Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Dosen Pengampu : Suherman, SE., ME.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Adrian Milan Baros Sitanggang 223020303171

Ageta Denaya Venova 223030303284

Audrie Aristhania 223010303033

Dhini Aprillia 223020303135

Desi 203030303166

Devi Anggriani 223010303035

Mesyaa Margareta 213020303077

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2023
PERHITUNGAN BIAYA HIDUP

Pada 1968, George Best, European Footballer of the Year termuda dan


pemenang the European Cup bersama Manchester United pada tahun yang
sama, memperoleh 150 pound Inggris per minggu atau sekitar 293 dolar AS. Ryan
Giggs, yang sekarang ini merupakan pemain yang paling lama bermain di Manchester
United dan yang juga memenangkan the European Cup bersama MU pada
1999, memperoleh pendapatan sebesar 75.000 pound pada 2004 atau 131 kali lebih
banyak dari yang diperoleh George Best pada 1968. Pada 1968, harga karcis minimum
untuk menonton tim kesayangan kita di Liga Sepak Bola Inggris kira-kira sebesar satu
dolar AS. Untuk menonton Manchester United, kita sekarang harus membayar antara 59
dan 98 dolar AS.

INDEKS HARGA KONSUMEN

Indeks harga konsumen (IHK-consumer price index [CPI]) adalah ukuran


biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Ahli statistik
pemerintah secara rutin menghitung dan melaporkan indeks harga konsumen.
Pada bagian ini, kita akan membahas bagaimana indeks harga konsumen dihitung
dan permasalahan-permasalahan apa yang muncul dalam pengukurannya.

Bagaimana Menghitung Indeks Harga Konsumen

Ketika tentang menghitung harga-harga indeks harga ribuan konsumen


barang dan jasa.laju inflasi, Untuk Departemen melihat dengan Statistik tepat
bagaimana data statistik ini dibangun, marikita lihat sebuah ekonomi sederhana di
mana konsumen hanya membeli dua barang-ayam dan burger.Kembali, dolar AS
digunakan untuk membandingkan harga.Tabel 1 menunjukkan 5 Langkah yang
diikuti oleh Departemen Statistik.

1. Tentukan isi keranjangnya. Langkah pertama dalam menghitung indeks


harga konsumen adalah menentukan harga-harga mana yang paling
penting bagi konsumen tertentu. Jika konsumen tersebut membeli lebih
banyak ayam daripada burger maka harga ayam goreng lebih penting
daripada harga burger sehingga harus diberikan bobot dalam mengukur
biaya hidup.Departemen Statistik menentukan bobot-bobot ini dengan
menyurvei konsumen dan menemukan keranjang barang dan jasa yang
dibeli oleh konsumen tertentu. Dalam contoh pada tabel itu,konsumen
tertentu membeli keranjang yang terdiri atas 4 potong ayam goreng dan 2
burger.
2. Temukan harga-harganya. Langkah kedua dalam menghitung indeks
harga konsumen adalah yang waktu. berbeda.menemukan Tabel 1
menunjukkan harga setiap harga-harga barang dan ayam jasa goreng
dalam dan keranjang burgeruntuk untuk setiap tiga tahun masa yang
berbeda.
3. Menghitung harga seluruh isi keranjang. Langkah ketiga adalah
menggunakan data hargaharga untuk menghitung jumlah harga
keseluruhan isi keranjang barang dan jasa dari waktu ke waktu. Tabel 1
menunjukkan penghitungan ini untuk setiap tahun dari tiga tahun tersebut.
Perhatikanlah bahwa hanya harga-harga dalam penghitungan ini yang
berubah. Dengan menetapkan isi keranjang untuk selalu sama (4 potong
ayam goreng dan 2 burger), kita meniadakan dampak perubahan harga dari
dampak perubahan jumlah apa pun yang mungkin terjadi pada saat yang
sama.
4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya. Langkah keempat adalah
memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolok ukur yang
menjadi bandingan tahuntahun yang lainnya. Untuk menghitung
indeksnya, harga keranjang barang dan jasa untuk setiap tahun dibagi
dengan harga keranjang pada tahun basis. Perbandingan ini kemudian
dikalikan 100. Angka hasilnya adalah indeks harga konsumen.
5. Menghitung laju inflasi. Langkah kelima dan langkah terakhir adalah
menggunakan indeks harga konsumen untuk menghitung laju inflasi
(inflation rate) yang merupakan perubahan persentase pada indeks harga
dari periode sebelumnya, yaitu laju inflas antara dua tahun yang berurutan
dihitung.

Masalah-masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup

Target dari indeks harga konsumen adalah mengukur perubahan-


perubahan pada biaya hidup. Dengan kata lain, indeks harga konsumen mencoba
untuk mengukur berapa banyak penghasilan yang harus dinaikkan guna
memelihara standar hidup yang konstan. Namun, indeks harga konsumen
bukanlah ukuran biaya hidup yang sempurna. 

Konsumen merespons perubahan harga yang berbeda ini dengan membeli


lebih sedikit barang-barang yang harganya naik tinggi dan membeli barang-barang
yang harganya naik sedikit atau bahkan yang harganya mungkin turun. Jika indeks
harga dihitung dengan mengasumsikan keranjang barang tetap, indeks harga ini
menghilangkan kemungkinan substitusi yang dilakukan oleh konsumen sehingga
terlalu melebih-lebihkan kenaikan biaya hidup dari satu tahun ke tahun
berikutnya. 

Konsumen secara otomatis akan merespons perubahan harga ini dengan


membeli lebih banyak nanas dan lebih sedikit pisang. Namun, ketika menghitung
indeks harga konsumen, para ahli statistik menggunakan keranjang tetap yang
esensinya mengasumsi bahwa konsumen akan terus membeli pisang yang
sekarang sedang mahal dalam jumlah yang sama sebagaimana
sebelumnya. Permasalahan kedua dengan indeks harga konsumen adalah
munculnya barang-barang yang baru.

Namun, karena indeks harga konsumen didasarkan pada keranjang tetap


barang dan jasa, indeks harga konsumen tidak mencerminkan perubahan pada
daya beli uang ini. Namun, indeks harga konsumen tidak berkurang dalam
responsnya terhadap pengenalan telepon genggam. Indeks ini kemudian
mencerminkan perubahan pada harga telepon genggam. Permasalahan ketiga
dengan indeks harga konsumen adalah perubahan kualitas yang tidak terukur.
Jika kualitas barang memburuk dari satu tahun ke tahun berikutnya, nilai
uang jatuh, bahkan jika harga barang tetap sama. Ketika kualitas barang di
keranjang berubahmisalnya, ketika sebuah model mobil memiliki tenaga kuda
lebih besar atau mengonsums bensin lebih hemat dari satu tahun ke tahun
berikutnya-pakar statistik menyesuaikan harga barang untuk menjelaskan
perubahan kualitas. Pada dasarnya,pakar statistik mencoba untuk menghitung
harga keranjang barang yang kualitasnya konstan. 

Masih ada banyak perdebatan antara para pakar ekonomi tentang seberapa
besar permasalahanpengukuran ini dan apa yang harus dilakukan untuk
menyelesaikannya Beberapa ekonom meyakini bahwa indeks harga konsumen
mungkin terlalu melebihkan inflasi setidaknya dengan 1 poin persentase setiap
tahunnya.

Persoalan ini penting karena banyak program pemerintah menggunakan


indeks harga konsumen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat harga
keseluruhan. Pihak-pihak penerima pembayaran tunjangan
pemerintah, misalnya, mungkin menerima kenaikan tahunan pada tunjangan yang
terikat pada indeks harga konsumen.

Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen

Deflator PDB adalah perbandingan PDB nominal dengan PDB


sebenarnya. Karena PDB nominal adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga
saat ini dan PDB sebenarnya adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga tahun
basis, deflator PDB mencerminkan tingkat harga saat ini yang berhubungan
dengan tingkat harga pada tahun basis.

Misalnya, anggaplah bahwa kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh


pemanufaktur lokal dan dijual ke angkatan bersenjata harganya naik. Meskipun
keandaraan ini adalah bagian dari PDB, kendaraan ini bukanlah bagian dari
keranjang barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen biasa. Oleh karena
itu, kenaikan harga ini muncul di deflator PDB, tetapi bukan di indeks harga
konsumen. Sebagai contoh lain, anggaplah Volvo menaikkan harga mobil-
mobilnya. karena Volvo dibuat di Swedia, mobil tersebut bukan bagian dari PDB
negara Anda, melaikan konsumen lokal membeli Volvo sehingga mobil ini
menjadi bagian dari keranjang barang konsumen biasa. Oleh karena itu, kenaikan
harga pada barang konsumsi impor, seperti Volvo, muncul pada indeks harga
konsumen, tetapi tidak pada deflator PDB. Para ahli statistik hanya sesekali saja
mengubah keranjang barang ini. Sebaliknya, deflator PDB membandingkan harga
barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang dan jasayang
sama pada tahun basis. Oleh karena itu, kelompok barang dan jasa yang
digunakan untuk menghitung deflator PDB berubah secara otomatis sepanjang
waktu. perbedaannya tidak penting ketika semua harga berubah secara
proporsional. Namun, jika harga-harga barang dan jasa yang berbeda berubah
dalam jumlah yang beragam, cara kita menimbang harga-harga yang beragam ini
akan berarti penting bagi laju inflasi keseluruhan.

MENGOREKSI VARIABEL EKONOMI TERHADAP DAMPAK INFLASI

Tujuan pokok pengukuran atau perhitungan tingkat harga dalam suatu


perekonomian adalah untuk memungkinkan dilakukannya perbandingan nilai
uang di satu waktu dengan masa waktu yang berbeda.

Dua Ukuran Inflasi Figur ini manunjukan laju inflasi untuk Malaysia---perubahan
persentase pada tingkat harga---sebagaimana telah diukur oleh delafator PDB dan
indeks harga konsumen dengan menggunakan data tahunan sejak tahun 1970.
Perhatikan bahwa kedua ukuran inflasi ini secara umum bergerak secara
beriringan.

Nilai Uang dari Waktu ke Waktu

Statistik pemerintahan menunjukan indeks harga konsumen sebesar 9,7


untuk tahun 1968 dan 110 untuk tahun 2004. Dengan demikian, tingkat harga
keseluruhan telah naik sebesar faktor 11,3 (yang sama dengan 110/9,7). Kita dapat
menggunakan angka-angka ini untuk mengukur upah George Best dalam dolar
tanun 2004. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

Upah dalam dolar tahun 2004 = upah dalam dolar tahun 1968×
Tingkat harga tahun 2004
Tingkat hargatahun 1969

110
=$293×
9,7

=$3,310.

Dari perhitungan di atas kita dapat melihat bahwa upah George West tahun
1968 setara dengan upah hari ini sebesar lebih dari $3.310. uang sebanyak itu
adalah penghasilan yang lumayan, tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan upah
pemain bola rata-rata diliga premier inggris hari ini dan jauh lebih kecil dari pada
upah sebesar $38.462 yang diberikan kepada pemain bola bintang utama saat ini,
seperti Ryan Giggs.

Indeksasi

Indeksasi (indexation) adalah koreksi otomatis atas sejumlah uang guna.


Indeks harga juga digunakan untuk menyesuaikan (suatu variabel) dengan dampak
inflasi ketika membandingkan jumlah uang yang ada dari waktu-waktu yang
berbeda. Koreksi seperti ini muncul di banyak tempat dalam perekonomian.
Suku Bunga Nominal dan Rill

Tindakan koreksi variabel-variabel ekonomi terhadap dampak inflasi


merupakan suatu hal penting, namun adakalanya tidak mudah dilakukan karena
data tentang suku bunga terkadang menimbulkan salah tafsir.

Bunga pada dasarnya adalah pembayaran di masa mendatang atas transfer


uang di masa lampau. Karena itu, perhitungan bunga selalu melibatkan
perbandingan nilai uang pada masa yang berbeda.

Tingkat atau suku bunga yang dibayarkan oleh bank lazim disebut sebagai
suku bunga nominal (nominal Intertest riil) yaitu suku bunga biasa dilaporkan
tanpa koreksi terhadap dampak inflasi, sedangkan suku bunga riil adalah suku
bunga yang telah dikoreksi terhadap dampak inflasi.

Sebagai contoh, anda meminjam $1,000 untuk satu tahun. Suku bunga
nominal adalah 15% , selama satu tahun tersebut inflasi sebesar 10%

Suku bunga riil = suku bunga nominal – inflasi

= 15% - 10%

= 5%
KESIMPULAN

Sepanjang sejarah baru, kenaikan yang terus-menerus pada keseluruhan


tingkat harga selama ini telah menjadi norma. Inflasi mengurangi daya beli setiap
unit uang sepanjang waktu. Ketika membandingkan jumlah moneter dari waktu-
waktu yang berbeda, penting bagi kita untuk mengingat bahwa nilai uang hari ini
tidaklah sama dengan nilainya pada dua puluh tahun yang lalu atau, kemungkinan
besar, dua puluh tahun dari sekarang.

Bab ini membahas bagaimana para pakar ekonomi mengukur keseluruhan


tingkat harga dalam perekonomian dan bagaimana mereka menggunakan indeks
harga untuk menyesuaikan variabel ekonomi dengan dampak inflasi.Analisis ini
hanyalah titik awal.Kita belum menelaah sebab akibat inflasi dan bagaimana
inflasi berinteraksi dengan variabel ekonomi lainnya. Untuk melakukannya,kita
harus menyentuh persoalan pengukuran lebih lanjut.Itulah tugas kita selanjutnya.
Setelah mengetahui bagaimana para pakarekonomimengukurkuantitas ekonomi
makro dan harga pada dua bab yang lalu, kini kita siap mengembangkan model-
model yang menjelaskan pergerakan jangka panjang dan jangka pendek dalam
variabel-variabel ini.
PERTANYAAN

1. Manakah menurut anda yang memiliki dampak lebih besar pada indeks harga
konsumen kenaikan 10% pada harga ayam atau kenaikan 10% pada harga caviar?
Mengapa?
Jawaban Menurut kelompok kami, peningkatan 10% dalam harga ayam memiliki
efek yang lebih besar pada indeks harga konsumen daripada 10% kenaikan harga
caviar. Karena, seperti yang kita ketahui kebutuhan konsumen lebih banyak ke ayam,
sedangkan untuk kenaikan 10% pada harga caviar tidak banyak berdampak bagi
konsumen, karena sebagian kalangan menegah banyak tidak tau apa itu caviar. Jadi,
dengan kenaikan yang sama, konsumen akan memilih ayam untuk menjaga standar
hidup yang sama.

2. Gambarkan tiga permasalahan yang membuat indeks harga konsumen menjadi ukuran
biaya hidup yang tidak sempurna.
Jawaban : Tiga masalah dalam indeks harga konsumen sebagai ukuran biaya hidup
yaitu :
(1) bias substitusi, yang timbul karena orang menggantikan barang yang telah
menjadi relatif lebih murah
(2) pengenalan barang baru, yang tidak tercermin dengan cepat di CPI
(3) perubahan kualitas yang tidak terukur.

3. Jika harga kapal selam AL yang dimanufaktur di dalam negeri naik, apakah indeks
harga konsumen atau deflator PDB yang lebih terpengaruhi? Mengapa?
Jawaban : Jika harga kapal selam Angkatan Laut naik, tidak ada pengaruhnya pada
indeks harga konsumen, karena kapal selam Angkatan Laut bukan barang konsumsi.
Tetapi indeks harga GDP terpengaruh, karena Angkatan Laut kapal selam dimasukkan
dalam PDB sebagai bagian dari pembelian pemerintah.

4. Selama periode waktu yang lama, harga coklat batangan naik dari $0.10 menjadi
$0.60. Selama periode yang sama, indeks harga konsumen naik dari 150 ke 300.
Setelah disesuaikan dengan inflasi keseluruhan, berapa banyakkah harga coklat
batangan berubah?
Jawaban : Karena tingkat harga keseluruhan dua kali lipat, tetapi harga coklat
batangan naik enam kali lipat, sehingga harga riil (harga disesuaikan untuk inflasi)
dari coklat batangan sebesar tiga kali lipat (enam dibagi).

5. Jelaskan makna suku bunga nominal dan suku bunga riil. Bagaimanakah keduanya
berhubungan?
Jawaban : Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang dibayarkan atas
pinjaman dalam mata uang tertentu tanpa disesuaikan dengan dampak inflasi. Suku
bunga riil adalah suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi (dampak inflasi).
Suku bunga riil berpengaruh pada suku bunga nominal dan laju inflasi terhadap
perekonomian masyarakat. Sebagai contoh: Apabila seseorang menabung di bank
dengan tingkat suku bunga nominal 6% dan inflasi tahun tersebut sebesar 4%, maka
suku bunga yang diperoleh hanya sebesar 2%. Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi
selama ia menabung uang telah mengurangi keuntungan yang diperoleh. Contoh
kedua: Apabila sesorang meminjam uang dari bank dengan tingkat suku bunga
nominal 6% dan inflasi tahun tersebut sebesar 3%, maka suku bunga riil yang harus
dibayar hanya 3% karena harga barang dan jasa rata-rata naik sebesar 3% sehingga
biaya peminjaman hanya sebesar 3%. Hubungan antara keduanya yaitu bahwa suku
bunga riil adalah perbedaan antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Suku
bunga nominal mengetahui seberapa cepat jumlah uang naik sepanjang waktu
sedangkan suku bunga riil mengetahui seberapa cepat daya beli uang kita naik
sepanjang waktu.

Anda mungkin juga menyukai