Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN TUGAS MANDIRI

PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR


PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (PPS) MENGACU PADA
PERPRES NO. 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Disusun oleh:
EMI, S.Pd. AUD
NO ABSEN 26
TK LUBUK LESTARI
KECAMATAN LUBUK BESAR KABUPATEN BANGKA TENGAH
NO HP. 081367258034

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ................................................................................................... ii
Kata pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar isi .................................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Tujuan ........................................................................................................... 3
C. Manfaat......................................................................................................... 4

BAB II. PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI

A. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri................................................ 5


B. Menyusun RP3, Ringkasan Materi dan PPT 2 Mata Latih .............................. 9
C. Membuat Tayangan Video Simulatif ............................................................ 27
D. Menulis Peristiwa Pembelajaran ................................................................... 27
E. Pemberdayaan Diri dan Akses Dukungan Desa ............................................. 35

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................... 43
B. Saran ............................................................................................................ 43

LAMPIRAN TUGAS MANDIRI

1. Video Praktek Melatih Mata Latih 1

2. Video Praktek Melatih Mata Latih 2

3. Foto-foto kegiatan

iii
I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan bahwa
anak usia dini adalah anak-anak yang berada dalam rentang usia 0 – 6 tahun.
Sedangkan menurut UNESCO menyatakan bahwa pengertian anak usia dini
sama dengan pengertian yang diberikan oleh para ahli, dimana anak usia dini
adalah anak usia 0 – 8 tahun. Seorang ahli berpendapat yaitu, Mansur
(2005:88) menyebutkan bahwa anak usia dini merupakan kelompok anak
yang sedang dalam periode pertumbuhan dan pekembangan yang bersifat
unik. Masa ini sering juga disebut sebagai masa emas atau golden age. Anak-
anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada
masa ini. Orang tua dan orang-orang di sekitar anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak usia dini. Dimasa ini juga anak-anak rentan terhadap
kekurangan gizi, nutrisi untuk menunjang tumbuh kembangnya agar bisa
berkembang dengan optimal sesuai usianya.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan
70 persen komposisi penduduk Indonesia berada dalam usia produktif (15-64
tahun). Oleh karena itu, diharapkan saat ini anak-anak Indonesia dapat
tumbuh dengan baik sehingga bisa menjadi agen perubahan yang bisa
memaksimalkan potensi pembangunan di berbagai bidang. Namun, berbagai
masalah bisa mengancam keadaan tersebut, salah satunya adalah stunting.
Stunting adalah Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
anak-anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang
tidak, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni
tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari anak seusianya.
Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas
Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024. Target
nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%. Wakil

1
Presiden RI sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting
(TP2S) Pusat bertugas memberikan arahan terkait penetapan kebijakan
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting; serta memberikan
pertimbangan, saran, dan rekomendasi dalam penyelesaian kendala dan
hambatan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif,
konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat
dan daerah.
Dalam upaya percepatan pencegahan stunting. Setwapres
memperoleh mandat untuk memastikan pencapaian tujuan dari Pilar 5 yaitu
membangun sistem pemantauan dan evaluasi terpadu dari semua program
prioritas yang terdiri dari intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Sebagai realisasinya, maka TP2AK di Setwapres bertugas mengkompilasi
semua data program dari KL terkait untuk kemudian diolah dan ditampilkan
dalam dashboard permantauan terpadu.
Tercatat, Indonesia jadi salah satu negara yang memiliki angka
kasus stunting tertinggi di dunia dengan angka prevalensi berada pada 24,4
persen di tahun 2021 atau satu dari empat anak Indonesia diperkirakan
mengalami stunting. Saat ini salah satu yang menjadi sasaran dan target
dalam layanan anak usia dini adalah program percepatan penurunan dan
pencegahan stunting, ini merupakan program pemerintah dalam mencegah
dan menangani stunting agar dapat di atasi sejak dini.
Dalam melakukan pencegahan stunting sejak dini orang tua menjadi
peran utama yang sangat penting dalam mengemban tanggung jawab penuh
untuk pengasuhan anak dan memperhatikan kepekaan masalah gizi untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari agar tidak terjadinya kekurangan gizi pada
anak. Anak yang mengalami kekurangan asupan gizi akan memiliki tingkat
kecerdasan tidak maksimal, sehingga menjadikan anak menjadi lebih rentan
terhadap penyakit dan di masa depan sehingga dapat beresiko pada
menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan
dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan

2
memperlebar ketimpangan. Selain itu tipe dan pola pengasuhan yang paling
tepat di butuhkan guna untuk mendukung setiap capaian dalam tingkatan
usia pada anak. Dapat dijabarkan bahwa pengertian pola asuh adalah sistem,
cara kerja atau bentuk dalam upaya menjaga, merawat, mendidik dan
membimbing anak kecil supaya dapat berdiri sendiri. Untuk itu dapat
melakukan pendekatan karakter pola asuh yang dipilih sehingga akan
memudahkan orangtua mengarahkan anak dan mengenali pribadi anak. Hal
ini pun membantu anak akan mudah untuk mengambil sikap dan perilaku
yang diharapkan sesuai potensi yang dimiliki.
Permasalahan yang terjadi adalah masih kurangnya orangtua dan
pendidik PAUD dalam memahami, menerapkan dan menstimulasi anak usia
agar tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Itu lah alasan mengapa
pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi guru PAUD. Kompetensi
yang dimaksud terkait dengan pengetahuan tentang gizi dan berbagai
penanganan stunting, oleh sebab itu kegiatan PCP Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar ini sangat penting dilakukan karena dapat memberikan kesempatan
kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUD agar mengikuti diklat
dan dapat memberikan pengimbasan kepada teman-teman di daerah untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh sehingga dapat membantu melakukan
pengasuhan dan deteksi dini tumbuh kembang anak dalam rangka
pencegahan stunting sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.

B. Tujuan
1. Tujuan dari PCP Diklat berjenjang tingkat dasar program percepatan
penurunan stunting diharapkan kami dapar mengimbaskan ilmu ini
kepada teman sejawat (Guru), Orangtua siswa dan masyarakat.
2. Tujuan Tugas mandiri ini adalah merupakan laporan kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penyiapan diri untuk menjadi pelatih di daerah
masing-masing

3
3. Tugas Mandiri ini melatih peserta dapat mengimplementasikan ilmu
selama diklat PCP dalam rangka program percepatan penurunan stunting
di daerahnya masing masing.

C. Manfaat
1. Peserta mampu mengimbaskan serta mengimplementasikan kepada
teman sejawat, orangtua siswa dan masyarakat mengenai Bagaimana
pencegahan Stunting sehingga untuk pihak masyarakat juga lebih
memahami tentang meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan
kesadaran dalam merawat anak dengan baik dan benar sejak dini agar
tumbuh dan berkembang secara optimal
2. Peserta terlatih membuat laporan kegiatan dan mampu untuk menjadi
Pelatih di daerah masing-masing.
3. Melatih peserta dapat mengimplementasikan ilmu selama diklat PCP
dalam rangka program percepatan penurunan stunting di daerahnya
masing masing.

4
II
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI
A. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tugas mandiri
1. Tabel Jadwal
NO TGL JENIS KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PRODUK/HASIL
/WAKTU
1 Senin, 07 1. In House Training 1.1. Mengimbaskan
November (IHT) kepada teman
2022 sejawat tentang
Percepatan
penurunan
stunting.
2 Selasa, 08 2. Menyusun 2.1. Persiapan Jadwal kegiatan
November Jadwal penyusunan Jadwal
2022 pelaksanaan kegiatan
kegiatan 2.2. Menyusun Jadwal
Kegiatan
3 Rabu, 09 3. Membuat RP3 3.1. Menentukan Mata RP3 mata latih 1
November Mata latih 1 latih 1 Perkembangan Anak Usia Dini
2022 Perkembangan 3.2. Mengidentifikasi
Anak Usia Dini pokok bahasan
mata latih 1
3.3. Membuat RP3
mata latih 1
tentang
Perkembangan
Anak Usia Dini
3.4. Membuat
Ringkasan materi
Latih 1
4 Kamis, 10 4. Membuat PPT 4.1. Membuat PPT PPT Mata Latih 1
November mata latih 1, mata latih 1 Perkembangan Anak Usia Dini
2022 Perkembangan

5
Anak Usia Dini
5 Jum’at, 11 5. Membuat RP3 5.1. Menentukan Mata RP3 Mata Latih 2
November Mata latih 2 latih 2
2022 Komunikasi 5.2. Mengidentifikasi
Dalam pokok bahasan
Pengasuhan mata latih 2
5.3. Menentukan
Tujuan
5.4. Membuat RP3
mata latih 2
tentang Komunikasi
Dalam Pengasuhan
5.5. Membuat
Ringkasan materi
latih 2
6 Senin, 14 6. Membuat PPT 6.1. Membuat PPT mata PPT Mata latih 2
November mata Latih 2 latih 2 Komunikasi Dalam Pengasuhan
2022 Komunikasi
Dalam
Pengasuhan
7 Selasa, 15 7. Membuat Video 7.1. Menyiapkan RP3 Video simulasi mata latih 1
November simulasi mata mata latih 1 Perkembangan Anak Usia Dini
2022 latih 1 sebagai acuan
Perkembangan materi video
Anak Usia Dini 7.2. Mengidentifikasi
kebutuhan
pembuatan video
7.3. Membuat tayangan
Video mata latih 1
8 Rabu, 16 8. Membuat 8.1. Mengamati Video Mata latih 1
November Peristiwa tayangan video https://youtu.be/acyB2ewmWjA
2022 Pembelajaran mata latih 1
mata latih 1 8.2. Mengidentifikasi

6
Kekurangan dan
kelebihan dalam
praktek video mata
latih 1
8.3. Evaluasi dan
perbaikan
9 Kamis, 17 9. Membuat 9.1. Menyiapkan RP3 Video Mata latih 2
November Video simulasi mata latih 2
2022 mata latih 2 sebagai acuan
Komunikasi materi video
Dalam 9.2. Mengidentifikasi
Pengasuhan kebutuhan
pembuatan video
9.3. Membuat tayangan
Video mata latih 2
10 Jum’at, 18 10. Membuat 10.1. Mengamati Video mata latih 2
November Peristiwa tayangan video https://youtu.be/_aWHQ8wgEmw
2022 Pembelajaran mata latih 2
mata latih 2 10.2. Mengidentifikasi
Kekurangan dan
kelebihan dalam
praktek video mata
latih 2
10.3. Evaluasi dan
perbaikan
11 Senin, 21 11. Pelaksanaan 11.1. Kunjungan ke Foto Dokumentasi kunjungan ke
November Tugas Tambahan Lokus stunting Lokus stunting :
2022 membuat jadwal didaerah Desa 1. Kepala Desa
pengembangan Lubuk Pabrik 2. Ketua PKK Desa
diri dan akses 11.2. Akses Informasi 3. Bidan Desa
dukungan desa ke Lokus stunting
Lubuk Pabrik 11.3. Menentukan
jadwal sosialisasi

7
kelas ibu hamil
desa Lubuk Pabrik
12 Selasa, 22 12. Membuat PPT 12.1. Membuat PPT PPT Mata latih Kesehatan, Gizi,
November Mata latih tugas Mata latih Praktik Pengasuhan dan Simulasi
2022 tambahan Kesehatan, Gizi, bagi anak usia 0-2 tahun
pengembangan Praktik Pengasuhan
diri tentang dan Simulasi bagi
Kesehatan, Gizi, anak usia 0-2 tahun
Praktik
Pengasuhan dan
Simulasi bagi
anak usia 0-2
tahun
13 Rabu, 23 13. PPT Mata latih 13.1. Menyampaikan PPT Mata latih Kesehatan, Gizi,
November Kesehatan, Gizi, PPT Mata latih Praktik Pengasuhan dan Simulasi
2022 Praktik Kesehatan, Gizi, bagi anak usia 0-2 tahun
Pengasuhan dan Praktik Pengasuhan
Simulasi bagi dan Simulasi bagi
anak usia 0-2 anak usia 0-2 tahun
tahun di Gedung
posyandu bumil
desa Lubuk Pabrik
14 Kamis, 22 14. Menyusun 14.1. Membuat Cover Laporan Tugas Mandiri
November Laporan Tugas 14.2. Membuat
2022 Mandiri lembar pengesahan
14.3. Membuat
Daftar isi
14.4. Membuat
Pendahuluan
14.5. Menyusun
pelaksanaan Tugas
Mandiri
14.6. Membuat

8
Penutup
15 Jum’at, 25 15. Penandatangan Hasil pengesahan
November Daftar
2022 pengesahan
Dinas Pendidikan
Kabupaten
Bangka Tengah
16 Senin, 28 16. Mengirim 16.1. Mengirim
November laporan Laporan
2022

2. Penjelasan Jadwal Yang Telah Disusun


Penjelasan Jadwal disusun terlihat pada uraian kegiatan diatas adalah
➢ Persiapan menyusun waktu kegiatan dengan mengatur dan
menentukan waktu mengerjaan tugas mandiri.
➢ Membuat susunan rangkaian kegiatan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan

B. Tugas Menyusun RP3 & Ringkasan Materi, Dan PPT 2 Mata Latih
a. Penjelasan Cara Penyusunan
1. Mata Latih Pilihan 1
1.1. Menentukan mata latih 1

1.2. Mengidentifikasi kebutuhan mata latih 1 tentang


Perkembangan Anak Usia Dini
1.3. Membuat RP3 mata latih 1 tentang Perkembangan Anak Usia

Dini
1.4. Membuat ringkasan materi mata latih 1 tentang Perkembangan

Anak Usia Dini


1.5. Membuat PPT mata latih 1 tentang Perkembangan Anak Usia

Dini

9
2. Cara Penyusunan Mata Latih Pilihan 2
2.1. Menentukan Mata latih 2
2.2. Mengidentifikasi pokok bahasan mata latih 2
2.3. Membuat RP3 mata latih 2 tentang Komunikasi Dalam
Pengasuhan
2.4. Membuat Ringkasan materi latih 2 tentang Komunikasi Dalam
Pengasuhan
2.5. Membuat PPT mata latih 2 tentang Komunikasi Dalam
Pengasuhan

b. Hasil Penyusunan RP3, Ringkasan Materi, dan PPT


1. Hasil RP3, Ringkasan Materi, dan PPT Mata Latih Pilihan 1

10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN (RP3)

Nama : Emi
Tempat Tugas : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah
Mata Latih : Perkembangan Anak Usia Dini
Tujuan : a. Menjelaskan pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
b. Menjelaskan tahapan dan stimulasi perkembangan AUD
c. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD
Jumlah JPL : 5 menit
Waktu : Rabu, 09 November 2022
Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
Media : Slide Power Point
Peralatan : Infokus, Laptop, Sound System
Proses Fasilitasi
a. Pembukaan (1 menit)
1. Fasilitator membuka acara dengan menyapa peserta
2. Fasilitator memperkenalkan diri
3. Fasilitator menjelaskan materi yang akan disampaikan

b. Inti (4 menit)
1. Fasilitator menyampaikan materi dengan menarik, kondusif dan
nyaman
2. Fasilitator meminta kepada peserta untuk curah pendapat tentang
perkembangan anak usia dini.
3. Fasilitator memberikan penghargaan kepada peserta yang telah
memberikan pendapatnya masing masing
4. Fasilitator mengajak peserta untuk aktif bertanya serta berbagi
pengalaman bagaimana solusi untuk mengatasi masalah
perkembangan anak dini untuk menghindari dari stunting

11
c. Penutup (1 menit)
1. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang dirasakan setelah
mendapatkan materi
2. Fasilitator menutup dengan kesimpulan

Lubuk Besar, 09 November 2022


Peserta Diklat PCP

Emi, S.Pd.AUD

12
RINGKASAN MATERI

NAMA PESERTA : Emi, S.Pd.AUD


ASAL : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Kab. Bangka Tengah
JUDUL MATERI : Perkembangan Anak Usia Dini

RINGKASAN MATERI :
Pokok bahasan yaitu Perkembangan Anak Usia Dini.
Tujuan yang diharapkan dari materi ini adalah peserta dapat dapat memahami
apa perkembangan anak usia dini, tahapan dan apa saja faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak usia.
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran tubuh atau
anggota tubuh, yang dapat diukur secara fisik melalui penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau keterampilan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil dari pengalaman dan proses pematangan.
Perkembangan berkaitan juga dengan kemampuan gerak, intelektual, sosial dan
emosional.
Tahapan perkembangan setiap anak, umumnya memiliki pola perkembangan
yang sama namun dengan capaian perkembangan yang berbeda. Setiap tahapan
usia memiliki keunikan sendiri-sendiri, ada 5 tahapan perkembangan anak usia
dini yaitu :
1. Usia 0-3 bulan dan 3-6 bulan
2. Usia 6-9 bulan dan 9-12 bulan
3. Usia 12-18 bulan dan 18-24 bulan
4. Usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun
5. Usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan anak usia dini adalah :
A. Faktor internal.

13
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri anak sendiri,
sejak anak berada di dalam kandungan.
1. Faktor bawaan (gen).
Setiap anak dilahirkan dengan membawa faktor keturunan yang
diwariskan dari kedua orangtuanya yang bersifat fisik dan non fisik.
Adapun faktor keturunan yang bersifat fisik bisa bersifat normal
maupun patologik. Faktor gen fisik yang normal seperti warna dan bentuk
rambut, warna kulit dan lain sebagainya. Sedangkan faktor gen
yang patologik yang mungkin mempengaruhi perkembangan anak
misalnya, down syndrome, thalassemia dan lain-lain. Temperamen
sebagai faktor keturunan yang bersifat non fisik juga dapat
mempengaruhi perkembangan anak
2. Kondisi kehamilan dan persalinan
Kondisi janin semasa kehamilan juga akan mempengaruhi perkembangan
anak. Jika nutrisi dalam kandungan tercukupi, maka janin akan
berkembang dengan baik. Sebaliknya, jika gizi yang diterima selama
dalam kandungan tidak tercukupi, janin akan mengalami hambatan saat
proses perkembangan dalam kandungan, sedangkan proses kelahiran
seperti lahir dengan berat badan lahir rendah, asfiksia (kekurangan
oksigen), bayi lahir tidak menangis, lahir prematur. Selain gizi yang
diterima ibu selama masa kehamilan, konsumsi obat yang tidak sesuai
anjuran dokter juga akan mempengaruhi perkembangan janin.
B. Faktor Eksternal
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri anak,
berasal dari lingkungan tempat anak tinggal.
1. Faktor ekologi.
Mulai dari terjadinya pembuahan di kandungan, ekologi sangat
mempengaruhi yaitu lingkungan, baik lingkungan dari keluarga dan
rumah, maupun masyarakat dan budaya setempat sangat mempengaruhi
semua aspek dalam perkembangan.

14
2. Peran Gender.
Pada awal kehidupan anak mempelajari peran gender yang berlaku di
dalam budaya mereka. Masing-masing anak perempuan dan laki-laki
mengembangkan perilaku serta sikap dan komitmen yang didefinisikan,
langsung atau tidak langsung, sebagai atribut perempuan atau laki-laki.
Terlebih tiap anak memainkan peran gender mereka sesuai dengan
pengalaman sehari-hari. Perasaan anak mengenai maskulinitas dan
feminitas akan dipengaruhi oleh teman bermain mereka serta
kesempatan bermain, mainan jenis tontonan televisi dan terutama orang
dewasa panutan (keluarga, tetangga, guru)
Apa yang terjadi jika terjadi jika perkembangan anak tidak di stimulasi di 1000
HPK ?
1000 HPK adalah masa yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Otak anak
berkembang sangat pesat, sistem metabolisme tubuh dan kekebalan tubuh
mulai dibentuk. Tahapan penting pada 1000 Hari Pertama dalam Kehidupan
terbagi menjadi 270 hari selama masa kehamilan, dan 730 hari setelah lahir atau
0 – 2 tahun.
Kesimpulan dari materi ini adalah perkembangan anak usia adalah Setiap anak
memiliki potensi masing-masing. Dukung tumbuh kembang anak secara optimal.
1000 HPK merupakan salah satu pilar utama mendukung tumbuh kembang anak

Lubuk Besar, 08 November 2022


Peserta Diklat PCP

Emi, S.Pd.AUD

15
HASIL PPT MATA LATIH 1 PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

16
17
18
19
2. Hasil RP3, Ringkasan Materi, dan PPT Mata Latih 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN (RP3)

Nama : Emi
Tempat Tugas : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Bangka Tengah
Mata Latih : Komunikasi Dalam Pengasuhan
Pokok Bahasan : Pengertian Komunikasi dalam pengasuhan bagi Anak Usia Dini
Tujuan : Mampu memahami komunikasi, pengasuhan, Pola asuh dan dampak

yang terjadi.
Jumlah JPL : 5 menit
Waktu : Jum’at, 11 November 2022
Metode : Ceramah, Curah pendapat dan Tanya jawab
Media : Slide Power Point
Peralatan : Infokus, Laptop, Flasdisk
Proses Fasilitasi
b. Pembukaan (1 menit)
1. Fasilitator membuka acara dengan menyapa peserta
2. Fasilitator memperkenalkan diri
3. Fasilitator menjelaskan materi yang akan disampaikan
4. Fasilitator menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam materi ini

c. Inti (3 menit)
1. Fasilitator meminta kepada peserta untuk masukan tentang pemahaman
tentang komunikasi anak usia dini.
2. Fasilitator memberikan penghargaan kepada peserta yang telah memberikan
pendapatnya masing masing
3. Fasilitator menyampaikan materi dengan menarik, kondusif dan nyaman
4. Fasilitator mengajak peserta untuk aktif bertanya serta berbagi pengalaman
bagaimana solusi untuk mengatasi masalah Komunikasi anak dalam pengasuhan
5. Fasilitator menambahkan atau menguatkan atas hasil diskusi yang telah
disampaikan oleh peserta.

20
d. Penutup (1 menit)
1. Fasilitator memfasilitasi penyimpulan sesi Fasilitasi perencanaan pembelajaran
2. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa yang dirasakan setelah
mendapatkan materi
3. Fasilitator menutup dengan simpulan

Lubuk Besar, 11 November 2022


Peserta Diklat PCP

Emi, S.Pd.AUD

21
RINGKASAN MATERI

Nama Peserta : Emi, S.Pd.AUD


Asal : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah
Judul Materi : Komunikasi Dalam Pengasuhan Pendidikan Anak Usia Dini

RINGKASAN MATERI :
Pokok bahasan : Pengertian Komunikasi dalam Pengasuhan AUD.
Tujuan yang diharapkan dari materi ini adalah peserta atau orangtua siswa dapat
memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini.
Komunikasi adalah Suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih
dengan tujuan tertentu.

Komunikasi efektif adalah adanya saling memahami apa yang dimaksud oleh si
pemberi pesan dan yang menerima pesan.

Komunikasi yang optimal dengan anak usia dini menurut Brown (1994) dan Burn-
Joyce ( 1997) berasal dari kemampuan bahasa orangtua yang ada dalam lingkungan
keluarga yang ditransfer atau disampaikan dengan komunikasi yang efektif maka akan
tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sesuai dengan usianya.
Baru Komunikasi dalam sekolah bersama guru dan teman-temannya membantu
menstimulasi tumbuh kembang yang sudah berjalan.

Bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak antara lain :

1. Dapatkan perhatian anak sebelum berbicara


2. Berkomunikasi dengan posisi sejajar dan kontak mata dengan anak
3. Berbicara dengan suara jelas, dengan nada rendah tidak berteriak
4. Menggunakan bahasa yang postif dan dukung dengan bahasa tubuh yang baik

Pengasuhan adalah Upaya untuk memberikan lingkungan yang bersahabat dan ramah
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Ada 3 jenis pola asuh anak usia dini yaitu :

1. Pola asuh otoriter

22
Pola asuh otoriter adalah ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang
mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk
berpendapat. Bahkan jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.
2. Pola asuh permisif Untuk
Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang membebaskan anak untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini tidak
menggunakan aturan yang ketat, bahkan bimbingan pun kurang diberikan
sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak.
Namun, kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan
untuk dirinya sendiri, akibatnya anak berperilaku sesuai dengan keinginannya
tanpa adanya kontrol dari orang tua.
3. Pola asuh demokratis
pola asuh demokratis yakni menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai
kebebasan yang tidak mutlak. Tentunya dengan bimbingan yang penuh pengertian
antara anak dan orang tua. Dari bimbingan itu memberi penjelasan secara rasional dan
obyektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai.
Merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman
terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya
terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga
terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi
kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif
Kesimpulan dari materi ini adalah Salah satu hal penting dalam bahasa adalah
kemampuan komunikasi. Komunikasi efektif adalah cara orang tua memberikan arahan
kepada anak dan anak menyampaikan gagasan kepada orang tua dalam suasana yang
nyaman dan saling memahami tahapan perkembangan bahasa anak merupakan
tahapan perkembangan anak yang harus dipahami oleh Pendidik PAUD

Lubuk Besar, 11 November 2022


Peserta Diklat PCP

Emi, S.Pd.AUD

23
HASIL PPT MATA LATIH 2 : KOMUNIKASI DALAM PENGASUHAN

24
25
26
C. Membuat tayangan video simulatif dalam melatih sesuai RP3
b. Jelaskan Cara Membuat Video simulasi Melatih
1. Cara Penyusunan Video Simulasi Mata Latih Pilihan 1
1.1. Menyiapkan RP3 mata latih 1 sebagai acuan materi video
1.2. Mengidentifikasi kebutuhan pembuatan video
1.3. Membuat tayangan Video mata latih 1
2. Cara Penyusunan Video Simulasi Mata Latih Pilihan 1
2.1. Menyiapkan RP3 mata latih 2 sebagai acuan materi video
2.2. Mengidentifikasi kebutuhan pembuatan video
2.3. Membuat tayangan Video mata latih 2
c. Hasil Video (Lampirkan 2 Video yg sudah dibuat, beri nama yg sesuai)
1. Hasil stimulasi Video mata latih 1 adalah Perkembangan Anak Usia Dini.
https://youtu.be/acyB2ewmWjA
2. Hasil stimulasi Video mata latih 2 adalah Komunikasi Dalam Pengasuhan.
https://youtu.be/_aWHQ8wgEmw
D. Menulis Peristiwa Pembelajaran
a. Cara Menyusun Peristiwa Pembelajaran
1. Cara Penyusunan Peristiwa Pembelajaran Mata Latih Pilihan 1
1.1. Mengamati tayangan video mata latih 1
1.2. Mengidentifikasi Kekurangan dan kelebihan dalam praktek video mata
latih 1
1.3. Evaluasi dan perbaikan

27
2. Cara Penyusunan Peristiwa Pembelajaran Mata Latih Pilihan 2
2.1. Mengamati tayangan video mata latih 2
2.2. Mengidentifikasi Kekurangan dan kelebihan dalam praktek video mata
latih 2
2.3. Evaluasi dan perbaikan
b. Hasil Penyusunan Peristiwa Pembelajaran

PERISTIWA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN I

Nomor Peserta : 26
Nama : Emi, S.Pd.AUD
Asal Daerah : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Bangka Tengah
Mata Latih : Perkembangan Anak Usia Dini
Mata latih ke : Pertama
Jampel : 5 Menit

Bagian I
Deskripsi Peristiwa Pembelajaran

A. Cara mengajar/melatih yang digunakan


1. Pendekatan, strategi, metode & teknik mengajar/melatih yang digunakan
Ada beberapa metode atau teknik mengajar yang digunakan yaitu
Ceramah
Curah pendapat
Tanya jawab
2. Media, alat, dan bahan yang digunakan
Slide Power Point, Infokus, Laptop, Flasdisk
3. Setting kelas yang diciptakan
Untuk seting kelas, peserta adalah mewakili guru guru di Lembaga PAUD,.
Guru guru duduk membentuk huruf U saling berhadapan dengan Fasilitator
berada ditengah depan. Suasana Kelas dibuat senyaman mungkin dengan
kursi yang tidak terlalu rapat.

B. Suasana pembelajaran/pelatihan
Saat Kegiatan pembukaan, Narasumber atau Fasilitator menyapa peserta yaitu guru
guru dengan mengucapkan salam, selamat pagi dan menanyakan apa kabarnya hari

28
ini. Fasilitator memastikan seluruh peserta dalam keadaan santai tapi serius. Nara
sumber memperkenalkan diri dengan singkat dan jelas dan menjelaskan materi
yang akan disampaikan, pokok bahasan dan tujuan dari penyampaian materi.
Kemudian narasumber melakukan tanya jawab tentang kesehatan anak usia dini
yang berkaitan dengan stunting, narasumber ingin menggali pengalaman dan
pengetahuan dari peserta. Peserta diberikan kesempatan untuk menyatakan
pendapatnya dan setelah selesai, narasumber memberikan apresiasi kepada
peserta yang sudah berani mengemukakan pendapatnya. Pada kegiatan Inti
Narasumber menyampaikan materi dengan sistematis, menarik dan santai dan
membuat peserta tertarik untuk mendengar lebih dalam. Setelah selesai
memaparkan materi, narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya. Dalam menjawab pertanyaan ini nara sumber tidak langsung menjawab,
namun memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk memberikan
tanggapannya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masing masing. Sebelum
menjawab narasumber memberikan reward kepada peserta yang bertanya dan
yang memberikan tanggapannya. Reward yang diberikan dapat berupa tepukan
seperti “Tepuk Salut” kata kata postif “keren, semangat, guru hebat dll” dan
lainnya. nara sumber merangkum dan menambahkan jawaban berdasarkan teori,
materi dan pengalaman yang dialami narasumber. Langkah selanjutnya yaitu
kegiatan penutup dimana nara sumber menanyakan perasaan peserta setelah
mendapat materi ini, dan memberikan kata kata penyemangat dan mengakhiri
dengan membuat kesimpulan dari materi yang telah disampaikan dengan bahasa
yang mudah dimengerti. Untuk mengakhiri sesi ini Narasumber mengucapkan salam
dan ucapan terimakasih.
C. Suasana penunjang pembelajaran/pelatihan
Suasana penunjang pembelajaran yang dilakukan di sesi ini yaitu, narasumber
membangun suasana yang menyenangkan, terbuka dengan pendapat peserta.
Memberikan kalimat positif dan reward kepada peserta yang sudah bertanya dan
menanggapi pertanyaan. reward dengan tepukan, nyanyian pendek yang
melibatkan peserta secara aktif. Nara sumber selalu memantau keadaan agar kelas
selalu dalam keadaan nyaman dan peserta tidak ada yang mengantuk.

29
Bagian II
Refleksi Peristiwa Pembelajaran/Pelatihan
A. Efektifitas Pembelajaran/Pelatihan
Dengan melaksanakan presentasi yang disampaikan berdasarkan langkah-langkah
yang sudah dituangkan dalam RP3, saya perkirakan keberhasilan para peserta dalam
mendengar dan memahami materi cukup baik, dan saya perkirakan 80 Persen
mendapat wawasan baru tentang bagaimana perkembangan anak usia dini. Kenapa
mengambil kesimpulan sebesar 80 persen karena saat menyampaikan presentasi
materi ada beberapa kelebihan, diantaranya
1. Suasana pertemuan yang sudah disetting senyaman mungkin
2. Langkah langkah dalam penyampaian materi sudah disusun dalam RP3 dan
power point
3. Materi yang disampaikan menari, singkat dan padat
4. Materi yang disampaikan sudah familiar dengan peserta
5. menggunakan media dn peralatan yang mendukung materi
B. Kelebihan & Kelemahan Cara Saya Melatih
Dengan menerapkan pelatihan seperti yang tuangkan dalam RP3 dan PPT, terdapat
beberapa kelebihan dan kelemahan seperti berikut
Kelebihan
1. Dengan mengikuti langkah langkah yang sudah disusun dalam RP3 dan PPT saya
lebih mudah dalam menyampaikan materi dan berimpropisasi dalam berdiskusi.
Saya merasa santai dan tidak terbebani karena menggunakan metode Ceramah,
Curah pendapat dan tanya jawab.
2. Dengan penampilan yang tenang dan rapi dapat menambah kepercayaan diri
dalam berdiri didepan menyampaikan materi
3. Sikap yang ramah, terbuka dan menyenangkan, membuat peserta merasa
senang dan gembira.
Kekurangan
1. Waktu yang terbatas membuat peserta kurang puas dalam berdiskusi
2. Penguasaan Kosakata yang baik, perlu diperhatikan lagi
3. Untuk Penguasaan Materi masih harus di tingkatkan lagi
C. Rencana Peningkatan Kompetensi Melatih

30
Berdasarkan analisis reflektif (evaluasi diri) yang telah disampaikan di point b
tersebut, maka rencana peningkatan kompetensi yang akan saya lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Memperkaya kosakata yang baik, agar dalam penyampaian materi
menggunakan kalimat yang ringan dan dapat memberikan motivasi dan
semanga peserta
2. Memperbanyak membaca literatur, referensi dan ilmu kesehatan anak usia dini,
sehingga mempunyai wawasan dan tambahan ilmu yang banyak.
3. mengatur waktu yang cukup untuk berdiskusi dan penggunaan metode yang
tepat agar kegiatan antara peserta dan narasumber berjalan dengan baik.

Lubuk Besar, 15 November 2022


Peserta PCP

Emi, S.Pd.AUD

31
PERISTIWA PEMBELAJARAN DALAM PELATIHAN II

Nomor Peserta : 26
Nama : Emi, S.Pd.AUD
Asal Daerah : TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk Besar Bangka Tengah
Mata Latih : Komunikasi Dalam Pengasuhan Anak
Mata latih ke : Kedua
Jampel : 5 Menit
Bagian I
Deskripsi Peristiwa Pembelajaran

D. Cara mengajar/melatih yang digunakan


1. Pendekatan, strategi, metode & teknik mengajar/melatih yang digunakan
Ada beberapa metode atau teknik mengajar yang digunakan yaitu
Ceramah
Curah pendapat
Tanya jawab
2. Media, alat, dan bahan yang digunakan
Slide Power Point, Infokus, Laptop, Flasdisk
3. Setting kelas yang diciptakan
Untuk seting kelas, peserta adalah Guru guru TK Lubuk Lestari Kec. Lubuk
Besar. Peserta duduk lesehan dengan Suasana Kelas dibuat senyaman
mungkin dengan karpet yang bersih.

D. Suasana pembelajaran/pelatihan
Saat Kegiatan pembukaan, Narasumber atau Fasilitator menyapa peserta yaitu guru
guru dan orangtua dengan mengucapkan salam, selamat pagi dan menanyakan apa
kabar semuanya. Fasilitator memastikan seluruh peserta dalam keadaan santai tapi
serius. Nara sumber memperkenalkan diri dengan singkat dan jelas dan
menjelaskan materi yang akan disampaikan, pokok bahasan dan tujuan dari
penyampaian materi. Peserta diberikan kesempatan untuk menyatakan
pendapatnya dan setelah selesai, narasumber memberikan apresiasi kepada
peserta yang sudah berani mengemukakan pendapatnya. Pada kegiatan Inti
Narasumber menyampaikan materi dengan sistematis, menarik dan santai dan
membuat peserta tertarik untuk mendengar lebih dalam. Setelah selesai

32
memaparkan materi, narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya. Dalam menjawab pertanyaan ini nara sumber tidak langsung menjawab,
namun memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk memberikan
tanggapannya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masing masing. Sebelum
menjawab narasumber memberikan reward kepada peserta yang bertanya dan
yang memberikan tanggapannya. Reward yang diberikan dapat berupa tepukan
seperti “Tepuk Salut” kata kata postif “keren, semangat, guru hebat dll” dan
merangkum dan menambahkan jawaban berdasarkan teori, materi dan pengalaman
yang dialami narasumber. Langkah selanjutnya yaitu kegiatan penutup dimana nara
sumber menanyakan perasaan peserta setelah mendapat materi ini, dan
memberikan kata kata penyemangat dan mengakhiri dengan membuat kesimpulan
dari materi yang telah disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Untuk
mengakhiri sesi ini Narasumber mengucapkan salam dan ucapan terimakasih.
E. Suasana penunjang pembelajaran/pelatihan
Suasana penunjang pembelajaran yang dilakukan di sesi ini yaitu, narasumber
membangun suasana yang menyenangkan, terbuka dengan pendapat peserta.
Memberikan kalimat positif dan reward kepada peserta yang sudah bertanya dan
menanggapi pertanyaan. Nara sumber selalu memantau keadaan agar kelas selalu
dalam keadaan nyaman dan peserta mau untuk mengemukakan pendapatnya baik
dalam pertanyaan, jawaban atau pesan.

Bagian II
Refleksi Peristiwa Pembelajaran/Pelatihan

A. Efektifitas Pembelajaran/Pelatihan

Dengan melaksanakan presentasi yang disampaikan berdasarkan langkah-langkah


yang sudah dituangkan dalam RP3, saya perkirakan keberhasilan para peserta dalam
mendengar dan memahami materi cukup baik, dan saya perkirakan 80 Persen
mendapat wawasan baru tentang bagaimana Komunikasi Dalam Pengasuhan
Pendidikan Anak Usia Dini dengan pokok bahasan yang lebih spesifik lagi yaitu
Pengertian Komunikasi Bahasa Anak Usia Dini. Kenapa mengambil kesimpulan
sebesar 80 persen karena saat menyampaikan presentasi materi ada beberapa
kelebihan, diantaranya:

33
1. Suasana pertemuan yang santai dan seperti diskusi
2. Langkah langkah dalam penyampaian materi sudah disusun dalam RP3 dan
power point
3. Materi yang disampaikan berhubungan dengan peran orangtua dan guru dalam
mengetahui Pengertian Komunikasi Bahasa Anak Usia Dini.
4. Materi yang disampaikan sudah familiar dengan peserta
5. menggunakan media dn peralatan yang mendukung materi

B. Kelebihan & Kelemahan Cara Saya Melatih


Dengan menerapkan pelatihan seperti yang tuangkan dalam RP3 dan PPT, terdapat
beberapa kelebihan dan kelemahan seperti berikut
Kelebihan
1. Untuk mata latih yang kedua ini saya merasa lebih rileks karena sudah dua mata
latih yang disampaikan, menggunakan metode Ceramah, Curah pendapat dan
tanya jawab.
2. Penguasaan Materi lebih baik dari mata latih pertama, karena ini berhubungan
bagaimana membangun komunikasi untuk anak
3. Sikap yang ramah, terbuka dan menyenangkan, membuat peserta merasa
senang dan gembira.
Kekurangan
1. Waktu yang terbatas membuat peserta kurang puas dalam berdiskusi
2. Untuk materi terlalu ringkas sehingga untuk mengimpropisasi perlu pemikiran
yang pas.

C. Rencana Peningkatan Kompetensi Melatih

Berdasarkan analisis reflektif (evaluasi diri) yang telah disampaikan di point b


tersebut, maka rencana peningkatan kompetensi yang akan saya lakukan adalah
sebagai berikut:

1. Meringkas materi denagn baik lagi, namun menggambarkan keseluruhan arti


dan tujuan dari materi yang akan disampaikan
2. Memperbanyak membaca literatur, referensi dan ilmu komunikasi anak usia dini
sehingga mempunyai wawasan dan tambahan ilmu yang banyak.

34
3. Mengatur waktu yang cukup untuk berdiskusi dan penggunaan metode yang
tepat agar kegiatan antara peserta dan narasumber berjalan dengan baik.

Lubuk Besar, 17 November 2022


Peserta PCP

Emi, S.Pd.AUD

E. Pemberdayaan Diri & Akses Dukungan Di Desa/Daerah

a. Pemberdayaan Diri Dalam Penanganan Stunting di Desa/daerah


1. Peluang Pemberdayaan diri di Desa/Daerah
Peluang untuk pemberdayaan diri di desa dilaksanakan di Lokus Stunting Desa
Lubuk Pabrik Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Dimana
pada Desa ini terdapat beberapa titik sentra anak anak yang mengalami
stunting.
2. Rencana Pemberdayaan diri di Desa/Daerah
Untuk Pemberdayaan diri di Desa dalam penanganan Stunting di kegiatan
kelas ibu hamil, dan telah berkoordinasi dengan kepala desa Lubuk Pabrik,
Ketua PKK Desa Lubuk Pabrik dan Bidan Desa pada hari Senin, 21 November
2022, kegiatan Sosialisasi Stunting akan dilaksanakan pada Rabu, 23
November 2022 di Gedung posyandu ibu hamil desa Lubuk Pabrik. Dengan
melakukan diskusi dengan Kepala Desa, kader Posyandu dan langsung
bertemu untuk berdiskusi serta saling memberi masukan kepada keluarga
yang mengalami stunting.
b. Pengalaman Terkait Penanganan Stunting di Desa/Daerah
1. Akses informasi terkait kondisi stunting di desa/daerah
Untuk akses informasi terkait kondisi stunting di desa atau didaerah, bekerja
sama dengan pemerintah desa (Kepala Desa Lubuk Pabrik), Ketua PKK Desa
Lubuk Pabrik dan Bidan Desa Lubuk Pabrik untuk mendapatkan informasi
daerah mana yang menjadi lokus stunting.

35
2. Keterlibatan dalam musrembangdes
Untuk kegiatan musrembangdes, belum ikut serta karena desa atau daerah
yang menjadi lokus stunting diluar desa tempat bertugas, namun masih dalam
satu kecamatan. Untuk kegiatan membantu desa atau kader posyandu dalam
memberikan pemahaman bagaimana stunting itu dan pencegahannnya,
sebagai guru PAUD sudah ikut terjun langsung. kegiatan yang dilakukan adalah
mendampingi dan memberi pemahaman bagaimana stunting itu dan
pencegahannya menurut latar belakang guru PAUD.
3. Pengalaman Praktek Baik yang akan terus dikembangkan
Pengalaman yang akan terus dipraktekkan adalah
a. Ikut serta bersama kades, kader posyandu, PKK untuk memberikan
pemahaman dan stimulasi untuk anak-anak agar terhindar dari stunting.
b. Membuat Poster atau brosur tentang dtunting, pencegahan dan
mengurangi resiko akibat stunting

4. PPT MATA LATIH PEMBERDAYAAN DIRI DI DESA LUBUK PABRIK

36
37
38
39
40
41
42
III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tugas Mandiri ini disusun sebagai salah satu bentuk tanggungjawab dan tugas
untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD yang ikut Pelatihan Calon Pelatih
(PCP) dalam mengimplementasi ilmu yang didapat saat pelatihan dan
mengimbaskan materi yang diperolehnya kepada rekan guru lainnya yang ada di
daerahnya. Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan kompetensi pendidik
PAUD dalam melakukan pengasuhan dan stimulasi pada anak usia dini, serta
membantu mensukseskan pemerintah dalam program percepatan pencegahan
stunting baik di sekolah maupun di lingkungannya.

B. Saran-saran
1. Agar Kegiatan PCP yang dilakukan ini semoga menjadi program rutin dan
berkelanjutan agar tersedia penggerak atau orang yang berkompeten untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat apa itu stunting dan bagaimana
pencegahannya.
2. Agar para pelatih ini dijadikan salah satu penggerak stunting didaerah yang
difasilitasi saat mensosialisasikan kepada masyarakat oleh pemerintah daerah
3. Adanya sinergi pemerintah pusat dan daerah terkait pelatihan ini dengan tetap
memberdayakan dan melanjutkan kegiatan ini sampai ke tingkat Mahir.

43
Lampiran
1. Video Praktek Tugas Mandiri Mata Latih 1
https://youtu.be/acyB2ewmWjA
2. Video Praktek Tugas Mandiri Mata Latih 2
https://youtu.be/_aWHQ8wgEmw
3. Dokumentasi Penyusunan Tugas Mandiri

44
FOTO KEGIATAN PENGIMBASAN KEPADA TEMAN SEJAWAT
DI TK LUBUK LESTARI

45
FOTO KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN TUGAS MANDIRI

46
FOTO PRAKTEK VIDEO MATA LATIH 1 & 2

47
FOTO KEGIATAN PEMBERDAYAAN DIRI DALAM TUGAS MANDIRI

48
49
FOTO KEGIATAN PENANDATANGANAN LEMBAR PENGESAHAN
OLEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN

50

Anda mungkin juga menyukai