Anda di halaman 1dari 9

STUNTING SEBAGAI MASALAH TUMBUH KEMBANG ANAK

Oleh: Supiyanti S, S.Pd. (TK Dharma Wanita Lameroro, Kelurahan


Lameroro Kec. Rumbia Kab. Bombana, Provinsi Sulawesi
Tenggara)

1. JUDUL

“Pentingnya Mengetahui Ciri, Dampak, Penanganan Serta Pencegahan Stunting


Di TK Dharma Wanita Lameroro Kel. Lameroro Kec. Rumbia Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara”

2. LATAR BELAKANG
Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki angka stunting yang
cukup tinggi, yaitu mencapai 25,3% dari jumlah penduduk pada tahun 2022 Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri, dampak, penanganan, serta
pencegahan stunting di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Beberapa latar belakang pentingnya mengetahui ciri, dampak, penanganan, serta
pencegahan stunting di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara antara
lain, Pencegahan secara medis hanya mampu menurunkan 30 persen kasus
stunting, sementara yang paling dominan sebanyak 70 persen adalah faktor
lingkunga Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar
anak dan meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik.
Stunting dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang pada tubuh dan otak
anak karena kurang gizi, sehingga dapat mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan gizi
anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Kabupaten Bombana perlu
melakukan intervensi gizi dan kesehatan yang tepat pada ibu hamil dan bayi,
serta meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, Hal ini
dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan stunting pada anak.
Dengan mengetahui ciri-ciri, dampak, penanganan, serta pencegahan stunting di
Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, diharapkan dapat membantu
dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah tersebut.
Adapun penyebab stunting disebabkan oleh multifactor dan multideterminan
secara langsung maupun tidak langsung (Laura Et Al 2010.Cochram 2015).
WHO (2016) penyebab stunting adalah factor keluarga, polaasuh yang tidak
memadai, asi, faktor infeksi saluran pencernaan penyakit diare, kesehatan.

Dampak dari stunting di indonesia gagal tumbuh berat lahir rendah, kecil, kurus,
pendek, hambatan perkembangan kognitif dan motorik gangguan metabolik saat
dewasa. pencegahan stunting (1000 HPKS, ibu hamil pastikanasupan gizi
seimbang ibu hamil rutin periksa kesehatan dan tambah darah, edukasi dan
upaya perilaku masyarakat, pemberian makanan tambahan ibu hamil, persalinan
dengan dokter atau bidan, periksa kehamilan secara rutin, lakukan pola hidup
sehat sedangkan pencegahan ibu menyusui dan anak usia lahir – 2 tahun, Inisiasi
Menyusui Dini (IMD), asi ekslusif sampai 6 bulan, pemberian makanan
pendamping, periksakan kesehatan anak secara rutin, berikan iminisasi, lakukan
pola hidup bersih dan sehat pencegahan berkualitas.
3. URAIAN MATERI HASIL STUDI MENDALAM

Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas merencanakan,


melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta
melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik. Pendidik
PAUD bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal
maupun nonformal seperti TK/RA, KB, TPA dan bentuk lain yang sederajat.
Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru
pendamping; sedangkan pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri
atas guru, guru pendamping, dan pengasuh.

Kesehatan dan gizi penting bagi anak usia dini, karena berpengaruh terhadap
proses belajar, tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Kesehatan dan gizi
anak pada saat ini menentukan status kesehatan anak, baik masa sekarang
maupun masa depan. Anak yang sehat, dengan gizi yang cukup, akan memiliki
kualitas hidup yang lebih baik, dibandingkan dengan anak yang mengalami
kondisi sebaliknya. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan dan pemenuhan
gizi anak secara tepat tidak dapat diabaikan, dan pastinya dimulai sejak anak
dalam kandungan. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka pemeliharaan
kesehatan anak, dapat merupakan upaya yang sederhana, namun konsisten dan
kontinu. Upaya tersebut antara lain dengan pembiasaan perilaku hidup bersih,
sehat dan aman (PHBSA). PHBSA dapat diinternalisasikan sejak dini, melalui
keteladanan, pembiasaan, pengkondisian, maupun berbagai kegiatan yang
menyenangkan.

Anak yang terpelihara kesehatan dan gizinya akan terhindar dari berbagai
permasalahan kesehatan, gizi, pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu
permasalahan yang dapat dihindari adalah anak yang memiliki tubuh pendek
dan mengalami gangguan
perkembangan, yang disebut sebagai stunting. Pada anak stunting, zat gizi yang
terutama tidak terpenuhi adalah protein hewani. Sumber protein hewani antara
lain ikan, telur, daging unggas, daging merah, susu, dan bahan-bahan pangan
lainnya. Bahan-bahan pangan ini sesungguhnya ada di sekitar kita.

Masa 1000 hari pertama kehidupan terjadi sejak konsepsi (pertemuan antara sel
sperma dan sel ovum dalam rahim ibu), hingga sekitar usia 2 tahun. Pada masa
ini, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi usia lahir hingga sekitar 2 tahun, harus
dipastikan sehat dan terpenuhi gizinya. 1000 hari pertama kehidupan adalah
saat-saat penting dan kritis untuk mencegah stunting. Apabila 1000 HPK telah
dilalui, maka pemeliharaan kesehatan dan upaya untuk memastikan gizi anak
harus tetap dilakukan, sehingga tetap terpelihara, dan anak memiliki kualitas
hidup yang baik. Upaya-upaya ini memerlukan kerjasama yang baik antara
pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah, sehingga bersifat holistik dan
integratif. Uraian materi berikutnya akan menyajikan secara runtut tentang
pentingnya kesehatan dan gizi dan berbagai upaya pencegahan dan
penanganan stunting, baik yang dapat dilakukan oleh pendidik PAUD maupun
orang tua

Layanan Dasar Kesehatan bagi Anak Usia Dini di Lembaga PAUD

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan anak sehat maka
layanan dasar kesehatan bagai anak usia dini meliputi semua kegiatan prioritas
yang dapat mewujudkan anak usia dini yang memiliki ciri anak sehat tersebut
diatas. Beberapa layanan dasar kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menimbang anak minimal sekali sebulan (lihat penjelasan Bab Penilaian Status
Gizi )

b. Mengukur tinggi badan anak minimal sekali sebulan (lihat penjelasan Bab
Penilaian status gizi)
c. Memeriksa secara sederhana keadaan kuku, kulit, rambut, mata, mulut dan gigi

d. Mengupayakan anak usia dini mendapatkan imunisasi dasar

e. Memberikan layanan dasar kebersihan (lihat penjelasan pada sub bab


berikutnya)

f. Pemberian dan atau Pendidikan gizi bagi anak usia Dini

g. Pencegahan terhadap makanan yang tidak aman bagi kesehatan anak usia dini
h. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna
membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga
sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. PHBS disekolah adalah upaya
untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar
tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat.

Pemberdayaan Diri Dalam Penanganan Stunting Di TK Dharma Wanita


Lameroro Kab. Bombana

Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki angka stunting yang


cukup tinggi, yaitu mencapai 25,3% dari jumlah penduduk pada tahun 2022 Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri, dampak, penanganan, serta
pencegahan stunting di TK Dharma Wanita Lameroro Kec. Rumbia Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara. Beberapa latar belakang pentingnya
mengetahui ciri, dampak, penanganan, serta pencegahan stunting di Kabupaten
Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain, Pencegahan secara medis
hanya mampu menurunkan 30 persen kasus stunting, sementara yang paling
dominan sebanyak 70 persen adalah faktor lingkunga Oleh karena itu, penting
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar anak dan meningkatkan akses
terhadap air bersih dan sanitasi yang baik

Dengan adanya permasalahan tersebut merupakan peluang besar bagi penulis


untuk ikut terlibat melakukan pemberdayaan diri dan akses dukungan di
Kabupaten Bombana. Karena bagi penulis Desa tersebut merupakan salah satu
lokasi focus untuk oencegahan penurunan Stunting, adapun upaya yang
dilakukan oleh penulis dan pihak terkait yaitu mengimplementasikan terkait Upaya
Mengetahui Ciri, Dampak, Penanganan Serta Pencegahan Stunting di TK
Dharma Wanita Lameroro Kec. Rumbia Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi
Tenggara. dengan berkolaborasi menggalakan sosialisasi, posyandu, pemberian
makanan tambahan, cemilan makanan sehat dengan cara penulis berkunjung ke
Posyandu, ikut berpartisifasi dalam kegiatan pemberian makanan tambahan,
mengadakan sosialisasi terhadap Ibu-ibu dan masyarakat sekitar kelurahan
Lameroro kecamatan Rumbia, Pola Asuh, Kesehatan dan Gizi bagi anak,
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, digalakannya kebun PKK yaitu
gerakan menanam sayur mayor, adapun biaya yang digunakan dalam hal ini
menggunakan dana Daerah
Selain itu penulis melakukan pengimbasan terhadap Lembaga/Organisasi Guru
PAUD terutama TK yang ada di Kecamatan Rumbia melalui sosialisasi dan
pemaparan materi yang ada kaitannya dengan Stunting. Semua program tersebut
difokuskan untuk upaya pencegahan Stunting. Digalakan oleh Posyandu, pemberian
makanan tambahan gerakan wanita tani dengan menanam sayur mayor dipilih
sebagai kegiatan utama karena mudah dilaksanakan dan menjadi kegiatan yang
berkelanjutan.

Untuk rencana pemberdayaan diri di kelurahan lameroro khususnya penulis secara


rutin untuk memantau serta terlibat/ ikut serta dalam pelaksanaan Posyandu, serta
memberikan arahan sosialisasi yang ada kaitannya dengan pencegahan penurunan
Stunting bersama Bidan Desa (Bides) Pemerintah kelurahan kab Bombana serta
jajarannya serta akan di tambahkan program gerakan makan telor sehari satu butir.

Pengalaman Terkait Penanganan Stunting di Kabupaten Bombana

Pengalaman penulis selama terlibat dalam kegiatan di desa ternyata ada beberapa
hal yang mempengaruhinya yaitu: akses informasi terkait kondisi stuntingdi
desa/daerah kurang terserap, tidak adanya keterlibatan dalam musrenbang
kabupaten, dari hasil pengalaman tersebut sds pengalaman praktek yang akan
dikembangkan yaitu cegah stunting sejak dini guna mewujudkan masa depan cerah.
Untuk meningkatkan kepedulian bersama-sama dalam menanggulangi stunting dan
harus bekerja sama dengan semua pihak.

4. KESIMPULAN

Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang


anak, karena derajat atau status kesehatan dapat mempengaruhi proses belajar,
bahkan keseluruhan proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang
sehat dapat menerima dan memproses informasi dengan baik, sehingga
mengoptimalkan kecerdasannya. Anak sehat dapat melakukan berbagai
aktivitas, seperti melakukan eksplorasi, bermain, bersosialisasi, mengungkapkan
gagasan, menciptakan banyak karya-karya kreatif, dan sebagainya. Kesehatan
akan berpengaruh terhadap optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak,
yang pada akhirnya menentukan kualitas hidup anak, tidak hanya saat ini, tetapi
juga di masa mendatang.
Stunting di masa kanak-kanak memiliki dampak atau konsekuensi jangka pendek dan
panjang, yang mempengaruhi kesehatan, prestasi, produktivitas, daya saing dan
pengembangan sumber daya manusia. Stunting mempengaruhi pertumbuhan,
meningkatkan risiko infeksi dan kematian, perkembangan kognitif dan motorik,
kapasitas belajar dan kinerja sekolah, produktivitas, upah, dan kesehatan reproduksi.
Stunting yang terjadi diikuti oleh perbaikan gizi yang kurang tepat, hanya
menimbulkan kenaikan berat badan yang berlebihan di masa kanak-kanak,
menyebabkan terjadi obesitas dan meningkatnya risiko penyakit kronis yang
berhubungan dengan, gizi seperti diabetes dan penyakit jantung.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Gizi yang baik dan tepat akan membuat berat
badan normal, tidak mudah terkena penyakit infeksi, penyakit kronis, kematian dini,
tumbuh dan berkembang secara optimal. Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan
kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik merupakan faktor risiko timbulnya
penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan
pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes dan kanker, yang merupakan
penyebab utama kematian di Indonesia.

5. REFERENSI/KEPUSTAKAAN

Referensi kepustakaan yang diambil dari penulisan studi mendalam, yaitu:

1) Modul Kesehatan dan Gizi bagi AUD, Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Edisi
2020.

2) Modul Pencegahan Stunting melalui Pengasuhan dan Stimulasi Diklat


Teknis Percepatan Penurunan Stunting melalui PAUDHI.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kementerian Kesehatan Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai