Anda di halaman 1dari 17

TIM PENGGERAK PKK

DESA BANARANKULON
KECAMATAN BAGOR-KABUPATEN NGANJUK
LATAR BELAKANG
Keberhasilan suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh perempuan. Perempuan
mempunyai andil besar dalam membentuk sebuah keluarga yang bermartabat. Lebih dari itu,
perempuan juga mempunyai andil besar dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Salah satu buktinya, bahwa perempuan mampu
meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan melakukan kegiatan usaha produktif rumah
tangga.
Salah satu wadah organisasi perempuan dimasyarakat Desa dan Kelurahan adalah
PKK. PKK merupakan sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai
penggerak dan dinamisatornya dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna
mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam masyarakat.
Gerakan PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
bertujuan untuk dapat mewujudkan keluarga-keluarga yang sehat, sejahtera, maju dan
mandiri.
PKK adalah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor /
penggeraknya untuk membangun keluarga sejahtera sebagai unit atau kelompok terkecil
dalam masyarakat. Pengertian ini secara lengkap telah termaktub dalam Buku Pintar PKK
yang bunyinya sebagai berikut :
“PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan
wanita sebagai motor penggeraknya untuk membangun keluarga sebagai unit atau
kelompok terkjecil dalam masyarakat guna menumbuhkan, menghimpun, mengarahkan,
dan membina keluarga guna mewujudkan keluarga sejahtera”.
Gerakan PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang
mekanismenya dikelola dan dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat terbawah (Keluarga )
, Desa, hingga pusat. PKK menjadi gerakan untuk mendata beberapa aspek yang diperlukan
seperti data warga, ibu hamil, bayi, dan balita, kelahiran, kematian, sampai kegiatan
masyarakat. PKK juga harus menembus pemahaman agama yang kurang tepat, tentang
pelarangan penggunaan alat kontrasepsi termasuk mereka harus memberikan penjelasan yang
utuh tentang manfaat program KB kepada masyarakat yang rata-rata berpendidikan rendah,
mereka membantu korban kekerasan perempuan dalam rumah tangga dan masyarakat.
PKK consern dalam membela kaum miskin yang kelaparan dengan cara membantu ekonomi
kaum perempuan. Satu hal penting untuk selalu mengusahakan peningkatan SDM kader, agar
mengelola gerakan PKK dengan profesional, mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
selaku perencana, pelaksana dan pengendali, sebagai motivator dan penggerak, agar 10
Program Pokok PKK dapat terlaksana dengan lancar.
Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga
merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja
pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan
bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan, dan kedamaian.
Dengan demikian, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu tolok ukur dan barometer dalam
pembangunan. Oleh karena itu, sesuai amanat Permendagri Nomor 5 Tahun 2007, PKK
merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan dan merupakan mitra
pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Program kerja PKK berorientaasi pada praksis, artinya PKK bergerak pada aksi-aksi
nyata memberdayakan dan memihak kaum perempuan. Dan lebih dari itu, PKK mempunyai
andil besar dalam mensukseskan lomba desa.
Jadi PKK adalah suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah, dikelola oleh,
dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera. PKK adalah
lembaga sosial kemasyarakatan yang independen non profit dan tidak berafiliasi kepada suatu
partai politik tertentu.
PKK mempunyai peran untuk membantu pemerintah Desa dan Kelurahan dalam
meningkatkan kesejahteraan lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya,
bahagia, sejahtera, maju, mandiri, dan harmonis serta mempunyai peran dalam
menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan
keluarga. Selain itu, peran PKK sebagai penggali, pengembang potensi masyarakat khususnya
keluarga, pembina, motivator, serta penggerak prakarsa, gotong royong dan swadaya
perempuan dalam pembangunan sebagai bagian integral dalam mewujudkan pembangunan
partisipatif.
Terkait dengan hal tersebut, dalam upaya mempercepat terwujudnya tujuan
pembangunan yang pro poor, pro gender, dan pro job, maka pemberdayaan PKK perlu terus
ditingkatkan. Pemberdayaan PKK dalam keluarga meliputi segala upaya Bimbingan,
Pembinaan dan Pemberdayaan agar keluarga dapat hidup sejahtera, maju dan mandiri.
Pada awalnya PKK adalah kepanjangan dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
sampai pada tahun 1972 Menteri Dalam Negeri pada saat itu mengeluarkan imbauan untuk
mengganti nama Kepanjangan PKK menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, dan baru
pada era reformasi kepanjangan PKK kembali diganti menjadi Gerakan Pemberdayaan &
Kesejahteraan Keluarga. Namun Sejak awal gerakan PKK pada intinya adalah peningkatan
kesejahteraan keluarga yang diartikan sebagai sebuah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental spiritual sehingga
dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Keberhasilan gerakan PKK di
Indonesia, khususnya dengan meningkatkan peranan wanita di masyarakat, telah diakui oleh
masyarakat. Bahkan pengakuan juga datang dari lembaga-lembaga internasional seperti
WHO, UNICEF, UNESCO. Keberhasilan PKK ini terwujud karena gerakan ini dimunculkan
dari kebutuhan masyarakat yang pengelolaannya juga dilaksanakan oleh masyarakat dan hasil
yang didapat juga dinikmati langsung atau ditujuan untuk masyarakat itu sendiri menuju
terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan, dan keadilan gender,
serta kesadaran hukum dan lingkungan.
PKK juga merupakan gerakan masyarakat yang selama ini aktif berperan sebagai
mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan masyarakat.
Keberhasilan Gerakan PKK ini juga tidak dapat dipungkiri dikarenakan sebagian besar
pengurus dan kadernya adalah perempuan yang secara tradisional di masyarakat Indonesia
memiliki tugas dan tanggungjawab yang lebih besar dalam melakukan UPAYA meningkatan
dan mengembangkan kemampuan dan kepribadian dalam bidang :
1. Mental spiritual, meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota
masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Fisik material, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak
serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan,
pengetahuan dan keterampilan.
Jika dicermati, kegiatan Gerakan PKK senantiasa menekankan prinsip pemberdayaan
dan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan keluarga. Jika kita sepakat, keluarga
merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menyediakan kebutuhan seluruh anggotanya,
seperti pendidikan dan budi pekerti, kasih sayang, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya,
sebagaimana dalam delapan fungsi keluarga. Artinya keluarga merupakan fundamental bagi
pembangunan manusia, sekaligus barometer kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Dari batasan PKK tersebut jelaslah bahwa tujuan gerakan PKK adalah mewujudkan
keluarga sejahtera. Yaitu, keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan batiniah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Mengapa keluarga sejahtera ini harus diupayakan? Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang mempunyai arti besar dalam proses pembangunan. Apabila masing-masing
keluarga sudah dapat mewujudkan tata kehidupan dan penghidupannya diliputi rasa saling
pengertian, kekeluargaan yang harmonis, tentu Indonesia akan menjadi negara yang aman,
damai, tentram, dan sejahtera. Jadi, kondisi keluarga dapat menjadi salah satu barometer bagi
kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Permasalahannya sekarang adalah bagaimana membudayakan PKK sesuai dengan
eksistensinya? PKK dengan 10 program pokoknya, yakni penghayatan dan pengamalan
Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga,
pendidikan dan ketrampilan, kesehatan, mengembangkan kehidupan berkoperasi, kelestarian
lingkungan hidup, serta perencanaan yang sehat merupakan kekuatan yang strategis. Tidak
saja dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun juga dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat.
Melalui program pengembangan berkoperasi, PKK dapat menanamkan dasar
demokrasi ekonomi. PKK juga mengenalkan strategi untuk mengembangkan usaha guna
meningkatkan taraf hidup. Yang lebih mendasar lagi, upaya menyadarkan mayarakat akan
perlunya pelestarian lingkungan hidup. Intinya, bagaimana PKK melalui Pokja-Pokjanya
dapat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk di dalamnya peran serta dalam
meningkatkan sektor pendidikan, khususnya pendidikan ketrampilan .
PKK yang merupakan wadah kegiatan ibu-ibu, tidak afdol bila kurang memperhatikan
sektor pendidikan. Dalam kehidupan keluarga, wanita adalah pengasuh serta pendidik yang
utama dan pertama bagi putra-putrinya. Sedang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
wanita adalah pelahir generasi penerus. Agar seorang ibu dapat memerankan diri sebagai
pendidik pertama dan utama, perlu adanya upaya mengembangkan kemampuan dan
ketrampilan melalui optimalisasi PKK. Secara umum memang pendidikan sudah
dilaksanakan di lembaga-lembaga formal. Namun, pendidikan keterampilan ( live skill )
telah menjamur di lembaga - lembaga yang berbasis masyarakat, yang tidak menutup
kemungkinan ibu - ibu PKK ikut berperan didalamnya.
VISI
Terwujudnya Keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri , berkesetaraan
dan berkeadilan gender serta kesadaran hukum dan kesadaran lingkungan.

MISI
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan yang diharapkan dapat
dicapai di masa yang akan datang. Misi Gerakan PKK yaitu memberdayakan
masyarakat dan menciptakan kondisi untuk meningkatkan SDM masyarakat sehingga
mampu membangun dirinya berdasarkan potensi, kebutuhan aspirasi dan kewenangan
yang ada.
1. Meningkatnya mental sepiritual, menghayati dan mengamalkan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar 1945, menegakkan pelaksanaan Hak Azazi Manusia ( HAM )
Demokrasi, Kesetiakawanan Sosial dan gotong royong;
2. Meningkatnya Pendidikan dan Ketrampilan keluarga, dalam upaya turut
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatnya pendapatan keluarga
3. Meningkatnya kualitas dan kwatintas pangan keluarga, dengan Pemanfaatan Tanah
Pekarangan ( PTP ) ;
4. Meningkatnya derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, membiasakan hidup
berencana dan menabung ;
5. Meningkatnya pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan pengorganisasian maupun
program-programnya yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.

MOTTO TP.PKK DESA BANARANKULON


Tiada hari tanpa Inovasi (Motto Ketua)
Tiada kegiatan tanpa Koordinasi (Motto Sekretaris 1)
Tiada kegiatan tanpa Perencanaan (Motto Sekretaris 2)
Tiada kegiatan tanpa Keikhlasan (Motto Bendahara 1 dan 2)
Tiada Hidup tanpa Kerukunan (Motto Pokja I)
Tiada Kegiatan tanpa Ketrampilan (Motto Pokja II)
Tiada Pekarangan tanpa Tanaman (Motto Pokja III)
Tiada Hidup tanpa Kesehatan (Motto Pokja IV)

TUJUAN
Tujuan dilakukannya Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga adalah:

• Meningkatkan kinerja Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam


pembangunan.
• Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk meningkatkan
kualitas hidup perempuan beserta keluarganya.
• Meningkatkan pemberdayaan dan penguatan lembaga PKK sebagai lembaga
kemasyarakatan Desa dan Kelurahan yang produktif, kreatif, dan responsif.
• Memberdayakan lembaga PKK agar mampu mengembangkan inovasi-inovasi dalam
mendorong masyarakat yang menjadi binaannya secara partisipatoris, yang
pendekatan metodenya berorientasi pada kebutuhan kelompok masyarakat sasaran.
• Memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia
dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri.

WILAYAH ADMINISTRASI
Desa Banarankulon merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Bagor
Kabupaten Nganjuk yang terbagi menjadi : 3 Dusun ( Dusun Banaran, Dusun Padangan,
Dusun Tempuran ): 11 Rukun Warga dan 55 Rukun Tetangga. Adapun gambaran umum
Desa Banarankulon sebagai berikut:
1. Tipilogi Desa : Daratan
2. Tingkat Perkembangan Desa : Swadaya
3. Luas Wilayah : 650 Ha
4. Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Perhutani
b. Sebelah Selatan : Desa Kendalrejo dan Desa Petak Kec. Bagor
c. Sebelah Barat : Desa Sukoharjo Kec. Wilangan
d. Sebelah Timur : Desa Banaranwetan Kec. Bagor
5. Orbitasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan)
a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 2 Km
b. Jarak dari pusat pemerintahan Kota : 7 Km
c. Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten : 7 Km
d. Jarak dari pusat pemerintahan Provinsi : 120 Km
6. Jumlah Penduduk Miskin : 932 KK
7. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Prasarana Kesehatan
1. Puskesmas : - Buah
2. Poskesdes : 2 Buah
3. Posyandu : - Buah
a. Pasyandu Balita : 5 Buah
b. Posyandu Lansia : 2 Buah
c. Taman Posyandu : 1 Buah
b. Sarana Prasarana Pendidikan
1. Perpusdes : - Buah
2. PAUD : 2 Buah
3. TK : 2 Buah
4. SD/MI : 3 Buah
5. SMP/MTsN : 1 Buah
6. SMA/SMU/MA : - Buah
7. PT : - Buah
8. TPA : 12 Buah
c. Sarana Prasarana Ibadah
1. Mesjid : 3 Buah
2. Musholla/Langgar : 12 Buah
d. Sarana Prasarana Umum
1. Lapangan Olahraga : 1 Buah
2. Sanggar Kesenian/Budaya : - Buah
3. Balai/Aula Pertemuan : 1 Buah
4. Pasar Desa : - Buah
5. Lainnya : - Buah

PENGORGANISASIAN TIM PENGGERAK PKK DESA BANARANKULON


A. Bidang organisasi
Di Desa Banarankulon Terdapat 1 ( satu ) Sekretariat ) TP-PKK Desa dan kelompok
Dasa Wisma 97 Kelompok. Dan jumlah kader umum 30 orang , kader khusus 6 orang.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Banarankulon nomor 21 /
KEP/DS/XII/2017 , maka susunan kepengurusan TP.PKK Desa Banarankulon adalah
sebagai berikut :
KETUA : SUGIHARTI
WAKIL KETUA : SRI WULANDARI
SEKRETARIS I : NYAMIATI
SEKRETARIS II : GUNARSIH
BENDAHARA I : JANATUN
BENDAHARA II : INDAH KURNIAWATI

POKJA I

KETUA : SUPARTI
WAKIL KETUA : SUMARNI
SEKRETARIS : TARMINI
ANGGOTA : SRI NINGSIH

POKJA II

KETUA : BINARTI
WAKIL KETUA : SUPARMI
SEKRETARIS : YANTIK P
ANGGOTA : MUSRIATUN
ANGGOTA : LILIS SUSANTI

POKJA III

KETUA : W E N I PUJIASTUTI
WAKIL KETUA : LILIS MAHARANI
SEKRETARIS : PARTINEM
ANGGOTA : MINDARWATI
ANGGOTA : LINA ANDRIANI

POKJA IV

KETUA : ANNIK NAWANGWULAN


WAKIL KETUA : FIQI AINUROHMA
SEKRETARIS : LILIK SUSILOWATI
ANGGOTA : HERI SUSANTI
ANGGOTA : KARJINEM
ANGGOTA : LILIS MAISYAROH

Tugas dan fungsi Tim Penggerak PKK Desa Banarankulon adalah sebagai berikut :

• Menyusun rencana kerja/program kerja


• Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program kerja yang telah disusun
• Menggerakkan kelompok Dasa Wisma agar program kerja dapat terlaksana dimasing
– masing Dasa Wisma dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga
• Melaksanakan kegiatan penyuluhan yang mencakup kegiatan bimbingan, motivasi,
memberikan petunjuk dan sebagainya dalam upaya mencapai kesejahteraan keluarga
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan program sektoral mengenai kesejahteraan keluarga
di Desa Banarankulon .
• Melaksanakan tertib Administrasi
• Membuat pertanggung jawaban keuangan tentang dana – dana yang dikelola dalam
pelaksanaan program pembangunan di Desa Banarankulon khususnya yang ditangani
oleh PKK
• Mengadakan konsultasi dengan Pembina setempat, tokoh masyarakat dan Tim
Penggerak Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi.

Tugas dan fungsi Kelompok Dasa Wisma adalah sebagai berikut :


1. Mencatat segala kegiatan yang ada di masyarakat/KK sesuai dengan buku
2. Mencatat Ibu Hamil, Kelahiran, Kematian, dan Ibu Nifas
3. Memberikan penyuluhan kepada KK Binaanya tentang pelaksanaan 10 Program Pokok
PKK
4. Menggerakkan warga binaannya sesuai dengan kebutuhan
5. Melaporkan hasilnya kepada TP.PKK Desa.

Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan


melalui “Kelompok Dasa wisma”, yaitu kelompok 10 – 20 KK yang berdekatan. Ketua
Kelompok Dasa wisma dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasa
wisma membina 10 rumah dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat
kondisi keluarga yang ada dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui,
balita, orang sakit, orang yang buta huruf dan sebagainya.Informasi dari semuanya ini harus
disampaikan kepada Tim Penggerak PKK Desa.
Anggota Tim Penggerak PKK adalah para relawan, yang tidak menerima gaji, baik
perempuan maupun laki-laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK.
Walaupun Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya ibu rumah tangga, perempuan, sebagai
sosok sentral dalam keluarga. Ia tidak hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan
mengasuh anak saja. Banyak diantara ibu rumah tangga yang membantu suami disawah,
bahkan berusaha menambah pendapatan keluarga dengan berjualan. Tim Penggerak PKK
berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak.
Pembinaan tehnis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan dalam kerjasama dengan
unsur dinas instansi pemerintah terkait.

B. Bidang Administrasi
Dalam melaksanakan kegiatan Tim Penggerak PKK Desa Banarankulon Kecamatan
Bagor mengacu Buku Administrasi Sesuai Rakernas VII PKK Tahun 2010 sebagai berikut :
1. Buku Anggota TP.PKK dan Kader PKK
2. Buku Agenda Surat masuk dan Surat Keluar
3. Buku Keuangan
4. Buku Notulen
5. Buku Inventaris
6. Buku Kegiatan

Serta dilengkapi dengan Buku-Buku Bantu seperti ada buku pencatatan kegiatan
lainnya diantaranya buku tamu, dan buku catatan yang ada di masing-masing Pokja.
Melengkapi papan data, terdiri dari :
• Papan data umum
• Papan data Pokja I s/d Pokja IV
• Susunan Kepengurusan
• Data pengunjung Posyandu
• Peta UP2K-PKK

Kelengkapan atribut yang ada pada sekretariat TP PKK Desa Banarankulon antara lain
berupa:

a. Papan Nama TP PKK,


b. Stempel,,
f. Plakat,
g. Baju seragam

Dalam melaksanakan kegiatan 10 Program Pokok PKK senantiasa menggunakan


Dana Bantuan yang di peroleh sebagai berikut :
- APBDes Banarankulon
- Ketua TP. PKK Desa Banarankulon
- Kas TP.PKK Desa Banarankulon

Dukungan kebijakan operasional dalam menunjang kegiatan adminitrasi PKK :


a. Penyediaan ruangan untuk sekretariat TP PKK, beserta peralatan maubeler.
b. Penyediaan tenaga kesekretaritan PKK.
c. Pinjam pakai peralatan komputer untuk kegiatan PKK.

PROGRAM DAN KEGIATAN

Prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan Gerakan PKK, antara lain:


a. Gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dan menampung aspirasi masyarakat.
b. Adanya 10 Program Pokok PKK.
c. Pelaksanaan 10 Program Pokok PKK bersinergi dengan program sektoral.
d. Kenggotaan TP PKK dan Kader PKK bersifat relawan.
Hasil kegiatan PKK selama periode sebelumnya menunjukkan perlunya peningkatan
sistem komunikasi dan informasi antara lain sosialisasi, fasilitasi, publikasi dan peningkatan
kemitraan dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta serta lembaga/ organisasi
kemasyarakatan lainnya.
Untuk lebih meningkatnya pencapaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan 10 program
pokok PKK, perlu disusun Rencana Kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.
Dalam kurun waktu enam tahun 2019-2025 TP PKK akan dapat:
1). Tersosialisasinya program-program PKK tahun 2019 – 2025
2). Meningkatnya efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan 10
Program Pokok PKK secara merata di semua jenjang
3). Meningkatnya cakupan hasil pelaksanaan 10 program Pokok PKK
4). Meningkatnya inovasi program – program PKK di semua jenjang
5). Tercapainya keberhasilan program PKK merupakan salah satu barometer suksesnya
pembangunan
6). Terwujudnya profesionalisme dan leadership bagi anggota TP PKK dan kader kadernya.
Kegiatan Administrasi Bidang Kesekretariatan
a. Melaksanakan kegiatan rutin sekretaris antara lain menyusun program kerja tahunan yang
mencakup kegiatan-kegiatan Pokja I s/d IV termasuk kegiatan Bendahara.
b. Pencatatan administrasi kesekretariatan dan administrasi keuangan, administrasi surat
masuk dan keluar, pelaporan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan administrasi
kegiatan sekretaris maupun Pokja-Pokja.
c. Melaksanakan pertemuan rutin PKK dalam setiap bulannya seluruh kegiatannya terangkum
dalam notulen dan buku kegiatan
d. Monitoring kegiatan Posyandu, BKB, Posbindu (lansia) bekerjasama dengan Pokja IV.
e. Menghadiri dan membina (monitoring) kelompok Dasa Wisma.
f. Membantu jalannya perkembangan kegiatan UP2K PKK bekerjasama dengan Pokja II.
i. Monitoring perkembangan kegiatan PAUD untuk mengetahui perkembangan kegiatan
PAUD.
k. Melaksanakan kegiatan kerja bakti di wilayah Dasawisma masing-masing.

PENERAPAN 10 PROGRAM POKOK PKK


Pelaksanaan program dan kegiatan PKK secara terpadu dilaksanakan oleh Pokja-pokja
dengan berpedoman pada 10 Program Pokok PKK.
1. PROGRAM POKJA I
Pokja I mengelola program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program
Gotong Royong. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keluarga dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara perlu memahami hak dan kewajibannya sebagai
warga Negara dengan sosialisasi melalui penyuluhan, pelatihan dan simulasi terpadu.
Program ini sesuai dengan kebutuhan gender dapat dikategorikan menjadi kebutuhan
praktis dimana harus segera dilaksanakan karena sifatnya mendesak, selain itu dapat juga
dikategorikan menjadi kebutuhan gender strategis karena program ini bisa berdampak untuk
jangka panjang, misalnya Pola Asuh Anak dan KADARKUM. Program ini sesuai dengan
pendekatan kebijakan dalam bidang penguatan.
a. Tugas
1). Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati
dan menghargai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2). Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap
warga tentang Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan
Kesadaran Bela Negara (PKBN)
3). Memantapan Pola Asuh Anak dan remaja dalam keluarga serta perlindungan anak
melalui Lokakarya dan Ujicoba.
4). Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun
dalam keluarga dan lingkungan
5). Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkait dengan
pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan
orang (trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life
skill dan parenting skill.
6). Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial,
keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan lain
lainnya.
7). Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan
dalam keluarga dan lingkungannya.
b. Prioritas Program
1). Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu :
a). Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN):
PKBN mencakup 5 (lima) unsur:
(1) Kecintaan tanah air,
(2) Kesadaran berbangsa dan bernegara,
(3) Keyakinan atas kebenaran Pancasila,
(4) Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara serta
(5) Memiliki kemampuan awal bela Negara.
b). Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan
perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking,
Perlindungan Anak, NARKOBA Dan lain-lain.
c). Pola Asuh Anak dan Remaja
Pola Asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun
perilaku, budi pekerti, sopan santun didalam keluarga sesuai budaya bangsa.
d). Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill And Parenting Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang
tua dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
e). Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib
administrasi kependudukan di keluarga.

2). Gotong Royong


Dalam pelaksanaan kegiatan gotong royong bertujuan untuk membangun kerjasama
yang baik antar keluarga, warga, dan kelompok dalam rangka mewujudkan semangat
persatuan dan kesatuan. Program ini sesuai dengan kebutuhan gender yang bersifat praktis
karena dengan adanya program gotong-royong ini, masyarakat dapat mempererat tali
persaudaraan antara warga.
Kegiatan gotong royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar
sesama: keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
a). Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa dan kebersamaan
serta saling menghormati antar umat beragama
b). Memberdayakan LANSIA agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran,
keterampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan
bagi keluarga dan lingkungannya.
c). Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiatan Tentara Manunggal
Membangun Desa (TMMD).

2. PROGRAM POKJA II
Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan dan Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi.
a. Tugas
1). Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu
kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan
Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
2). Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB).
3). Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A dan B dan C
4). Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang
pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
5). Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan
pendidikan keluarga.
6). Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
PKK.
7). Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan
ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.
8). Identifikasi kebutuhan pelatihan.
9). Menyusun modul-modul pelatihan.
10). Berparitisipasi dalam Forum PAUD bekerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh
Kementerian Pendidikan Nasional.
11) Meningkatkan pengetahuan masyarakt tentang pentingnya pendidikan dasar untuk
semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan
mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.

b. Prioritas Program
1). Pendidikan dan Ketrampilan
Program ini difokuskan kepada peranan majemuk perempuan dalam bidang
produktivitas, karena dengan adanya pendidikan dan keterampilan akan menghasilkan kader-
kader atau bibit manusia yang baik untuk masa depan. Selain itu, program inipun membuat
kesadaran akan pendidikan semakin meningkat.
1. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan
ketrampilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak
balita secara optimal.
2. Menyusun modul pelatihan BKB bagi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB
3. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan pelatih/
Training of Trainer (TOT).
4. Meningkatkan pengetahuan TP PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan
PAUD yang diintegrasikan dengan BKB dan Posyandu dengan pertemuan mitra
PAUD bekerja sama dengan Pokja IV.
5. Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (LIFE SKILL) perempuan maupun laki
laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat
kehidupan diri dan keluarganya.
6. Mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan Pos PAUD di TP PKK Desa untuk
mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB dan Posyandu
7. Meningkatkan kejar Paket A, B dan C melalui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B dan C
bekerja sama dengan instansi terkait.
8. Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun (WAJAR DIKDAS 9 tahun)
9. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan
Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
10. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat
baca masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Sudut Baca bekerja
sama dengan instansi terkait.
11. Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas
sektoral dan lintas kelembagaan.
2). Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
Pada program ini, peranan majemuk perempuan lebih terfokus pada produktivitas,
karena dengan adanya pengembangan hidup dalam berkoperasi bisa menjadi tambahan
penghasilan bagi keluarga rumah tangga. Kebutuhan gender praktis yang ada dihasiljan dari
tambahan penghasilan melalui Simpanan Hasil Usaha (SHU) sebagai tambahan penghasilan
keluarga.
a) Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui
sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK dan mengetahuai keberhasilannya.
b) Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang
program UP2K-PKK agar TP PKK Desa mempunyai tenaga terampil dalam
pengembangan program UP2K-PKK
c) Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK
d) Mengatatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K PKK
melalui APBD, Lembaga Keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti
BRI Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (ADD) dan lain lain.
e) Mengupayakan pemasaran UP2K PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar
baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan.
f) Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan
pendapatan keluarga.
g) Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK
Dalam pelaksanaa prioritas program disesuaikan dengan kemampuan daerah dan
menjalin kemitraan dengan instansi terkait.

3. PROGRAM POKJA III


Pokja III mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah
Tangga
a. Tugas :
1). Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 7 Tahun
1996 tentang Pangan.
2). Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi
keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
3). Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang Beragam,
Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.
4). Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal untuk pemenuhan
kebutuhan pangan keluarga.
5). Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.
6). Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
7). Memanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja
sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
8). Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produksi Indonesia”
sehingga menumbuhkan rasa bangga.
9). Mensosialisasikan pola pangan 3B untuk keluarga khususnya bagi balita dan lansia.
10). Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri serta mendorong peningkatan
kualitas dan kuantitas produksi dan pemasarannya.
11). Mengembangkan kreatifitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan berbagai produk busana,
cinderamatakhas daerah untuk menunjang pariwisata.
12). Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa, sandang, pangan dan
perumahan.
13). Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya terwujudnya kualitas hidup
keluarga.
14). Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat tumbuh kembang
keluarga harmonis.
15). Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
16). Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu.
17). Sosialisasi program nasional Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) dalam rangka
mencerdaskan bangsa.
18). Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar dan Pelihara
Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan
pangan keluarga.
19). Menjaga kelestarian hutan.

b. Prioritas Program
1). Pangan
Program ini difokuskan pada peranan majemuk perempuan dalam bidang produksi
dan kemasyarakatan. Dengan adanya program pangan ini maka banyak warga yang dapat
memproduksi makanan sendiri. Misalnya program TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
membuat warga memproduksi tanaman obat sendiri agar jika salah satu anggota ada yang
sakit, bisa langsung diobati tanpa harus pergi ke rumah sakit. Program pangan bisa bersifat
kemasyarakatan, misalnya pengadaan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan
kreatifitas cipta makanan.
Pendekatan yang digunakan dalam program pangan ini adalah penguatan ekonomi dan
anti kemiskinan. Warga yang ada di desa Batubulan kebanyakan memproduksi barang yang
bisa di pasarkan sebagai tambahan untuk perekonomian keluarga mereka.
a). Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga melalui penganekaragaman pangan yang
bergizi sesuai potensi daerah.
b). Peningkatan pangan keluarga sehari-hari dengan mendorong terciptanya sikap dan
perilaku masyarakat melalui penganekaragaman makanan dengan menerapkan pola
pangan 3B (beragam, bergizi, berimbang), sesuai potensi yang ada di Desa.
c). Mewaspadai terjadinya keracunan pangan, mulai dari menanam, memilih, mengolah
sampai terhidangnya makanan, menghindari bahan tambahan makanan yang berbahaya,
antara lain : zat pewarna, bahan pengawet, produk kedaluwarsa, dan penggunaan
pestisida.
d). Meminimalkan budaya / tradisi pangan yang merugikan kesehatan misalnya orang
hamil / balita banyak pantangan makan.
e). Mengoptimalkan HATINYA PKK dengan tananam pangan dan tanaman
produktif/keras (bernilai ekonomis tinggi), minimal untuk memenuhi keperluan dan
tabungan keluarga serta meningkatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
f). Mengembangkan industri pangan rumah tangga dan mengadakan penyuluhan, orientasi
dan pelatihan untuk menunjang pemasaran.
h). Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menunjang usaha agrobisnis,
hortikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan lain-lain untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas produksi dalam mencapai taraf hidup dan kesejahteraan
keluarga.
i). Menyempurnakan dan sosialisasi buku Peran PKK Dalam Mendukung Gerakan
Percepatan Keanekaragaman Konsumsi Pangan
2). Sandang
Program ini bertujuan untuk membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral
budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negri.
Pendekatan yang digunakan dalam program sandang ini adalah produksi dan kemasyarakatan.
Dikategorikan ke dalam produksi karena dapat meningkatkan produksi dalam negri (busana
batik) yang kini sudah diakui oleh seluruh dunnia bahwa batik adalah produk asli Indonesia.
Program ini memenuhi kebutuhan gender praktis karena dapat mempromosikan budaya jawa
lewat busana batik dan memenuhi kebutuhan gender strategis karena dapat memupuk rasa
persatuan dan kesatuan.
a). Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi hak cipta desain.
b). Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat lokal, nasional dan
internasional.
c). Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri sandang dan
pariwisata.
d). Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya Indonesia dan
meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai produksi dalam negeri (Aku Cinta
Produksi Indonesia)

3). Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga


Dalam program perumahan dan tata laksana rumah tangga lebih cenderung
pemfokusan peranan terhadap kemasyarakatan. Karena dengan adanya program ini,
kebutuhan papan setiap warga akan terpenuhi, sehingga tidak ada lagi warga yang tidak
memiliki rumah dan tempat tinggal.
Program ini menggunakan pendekatan penguatan atau pemberdayaan karena dengan
adanya program ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi kehidupan rumha tangga. Selain itu,
dengan kepemilikan rumah atau tempat tinggal merupakan suatu penentuan status individu
dalam kehidupan dalam kehidupan social kemasyarakatan sekaligus sebagai anti kemiskinan.
a). Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan
Desa Terpadu (P2LDT) melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin
dan pengungsi dengan azas Tri Bina (bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan),
gotong royong serta mengupayakan bantuan dari instansi/dinas terkait, bank, swasta
dan masyarakat.
b). Meningkatkan pemasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak huni serta
menumbuhkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal di daerah tegangan listrik
tinggi, bantaran sungai, timbunan sampah, tepian jalan rel kereta api dan menumbuhkan
kesadaran hukum tentang kepemilikan rumah dan tanah.
c). Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumahtangga, sarana dan prasarana
perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan.
d). Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam
mengharmoniskan dan membahagiakan kehidupan keluarga.

4. PROGRAM POKJA IV
Pokja IV mengelola Program Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan
Perencanaan Sehat
a. Tugas:
1). Meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain :
a). Menghapus tingkat kemiskinan dan kelaparan (indikator antara lain : menurunkan
prefalensi anak balita yang kurang gizi)
b). Menurunkan angka kematian anak
c). Meningkatkan kesehatan Ibu Hamil
d). Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya
e). Menjamin kelestarian lingkungan hidup
2). Meningkatkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3). Mengembangkan dan membina pelaksanaan kegiatan POSYANDU
4). Memonitor pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu (SIP)
5). Melaksanakan pencatatan Ibu hamil, melahirkan, nifas, ibu meninggal, kelahiran dan
kematian bayi dan balita
6). Tanam dan pelihara pohon dalam rangka mewujudkan kelestarian lingkungan.
7). Mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera dengan melaksanakan program KB agar
tercapai generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
8). Meningkatkan pengetahuan tentang budaya hidup hemat, membudayakan kebiasaan
menabung dan melaksanakan tatalaksana keuangan keluarga dalam rangka mendukung
perencanaan sehat.

c. Prioritas Program :
1). Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu hal yang utama dalam kehidupan, maka dari itu
sangat penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan. Dalam program ini, akan
memfokuskan peran wanita terhadap pemberdayaan, yaitu dengan tujuan memberdayakan
keluarga dalam menunjang penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka
kematian balita, memperbaiki gizi bagi balita dan keluarga.
Focus peran wanita dalam program ini adalah dalam hal reproduksi yaitu asupan gizi
dan kualitas ASI. Kualitas ASI yang semakin baik, maka akan membuat anak menjadi sehat
pula. Program ini juga termasuk dalam kebutuhan gender praktis yaitu dengan cara
mengoptimalkan pelatihan, penyegaran, dan pembinaan kader posyandu. Selain termasuk
kebutuhan gender praktis, termasuk pula kedalam kebutuhan gender strategis. Karena
kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga harus selalu dijaga, maka
masyarakat membuat posyandu.
Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan keadilan karena
memperhatikan kesehatan keluarga tanpa membedakan derajat dan status social keluarga lain.
Contoh kegiatan dari program ini adalah Ambulance Desa, Posyandu, Imunisasi, dan lain-
lain.
a). Memantapkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dalam upaya menurunkan prefalensi
anak balita kurang gizi.
(1) Gizi seimbang kepada ibu hamil (BUMIL), ibu menyusui (BUSUI), balita.
(2) Kualitas gizi pada BUMIL yangKekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
(3) Suplementasi zat gizi
(4) Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan
(5) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
(6) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di Posyandu.
b). Penyediaan Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS);
Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air) di
sekolah.
c). Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari
(1) Membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), kebersihan pribadi.
(2) Menggunting dan memelihara kebersihan kuku.
(3) Lomba pelaksana terbaik PHBS setahun sekali
d). Usaha Kesehatan Sekolah
e). Membudayakan Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) dan rutin untuk menurunkan
angka kematian anak dan ibu.
f). Meningkatkan kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) tentang manfaat pemakaian alat
kontrasepsi.
h). Meningkatkan tanam dan pelihara pohon dalam upaya kelestarian lingkungan hidup,
mengurangi dampak global warming (pemanasan global).
i). Mendorong swadaya masyarakat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL) melalui antara lain :
(1) Gerakan Sayang Ibu (GSI) dengan Program Perencanaan Persalian, Pencegahan
dan Komplikasi (P4K).
(2) Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa dan Kelurahan.
(3) Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin
(4) Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok-kelompok Dasawisma.
(5) ‘Ambulans’ Desa.
j). Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib
administrasi kependudukan di keluarga.
k). Optimalisasi Posyandu.

2). Kelestarian Lingkungan Hidup :


Program kelestarian lingkungan hidup termasuk dalam program kemasyarakatan,
karena dengan adanya pelestarian lingkungan hidup maka warga telah ditanamkan kepedulian
terhadap lingkungan hidup yang ada di sekitar pemukiman warga. Kebutuhan gender praktis
lebih cenderung kepada kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi
individu baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
a). Lingkungan Bersih dan Sehat
(1) Menanamkan kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan jamban
keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
(2) Menanamkan kebiasaan memilah sampah organik dan non organik serta Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) di tempat yang benar.
(3) Mendaur ulang limbah
(4) Mengadakan lomba/ Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat.
(5) Peningkatan pengetahuan tentang pengadaan, pemakaian dan penghematan air
bersih dan sehat dalam keluarga.
b). Kelestarian Lingkungan Hidup
(1) Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan,
pada pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat (Health
Cities).
(2) Pencegahan banjir dengan tidak menebang pohon sembarangan.
(3) Program sejuta pohon sebagai paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.
(4) Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
(5) Memasyarakatkan biopori (lubang resapan) untuk mencegah genangan dan
resapan air
3). Perencanaan Sehat
Program terakhir dari 10 program PKK adalah perencanaan kesehaatan. Tujuan dari
program ini adalah meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan kesehatan reproduksi
karena membantu ibu-ibu, para remaja, dan calon pengantin untuk menjaga kesehatan
reproduksi.
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan
keluarga. Kebutuhan gender praktis dalam program ini adalah menjaga kesehatan keluarga
agar tidak terserang penyakit yang berbahaya. Kebutuhan gender strategis adalah dapat
mengendalikan jumlah penduduk yang ada di desa Banarankulon. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan anti kemiskinan karena dengan adanya keluarga berencana
maka dapat memperkirakan kebutuhan hidup kedepan. Contoh kegiatan dalam program ini
adalah KB.
Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain:

1. Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam


program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.
2. Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan
berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung.
3. Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil
pelayanan KB-KES
4. Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin.
5. Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga.

PENUTUP

Demikian Profil TP.PKK Desa Banarankulon yang dapat kami sampaikan yang
merupakan gambaran aktifitas TP.PKK Desa Banarankulon . Dalam rangka usaha perbaikan
dalam gerakan TP.PKK Desa Banarankulon yang lebih maju dan mandiri, maka kami sangat
mengharapkan pembinaan dan saran yang membangun untuk bisa bersama-sama
memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga/masyarakat.

TIM PENGGERAK PKK


DESA BANARANKULON
KETUA,

SUGIHARTI

Anda mungkin juga menyukai