Anda di halaman 1dari 16

Politik Pendidikan:

Studi Tentang Pendidikan Anak Usia Dini Pos Paud Terpadu


(Paud - PPT) Kota Surabaya
Asri Wijayanti*

ABSTRAK

Pendidikan begitu penting dalam kehidupan kita. Apalagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan
gerbang awal memasuki pendidikan. Dengan maraknya tuntutan para orang tua mengenai program pendidikan
tersebut, karena dirasa biaya masuk play group swasta terlalu mahal, maka pemerintah kota Surabaya turun
tangan. Pemkot mengeluarkan kebijakan tentang PPT (Pos PAUD Terpadu) yang masuk dalam kategori PAUD
sejenis (Similar With Play Group). Dibawah koordinasi Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Dinas Pendidikan,
Bappemas KB, dan Dinas Kesehatan Surabaya.
Dalam rangka menyelenggarakan pendidikan, pemerintah harus benar-benar menuangkan amanat UUD 1945
ke dalam langkah yang lebih konkret, karena di zaman modern seperti sekarang ini, pendidikan selalu dikaitkan
dengan persoalan yang lebih luas. Pendidikan dipandang sebagai investasi, instrumen yang efektif untuk
mewariskan ideologi, kekuatan pengaruh, dan bahkan juga menjadi instrumen untuk mendapatkan keuntungan
material. Oleh sebab itu, pendidikan selalu diperebutkan oleh berbagai pihak kepentingan politik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, data yang diperoleh dievaluasi secara kualitatif
dalam bentuk penggambaran detail dan komprehensif untuk mendapatkan pengertian di balik data-data yang
tersaji. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam menjelaskan pertanyaan penelitian dengan menggunakan
Teori New Public Service, serta mengkerangkakan konsep Politik Pendidikan, Lembaga Politik, Lembaga
Pendidikan, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pendidikan Anak Usia Dini Pos PAUD Terpadu perlu diselenggarakan karena merupakan rancangan dan
tuntutan masyarakat yang harus dilayani oleh pemerintah sebagai penyedia layanan public. Disisi lain, PAUD
PPT digunakan sebagai media sarana kepentingan politik oleh pemerintah dan lembaga politik itu sendiri.
Hambatan yang ditemui pemerintah bahwa ternyata PAUD - PPT juga dijadikan kepentingan dan dimanfaatkan
oleh pihak-pihak lain, seperti partai politik dan calon-calon legislative untuk meraih suara dalam pemilu.
Upaya pemerintah dengan kembali lagi meningkatkan anggaran dan kualitas bagi penyelenggaraan Pos
PAUD Terpadu.

Kata Kunci: Pendidikan Anak Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD - PPT), Kepentingan Politik, Lembaga
Politik

* Mahasiswa S 1 Ilmu Politik FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya

129
130 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

Latar Belakang Masalah miliar sel otak siap untuk dirangsang agar
Pendidikan dan politik adalah dua elemen kecerdasan seseorang dapat berkembang secara
penting dalam sistem sosial politik di setiap optimal. 6 tahun pertama adalah masa-masa
negara, baik negara maju maupun negara paling penting dan menentukan dalam
berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai membangun kecerdasan anak dibanding masa
bagian-bagian yang terpisah, yang satu sama sesudahnya. Artinya jika
lain tidak memiliki hubungan apa-apa. Padahal, anak mendapat rangsangan yang maksimal
keduanya bahu-membahu dalam proses maka potensi tumbuh kembang anak akan
pembentukan karakteristik masyarakat di terbangun secara maksimal.
suatu negara. Lebih dari itu, keduanya satu sama Lalu ditinjau dari sejarahnya, Pendidikan
lain saling menunjang dan saling mengisi. Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai
Lembaga-lembaga dan proses pendidikan diperhatikan oleh pemerintah secara sungguh-
berperan penting dalam membentuk perilaku sungguh dan mencakup rentang usia 0-6 tahun
politik masyarakat di negara tersebut. Begitu sejak tahun 2002. Dengan demikian
juga sebaliknya, lembaga-lembaga dan proses pengembangan PAUD yang mencakup rentang
politik di suatu negara membawa dampak besar usia 0-6 tahun secara nasional baru berjalan
pada karakteristik pendidikan di negara selama 7 tahun. Namun karena pemahaman dan
tersebut. Ada hubungan erat dan dinamis antara kemauan masyarakat selama ini sudah sangat
pendidikan dan politik di setiap negara. bagus, sehingga hanya dalam kurun waktu 7
Melalui control negara yang kuat terhadap tahun Angka Partisipasi Kasar APK-PAUD sudah
kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik mencapai 15,3 juta (53,6%). Saat ini PAUD
pendidikan, maka tidaklah sulit bagi negara sudah menjadi Gerakan Masyarakat Secara
untuk memposisikan pendidikan sebagai fungsi Nasional (National Public Movement)
negara. Fungsi ini dapat dilihat pada eratnya masyarakat sehari-hari sudah terbiasa
keterkaitan antara elemen-elemen pendidikan membicarakan pentingnya PAUD bagi masa
public di satu negara dengan prinsip-prinsip depan putra-putrinya.
yang berlaku di negara tersebut. Sampai saat ini masih ada beberapa
Pendidikan begitu penting dalam masalah yang dapat menghambat perluasan
kehidupan kita, apalagi Pendidikan Anak Usia kesempatan dan pemerataan akses mengikuti
Dini (PAUD) yang merupakan gerbang awal PAUD serta peningkatan mutu PAUD di Indone-
memasuki pendidikan. Di zaman yang penuh sia, namun semua itu kita anggap sebagai
tantangan sekarang ini, banyak sekali orang tua tantangan yang menarik sehingga untuk
yang tidak punya waktu untuk memperhatikan mengatasinya diperlukan kreatifivitas dan
kebutuhan anaknya, dari kebutuhan lahir inovasi yang berkelanjutan. Pada tahun 2004
maupun batin. Mereka sangat sibuk mencari tercatat bahwa jumlah APK-PAUD baru
uang namun ternyata penghasilannya tetap tidak mencapai 12,7 juta (27%) dan tahun 2008 APK-
mencukupi untuk kebutuhan hidupnya. PAUD telah mencapai 15,1 juta (50,6%) serta
(Hariwijaya,M:2011) diharapkan pada tahun 2009 akan mencapai
Menurut data resmi yang dihimpun dari 33 15,3 juta (53,6%). Berdasarkan kondisi tersebut
Kantor Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 pemerintah telah menetapkan rencana 5 tahun
provinsi, jumlah anak putus sekolah pada tahun ke depan APK-PAUD diharapkan mencapai 21,3
2007 sudah mencapai 11,7 juta jiwa. Dan jumlah juta (72,6%).
itu pasti akan bertambah mengingat banyak Dibanding dengan perkembangan model
sekali permasalahan perekonomian yang dan jenis PAUD di berbagai negara maju dan
melanda bangsa kita ini. Dengan latar belakang berkembang lainnya, PAUD di Indonesia
pentingnya pendidikan bagi bangsa Indonesia memiliki keunikan khusus yang agak berbeda
maka pemerintah berinisiatif untuk melakukan dengan di luar negeri. Karena di luar negeri
pendidikan non formal sebelum usia 6 tahun. PAUD pada umumnya hanya dibedakan
Sebab menurut ahli psikologi perkembangan menjadi 2 (dua) macam yaitu Kindergarden atau
usia 0-6 tahun adalah masa the golden age atau Play Group dan Day Care, sedang di Indonesia
masa emas dalam tahapan perkembangan hidup menjadi 4 (empat) macam yaitu, Taman Kanak-
manusia seutuhnya. Masa emas yang dimaksud Kanak (Kindergarten), Kelompok Bermain (Play
bahwa pada masa ini tidak kurang dari 100 Group), Taman Penitipan Anak (Day Care),
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 131

PAUD sejenis (Similar with Play Group). tour. Tentu dengan biaya yang fantastis, fasilitas
Penyelenggaraan PAUD di negara lain yang didapatkan pun cukup sesuai.
semata-mata hanya menstimulasi kecerdasan Dengan maraknya tuntutan para orang tua
anak secara komprehensif dan pengasuhan mengenai program pendidikan tersebut, karena
terhadap anak, karena aspek kecerdasan yang dirasa biaya masuk play group swasta terlalu
dikembangkan hanya meliputi kecerdasan mahal, maka pemerintah kota Surabaya turun
intelektual, emosional, estetika, dan social serta tangan. Pemkot mengeluarkan kebijakan
pengasuhan. Sedang di Indonesia potensi tentang PPT (Pos PAUD Terpadu) yang masuk
kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan dalam kategori PAUD sejenis (Similar With Play
untuk mengembangkan potensi kecerdasan Group). Dibawah koordinasi Tim Penggerak
spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan PKK Kota Surabaya, Dinas Pendidikan,
olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Di samping Bappemas KB, dan Dinas Kesehatan Surabaya
itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan saat ini Surabaya sudah memiliki 825 Pos PAUD
terhadap kondisi kesehatan dan gizi peserta Terpadu. Pemerintah Kota Surabaya juga
didik. Oleh karena itu, penyelenggaraan PAUD menyediakan anggaran tersendiri untuk Pos
di Indonesia disebut penyelenggaran PAUD PAUD Terpadu setiap tahunnya. Meski
secara holistik dan integrative. kebijakan telah diterapkan, tapi masalah dari
Di kota besar seperti Surabaya, Orang tua pemerintah tetap pada kualitas pendidikan,
akan merasa bangga jika anak-anaknya yang Seperti kurangnya skill dan tenaga pengajar Pos
masih berada di Kelompok Bermain atau TK PAUD Terpadu.
sudah mampu membaca dan menulis. Tidak Pembinaan anak secara utuh tidak hanya
jarang kemampuan membaca dan menulis yang dapat dilaksanakan sendiri oleh orang tua, akan
dimiliki oleh anak TK atau bahkan anak-anak tetapi harus diintervensi dan difasilitasi oleh
dalam Kelompok Bermain dijadikan ukuran Pemerintah Daerah Kota Surabaya melalui
kualitas sebuah Kelompok Bermain atau TK. Dan kerjasama lembaga/lintas sektoral. Untuk
pada akhirnya ukuran kepandaian menulis dan membantu pemenuhan pertumbuhan dan
membaca ini akan mempengaruhi popularitas kesehatan fisik anak dilakukan melalui program
Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), sementara
Untuk mengoptimalkan fungsi PAUD untuk untuk pembinaan tumbuh kembang anak balita
mengembangkan semua aspek perkembangan melalui rangsangan fisik, mental, intelektual,
anak, meliputi aspek perkembangan kognitif, spiritual, sosial dan emosional dilakukan dengan
bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial program Bina Keluarga Balita (BKB) dan pro-
dan emosional. Maka guru PAUD seharusnya gram PAUD. Ketiga program tersebut diatas
mempunyai dua kompetensi yang saling yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bina
terintegrasi, yaitu kompetensi akademik dan Keluarga Balita (BKB) dan PAUD harus
kompetensi profesional. Karena merekalah dilaksanakan secara terintegrasi (terpadu),
yang menjadi pengganti orang tua si anak dan sehingga program pembinaan dan pengasuhan
juga sebagai pendamping dan menjalin anak bagi keluarga yang memiliki bayi dan balita
komunikasi yang positif dengan orangtua/ dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.
pengasuh si anak. ( h t tp : / / j d i h . s u ra b aya . g o . i d- p e r wa li -
Di Surabaya juga sudah banyak pihak yang no.20:2008)
menawarkan metode pendidikan untuk anak- Dalam UUD 1945 pasal 28C ayat 1 yang
anak di usia dini, seperti taman bermain (play berbunyi bahwa setiap orang berhak
group). Di Surabaya ada sekitar 1070 kelompok mengembangkan diri melalui pemenuhan
bermain (pra sekolah) yang bukan dikelola oleh dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan
pemerintah. Dan kebanyakan para orang tua memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
menikmati fasilitas tersebut. Biaya rata-rata kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
yang dikeluarkan para orang tua sekitar Rp. manusia.
100.000 hingga Rp. 450.000 per bulan. Biaya Sudah sangat jelas tentang kewajiban
tersebut diluar ongkos seperti ekstrakurikuler, pemerintah untuk menyelenggarakan
bahasa inggris, menari, dan kegiatan lainnya. pendidikan bagi warga negaranya dan
Belum lagi kalau ada kegiatan perlombaan atau pendidikan merupakan hak asasi manusia. Dan
132 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

juga undang undang no.20 tahun 2003 tentang terhadap penyelenggaraan Pendidikan Anak
sistem pendidikan nasional menyebutkan Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD -
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan PPT)?
terencana untuk mewujudkan suasana belajar 2. Apa yang menjadi hambatan dalam realisasi
dan proses pembelajaran agar peserta didik kepentingan Pemerintah Kota Surabaya
secara aktif mengembangkan potensi dirinya terhadap penyelenggaraan Pendidikan Anak
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD -
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, PPT)?
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan 3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pemerintah Kota Surabaya untuk
Dalam UU No.20 tahun 2003 mengenai mengatasinya?
Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Teori New Public Service
adalah Suatu upaya pembinaan yang ditujukan Pemilik kepentingan publik yang
kepada anak sejak lahir sampai dengan enam sebenarnya adalah masyarakat maka adminis-
tahun yang dilakukan melalui pemberian trator publik seharusnya memusatkan
rangsangan pendidikan lebih lanjut. (pasal 1 perhatiannya pada tanggung jawab melayani
butir 14). Dengan berpedoman UU No.20 tahun dan memberdayakan warga negara melalui
2003 disebutkan bahwa PAUD dilaksanakan pengelolaan organisasi publik dan implementasi
sebelum jenjang pendidikan dasar pada anak kebijakan publik. Perubahan orientasi tentang
sejak lahir hingga usia kurang lebih enam tahun. posisi warga negara, nilai yang dikedepankan,
Dalam hal ini Depdiknas membuat suatu dan peran pemerintah ini memunculkan
kebijakan di bidang PAUD antara lain yaitu: perspektif baru administrasi publik yang
Meningkatkan pemerataan dan akses layanan disebut sebagai new public service. Warga
PAUD negara seharusnya ditempatkan di depan, dan
Meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing penekanan tidak seharusnya membedakan
PAUD antara mengarahkan dan mengayuh tetapi lebih
Meningkatkan Good Governance, pada bagaimana membangun institusi publik
akuntabilitas (transparansi), dan pencitraan yang didasarkan pada integritas dan
yang positif di bidang PAUD responsivitas. Pada intinya, perspektif baru ini
Jadi dalam rangka menyelenggarakan merupakan a set of idea about the role of pub-
pendidikan, pemerintah harus benar-benar lic administration in the governance system
menuangkan amanat UUD 1945 ke dalam that place public service, democratic gover-
langkah yang lebih konkret, karena di zaman nance, and civic engagement at the center.
modern seperti sekarang ini, pendidikan selalu (Denhardt, dan Denhardt:2004:23)
dikaitkan dengan persoalan yang lebih luas. Perspektif new public service mengawali
Pendidikan dipandang sebagai investasi, pandangannya dari pengakuan atas warga
instrumen yang efektif untuk mewariskan negara dan posisinya yang sangat penting bagi
ideologi, kekuatan pengaruh, dan bahkan juga kepemerintahan demokratis. Jati diri warga
menjadi instrumen untuk mendapatkan negara tidak hanya dipandang sebagai semata
keuntungan material. Oleh sebab itu, pendidikan persoalan kepentingan pribadi (self interest)
selalu diperebutkan oleh berbagai pihak namun juga melibatkan nilai, kepercayaan, dan
kepentingan. Pemerintah atau Negara sebagai kepedulian terhadap orang lain. Warga negara
akibatnya tidak saja secara murni diposisikan sebagai pemilik pemerintahan
menyelesaikan persoalan yang terkait dengan (owners of government) dan mampu bertindak
proses belajar mengajar, melainkan juga yang secara bersama-sama mencapai sesuatu yang
lebih rumit lagi adalah dihadapkan oleh lebih baik. Kepentingan publik tidak lagi
persoalan yang terkait dengan bagaimana dipandang sebagai agregasi kepentingan pribadi
mengakomodasi berbagai kepentingan itu. melainkan sebagai hasil dialog dan keterlibatan
Berdasarkan latar belakang masalah yang publik dalam mencari nilai bersama dan
dikemukakan di atas, penulis mengajukan kepentingan bersama. (Denhardt, dan
pertanyaan penelitian sebagai berikut: Denhardt:2004:24)
1. Apa kepentingan Pemerintah Kota Surabaya Perspektif new public service
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 133

menghendaki peran administrator publik untuk kemasyarakatan, norma politik, standar


melibatkan masyarakat dalam pemerintahan profesional, dan kepentingan warga negara.
dan bertugas untuk melayani masyarakat. Keenam, serve rather than steer. Penting sekali
Dalam menjalankan tugas tersebut, administra- bagi abdi masyarakat untuk menggunakan
tor publik menyadari adanya beberapa lapisan kepemimpinan yang berbasis pada nilai bersama
kompleks tanggung jawab, etika, dan dalam membantu warga negara mengemukakan
akuntabilitas dalam suatu sistem demokrasi. kepentingan bersama dan memenuhinya
Administrator yang bertanggung jawab harus daripada mengontrol atau mengarahkan
melibatkan masyarakat tidak hanya dalam masyarakat ke arah nilai baru. Ketujuh, value
perencanaan tetapi juga pelaksanaan program people, not just productivity. Organisasi publik
guna mencapai tujuan-tujuan masyarakat. Hal beserta jaringannya lebih memungkinkan
ini harus dilakukan tidak saja karena untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang
menciptakan pemerintahan yang lebih baik jika dijalankan melalui proses kolaborasi dan
tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. kepemimpinan bersama yang didasarkan pada
Dengan demikian, pekerjaan administrator penghargaan kepada semua orang. (Denhardt,
publik tidak lagi mengarahkan atau dan Denhardt:2004:42-43)
memanipulasi insentif tetapi pelayanan kepada Kepentingan Pemerintah Kota Surabaya
masyarakat. (Denhardt, dan terhadap penyelenggaraan Pendidikan Anak
Denhardt:2004:170) Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD - PPT)
Perspektif new public service dapat dilihat Pendidikan Anak Usia Dini Pos PAUD Terpadu
dari beberapa prinsip. Prinsip-prinsip tersebut (PAUD PPT) sebagai program pemerintah
adalah, pertama adalah serve citizens, not cus- kota Surabaya di bidang pendidikan
tomers. Karena kepentingan publik merupakan Pembangunan sumber daya manusia
hasil dialog tentang nilai-nilai bersama daripada harus dimulai sejak dini, atau bahkan sejak janin
agregasi kepentingan pribadi perorangan maka dalam kandungan, karena pada saat itu proses
abdi masyarakat tidak semata-mata merespon pertumbuhan dan perkembangan manusia
tuntutan pelanggan tetapi justru memusatkan sudah mulai berlangsung. Untuk itu program
perhatian untuk membangun kepercayaan dan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu
kolaborasi dengan dan diantara warga negara. sebagai wadah kegiatan keluarga yang
Kedua, seek the public interest. Administrator mempunyai anak balita menjadi sangat penting,
publik harus memberikan sumbangsih untuk karena merupakan upaya untuk meningkatkan
membangun kepentingan publik bersama. pemberdayaan orang tua dan anggota keluarga
Tujuannya tidak untuk menemukan solusi cepat lain dalam meningkatkan kemampuan dan
yang diarahkan oleh pilihan-pilihan perorangan pembinaan tumbuh kembang anak.
tetapi menciptakan kepentingan bersama dan Di kota Surabaya, melalui peraturan
tanggung jawab bersama. Ketiga, value citizen- walikota (perwali) nomor 20 tahun 2008 telah
ship over entrepreneurship. Kepentingan diatur tentang pengintegrasian program PAUD,
publik lebih baik dijalankan oleh abdi BKB, dan Posyandu yang keseluruhan kegiatan
masyarakat dan warga negara yang memiliki tersebut disatukan menjadi suatu program yaitu
komitmen untuk memberikan sumbangsih bagi Pos PAUD Terpadu (PPT). Yang diwakili oleh
masyarakat daripada dijalankan oleh para masing-masing lembaga pemerintahan yaitu
manajer wirausaha yang bertindak seolah-olah PAUD dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya
uang masyarakat adalah milik mereka sendiri. dibantu oleh Tim Penggerak PKK Kota Surabaya,
Keempat, think strategically, act democratically. BKB dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Kebijakan dan program untuk memenuhi Keluarga Berencana (Bapemmas KB), dan
kebutuhan publik dapat dicapai secara efektif Posyandu dari Dinas Kesehatan. Keseluruhan
dan bertanggungjawab melalui upaya kolektif program diintegrasi menjadi satu guna
dan proses kolaboratif. Kelima, recognize that menghasilkan generasi yang berkualitas.
accountability is not simple. Dalam perspektif Perkembangannya juga sangat luar biasa,
ini abdi masyarakat seharusnya lebih peduli PAUD PPT sedang marak-maraknya di tahun
daripada mekanisme pasar. Selain itu, abdi 2004 dan sampai saat ini jumlahnya telah
masyarakat juga harus mematuhi peraturan mencapai 629 tempat menurut data yang
perundang-undangan, nilai-nilai didapat dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
134 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

Tersebar merata ke 168 kelurahan di 31 yang dilaksanakan didalamnya, yaitu kegiatan


kecamatan. Kalaupun ada kelurahan yang tidak PAUD itu sendiri, Posyandu, dan BKB. Dalam
memiliki PPT itu hanya RW-RW yang elit saja. operasionalnya keterpaduan itu muncul dimana
Pemerintah Kota Surabaya terus mencoba tergantung kebutuhan masyarakatnya sendiri.
memfasilitasi karena Pendidikan Anak Usia Dari sisi praksis lebih kecenderungan dimana
Dini merupakan suatu jalan untuk baiknya memperpadukan beberapa program
mempersiapkan anak didik ke jenjang tersebut. Bapemmas sendiri sudah
berikutnya. Pemerintah Kota Surabaya akan berkecimpung dalam Pos PAUD Terpadu sejak
terus bergerak untuk mendorong dan 6 bulan setelah program BKB itu berdiri sempat
melanjutkan pendirian pos-pos PAUD Terpadu. program itu mati suri, karena persoalannya
PAUD merupakan investasi masa depan, dan setelah kelompok BKB itu dibentuk ternyata
generasi penerus akan sangat ditentukan oleh tidak ditunjang dengan pembiayaannya,
pola pendidikan anak sejak dini. sehingga Bapemmas berusaha mencari
terobosan baru bagaimana agar program BKB
Kepentingan Pemerintah Kota Surabaya ini bisa jalan kembali, harus dipadukan dengan
dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak kegiatan apa. Karena BKB itu minimal 1 kali
Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD perbulan maka bisa dipadukan dengan
PPT) Posyandu, atau bisa juga dipadukan dengan Pos
Disini ada empat lembaga pemerintahan PAUD Terpadu karena PAUD itu melaksanakan
yang berperan langsung dalam proses kegiatan satu minggu 2 sampai 3 kali. Bapemmas
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini termasuk lembaga pemerintahan yang
Pos PAUD Terpadu (PAUD PPT) yaitu, Badan berusaha untuk memunculkan kebijakan
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga tersebut, menjadi peraturan walikota, dan
Berencana (Bapemmas KB), Dinas Pendidikan mungkin itu hanya satu di Indonesia.
Kota Surabaya, Tim Penggerak PKK Kota Karena banyak permintaan masyarakat
Surabaya, dan Dinas Kesehatan. Masing-masing yang tidak diakomodir oleh pemerintah, karena
lembaga memiliki fungsi, peranan, dan diantaranya penduduk Surabaya juga masih ada
kepentingannya masing-masing. yang dari keluarga miskin, orang tua untuk
Berdasarkan wawancara kepada Badan memasukkan anak kedalam TK atau Kelompok
Pemberdayaan Masyarakat dan KB (Bapemmas Bermain saja mereka tidak ada uang. Salah satu
dan KB) jika dikaitkan dengan fungsi dan peran, solusinya yaitu kelompok bermain yang non
peran Bapemmas dan KB sebagai pengayom, formal. Yang non formal ini yang akan
pembina. Tetapi lebih kepada pembinaan. dikembangkan dengan harapan bahwa dengan
Pembentukan Pos PAUD Terpadu (PPT) yang adanya kegiatan itu setiap kali pertemuan,
menjadi sponsor sesungguhnya dari Bapemmas setiap mereka datang itu infaqnya berapa, itu
dan KB. Pertimbangannya yaitu karena semua tergantung dari kesepakatan masyarakat
masyarakat kalangan kelas menengah kebawah sendiri. Yang jelas jika Pos PAUD Terpadu itu
tidak semuanya terakomodir untuk bisa masuk akan diselenggarakan harus ada pengajar dulu
ke jalur pendidikan formal. Bagaimana agar bisa bunda-bundanya, lalu anak didiknya berapa
terakomodir untuk itu kaitannya dengan banyak, didukung oleh tokoh masyarakat
peraturan walikota no 20 tahun 2008. Jadi setempat, kalau itu tidak didukung jelas cuma
peraturan itu lebih pada pelaksanaan Pos PAUD jalan sebentar lalu kemudian bubar. Tapi
Terpadu itu secara umum. Dan masyarakat bisa sepanjang ini perkembangan di kota Surabaya
mengetahui jika pelaksanaan dan sangat luar biasa.
penyelenggaraan Pos PAUD Terpadu (PPT) itu Alasan yang utama bahwa Bapemmas ingin
ada perlindungan hukumnya. menciptakan anak-anak Surabaya yang cerdas,
Bapemmas sudah bekerja ikut menangani dan itu termasuk misi dari pemerintah Kota
Pos PAUD Terpadu sebelum ada peraturan Surabaya. Untuk merealisir kegiatan yang
walikota nomor 20 tahun 2008. Namun dilakukan adalah dengan ini, itu menjadi
sejatinya peraturan walikota tersebut hanya motivasi dasarnya. Memang bidang KB dan KS
sebagai penguat di masyarakat bahwa kegiatan lebih berkecimpung pada kegiatan BKB-nya,
mereka itu ada landasan hukumnya. Karena namun jika kegiatan BKB itu harus memanggil
dalam Pos PAUD Terpadu itu ada tiga kegiatan para ibu-ibu berulang-ulang mereka juga
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 135

banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tahun 2007 pemerintah merespon kegiatan
sehingga lebih baik para orang tua ibu-ibu tersebut. Dan ketika Tim Penggerak PKK Kota
khususnya digandeng sehingga bisa sekali turun ke kelurahan-kelurahan, ke kecamatan,
pertemuan dalam dua kegiatan dilakukan, untuk berbicara mengenai Pos PAUD Terpadu
seperti kegiatan Pos PAUD Terpadu mereka pemerintah khususnya Dinas Pendidikan masih
datang, anak-anak masuk kelas, lalu ibu-ibu nya belum tahu apapun.
menunggu, disaat itu mereka dipanggil dan Pemerintah menyiapkan anggaran
dibina oleh kader. Itu salah satu bentuk tersendiri untuk Pos PAUD Terpadu setelah
strateginya. terbitnya peraturan walikota nomor 20 tahun
Tim Penggerak PKK Kota Surabaya juga 2008. Antara lain dana insentif untuk bunda
salah satu lembaga yang sangat support sekali PAUD satu orang 25 ribu rupiah dan sekarang
dalam penyelenggaraan Pos PAUD Terpadu. sudah menjadi 50 ribu setiap bulan yang
Lembaga tersebut juga merupakan fasilitator diterimakan setiap 6 bulan. Biaya operasional
dalam program tersebut. Data yang masuk di juga sebesar 150 ribu rupiah, tetapi sudah
Tim Penggerak PKK Kota Surabaya sampai saat dihapuskan dana opeasional tersebut.
ini sudah ada sekitar 853 Pos PAUD Terpadu Sebenarnya Pendidikan Anak Usia Dini
yang ada di kota Surabaya. Pos PAUD Terpadu (PAUD) merupakan program dari pemerintah
mulai aktif tahun 2006, karena pada waktu Ibu pusat. Pemerintah itu sudah menggaris bawahi
Diah Katarina selaku Ketua Tim Penggerak PKK bahwa pendidikan untuk anak usia dini menjadi
Kota Surabaya mengharapkan harus ada satu focus utama. Namun diantara lembaga-lembaga
Pos PAUD Terpadu di setiap kelurahan dan di pemerintah yang ada memang untuk pertama
setiap kecamatan. Lalu sebagai langkah awal kalinya Tim Penggerak PKK Kota yang paling
Tim Penggerak PKK dari pokja 2 memberikan merespon program tersebut. Karena Tim
penyuluhan, masukan, kepada kelurahan dan Penggerak PKK ini menangani dari balita
kepada kecamatan pentingnya (PAUD) sampai tua (Dasawisma). Sedangkan
menyelenggarakan Pos PAUD Terpadu ini. pada saat perkumpulan dasawisma itu juga
Sebelum peraturan walikota nomor 20 selalu banyak anak kecil, dan anak-anak itu
tahun 2008 terbit, Tim Penggerak PKK Kota masalah yang dijangkau hanya pada masalah
Surabaya sudah halo-halo kebawah untuk kesehatan dan pola pengasuhan, sedang
mewajibkan harus ada satu Pos PAUD Terpadu pendidikan dan perkembangan anaknya itu
di setiap kelurahan dan kecamatan. Karena ini belum ditangani. Dan banyak anak di usia 0-6
juga merupakan program Tim Penggerak PKK tahun itu adalah masa emas mereka untuk
Kota Surabaya dari pokja 2 yaitu pendidikan menerima pendidikan tetapi oleh pemerintah
keterampilan dan pengembangan kehidupan belum ditangani. Padahal ini adalah masa baik-
berkoperasi maka upayanya adalah motivasi baiknya untuk anak menerima masukan berupa
dan sosialisasi. Dengan modal nekat walau pengetahuan atau pengenalan. Oleh karena itu
bukan guru ini para kader-kader Tim Penggerak Tim Penggerak PKK tergerak membentuk
PKK Kota yang mengajar di kelompok- kelompok-kelompok PAUD tersebut karena
kelompok Pos PAUD Terpadu. Kader-kader PKK memang kader-kader Tim Penggerak PKK
bervariasi latar belakang pendidikannya, ada sampai ke dasawisma. Kalau misalnya kegiatan
yang SMA, SMP, bhakan ada pula yang SD, tetapi ini ditangani Dinas Pendidikan ini yang disuruh
mereka sangat antusias sekali dengan adanya mengajar siapa, mereka tidak punya kader.
program Pos PAUD Terpadu. Kalaupun perintahnya dari Dinas Pendidikan
Tim Penggerak PKK Kota Surabaya langsung ya pasti harus bayar kan? Sedangkan
memiliki tanggung jawab karena mereka yang ibu-ibu ini tidak dibayar, sekarang saja ada
mewajibkan untuk adanya penyelenggaraan insentif dari pemerintah dulu awal-awal ya tidak
Pos PAUD Terpadu tersebut, dan guru-gurunya ada kata Ibu Kasbunadi selaku ketua Pokja 2
pun masih belum memenuhi standart yang Tim Penggerak PKK Kota Surabaya.
diterapkan maka diadakan pelatihan-pelatihan Setiap kali pertemuan belajar-mengajar di
yang di fasilitasi oleh Tim Penggerak PKK kota Pos PAUD Terpadu diwajibkan membayar
Surabaya. Kader-kader itu diberi pelatihan dan infaq sebesar seribu rupiah, ada juga yang 2 ribu
pengembangan. Setelah kegiatan itu berlangsung rupiah. Lalu berkembang melalui sosialisasi
sejak 2004 dan aktif di tahun 2006 baru pada kalau bisa jangan ditarik setiap datang, setiap
136 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

bulan saja 10 ribu rupiah atau 20 ribu rupiah. buku penilaian juga dari Tim Penggerak PKK,
Jika biaya itu dinaikkan pada akhirnya anak dari Dinas Pendidikan waktu itu masih belum
tidak disekolahkan oleh orang tuanya, itu salah ada. Karena kebetulan ada anggota dari Tim
satu masalah yang sering muncul. Dikarenakan Penggerak PKK Ibu Dewi namanya yang
mereka keberatan. Jadi pengetahuan tentang menguasai pendidikan TK, Ibu Dewi ini memang
Pendidikan Anak Usia Dini sebetulnya sangat sudah bertahun-tahun berprofesi sebagai guru
diperlukan bagi orang tua khususnya ibu-ibu, TK. Ibu Dewi yang menyusun buku-buku
maka terus dilakukan sosialisasi, pelatihan- pedoman tersebut, kalau tidak ada buku maka
pelatihan kepada bunda-bunda, kader-kader tidak ada pegangan untuk bunda-bunda. Setelah
untuk menyampaikan betapa pentingnya berjalan, Ibu Dewi juga menyusun kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tersebut. pembelajaran bagi Pos PAUD Terpadu beserta
Sementara itu, waktu pertama kali Tim cara-cara mengajarkannya. Tapi setelah itu
Penggerak PKK Kota Surabaya mendirikan Pos tetap dilatih oleh Tim Penggerak PKK dengan
PAUD Terpadu mereka terkesan seadanya, adanya Pos PAUD Terpadu percontohan di
pengajarannya pun masih di lantai. Memang setiap kecamatan. Gunanya agar Pos PAUD
mereka menganjurkan kepada kader-kader Terpadu percontohan ini agar bisa dicontoh dan
untuk tidak perlu menunggu sampai punya dilihat oleh PPT-PPT yang lain. Jadi upaya Tim
bangku, punya kursi. Karena anak-anak ini Penggerak PKK itu sampai sebegitunya tidak
sudah sangat membutuhkan pendidikan hanya membangun, mewajibkan membuat, tapi
tersebut. Kalau memang ada tikar ya tikar, di bertanggung jawab juga sampai kepada
lantai ya lantai. Jadi pada saat itu pernah Bapak pembelajarannya. Untuk itu Tim Penggerak PKK
Sahudi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya sangat mengharapkan agar Dinas Pendidikan
sewaktu itu sidak, beliau heran lo ini apa sekolah memberikan pembinaan secara edukatif secara
kok seperti ini. Berarti pak sahudi itu belum mereka berhubungan langsung dengan dunia
miengetahui yang sebenarnya seperti apa. Kalau pendidikan.
menunggu sampai pemerintah memberi Awalnya dulu bunda-bunda Pos PAUD
bangku, memberi buku, tentu tidak jalan Terpadu itu dilatih dengan menggunakan dana
kegiatan ini sementara anak ini semakin lama rintisan, tapi hanya diperuntukkan untuk 45
semakin besar. Di TK itu harus membayar biaya- kelompok. Satu kelompok masing-masing
biaya seperti uang pangkal, lalu kalau orang yang mendapatkan dana 5 juta rupiah, tapi tidak
tidak punya bagaimana. Memang tujuannya Pos berupa uang berupa pelatihan-pelatihan dan
PAUD Terpadu itu untuk orang tua yang kurang APE (Alat Peraga Edukatif ). Sekarang juga
mampu, yang tidak dapat menyekolahkan sudah banyak dana-dana yang diperoleh dari
anaknya di kelompok bermain, di TK yang Dinas Pendidikan, jadi persoalan untuk
biayanya sangat mahal. anggaran sudah diserahkan sepenuhnya kepada
Dalam penyelenggaraannya Pos PAUD Dinas Pendidikan.
Terpadu memang banyak mendapat cercaan, Karakteristik bunda-bunda Pos PAUD
sekolah apa PAUD itu sekolah ecek-ecek. Yang Terpadu itu mudah dikumpulkan, Tim
penting bukan ecek-eceknya melainkan Penggerak PKK juga memiliki Paguyuban
sosialisasinya untuk anak yang memang sudah Bunda PAUD di setiap kecamatan. Jadi sudah
masanya bisa menerima banyaknya pengenalan ada 31 Paguyuban Bunda PAUD di Surabaya
warna, pengenalan bentuk, bisa bersosialisasi karena ada 31 kecamatan. Setiap Paguyuban
dengan teman-temannya itu yang diberikan di Bunda PAUD juga ada ketuanya, gunanya agar
Pos PAUD Terpadu. memudahkan untuk anggota Pokja 2 ini
Tapi Pemerintah sekarang juga sudah mengontrol kegiatan tersebut. Tim Penggerak
memberi perhatian pada Pos PAUD Terpadu PKK ingin agar tercapainya kegiatan ini berjalan
setelah adanya insentif, lalu juga dengan dengan baik maka anggota Tim Penggerak PKK
memberikan buku-buku pembelajaran. Yang berusaha mencari buku untuk pedoman teknis,
tadinya buku-buku petunjuk pembelajaran pun pegangan, dan tuntunan untuk bunda-bunda.
dari Tim Penggerak PKK yang membuat dan Mencari sampai ke Dinas Pendidikan Nasional
menyusun. Mulai dari buku induk, buku absen, Pusat lalu minta ijin untuk digandakan untuk
buku pembelajaran anak usia 2-3 tahun, dan menjadi pegangan para bunda-bunda ini. Agar
pembelajaran anak 3-4 tahun. Semua buku- dapat mengubah pola pikir para orang tua
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 137

bahwa sebenarnya anak itu bukan hanya lulusan SD atau SMP memiliki kesadaran untuk
tanggung jawab ibu saja, baik buruknya anak mengikuti program kejar paket untuk
juga dari ibu dan bapak. Anak titipan Allah SWT mendapatkan ijasah SMA.
juga tanggung jawab berdua, diasuh berdua, dan Di tingkat kelurahan ada satu
dipintarkan berdua. Untuk itu para orang tua permasalahan yang sering muncul, jadi Pos
diajak sharing, saling bicara, di Bina Keluarga PAUD Terpadu itu kadang dianggap asset RW.
Balita (BKB). Jadi ketika kepengurusan RW itu ganti maka
Selain Tim Penggerak PKK Kota Surabaya kepengurusan Pos PAUD Terpadu juga ganti.
sosialisasi ke bawah, membuat buku-buku Masih banyak yang mengalami masalah seperti
pedoman dan panduan, sampai pada buku itu. Kepengurusannya diganti, gurunya diganti,
adminitrasi. Setelah Pos PAUD Terpadu itu tentu tidak bisa seperti itu karena bunda-bunda
semakin menjamur hingga jumlahnya Pos PAUD Terpadu sudah dilatih dengan
mencapai 800-an maka Dinas Pendidikan mulai anggaran pemerintah jika begitu saja diganti
membuat buku-buku administrasi selain buku- dengan yang baru tentu tidak bisa. Pos PAUD
buku pembelajaran. Memang untuk Pos PAUD Terpadu ini hanya kegiatan pembelajaran yang
Terpadu yang baru berdiri itu dianggarkan bersifat sosial yang dilaksanakan di desa (RT/
tahun 2011 saja, karena 2012 tidak dianggarkan RW) atau kelurahan dan bukan merupakan
oleh pemerintah. Jadi Dinas Pendidikan bagian dari lembaga perangkat desa atau
menangani secara anggarannya saja, padahal kelurahan. Mereka mengira bahwa Pos PAUD
Tim Penggerak PKK juga mengharapkan Terpadu itu merupakan aset yang
mereka juga menangani secara edukatif. Karena menguntungkan dari segi materi, karena
juga tidak mungkin sejumlah Pos PAUD Terpadu mendapat insentif dari pemerintah.
yang berjumlah 800-an ini berurusan dengan Di daerah pinggiran Kota Surabaya
dinas langsung, untuk itu Tim PKK selalu ternyata banyak anak-anak yang mereka sudah
menyarankan agar mereka berhubungan selesai PAUD, sudah lulus dari Pos PAUD
dengan UPTD saja tiap kecamatan. Terpadu tapi ternyata tidak bisa melanjutkan ke
Kurikulum dari Dinas Pendidikan untuk TK karena terkendala biaya. Seperti yang
Pos PAUD Terpadu berupa menu generic itu diketahui biaya masuk TK sangat mahal bisa
sudah ada, namun jika tidak dijabarkan dan mencapai ratusan ribu rupiah, belum termasuk
diterangkan juga sama saja tidak tahu apa-apa. uang gedung dan lain-lain. Lalu mereka
Kalau tidak diajarkan dan belajar juga tidak bisa. kebanyakan menganggur untuk menunggu
Sebenarnya sangat berat tugas Pemerintah Kota masuk SD. Akhirnya banyak Pos PAUD Terpadu
Surabaya ini dengan adanya Pos PAUD terutama di daerah pinggiran yang menerima
Terpadu, tapi dari pihak Tim Penggerak PKK anak didik yang berusia tidak sesuai dengan
juga berusaha terus membantu dalam ketentuan usia Pos PAUD Terpadu.
pelaksanaannya, sudah ada muridnya, sudah ada Namun dari Dinas Pendidikan Kota
gurunya, tinggal bagaimana gurunya ini diasah Surabaya mengungkapkan hal lain. Bahwa
kemampuannya dengan ketentuan bunda- sesungguhnya pendidikan itu merupakan
bunda PAUD ini harus paling tidak lulusan SMA. tanggung jawab bersama, terutama orang tua.
Mungkin nantinya juga diprioritaskan harus Tetapi Negara juga memiliki kewajiban untuk
lulusan sarjana, nah ini tugas siapa tentu tugas menyelenggarakan pendidikan tersebut, sesuai
pemerintah bukan tugas Tim Penggerak PKK. dengan fungsi Negara. Dinas Pendidikan
Karena ada ketentuan bahwa pendidik PAUD mengklasifikasikan PAUD itu ada empat antara
itu harus lulusan SMA maka dari pihak Tim lain, Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain,
Penggerak PKK yang sekarang mengalami Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD
kesulitan. Apa mereka harus membuang kader- Sejenis. Dan Pos PAUD Terpadu itu masuk dalam
kader Pos PAUD Terpadu yang lulusan SD atau kategori Satuan PAUD Sejenis.
SMP yang sudah sekian lama mengabdi pada Pos Pada awal tercetusnya ide program Pos
PAUD Terpadu? Tentu tidak bisa seperti itu. PAUD Terpadu itu, Dinas Pendidikan tidak
Untuk mengakali hal itu biasanya yang lulusan begitu terdengar suaranya, bahkan tidak tahu
non SMA hanya mendampingi saja tidak sama sekali. Padahal program tersebut
dijadikan pengajar, tapi bunda-bunda yang berhubungan dengan pendidikan yang
sudah terlanjur mengajar tapi mereka hanya seharusnya menjadi tanggung jawab mereka
138 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

sebagai lembaga pemerintah yang menangani pelatihan. Kata staff Dinas Pendidikan di bidang
pendidikan. Menurut mereka jika suatu kegiatan PLS. Selain itu, anggaran digunakan untuk
itu tidak ditangani oleh ahlinya, maka akan pengadaan 1173 set alat peraga edukatif (APE)
cepat juga kegiatan tersebut mengalami PAUD senilai Rp 387.090.000 dan Rp 45.738.000
kehancuran. Memang program Pos PAUD untuk pengadaan 600 eksemplar modul
Terpadu itu berawal dari kepedulian sosial yang Pendidikan Anak Usia Dini. Dinas Pendidikan
menampung anak-anak usia dini kurang berusaha untuk melengkapi sarana dan
mampu yang ingin mengenyam bangku prasarananya.
pendidikan sejak dini. Dengan tempat seadanya Alokasi anggaran tersebut tidak termasuk
dan pengajar yang sebenarnya tidak berlatar honor para bunda-bunda Pos PAUD Terpadu.
belakang pendidikan sebagai guru TK. Saat ini, memang baru sekitar 700 bunda saja
Pengajarnya berasal dari para kader-kader Tim yang mendapat dana insentif. Padahal, jumlah
Penggerak PKK Kota Surabaya yang terketuk bunda PAUD mencapai 4.128 orang. Insentif
hatinya memberikan pendidikan dasar tanpa mereka pun tidak banyak. Masing-masing bunda
dibayar. hanya menerima Rp 25 ribu rupiah per bulan.
Pada prinsipnya suatu sekolah atau Dinas Pendidikan ingin menghargai para
kegiatan pendidikan itu harus memiliki badan bunda-bunda. Sebab, mereka mengajar dengan
hukum. Untuk itu mengapa Dinas Pendidikan ikhlas dan tidak mungkin mau, kalau mereka
terkesan cuek ketika ada suatu program bekerja hanya demi uang.
kegiatan Pos PAUD Terpadu yang berhubungan Selama ini kesejahteraan bunda PAUD
dengan pendidikan mulai bermunculan ibarat memang masih cukup memprihatinkan. Karena
jamur di musim hujan. Dikarenakan pada saat itu, sangat mungkin hal tersebut menjadi salah
itu belum terbit peraturan pemerintah satu penyebab belum banyaknya orang yang
mengenai Pos PAUD Terpadu tersebut. Kalau mau mengabdi di Pos PAUD Terpadu. Hanya
misalnya kegiatan atau program itu tiba-tiba mereka yang peduli terhadap pendidikan anak
diserahkan pada Dinas Pendidikan, siapa yang sejak dini itulah yang terpanggil. Namun, tidak
akan mengajar? Toh kegiatan tersebut juga berarti pemerintah kota menutup mata.
belum memiliki badan hukum pada waktu itu. Pemerintah Kota akan berusaha membuat
Kegiatan tersebut murni sosial kata salah satu pengajuan kenaikan di tahun depan. Namun
staff Dinas Pendidikan Kota Surabaya di Bagian yang terpenting saat ini adalah meningkatkan
PAUD. kualitas para bunda-bunda. Sebab saat ini
Namun ternyata Pemerintah Kota sebagian besar bunda Pos PAUD Terpadu adalah
Surabaya menanggapi baik kegiatan tersebut ibu rumah tangga. Karena itu, Pemerintah Kota
dengan menganggarkan sendiri kebutuhan Pos mengalokasikan anggaran besar untuk pro-
PAUD Terpadu melalui Anggaran Pembelanjaan gram pelatihan dan pendidikan untuk mereka.
Daerah Kota Surabaya. Dan yang mengurusi Anak-anak usia dini itu kan peka. Kalau
anggaran-anggaran ini adalah Dinas Pendidikan mengajarnya salah juga bisa berakibat fatal.
Kota Surabaya, dan seperti yang kita ketahui Karena itu, SDM (sumber daya manusia) para
sebelumnya mereka terkesan cuek. Mulai tahun bunda harus terus diolah kata Bapak Dariyanto
2010 telah dialokasikan anggaran sebesar dari Dinas Pendidikan.
1.171.885.185, sebelumnya hanya kurang dari Ada banyak pelatihan yang telah diberikan
500 juta. Anggaran tersebut juga dialokasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Di
kepada TK dan Kelompok Bermain, tapi antaranya, seminar, kursus, serta diklat cara-
pemerintah memprioritaskan dana untuk Pos cara mengajar yang baik dan benar. Tentu saja
PAUD Terpadu harus lebih besar. dengan menghadirkan pembicara yang
Rincian alokasi anggaran untuk Pos PAUD berkompeten. Mulai dosen hingga psikolog. Hal
Terpadu tersebut mencapai Rp 1.045.525.530. tersebut dilakukan agar bunda-bunda Pos
Rinciannya, Rp 612.697.530 untuk pelatihan, PAUD Terpadu lebih bisa memahami psikologis
1.400 tutor atau bunda, pendidik, serta anak kecil. Pelan-pelan masyarakat mulai
fasilitator kelompok PAUD. Kami menganggap merasakan manfaatnya. Hal itu bisa dilihat dari
bunda-bunda Pos PAUD Terpadu itu ujung jumlah anak didik di Pos PAUD Terpadu yang
tombak kader-kader masa depan. Jadi, mereka semakin lama makin bertambah. Jika dirata-rata
harus mendapat banyak pendidikan dan setiap pos PAUD
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 139

Terpadu mendidik 30-60 anak, total yang perencanaan dan pelaksanaan program, dengan
tercover mencapai 18 ribu-37 ribu anak. Sejak itu sudah ada kewenangan lembaga pemerintah
muncul beberapa tahun lalu, jumlah Pos PAUD yang menanganinya yaitu Bapemmas dan KB.
Terpadu memang semakin banyak. Pos PAUD Selain untuk tercapainya koordinasi dan
Terpadu itu sangat membantu dan memfasilitasi pemerintahan yang lebih baik juga sesuai
pendidikan siswa kalangan menengah ke dengan nilai-nilai demokrasi. Dengan demikian
bawah. tegas Pak Dariyanto. pekerjaan lembaga-lembaga pemerintah
Jika dikaitkan dengan teori New Public tidak lagi mengarahkan atau memanipulasi
Service sebenarnya program Pendidikan Anak insentif tetapi pelayanan kepada masyarakat,
Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD-PPT) meskipun masih ada juga lembaga pemerintah
adalah tuntutan dan respon dari masyarakat itu yang seperti itu.
sendiri. Sebegitu pentingkah Pendidikan Anak Seperti yang kita ketahui bahwa peraturan
Usia Dini itu bagi generasi penerus mereka. walikota nomor 20 tahun 2008 yang mengatur
Seharusnya instansi-instansi pemerintah, tentang pelayanan Pos PAUD Terpadu baru
kelompok-kelompok paguyuban hanya terbit di tahun 2008, dan di kala itu peraturan
memusatkan tanggung jawab bagaimana tersebut masih dalam kepemimpinan walikota
melayani dan memberdayakan masyarakat Bambang Dwi Hartono. Tetapi anggaran dari
melalui pengelolaan organisasi seperti Pos pemerintah pertama kali baru dianggarkan
PAUD Terpadu dan mengimplementasikan untuk Pos PAUD Terpadu di tahun 2010 setelah
kebijakan pemerintah yang telah diterbitkan. Surabaya dibawah kepemimpinan walikota
Namun belakangan ini ada intervensi politik yang baru Ibu Tri Rismaharini. Motif pencitraan
didalamnya, seperti pembuatan kebijakan yang politik sangat terasa sekali disini. Segala bentuk
terkesan lambat sebagai instrument pencitraan anggaran dan dana-dana untuk Pos PAUD
politik. Ketika Pos PAUD Terpadu itu sudah Terpadu baru muncul di tahun 2010, bahkan
mulai menjamur, mulai booming dan diminati, ada pula dana-dana itu bersifat sementara
dibawah asuhan dan kendali Tim Penggerak dengan kata lain macet ditengah jalan.
PKK Kota Surabaya beserta paguyuban bunda- Kepemimpinan walikota Surabaya yang
bunda PAUD, saling koordinasi juga dengan baru Tri Rismaharini tetap masih mengusung
Bapemmas dan KB maka melahirkan sebuah Bambang Dwi Hartono sebagai wakil walikota
peraturan walikota di tahun 2008. Padahal Surabaya untuk masa periode jabatan 2010-
kegiatan tersebut sudah ada sejak 2004 yang 2015. Pencitraan politik itu dilakukan
lalu. bagaimana agar kekuasaan itu tetap lestari.
Keikutsertaan masyarakat dan kepedulian Politik pencitraan itu bekerja secara efektif
masyarakat terhadap Pendidikan Anak Usia melalui bahasa, tindakan, cara berpikir, cara
Dini itu tercermin pada kader-kader Tim berbicara, bahkan gaya hidup. Dan Pendidikan
Penggerak PKK Kota Surabaya dan anggota- Anak Usia Dini merupakan sarana yang efektif
anggota Paguyuban bunda-bunda PAUD se- untuk hal tersebut karena mereka masih
Surabaya. Semata-mata bukan untuk didominasi oleh ketidaktahuan.
kepentingan pribadi, karena jiwa sosial mereka Menggelontorkan sejumlah anggaran
yang tinggi dan kepedulian mereka kepada anak- khusus untuk Pos PAUD Terpadu yang disaat
anak di Kota Surabaya yang tidak dapat itu seperti jamur di musim hujan yang hampir
bersekolah di pendidikan sejak dini. Mereka menyebar di seluruh kecamatan di Kota
bertindak secara bersama-sama demi Surabaya. Selain untuk kesuksesan program
mencapai tujuan yang lebih baik dan pendidikan di Kota Surabaya tentu juga untuk
kepentingan bersama. kepentingan kelestarian kekuasaan pemerintah
Dalam perspektif new public service sendiri. Karena disini sasaran anaknya tentu
peran penyelenggara layanan public dalam untuk mencerdaskan anak-anak di Kota
kasus ini adalah pemerintah harus melibatkan Surabaya generasi Kota Surabaya yang lebih
masyarakat. Karena mereka harus menyadari baik, dan sasaran utamanya juga pasti para or-
tanggung jawab, etika dan akuntabilitas dalam ang tua agar lebih mudah menjangkau dan
suatu sistem yang demokrasi ini. Pemerintah menerima segala bentuk sosialisasi politik.
harus melibatkan masyarakat dalam hal ini or- Setelah dana-dana untuk Pos PAUD
ang tua para anak-anak usia dini guna Terpadu dianggarkan, pemerintah harus
140 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

memberi tanggung jawab pengelolaan dana itu membawa perubahan bagi masyarakat Kota
kepada siapa? Kepada Tim Penggerak PKK yang Surabaya. Sebelum adanya dana dari pemerintah
sedari awal gencar-gencarnya melaksanakan program dari Bapemmas dan KB sudah mati suri
program Pos PAUD Terpadu, tentu saja tidak. duluan, maka mereka mengambil inisiatif
Dana itu diberikan kepada lembaga pemerintah bagaimana agar program tersebut bangkit lagi
yang menangani masalah pendidikan yaitu yakni dengan cara mengintegrasikannya dengan
Dinas Pendidikan. Yang sedari awal Dinas program Pos PAUD Terpadu tersebut.
Pendidikan itu terkesan tidak mau tahu, setelah Jika menganut pada prinsip-prinsip new
pemerintah memberikan kewenangan kepada public service seperti prinsip melayani
mereka untuk mengelola dana Pos PAUD masyarakat, bukan customer maka masyarakat
Terpadu tersebut mereka baru turun tangan. Kota Surabaya mempunyai hak dan kewajiban
Tentu ada kepentingan dari Dinas Pendidikan dalam perencanaan dan pelaksanaan program
Kota Surabaya. Berarti sama artinya mereka Pos PAUD Terpadu. Masyarakat juga berhak
tidak mau bekerja tanpa adanya anggaran, menerima dan menggunakan pelayanan atau
mereka bekerja bukan dalam rangka sosial, mengikuti program yang sudah didanai oleh
padahal sesungguhnya yang namanya pemerintah Kota Surabaya ini. Maka pemerintah
pendidikan itu sangat dekat dengan nilai-nilai kota Surabaya akan lebih bisa membangun
sosial dan kemanusiaan. kepercayaan dan kolaborasi terhadap
Dinas Pendidikan Kota Surabaya masyarakat Surabaya.
menyambut baik program Pos PAUD Terpadu Pemerintah juga bukan actor utama dalam
ini, karena dari anggaran pemerintah kota merumuskan apa yang menjadi kepentingan
Surabaya untuk PAUD, anggaran Pos PAUD bersama. Seperti program Pos PAUD Terpadu
Terpadu yang paling besar nominalnya. Sebelum ini justru actor utama perumusan program ini
adanya Pos PAUD Terpadu Dinas Pendidikan dari Tim Penggerak PKK Kota Surabaya
hanya menerima anggaran untuk PAUD hanya didukung oleh kader-kader PKK seluruh Kota
berjumlah sedikit karena dikhususkan untuk TK Surabaya dan paguyuban bunda-bunda PAUD
dan Kelompok Bermain. Kepentingan Dinas di Surabaya. Tim Penggerak PKK Kota Surabaya
Pendidikan Surabaya ini adalah bagaimana ini yang menjadi actor penting
mereka mampu mengelola dana yang begitu mengartikulasikan kepentingan public.
besarnya, maka mereka pun dapat bekerja Masyarakat berhak merencanakan dan memilih
secara optimal tanpa manipulasi. suatu program yang memang menjadi
Ketika saya menemui bunda-bunda PAUD kebutuhan dan tujuan bersama yang itu
yang sedang mengambil dana insentif sebesar merupakan suatu tahapan dalam proses
50 ribu rupiah per bulan, kebetulan ketika kepemerintahan, jadi warga masyarakat tidak
wawancara, sedang berlangsung pembagian dilibatkan dalam pemilihan umum saja mereka
dana insentif di Kantor Dinas Pendidikan Kota juga perlu difasilitasi.
Surabaya. Mereka mengaku tidak menerima Kepentingan bersama itu akan lebih baik
dana insentif sepenuhnya, melainkan dipotong jika dijalankan oleh keterlibatan masyarakat dan
10 ribu rupiah untuk pajak. Diterimakan setiap dirumuskan serta dikembangkan oleh aparatur
6 bulan dengan nominal 300 ribu rupiah tapi Negara. Pos PAUD Terpadu ini memandang
mereka masih harus dikenai pajak 10 ribu ru- keterlibatan antara bunda-bunda PAUD dari
piah. Tetapi masih belum diketahui pajak itu masyarakat dan aparatur Negara yaitu Tim
untuk siapa, untuk pemerintah atau Dinas Penggerak PKK, Bapemmas dan KB, Dinas
Pendidikan. Tetapi indikasi memang itu Pendidikan. Mereka seharusnya bersama-sama
peraturan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya memiliki komitmen untuk memberi sumbangan
itu sendiri. berarti kepada kehidupan bersama, bukan
Selain itu menurut analisis saya Bapemmas semata-mata berlandaskan kepentingan dan
dan KB dalam penyelenggaraan Pos PAUD kekayaan public. Disini kita melihat relasi
Terpadu ini juga memiliki kepentingan sendiri, antara pemerintah Kota Surabaya dan
yaitu untuk mensukseskan program mereka masyarakat Surabaya bagaimana pemerintah
yang sempat mati suri. Agar suatu program itu itu menjalankan fungsi-fungsi controlling dan
mendapat suntikan dana dari pemerintah, maka fasilitasi. Lembaga-lembaga pemerintah yang
program itu harus berjalan dulu, dan program mengelola pelaksanaan Pos PAUD Terpadu yang
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 141

sesuai dengan fungsi pemerintah sebagai mental merubah moral dan kondisi sosial. Pada
fasilitator. Dan relasinya didapatkan bagaimana akhirnya kepemimpinan ini mempunyai
lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat kapasitas untuk menggerakkan kelompok,
itu memecahkan masalah yang muncul. Karena organisasi, dan masyarakat menuju pencapaian
yang kita tahu Pos PAUD Terpadu di Surabaya tujuan yang lebih tinggi. Yang terjadi dalam Pos
itu banyak sekali. PAUD Terpadu ini bagaimana kepemimpinan
Keterlibatan masyarakat dilihat sebagai moral atau transformasional itu dilakukan.
bagian yang harus ada dalam implementasi Kepemimpinan Tim Penggerak PKK yang
kebijakan. Jadi masyarakat Surabaya juga berusaha untuk menggerakkan kader-kadernya
dituntut untuk terlibat dalam keseluruhan agar mewajibkan penyelenggaraan Pos PAUD
tahapan perumusan dan proses implementasi Terpadu. Serta menggerakkan kelompok-
kebijakan. Jika dilihat dari sejarah awal dimulai kelompok paguyuban bunda-bunda PAUD agar
pelaksanaan Pos PAUD Terpadu, masyarakat lebih peduli lagi dan ikhlas mengajar tanpa
Surabaya sangat antusias sekali dalam program dibayar. Dalam Tim Penggerak PKK juga
ini. Hingga mengapa banyak sekali pos-pos terdapat pola kepemimpinan shared leadership
PAUD bermunculan hingga menyebar di dimana kendali program tidak terpusat pada
seluruh kecamatan yang ada di Surabaya. atasan melainkan melibatkan banyak kelompok
Melalui proses tersebut, masyarakat akan seperti kader-kader, kelompok paguyuban,
terlibat dalam proses kepemerintahan dan tentu sebagai pelayan public dan mengabdi
bukan hanya menuntut pemerintah untuk kepada masyarakat.
memuaskan kepentingannya saja. Melalui Pos New public service tidak melihat manusia
PAUD Terpadu ini menjadi ruang dimana yang mementingkan dirinya sendiri. Perilaku
masyarakat dan lembaga-lembaga pemerintah manusia juga didorong oleh faktor martabat
dengan perspektif yang berbeda bertindak manusia (human dignity), rasa memiliki dan
bersama demi kebaikan bersama. Interaksi dan dimiliki (belongingness), perhatian pada orang
keterlibatan masyarakat ini yang menjadi lain, pelayanan, dan kepentingan bersama.
tujuan dan makna pelayanan public. Kinerja Tim Penggerak PKK tidak boleh
Penyelenggaraan program Pos PAUD dipandang sebelah mata, mereka bekerja
Terpadu itu bukan wirausaha atau bisnis dimana didasari atas nilai-nilai sosial dan kepedulian,
konsekuensi kegagalannya akibat keputusan kader-kader PKK, bunda-bunda PAUD, mereka
yang diambil akan ditanggung sendiri oleh pihak semua secara ikhlas mengabdi kepada Negara
yang menyelenggarakan. Resiko atas kegagalan untuk pembentukan generasi penerus yang
suatu implementasi kebijakan suatu program lebih baik. Bukan hanya bekerja karena
akan ditanggung oleh semua masyarakat. menginginkan nilai-nilai ekonomi semata,
Karena memang penyelenggaraannya juga seperti yang terjadi pada Dinas Pendidikan Kota
berawal dari masyarakat. Namun akuntabilitas Surabaya.
lembaga-lembaga pemerintah bersifat
kompleks dan multifacet seperti Hambatan dalam realisasi kepentingan
pertanggungjawaban kinerja, legal, politis, dan Pemerintah Kota Surabaya terhadap
demokratis. penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Kepemimpinan ditujukan untuk Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD - PPT)
kemanfaatan kemanusiaan. Kepemimpinan Yang menjadi hambatan dalam realisasi
transaksional digerakkan atas dasar motif kepentingan pemerintah Kota Surabaya
timbal balik atau saling menguntungkan antara terhadap penyelenggaraan Pendidikan Anak
pimpinan dan pengikut, atasan dan bawahan. Usia Dini Pos PAUD Terpadu adalah jika
Kepemimpinan moral atau transformasional keberadaan program ini dimanfaatkan oleh
adalah kepemimpinan yang mampu menjadi pihak-pihak lain untuk mewujudkan
aspirasi dan keteladanan moral baik bagi kepentingannya. Seperti yang terjadi di salah
pimpinan, bawahan, maupun publik secara satu Pos PAUD Terpadu di kelurahan Klampis
keseluruhan. Kepemimpinan moral Ngasem. Pada saat pemilihan calon legislative
menghasilkan tindakan yang konsisten dengan kemarin, ada salah satu calon yang diusung oleh
kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi pengikut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
maupun tindakan-tindakan yang secara funda- memberikan sumbangan berupa mainan
142 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

ayunan, mandi bola, perosotan kepada Pos kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan
PAUD Terpadu tersebut. Lalu calon tersebut juga bunda-bundanya banyak yang tidak
mengundang para orang tua wali murid untuk mengetahui bagaimana agar bisa mendapat
hadir dalam pertemuan singkat yang mungkin bantuan dana dari pihak lain. Karena kalau
itu bisa diartikan sebagai kampanye. hanya menunggu dari pemerintah memang tidak
Tanggapan dari Tim Penggerak PKK akan berjalan dengan baik. Untuk itu para
mereka justru menganjurkan agar Pos PAUD bunda-bunda Pos PAUD Terpadu dituntut harus
Terpadu itu bisa menerima dan mencari bantuan kreatif.
dari siapa saja, karena semata-mata Dan Pendidikan Anak Usia Dini sudah
menginginkan Pos PAUD Terpadu tumbuh dan menjadi komoditi kepentingan politik dan alat
berkembang dengan sehat, persoalan kepentingan dari berbagai pihak. Dimanfaatkan
kepentingan elite tersebut itu tergantung dari oleh pihak-pihak lain yang tidak ada kaitannya
hati nurani wali murid masing-masing, mau dengan fungsi pendidikan. Karena karakteristik
memilih dia atau tidak. Itu juga salah satu bentuk PAUD lebih mudah dijangkau dan dikumpulkan.
partisipasi masyarakat. Dan di Surabaya hampir Menembak dari anaknya tapi sebenarnya yang
semua Pos PAUD Terpadu itu dijadikan alat menjadi sasaran utama adalah orang tuanya.
kepentingan politik partai maupun elite politik.
Seperti calon legislative waktu itu Bapak Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota
Armuji dari Partai Demokrasi Indonesia Surabaya
Perjuangan yang memberikan bantuan kepada Mengetahui hal tersebut seharusnya
setiap Pos PAUD Terpadu di kecamatan pemerintah Kota Surabaya lebih peka, bahwa
Wonokromo sebesar 5 juta rupiah. Tapi memang ternyata dana yang mereka anggarkan untuk
hal tersebut tidak bisa dilarang dan dihindari Pos PAUD Terpadu itu masih belum bisa
karena keadaan Pos PAUD Terpadu di Surabaya menjangkau keseluruhan kegiatan tersebut.
juga masih banyak yang memprihatinkan dan Dukungan dari lembaga pemerintahan tingkat
perlu mendapatkan bantuan. Lembaga-lembaga desa seperti RT atau RW itu penting, karena
pemerintah yang menangani Pos PAUD Terpadu mereka penguasa setempat. Mereka bisa
juga tidak bisa berbuat banyak, mereka mengumpulkan warganya untuk melihat Pos
menyerahkan semuanya kepada Pos PAUD PAUD Terpadu di daerahnya itu seperti apa. Lalu
Terpadu masing-masing, mereka mau memikirkan bersama solusinya ini bagaimana.
menerima atau tidak asalkan bantuan tersebut Dijelaskan juga pentingya Pendidikan anak
tidak mengikat. tersebut karena kebanyakan mereka banyak
Pos PAUD Terpadu di Surabaya justru yang tidak tahu. Pos PAUD Terpadu ini tempat
menyambut baik jika ada pihak ketiga seperti anak itu bermain sambil belajar, mengapa
itu, seeprti contohnya lagi di Kecamatan bermain sambil belajar untuk mengasah
Gayungan. Seluruh Pos PAUD Terpadu di otaknya untuk tumbuh kembang.
kecamatan Gayungan dibantu oleh Perusahaan Upaya lain yang seharusnya diambil, adalah
listrik Jawa-Bali, dibantu mulai dari seragam, alat meningkatkan kualitas dan anggaran
peraga edukatif. Dan hasilnya Pos PAUD pendidikan, untuk itu dana pendidikan harus
Terpadu di kecamatan Gayungan bagus, diorientasikan untuk membiayai pelaksanaan
seragamnya sama semua. Karena dari PKK dan pendidikan, dan bukan untuk keperluan
Dinas Pendidikan tidak ada dana untuk itu. Dari manajemen dan lain-lain di luar itu. Pelaku
universitas-universitas juga seperti Universitas pendidikan hanyalah dua, yaitu guru dan mu-
Adibuana Surabaya. Bagi mahasiswa- rid. Maka dana besar yang dikeluarkan oleh
mahasiswa yang kuliah kerja nyata itu pasti pemerintah, semestinya untuk membiayai
mereka banyak memberikan bantuan, entah itu kegiatan itu bukan untuk yang lain-lain.
mengecat tembok, memberikan kipas angin, Sementara kenyataannya orang lebih menyukai
karpet, gambar-gambar dinding untuk anak- terlibat menjadi pengurus pendidikan, pejabat
anak. pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan
Selain itu juga diharapkan agar bunda- daripada menjadi pelaku pendidikan, yaitu guru
bunda Pos PAUD Terpadu itu kreatif. Bagaimana atau pendidik.
agar dapat memperoleh bantuan dana. Seperti Untuk meraih keunggulan produk
di Pos PAUD Terpadu Kedung Cowek, pendidikan tidak perlu diorientasikan agar
Asri Wijayanti: Politik Pendidikan 143

pendidikan berbiaya murah. Tidak mengapa Kedua, hambatan yang dihadapi


pendidikan berbiaya mahal, asalkan seluruh pemerintah dalam merealisasikan
masyarakat tidak ada yang terhalang kepentingannya itu adalah jika ada pihak-pihak
menyekolahkan anaknya di pendidikan anak lain yang memanfaatkan program Pendidikan
usia dini hanya karena tidak mampu Anak Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD
membayarnya. Biaya pendidikan mahal PPT) sebagai alat kepentingan politik dengan
memang sebuah keniscayaan untuk meraih memobilisasi dukungan politik. Calon legislative
keunggulan. Tidak pernah ada keunggulan diraih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
dengan biayai murah. Hanya persoalannya, (PDIP) yang memanfaatkan Pos PAUD Terpadu
biaya mahal itu harusnya dipikul oleh (PPT) di salah satu kelurahan dengan
pemerintah atau lembaga lainnya sebagai menyumbangkan IV.2 mainan, lalu
penyedia anggaran. Pendidikan berkualitas mendatangkan para wali murid untuk mencari
yang mahal itu harus dapat dijangkau oleh dukungan dalam pemilu legislative. Berikutnya
siapapun. Perusahaan listrik Jawa-Bali yang mendanai Pos
Terakhir Pendidikan Anak Usia Dini tidak PAUD Terpadu di kecamatan Juwingan.
boleh didekati dengan cara terlalu formal, hingga Intervensi pihak-pihak lain merupakan
melahirkan formalitas. Pendidikan adalah hambatan tersendiri bagi pemerintah Kota
proses yang melibatkan aspek-aspek yang Surabaya untuk merealisasikan maksud dan
sedemikian luas, terkait dengan kehidupan kepentingannya.
manusia. Oleh karena itu dalam dunia Ketiga, upaya yang harus dilakukan
pendidikan khususnya pada Pendidikan Anak Pemerintah Kota Surabaya adalah
Usia Dini harus ditumbuh kembangkan iklim meningkatkan kualitas dan anggaran
yang memungkinkan manusia tumbuh dan Pendidikan Anak Usia Dini Pos PAUD Terpadu
berkembang secara utuh, berkelanjutan, tahap (PAUD-PPT), dana pendidikan yang
demi tahap untuk meraih kesempurnaan. dianggarkan seharusnya berjalan dengan
intensif. Agar Pos PAUD Terpadu itu tidak
Kesimpulan dijadikan komoditi atau kepentingan oleh
Berdasarkan penelitian mengenai Politik berbagai pihak. Anggaran Pos PAUD Terpadu
Pendidikan: Studi Tentang Pendidikan Anak harus diorientasikan untuk membiayai
Usia Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD PPT) pelaksanaan program pendidikan itu, bukan
Kota Surabaya, maka saya dapat menyimpulkan untuk keperluan manajemen dan keperluan
antara lain: program lain-lain di luar itu. Pelaku pendidikan
Pertama, kepentingan yang dibawa hanyalah dua, yaitu guru dan murid. Maka dana
Pemerintah Kota Surabaya terhadap besar yang dikeluarkan oleh pemerintah,
penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini semestinya untuk membiayai kegiatan itu
Pos PAUD Terpadu (PAUD PPT) lebih bersifat bukan untuk yang lain-lain.
kepada kepentingan politik. Strategi pelestarian
kekuasaan mantan walikota Surabaya DAFTAR PUSTAKA
Bambang DH melalui pencitraan politik dengan Aisyah, Siti dkk. 2007. Perkembangan dan
memberikan anggaran khusus untuk PAUD Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
PPT di periode 2010-2015 ketika pencalonan Dini. Universitas Terbuka. Jakarta.
Risma-Bambang. Padahal diketahui program itu
telah ada sejak 2004 dan peraturan pemerintah Daulay, Haidar Putra. 2007. Sejarah
kota Surabaya tentang Pendidikan Anak Usia Pertumbuhan dan Pembaruan
Dini Pos PAUD Terpadu (PAUD-PPT) dibuat Pendidikan di Indonesia. Prenada
tahun 2008. Kepentingan lembaga pemerintah Kencana. Jakarta.
seperti Dinas Pendidikan. Bahwa pendidikan
itu harusnya menjadi ruang kerja mereka, Denhardt, J.V. dan Denhardt, R.B. 2004. The New
namun mereka justru terkesan cuek. Setelah Public Service: Serving, Not Steering. M.E.
kegiatan PAUD-PPT itu dianggarkan sendiri, Sharpe. New York.
digelontor dana jutaan rupiah mereka seolah-
olah yang paling berhak untuk bertanggung Harrison, Lisa. 2007. Metodologi Penelitian
jawab dalm program tersebut. Politik. Kencana Pernada Media Group,
144 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 129-144

Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Hariwijaya, Muhammad dan Bertiani Eka Nasional. Jakarta: 2003
Sukaca. 2011. PAUD: Melejitkan Potensi www.psp.kemdiknas.go.id
Anak dengan Pendidikan Sejak Dini.
Mahadhika Publishing. Yogyakarta. http://litbang.kemdiknas.go.id

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK. http://jdih.surabaya.go.id-perwali-no.20:2008


Jakarta.
www.kompasiana.com
Mantra, Ida Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan
Metode Penelitian Sosial. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

Nata, Abuddin. 2008. Manajemen Pendidikan;


Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
di Indonesia. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.

Seefeldt, Carol dan Barbara. A. Wasik. 2008.


Pendidikan Anak Usia Dini: Menyiapkan
Anak Usia Tiga, Empat, Lima Tahun
Masuk Sekolah. PT. Indeks. Jakarta.

Sirozi, Muhammad. 2005. Dinamika Hubungan


Antara Kepentingan dan Praktik
Penyelenggaraan Pendidikan.
RajaGravindo Persada. Jakarta.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar


Pendidikan Anak Usia Dini. PT Indeks.
Jakarta.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu


Politik. PT Gramedia Widiasarana Indo-
nesia. Jakarta.

S Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan dan


Pembelajaran (Teori, Permasalahan, dan
Praktek). Malang : UMM Press.

Muhammad Noor. 1984. Filsafat Pendidikan


dan Dasar Filsafat Pendidikan. Usaha
Nasional. Surabaya.

Yuliani, Sri. 2007. Mewujudkan Birokrasi Yang


Pro-Citizen (Review Paradigma New
Public Service). Jurnal Ilmu Administrasi
FISIP UNS. Vol. 3 No.1. Solo.

Lampiran Peraturan Walikota Surabaya Nomor


20 Tahun 2003 Tanggal 15 Mei 2008

Anda mungkin juga menyukai