Disampaikan Oleh :
Fadilah. S.ST
TP PKK POKJA IV
KABUPATEN BATANG HARI
VISI DAN MISI PKK
VISI PKK :
Terwujudnya keluarga yang
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, maju -
mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta
kesadaran hukum dan
lingkungan
10 PROGRAM
10 BASIC ASPEC OF
POKOK PKK FAMILY LIFE
1. Penghayatan dan
1. The Comprehension and
Pengamalan Pancasila
practies of Pancasila
2. Gotong Royong
2. Mutual Self Help
3. Pangan 3. Food
4. Sandang
4. Cloothing
5. Perumahan & Tata
5. Housing and Home
Laksana Rumah Tangga
Economic
6. Pendidikan dan
6. Education and Craft Skill
Ketrampilan
7. Heallth
7. Kesehatan
8. Co operatives
8. Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi 9. Protection and
Consevation of the
9. Kelestarian Lingkungan
environment
hidup
10. Sound Planing
10. Perencanaan sehat
POKJA – POKJA TP PKK :
POKJA I, membidangi P4/ pembinaan mental
spiritual, budi-pekerti dan moral, serta gotong-royong.
MEMBIDANGI
KESEHATAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
PERENCANAAN SEHAT
TUGAS
1. Melaksanakan Program Keluarga Sadar Sehat dan
Kesehatan Masyarakat melalui Pola Hidup Sehat dalam
keluarga dengan mencegah dan menanggulangi
penyakit menular dan tidak menular.
2. Meningkatkan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam rumah tangga serta mewujudkan
keluarga kecil, bahagia, sejahtera dalam mewujudkan
generasi yang sehat, cerdas dan tangguh serta
Meningkatkan asuhan mandiri dalam keluarga melalui
pemanfaatan pengelolaan hasil Taman Obat Keluarga
(TOGA) dan akupresur.
3. Membina pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas Kader Posyandu
TUGAS
4. Mendukung promotif dan preventif
kesehatan berbasis keluarga antara lain
melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu,
Posbindu, dan Polindes.
5. Meningkatkan kesadaran keluarga tentang
manfaat kelestarian lingkungan hidup.
6. Berperan aktif dalam pencapaian tujuan
pembangunan program Sustainable
Development Goal’s (SDGs)
PRIORITAS PROGRAM
Kesehatan
a. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rumah
tangga sebagai gaya hidup sehari hari untuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia, sejahtera dalam mewujudkan generasi yang sehat.
b. Pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Balita (AKBAL) melalui:
1) Pembinaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K).
2) Pembinaan Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap dan
Imunisasi Rutin.
3) Pembinaan pelaksanakan pencatatan Ibu hamil, kelahiran,
kematian bayi, kematian balita, dan kematian ibu hamil,
melahirkan dan nifas.
c. Melaksanakan program di bidang kesehatan
dengan sosialisasi upaya peningkatan kemauan
dan kemampuan keluarga dalam mewujudkan
“Keluarga Sadar Sehat” dengan mendorong
keluarga untuk memahami Pola Hidup sehat
dalam keluarga dengan mencegah dan
menanggulangi penyakit menular (seperti diare,
TBC, infeksi paru lainnya, malaria, HIV/AIDS)
dan tidak menular (seperti Kanker, Diabetes,
Hypertensi).
d. Mendukung program pencegahan dan deteksi dini Kanker
pada perempuan (Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim).
e. Advokasi, Komunikasi, dan Mobilisasi sasaran dalam
pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap serta peningkatan
kesadaran dan kemauan masyarakat untuk pencegahan
penyakit menular dan tidak menular serta Sosialisasi Asuhan
Mandiri dalam keluarga melalui pemanfaatan pengelolaan
Hasil Taman Obat Keluarga dan akupresur.
f. Mendukung dan berperan aktif dalam mewujudkan Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI).
g. Optimalisasi kegiatan posyandu yang terintegrasi dengan
layanan dasar masyarakat dalam upaya pencapaian program
Desa Siaga serta peningkatan Kualitas Kader Posyandu melalui
Sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu berkejasama
dengan institusi terkait.
Kelestarian Lingkungan Hidup
a. Lingkungan Bersih dan Sehat
1) Meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dalam
rumah dan pengelelolaan Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL).
2) Sosialisasi dan menanamkan kebiasaan memilah
sampah dan daur ulang limbah rumah tangga
(sampah organik dan non organik) serta Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
3) Meningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat untuk menggunakan air bersih, jamban
sehat, dan memelihara kesehatan lingkungan
melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
b. Kelestarian Lingkungan Hidup
1) Sosialisasi kualitas lingkungan dan pemukiman,
kebersihan dan kesehatan, pada pemukiman yang
padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan
sehat.
2) Pembinaan kelestarian lingkungan hidup melalui
pembinaan keluarga dalam rangka optimalisasi
upaya mencegah dampak pemanasan global
(global warming)
3) Mendukung program penanaman pohon sebagai
paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.
Meningkatkan kegiatan dalam program
perencanaan sehat dengan:
IMPLEMENTASI
PENCEGAHAN STUNTING
POKJA IV PKK PROVINSI JAMBI
STUNTIN
G
ADALA
H
Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan
gizi kronis dan stimulasi psikososial
serta paparan infeksi berulang terutama
dalam
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
- biasa disebut pendek
12
UPAYAPENCEGAHAN STUNTING INTERVENSI GIZI
Sasaran IBU HAMIL:
SPESIFIK
1.Memberikan makanan tambahan pada ibu
hamil 2.Mengatasi kekurangan zat besi dan
asam folat. 3.Mengatasi kekurangan
iodium. FOKUS KELOMPOK
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu
hamil. SASARAN 1.000 HPK
5. Melindungi ibu hamil dari Malaria.
Sasaran IBU MENYUSUI DAN ANAK UMUMNYA DILAKUKAN
HINGGA USIA 6 BULAN: SEKTOR KESEHATAN
6. Mendorong inisiasi menyusui dini
7. Mendorong pemberian ASI Eksklusif.
Sasaran IBU MENYUSUI DAN ANAK USIA 6
BULAN-2 TAHUN : KONTRIBUSI 30 %
8. Mendorong pemberian ASI hingga usia 23
bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI.
2. Menyediakan obat cacing.
3. Menyediakan suplementasi zink.
4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam
makanan.
5. Memberikan perlindungan terhadap
UPAYA PENCEGAHAN STUNTING INTERVENSI GIZI
SENSITIF
1.Menyediakan dan Memastikan AKSES pada AIR BERSIH.
2.Menyediakan dan Memastikan AKSES pada SANITASI.
3.Melakukan FORTIFIKASI Bahan Pangan.
4.Menyediakan AKSES kepada YANKES dan KB. FOKUS KELOMPOK
UMUM
5.Menyediakan JKN.
6.Menyediakan JAMPERSAL
7.Memberikan PENDIDIKAN PENGASUHAN pada Orang tua. DILAKUKAN
8.Memberikan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Universal. LINTAS SEKTOR
16
PERAN TP PKK
dalam
PEMBANGUNAN KESEHATAN
RUMAH SEHAT
CEGAH STUNTING FISIK BANGUNAN
Tidak lembab
Ventilasi 10 – 20% luas
lantai
Cu
kup cahaya
Bebas hewan pembawa
penyakit Luas
bangunan cukup
Fasilitas sanitasi baik
Jarak dari kandang dan septic tank min. 10 M
Terdapat pohon/tumbuhan atau TOGA
PERILAKU
Melakukan 10 indikator PHBS rumah tangga
(STBM)
POKJA IV PKK KABUPATEN MUARO JAMBI
Gambaran Riil Kondisi Sanitasi di Indonesia…
MCK yang
tidak berfungsi
BAB sembarangan
selokan
tersumbat
PROGRAM TERDAHULU
Model Fokus
Utamakan Sasaran
Pembe sarana Pendekata pada
perkemba
ngan rian
disarankan
utama
program
n bersifat Top bertamba
oleh pihak kaku / hnya
jumlah
sarana subsidi luar adalah KK
terpiih
‘”lue print” down jumlah
masyarakat sarana
STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Apa itu STBM ?
1 Stop
Buang Air Besar
5 PILAR 4 Pengelolaan Sampah
Sembarangan
(BABs) STBM dengan Benar
2 5 Mengelola Limbah
Cair Rumah Tangga
3
Cuci Tangan
Pengelolaan Air yang Aman
Pakai Sabun (CTPS)
Minum dan
Makanan Rumah
Tangga
Penanggulangan TBC
Pada orientasi Pengurus
TP PKK Kecamatan
Kab Ma Jambi
Jambi 2019
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan P e n g e n d a l i a n P e n y a k i t K e m e n t e r i a n
K e s e h a t a n RI
APA ITU TBC ?
• TBC atau tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan
kuman Mycobacterium tuberculosis
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
GEJALA TBC
Gejala Utama :
- Batuk terus - menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
Gejala lainnya :
1. Demam meriang berkepanjangan
2. Sesak nafas dan nyeri dada
3. Berat badan menurun
4. Kadang dahak bercampur darah
5. Nafsu makan menurun
6. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PENULARAN
mulut.
TBC
Penularan TBC terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TBC yang batuk tanpa menutup
Jika udara yang mengandung kuman TBC tadi terhirup maka terdapat kemungkinan kita terkena
infeksi TBC namun tidak selalu berarti kita akan sakit TBC, bisa jadi kuman TBC tersebut ‘ tidur
’(dormant) dalam badan kita. Kuman ‘ tidur ’ tidak membuat kita sakit TBC dan kita juga tidak dapat
menularkan ke orang lain.
Jika daya tubuh menurun kuman TBC yang ‘tidur’ ini menjadi aktif dan memperbanyak diri, maka kita
menjadi sakit TBC.
TBC tidak menular melalui perlengkapan pribadi si pasien yang sudah dibersihkan seperti peralatan
makan, pakaian atau tempat tidur yang digunakan oleh pasien TBC.
Catatan : Petugas kesehatan harus menjelaskan jika ada pertanyaan tentang penggunaan perlengkapan pribadi.
langkah langkah yang harus dilakukan :
1.Menenangkan pasien agar jangan khawatir.
2.Jelaskan bahwa peralatan makan harus dicuci dengan sabun sampai bersih.
3.Jelaskan bahwa jendela di kamar/rumah harus dibuka setiap pagi agar sinar matahari dapat masuk ke dalam
kamar, serta menjemur kasur secara berkala.
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
SIAPA YANG PALING BERISIKO SAKIT TBC?
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PEMERIKSAAN TBC
1. TBC dapat diketahui melalui pemeriksaan dahak
2. Kuman TBC dilihat dengan mikroskopis atau dengan
menggunakan mesin Tes Cepat Molekuler (TCM)
3. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak pasien yaitu saat datang ke
layanan (Sewaktu) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur
(Pagi) atau sebaliknya Pagi dan sewaktu (saat pasien mengantar
dahak pagi ke layanan)
4. Petugas bisa menambahkan informasi fasilitas pemeriksaan yang
ada di layanannya, mikroskop atau TCM
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
MENCEGAH
PENULARAN TBC
1. Minumlah obat teratur. Setelah 2 minggu minum obat, maka jumlah
kuman akan berkurang dan tidak akan menular ke orang lain.
2. Pasien TBC harus menutup mulutnya pada waktu batuk atau bersin.
4. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar sirkulasi
udara berjalan lancar dan ruang/kamar mendapatkan cahaya matahari.
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
PENGOBATA
N
Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara teratur,
sesuai dengan dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum
dalam keadaan perut kosong di pagi hari
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
APA ITU TBC RESISTAN OBAT ?
• TBC Resistan Obat (TBC RO) atau TBC Kebal Obat disebabkan oleh jenis kuman TBC yang sama
namun sudah kebal terhadap obat lini 1. Oleh karena itu penanganannya menjadi lebih sulit.
• TBC RO tidak dapat diobati dengan obat TBC biasa, dan harus menggunakan obat lain yang
disebut
Obat Anti TBC lini 2 (OAT LINI 2).
• Jika tidak diobati dengan tepat, kuman dapat semakin kebal dan tidak ada lagi obat untuk
menyembuhkannya
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan P e n g e n d a l i a n P e n y a k i t K e m e n t e r i a n
K e s e h a t a n RI
PENYEBAB TBC
RESISTAN OBAT
D i r e k t o r a t J e n d e ra l P e n c e g a h a n dan
Pengendalian Penyakit Kementerian
K e s e h a t a n RI
SEHAT DIMULAI DARI SAYA
TERIMA KASIH