Anda di halaman 1dari 27

BUKU PINTAR TP PKK

MARS PKK

Marilah hai semua Rakyat Indonesia
membangun segra
Membangun kluarga yang sejahtera
dengan P K K

Hayatilah dan amalkan Pancasila
untuk Negara
Hidup gotong royong, makmur pangan dan sandang
rumah sehat sentosa

Tata laksana di dalam rumah tangga
rapi dan indah
Didiklah putra berpribadi bangsa
trampil dan sehat

Kembangkan koprasi jagalah lingkungan
dan sekitarnya
Aman dan bahagia kluarga berencana
Hidup jaya P K K


PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


10 PROGRAM POKOK PKK

1. Penghayatan dan Pengamalan PANCASILA
2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
6. Pendidikan dan Keterampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan sehat

PANCA DHARMA WANITA

1. Wanita Sebagai Istri Pendamping Suami
2. Wanita Sebagai Ibu Rumah Tangga
3. Wanita Sebagai Penerus Keturunan dan Pendidik Anak
4. Wanita Sebagai Pencari Nafkah Tambahan
5. Wanita Sebagai Warga Negara dan Anggota Masyarakat


VISI DAN MISI GERAKAN PKK

VISI:
Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju-mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
MISI:
1. Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan menghayati dan
mengamalkan pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan kewajiban
sesuai dengan hak azasi manusia (HAM), demokrasi,meningkatkan
kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan serta pembentukan watak
bangsa yang selaras, serasi dan seimbang.
2. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan yang diperlukan, dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa serta pendapatan keluarga.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya
peningkatan pemanfaatan pekarangan melalui halaman asri, teratur, indah dan
nyaman (hatinya) PKK, sandang dan perumahan serta tata laksana rumah
tangga yang sehat.
4. Meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta
membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan
perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung.
5. Meningkatkan pengelolaan gerakan PKK baik kegiatan pengorganisasian
maupun pelaksanaan program-programnya yang disesuaikan dengan situasi
dan kondisi masyarakat setempat.


Sejarah Singkat Gerakan PKK

PKK yang merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula
dari Seminar Home Ekonomic di Bogor pada Tahun 1957, yang
menghasilkan rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga.
Kemudian ditindaklanjuti oleh Kementrian Pendidikan, Pengajaran
dan Kebudayaan pada Tahun 1961 yang menetapkan 10 Segi Kehidupan
Keluarga sebagai Kurikulum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang
diajarkan di sekolah- sekolah oleh Pendidikan Masyarakat (PENMAS)
sampe sekarang.
Pada bulan Mei tahun 1962 di Desa Salaman Kabupaten Magelang,
Provinsi Jawa Tengah, didirikan Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat
(PLPM) untuk menyebarluaskan 10 Segi Kehidupan Keluarga.
Sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah
sangat menyedihkan dan memprihatinkan, khususnya daerah Dieng
Kabupaten Wonosobodiantara mereka yang banyak menderita Honger
Odeem (HO).
Kenyataan itu menyentuh hati Ibu Isriati Moenadi, sebagai istri
Gubernur Jawa Tengah saat itu, beliau merasa bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakatnya dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa
Tengah, dari tingkat Propinsi sampai ke tingkat Desa dan Kelurahan.
Dengan susunan pengurus terdiri dari unsur-unsur Pimpinan Daerah,
Tokoh-tokoh Masyarakat, perempuan dan laki-laki untuk melaksanakan 10
Segi Pokok PKK secara intensif.
Dari keberhasilan PKK di Jawa Tengah, maka Presiden RI
menganjurkan kepada Menteri Dalam Negeri Bapak Amir Machmud agar
PKK dilaksanakan di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember tahun 1992 Menteri Dalam Negeri
mengirimkan Surat Kawat Nomor: SUS 3/6/12 tanggal 27 ZDesember 1972
kepada Gubernur Jawa Tengah untuk merubah nama Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga,
tembusan disampaikan kepada Gubernur seluruh Indonesia.
Sejak tahun 1974 Ketua PKK Jawa Tengah Ibu Kardinah Soepardjo
Rustam banyak menerima tamu-tamu dari Luar Negeri seperti: Pakistan,
Burma, Malaysia dan lain-lainnya untuk belajar mengenai PKK.
Pada tahun 1978 Gubernur Jawa Tengah Bapak Soepardjo Roestam
melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri tentang hasil Lokakarya
Pembudayaan 10 Segi Pokok PKK yang sampai sekarang menjadi program
Gerakan PKK.
Tujuan gerakan PKK untuk mencapai keluarga sejahtera dengan
tidak membeda-bedakan golongan, agama, partai dan lain-lain. Hal ini
menarik perhatian Pemerintah yang selanjutnya Gerakan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) diatur dan di bina oleh Departemen Dalam
Negeri. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 28 Tahun 1980, tentang
perubahan LSD menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
dan PKK sebagai seksi ke 10 di LKMD.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1982,
Tim Penggerak PKK Pusat dibentuk dan si pimpin oleh Ibu Amir Mahmud,
Isteri Menteri Dalam Negeri pada tahun 1982.
Sebagai langkash selanjutnya, diadakan pemantapan Gerakan PKK
baik tentang pengelolaan dan pengorganisasiannya maupun program kerja
dan administrasi melalui Pelatihan, Orientasi, RAKON, dan RAKERNAS.
RAKERNAS I PKK diadakan pada bulan Maret tahun 1982.
Selanjutnya tahun 1983 dibawah pimpinan Ibu Kardinah Soepardjo
Roestam, mengadakan RAKERNAS II PKK untuk memantapkan
kelembagaan PKK dengan 10 Program Pokok PKKnya. Setiap tahun
diadakan Rapat Konsultasi, lima tahun sekali diselenggarakan Rapat Kerja
Nasional (RAKERNAS PKK).
Kemudian pada Sidang Umum MPR tahun 1983, berdasarkan Tap
MPR NO II/MPR/1983 tentang GBHN, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
ditetapkan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan Peranan Wanita
Dalan Pembangunan.
Pada tahun 1984 Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat
Keputusan No. 28 tahun 1984 tentang Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) yang menetapkan tentang pengertian, tujuan, sasaran dan fungsi,
tugas Gerakan PKK dan ketentuan atribut-atributnya.
Tahun 1987 atas persetujuan Presiden RI dibentuk kelompok-
kelompok PKK Dusun/Lingkungan, RW, RT dan Kelompok Dasa Wisma,
guna meningkatkan pembinaan warga dalam melaksanakan 10 Program
Pokok PKK dan mulai tahun 1988 PKK mendapatkan penghargaan-
penghargaan internasional seperti Maurice Pate, Sasakawa Health Price,
maupun penghargaan tingkat nasional untuk kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selama ini antara lain dalam bidang: kesehatan, pendidikan,
keluarga berencana, lingkungan hidup dan lainnya.
RAKERNAS III PKK dilaksanakan pada saat di pimpin oleh Ketua
Umum Ibu Kardinah Soepardjo Roestam pada tahun 1988, memantapkan
pelaksanaan program-program PKK dan mendapatkan penghargaan Hari
Bumi Sedunia di Miami, Amerika.
Pada tahun 1983 dalam RAKERNAS IV PKK, yang di pimpin oleh
Ibu Ketua Umum Ny. Odiana Rudini telah memutuskan untuk
MENETAPKAN TANGGAL 27 DESEMBER SEBAGAI HARI
KESATUAN GERAK PKK, yang diperingati setiap tahun.
Pada bulan Desember 1987menyelenggarakan Jambore Nasional
Kader Posyandu yang di ikuti oleh Kader-kader PKK dari 27 Propinsi,
kabupaten/kota, kelurahan/desa.
RAKERNAS V diadakan pada tahun 1998 di pimpin oleh Ketua
Umum Ny. Emy Yogie SM. Dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri
Bapak Yogie S.M selaku Pembina PKK memberikan penghargaan pada
Pelindung, Penasehat dan Kader-kader PKK yang telah berpartisipasi
selama 25 tahun atau lebih, 15 tahun dan 10 tahun tanpa berhenti.
Medali Tertinggi disebut PARAMITHA NUGRAHA.
Medali Utama disebut ADHI BHAKTI UTAMA.
Medali Madya disebut ADHI BHAKTI MADYA.
Selanjutnya TP PKK Pusat pada periode 1998-2005 dipimpin oleh :
1. Ibu Utari Hartono
2. Ibu Endang Sarwan Hamid
3. Ibu Suryadi Sudirdja
4. Ibu R A. Dewi Hari Sabarno
Sesuai dengan Era Reformasi dan GBHN 1999 adanya paradigma
baru pembangunan serta Otonomi Daerah berdasarkan Undang-Undang No.
22 tahun 1999, maka Tim Penggerak Pusat telah menyelenggarakan Rapat
Kerja Nasional Luar Biasa PKK pada tanggal 31 Oktober dampai dengan 2
Nopember 2000 di Bandung, yang dipimpin oleh Ibu Suryadi Sudirdja,
yang menghasilkan pokok-pokok kesepakatan antara lain, adalah pengertian
dan nomenklatur Gerakan PKK berubah dari Pembinaan Kesejahteraan
Kelurga menjadi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, disingkat
PKK, dan adanya Badan Penyantun TP PKK di semua tingkatan.
Untuk upaya-upaya peningkatan, pembinaan PKK maka diadakan:
1. Pemetaan UP2K PKK pada saat di pimpin oleh Ibu Endang Sarwan
Hamid
2. Lomba Kesatuan-Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan
Hasil kesepakatan Rakernaslub PKK tersebut selanjutnya ditetapkan
menjadi Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53
tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK). Dengan dasar Kepmendagri tersebut disusunlah Pedoman Umum
Gerakan PKK sebagai panduan pelaksanaan Gerakan PKK, sampai saat ini.
Pada tahun 2005 TP PKK Pusdat mengadakan RAKERNAS.
Periode tahun 2005-2009 Ketua UMum TP PKK adalah:
1. Ibu Rr Susiati Maruf
2. Ibu Effi Mardiyanto
Sejak tahun 2009 Ketua Umum TP PKK adalah Ibu Hj. Vita
Gamawan Fauzi, SH dan pada tahun 2010 melaksanakan RAKERNAS VII,
dengan hasil kesepakatan penetapan perubahan Hari Kesatuan Gerak PKK
menjadi tanggal 4 Maret.
Sebagai upaya penguatan Kelembagaan Gerakan PKK telah
diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. I Tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga.

PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN, DAN PROGRAM
PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA SERTA
ATRIBUT PKK

PENGERTIAN
1. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya di
singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat
yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya DARI, OLEH dan
UNTUK masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender
serta kesadaran hukum dan lingkungan.
2. Pemberdayaan Keluarga adalah segala upaya bimbingan dan pembinaan
agar keluarga dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri.
3. Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial,
mental dan spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang
bermanfaat.
4. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami
istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya.
5. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
meterial yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota, antar
keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
6. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK)
adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang
berfungsi sebagai fasilisator, perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program
PKK.
7. Anggota Tim Penggerak PKK adalah warga masyarakat baik laki-laki
maupun perempuan, perorangan, bersifat sukarela, tidak mewakili
organisasi, golongan, partai politik, lembaga atau instansi, dan berfungsi
sebagai perencana, pelaksana, pengendali Gerakan PKK.
8. Kelompok PKK adalah kelompok-kelompok yang berada di bawah Tim
Penggerak PKK Desa/kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan
kewilayahan atau kegiatan.
9. Kelompok DASAWISMA adalah kelompok yang terdiri atas 10-20
Kepala Keluarga (dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat), diketuai oleh seorang yang dipilih di antara mereka,
merupakan kelompok potensial terdepan dalam pelaksanaan kegiatan
PKK.
10. Kader UMUM adalah mereka yang telah dilatih atau belum dilatih
tetapi memahami, serta melaksanakan 10 Program Pokok PKK, yang
mau dan mampu memberikan penyuluhan dan menggerakan masyarakat
untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan.
11. Kader Khusus adalah Kader Umum yang mendapat tambahan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu, antara lain melalui pelatihan-
pelatihan yang diselenggarakan oleh PKK, lembaga, instansi pemerintah
atau non pemerintah. Data tentang Kader khusus dicantumkan dalam
kolom data Pokja masing-masing.
12. Pelatih PKK adalah anggota Tim Penggerak PKK atau Kader yang telah
mengikuti pelatihan PKK dan Metodologi pelatihan, serta mendapatkan
surat keputusan sebagai Pelatih dan ketua Umum/Ketua Tim Penggerak
PKK Daerah yang bersangkutan.
13. Pelindung Utama PKK adalah istri Presiden Republik Indonesia, yang
bertugas memberikan arahan, dukungan baik moril maupun material
untuk keberhasilan Gerakan PKK.
14. Pelindung PKK adalah istri wakil Presiden Republik Indonesia, yang
bertugas memberikan arahan, dukungan baik moril maupun materiil
untuk keberhasilan Gerakan PKK.
15. Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK adalah unsur pendukung
pelaksanaan program PKK yang terdiri atas pimpinan instansi/lembaga
yang membidangi tugas-tugas pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga serta para tokoh/pemuka masyarakat, lembaga kemasyarakatan
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri, Gubernur,
Bupati/Walikota, Camat dan kepala Desa/lurah sesuai dengan jenjang
keperintahan.
16. Penasehat PKK adalah tokoh/pemuka masyarakat yang karena keahlian,
pengetahuan dan pengalamannya mau membantu untuk keberhasilan
pelaksanaan Gerakan PKK, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri selaku Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak
PKK Pusat.
17. Sedangkan Penasehat di Propinsi, Kabupaten/Kota dapat diadakan
sesuai keadaan dan kebutuhan, diusulkan oleh ketuia Tim Penggerak
PKK dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur,
Bupati/Walikota selaku Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK
yang bersangkutan.

TUJUAN
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia dan berbudi
luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender
serta kesadaran hukum dan lingkungan.

SASARAN
Sasaran Gerakan PKK adalah keluarga, baik di pedesaan maupun
perkotaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kemampuan dan
kepribadiannya, dalam :
1. Mental Spiritual meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba
Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta
bermanfaat, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Fisik Material meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, kesempatan
kerja yang layak serta lingkungan hidup yang sehat dan lestari melalui
peningkatan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan.

ATRIBUT PKK
Atribut PKK terdiri atas:
1. Lambang PKK
2. Vandel meja/wimpel
3. Lencana
4. Mars PKK
5. Kop Surat
6. Stempel
7. Papan Nama
8. Seragam Nasional
9. Plakat PKK

KADER-KADER PKK TERDIRI ATAS
1. Kader Umum adalah mereka yang telah dilatih dan memahami serta
melaksanakan 10 Program Pokok PKK, mencakup pengertian dan
pengetahuan tentang PKK, pengorganisasian, pelaksanaan 10 Program
Pokok PKK, cara-cara penyuluhan, dan cara penggerakan masyarakat
yang diselenggarakan oleh TP PKK.
2. Kader Khusus adalah Kader Umum yang mendapat tambahan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu yang diterimanya melalui
pelatihan-pelatihan yang dilselenggarakan oleh Lembaga / Instansi
Pemerintah atau Non Pemerintah.

KEGIATAN KELOMPOK KERJA (POKJA)

A. BIDANG UMUM
1. Program Peningkatan Organisasi dan Administrasi :
- Pembenahan Papan PKK
- Bantuan Pembuatan papan data PKK
2. Program Peningkatan Kelembagaan
- Pertemuan Pleno PKK
- Pertemuan rutin
B. POKJA I
1. Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
- Peningkatan kegiatan keagamaan
- Penyuluhan PPBN, Gender, UU Penghapusan KDRT, HAM
2. Program Gotong Royong
- Menggalakan kegiatan kerja bhakti
- Pembinaan kelompok Lansia, warga jompo
C. POKJA II
1. Program Pendidikan dan Ketrampilan
- Mengadakan pelatihan tata rias/salon kecantikan
- Pelatihan pengetahuan usaha produktif
2. Program Pengembangan kehidupan berkoperasi
- Pertemuan rutin kopwantama dengan primer sekota Madiun
- Memberikan bantuan pemugaran rumah
D. POKJA III
1. Program Pangan
- Peningkatan pemanfaatan lahan dengan tanaman produktif,
peternakan dan perikanan
- Penganekaragaman makanan dengan penerapan pola 3 B
2. Program Sandang
- Pengembangan industri sandang
- Pelatihan membatik
E. POKJA IV
1. Program Kesehatan
- Bantuan PMT
- Penyuluhan PHBS
2. Program Kelestarian Lingkungan Hidup
- Bantuan Pemasangan saluran baru PDAM
- Sosialisasi pemakaian air bersih
3. Program Perencanaan Kesehatan
- Bantuan pemeriksaan Pap Smear
- Pembinaan Kelompok PIK-KRR


RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI TP PKK DI DESA/KELURAHAN
1. menyusun rencana kerja PKK sebagai penjabaran hasil rekerda
kabupaten/kota.
2. melaksanakan kegiatan sesuai jadual yang di sepakati.
3. menyuruh dan menggerakan kelompok-kelompok PKK
dusun/lingkungan, RW, RT dan desa wisma agar dapat mewujufdkan
kegiatan-kegiatan yang telah di susun dan disepakati.
4. menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat,
khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah di tetapkan.
5. melaksanakan kegiatan penyuluhan pada keluarga-keluarga yang
mencakup kegiatan bimbingan, motivasi, dalam upaya mencapai
keluarga sejahtera.
6. mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program
kerja.
7. berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga di desa/kelurahan.
8. membuat hasil laporan kegiatan kepada TP PKK kecamatan dengan
tembusan kepada ketua dewan penyantun TP PKK di desa/kelurahn.
9. melaksanakan tertib administrasi.
10. mengadakan konsultasi dengan ketua dan anggota dewan penyantun TP
PKK.

TUGAS POKOK, PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB TP PKK
KELURAHAN:
1. Dewan Penyantun TP PKK Kelurahan
a. Memberikan bimbingan, pembinaan, bantuan dan fasilitasi serta
kemudahan untuk kelancaran dan kelangsungan program/kegiatan
gerakan PKK
b. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi berbagai kebijakan,
program dan kegiatan yang berkaitan dengan upaya pemberdayaan
kesejahteraan keluarga.
2. Ketua TP PKK
a. Melakukan fungsi pimpinan dan pengendalian seluruh aktifitas
gerakan PKK
b. Memberikan arahan kebijakan yang secara teknis menjadi program
atau agenda kerja gerakan PKK secara keseluruhan.
c. Mengkoordinasikan kebijakan program/kegiatan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan berbagai upaya pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga.
d. Melakukan fungsi kewenangan dalam memutuskan dan menetapkan
berbagai kebijakan yang berkaitan dengan upaya gerakan PKK.
e. Memberikan petunjuk dan melakukan koordinasi ke dalam (internal
PKK) serta melakukan konsultasi ke luar.
3. Para Wakil Ketua
a. Membantu tugas-tugas ketua dalam memimpin dan mengendalikan
aktivitas gerakan PKK
b. Melakukan fungsi koordinasi dengan para ketua pokja dalam
menentukan langkah-langkah kegiatan operasional pengembangan
PKK
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua
4. Sekretaris
a. Melakukan pelayanan umum untuk kelancaran pelaksanaan Tugas
TP PKK kelurahan.
b. Melakukan fungsi kesekretariatan yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian hubungan masyarakat, pelaksanaan
dan pengenalian berbagai program dan kegiatan PKK.
c. Melaksanakan fungsi koordinasi dengan para wakil sekretaris dan
para bendahara serta pokja-pokja dalam pengelolaan laporan
kegiatan, distribusi data informasi serta pengelolaan administrasi dan
pengendalian keuangan sesuai perencanaan
d. Menyusun rencana sekaligus mengatur pertemuan rutin, berkala, dan
insidentil berdasarkan kebutuhan
e. Menyusun dan menyampaikan laporan ketua
f. Melakukan tugas lain yang diberikan ketua atau wakil ketua
5. Para wakil sekretaris
a. Melakukan fungsi administrasi kesekretariatan mengelola dan
menganalisis data serta informasi yang berkaitan dengan program
dan kegiatan PKK
b. Melakukan tugas dan fungsi dalam hal pengorganisasian,
perencanaan, pembinaan, dan supervisi pelaporan evaluasi
monitoring (SPEM) humas dan kerjasama antar lembaga serta
urusan rumah tangga
c. Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi teknis
administrasi dan taktis operasional pengelolaan program dan
kegiatan pembinaan dan pengembangan PKK
6. Bendahara
a. Melaksanakan prosedur pengelolaan tertib administrasi keuangan
sesuai dengan program serta kegiatan pembinaan dan pengembangan
PKK
b. Menerima, menyimpan, membukukan dan mengeluarkan keuangan
sesuai dengan prosedur serta ketentuan perbendaharaan
c. Melakukan fungsi koordinasi keuangan dengan sekretaris dan ketua
pokja
d. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kepada ketua
e. Menginformasikan secara regular keadaan keuangan dalam rapat
pleno
7. Ketua-ketua Pokja
a. Melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing pokja dengan
mengembangkan ide-ide atau program-program pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga
b. Menyampaikan informasi kepada ketua, para wakil ketua, sekretaris
perihal program dan kegiatan secara teknis fungsional menjadi tugas,
dan tanggungjawab masing-masing
c. Menyampaikan saran dan kritik atau laporan pengembangan
kegiatan kepada ketua
d. Melakukan fungsi koordinasi antar pokja
e. Melakukan tugas-tugas tertentu yang diberikan ketua atau para wakil
ketua


BUKU NOTULEN

Dipergunakan untuk mencatat jalannya rapat/pertemuan, serta hasil-
hasilnya pada setiap pertemuan yang diselenggarakan dan diikuti oleh TP
PKK. Setiap notulen harus ditandatangani oleh pembuat notulen dan
disahkan dengan ditandatangani oleh pimpinan rapat atau ketua pada
pertemuan berikutnya. Pembuatann notulen tidak berupa kolom-kolom
tetapi berbentuk tulisan semacam laporan terdiri dari:
1. Tanggal pertemuan
2. Waktu jam mulainya pertemuan
3. Tempat pertemuan
4. Macam pertemuan misalnya: rapat pleno
5. Uraian jalannya pertemuan yang mencakup:
a. Pimpinan rapat
b. Jumlah yang diundang
c. Jumlah yang hadir
d. Jumlah yang tidak hadir
e. Susunan acara
f. Uraian jalannya pertemuan
g. Lain-lain
h. Penutup


KELEMBAGAAN GERAKAN PKK

A. Kelembagaan dan Pengelolaan Gerakan PKK
Tim Penggerak PKK yang dibentuk di :
1. Pusat
2. Propinsi
3. Kabupaten/Kota
4. Kecamatan
5. Desa/Kelurahan.
Hubungan kerja antara Tim Penggerak PKK Pusat dengan Daerah
adalah bersifat Konsultatif dan Koordinatif dengan tetap
memperhatikan hubungan hierarkis. Untuk mendekatkan jangkauan
pemberdayaan kepada keluarga-keluarga secara langsung, dibentuk
kelompok-kelompok PKK RW, RT dan kelompok Dasa Wisma.
B. Susunan Keanggotaan PKK
1. Susunan TP PKK Kelurahan terdiri atas:
a. Kepala dewan penyantun TP PKK
b. Ketua
c. Para wakil ketua
d. Sekretaris dan para wakil sekretaris
e. Bendahara dan para wakil bendahara
f. Kelompok kerja/Pokja I, II, III, dan IV
g. Kegiatan-kegiatan khusus dapat dibentuk sesuai dengan
keperluan yang disebut kelompok khusus/poksus. Tanpa
menambah pokja baru, berada dalam lingkup sekretaris/pokja-
pokja yang bersangkutan.
2. Sekretaris terdiri dari:
a. Sekretaris
b. Para wakil sekretaris bertanggung jawab tugas-tugas
1) Ketatausahaan
2) Pengorganisasian
3) Perencanaan
4) Binda dan spem
5) Humas dan kerjasama antar lembaga
6) Urusan rumah tangga
c. Tata usaha kantor
3. Kelompok kerja (pokja) sebagai pelaksana program
BAGAN STRUKTUR TP PKK

4. Kriteria keanggotaan Tim Penggerak PKK adalah :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur.
b. Dapat membaca dan menulis.
c. R e l a w a n.
d. Peduli terhadap upaya pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga.
e. Bersifat perorangan dan tidak mewakili suatu organisasi,
golongan, partai politik, lembaga atau sektor.
f. Mempunyai waktu yang cukup.
g. Memiliki kemauan dan etos kerja yang tinggi.
5. Ketentuan-ketentuan TP PKK
a. Dewan penyantunn PKK adalah kepala kelurahan
b. Ketua TP PKK adalah istri kepala kelurahan
c. Anggota TP PKK terdiri dari L/P sukarela yang diusulkan oleh
kelompok PKK RW dan masyarakat. Diketahui Bapak RW dan
ditempatkan oleh ketua dewan penyantun PKK
6. Pelantikan dan Pengangkatan Ketua dan Anggota TP PKK
Ketua TP PKK kelurahan dilantik dan diterapkan oleh ketua TP
PKK Kecamatan dan dikukuhkan oleh kepala kelurahan selaku
kepala dewan penyantun TP PKK Kelurahan.
7. Pemberhentian Anggota TP PKK
a. Ketua TP PKK Kelurahan berhenti karena:
- Berakhirnya jabatan suami/yang menunjuk
- Berhalangan tetap
- Meninggal dunia
b. Anggota TP PKK lainnya berhenti karena:
- Permintaan pengunduran diri
- Berakhirnya masa bakti (5 tahun) untuk TP PKK Kelurahan
- Sebab lain yang ditetapkan oleh Kepala TP PKK Kelurahan
- Meninggal dunia
8. Masa Keanggotaan PKK
a. Masa bakti anggota TP PKK 5 Tahun, terhitung sejak
pengangkatan dan apabila dianggap perlu dapat diangkat kembali
b. Ketua TP PKK setelah selesai jabatan diwajibkan membuat
memori pertanggungjawaban
c. Apabila ada pergantian anggota TP PKK sebelum masa bakti
habis, maka kepada anggota TP PKK baru, diberikan surat tugas
oleh ketua TP PKK kelurahan setempat dan menyampaikan
tembusan kepada kepala dewan penyantun, sampai berakhirnya
masa bakti 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai