Anda di halaman 1dari 6

RUMUSAN

HASIL RAPAT KERJA NASIONAL VII PKK TAHUN 2010


TANGGAL 27 S.D 30 JULI 2010

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VII PKK Tahun 2010 yang


diselenggarakan pada tanggal 27 s.d 30 Juli 2010, bertempat di Hotel Grand Sahid
Jaya - Jakarta, dengan Tema:
“ DENGAN RAPAT KERJA NASIONAL VII PKK KITA MANTAPKAN
KINERJA TP PKK SECARA PROFESIONAL”
Setelah memperhatikan pengarahan Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Dewan
Penyantun TP PKK Pusat, pandangan dan pendapat para Nara Sumber, usul/saran
daerah dalam Sidang-sidang Kelompok maupun Sidang Pleno, menyepakati
Rumusan Hasil Rakernas VII PKK Tahun 2010 sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat, jiwa, semangat, nilai dan konsensus dasar
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia kedepan adalah
Indonesia yang maju dan berkembang, tahan menghadapi goncangan
perubahan-perubahan, baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam
negeri sendiri.
Bangsa Indonesia telah memasuki era globalisasi dan demokrasi yang
maju serta desentralisasi yang luas dengan pelaksanaan otonomi daerah
yang bertujuan untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan guna
tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Namun berbagai permasalahan senantiasa timbul pada berbagai aspek
kehidupan antara lain masalah moral, ingin menang sendiri, kurangnya
budaya malu, etika, kekerasan dalam rumah tangga, ekonomi kerakyatan,
pendidikan, ketahanan pangan, kesehatan, lingkungan, perdagangan
perempuan dan anak dan sebagainya, yang kesemuanya memerlukan
prioritas untuk penanganan dan penanggulangannya.
Tidak terpenuhinya secara baik kebutuhan dasar masyarakat menjadi
salah satu sebab sulitnya atau melemahnya partisipasi masyarakat, gerakan
PKK sebagai bentuk partisipasi masyarakat, telah cukup lama bergerak dan
mengisi pembangunan melalui 10 Program Pokok PKK telah berjalan dan
berkembang dengan hasil-hasil yang positif, perlu terus ditingkatkan.
Mengingat program-program PKK yang dilaksanakan, baik kebijakan
umum maupun tehnis pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan dengan tugas

1
dan tanggung jawab pemerintah serta instansi dan lembaga terkait, maka
kerjasama kemitraan PKK yang diwadahi dalam Dewan Penyantun TP-PKK
yang selama ini telah terjalin dan berjalan dengan baik perlu terus dipelihara,
dibina bahkan ditingkatkan.
Di era pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung
jawab, berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 yang diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat
serta peningkatan daya saing daerah, Gerakan PKK mempunyai peranan dan
sekaligus peluang yang sangat besar untuk mengisi dan menunjang
terwujudnya pelaksanaan Otonomi Daerah.
Menyadari akan peranan, tugas dan tanggung jawab tersebut, maka
melalui Rakernas VII PKK Tahun 2010, Gerakan PKK telah menata dan
mempersiapkan diri menjadi lebih profesional dan proporsional, sehingga
Gerakan PKK tetap eksis yang program dan kegiatannya selaras dengan
pelaksanaan otonomi daerah dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

II. HASIL KEPUTUSAN RAPAT KERJA NASIONAL VII PKK TAHUN 2010
TANGGAL 27 SD 30 JULI 2010 DI JAKARTA

A. UMUM
1. Bahwa Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
selanjutnya disingkat PKK, adalah gerakan nasional dalam
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju
terwujudnya keluarga sejahtera yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi luhur,
sehat mandiri berkeadilan, maju, kesetaraan gender serta
kesadaran hukum dan lingkungan.
2. Prinsip Gerakan PKK adalah pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat.
3. Sifat Gerakan PKK adalah universal dan independen, maka
penyelenggaraannya perlu dilandasi dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Untuk mencapai tujuan Gerakan PKK dalam pelaksanaannya di
lapangan perlu adanya dukungan dan peningkatan koordinasi
dengan Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK di semua jenjang
dan dengan lembaga lain.

2
B. KELEMBAGAAN PKK
1. Apabila isteri Menteri Dalam Negeri, Gubernur, Bupati/ Walikota,
Camat, Kepala Desa/ Lurah menjadi Pengurus Partai Politik, atau
sebagai Anggota DPR-RI, DPD, DPRD, yang bersangkutan tetap
menjadi Ketua TP PKK setempat, sepanjang tidak membawa
aspirasi Partai Politiknya dengan menunjuk Ketua Pelaksana Tugas
sehari hari secara bergantian dari Ketua/ Wakil Ketua yang
diketahui oleh Ketua Dewan Penyantun TP PKK.
2. Apabila Anggota TP PKK Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa/ Kelurahan menjadi Pengurus Partai Politik,
atau sebagai Anggota DPR-RI, DPD, DPRD, yang bersangkutan
tetap menjadi Anggota TP PKK sepanjang tidak membawa aspirasi
Partai Politiknya pada kegiatan-kegiatan PKK, dengan diketahui
oleh Ketua Umum/Ketua TP PKK setempat.
3. Apabila Ketua Umum/Ketua TP PKK Provinsi, Kabupaten/ Kota,
Kecamatan dan Desa/ Kelurahan menjadi Juru Kampanye/ Tim
Sukses menjelang dan saat Pemilu legislatif, Pemilu Presiden,
Pemilu Kepala Daerah dan Pemilihan Kepala Desa, wajib non aktif
dalam kegiatan PKK yang diajukan kepada Menteri Dalam Negeri,
Ketua Umum/ Ketua TP PKK setingkat diatasnya.
Apabila sudah selesai menjadi Juru Kampanye/ Tim Sukses
dimaksud, dapat aktif kembali dengan persetujuan Menteri Dalam
Negeri, Ketua Umum/Ketua TP PKK setingkat diatasnya.
4. Apabila Anggota TP PKK Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota,
Kecamatan dan Desa/ Kelurahan menjadi Juru Kampanye/ Tim
Sukses menjelang dan saat Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden,
Pemilu Kepala Daerah dan Pemilihan Kepala Desa, wajib non aktif
dalam kegiatan PKK yang diajukan kepada Ketua TP PKK
setempat.
Apabila sudah selesai menjadi Juru Kampanye/ Tim Sukses
dimaksud, dapat aktif kembali dengan persetujuan Ketua TP PKK
setempat.
5. Laporan Tahunan Ketua Umum TP PKK disampaikan kepada
Pelindung Utama PKK, Pelindung PKK dan Ketua Dewan
Penyantun TP PKK Pusat.
6. Ketua Umum/ Ketua TP PKK maupun Pelaksana Tugas Ketua
Umum/ Ketua TP PKK, menjelang akhir masa bakti jabatan wajib
membuat Memori Pertanggung Jawaban.
7. Mengingat momentum PKK diawali dengan adanya Surat Kawat
Menteri Dalam Negeri Nomor SUS.3/6/12 tanggal 27 Desember
1972 kepada Gubernur Jawa Tengah dan ditembuskan kepada

3
Gubernur seluruh Indonesia, tentang Perubahan Nama Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga. Disamping itu pelaksanaan Rakernas I PKK juga
merupakan tonggak dimulainya Gerakan PKK secara Nasional pada
tanggal 4 Maret 1982, di hotel Indonesai Jakarta. Maka melalui
Rakernas VII PKK Hari Kesatuan Gerak PKK ditetapkan tanggal 4
Maret.
8. Dalam rangka memantapkan terciptanya rasa persatuan dan
kesatuan nasional dalam penyelenggaraan Gerakan PKK di seluruh
wilayah Indonesia, maka perlu ditetapkan adanya Seragam
Nasional PKK, yang terdiri atas 2 warna untuk seragam resmi,
seragam kerja, seragam lapangan dan adanya seragam olah raga,
yang pengadaannya dilakukan secara bertahap.
9. Untuk lebih mempublikasikan/ memasyarakatkan Gerakan PKK,
ukuran Papan Nama Sekretariat PKK di perbesar 50 % dari ukuran
semula dan dibagian bawah dicantumkan alamat.

C. RENCANA KERJA LIMA TAHUN PKK TAHUN 2010-2015


1. Rencana Kerja Lima Tahun TP-PKK disusun dengan mengacu pada
Millennium Development Goals (MDGs) sebagai pedoman
pelaksanaan 10 Program Pokok PKK dengan program-program
prioritasnya harus mendapat perhatian TP-PKK di semua jenjang
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
daerah.
2. Dalam waktu lima tahun 2010–2015 TP-PKK berupaya
meningkatkan profesionalisme kinerja TP-PKK, mewujudkan
kwantitas dan kwalitas SDM kader, manajemen dan kemitraan
yang mantap sehingga tercapai tujuan.
3. Rencana Kerja Lima Tahun TP-PKK mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dan menentukan dalam era globalisasi dan
otonomi daerah, sehingga dapat memantapkan Gerakan PKK di
semua jenjang

D. ADMINISTRASI PKK
1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang 10 Program Pokok
PKK secara cepat, tepat, akurat dan menyeluruh mulai dari Dasa
Wisma, Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi
dan Tingkat Pusat, disepakati berlakunya Sistem Informasi
Manajemen (SIM) PKK.

4
Waktu pelaporan kegiatan di semua jenjang dilaksanakan 1 (satu)
tahun 1 (satu) kali.
2. Jenis Surat Keputusan tidak diberlakukan lagi, yang ada hanya
Keputusan.
3. Surat Kuasa/Mandat ditetapkan hanya sebagai Surat Kuasa.
4. Penyampaian surat di lingkungan TP-PKK, dilaksanakan secara
hirarkis, kecuali dalam hal yang sangat mendesak, dapat dikirim
dengan tembusan kepada Ketua TP PKK setingkat di atasnya.
5. Di tingkat Pusat, Laporan Tahunan disampaikan kepada Pelindung
Utama PKK, Pelindung PKK dan Ketua Dewan Penyantun TP PKK
Pusat, pada bulan Februari.

E. REKOMENDASI
Mengusulkan kepada pemerintah untuk mengupayakan adanya
peraturan perundang-undangan yang lebih menjamin pelaksanaan
Gerakan PKK.

F. PENUTUP
Hasil Keputusan Rakernas VII PKK Tahun 2010 sebelum dilaksanakan
sebagai keputusan yang berlaku perlu mendapat pengesahan terlebih
dahulu dari Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Dewan Penyantun Tim
Penggerak PKK Pusat.
Demikian Rumusan Hasil Rakernas VII sebagai pedoman pelaksanaan
Gerakan PKK.

Jakarta, 30 Juli 2010

TIM PERUMUS
RAPAT KERJA NASIONAL VII PKK
TAHUN 2010

KETUA SEKRETARIS

NY. R. SYAHNIAR USMAN NY. DRA. ANIK Y. MANGUNSARKORO,MSI


TP PKK PROV. KEPRI TP PKK PROV. DIY

5
Anggota Tim Perumus:

1. MADE RAI MUKA TP PKK PROV. BALI 1...................................

2. Hj. AZIZAH DARYATI UTENG, SE, MM TP PKK PROV. JAMBI 2...................................

3. Dra. Hj. HASNAH LATIEF N. TP PKK PROV. SULUT 3...................................

4. YULIANA KAMBUAYA, SE, MM TP PKK PROV. PAPUA 4...................................

5. ISKANDAR TP PKK PROV. KALTIM 5...................................

6. Hj. SUSI SOEBEKTI TP PKK PUSAT 6...................................

7. Drs. WIEDARTO, MSi TP PKK PUSAT 7...................................

8. Dr. Hj. TRI KOMALA HAIRSYAM, MSc TP PKK PUSAT 8...................................

9. Hj. RACHMAWATI AMANULLAH TP PKK PUSAT 9...................................

10. Hj. ISMARLIYAH ISWARTO TP PKK PUSAT 10..................................

11. KHOLIQIN, ST PUSAT 11..................................

Anda mungkin juga menyukai