Anda di halaman 1dari 10

STATISTIKA

ANGKA INDEKS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Kelas AD

Dosen Pengampu:

Putu Mahardika Adi Saputra, S.E., M.Si., M.A., Ph.D

Disusun oleh:

Zelinka Natalia Angelina 195020100111008

Karina Dewi Saputri 195020101111002

Isnaini Bariza 195020101111003

EKONOMI PEMBANGUNAN
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
A. Angka Indeks
Angka indeks adalah sebuah angka yang menggambarkan perubahan terhadap
harga, kuantitas, dan nilai tahun berjalan yang dibandingkan dengan tahun dasar.
Angka indeks ini ada untuk membantu mengukur dan memahami bagaimana kondisi
ekonomi dalam satu periode dibandingkan dengan kondisi ekonomi di periode lain.
Indeks harga memiliki beberapa fungsi atau kegunaan di dalam perekonomian
yang bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian negara yaitu sebagai berikut:
1. Indeks harga dijadikan sebagai acuan dasar untuk membuat kebijakan ekonomi
negara.
2. Indeks harga juga dijadikan sebagai acuan dasar untuk menentukan kebijakan harga
suatu barang atau produk.
3. Indeks harga dijadikan sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi di
dalam perekonomian suatu negara.
4. Indeks harga juga dijadikan sebagai alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang
mendorong pertumbuhan atau peningkatan serta penurunan perekonomian suatu
negara.
5. Indeks harga dapat digunakan oleh para pebisnis atau para pedagang di dalam
menentukan harga jual suatu produk atau barang mereka masing-masing.
6. Indeks harga dapat dijadikan sebagai acuan dasar untuk menentukan jumlah
persediaan atau stok suatu barang yang masih tersedia.
7. Indeks harga dijadikan pula sebagai acuan untuk menentukan jumlah gaji atau upah
para karyawan di dalam suatu perusahaan.
8. Indeks harga dapat digunakan sebagai alat untuk penentuan yang harus diterima dan
dibayar oleh petani.
9. Indeks Harga Konsumen (IHK) dan indeks biaya hidup dapat digunakan untuk
menentukan besarnya gaji yang akan diterima oleh para karyawan di dalam sebuah
perusahaan

B. Angka Indeks Relatif Sederhana


1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
Bentuk paling sederhana dari indeks harga menunjukkan bagaimana harga saat
ini per unit untuk item yang diberikan dibandingkan dengan harga periode dasar per
unit untuk item yang sama. Harga relative sangat membantu dalam hal memahami
dan menafsirkan perubahan kondisi ekonomi dan bisnis dari waktu ke waktu.
Pt
Harga Relatif = ×100
P0
Keterangan :
Pt =hargatahun tertentu
P0=hargatahun dasar
2. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan nilai(harga dikalikan kuantitas) suatu barang dan
jasa pada suatu periode dengan periode dasarnya.
Pt . Q t
¿= ×100
P0 . Q 0
Keterangan :
Q t =kuantitas tahun tertentu
Q0=kuantitastahun dasar

C. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana


Indeks ini biasa disebut indeks tidak tertimbang. Indeks harga agregat
dikembangkan untuk tujuan spesifik mengukur perubahan gabungan sekelompok item.

I t=
∑ Pt × 100
∑ P0
Karena sensitivitas indeks tidak tertimbang untuk satu atau lebih item bernilai
tinggi, bentuk indeks agregat ini tidak banyak digunakan.

D. Angka Indeks Harga Agregat Tertimbang


Filosofi di balik indeks harga agregat tertimbang adalah bahwa setiap item dalam
kelompok harus ditimbang sesuai dengan kepentingannya. Dalam kebanyakan kasus,
kuantitas penggunaan adalah ukuran kepentingan yang terbaik. Dibandingkan dengan
indeks agregat tidak tertimbang, indeks tertimbang memberikan indikasi yang lebih
akurat dari perubahan harga. Indeks agregat tertimbang dengan jumlah penggunaan
sebagai bobot adalah metode yang disukai untuk menetapkan indeks harga untuk
sekelompok barang.
a. Laspeyres = indeks agregat tertimbang yang bobot kuantitasnya tetap ditentukan
dari penggunaan tahun dasar. Indeks harga Laspeyres mengasumsikan bahwa
konsumen tidak mengubah pola konsumsi mereka saat harga berubah.
IL=
∑ Pt . Q0 ×100
∑ P0 . Q 0
b. Paasche = indeks agregat tertimbang yang bobotnya didasarkan pada penggunaan
pada periode t.

IP=
∑ Pt . Qt × 100
∑ P 0 . Qt
c. Cara menghitung indeks harga agregat dengan menggunakan harga relatif:
P
∑ P t ×100 × w
0
I t=
∑w
Keterangan :
w=bobot atau faktor penimbang=P 0 . Q

E. Macam-Macam Indeks
1. Indeks Harga Konsumen = perbandingan antara harga kelompok barang atau jasa
secara eceran pada tahun berjalan dengan harga kelompok barang atau jasa yang
sama di tahun dasar yang dianggap dapat mewakili belanja konsumen. Dalam data
ini akan tergambar perilaku konsumen dalam membelajakan pendapatan yang
diperolehnya. Di Indonesia, barang-barang yang dijadikan sampel dalam
penghitungan IHK dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu bahan makanan,
perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, transport dan
komunikasi. IHK sendiri dapat dihitung dengan rumus :
Pt
IHK= ×10 0
P0
Penghitungan Indeks Harga Konsumen kemudian akan digunakan untuk:
a. mengetahui perubahan harga dari sekelompok barang dan jasa yang umumnya
dikonsumsi oleh masyarakat
b. sebagai pengukur tingkat kenaikan inflasi yang dihitung dengan rumus:
IHK n−IHK 0
LI = ×100 %
IHK 0
Keterangan :
IHK n=IHK tahun n
IHK 0=IHK tahunsebel um n
c. menghitung indeks upah serta tunjangan gaji pegawai yang dihitung dengan:
upah nominal
Upah riil= ×100
indek hargakonsumen
d. proyeksi perubahan gaya hidup
2. Indeks Harga Produsen = mengukur perubahan rata-rata harga yang diterima oleh
produsen domestik atau harga jual untuk barang yang mereka hasilkan dalam suatu
periode tertentu. Indeks Harga Produsen mengukur perubahan harga barang dan
jasa dari prespektif penjual. IHP dapat dihitung dengan rumus:
Pn
IHP= ×100
P0
IHP termasuk instrumen yang penting dalam perekonomian, terutama dari sisi
produsen, karena mencerminkan sejauh mana kemampuan atau daya beli pelaku
ekonomi, baik sektor rumah tangga maupun sektor usaha. IHP merupakan indikator
awal bagi harga barang dan jasa di tingkat distributor dan IHK. Perubahan harga di
tingkat produsen akan langsung berdampak pada distributor, retailer, dan pada
akhirnya konsumen. Dari urutan kejadiannya, indikator IHP sebenarnya adalah
yang pertama kali menunjukkan tingkat inflasi, sehingga biasa digunakan sebagai
patokan untuk memprediksi angka IHK. Pengguna data dapat memanfaatkan
perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga
eceran. Selain itu juga dapat digunakan untuk membantu penyusunan neraca
ekonomi (PDB/PDRB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya.
3. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani
Indeks harga yang diterima petani (It) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat
fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga
sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian. It
dihitung berdasarkan nilai jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani,
mencakup sektor padi, palawija, hasil peternakan, perkebunan rakyat, sayuran,
buah, dan hasil perikanan (perikanan tangkap maupun budi daya).
Indeks harga yang dibayar petani (Ib) adalah indeks harga yang menunjukkan
perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk
konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Dari
Ib, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang
merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga
barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib juga
dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan. Ib dihitung berdasarkan
indeks harga yang harus dibayarkan oleh petani dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dan penambahan barang modal dan biaya produksi, yang dibagi lagi
menjadi sektor makanan dan barang dan jasa non makanan. Dapat dihitung dengan:
Pn
× P n−1 . Q 0
Pn−1
It=Ib=
P0 .Q 0

Keterangan:

It = Indeks Harga yang Diterima Petani

Ib = Indeks Harga yang Dibayar Petani

Pn = Harga pada bulan ke n

Pn-1 = Harga pada bulan ke n - 1

Pn-1 Qo = Nilai konsumsi pada bulan ke n - 1

PoQo = Nilai konsumsi pada bulan ke n

Dengan membandingkan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks


harga yang dibayar akan diperoleh nilai tukar petani. Dihitung dengan cara:

It
NT = ×10 0
Ib

Ket :

NT = Nilai Tukar Petani

It = Indeks Harga yang Diterima Petani

Ib = Indeks Harga yang Dibayar Petani

Nilai tukar petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani
dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai
tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat
kesejahteraan petani. Indeks harga tentang petani penting unutk diketahui, karena
mayoritas penduduk Indonesia hidup dari sektor pertanian. Dengan menghitung
indeks harga yang diterima dan dibayar petani, pemerintah dapat menetapkan
kebijakan yang tepat dalam memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan
petani.

F. Masalah Penyusunan Indeks


Dalam menyusun angka indeks ada beberapa masalah utama yang dihadapi dan
berpengaruh terhadap keabsahan atau validitas dari angka indeks. Beberapa masalah
tersebut adalah:
1. Masalah pemilihan sampel = suatu kemustahilan untuk mendata seluruh komoditas
pada semua tempat seperti Indonesia. IHK misalnya sebelum tahun 1998 hanya
didasarkan pada 200-225 jenis barang dan jasa di 27 ibu kota provinsi, dan sesudah
1998 diperluas menjadi 249-353 barang dan jasa di 44 kota. Permasalahannya
adalah, bagaimana memilih barang dan jasa, dan bagaimana memilih tempat.
Apakah pemilihan ibu kota sudah mewakili? Bagaimana dengan kondisi di
pedesaan? Masalah pemilihan sampel ini penting supaya angka indeksnya objektif.
2. Masalah pembobotan = terkait dengan apakah suatu bobot akan sesuai pada suatu
periode dengan periode yang lainnya. Seiring dengan perubahan waktu, terdapat
perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan ukuran
pembobotan yang tidak menghasilkan angka indeks yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah.
3. Perubahan teknologi = teknoloi berkembang sepanjang waktu, dan seiring
perubahan tekologi harga juga berubah. Apakah dapat diidentifikasi suatu kenaikan
harga disebabkan oleh kenaikan harga semata, atau karena ada perbaikan kualitas
produk sehingga harganya meningkat. Apabila kita membeli TV misalnya, pada
tahun 1990-an hanya untuk TV saja, namun pada saat ini ada TV yang untuk CD,
DVD, bahkan radio. Jadi, apakah kenaikan harga TV akibat perbaikan kualitas atau
sekadar harganya meningkat?
4. Masalah pemilihan tahun dasar = pemilihan tahun dasar adalah penting sehingga
harus diperhatikan yaitu tahun dasar adalah tahun di mana kondisi normal, tidak
krisis dan tidak pula boom, tahun dasar memudahkan dalam perhitungan indeks
untuk membandingkan dengan tahun yang lainnya.
5. Bagaimana mengubah periode dasar = masalah timbul apabila kita mempunyai dua
atau lebih data dengan tahun dasar yang berbeda, sehingga kedua nilai tidak dapat
dibandingkan.

G. Indeks Rantai
Indeks rantai adalah angka indeks yang disusun secara berantai dari tahun ke
tahun. Indek rantai ini digunakan untuk data berkala dan dibuat dengan menggunakan
waktu dasar satu tahun sebelum tahun yang dihitung angka indeksnya atau tahun
berjalan. Dapat dihitung menggunakan:
IA n
IR= ×100 %
IR n−1
Keterangan:
IAn = Indeks tahun tertentu t di kolom
IRn-1 = Indeks rantai tahun n-1 di kolom

H. Upah Nyata
Bagi sebagian besar kaum buruh dan pegawai pemerintah, upah nyata seharusnya
lebih berarti jika dibandingkan dengan upah uang. Upah uang ialah upah yang diterima
buruh mau pun pegawai negeri dalam bentuk uang sedangkan upah nyata ialah daya
beli dari upah uang yang diterima. Daya beli upah uang yang diterima oleh buruh dan
pegawai negeri sangat dipengaruhi oleh harga umum barang-barang konsumsi atau
biaya hidup.
Penentuan upah nyata umumnya dilakukan dengan jalan mendeflasikan upah
uang yang diterima oleh buruh atau pegawai negeri. Deflator umum dalam hal
sedemikian itu adalah indeks biaya hidup.
upah uang
Upah Nyata= ×100
indeks biaya hidup

I. Indeks Kuantitas
1. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Qt
Harga Relatif = ×100
Q0
2. Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana

I t=
∑ Qt × 100
∑ Q0
3. Angka Indeks Kuantitas Agregat Tertimbang
a. Laspeyres

IL=
∑ Qt . P0 ×100
∑ Q0 . P 0
b. Paasche
IP=
∑ Qt . Pt × 100
∑ Q 0 . Pt
c. Cara menghitung indeks kuantitas agregat tertimbang dengan kuantitas relatif:
Q
∑ Q t ×100 × w
0
I t=
∑w
Keterangan :
w=bobot atau faktor penimbang=Q 0 . P
DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anto 1973, Pengantar Metode Statistik Jilid I, Jakarta, Repro International.

Anderson, David 2015, Statistics for Business and Economics, Kanada, Cengage
Learning.

Satu Data Indonesia. 2018. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia.
https://data.go.id/dataset/inflasi-dan-ihk

Wikipedia. 2019. Indeks Harga Konsumen. https://id.wikipedia.org/ wiki/ Indeks_


harga_konsumen

Wuyono, Dita. 2017. Pengertian dan Rumus Nilai Tukar Petani. https://statmat.id
/indeks-nilai-tukar-petani/

Badan Pusat Statistik. 2017. Nilai Tukar Petani. https://www.bps.go.id/subject/22/


nilai-tukar-petani.html#subjekViewTab1

Wikipedia. 2019. Nilai Tukar Petani. https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar_petani

U.S Bureau of Labor Statistic. 2020. Producer Price Index. https://www.bls.gov/


ppi/ppifaq.htm

Badan Pusat Statistik. 2020. Indeks Harga Produsen. https://www.bps.go.id/


subject/36/harga-produsen.html#subjekViewTab1

Anda mungkin juga menyukai