Anda di halaman 1dari 69

“PERAN POKJA IV PADA PEMBERDAYAAN

dan KESEJAHTERAAN KELUARGA


(PKK)/MASYARAKAT”

Disampaikan Oleh :
Fadilah. S.ST
TP PKK POKJA IV
KABUPATEN BATANG HARI
VISI DAN MISI PKK
VISI PKK :
Terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, maju -
mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta
kesadaran hukum dan
lingkungan
10 PROGRAM
10 BASIC ASPEC OF
POKOK PKK FAMILY LIFE
1. Penghayatan dan
1. The Comprehension and
Pengamalan Pancasila
practies of Pancasila
2. Gotong Royong
2. Mutual Self Help
3. Pangan 3. Food
4. Sandang
4. Cloothing
5. Perumahan & Tata
5. Housing and Home
Laksana Rumah Tangga
Economic
6. Pendidikan dan
6. Education and Craft Skill
Ketrampilan
7. Heallth
7. Kesehatan
8. Co operatives
8. Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi 9. Protection and
Consevation of the
9. Kelestarian Lingkungan
environment
hidup
10. Sound Planing
10. Perencanaan sehat
POKJA – POKJA TP PKK :
POKJA I, membidangi P4/ pembinaan mental
spiritual, budi-pekerti dan moral, serta gotong-royong.

 POKJA II, membidangi


pendidikan dan keterampilan,
serta pengembangan kehidupan
berkoperasi.

POKJA III, Membidangi  POKJA IV,


Pangan, Sandang, Papan membidangi Kesehatan,
dan Tatalaksana Rumah Kelestarian Lingkungan
Hidup dan Perencanaan
Tangga.
Sehat.
Implementasi 10 Program Pokok
PKK
 Pembinaan Kesehatan Dasar Keluarga,
P4K, Gizi, Imunisasi, penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, Keluarga
Berencana, Pembinaan Kelestarian
Lingkungan Hidup, dan Pembinaan
Posyandu
Tingkatan TP PKK dan Kelompok PKK
Tim Penggerak PKK (TP-PKK)
dibentuk secara berjenjang dari
Tingkat Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan

• Kelompok PKK dibentuk secara


berjenjang dibawah tingkatan
desa/kelurahan mulai dari
Dusun/Lingkungan, RW, RT dan
Dasawisma
Visi Tim Penggerak PKK:
Terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera lahir dan batin.
Misi Tim Penggerak PKK:
1. Meningkatkan pembentukan karakter keluarga melalui
penghayatan, pengamalan pancasila, kegotong royongan
serta kesetaraan dan keadilan gender;
2. Meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga melalui
berbagai upaya ketrampilan dan pengembangan koperasi;
3. Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pemenuhan
pangan, sandang dan perumahan tinggal layak huni;
4. Meningkatkan derajat kesehatan keluarga, kelestarian
lingkungan hidup serta perencanaan sehat;
5. Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK meliputi kegiatan
pengorganisasian dan peningkatan Sumberdaya Manusia.
Penjabaran dari 10 Program Pokok PKK,
terdapat Program Unggulan yang
memang merupakan ciri khas Gerakan
PKK untuk mencapai visi dan misinya
Program Unggulan dimaksud, adalah:
1. Pola Asuh Anak dan Remaja dengan penuh
cinta dan kasih sayang dalam Keluarga.
2. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

3. Pemanfaatan lahan melalui Program


Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman
(Hatinya) PKK
4. Hidup Bersih Sehat di dalam Keluarga dan
Lingkungan dengan PHBS dan perilaku
Cerdik (cek kesehatan secara teratur,
enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet
seimbang, istirahat cukup, dan kelola
stress).
POKJA IV

MEMBIDANGI
KESEHATAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERENCANAAN SEHAT
TUGAS
1. Melaksanakan Program Keluarga Sadar Sehat dan
Kesehatan Masyarakat melalui Pola Hidup Sehat dalam
keluarga dengan mencegah dan menanggulangi
penyakit menular dan tidak menular.
2. Meningkatkan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam rumah tangga serta mewujudkan
keluarga kecil, bahagia, sejahtera dalam mewujudkan
generasi yang sehat, cerdas dan tangguh serta
Meningkatkan asuhan mandiri dalam keluarga melalui
pemanfaatan pengelolaan hasil Taman Obat Keluarga
(TOGA) dan akupresur.
3. Membina pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas Kader Posyandu
TUGAS
4. Mendukung promotif dan preventif
kesehatan berbasis keluarga antara lain
melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu,
Posbindu, dan Polindes.
5. Meningkatkan kesadaran keluarga tentang
manfaat kelestarian lingkungan hidup.
6. Berperan aktif dalam pencapaian tujuan
pembangunan program Sustainable
Development Goal’s (SDGs)
PRIORITAS PROGRAM
Kesehatan
a. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rumah
tangga sebagai gaya hidup sehari hari untuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia, sejahtera dalam mewujudkan generasi yang sehat.
b. Pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKBAL) melalui:
1) Pembinaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K).
2) Pembinaan Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap dan
Imunisasi Rutin.
3) Pembinaan pelaksanakan pencatatan Ibu hamil, kelahiran,
kematian bayi, kematian balita, dan kematian ibu hamil,
melahirkan dan nifas.
c. Melaksanakan program di bidang kesehatan
dengan sosialisasi upaya peningkatan kemauan
dan kemampuan keluarga dalam mewujudkan
“Keluarga Sadar Sehat” dengan mendorong
keluarga untuk memahami Pola Hidup sehat
dalam keluarga dengan mencegah dan
menanggulangi penyakit menular (seperti diare,
TBC, infeksi paru lainnya, malaria, HIV/AIDS)
dan tidak menular (seperti Kanker, Diabetes,
Hypertensi).
d. Mendukung program pencegahan dan deteksi dini Kanker
pada perempuan (Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim).
e. Advokasi, Komunikasi, dan Mobilisasi sasaran dalam
pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap serta peningkatan
kesadaran dan kemauan masyarakat untuk pencegahan
penyakit menular dan tidak menular serta Sosialisasi Asuhan
Mandiri dalam keluarga melalui pemanfaatan pengelolaan
Hasil Taman Obat Keluarga dan akupresur.
f. Mendukung dan berperan aktif dalam mewujudkan Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI).
g. Optimalisasi kegiatan posyandu yang terintegrasi dengan
layanan dasar masyarakat dalam upaya pencapaian program
Desa Siaga serta peningkatan Kualitas Kader Posyandu melalui
Sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu berkejasama
dengan institusi terkait.
Kelestarian Lingkungan Hidup
a. Lingkungan Bersih dan Sehat
1) Meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dalam
rumah dan pengelelolaan Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL).
2) Sosialisasi dan menanamkan kebiasaan memilah
sampah dan daur ulang limbah rumah tangga
(sampah organik dan non organik) serta Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
3) Meningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat untuk menggunakan air bersih, jamban
sehat, dan memelihara kesehatan lingkungan
melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
b. Kelestarian Lingkungan Hidup
1) Sosialisasi kualitas lingkungan dan pemukiman,
kebersihan dan kesehatan, pada pemukiman yang
padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan
sehat.
2) Pembinaan kelestarian lingkungan hidup melalui
pembinaan keluarga dalam rangka optimalisasi
upaya mencegah dampak pemanasan global
(global warming)
3) Mendukung program penanaman pohon sebagai
paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.
Meningkatkan kegiatan dalam program
perencanaan sehat dengan:

a.Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya


pemahaman dan kesertaan dalam program Keluarga
Berencana menuju keluarga yang berkualitas.
b.Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan
keluarga sehari-hari dengan cara membiasakan
menabung, untuk keseimbangan pemasukan dan
pengeluaran keuangan keluarga.
c. Mendukung kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES
dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan
KB-KES.
d.Sebagai peserta JKN (KIS, Jamkesda, mandiri)
POKJA IV

IMPLEMENTASI

• Pembinaan Kesehatan Dasar Keluarga, P4K,


Gizi, Imunisasi, penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, Keluarga Berencana,
Pembinaan Kelestarian Lingkungan Hidup,
dan Pembinaan Posyandu
PRIORITAS PROGRAM POKJA IV

1) Melaksanakan Program Keluarga Sadar Sehat dan


kesehatan masyarakat melalui “GAYA HIDUP SEHAT”
2) Meningkatkan pembinaan PHBS,LBS
3) Membina pelaksanaan Posyandu
4) Mendukung preventif, promotif upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM)
5) Menyadarkan masyarakat pentingnya kelestarian
lingkungan hidup
6) Sosialisasi deteksi dini kanker serviks dan payudara
7) Sosialisasi Program TB
8) Kampung KB (PKK KKBPK KESEHATAN)
9) Pencegahan Stunting
10) Penurunan AKI dan AKB/AKN dan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN
PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
Ps 12
(7) Program kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 huruf g berupa penumbuhan kesadaran Keluarga
dalam peningkatan derajat kesehatan Keluarga dan
lingkungan dengan menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
Berdasarkan PMK No 27 tahun 2017 tentang Perubahan
atas PMK no 34 tahun 2015 tentang penanggulang
kanker payudara dan kanker leher rahim
pasal 13 ayat (1) masyarakat berperan aktif baik
secara perorangan, berkelompok maupun
terorganisasi melalui kelembagaan dalam
penyelenggaraan penanggulangan kanker
payudara dan kanker leher Rahim dan
pada Bab V ayat (2) kader PKK mempunyai
peran penting untuk melakukan sosialisasi
deteksi dini kanker leher Rahim dan
mendorong masyarakat untuk melakukan
deteksi dini.
PERAN KADER KES TERMASUK KADER PKK
1. Melakukan sosialisasi tentang deteksi dini berupa:
a. Pentingnya deteksi dini untuk pencegahan kanker
b. Manfaat melakukan deteksi dini kanker
c. Kerugian akibat kanker yang harus ditanggung oleh
pasien dan keluarganya baik secara moril maupun
materil
d. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tsb
melalui pola hidup sehat bebas dari kanker: dan
e. Menyampaikan informasi fasilitas kesehatan yang
dapat melakukan pelayanan deteksi dini pelayanan
deteksi dini.
PERAN KADER KES TERMASUK KADER PKK
2. Mendorong masyarakat untuk melakukan
deteksi
dini berupa:
a. Identifikasi sasaran yang akan dilakukan
deteksi dini; dan
b. Mengedukasi sasaran untuk bersedia
melakukan deteksi dini
PERAN TP-PKK DALAM GERAKAN
PENCEGAHAN KANKER PADA PEREMPUAN
Melakukan kordinasi dengan lintas sektor
terkait
Mensosialisasikan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi kegiatan
Mengadakan kesepakatn bersama dengan
mitra kerja dari instansi terkait, LSM, swasta
dan dunia usaha sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan saling menguntungkan.
PERAN TP-PKK DALAM GERAKAN
PENCEGAHAN KANKER PADA PEREMPUAN
Mengupayakan pengembangan model
intervensi kegiatan peningkatan perilaku
perempuan mengikuti IVA test dari
suatu wilayah yang telah berhasil dan
disesuaikan dengan situasi daerah
masing2
Penguatan dasa wisma sebagai ujung
tombak dalam gerakan PKK didaerah
P A
A A
G S M
N I
E W U ???
M SA IT ???
A G ??
D BE NG
TI
N
PE
FUNGSI KELOMPOK DASA WISMA DALAM
GERAKAN TP-PKK
1. Memudahkan penyampaian informasi yang
diperlukan anggota kelompoknya.
2. Memudahkan dalam proses pendataan data warga
dan kegiatan warga yang akurat dari masing-masing
keluarga.
3. Memudahkan untuk menggerakkan anggota
kelompok dasawismanya untuk mengikuti program
yang diperlukan
Potensi TP-PKK dalam mendukung Pelaksanaan
Gerakan Pencegahan Kanker pada Perempuan
Mempunyai data berjenjang tentang
keluarga dari kelompok Dasa wisma sampai
Pusat terkait dengan catatan keluarga,
catatan data dan kegiatan warga.
Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi
dan balita dan kematian ibu melahirkan,
nifas
Dalam pencatatan data keluarga dapat
disertakan data warga yang sudah terdaftar
sebagai peserta BPJS
Dari data keluarga dapat diketahui sasaran
pemeriksaan IVA (dilihat tgl lahir/umur)
Update data dilakukan setiap bulan oleh
ketua kelompok dasa wisma, dan dilaporka
secara berjenjang
IMPLEMENTASI
Pelaksanakan dukungan Peran PKK dalam
peningkatan cakupan pelaksanaan IVA dan deteksi
kanker payudara melalui:
 Adanya dukungan kebijakan kepala daerah dari
tingkat Prov, Kab/Kota, Kecamatan, Kel/Desa
 Adanya Dukungan OPD terkait
 Adanya kegiatan Lintas Program dengan Pokja 1
pada kegiatan rumah sakinah berupa sosialisasi
deteksi dini kanker serviks dan payudara
 Ditingkat Kecamatan kerja sama dengan Toma,
Toga, Kelompok Remaja dalam kegiatan sosialisasi
atau penyuluhan ttg deteksi dini kanker pada
perempuan
 Adanya tim Satgas : tim kordinasi percepatan
cakupan IVA test
 Adanya peta dasa wisma tentang sasaran pemeriksaan
IVA (WUS/PUS)
 Pemberian Stiker di rumah dan kartu IVA test pada
ibu2 yang sdh dilakukan IVA test
 Mengadakan penilaian Pelaksana terbaik Inspeksi
visual asam asetat (IVA) test baik ditingkat desa
maupun ditingkat kecamatan
KENDALA DAN MASALAH PELAKSANAAN
IVA Test
Kurangnya Frekwensi Penyuluhan di tingkat
Masyarakat
Kurangnya Kordinasi dengan Petugas di tingkat
Pelayanan Dasar
Mist Raport Pelaporan Pelaksanaan Iva Test di
Organisasi/Instansi/Perusahaan
Pelaporan Tidak Tepat Waktu dari Jadwal yang
ditentukan
Masyarakat masih merasa belum perlu, malu dan
takut untuk melakukan pemeriksaan iva
“Pemeriksaan IVA memberikan harapan besar
untuk terlindung dari ganasnya efek kanker
Serviks”
“Budayakan PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
dengan melakukan Test IVA dan pemeriksaan
Sadanis/sadari bagi kelompok perempuan usia
beresiko”
“TP-PKK beserta kader-kadernya mendukung
pelaksanaan gerakan Pencegahan Kanker Pada
Perempuan”
Kesimpulan
Kanker serviks merupakan pembunuh no 2 dari
semua kanker yg diderita perempuan
Perjalanan penyakit mulai terinfeksi sampai
menjadi kanker 3-17 tahun
Lakukan skrining dengan teratur minimal 1-2
tahun sekali bagi perempuan yang sdh menikah /
resiko tinggi
Temukan kanker pada stadium serendah mungkin
dan tatalaksana semaksimal mungkin.
PERAN TP PKK
DALAM

PENCEGAHAN STUNTING
POKJA IV PKK PROVINSI JAMBI
STUNTIN
G
ADALA
H
Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan
gizi kronis dan stimulasi psikososial
serta paparan infeksi berulang terutama
dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
- biasa disebut pendek
12
UPAYAPENCEGAHAN STUNTING INTERVENSI GIZI
Sasaran IBU HAMIL:
SPESIFIK
1.Memberikan makanan tambahan pada ibu
hamil 2.Mengatasi kekurangan zat besi dan
asam folat. 3.Mengatasi kekurangan
iodium. FOKUS KELOMPOK
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu
hamil. SASARAN 1.000 HPK
5. Melindungi ibu hamil dari Malaria.
Sasaran IBU MENYUSUI DAN ANAK UMUMNYA DILAKUKAN
HINGGA USIA 6 BULAN: SEKTOR KESEHATAN
6. Mendorong inisiasi menyusui dini
7. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
Sasaran IBU MENYUSUI DAN ANAK USIA 6
BULAN-2 TAHUN : KONTRIBUSI 30 %
8. Mendorong pemberian ASI hingga usia 23
bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI.
2. Menyediakan obat cacing.
3. Menyediakan suplementasi zink.
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam
makanan.
5. Memberikan perlindungan terhadap
UPAYA PENCEGAHAN STUNTING INTERVENSI GIZI
SENSITIF
1.Menyediakan dan Memastikan AKSES pada AIR BERSIH.
2.Menyediakan dan Memastikan AKSES pada SANITASI.
3.Melakukan FORTIFIKASI Bahan Pangan.
4.Menyediakan AKSES kepada YANKES dan KB. FOKUS KELOMPOK
UMUM
5.Menyediakan JKN.
6.Menyediakan JAMPERSAL
7.Memberikan PENDIDIKAN PENGASUHAN pada Orang tua. DILAKUKAN
8.Memberikan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Universal. LINTAS SEKTOR

9.Memberikan PENDIDIKAN GIZI Masyarakat. 10.Memberikan


EDUKASI KESPRO serta GIZI pada REMAJA. KONTRIBUSI 70 %
11.Menyediakan BANTUAN dan JAMINAN SOSIAL bagi
KELUARGA MISKIN.
12.Meningkatkan KETAHANAN PANGAN dan GIZI.
GERMAS UNTUK MENCEGAH STUNTING DALAM MASA
KEHAMILAN SAMPAI ANAK BERUSIA 2 (DUA) TAHUN

16
PERAN TP PKK
dalam
PEMBANGUNAN KESEHATAN
RUMAH SEHAT
CEGAH STUNTING FISIK BANGUNAN
Tidak lembab
Ventilasi 10 – 20% luas
lantai
Cu
kup cahaya
Bebas hewan pembawa
penyakit Luas
bangunan cukup
Fasilitas sanitasi baik
Jarak dari kandang dan septic tank min. 10 M
Terdapat pohon/tumbuhan atau TOGA

PERILAKU
Melakukan 10 indikator PHBS rumah tangga

BUKAN HANYA BAGUS DAN ENAK


DIPANDANG TETAPI JUGA HARUS
SEHAT
SEHAT BANGUNANNYA – SEHAT PERILAKU
PENGHUNINYA
10 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA
1. Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap
hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
PERAN PKK DALAM PENCEGAHAN STUNTING
• Peningkatan gerakan kader kelompok dasa wisma
Meningkatkan melalui
kesadaran kunjungan rumah
masyarakat • Penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan
melalui pengetahuan dan kesadaran keluarga akan
penggerakan pentingnya KIA
peran kader
• Gerakan sadar KIA
• Mendukung Gerakan pengelolaan
• Penguatan Masyarakat Hidup
UKBMSehat
Pengembangan/ • Peningkatan kapasitas kader dasa wisma
pengorganisasian yang didampingi oleh fasilitator
masyarakat pemberdayaan masyarakat
• Pengembangan UKBM mendukung KIA
seperti : Pengelolaan donor darah,
transportasi/ambulans desa, tabulin/dasolin
PERAN PKK DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Peningkatan • Advokasi kepada pimpinan daerah dengan


upaya advokasi didampingi
dan perencanaan fasilitator
yang • Menguatkan Kelembagaan (Pokja) untuk
mendukung membangun komitmen dan dukungan sumberdaya
pemberdayaan untuk KIA
masyarakat • Terlibat aktif dalam musyawarah dan perencanaan
partisipatif desa
• Pencatatan kegiatan Posyandu
dan kegiatan kesehatan lainnya
• Mendukung pelaporan berjenjang
Pemutakhiran dari Pokja Desa/Kelurahan ke
data dan Pokjanal di atasnya
informasi
STRATEGI
1. POSYANDU AKTIF , HOLISTIK TERINTEGRASI
2. POKJA POSYANDU AKTIF DI DESA
3. 5 MEJA POSYANDU + PEMANTAUAN TUMBANG DENGAN BUKU KIA
4. LAKUKAN EVALUASI PASCA POSYANDU
5. AKTIFKAN DASA WISMA UTK MONITOR ; K/S ; D/S ; N/S ; N/D ;
6. KELAS IBU HAMIL & KELAS IBU MENYUSUI BERSAMA BIDAN
7. BANTU BIDAN/NAKES PEMANTAUAN 1000 HPK MENCEGAH STUNTING
DAN PERKEMBANGAN BALITA
8. MENGISI 6 BUKU WAJIB PKK POKJA IV DAN PAPAN DATA 26 KOLOM (BUKU
DAFTAR ANGGOTA, AGENDA SURAT MASUK/KELUAR, BUKU
KEUANGAN,BUKU NOTULEN, BUKU INVENTARIS, BUKU KEGIATAN)
PERANT
P PKK
PERAN TP PKK DALAM

SANITASI TOTAL BER BASIS MASYARAKAT

(STBM)
POKJA IV PKK KABUPATEN MUARO JAMBI
Gambaran Riil Kondisi Sanitasi di Indonesia…

MCK yang
tidak berfungsi

BAB sembarangan

selokan
tersumbat

mencuci dan mandi Jamban asal-asalan


di sungai tercemar
REFLEKSI PROGRAM SANITASI MASA LALU

PROGRAM TERDAHULU

Model Fokus
Utamakan Sasaran
Pembe sarana Pendekata pada
perkemba
ngan rian
disarankan
utama
program
n bersifat Top bertamba
oleh pihak kaku / hnya
jumlah
sarana subsidi luar adalah KK
terpiih
‘”lue print” down jumlah
masyarakat sarana
STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Apa itu STBM ?

STBM (Sanitasi total berbasis Masyarakat )


adalah Pendekatan untuk mengubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara PEMICUAN

PMK No. 3 Tahun 2014


Apa itu PEMICUAN ?
Cara untuk mendorong perubahan perilaku hygiene
dan sanitasi individu atau masyarakat atas
kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan,
pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atau
masyarakat
PROSES PEMICUAN STBM

Perkenalan dan penekanan Transect / melihat tempat kebiasaan Pemetaan


tidak membawa BAB masyarakat
subsidi

Komite menyusun strategi bersama masyarakat


Monitoring Paska Pemicuan untuk menghentikan BAB sembarangan Analisa bersama masyarakat
TUJUAN
STBM ?

Mewujudkan perilaku masyarakat yang


hygienis dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajad kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
Penyelenggaraan
STBM ?
Masyarakat menyelenggarakan STBM secara
mandiri dengan berpedoman pada pilar
STBM
Dalam rangka penyelenggaraan STBM Masyarakat membentuk
kelompok dan membuat rencana kerja pelaksanaan STBM sesuai
kebutuhan
Peningkatan Kebutuhan dan
1 Permintaan Sanitasi (Demand creation)

upaya meningkatkan kebutuhan


masyarakat
menuju perubahan perilaku yang
higienis dan saniter.
5 PILAR STBM
Peraturan Menteri Kesehatan No. 3
Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat

1 Stop
Buang Air Besar
5 PILAR 4 Pengelolaan Sampah
Sembarangan
(BABs) STBM dengan Benar

2 5 Mengelola Limbah
Cair Rumah Tangga

3
Cuci Tangan
Pengelolaan Air yang Aman
Pakai Sabun (CTPS)
Minum dan
Makanan Rumah
Tangga
Penanggulangan TBC
Pada orientasi Pengurus
TP PKK Kecamatan
Kab Ma Jambi
Jambi 2019

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan P e n g e n d a l i a n P e n y a k i t K e m e n t e r i a n
K e s e h a t a n RI
APA ITU TBC ?
• TBC atau tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan
kuman Mycobacterium tuberculosis

• TBC dikenal orang dengan sebutan TBC, penyakit 3 huruf, paru-


paru basah, flek paru dll

• Kuman TBC paling sering menyerang paru-paru tetapi juga dapat


menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening,
tulang, otak, kulit dll

• TBC bukan penyakit keturunan atau guna-guna

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
GEJALA TBC

Gejala Utama :
- Batuk terus - menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
Gejala lainnya :
1. Demam meriang berkepanjangan
2. Sesak nafas dan nyeri dada
3. Berat badan menurun
4. Kadang dahak bercampur darah
5. Nafsu makan menurun
6. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan

Bila ada yang mempunyai gejala-gejala tersebut segera periksa


ke layanan kesehatan terdekat.

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PENULARAN

mulut.
TBC
Penularan TBC terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TBC yang batuk tanpa menutup

 Jika udara yang mengandung kuman TBC tadi terhirup maka terdapat kemungkinan kita terkena
infeksi TBC namun tidak selalu berarti kita akan sakit TBC, bisa jadi kuman TBC tersebut ‘ tidur
’(dormant) dalam badan kita. Kuman ‘ tidur ’ tidak membuat kita sakit TBC dan kita juga tidak dapat
menularkan ke orang lain.
 Jika daya tubuh menurun kuman TBC yang ‘tidur’ ini menjadi aktif dan memperbanyak diri, maka kita
menjadi sakit TBC.

 TBC tidak menular melalui perlengkapan pribadi si pasien yang sudah dibersihkan seperti peralatan
makan, pakaian atau tempat tidur yang digunakan oleh pasien TBC.
Catatan : Petugas kesehatan harus menjelaskan jika ada pertanyaan tentang penggunaan perlengkapan pribadi.
langkah langkah yang harus dilakukan :
1.Menenangkan pasien agar jangan khawatir.
2.Jelaskan bahwa peralatan makan harus dicuci dengan sabun sampai bersih.
3.Jelaskan bahwa jendela di kamar/rumah harus dibuka setiap pagi agar sinar matahari dapat masuk ke dalam
kamar, serta menjemur kasur secara berkala.

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
SIAPA YANG PALING BERISIKO SAKIT TBC?

1. Siapa saja dapat tertular TBC tetapi belum tentu menjadi


sakit
2. Orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh rendah
yang paling berisiko yaitu
- Anak
- Orang dengan HIV/AIDS
- Orang usia lanjut
- Penyandang Diabetes Mellitus
- Perokok
3. Orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien
TBC

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PEMERIKSAAN TBC
1. TBC dapat diketahui melalui pemeriksaan dahak
2. Kuman TBC dilihat dengan mikroskopis atau dengan
menggunakan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM)
3. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak pasien yaitu saat datang ke
layanan (Sewaktu) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur
(Pagi) atau sebaliknya Pagi dan sewaktu (saat pasien mengantar
dahak pagi ke layanan)
4. Petugas bisa menambahkan informasi fasilitas pemeriksaan yang
ada di layanannya, mikroskop atau TCM

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
MENCEGAH
PENULARAN TBC
1. Minumlah obat teratur. Setelah 2 minggu minum obat, maka jumlah
kuman akan berkurang dan tidak akan menular ke orang lain.

2. Pasien TBC harus menutup mulutnya pada waktu batuk atau bersin.

3. Tidak membuang dahak sembarangan. Membuang dahak di tempat


khusus dan tertutup seperti ke lubang wc atau wastafel dengan
mengalirkan atau menyiram air pada dahak yang telah dibuang.

4. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi
udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapatkan cahaya matahari.

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PENGOBATA
N
Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara teratur,
sesuai dengan dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum
dalam keadaan perut kosong di pagi hari

Tahap pemberian obat:


Tahap awal: 2 bulan atau 3 bulan diminum setiap hari Tahap lanjutan: 4
bulan atau 5 bulan diminum 3x/minggu

Bila tidak patuh dapat menyebabkan pasien menjadi resistan terhadap


Obat Anti TBC (OAT) atau yang paling parah menyebabkan kematian

Obat TBC gratis disediakan oleh pemerintah, dapat diperoleh di


Puskesmas, Fasyankes lainnya (petugas dapat memberikan informasi
Fasyankes yang menyediakan obat TBC gratis dan berkualitas)

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
APA ITU TBC RESISTAN OBAT ?

• TBC Resistan Obat (TBC RO) atau TBC Kebal Obat disebabkan oleh jenis kuman TBC yang sama
namun sudah kebal terhadap obat lini 1. Oleh karena itu penanganannya menjadi lebih sulit.

• Diagnosis memerlukan pemeriksaan lebih canggih.

• TBC RO tidak dapat diobati dengan obat TBC biasa, dan harus menggunakan obat lain yang
disebut
Obat Anti TBC lini 2 (OAT LINI 2).

• Pengobatan TBC Resistan Obat lebih lama (paling sedikit 9 - 24 bulan).

• Jika tidak diobati dengan tepat, kuman dapat semakin kebal dan tidak ada lagi obat untuk
menyembuhkannya

MINUM OBAT SECARA TERATUR SAMPAI TUNTAS TBC RO DAPAT


DISEMBUHKAN!

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan P e n g e n d a l i a n P e n y a k i t K e m e n t e r i a n
K e s e h a t a n RI
PENYEBAB TBC
RESISTAN OBAT

1. Tidak teratur menelan OAT sesuai panduan yang dianjurkan


oleh petugas kesehatan
2. Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya
3. Tidak mematuhi anjuran dokter/ petugas kesehatan
4. Gangguan penyerapan obat
5. Tertular dari pasien TBC RO lainnya (Menular lewat udara saat
pasien TBC RO batuk atau bersin). TBC Resistan Obat tidak
akan menular hanya karena:
• Berjabat Tangan
• Penggunaan baju bersama yang bersih
• Penggunaan alat makan bersama yang bersih

D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
SEHAT DIMULAI DARI SAYA
TERIMA KASIH

ANUNG untuk KONAS PROMKES KE 7 2017 31

Anda mungkin juga menyukai