Anda di halaman 1dari 18

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN PADANG LAWAS

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN AGAMA

Disajikan oleh :
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Padang Lawas

DRS. H. Darwin Nasution, MM


CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Drs. H. Darwin Nasution


NIP : 196612161999031003
Pangkat/ Gol Ruang: Pembina IV/ a.
Tempat/ tgl Lahir : Kotanopan, 16-12-1996
Agama : Islam
Jabatan Sekarang : Plt. Kakan Kemenag
Kab. Padang Lawas
Alamat Rumah : Kelurahan Dalan Lidang,
Kec. Panyabungan.
Kab. Mandailing Natal.
No. Handphone : 0813 7857 7667
Email : darwinnasution9@gmail.com
DIKLAT

VISI DAN MISI KEMENTERIAN AGAMA

VISI
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA
YANG TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS,
MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN”
MISI
KEMENTERIAN AGAMA

MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BERAGAMA


MENINGKATKAN KUALITAS KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA.
MENINGKATKAN KUALITAS RAUDHATUL ATHFAL,
MADRASAH, PERGURUAN TINGGI AGAMA,
PENDIDIKAN AGAMA, DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN.
MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI. DAN,
MEWUJUDKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG
BERSIH DAN BERWIBAWA.
FUNGSI AGAMA
 Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan
strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam
pembangunan nasional.
 Agama sebagai sistem nilai yang harus dipahami dan diamalkan oleh
setiap individu, keluarga, masyarakat, serta menjiwai kehidupan
berbangsa dan bernegara.

 UUD 1945 TENTANG AGAMA Pasal 28 E (Amandemen II): Setiap


orang bebas memeluk agamanya dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan …dst.
Pasal 28 I: (Amandemen II). 1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak untuk bebas berpendapat dan berkeyakinan…adalah hak-hak dasar
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
Pasal 29: 1. Negara berdasar atas ketuhanan YME.
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut
agama dan kepercayannya itu.
DEFENISI PEMBANGUNAN

Pembangunan adalah suatu usaha yang


dilakukan dalam rangka mengembangkan atau
mengadakan perubahan – perubahan kearah
keadaan yang lebih baik, pelaksanaan
pembangunan tersebut dilaksanakan bersama –
sama baik pemerintah bersama masyarakatnya
sesuai dengan pokok – pokok pembangunan,
dimana pembangunan harus dapat memberikan
perubahan hidup bagi masyarakat menuju suatu
kemakmuran dan kesejahteraan bagi
masyarakat.
PEMBANGUNAN PADA BIDANG
AGAMA
 
Pembangunan bidang agama sesuai
dengan kebijakan pembangunan nasional
adalah untuk menciptakan manusia
berakhlaq berbudi pekerti luhur, beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa
PEMERINTAH (KEMENAG) DALAM
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

Tugas pemerintah dalam hal ini


Kementerian Agama adalah
menfasilitasi kepentingan
masyarakat beragama tersebut
sesuai dengan tupoksi badan
pemerintah lainnya. Karena
pembangunan masyarakat
beragama, adalah pembangunan
masyarakat itu sendiri.
TUGAS KEMENTERIAN AGAMA

1. Menjamin kemerdekaan dan perlindungan beragama.

2. Mendorong agar umat beragama mengamalkan ajaran


agamanya.

3. Mendorong agar nilai moral dan etik agama ikut berperan


dalam pembangunan masyarakat, termasuk mentransfer nilai
moral dan etik itu melalui pendidikan.

4. Mendorong kerukunan umat beragama sebagai syarat penting


bagi kerukunan nasional, persatuan nasional dan kelangsungan
pembangunan.
TUGAS KEMENTERIAN AGAMA

5. Mendorong agar kehidupan beragama


menjadi elemen penting dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat

6. Mendorong agar kehidupan beragama dapat


menangkal dampak negatif pembangunan
(narkoba, hidup lupa diri, dll)

7. Mendorong agar kehidupan keagamaan tidak


mengancam falsafat Pancasila dan
keberlangsungan NKRI.
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan kemerdekaan dan
perlindungan beragama
1. Mendorong agar pengembangan paham-paham
keagamaan berjalan secara kreatif, rasional, konstruktif
dan mengacu masa depan.

2. Memberikanrambu-rambu agar pengembangan paham-


paham keagamaan tidak menimbulkan perpecahan dan
pertentangan dalam masyarakat sehingga mengancam
ketentraman dan ketertiban masyarakat.

3. Memberikan rambu-rambu bagi pendirian rumah ibadat


KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan kemerdekaan dan
perlindungan beragama
4. Memberdayakan pemuka agama, ormas
keagamaan dan majlis-majlis agama.

5. Mendorong penerbitan buku-buku


keagamaan.

6. Mendorong pengembangan siaran agama


melalui media massa (cetak dan elektronik).

7. Mendorong perumusan kode etik dalam


penyiaran agama
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan pada peningkatan peran moral dan
etik agama dalam pembangunan masyarakat.
1. Mendorong berkembangnya prilaku mulia dalam
masyarakat yang ditandai dengan karakter-karakter
utama seperti kejujuran, keberanian, kesantunan,
keikhlasan, kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial,
dll.

2. Mendorongberkembangnya etika politik yang


mengutamakan persatuan dan kebersamaan nasional.

3. Mendorong berkembangnya ethos kerja tinggi dalam


pencapaian kemajuan ekonomi masyarakat
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan pada peningkatan peran moral dan
etik agama dalam pembangunan masyarakat.
4. Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga sosial dan budaya
yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan sebagai
makhluk termulia di muka bumi.

5. Mendorong penyelenggaraan pendidikan agama yang


fungsional dan progressive pada semua lembaga pendidikan
negeri dan swasta.

6. Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan


keagamaan yang modern yang menguatkan demokrasi
pendidikan dan mampu mengangkat keterbelakangan umat
beragama
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan meningkatkan peran agama dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.Peningkatan peran agama, pemuka agama dan


ormas keagamaan dalam pembinaan keluarga
sakinah.

2.Peningkatan peran agama, pemuka agama dan


ormas keagamaan dalam program keluarga
berencana.

3. Peningkatan peran agama, pemuka agama


dan ormas keagamaan dalam program
kesehatan masyarakat.
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
AGAMA
Kebijakan meningkatkan peran agama dalam
penguatan Pancasila dan kelangsungan NKRI.
1. Sosialisasi
dan peningkatan kesadaran sejarah tentang
peran (ajaran) agama, pemuka agama dan ormas
keagamaan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

2. Sosialisasi NKRI sebagai bentuk konsensus nasional dari


seluruh pemuka agama dan umat beragama Indonesia.

3. Sosialisasi keserasian tujuan-tujuan nasional Indonesia


dengan tujuan hidup keagamaan.

4. Menyaring secara konstruktif nilai-nilai yang dibawa oleh


arus globalisasi dan budaya asing.

Anda mungkin juga menyukai