Anda di halaman 1dari 40

PENGEMBANGAN MANAJEMEN

WAKAF PRODUKTIF
Disajikan oleh :
DRS. H. Nawawi, N, MPdI
Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan
Palembang

Untuk
Peserta Diklat Pembina Nazhir Wakaf Tingkat Lanjutan
BDK Palembang
Tgl. 16 MEI 2010
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Drs. H. Nawawi Nurdin, MPdI
NIP : 19531218.197902.1.001
Pangkat/ Gol Ruang : Pembina Utama Muda ( IV.c )
Tempat/ tgl Lahir : Kerinci/ 18 Desember 1953
Agama : Islam
Jabatan Sekarang : Widyaiswara Madya
Rumah : Jalan H.Sanusi Lorong Adenan Rt 30/05 No.2847
Palembang Telp. 0711 412884, HP 08127105415
Email = nawawi_nurdin53@yahoo.com
Spesialisasi Widyaiswara: 1. Kepenghuluan
2. Penyuluh Agama
3. Manajemen Kepemimp. Ka.KUA
Pendidikan
 SDN, Tamat 1966 di Semerah Kerinci Jambi
 MTsAIN, Tamat th 1969 di Kerinci Jambi
 MAAIN, Tamat th 1971 di Kerinci Jambi
 Sarjana Muda Syari’ah, Tamat 1974 Sungai Penuh
Kerinci
 Sarjana Lengkap IAIN Tamat 1982 di Palembang
 Akta IV Tarbiyah IAIN RF 2001 Palembang
 S.2 PPs IAIN, Manajemen Pend. Islam
DIKLAT
 Instruktur Perwakafan
 SEPADA, Lulus 1989 di Balai Diklat Palembang
 SEPALA, Lulus 1994 di Balai Diklat Palembang
 Diklat WI Tk Pertama, 06 Sd. 21 Des 2005 Balai Diklat
Semarang
 Diklat Kewidyaiswaraan Rumpun Penyuluh Agama, 26 Juni
2007 s.d 05 Juli 2007, Pusdiklat Jakarta
 Pendidkan/ Sosialisasi Produk Sistem dan Instrumen Diklat
Tehnis Keagamaan dari tanggal 11 s.d. 14 Maret 2007 di Jakarta
 Diklat Fasilitator Pembina Kepenghuluan Tingkat Mahir, 26-06-
2008 s.d. 05-07-2008 Di Jakarta
 Diklat Materi Substansi Keluarga Sakinah Bagi WI Rumpun
Urais 29-07- 2008 s.d 07-08- 2008, di Jakarta
 Diklat Peningkatan Keterampilan Penyelenggara Diklat Tenaga
Teknis 28-10-2008 s.d 06-11-2008, di Jakarta
 Penyusunan Desain, Kurikulum dan Silabus DDTK dan DJJ
Diklat Teknis, 09 s.d. 12 Februari 2009 di Jakarta
 Diklat Fasilitator Penyuluh Madya, 2010
 Diklat Keterampilan KTI, Oktober 2010
Pengalaman Jabatan
 Pegawai Kanwil Dep.Agama Sumsel, 01-03-1979
 Ka.KUA.Kec.Ilir Timur I Palembang, 01-07-1988
 Ka.KUA.Kec.Ilir Timur II Palembang, 02-12-1991
 Penyelenggara Haji Kandepag Palembang,25-5-99
 Kasi MTQ dan HBI Kanwil Depag SS, 09-09-2002
 Kasi Pend Quran/MTQ Kanwil Depag SS, 10-2-2003
 Kasi Penyu dan L D Kanwil Depag SS, 01-04-2004
 Dosen LB Fak-Syar IAIN Rd Fatah th 1982- 2004
 WI Madya BDK Plg, 01-10-2006 s.d. Sekarang
DESKRIPSI
Mata Diklat ini menjelaskan tentang pengertian
dan fungsi manajemen, Model-model Teknik
Pengelolaan Wakaf secara produktif dan
mempraktekkan pengelolaan wakaf
produktif.
Pokok Bahasan
1. Model dan Teknik Pengelolaan Wakaf
Produktif
2. Praktek Pengelolaan Wakaf Produktif
3. Manajemen Wakaf untuk Ibadah
4. Manajemen Wakaf untuk pendidikan
5. Manajemen Wakaf untuk Sosial
6. Manajemen Wakaf untuk Bisnis
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen diderivasi dari kata managio (pengurus),
managiare (melatih dalam mengatur langkah-langkah),
‘to manage’ (mengatur) melalui proses.

Men, Money, method, mate-


Apa yg diatur rial, machines, and market

Agar 6 M lebih berdayaguna,


Kenapa harus diatur berhasilguna dan terintegrasi

Siapa yang mengatur Manajer, pemimpin

Melalui proses fungsi-fungsi


Bagaimana mengaturnya manajemen : PODC dstnya.

Organisasi, institusi atau


Dimana harus diatur perusahaan
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen sering diartikan sebagai “ilmu,
kiat dan profesi”. Sebagai ilmu, manajemen
berusaha memahami mengapa dan
bagaimana orang bekerjasama.Sebagai kiat,
karena manajemen mencapai sasaran
melalui cara dengan mengatur orang lain.
Sebagai profesi, karena untuk mencapai
prestasi, manajer dan para profesionalnya
harus memiliki kode etik dan keahlian
khusus.
(Syaiful Sagala,2004 : 13)
 Mary Parker Foulett (1933) mengartikan
manajemen sebagai “the art of getting
things done through people” (kiat atau
seni dalam mencapai suatu tujuan
melalui orang lain).
James A.F.Stoner (1982) mengartikan
manajemen sebagai “the process of
planning, organizing, leading and controlling
the efforts of organizational members and
the use of other organizational resources in
other to achieve stated organizational goals”
(proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengawasi proses kegiatan
anggota organisasi termasuk penggunaan
sumberdaya organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan).
FUNGSI MANAJEMEN
TUJUH
FUNGSI
MANA-
JEMEN

Plan Staf Direc Coor- Con-


Orga- Moti
ning fing ting Dina Trol
nizing vating
ting ling
KOMBINASI FUNGSI MANAJEMEN DENGAN
PENGELOLAAN WAKAF

Fungsi Manajemen
directing
plan
organize
schedule
implementing
staff
communicate
do
evaluating
control
problem solving
decide
PRINSIP MANAJEMEN DALAM
PENGELOLAAN WAKAF

 Henry Fayol sebagai bapak manajemen


modern dalam bukunya Administration
Industrielle et Generale merumuskan
prinsip-prinsip manajemen kedalam 14
prinsip. Tetapi yang akan kita gunakan
untuk pengelolaan wakaf hanya 7
prinsip saja.
7 (tujuh)
Prinsip-prinsip manajemen Wakaf :
1. Division of work : pembagian kerja sesuai dg
spesialisasinya
2. Authority and responsibility : kewenangan dan
tanggung jawab
3. Delegation of authority : pendelegasian hal-hal yang
rutin
4. Discipline : disiplin administrasi, komitmen dan waktu
5. Unity of command : kesatuan komando
6. Span of control : batas jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan
7. Espirit and corps : semangat kerja untuk
mengembangkan keharmonisan dan kesatuan
sebagai satu tim yang solid.
SARANA MANAJEMEN DALAM
PENGELOLAAN WAKAF
1. Sumber Daya Manusia, terdiri dari :
a. wakif
b. nazhir wakaf,
c. pembina wakaf di jajaran birokrasi
d. pengurus BWI
2. Kelembagaan terdiri dari :
a. Badan Wakaf Indonesia
b. Lembaga Nazhir
c. Lembaga Wakaf
3. Harta Benda Wakaf , terdiri dari :
a. Barang tidak bergerak : tanah, bangunan, tanaman,
rumah susun, gedung serbaguna, hotel, restoran, dll.
b. Barang bergerak : uang, logam mulia, surat berharga,
kendaraan, HAKI, hak sewa, dll.
Lanjutan :
4. Sistem dan metoda pengelolaan oleh nazhir dan BWI dengan cara :
a. kerjasama pengelolaan wakaf bermitra dengan
perusahaan modal ventura dengan sistem
mudlarabah dan musyarakah,
b. bekerjasama dengan Lembaga Perbankan
Syari’ah/Lembaga non jasa keuangan lainnya,
c. investor perseorangan yang bermodal cukup,
d. lembaga Perbankan Internasional spt IDB
e. lembaga Keuangan lainnya dengan sistem BOT

5. Marketing, pemasaran harta benda wakaf oleh nazhir dan BWI


kepada konsumen : seperti tanah bangunan yang strategis, gedung
bertingkat untuk kantor, restoran, hotel, gedung serbaguna, dll.
Lanjutan

6. Sarana, prasarana yang digunakan : alat ukur


tanah dan bangunan, mesin ketik, komputer, laptop,
kenderaan roda dua dan roda empat, kamera
digital, kamera video, televisi, dll.
7. Dana terdiri dari biaya operasional kantor, biaya
pemeliharaan, dan biaya operasional lainnya.
8. Waktu, kapan harta benda wakaf diterima, kapan
perjanjian/kontrak dimulai, berapa lama
pelaksanaannya, dan seterusnya.
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM
PENGELOLAAN WAKAF

KakanKemenag adakan rakor dg Pemkab,


Ka.KUA,Kasi dan para nazhir, bahas :
1. Kondisi ril perwakafan di Kecamatan,
PLAN 2. Masalah-masalah wakaf di Kecamatan,
SELANJUTNYA MERUMUSKAN
Program Strategis Wakaf yang berisi :
Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi pelak-
sanaan dan program wakaf lima tahun
Directing :
• plan
1. Memantapkan SK PPAIW Kecamatan
• organize ORGANIZE 2. Pembentukan Lembaga Pengelola Wakaf :
• schedule (a). Badan Wakaf Indonesia Tk. Kab/Kota
(b). Nazhir Wakaf Berbadan Hukum di
Kab/Kota, Kecamatan dan Desa

Penyusunan jadwal program :


SCHEDULE 1. Jadwal RENSTRA untuk jangka lima tahun
2. Jadwal program jangka pendek per-tahun
1. Menyeleksi orang-orang yang profesional
untuk duduk dalam kepengurusan BWI.
2. Menyeleksi calon-calon nazhir yang profe
STAFF sional, amanah dan berpengalaman,
3. Diklat pengelola wakaf yang produktif
untuk nazhir dan pembina nazhir wakaf.
4. Diklat wirausaha untk para nazhir wakaf.

IMPLE-
MENTING 1. Sosialisasi Undang-Undang Wakaf secara
• Staff COMMU luas lewat mass media, leaflet, brosur dll
2. Sosialisasi Undang-Undang Wakaf melalui
• Commu- NICATE
Penyuluh Agama lewat khutbah Jum’at
nicate 3. Sosialisasi melalui Orientasi Nazhir Wakaf
• Do 4. Sosialisasi melalui Gerakan Sadar Wakaf

1. Pencanangan Gerakan Sadar Wakaf kpd


2. masyarakat oleh Bupati/Walikota,
DO 2. Kemudahan pelayanan wakaf oleh aparat
Kandepag Kab/Kota dan KUA Kecamatan
1. Pemantauan dan pengendalian langsung
oleh aparat Kanwil dan Kandepag,
2. Pemantauan/pengendalian tak langsung
lewat survey, observasi atau angket,
3. Pengawasan internal oleh BWI
CONTROL 4. Pengawsan eksternal oleh legislatif, irjen,
masyarakat, LSM dan akuntan publik,
5. Penilaian terhadap proses kegiatan,
6. Pelaporan nazhir ke KUA/Kandepag

EVALUA •
TING : 1. Membahas hasil pemantauan dan pengen-
• Control dalian langsung/tidak langsung oleh apa-
• Problem- PROBLEM rat Kanwil/Kandepag yang terkait ;
Solving SOLVING 2. Membahas hasil pengawasan legislatif,
• Decide masyarakat, dan LSM
3. Memberikan nilai untuk para nazhir oleh-
Tim Penilai Nazhir Wakaf Kab/Kota.

1. Menetapkan kinerja nazhir yang teladan,


DECIDE runner-up dan harapan tk. Kab/kota;
2. Menetapkan sanksi atau pidana bagi yang
terbukti melanggar Undang-undang.
Paradigma Baru Perwakafan
 Sertifikasi tanah wakaf
 Pertukaran benda wakaf
 Pola seleksi oleh nazhir wakaf atas pertimbangan
manfaat
 Sistem ikrar yg dilakukan oleh wakif diarahkan dalam
bentuk ikrar wakaf untuk umum
 Perluasan benda yg diwkfkan dari benda tidak bergerak
ditambah benda bergerak seperti : uang, saham atau
surat-surat berharga
 Persyaratan Nazhir : berbadan hukum, profesional,
amanah, modern dst
 Pemberdayaan, pengembangan dan pembinaan oleh
BWI (Badan Wakaf Indonesia)
Analisis Hukum Perwakafan
1.Sedikit sekali hukum-hukum wakaf yang
ditetapkan berdasarkan Ayat dan hadits.
2.Sehingga ajaran wakaf ini bersifat ijtihadi
bukan ta`abbudi, terutama aspek
pengelolaan, jenis wakaf, syarat,
peruntukan dan lainnya.
3. sangat fleksibel, terbuka penafsiran
baru, dinamis, berorientasi pada masa
depan (fururistik).
4.bisa dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan zaman. Apalagi ajaran wakaf
ini termasuk bagian muamalah
Pemberdayaan wakaf Produktif
dan wakaf uang
 Produk barang atau jasa
 Investasi Usaha :
 - Akad Musyarakah
Partisipasi usaha melibatkan dua pihak dg
menyertakan modal dan keuntungan bersama
- Akad Mudharabah
Modal usaha dari pemilik modal
Pemilik modal tdk terlibat
manajemen usaha
 kerugian ditanggung pemilik modal
Usaha lain jadikan
wakaf produktif
 tanah-tanah wakaf yang relatif luas dan
berpotensi untuk kegiatan pertanian
dibangunkan kegiatan-kegiatan pertanian
dan perkebunan.

`
 Tanah wakaf yang berada di kawasan
strategis dibangun kedai-kedai, bengkel.
 Tanah-tanah wakaf yang berada dilokasi
bisnis dibangunkan pusat perbelanjaan
dan hotel.
 Hasil kegiatan yang diperoleh disalurkan
dan digunakan untuk mengembangkan
aktivitas keagamaan, sosial, ekonomi,
pendidikan, dan lain-lain.
Contoh wakaf produktif
 Masjid-masjid di kawasan strategis
dibangunkan bersamanya bangunan
untuk aktivitas pertemuan umum,
seminar, peresmian perkawinan dan lain-
lain, seperti Masjid Sunda Kelapa, Masjid
Pondok Indah, Masjid At-Taqwa Pasar
Minggu di Jakarta
 Mesjid Taqwa Muhammadiyah Padang.
digunakan sebagai perkantoran juga
dilengkapi dengan sarana ruang
pertemuan/aula, fasilitas pertokoan dan
kegiatan usaha lainnya, hasil yang
diperoleh dapat menyokong keperluan
pembiayaan kegiatan mesjid.
 Mesjid Baitullah Bukit Besar Palembang,
dilengkapi dg kantor, TK Aisyiyah, dibangun
gedung disewakan utk pesta perkawinan dll
Pemanfataan wakaf utk pembangunan fasilitas
umum yg diperlukan umat Islam,

1) Menampung dan memberi pendidikan bagi


anak yatim dan fakir miskin;
2) Mendirikan Rumah Sakit Islam utk memberi
pelayanan kesehatan secara murah atau
bahkan gratis kepada masyarakat miskin.
Seperti dilaksanakan oleh perkumpulan2
misi agama lain (non-Islam) yg sekarang ini
lebih berkembang di seluruh penjuru
Indonesia.
3) Memberikan pinjaman lunak atau bahkan
bantuan kpd usaha kecil untuk dapat
mengembangkan usahanya.
Tugas Kelompok
1. Setiap kelompok mendapat satu amplop berisi gambar
tentang kondisi wakaf.
2. Setiap peserta diberi minimal dua gambar untuk dianalisa
apa kelemahan/masalah yang ada pada gambar yang sama
3. Hasil analisa pribadi dibahas bersama teman kelompok dan
apabila sudah disepakati gambar tersebut tempelkan pada
kertas lebar dan hasil analisanya ditulis dengan
menggunakan format sebagai berikut :

KELEMAHAN/MASALAH GAMBAR KEKUATAN/ POTENSI

1. Gambar kiri
2. Gambar kanan
GAMBAR 1
GAMBAR 2
GAMBAR 3
GAMBAR 4
GAMBAR 5

Anda mungkin juga menyukai