Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN PKK

PENGERTIAN, TUJUAN DAN SASARAN PKK

PENGERTIAN

1. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya di singkat PKK,


adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaannya DARI, OLEH dan UNTUK masyarakat menuju terwujudnya keluarga
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran
hukum dan lingkungan.
2. Pemberdayaan Keluarga adalah segala upaya bimbingan dan pembinaan agar keluarga
dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri.
3. Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan spiritual sehingga dapat
hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat.
4. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri atau suami
istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
5. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan meterial yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar
anggota, antar keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
6. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) adalah mitra
kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilisator,
perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk
terlaksananya program PKK.
7. Anggota Tim Penggerak PKK adalah warga masyarakat baik laki-laki maupun
perempuan, perorangan, bersifat sukarela, tidak mewakili organisasi, golongan, partai
politik, lembaga atau instansi, dan berfungsi sebagai perencana, pelaksana, pengendali
Gerakan PKK.
8. Kelompok PKK adalah kelompok-kelompok yang berada di bawah Tim Penggerak PKK
Desa/kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan.
9. Kelompok DASAWISMA adalah kelompok yang terdiri atas 10-20 Kepala Keluarga (dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat), diketuai oleh seorang yang dipilih di
antara mereka, merupakan kelompok potensial terdepan dalam pelaksanaan kegiatan
PKK.
10. Kader UMUM adalah mereka yang telah dilatih atau belum dilatih tetapi memahami,
serta melaksanakan 10 Program Pokok PKK, yang mau dan mampu memberikan
penyuluhan dan menggerakan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.
11. Kader Khusus adalah Kader Umum yang mendapat tambahan pengetahuan dan
ketrampilan tertentu, antara lain melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh
PKK, lembaga, instansi pemerintah atau non pemerintah. Data tentang Kader khusus
dicantumkan dalam kolom data Pokja masing-masing.
12. Pelatih PKK adalah anggota Tim Penggerak PKK atau Kader yang telah mengikuti
pelatihan PKK dan Metodologi pelatihan, serta mendapatkan surat keputusan sebagai
Pelatih dan ketua Umum/Ketua Tim Penggerak PKK Daerah yang bersangkutan.
13. Pelindung Utama PKK adalah istri Presiden Republik Indonesia, yang bertugas
memberikan arahan, dukungan baik moril maupun material untuk keberhasilan Gerakan
PKK.
14. Pelindung PKK adalah istri wakil Presiden Republik Indonesia, yang bertugas
memberikan arahan, dukungan baik moril maupun materiil untuk keberhasilan Gerakan
PKK.
15. Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK adalah unsur pendukung pelaksanaan program
PKK yang terdiri atas pimpinan instansi/lembaga yang membidangi tugas-tugas
pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga serta para tokoh/pemuka masyarakat, lembaga
kemasyarakatan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri, Gubernur,
Bupati/Walikota, Camat dan kepala Desa/lurah sesuai dengan jenjang keperintahan.
16. Penasehat PKK adalah tokoh/pemuka masyarakat yang karena keahlian, pengetahuan dan
pengalamannya mau membantu untuk keberhasilan pelaksanaan Gerakan PKK, yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Dewan
Penyantun Tim Penggerak PKK Pusat.
17. Sedangkan Penasehat di Propinsi, Kabupaten/Kota dapat diadakan sesuai keadaan dan
kebutuhan, diusulkan oleh ketuia Tim Penggerak PKK dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Gubernur, Bupati/Walikota selaku Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak
PKK yang bersangkutan.

TUJUAN

Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan menuju


terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta
kesadaran hukum dan lingkungan.

SASARAN

Sasaran Gerakan PKK adalah keluarga, baik di pedesaan maupun perkotaan yang perlu
ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan dan kepribadiannya, dalam :

1. Mental Spiritual meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan, anggota
masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
2. Fisik Material meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan kerja yang layak
serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan pendidikan,
pengetahuan dan ketrampilan.
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Logo PKK

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, disingkat PKK, adalah organisasi kemasyarakatan yang


memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK terkenal
akan "10 program pokok"-nya.

10 Program Pokok PKK


10 Program Pokok PKK pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu :

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga
6. Pendidikan dan Ketrampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat

Sejarah
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan masyarakat
bermula dari seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar
tersebut, pada tahun 1961 panitia penyusunan tata susunan pelajaran pada Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kementerian Pendidikan bersama kementerian-kementerian
lainnya menyusun 10 segi kehidupan keluarga. Gerakan PKK dimasyarakatkan berawal dari
kepedulian istri gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 (ibu Isriati Moenadi) setelah melihat
keadaan masyarakat yang menderita busung lapar.

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 segi pokok keluarga dengan
membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, yang keanggotaan timnya secara relawan
dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat, para isteri kepala dinas/jawatan dan isteri kepala
daerah s.d tingkat desa dan kelurahan yang kegiatannya didukung dengan anggaran pendapatan
dan belanja daerah.

Pada tanggal 27 Desember 1972 mendagri mengeluarkan surat kawat no. Sus 3/6/12 kepada
seluruh gubernur kdh tk. I Jawa Tengah dengan tembusan gubernur kdh seluruh indonesia, agar
mengubah nama pendidikan kesejahteraan keluarga menjadi pembinaan kesejahteraan keluarga.
Sejak itu gerakan PKKdilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nama Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai "hari kesatuan gerak PKK" yang
diperingati pada setiap tahun.

Dalam era reformasi dan ditetapkannya TAP MPR no. IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004,
serta pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan undang-undang no.22 tahun 1999 dan undang-
undang no.25 tahun 1999, tetapi PKK pusat tanggap dengan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang disepakati dalam rakernaslub pkk tanggal 31 Oktober s.d 2 November 2000 di
bandung dan hasilnya merupakan dasar dalam perumusan keputusan menteri dalam negeri dan
otonomi daerah no. 53 tahun 2000, yang selanjutnya dijabarkan dalam pedoman umum gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini.

Hal yang mendasar antara lain adalah perubahan nama gerakan PKK dari gerakan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga menjadi gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.[1]

PKK adalah singkatan dari kata 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program Kesejahteraan
Keluarga. Istilah 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program Kesejahteraan Keluarga apabila
disingkat yaitu menjadi PKK. Akronim PKK (1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program
Kesejahteraan Keluarga) merupakan singkatan/akronim resmi dalam Bahasa Indonesia.

Penjelasan / Informasi Lebih Rinci (Detil) :

Akronim / Singkatan : PKK


Nama Diri / Kepanjangan : 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program Kesejahteraan Keluarga
Kependekan Alternatif : -
Kepanjangan Alternatif : -
Kesimpulan 1 : PKK adalah singkatan dari 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program
Kesejahteraan Keluarga
Kesimpulan 2 : 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program Kesejahteraan Keluarga adalah
kepanjangan dari PKK
Kesimpulan 3 : 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program Kesejahteraan Keluarga apabila
disingkat menjadi PKK
Kesimpulan 4 : PKK apabila dipanjangkan menjadi 1 pembinaan kesejahteraan keluarga; 2 Program
Kesejahteraan Keluarga
Bahasa : Bahasa Indonesia Resmi
Sumber informasi singkatan PKK : Daftar singkatan dan akronim pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) lampiran IV

Anda mungkin juga menyukai