Anda di halaman 1dari 4

Indeks Harga – Ekonomi Kelas 11 – Pengertian, Jenis, dan Cara

Menghitung

Sudah mengertikah kamu tentang indeks harga? Kalau belum, jangan


khawatir, pembahasan di bawah ini dijamin bisa membuatmu mengerti indeks
harga, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga rumus untuk mencarinya.
Sudah siap?

Pengertian Indeks Harga

Menurut KBBI, ‘indeks’ adalah daftar harga sekarang dibandingkan dengan


harga sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya
harga barang.

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik bahwa indeks harga mengacu pada
perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dengan
harga rata-rata pada tahun sebelumnya.

Mengapa Penghitungan Indeks Harga Dibutuhkan?

Indeks harga adalah salah satu hal penting dalam kegiatan ekonomi
nasional. Indeks harga dapat digunakan untuk beberapa hal, misalnya
sebagai indikator pengukuran kegiatan perekonomian
secara general, sebagai gambaran tentang tren dalam perdagangan, juga
sebagai rujukan bagi pedagang untuk menentukan harga barang
dagangnya sekaligus penentuan jumlah barang.

Beberapa indeks harga juga lebih spesifik sesuai jenisnya. Misalnya,


indeks harga petani dapat sangat berguna untuk memberikan gambaran
kemakmuran petani sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan
dengan tepat. Ada pula indeks harga konsumen yang dapat digunakan
untuk mengambil keputusan, terutama pada saat penetapan gaji.

Jenis-jenis Indeks Harga

Kalau kamu sudah membaca alasan mengapa indeks harga dibutuhkan,


kamu akan tahu bahwa indeks harga terbagi ke dalam beberapa jenis yang
menjadikannya lebih spesifik. Ini dia beberapa contoh dari jenis indeks
harga:

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

IHK akan menunjukkan perubahan-perubahan harga pada barang eceran


di pasaran yang dikonsumsi oleh konsumen dalam jangka waktu tertentu.

Angka IHK akan menunjukkan perbandingan harga barang atau jasa yang
dibeli konsumen. Barang atau jasa yang dihitung ialah barang atau jasa
yang dianggap dapat mewakili kegiatan belanja konsumen.
Barang atau jasa ini tentu saja selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu,
mengikuti pola konsumsi dari konsumen itu sendiri.

2. Indeks Harga Produsen (IHP)

Angka IHP akan menunjukkan perbandingan ataupun perubahan harga


barang atau jasa yang dibeli produsen. Barang yang biasa dibeli produsen
ialah bahan mentah atau bahan setengah jadi.

Apa yang membedakan IHP dari IHK? IHP akan melakukan penghitungan
tingkatan harga barang yang dimaksud pada awal distribusi. Sementara
itu, IHK melakukan penghitungan yang sama pada tingkatan harga eceran.

3. Indeks Harga Petani

Indeks satu ini berfokus pada harga yang harus dibayar dan/atau diterima
oleh petani. Kamu pasti sudah hapal mati bahwa negara kita adalah
negara agraris dengan mata pencaharian petani sebagai mata
pencaharian yang paling banyak dimiliki rakyatnya secara merata.

Nah, karena hal itu, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sektor
pertanian pasti sangat terasa bagi rakyat.

Indeks harga yang harus dibayar oleh petani merupakan angka yang
menunjukkan sejumlah harga agar petani dapat melakukan proses
produksi pertaniannya. Sementara itu, indeks harga yang diterima oleh
petani merupakan angka yang menunjukkan sejumlah harga sebagai
perkiraan penghasilan petani dari penjualan hasil produksi pertaniannya
tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung Indeks Harga?

Secara umum, ada dua metode yang dapat kamu gunakan untuk
menghitung indeks harga.

Berikut rumusnya:

1. Indeks harga agregatif tidak tertimbang

Cara ini mengharuskanmu menghitung harga barang atau jasa tiap


tahunnya. Setelah itu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga
pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IA= Indeks harga yang ditimbang


Pn = Nilai yang dihitung

PO= Harga pada tahun dasar

2. Indeks harga agregatif tertimbang

Metode ini terdiri atas dua cara, yaitu:

 Laspeyres

Cara pertama ini akan menjumlahkan harga barang atau jasa setelah
sebelumnya dikalikan terlebih dahulu dengan kuantitasnya tiap tahunnya.
Lalu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga dan dikalikan
dengan kuantitasnya pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IL= Angka Indeks Laspeyers

Pn= Harga yang dihitung

PO= Harga pada tahun dasar

QO= Kuantitas pada tahun dasar

 Paasche

Cara kedua ini akan memakai faktor penimbang kuantitas dari tahun yang
akan dihitung. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IP= Angka Indeks Paasche

Pn= Harga yang dihitung

PO= Harga pada tahun dasar

Qn= Kuantitas pada tahun yang dihitung

Anda mungkin juga menyukai