Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KOTA BATU
NOMOR : ..489
TANGGAL : ..

PETUNJUK TEKNIS PENGELOAAN, PENGGUNAAN


DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa
setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2
menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan
bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Disisi lain, undang-undang tersebut juga
mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global.
Untuk menghadapi tantangan perubahan lokal, nasional, dan global, maka pada tahun 2012 juga telah
dicanangkan Pendidikan Menengah Universal oleh Pemerintah. Pada hakekatnya Pendidikan
Menengah Universal merupakan penyediaan layanan pendidikan menengah yang merata, terjangkau,
bermutu dan berkepastian memperoleh layanan pendidikan menengah di semua wilayah. Konsekuensi
dari amanat undang-undang tersebut adalah pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi
seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta satuan pendidikan lain yang sederajat.

Sebagai salah satu wujud pelaksanaan Pasal 34 ayat 3 undang-undang tersebut, serta

Untuk

mendukung program pendidikan menengah universal dan Rintisan Wajib Belajar 12 tahun,
Pemerintah Daerah Kota Batu memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah Pendidikan Dasar
dan Menengah (BOSDA).
BOSDA adalah program bantuan untuk operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
Daerah Kota Batu mulai tahun 2008 kepada satuan pendidikan formal yang digunakan untuk
memenuhi kekurangan dan/atau melengkapi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah
pusat, untuk semua lembaga pendidikan, yang meliputi SD/MI/SDLB, SMP/MTS/SMPLB Negeri/
Swasta, SMA dan SMK.

Pemberian dana BOSDA pada tahun 2014 untuk lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan
pemerintah Kota Batu, merupakan salah satu bukti komitmen Pemerintah Kota Batu untuk
pendidikan, sehingga diharapkan akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi
pendidikan dasar, dan peningkatan mutu untuk pendidikan menengah.

B. DASAR
1.

Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

2.

Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4.

Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan Tanggungjawab


Keuangan Negara.

5.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1998.

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1998.

8.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta
Aksara.

9.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 036/U/1995 tentang Pelaksanaan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar.

10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan
Komite Sekolah.
11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian
Sekolah.
12. Surat Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 38/MPN/KU/2007 tanggal 14 Februari 2007,
perihal Penyediaan Dana Pendamping BOS Tahun Anggaran 2007.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 101 Tahun 2013 tentang
Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun
2014.
C. TUJUAN PEMBERIAN BOSDA
Secara umum program BOSDA bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka pelaksanaan wajib belajar 9 tahun, serta meningkatkan mutu pada pendidikan dasar
dan menengah. Selain itu, diharapkan program BOSDA juga dapat ikut berperan dalam mempercepat
pencapaian standar pelayanan minimal di sekolah
Secara khusus, program BOSDA bertujuan untuk:

1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB Negeri dan SMP/MTS/SMPLB/


SMPT/SMP Satu Atap Negeri terhadap biaya operasional Sekolah.
2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di
sekolah negeri maupun swasta
3. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa SD/SDLB, SMP/MTS/SMPLB
/SMPT/SMT Satu Atap, SMA, dan SMK

D. SASARAN
1. SD/SDLB/MI Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah
siswa.
2. SMP/MTS/SMPLB/SMPT/SMP Satu Atap Negeri/Swasta, dengan ketentuan alokasi persekolah
dihitung berdasarkan jumlah siswa.
3. SMA dan SMK dengan ketentuan alokasi persekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa.
4. Besaran dana BOSDA pada tahun 2014 dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. SD/MI/SDLB sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) untuk setiap siswa per bulan;
b. SMP/MTs/SMPLb/SMTSA sebesar Rp. 10.500,00 (sepuluh ribu lima ratus) untuk setiap siswa
per bulan;
c. SMA sebesar Rp. 110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) untuk setiap siswa per bulan;
d. SMK sebesar Rp. 225.000,00 (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) untuk setiap siswa per
bulan.
E. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Terpenuhinya kebutuhan biaya operasiona sekolah negeri dan meringankan beban biaya
operasional sekolah swasta pada jenjang pendidikan dasar,
2. Terpenuhinya kebutuhan biaya operasiona sekolah negeri dan meringankan beban biaya
operasional sekolah swasta pada jenjang pendidikan menengah,
3. Meringankan beban biaya operasional, tertama bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah,
4. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
F. PRINSIP PEMBERIAN BOSDA
1. Dana BOSDA harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendiikan dasar dan
menengah;
2. Dana BOSDA diberikan untuk memenuhi kekurangan atau melengkapi keperuntukan BOS yang
dialokasikan oleh Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja
3. Dana BOSDA diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alas
an apapun serta oleh pihak manapun
4. Dana BOSDA harus dikelola secara transparan, efisien, efektif sera dapat dipertanggungjawabkan
5. Sekolah harus mengelola dana BOSDA sesuai dengan APBS yang sudah disetujui oleh Dinas
Pendidikan.

BAB III
PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN BOSDA
A. MEKANISME PENYALURAN
1. Dinas Pendidikan Kota Batu melakukan verifikasi data jumlah siswa per sekolah sebagai
penetapan alokasi dana BOSDA tiap sekolah
2. Dinas Pendidikan menetapkan alokasi dana BOSDA tiap sekolah dalam surat keputusan
Kepala Dinas Pendidikan
3. Dinas Pendidikan mengirimkan keputusan alokasi dana BOSDA tiap sekolah kepada Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai dasar pencairan dana BOSDA
kepada masing-masing sekolah
4. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) menyalurkan dana BOSDA ke
rekening masing-masing sekolah atas nama sekolah penerima BOSDA
B. PENGELOLAAN DANA BOSDA
Dana BOSDA dikelola oleh Tim Manajemen BOS Sekolah, yang terdiri dari unsur Kepala
Sekolah, Bendahara Sekolah, dan unsur orang tua siswa di luar Komite Sekolah yang dipilih oleh
Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan memperimbangkan kredibilitasnya, serta
menghindari terjadinya konflik kepentingan.
Pengelolaan BOSDA oleh Tim Manajemen Sekolah dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut:
1. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan data jumlah siswa yang ada
2. Menyusun RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah
3. Mengelola dana BOSDA secara bertanggung jawab dan transparan
4. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana
penggunaannya di papan pengumuman sekolah yang ditanda tangani oleh Kepala Sekolah,
Bendahara dan Komite Sekolah
5. Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan dana BOSDA yang
diterimanya
6. Melakukan pembukuan secara tertib
7. Membuat laporan realisasi penggunaan dana BOSDA per triwulan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penggunaan dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring
dan pemeriksaan (audit)
8. Membuat laporan tahunan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Batu paling lambat
tanggal 5 Januari tahun berikutnya
C. PENGGUNAAN DANA BOSDA
Penggunaan dana BOSDA di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama
antara Tim Manajemen BOSDA Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah, yang dituangkan
secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani peserta rapat.
Penggunaan dana BOSDA diatur sebagai berikut:

1. SD dan SMP dan yang sederajat


NO
1

KOMPONEN
PEMBIAYAAN
Biaya Kesiswaan

ITEM PEMBIAYAAN

a. Biaya kegiatan memperingati hari hari besar


keagamaan yang dilaksanakan oleh internal
sekolah,antara lain untuk : honorarium
penceramah (termasuk di dalamnya
bantuan
transport), biaya kegiatan lomba- lomba/
perayaan hari-hari besar keagamaan ( termasuk
biaya transportasi dan konsumsi ).
b. Biaya transportasi dan konsumsi bagi siswa dan
guru yang mengikuti lomba- lomba perayaan harihari besar keagamaan atas undangan dari pihak
eksternal sekolah.
c. Biaya kegiatan memperingati hari-hari besar
nasional yang dilaksanakan oleh sekolah, antara
lain untuk : biaya konsumsi dan biaya lombalomba.
d. Biaya transportasi dan konsumsi bagi siswa dan
guru yang dikirim untuk mengikuti lomba-lomba
atau upacara hari-hari besar nasional di tingkat
gugus, kecamatan, dan kota.
e. Biaya kegiatan pramuka yang dilaksanakan oleh
internal sekolah atau dalam rangka memperingati
hari pramuka
f. Biaya pembinaan
siswa dalam persiapan
mengikuti lomba-lomba tingkat kecamatan, kota,
propinsi, dan nasional antara lain untuk
honorarium guru Pembina, konsumsi untuk guru
Pembina dan siswa pada saat pembinaan.
Biaya Tenaga Pendidik dan a. Honorarium
bagi
tenaga
pendidik
dan
Tenaga Kependidikan
kependidikan yang menjadi panitia untuk
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh internal
sekolah.
b. Honorarium
bagi
tenaga
pendidik
dan
kependidikan internal sekolah yang ditugaskan
sebagai pengawas ulangan umum / ulangan.
c. Honorarium tugas tambahan bagi tenaga pendidik
dan kependidikan
yang tidak menerima
tunjangan
sertifikasi/TPP,
tunjangan
non
sertifikasi.
d. Biaya pengembangan profesi guru, antara lain
untuk biaya transport, biaya pendaftaran ,
akomodasi, dan konsumsi kegiatan workshop,
seminar dan pelatihan yang tidak dibiayai oleh
pihak penyelenggara workshop/seminar/pelatihan.
Peningkatan Mutu Proses a. Biaya untuk persiapan mengikuti lomba
Kegiatan Belajar Mengajar
adiwiyata, lomba UKS.
(Mutu Pendidikan)
b. Biaya penyusunan EDS (Evaluasi Diri Sekolah),
akreditasi sekolah.
c. Biaya pembelian buku-buku pemantapan persiapan ujian nasional untuk siswa.
d. Biaya pembelian buku referensi sekolah yang
menjadi koleksi perpustakaan (misal : kamus,
ensiklopedia, dll).
e. Pembelian peralatan/perlengkapan ujian praktek
bagi siswa.
f. Biaya untuk perlengkapan pembelajaran PAKEM

Biaya
Sarana
Sekolah

Prasarana

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

(Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan )


Pembelian perangkat computer dan printer,
maksimal 2 unit dan Laptop 1 unit dalam satu
tahun.
Pembelian media pembelajaran, seperti LCD
proyektor, DVD player, kamera digital,dll.
Pembelian alat peraga pembelajaran / pendidikan
(IPA, IPS, Matematika, Bhs. Inggris).
Pembelian meubeler sekolah (meja & kursi guru
dan siswa, lemari, rak buku).
Pembelian perlengkapan UKS.
Pembelian perlengkapan pengeras suara.
Pengadaan/pemasangan teralis pengaman pintu
dan jendela untuk ruangan di sekolah.
Perawatan dan perbaikan fasilitas sekolah, antara
lain untuk: pengecatan ruang, perbaikan atap
bocor & plafon, perbaikan pintu, jendela
dan
perbaikan kusen pada ruangan di sekolah,
perbaikan / perawatan pagar sekolah

Biaya
penyusunan
dan
pelaporan, yang meliputi
untuk biaya penyusunan dan
pengiriman laporan sekolah
kepada
pihak
yang
berwenang, seperti biaya
materai, foto dokumentasi,
ATK,
foto
copy
dan
penjilidan,
transportasi
pengelola
Biaya
keadaan
darurat
(Bencana Alam), Kegiatan
Sosial

Catatan:
a. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
b. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
2. SMA dan yang sederaja
1

Mendukung peningkatan mu- a.


Pengadaan
buku
teks
tu proses belajar dan evaluasi
pelajaran untuk pegangan guru
b.
Pengadaan buku referensi
sekolah seperti buku ensiklopedia, kamus, dan
buku referensi lain yang mendukung peningkatan
mutu proses belajar mengajar.
c.
Biaya penyusunan perangkat
pembelajaran, penyusunan naskah soal ulangan
semester dan ujian sekolah.
d.
Biaya kegiatan remedial dan
pengayaan siswa kelas XII
e.
Pengadaan
bahan/alat
praktek kegiatan pem-belajaran
Mendukung pembianaan dan Biaya kegiatan pengenalan dan pencitraan sekolah,
pengembangan kesiswaan
seperti:
kegiatan pameran pendidikan, lomba
kompetensi siswa, kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan internal sekolah, pramuka, UKS,


sosialisasi P4GN ( Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba ),
Batu Flower Festival, dan kegiatan lain yang diikuti
oleh siswa seperti olimpiade sains, seni, olah raga,
ekstrakurikuler, dll.
Mendukung peningkatan mu- a. Membiayai kegiatan KKG, MGMP, MKKS,
tu pendidik dan tenaga keInhouse Training, dan kegiatan lain yang
pendidikan
mendukung peningkatan kompetensi guru dan
pegawai.
b. Membiayai honorarium GTT, PTT, penjaga
sekolah, Pembina ekstrakurikuler, pengawas
ulangan / ujian sekolah, honor kepanitiaan
kegiatan sekolah, lembur di luar jam dinas,
dengan mengacu pada Satuan Biaya Umum
Pemkot Batu.
c. Tunjangan / honorarium tugas tambahan bagi
guru dan pegawai yang tidak eqivalen dengan
pengganti jam pelajaran
Mendukung peningkatan mutu pendidikan standart pengelolaan sekolah, antara lain
untuk pembiayaan kegiatan
penyusunan EDS, Renstra
sekolah, RKJM, RKAS, Kurikulum, Pedoman Akademik, Supervisi akademik, dan
Standart Pelayanan minimal
(SPM) Sekolah
Pembiayaan sarana dan pra- a. Pembelian komputer, printer, LCD proyektor,
sarana sekolah,
meubeler sekolah, peralatan dan perlengkapan
praktikum untuk siswa, CCTV, kamera digital,
perlengkapan UKS.
b. Perawatan dan perbaikan fasilitas sekolah seperti
pengecatan ruang, perbaikan atap bocor dan
plafon ruangan, perbaikan pintu, jendela, dan
kusen pada ruangan di sekolah, perbaikan
meubeler sekolah, perbaikan / perawatan pagar
sekolah, lantai ruangan.
c. Pengadaan / pemasangan teralis pengaman pintu
dan jendela untuk ruangan di sekolah.
d. Pembelian laptop maksimal 2 unit dalam 1 tahun.
e. Pembelian bahan bakar alat transportasi kendaraan operasional sekolah untuk kepentingan
dinas / sekolah.
Pembiayaan keadaan darurat
dan kegiatan sosial, antara
lain
untuk
pembiayaan
keadaan
darurat
akibat
bencana alam atau sejenisnya
dan kegiatan bakti sosial,
donor darah, dll.
Pembiayaan penyusunan dan
pelaporan, yang meliputi
untuk biaya penyusunan dan
pengiriman laporan sekolah
kepada
pihak
yang
berwenang seperti biaya
materai, foto dokumentasi,

ATK,
foto
copy
dan
penjilidan,
honorarium
pengelola BOS Pendamping
di sekolah.
Catatan:
c. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
d. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
3. SMK dan yang sederajat
1
2

Pengadaan buku pegangan Biaya untuk pengadaan buku pegangan guru dan
guru dan referensi.
buku referensi sekolah, seperti: ensiklopedia, kamus
dan lain-lain.
Honorarium Pendidik dan Honorarium pendidik dan tenaga kependidikan
tenaga Kependidikan (TPK), seperti: honor GTT/PTT bagi sekolah negeri, guru
honor kegiatan intra/ekstra- dan karyawan pada sekolah swata (tidak termasuk
kurikuler dan honor kegiatan guru kontrak yang dibiayai APBD) Pegawai
sekolah
Administrasi (Termasuk Administrasi BOSDA),
Pegawai Perpustakaan, Penjaga Sekolah, SATPAM/,
Penjaga Malam, Pegawai Kebersihan,
honor
kegiatan ekstrakurikuler, honor kepanitiaan bagi
kegiatan-kegiatan sekolah, honor pengawas ujian,
tunjangan tugas bagi GTT , PTT, trasport guru tamu,
biaya koreksi, dan tugas lembur, tugas tambahan
TPK, konsumsi harian/rapat dinas, konsumsi tamu,
dan trasportasi perjalanan dinas kepala sekolah dan
guru.
Peningkatan mutu proses Biaya peningkatan mutu proses kegiatan belajar
kegiatan belajar mengajar
mengajar seperti; sinkronisasi dan bedah kurikulum
dengan DU/DI dan institusi terekait, biaya
penyusunan perangkat pembelajaran, pembuatan
media dan peraga pembelajaran sesuai dengan
program keahlian masing-masing, penyusunan
perangkat soal, kegiatan remedial dan program
pengayaan kelas XII, biaya pembaharuan dan
penambahan MoU dengan DU/DI dan institusi
terkait, biaya prakerin, PHBA/PHBN, kegiatan akhir
tahun yang berhubungan langsung dengan kegiatan
pendidikan.
Peningkatan mutu pendidik Mendukung peningkatan mutu pendidik dan tenaga
dan tenaga kependidikan
kependidikan Misalnya: membiayai kegiatan PKB /
PKG, MKKS, MGMP, workshop, seminar, pelatihan,
inhouse training, biaya lainnya yang mendukung
program pendidikan.
Biaya peningkatan mutu Mendukung peningkatan mutu standar pengelolaan
standar pengelolaan sekolah. sekolah, seperti; pembiayaan kegiatan penyusunan
EDS, rencana strategis, RKJM, RKAS, pedoman
pengelolaan, pedoman akademik, dan supervisi
akademik, biaya ISO, biaya akreditasi sekolah,
akomodasi monitoring pengawas sekolah.
Pengadaan
sarana
dan Digunakan untuk pembelian barang-barang seperti:
prasarana sekolah
Komputer, laptop, pembelian CCTV, LCD Proyektor,
mengadakan mebeler, genset, peralatan dan
perlengkapan praktek pendidikan,
pavingisasi,
sanitasi, penambahan daya, pagar sekolah, kantin
kejujuran, UKS, kegiatan pramuka, dan lainnya yang

berhubungan langsung dengan pendidikan


dan Digunakan untuk pembiayaan kegiatan pengenalan
dan pencitraan sekolah, seperti; biaya reklame,
pameran pendidikan (misalnya: Jawara dan Lomba
Kompetensi Siswa ,serta pameran Hardiknas), Batu
Festifal Flower, kegiatan lomba-lomba, dan lain-lain.
Membiayai keadaan darurat Digunakan untuk pembiayaan darurat (bencana
(Bencana alam), kegiatan alam), kegiatan sosial, misalnya; bakti sosial
sosial.
(seragam, sepatu, alat tulis, trasportasi bagi siswa
miskin), donor darah, sosialisasi bahaya narkoba dan
lain-lain.
Penyusunan dan pelaporan
Biaya untuk menyusun dan mengirimkan laporan
sekolah kepada pihak yang berwenang, seperti
insentif pengelola BOSDA, biaya materai, foto
dokumentasi, fotocopy dan penjilidan, transportasi
dan konsumsi pengelola.
Kegiatan
Promosi
pencitraan sekolah

Catatan:
e. Pembelian barang (belanja modal) yang nilai per unit sebesar Rp. 300.000,00 termasuk
harga perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
f. Pembelian buku teks pelajaran yang bernilai diatas Rp. 100.000,00 termasuk harga
perolehannya, agar dilaporkan ke Dinas Pendidikan
D. LARANGAN PENGGUNANAAN BOSDA
Dana BOS Pendamping Jenjang Pendidikan Menengah tidak boleh digunakan untuk :
1. Dipinjamkan kepada pihak lain
2. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan tujuan untuk mendapatkan

bunga

simpanan/pinjaman, termasuk penanaman saham, deposito atau sejenisnya.


3. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran
4. Membiayai kegiatan yang tidak mendukung proses belajar mengajar
5. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar,
misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
6. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah
daerah secara penuh, misalnya guru kontrak/guru bantu
7. Kebutuhan biaya operasional atau pribadi guru / siswa seperti seragam, pakaian, peralatan
sekolah siswa / guru yang bukan merupakan inventaris sekolah dan lainnya.
8. Membiayai rehabilitasi sedang / berat atau membangun ruangan/gedung baru.
E. KETENTUAN PERPAJAKAN
Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana BOSDA di Kota
Batu Tahun 2014 diatur sesuai dengan ketentuan direktorat Jenderal
Perpajakan Repubik Indonesia (Lihat Buku Bendahara Mahir Pajak).

BAB III
PRINSIP PENGELOLAAN DANA BOSDA
A.

PRINSIP PENGELOLAAN BOSDA


Pengelolaan Program BOSDA mengacu pada konsep Manajemen Berbasis
Sekolah (school Based management), dengan menerapkan prinsip-prinsip:
1. Swakelola dan Partisipatif
Pelaksanaan

program

dilakukan

secara

swakelola

(direncanakan,

dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan melibatkan warga sekolah dan


masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan
terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. Transparan
Pengelola dana harus harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah
dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program.
3. Akuntabel
Pengelola dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan
pedoman pelaksanaan yang sudah disepakati.
4 Demokratis
Penyusunan
masalah

perencanaan,

ditempuh

pengambilan

dengan

jalan

keputusan

dan

pemecahan

musyawarah/mufakat

dengan

memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran,


kritik atau pendapat.
5 Efektif dan Efisien
Pemanfaatan dana harus efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang
ada.
6. Tertib Administrasi dan Pelaporan
Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan

kegiatan

dan

pertanggungjawaban

keuangan

sesuai

ketentuan yang dipersyaratkan.


7 Saling Percaya
Pemberian dana berlandaskan pada rasa saling percaya antara pemberi
dan penerima dana. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk manjaga
kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan komitmen yang
ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih
baik.
B.

TATA TERTIB
Dalam mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA),
sekolah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

10

1.

Tidak diperkenankan melakukan manipulasi data jumlah siswa


dengan maksud untuk memperoleh bantuan yang lebih besar.

2.

Tidak diperkenankan memanipulasi data besar iuran sekolah


dengan maksud untuk tetap dapat memungut iuran kepada orang tua
siswa.

3.

Bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap


seluruh dana yang dikelola oleh sekolah.

4.

Diharuskan

mengelola

dana

Bantuan

Operasional

Sekolah

daerah (BOSDA) SMK secara transparan dan bertanggung jawab.

11

BAB IV
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
A. PELAPORAN
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program BOSDA, setiap
sekolah diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada Dinas Pendidikan, meliputi:
1. Laporan realisasi penggunaan dana BOSDA per triwulan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan dana dan disimpan di sekolah untuk keperluan monitoring dan pemeriksaan
(audit)
2. Laporan tahunan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Batu paling lambat tanggal 5
Januari tahun berikutnya. Laporan tahunan berisikan hal-hal yang berkaitan dengan statistik
penerimaan bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfataan dana, pertanggungjawaban
keuangan, dokumentasi serta hal-hal yang menjadi hambatan pelaksanaan dan cara
mengatasinya.
B. PERTANGGUNG JAWABAN
1.

Pembukuan
Setiap transaksi harus didukung bukti yang sah, yang diatur sebagai berikut:
a. Mengacu kepada standarisasi harga barang dan jasa yang dibuat oleh pemerintah.
b. Setiap pengeluran uang menggunakan bukti kas pengeluaran yang dilampiri dengan buktibukti pendukung
c. Jumlah uang yang tercantum dalam kuintansi harus ditulis dengan huruf dan angka yang
jelas tanpa coretan, penghapusan atau ketikan tindihan.
d. Tanda bukti pembayaran yang berupa kuintansi bermaterai cukup satu, sedangkan
tembusannya difotocopy.
e. Ketentuan perpajakan dan penggunanan bea materai dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku.
f. Bukti kas penggeluaran atas pembeliaan barang persediaan harus diberi tanda tangan oleh
penyimpan barang bahwa barang yang dibeli telah diterima dalam jumlah yang cukup dan
dalam keadaan baik.
g. Pembelian-pembelian yang bersifat pribadi tidak boleh dilaksanakan.
h. Biaya pengembangan sumber daya manusia (diklat, kursus, workshop, lokakarya, dsb.)
i. Biaya perjalanan dinas dilengkapi dengan lampiran :
1) Surat perintah tugas ditandatangani oleh pejabat yang telah ditentukan.
2) Surat Perintah Perjalanan Dinas

12

3) Dibuat sesuai dengan nama yang melaksanakan perjalanan dinas.


4) Mencantumkan tanggal tiba dan kembali serta dibubuhi cap tempat/ kantor/ instansi
yang dituju.
5) Bukti transport dan akomodasi
6) Laporan perjalanan dinas
7) Bukti pembelian BBM apabila menggunakan kendaraan dinas.
j. Honor tambahan jam mengajar, dilampiri dengan:
1) SK Kepala Sekolah tentang guru yang ada tambahan jam mengajar
2) Daftar hadir.
3) Tanda tangan dan daftar penerimaan uang dari yang bersangkutan.
k. Biaya lembur bagi non guru dilampiri dengan :
1) Surat perintah lembur.
2) Daftar hadir.
3) Tanda penerimaan uang lembur.
4) Surat Pernyataan Lembur.
l. Tanda bukti kuintansi pembelian suku

cadang roda dua dan roda empat harus

mencantumkan nomer polisi kendaraaan dinas yang bersangkutan.


m. Biaya peliharaan service dilengkapi dengan identitas barang/ peralatan yang rusak dan
jenis kerusakan.
n. BBM/ pelumas dengan bukti pembelian yang sah.
o. Biaya rapat yang dilampiri dengan:
1) Kuintansi/ nota pembelian.
2) Undangan rapat.
3) Daftar hadir.
4) Notulen ditandatangani pemimpin rapat.
p. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup.
q. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam buku Kas.
r. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dibukukan sesuai dengan urutan tanggal
kejadiannya.
s. Setiap akhir bulan buku ditutup dan dihitung saldonya dicocokan dengan saldo fisik yang
ada di kas maupun di Bank.
t. Buku kas tidak boleh ada halaman yang kosong yang tidak terisi tanda bekas coretan/
hapusan atau sesuatu cacatan pembukuan yang membuat interprestasi yang berbeda.
u. Dana yang belum digunakan harus tetap disimpan dibank/ rekening BOSDA dan tidak
boleh dipindahkan kedalam rekening lain atau disimpan di tempat lain.
2.

Mekanisme pertanggungjawaban,
a. Paling lambat tanggal 5 setiap bulannya sekolah membuat pertanggungjawaban.

13

b. Pertanggungjawaban berupa Bend 26 dan bukti tanda terima/nota pembelian. Bend 26


ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara, dan pihak ke tiga yang menerima
pembayaran.
c. Pada akhir triwulan sekolah menyampaikan dokumen bukti pertanggungjawaban
pengeluaran kepada Dinas Pendidikan atas penggunaan dana tri wulan sebelumnya.

3.

Pelaporan
Laporan pertanggungjawaban harus memenuhi unsur: singkat, jelas, rapi dan lengkap.
Membukukan semua transaksi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan ketentuan. Uang
tunai yang ada dalam kas tunai tidak boleh lebih dari Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).

C. PEMANTAUAN, PENGAWASAN, DAN SANKSI


1.

Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan mengamati, mengawasi keadaan dan pelaksanaan di tingkat
lapang yang dilakukan secara terus menerus atau berkala untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menilai penyelenggaraan program BOSDA. Pemantauan dan penilaian difokuskan pada aspekaspek :

a. Ketepatan sasaran, waktu, dan penggunaan pemberian bantuan


b. Program kegiatan yang tertuang dalam RAPBS/RKAS
c. Dampak dan manfaat dana bantuan terhadap peningkatan layanan pendidikan kepada
masyarakat dan upaya peningkatan mutu pendidikan
2. Pengawasan
Pengawasan program BOSDA meliputi pengawasan melekat, pengawasan ungsional, dan
pengawasan masyarakat.
a. Pengawasan melekat dilakukan oleh pimpinan Dinas Pendidikan, Sekretaris dan Kepala
Bidang, serta Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Batu
b. Pengawasan fungsional internal oleh, Inspektorat Kota Batu dengan melakukan audit
sesuai dengan kebutuhan Inspektorat atau atas permintaan instansi yang akan diaudit.
c. Pengawasan oleh BPKP dengan melakukan audit atas permintaan instasi yang akan diaudit
d. Pengawasan dan Pemeriksaan oleh BPK sesuai kewenangannya
e. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan program BOSDA oleh
unsur masyarakat dan unit-unit pengadan masyarakat.
3. Sanksi
Apabila berdasarkan hasil evaluasi institusi pemeriksa, penerima bantuan
terbukti secara sah melakukan kekeliruan, kesalahan secara sengaja

14

dalam

melaksanakan

program

dalam

pengelolaan

keuangan

yang

merugikan keuangan daerah. Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Batu.


Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam
berbagai bentuk:
a. Penerapan

sanksi

kepegawaian

sesuai

dengan

peraturan

dan

perundang-undangan yang berlaku, seperti penurunan pangkat, mutasi


kerja dan pemberhentian.
b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi.
c. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pada
tahun berikutnya pada SMK yang bersangkutan, bila terbukti melakukan
pelanggaran

secara

sengaja

dan

sistematik

untuk

memperoleh

keuntungan pribadi, kelompok atau golongan.


d. Masuk dalam daftar hitam (black list) sekolah yang tidak akan
mendapat bantuan dari pemerintah Kota Batu.

\\

15

BAB V
PENUTUP

Pedoman teknis pelaksanaan program BOSDA tahun

anggaran

2014 disusun dengan tujuan

memberikan gambaran atau deskripsi tentang mekanisme penganggaran, mekanisme penyaluran


dana, dan mekanisme pertanggunggjawaban dana BOSDA.
Disamping itu juga untuk membantu memberikan pemahaman secara umum kepada sekolah,
khususnya pengelola program BOSDA agar lebih efektif dan mampu memahami dalam proses
pelaksanaan program, serta sekaligus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan rintisan wajib
belajar pendidikan Menengah 12 tahun dan peningkatan mutu pendidikan.

KEPALA,

Dra, Mistin, M.Pd


NIP. .....................

16

Anda mungkin juga menyukai