materai, foto dokumentasi,
ATK,
foto
copy
dan
penjilidan,
transportasi
pengelola
Biaya
keadaan
darurat
(Bencana Alam), Kegiatan
Sosial
Catatan:
a. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
b. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
2. SMA dan yang sederaja
1
ATK,
foto
copy
dan
penjilidan,
honorarium
pengelola BOS Pendamping
di sekolah.
Catatan:
c. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
d. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
3. SMK dan yang sederajat
1
2
Pengadaan buku pegangan Biaya untuk pengadaan buku pegangan guru dan
guru dan referensi.
buku referensi sekolah, seperti: ensiklopedia, kamus
dan lain-lain.
Honorarium Pendidik dan Honorarium pendidik dan tenaga kependidikan
tenaga Kependidikan (TPK), seperti: honor GTT/PTT bagi sekolah negeri, guru
honor kegiatan intra/ekstra- dan karyawan pada sekolah swata (tidak termasuk
kurikuler dan honor kegiatan guru kontrak yang dibiayai APBD) Pegawai
sekolah
Administrasi (Termasuk Administrasi BOSDA),
Pegawai Perpustakaan, Penjaga Sekolah, SATPAM/,
Penjaga Malam, Pegawai Kebersihan,
honor
kegiatan ekstrakurikuler, honor kepanitiaan bagi
kegiatan-kegiatan sekolah, honor pengawas ujian,
tunjangan tugas bagi GTT , PTT, trasport guru tamu,
biaya koreksi, dan tugas lembur, tugas tambahan
TPK, konsumsi harian/rapat dinas, konsumsi tamu,
dan trasportasi perjalanan dinas kepala sekolah dan
guru.
Peningkatan mutu proses Biaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
kegiatan belajar mengajar
mengajar seperti; sinkronisasi dan bedah kurikulum
dengan DU/DI dan institusi terekait, biaya
penyusunan perangkat pembelajaran, pembuatan
media dan peraga pembelajaran sesuai dengan
program keahlian masing-masing, penyusunan
perangkat soal, kegiatan remedial dan program
pengayaan kelas XII, biaya pembaharuan dan
penambahan MoU dengan DU/DI dan institusi
terkait, biaya prakerin, PHBA/PHBN, kegiatan akhir
tahun yang berhubungan langsung dengan kegiatan
pendidikan.
Peningkatan mutu pendidik Mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga
dan tenaga kependidikan
kependidikan Misalnya: membiayai kegiatan PKB /
PKG, MKKS, MGMP, workshop, seminar, pelatihan,
inhouse training, biaya lainnya yang mendukung
program pendidikan.
Biaya peningkatan mutu Mendukung peningkatan mutu standar pengelolaan
standar pengelolaan sekolah. sekolah, seperti; pembiayaan kegiatan penyusunan
EDS, rencana strategis, RKJM, RKAS, pedoman
pengelolaan, pedoman akademik, dan supervisi
akademik, biaya ISO, biaya akreditasi sekolah,
akomodasi monitoring pengawas sekolah.
Pengadaan
sarana
dan Digunakan untuk pembelian barang-barang seperti:
prasarana sekolah
Komputer, laptop, pembelian CCTV, LCD Proyektor,
mengadakan mebeler, genset, peralatan dan
perlengkapan praktek pendidikan,
pavingisasi,
sanitasi, penambahan daya, pagar sekolah, kantin
kejujuran, UKS, kegiatan pramuka, dan lainnya yang
Catatan:
e. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
f. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
D. LARANGAN PENGGUNANAAN BOSDA
Dana BOS Pendamping Jenjang Pendidikan Menengah tidak boleh digunakan untuk :
1. Dipinjamkan kepada pihak lain
2. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan tujuan untuk mendapatkan
bunga
BAB III
PRINSIP PENGELOLAAN DANA BOSDA
A.
program
dilakukan
secara
swakelola
(direncanakan,
perencanaan,
ditempuh
pengambilan
dengan
jalan
keputusan
dan
pemecahan
musyawarah/mufakat
dengan
kegiatan
dan
pertanggungjawaban
keuangan
sesuai
TATA TERTIB
Dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA),
sekolah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
10
1.
2.
3.
4.
Diharuskan
mengelola
dana
Bantuan
Operasional
Sekolah
11
BAB IV
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
A. PELAPORAN
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program BOSDA, setiap
sekolah diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada Dinas Pendidikan, meliputi:
1. Laporan realisasi penggunaan dana BOSDA per triwulan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan pemeriksaan
(audit)
2. Laporan tahunan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Batu paling lambat tanggal 5
Januari tahun berikutnya. Laporan tahunan berisikan hal-hal yang berkaitan dengan statistik
penerimaan bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfataan dana, pertanggungjawaban
keuangan, dokumentasi serta hal-hal yang menjadi hambatan pelaksanaan dan cara
mengatasinya.
B. PERTANGGUNG JAWABAN
1.
Pembukuan
Setiap transaksi harus didukung bukti yang sah, yang diatur sebagai berikut:
a. Mengacu kepada standarisasi harga barang dan jasa yang dibuat oleh pemerintah.
b. Setiap pengeluran uang menggunakan bukti kas pengeluaran yang dilampiri dengan buktibukti pendukung
c. Jumlah uang yang tercantum dalam kuintansi harus ditulis dengan huruf dan angka yang
jelas tanpa coretan, penghapusan atau ketikan tindihan.
d. Tanda bukti pembayaran yang berupa kuintansi bermaterai cukup satu, sedangkan
tembusannya difotocopy.
e. Ketentuan perpajakan dan penggunanan bea materai dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku.
f. Bukti kas penggeluaran atas pembeliaan barang persediaan harus diberi tanda tangan oleh
penyimpan barang bahwa barang yang dibeli telah diterima dalam jumlah yang cukup dan
dalam keadaan baik.
g. Pembelian-pembelian yang bersifat pribadi tidak boleh dilaksanakan.
h. Biaya pengembangan sumber daya manusia (diklat, kursus, workshop, lokakarya, dsb.)
i. Biaya perjalanan dinas dilengkapi dengan lampiran :
1) Surat perintah tugas ditandatangani oleh pejabat yang telah ditentukan.
2) Surat Perintah Perjalanan Dinas
12
Mekanisme pertanggungjawaban,
a. Paling lambat tanggal 5 setiap bulannya sekolah membuat pertanggungjawaban.
13
3.
Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban harus memenuhi unsur: singkat, jelas, rapi dan lengkap.
Membukukan semua transaksi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan ketentuan. Uang
tunai yang ada dalam kas tunai tidak boleh lebih dari Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).
Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan pelaksanaan di tingkat
lapang yang dilakukan secara terus menerus atau berkala untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menilai penyelenggaraan program BOSDA. Pemantauan dan penilaian difokuskan pada aspekaspek :
14
dalam
melaksanakan
program
dalam
pengelolaan
keuangan
yang
sanksi
kepegawaian
sesuai
dengan
peraturan
dan
secara
sengaja
dan
sistematik
untuk
memperoleh
\\
15
BAB V
PENUTUP
anggaran
KEPALA,
16